OLEH :
KELOMPOK X
Muh. Nassar
M. Adam Al-Faridzi
KATA PENGANTAR
Teriring rasa syukur Alhamdulillah atas berkat rahmat, karunia dan ridho
Allah swt. Sholawat dan salam semoga tetap terlimpahkan atas junjungan nabi besar
revolusioner sejati pembawa pencerahan dari zaman jahiliyah. Sang educator sejati,
suri tauladan dan pemimpin umat manusia.
Makalah ini lahir atas kerjasama kelompok kami melalui bahan referensi yang
memadai dan forum diskusi kelompok sehingga makalah ini dapat terselesaikan
dengan baik dan lancer.
Penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna, terdapat banyak
kekurangan dari sisi pengambilan materi maupun dalam kepenulisannya. Oleh karena
itu, Penulis membuka lebar kritik dan saran yang bersifat membangun.
Penulis
Kelompok X
3
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL………………………………………………………………1
KATA PENGANTAR………………………………………………………….….2
DAFTAR ISI……………………………………………………………………….3
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………….4
A. Latar Belakang…………………………………………………………….4
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………4
BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………..5
A. Tes dan Tujuan Pembelajaran……………………………………………5
B. Tes Hasil Belajar…………………………………………………………...6
C. Evaluasi Pembelajaran…………………………………………………….7
D. Model Pengembangan Evaluaasi…………………………………………………..9
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………...12
4
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Berhasil dan tidaknya tujuan pembelajaran dapat kita telusuri melalui alat
evaluasi pembelajaran baik dengan tes hasil belajar atau evaluasi pembelajaran
yang lain. Melalui evaluasi yang tepat bukan saja kita dapat menentukan
keberhasilan siswa mencapai tujuan pembelajaran, akan tetapi juga sekaligus
dapat
B. Rumusan Masalah
BAB II
PEMBAHASAN
Tes adalah pemberian suatu tugas atau rangkaian tugas dalam bentuk tugas atau
perintah yang harus dikerjakan oleh peserta didik.hasil pelaksanaan tugas tersebut
digunakan untuk menarik kesimpulan-kesimpulan tertentu terhadap peserta didik.
Penilaian adalah salah satu komponen dalam proses pembelajaran, yang meliputi
tujuan pembelajaran, metode pembelajaran, penilaian hasil belajar. Kunci dalam
rangka menentukan tujuan pembelajaran adalah kebutuhan siswa, mata ajaran, dan
guru. Guru sendiri adalah sumber utama tujuan bagi para siswa, sehingga guru
dituntut untuk mampu memilih tujuan-tujuan pendidikan yang bermakna dan terukur.
Selama ini tes merupakan alat ukur yang sering digunakan untuk mengukur
keberhasilan siswa mencapai kompetensi. Tes pengukuran keberhasilan atau sering
dikenal Criterion Refernced Test (CRT) adalah tes yang terdiri atas item-item yang
secara langsung mengukur tingkahlaku yang harus dicapai oleh suatu proses
pembelajaran. Tes pengukuran keberhasilan ini juga dikenal dengan Penilaian Acuan
Patokan (PAP). Karena item tes itu harus parallel dengan rumusan indicator hasil
belajar.
Instrument evaluasi pembelajaran jenis tes adalah teknik yang paling umum
digunakan dalam kegiatan pengukuran.meskipun Teknik ini tidak selalu yang tebaik
dan tepat untuk beberapa tujuan. Jenisnya juga bermacam-macam. Misalnya tes
prestasi belajar (Achievement test), tes penguasaan (Proficiency test), tes bakat
(Aptitude test), tes diagnostik (Diagnostic test) dan tes penempatan (Placement test).
