Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

PENGEMBANGAN ALAT EVALUASI

Mata Kuliah : Strategi Pembelajaran


Dosen Pengampu: Risma Handayani, S.Pd., M.Pd.

OLEH :

KELOMPOK X

Muh. Nassar
M. Adam Al-Faridzi

SEKOLAH TINGGI ISLAM (STAI)


AL-GAZALI SOPPENG
2023
2

KATA PENGANTAR

Teriring rasa syukur Alhamdulillah atas berkat rahmat, karunia dan ridho
Allah swt. Sholawat dan salam semoga tetap terlimpahkan atas junjungan nabi besar
revolusioner sejati pembawa pencerahan dari zaman jahiliyah. Sang educator sejati,
suri tauladan dan pemimpin umat manusia.

Makalah ini lahir atas kerjasama kelompok kami melalui bahan referensi yang
memadai dan forum diskusi kelompok sehingga makalah ini dapat terselesaikan
dengan baik dan lancer.

Penyusunan makalah ini masih jauh dari kata sempurna, terdapat banyak
kekurangan dari sisi pengambilan materi maupun dalam kepenulisannya. Oleh karena
itu, Penulis membuka lebar kritik dan saran yang bersifat membangun.

Soppeng, 04 Oktober 2023

Penulis

Kelompok X
3

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL………………………………………………………………1
KATA PENGANTAR………………………………………………………….….2
DAFTAR ISI……………………………………………………………………….3
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………….4
A. Latar Belakang…………………………………………………………….4
B. Rumusan Masalah…………………………………………………………4

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………..5
A. Tes dan Tujuan Pembelajaran……………………………………………5
B. Tes Hasil Belajar…………………………………………………………...6
C. Evaluasi Pembelajaran…………………………………………………….7
D. Model Pengembangan Evaluaasi…………………………………………………..9

BAB III PENUTUP………………………………………………………………..11


A. Kesimpulan………………………………………………………………...11

DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………...12
4

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Evaluasi dalam bahasa Indonesia berarti penilaian. Evaluasi adalah suatu


tindakan atau suatu proses untuk menentukan nilai dari sesuatu. Menyusun sistem
perencanaan merupakan Langkah penting agar tujuan pembelajaran dapat tercapai
secara efektif dan efisien.

Berhasil dan tidaknya tujuan pembelajaran dapat kita telusuri melalui alat
evaluasi pembelajaran baik dengan tes hasil belajar atau evaluasi pembelajaran
yang lain. Melalui evaluasi yang tepat bukan saja kita dapat menentukan
keberhasilan siswa mencapai tujuan pembelajaran, akan tetapi juga sekaligus
dapat

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan pada latar belakang maka kami merumuskan fokus pembahasan.


Adapun rumusan masalah dalam makalah ini sebagai berikut :

1. Bagaimana hubungan antara tujuan pembelajaran dengan tes?


2. Apa pengertian dan kriteria tes hasil belajar?
3. Apa kaitannya tes dengan evaluasi?
5

BAB II
PEMBAHASAN

A. Tes dan Tujuan Pembelajaran

Tes adalah pemberian suatu tugas atau rangkaian tugas dalam bentuk tugas atau
perintah yang harus dikerjakan oleh peserta didik.hasil pelaksanaan tugas tersebut
digunakan untuk menarik kesimpulan-kesimpulan tertentu terhadap peserta didik.

Penilaian adalah salah satu komponen dalam proses pembelajaran, yang meliputi
tujuan pembelajaran, metode pembelajaran, penilaian hasil belajar. Kunci dalam
rangka menentukan tujuan pembelajaran adalah kebutuhan siswa, mata ajaran, dan
guru. Guru sendiri adalah sumber utama tujuan bagi para siswa, sehingga guru
dituntut untuk mampu memilih tujuan-tujuan pendidikan yang bermakna dan terukur.

