Anda di halaman 1dari 12

TEKNIK EVALUASI HASIL BELAJAR

MAKALAH

Diajukan untuk Memenuhi Salah Satu Tugas pada Mata Kuliah


Evaluasi Pembelajaran Fakultas Tarbiyah Program Studi
Pendidikan Bahasa Arab 1 Semester 6

DOSEN :

MASWAN AHMADI, S.Th.I, M.Pd

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 1

REZKY AWALIAH
880042020002

WIDIA ARFIANA
880042020019

MUH. ARIS
880042020011

INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI (IAIN) BONE


TAHUN 2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah Swt. yang telah memberikan kami kemudahan
dalam menyelesaikan makalah tepat waktu. Tanpa rahmat dan pertolongan-Nya,
kami tidak akan mampu menyelesaikan makalah ini dengan baik. Tidak lupa
shalawat serta salam tercurahkan kepada Nabi agung Muhammad Saw. yang
syafa’atnya kita nantikan kelak.
Kami mengucapkan syukur kepada Allah Swt. atas limpahan nikmat sehat-
Nya, sehingga makalah yang membahas tentang “Teknik Evaluasi Hasil Belajar”
dapat diselesaikan. Makalah ini disusun guna memenuhi tugas mata kuliah
Evaluasi Pembelajaran.
Kami menyadari makalah ini masih perlu banyak penyempurnaan karena
kesalahan dan kekurangan. Kami terbuka terhadap kritik dan saran pembaca agar
makalah ini dapat lebih baik.
Demikian yang dapat kami sampaikan. Akhir kata, semoga makalah ini dapat
bermanfaat.

Watampone, 17 Maret 2023

Penyusun,

Kelompok 1
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seiring dengan perkembangan jaman, pendidikan dituntut untuk
dapat mencetak insan yang bermartabat dan berkualitas agar dapat
meningaktkan taraf hidup bangsa. Berbagai perubahan telah dilakukan
dalam dunia pendidikan untuk memenuhi kebutuhan sesuai dengan
tuntutan zaman. Untuk mengetahui apakah pendidikan yang telah
dilaksana sudah dapat menghasilkan lulusan yang berkualitas, maka perlu
diadakanya suatu evaluasi dalam pendidikan.

Teknik evaluasi adalah metode yang digunakan agar suatu tujuan


evaluasi, yaitu menggali informasi tentang peserta didik dapat tercapai.
Untuk melakukan evaluasi maka evaluator harus menguasai teknik
evaluasi. Dengan penilaian guru akan mengetahui perkembangan hasil
belajar, intelegensi, bakat khusus, minat, hubungan sosial, sikap dan
kepribadian siswa atau peserta didik. Untuk keperluan evaluasi diperlukan
teknik evaluasi yang bermacam-macam, seperti kuesioner, tes, skala,
format observasi, dan lain-lain.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian teknik evaluasi hasil belajar ?
2. Bagaimana prinsip-prinsip dasar evaluasi hasil belajar ?
3. Bagaimana ciri-ciri evaluasi hasil belajar ?
4. Bagaimana ranah kognitif, afektif dan psikomotorik sebagai obyek
evaluasi hasil belajar ?
5. Bagimana langkah-langkah pokok dalam evaluasi hasil belajar ?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui prinsip -prinsip dasar evaluasi hasil belajar
2. Untuk mengetahui ciri-ciri evaluasi hasil belajar
3. Untuk mengetahui ranah kognitif, afektif dan psikomotorik sebagai
obyek evaluasi hasil belajar
4. Untuk mengetahui langkah-langkah pokok dalam evaluasi hasil belajar
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Evaluasi Hasil Belajar

Istilah “tehnik” dapat diartikan sebagai “alat”. Jadi dalam istilah


tehnik evaluasi hasil belajar terkandung arti alat-alat (yang dipergunakan
dalam rangka melakukan) evaluasi hasil belajar. Secara garis besar ada dua
kelompok tehnik evaluasi yang dapat digunakan oleh seorang guru dalam
usahanya mencari informasi yang diperlukan. Kedua kelompok tersebut
yaitu tes dan non tes. Pertama, tehnik evaluasi menggunakan cara tes, yang
didalamnya berupa satu set atau lebih item pertanyaan atau pernyataan
yang relevan dengan tujuan tes yang digunakan oleh seorang guru. Kedua,
tehnik evaluasi yang juga banyak digunakan didalam kelas adalah tehnik
evaluasi melalui nontes. Tes ini tidak menggunakan item pertanyaan atau
pernyataan seperti disebutkan diatas, tetapi tes ini mengguanakan metode
lain untuk memperoleh data atau informasi yang diperlukan.(Hasim et al.,
2021:4-5)

B. Prinsip-Prinsip Dasar Evaluasi Hasil Belajar

Evaluasi hasil belajar dapat terlaksana dengan baik apabila dalam


pelaksanaannya senantiasa berpegang pada tiga prinsip dasar berikut ini
yaitu: prinsip keseluruhan, prinsip kesinambungan, dan prinsip
obyektivitas.