Untuk mengembangkan tes pengukur keberhasilan atau tes yang didesain untuk
Penilaian Acuan Patokan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan.
a. Item tes diturunkan dari indicator hasil belajar. Artinya, setiap item
dirumuskan untuk melihat keberhasilan siswa mencapai indicator hasil belajar.
b. Item tes harus berorientasi pada hasil belajar. Artinya, item-item tes harus
mampu mengukur apakah siswa telah berhasil menyelesaikan tugas tertentu.
c. Item tes perlu menjelaskan dalam kondisi yang bagaimana hasil belajar itu
dapat ditunjukkan.
d. Setiap indikator hasil belajar sebaiknya disusun lebih dari satu item tes.
7
3. Kriteria Tes
Sebagai alat ukur dalam proses evaluasi, tes harus memiliki dua kriteria, yaitu
kriteria validitas dan reabilitas. Tes sebagai alat ukur dikatakan memiliki tingkat
validitas seandainya dapat mengukur apa yang hendak diukur. Tes memiliki tingkat
reabilitas atau keandalan jika tes tersebut dapat menghasilkan informasi yang
konsisten. Misalnya, jika suatu tes diberikan pada sekelompok siswa, kemudian
diberikan lagi kepada kelompok siswa yang sama pada saat yang berbeda, maka
hasilnya akan relative sama.
4. Jenis-jenis Tes
Tes hasil belajar dapat dibedakan atas beberapa jenis. Berdasarkan jumlah
peserta, tes hasil belajar dapat dibedakan menjadi tes kelompok dan tes individual.
Dilihat dari cara penyusunannya, tes juga dibedakan menjadi tes buatan guru dan tes
standar. Tes buatan guru disusun untuk menghasilkan informasi yang dibutuhkan
oleh guru yang bersangkutan.Tes standar adalah tes yang digunakan untuk mengukur
kemampuan siswa sehingga berdasarkan kemampuan tersebut tes standar dapat
memprediksi keberhasilan belajar siswa pada masa yang akan datang. Dilihat dari
cara pelaksanaannya, tes dapat dibedakan menjadi tes tulisan, tes lisan dan tes
perbuatan.
C. Evaluasi Pembelajaran
1
Oemar Hamalik. Kurikulum dan Pembelajaran. (Jakarta: PT. Bumi Perkasa, 2013 ) hal.156
8
Dari uraian di atas, dapat dikatakan bahwa evaluasi adalah proses pengumpulan
data secara ilmiah yang hasilnya dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi
pengambil keputusan dalam menentukan alternatif kebijakan.
dan aspek keterbacaan, aspek penggunaan, aspek kualitas tampilan, aspek ruang
yang terdapat pada instrumen ahli media, serta aspek tampilan, aspek penyajian
materi, aspek manfaat yang terdapat pada instrumen respon siswa sehingga alat
evaluasi pembelajaran tersebut mendapatkan kategori layak atau sangat layak
untuk digunakan peserta didik dalam evaluasi pembelajaran. Hal ini sesuai
dengan penelitian Permana (2015) tentang pengembangan Model Pembelajaran
Berbasis Masalah Menggunakan Software Macromedia Flash 8 bahwa model
pembelajarannya yang dikembangkan mendapatkan hasil kelayakan sebesar
90,42% sehingga bahwa instrumen penelitian dikatakan sangat layak dari aspek
instrumen ahli materi, instrumen ahli media, dan intrumen respon siswa.
Setelah mendapatkan kelayakan dari para ahli materi dan para ahli media
dengan kategori layak atau sangat layak, maka modul diuji cobakan kepada
peserta didik untuk mengetahui respon peserta didik, hal ini sesuai dengan
penelitian Mustika (2014) tentang “pengembangan media mini book sebagai
pembelajaran ekonomi” bahwa uji coba dilakukan untuk mendapatkan respon
peserta didik mengenai produk yang dikembangkan.
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pengembangan alat evaluasi merupakan salah satu langkah penting dan tidak
boleh ditinggalkan dalam perencanaan dan desain pembelajaran. Melalui evaluasi
yang tepat dan berintegritas maka akan menciptakan keberhasilan siswa mencapai
tujuan pembelajaran dan sekaligus dapat melihat efektifitas program desain yang
telah direncanakan.
12
DAFTAR PUSTAKA
Oemar Hamalik. 2013. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi Perkasa