Dalam konteks kurikulum berorientasi pencapaian kompetensi, tujuan


pembelajaran itu tiada lain dirumuskan dalam bentuk kompetensi, yakni kemampuan
yang harus dimiliki oleh siswa. Kompetensi yang harus dicapai dirumuskan dalam
bentuk perubahan perilaku yang terukur yang kemudian dinamakan obyektif.
Penulisan perubahan tingkahlaku sebagai obyektif dikembangkan oleh Merger dalam
format ABCD, yaitu Audience (siapa yang harus memiliki kemampuan), Behaviour
(perilaku yang bagaimana yang diharapkan dimiliki), Condition (dalam situasi dan
kondisi yang bagaimana subyek dapat menunjukkan kemampuan sebagai hasil belajar
yang telah diperolehnya), Degree (kualitas dan kuantitas tingkahlaku yang diharapkan
dicapai sebagai batas minimal).

Oleh karena tujuan pembelajaran atau kompetensi merupakan tujuan


pembelajaran yang harus dicapai, maka desainer pembelajaran harus segera
merumuskan item tes sesuai dengan tujuan yang dirumuskan.
6

B. Tes Hasil Belajar


1. Pengertian

Selama ini tes merupakan alat ukur yang sering digunakan untuk mengukur
keberhasilan siswa mencapai kompetensi. Tes pengukuran keberhasilan atau sering
dikenal Criterion Refernced Test (CRT) adalah tes yang terdiri atas item-item yang
secara langsung mengukur tingkahlaku yang harus dicapai oleh suatu proses
pembelajaran. Tes pengukuran keberhasilan ini juga dikenal dengan Penilaian Acuan
Patokan (PAP). Karena item tes itu harus parallel dengan rumusan indicator hasil
belajar.

Instrument evaluasi pembelajaran jenis tes adalah teknik yang paling umum
digunakan dalam kegiatan pengukuran.meskipun Teknik ini tidak selalu yang tebaik
dan tepat untuk beberapa tujuan. Jenisnya juga bermacam-macam. Misalnya tes
prestasi belajar (Achievement test), tes penguasaan (Proficiency test), tes bakat
(Aptitude test), tes diagnostik (Diagnostic test) dan tes penempatan (Placement test).

2. Petunjuk Tes Pengukur Keberhasilan

Untuk mengembangkan tes pengukur keberhasilan atau tes yang didesain untuk
Penilaian Acuan Patokan, ada beberapa hal yang harus diperhatikan.

a. Item tes diturunkan dari indicator hasil belajar. Artinya, setiap item
dirumuskan untuk melihat keberhasilan siswa mencapai indicator hasil belajar.
b. Item tes harus berorientasi pada hasil belajar. Artinya, item-item tes harus
mampu mengukur apakah siswa telah berhasil menyelesaikan tugas tertentu.
c. Item tes perlu menjelaskan dalam kondisi yang bagaimana hasil belajar itu
dapat ditunjukkan.
d. Setiap indikator hasil belajar sebaiknya disusun lebih dari satu item tes.
7

3. Kriteria Tes

Sebagai alat ukur dalam proses evaluasi, tes harus memiliki dua kriteria, yaitu
kriteria validitas dan reabilitas. Tes sebagai alat ukur dikatakan memiliki tingkat
validitas seandainya dapat mengukur apa yang hendak diukur. Tes memiliki tingkat
reabilitas atau keandalan jika tes tersebut dapat menghasilkan informasi yang
konsisten. Misalnya, jika suatu tes diberikan pada sekelompok siswa, kemudian
diberikan lagi kepada kelompok siswa yang sama pada saat yang berbeda, maka
hasilnya akan relative sama.