1. Prinsip Keseluruhan
Prinsip keseluruhan atau prinsip menyeluruh juga dikenal dengan
istilah prinsip kemprehensif. Dengan prinsip komprehensif
dimaksudkan bahwa evaluasi hasil belajar dapat dikatakan terlaksana
dengan baik apabila evaluasi tersebut dilaksanakan secara bulat, utuh
dan menyeluruh. Dengan kata lain, evaluasi hasil belajar harus dapat
mencakup berbagai aspek yang dapat menggambarkan perkembangan
atau perubahan tingkah laku yang terjadi pada diri peserta didik
sebagai makhluk hidup dan bukan benda mati. Dalam hubungan ini,
evaluasi hasil belajar di samping dapat mengungkap aspek proses
berpikir (cognitive domain) juga dapat mengungkap aspek kejiwaan
lainnya yaitu aspek nilai atau sikap (psychomotor domain) yang
melekat pada diri masing-masing individu peserta didik.
2. Prinsip Kesinambungan
Prinsip kesinambungan juga dikenal dengan istilah prinsip
kontinitas (continuity). Dengan prinsip kesinambungan dimaksudkan
disini bahwa evaluasi hasil belajar yang baik adalah evaluasi hasil
belajar yang dilaksanakan secara teratur dan berkesinambungan dari
waktu ke waktu. Evaluasi hasil belajar yang dilaksanakan secara
berkesinambungan itu juga dimaksudkan agar pihak evaluator (guru,
dosen dan lain-lain) dapat memperoleh kepastian dan kemantapan
dalam menentukan langkah-langkah atau merumuskan kebijakan-
kebijakan yang perlu diambil untuk masa-masa selanjutnya, agar
tujuan pengajaran sebagaimana telah dirumuskan pada Tujuan
Instruksional Khusus (TIK) dapat dicapai dengan sebaik-baiknya.
3. Prinsip Obyektivitas
Prinsip obyektivitas (objektivity) mengandung makna, bahwa
evaluasi hasil belajar dapat dinyatakan sebagai evaluasi yang baik
apabila dapat terlepas dari faktor-faktor yang sifatnya subyektif.
Prinsip ketiga ini sangat penting, sebab apabila dalam melakukan
evaluasi unsur-unsur subyektif menyelinap masuk ke dalamnya, akan
dapat menodai kemurnian pekerjaan evaluasi itu sendiri. Agar
diperoleh hasil belajar yang objektif dalam pengertian
menggambarkan prestasi dan kemampuan siswa, maka penilaian harus
menggunakan berbagai alat penilaian dan sifatanya komprehensif.
(Hardianto, 2017 : 65-67)
C. Ciri-Ciri Evaluasi Hasil Belajar
Diantara ciri-ciri yang dimiliki oleh evaluasi hasil belajar adalah
sebagaimana dikemukakan pada uraian berikut ini:

1. Evaluasi yang dilaksanakan dalam rangka mengukur keberhasilan


belajar peserta didik tersebut, pengukurannya dilakukan secara tidak
langsung. Seorang pendidik (guru, dosen dan lain-lain) yang ingin
menentukan diantara para peserta didik (murid, siswa, mahasiswa)
yang tergolong “lebih pandai” ketimbang peserta didik lainnya, maka
yang diukur bukanlah “pandai”nya melainkan gejala atau fenomena
yang tampak atau memancar dari kepandaian yang dimiliki oleh para
peserta didik yang bersangkutan.
2. Pengukuran dalam rangka menilai keberhasilan belajar peserta didik
pada umumnya menggunakan ukuran-ukuran yang bersifat kuantitatif,
atau lebih sering menggunakan simbol-simbol angka. Hasil-hasil
pengukuran yang berupa angka-angka itu selanjutnya dianalisis dengan
menggunakan metode statistik untuk pada akhirnya diberikan
interpretasi secara kualitatif. Sebagai contoh untuk tingkat SD, SMP,
SMA diberikan nilai standar berskala sepuluh, di perguruan tinggi
dipergunakan nilai standar berskala seratus.
3. Pada kegiatan evaluasi hasil belajar pada umumnya digunakan unit-
unit atau satuan-satuan yang tetap. Penggunaan unit-unit atau satuan-
satuan yang tetap itu didasarkan pada teori yang menyatakan bahwa
pada setiap populasi peserta didik yang sifatnya heterogen.
4. Prestasi belajar yang dicapai oleh para peserta didik dari waktu ke
waktu adalah bersifat relatif, dalam arti: bahwa hasil-hasil evaluasi
terhadap keberhasilan belajar pesera didik itu pada umumnya tidak
selalu menunjukkan kesamaan atau keajegan.
5. Dalam kegiatan evaluasi hasil belajar sulit untuk dihindari terjadinya
kekeliruan pengukuran (eror). Kegiatan evaluasi hasil belajar
memerlukan data yang diperoleh melalui kegiatan pengukuran.
Kegiatan pengukuran memerlukan alat ukur atau instrumen yang
diharapakan menghasilkan data yang sahih dan andal. Kegiatan
pengukuran dilakukan dalam bentuk tugas tugas rumah, kuis, ulangan
tengah semester, dan akhir semester. (Hardianto, 2017 : 67-68)
D. Ranah Kognitif, Afektif dan Psikomotorik sebagai Obyek Evaluasi
Hasil Belajar
1. Ranah Kognitif
Ranah kognitif adalah ranah yang mencakup kegiatan mental
(otak). Menurut Bloom, segala upaya yang menyangkut aktivitas otak
adalah termasuk dalam ranah kognitif. Ranah kognitif berhubungan
dengan kemampuan berfikir, termasuk didalamnya kemampuan
menghafal, memahami, mengaplikasi, menganalisis, mensintesis, dan
kemampuan mengevaluasi. (Handriawan dan Nurman, 2021 : 29)
2. Ranah Afektif
Segi afektif adalah suatu internalisasi sikap yang mengacu pada
pertumbuhan batin, dan kemudian peserta didik menyadari tentang
nilai tersebut dan berusaha untuk mengambil sikap. Setelah mengambil
sikap maka nilai tersebut akan membentuk suatu tingkah laku dalam
kesehariannya.
3. Ranah Psikomotorik
Segi psikomotor adalah kemampuan peserta didik dalam hal
gerakan tubuh dan juga bagian-bagiannya. Gerakan tersebut di mulai
dari gerakan sederhana hingga gerakan yang paling sulit. (Febriana,
2019 : 25-28)

E. Langkah-Langkah Pokok dalam Evaluasi Hasil Belajar


Berikut langkah pokok dalam melakukan evaluasi hasil belajar, yaitu:
1. Menyusun rencana hasil belajar, dimana di dalamnya dimuat enam
jenis kegiatan, yaitu merumuskan tujuan dilaksanakannya evaluasi,
menetapkan aspek yang dievaluasi, memilih teknik yang
dipergunakan, menyusun alat pengukuran hasil belajar, menentukan
tolak ukur, dan menentukan frekuensi dari kegiatan evaluasi tersebut.
2. Menghimpun data dimana dilakukan dengan pengukuran baik
menggunakan tes ataupun instrument lainnya.
3. Melakukan verifikasi data, proses penyaringan data yang layak
digunakan sebgai penilaian dan tidak layak.
4. Mengolah dan menganalisis data yang berguna untuk memberi makna
untuk data yang telah berhasil dikumpulkan dalam kegiatan evaluasi
dan data tersebut disusun sedemikian rupa agar bisa dipahami.
5. Memberikan interpretasi dan menarik kesimpulan data yang telah
diolah sebelumnya, dan kesimpulan harus sesuai dengan tujuan
evaluasi tersebut.
6. Tindak lanjut evaluasi yang dilakukan setelah sebelumnya telah
dilakukan langkah-langkah sebelumnya, kemudian disini harus
diketahui makna yang terkandung di dalamnya tersebut sehingga
nantinya evaluator dapat memberi penilaian dan mengambil keputusan
dan langkah apa yang dianggap perlu untuk kegiatan evaluasi tersebut.
(Handriawan dan Nurman, 2021 : 44)
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Istilah “tehnik” dapat diartikan sebagai “alat”. Jadi dalam istilah


tehnik evaluasi hasil belajar terkandung arti alat-alat (yang dipergunakan
dalam rangka melakukan) evaluasi hasil belajar.
Evaluasi hasil belajar dapat terlaksana dengan baik apabila dalam
pelaksanaannya senantiasa berpegang pada tiga prinsip dasar berikut ini
yaitu: prinsip keseluruhan, prinsip kesinambungan, dan prinsip
obyektivitas. Adapun yang menjadi obyek dari evaluasi hasil belajar ada
tiga, yaitu : ranah kognitif, ranah afektif, dan ranah psikomotorik.

B. Saran

Menyadari bahwa kami masih jauh dari kata sempurna


kedepannya kami akan lebih fokus dan detail dalam menjelaskan tentang
makalah di atas dengan sumber-sumber yang lebih banyak yang tentunya
dapat dipertanggung jawabkan. Kritik dan saran dari pembaca sangat
diharapkan demi kesempurnaan penulisan makalah ini di kemudian hari.
DAFTAR PUSTAKA

Hardianto. (2017). HIKMAH: Jurnal Pendidikan Islam Vol. 6, No. 1 Januari –


Juni 2017. Jurnal Pendidikan Islam Vol., 6(1)
Hasim, H., Hasniah, H., & Arsyam, M. (2021). Teknik Dan Bentuk Evaluasi Hasil
Belajar. Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Darul Dakwah Wal-Irsyad
(DDI) Kota Makassar, Indonesia, 1(Ddi), 7. https://osf.io/m4yk5/
Handriawan dan Nurman, (2021). Evaluasi Pembelajaran Bahasa Arab I.

Anda mungkin juga menyukai