4. Jenis-jenis Tes

Tes hasil belajar dapat dibedakan atas beberapa jenis. Berdasarkan jumlah
peserta, tes hasil belajar dapat dibedakan menjadi tes kelompok dan tes individual.
Dilihat dari cara penyusunannya, tes juga dibedakan menjadi tes buatan guru dan tes
standar. Tes buatan guru disusun untuk menghasilkan informasi yang dibutuhkan
oleh guru yang bersangkutan.Tes standar adalah tes yang digunakan untuk mengukur
kemampuan siswa sehingga berdasarkan kemampuan tersebut tes standar dapat
memprediksi keberhasilan belajar siswa pada masa yang akan datang. Dilihat dari
cara pelaksanaannya, tes dapat dibedakan menjadi tes tulisan, tes lisan dan tes
perbuatan.

C. Evaluasi Pembelajaran

Evaluasi hasil belajar adalah keseluruhan kegiatan pengukuran (pengumpulan


data dan informasi), pengolahan, penafsiran, dan pertimbangan untuk membuat
keputusan tentang tingkat hasil belajar yang dicapai oleh siswa setelah melakukan
kegiatan belajar dalam upaya mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. 1

1
Oemar Hamalik. Kurikulum dan Pembelajaran. (Jakarta: PT. Bumi Perkasa, 2013 ) hal.156
8

Secara umum tujuan evaluasi pembelajaran adalah untuk mengetahui keefektifan


dan efesiensi system pembelajaran secara luas. Sistem pembelajaran dimaksud
meliputi: tujuan,materi,metode,media,sumber belajar, lingkungan maupun sistem
penelitian itu sendiri. Selain itu, pembelajaran juga ditujukan untuk menilia efektifitas
strategi pembelajaran, menilai dan meningkatkan efektifitas program kurikulum,
menilai dan meningkatkan efektifitas pembelajaran, membantu belajar peserta didik,
mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan peserta didik, serta untuk menyediakan
data yang membantu dalam membuat keputusan.2

Dari uraian di atas, dapat dikatakan bahwa evaluasi adalah proses pengumpulan
data secara ilmiah yang hasilnya dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan bagi
pengambil keputusan dalam menentukan alternatif kebijakan.

Ada beberapa fungsi evaluasi3, yakni :

a. Evaluasi merupakan alat yang penting sebagai umpan balik siswa.


b. Evaluasi merupakan alat yang penting untuk mengetahui bagaimana
ketercapaian siswa dalam mencapai tujuan yang telah ditentukan
c. Evaluasi dapat memberikan informasi untukmengembangkan kurikulum
d. Informasi dari hasil evaluasi dapat digunakan oleh siswa secara individual
dalam mengambil keputusan, khususnya untuk menentukan masa depan
sehubungan dengan pemilihan bidang pekerjaan serta pengembangan karier.
e. Evaluasi berguna untuk para pengembang kurikulum khususnya dalam
menentukan kejelasan tujuan khusus yang hendak dicapai
D. Model Pengembangan Evaluasi
2
Asrul dkk, Evaluasi Pembelajaran, (Bandung: Citapustaka Media, 2014), hal. 12
3
Wina Sanjaya. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran. (Jakarta:Kencana
2008). Hal. 232
9

Berdasarkan hasil telaah penelitian terdahulu, dalam mengembangkan alat


evaluasi pembelajaran terdapat moodel pengembangan. Model pengembangan
berisi tahapan-tahapan yang dilalui dalam pembuatan alat evaluasi pembelajaran
yang disesuaikan dengan karakterisitik materi yang dikembangkan, tahapan
mencakup analisis butir soal disesuaikan dengan kurikulum yang berlaku,
penginputan soal dalam alat evaluasi intranet, hingga uji coba modul kepada
peserta didik. Terdapat banyak model pengembangan yang bisa digunakan,
Rachmawati (2014) menggunakan model pengembangan 4-D dari Thiagarajan
semmel dan semmel yang terdiri atas Tahap-tahap yaitu pendefinisian (define),
tahap perancangan (design), tahap pengembangan (develop), dan tahap
penyebaran (dessiminate). Pada penilitian Putra (2013) dalam pengembangannya
menggunakan Metode dalam penelitian ini adalah Multimedia Development Life
Cycle yang memiliki enam tahap yaitu: concept, design, obtaining content
material, assembly, testing dan distribution. Sedangkan pada penelitian Zahara
(2015) menggunakan Metode dalam penelitian ini adalah metode penelitian
pengembangan. Untuk memperoleh kelayakan alat evaluasi pembelajaran, peneliti
melakukan pengumpulan data penelitian baik angket terbuka yang digunakan bagi
angket telaah materi dan angket tertutup dugunakan untuk angket validasi ahli
meteri. Adapun masukan maupun saran yang diperlukan dari para ahli materi, ahli
media, serta respon siswa sebagai penunjang pembuatan alat evaluasi
pembelajaran berbasis intranet. Hal ini sesuai dengan Widasari dan Soesatyo
(2017) pada penelitiannya mengenai ”pengembangan media game ular tangga”
bahwa Kelayakan media pembelajaran diperoleh dari hasil validasi media oleh
ahli materi, dan ahli media. Hasil angket tersebut kemudian dianalisis dengan
membagi skor total dengan skor maksimal dikali 100% (Riduwan, 2016: 15).

Apabila alat evaluasi pembelajaran belum memenuhi kelayakan pada aspek


materi, aspek konstruksi, aspek bahasa yang terdapat pada instrumen ahli materi,
10

dan aspek keterbacaan, aspek penggunaan, aspek kualitas tampilan, aspek ruang
yang terdapat pada instrumen ahli media, serta aspek tampilan, aspek penyajian
materi, aspek manfaat yang terdapat pada instrumen respon siswa sehingga alat
evaluasi pembelajaran tersebut mendapatkan kategori layak atau sangat layak
untuk digunakan peserta didik dalam evaluasi pembelajaran. Hal ini sesuai
dengan penelitian Permana (2015) tentang pengembangan Model Pembelajaran
Berbasis Masalah Menggunakan Software Macromedia Flash 8 bahwa model
pembelajarannya yang dikembangkan mendapatkan hasil kelayakan sebesar
90,42% sehingga bahwa instrumen penelitian dikatakan sangat layak dari aspek
instrumen ahli materi, instrumen ahli media, dan intrumen respon siswa.

Setelah mendapatkan kelayakan dari para ahli materi dan para ahli media
dengan kategori layak atau sangat layak, maka modul diuji cobakan kepada
peserta didik untuk mengetahui respon peserta didik, hal ini sesuai dengan
penelitian Mustika (2014) tentang “pengembangan media mini book sebagai
pembelajaran ekonomi” bahwa uji coba dilakukan untuk mendapatkan respon
peserta didik mengenai produk yang dikembangkan.

Kemudian untuk mendapatkan alat evaluasi pembelajaran yang efektif


digunakan uji coba validasi dan uji coba terbatas sesuai dengan penelitian
Rachmawati (2014) bahwa alat evaluasi pembelajaran yang dikembnagkan efektif
untuk digunakan pada saat evaluasi pembelajaran berbasis website.
11

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Pengembangan alat evaluasi merupakan salah satu langkah penting dan tidak
boleh ditinggalkan dalam perencanaan dan desain pembelajaran. Melalui evaluasi
yang tepat dan berintegritas maka akan menciptakan keberhasilan siswa mencapai
tujuan pembelajaran dan sekaligus dapat melihat efektifitas program desain yang
telah direncanakan.
12

DAFTAR PUSTAKA

Asrul dkk, 2014. Evaluasi Pembelajaran, Bandung: Citapustaka Media

Oemar Hamalik. 2013. Kurikulum dan Pembelajaran. Jakarta: PT. Bumi Perkasa

Wina Sanjaya. 2018. Perencanaan dan Desain Sistem Pembelajaran.


Jakarta:Kencana

Yunita dkk, 2019. Model Pengembangan Evaluasi, Universitas Negri Surabaya

Anda mungkin juga menyukai