Anda di halaman 1dari 20

MAKALAH TEKNIK EVALUASI

PENILAIAN KELAS
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
TEKNIK EVALUASI
Dosen Pengampu : Ferizal, M.Pd

Disusun Oleh :

Disusun Oleh:
KELOMPOK 5
HENDRI : 20202525
SOLIHIN SAMURA : 20202586
MUHAMMAD WAHYU ARSETYO : 1820100219

PENDIDIKAN AGAMA ISLAM

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM RAUDHATUL AKMAL

BATANG KUIS DELI SERDANG TA 2022


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah Swt. Atas segala limpahan Rahmat dan Taufik
sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini dalam bentuk
maupun isinya yang sangat sederhana.

Semoga makalah ini dapat dipergunakan sebagai salah satua acuan, petunjuk
maupun pedoman bagi pembaca dalam teknik evaluasi dalam profesi keguruan.
Makalah ini disusun guna memenuhi tugas matakuliah teknik evaluasi yang
dibimbing oleh Bapak Ferizal, M.Pd.

Selain itu, penulis juga berharap agar makalah ini dapat menambah wawasan bagi
pembaca tentang desain kompetensi dan tujuan pembelajaran. Penulis menyadari
makalah ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran yang
membangun akan penulis terima demi kesempurnaan makalah ini.

Harapan penulis semoga makalah ini membantu menambah pengetahuan dan


pengalaman bagi para pembaca, sehingga penulis dapat memperbaiki bentuk
maupun isi makalah ini dan kedepannya dapat lebih baik.

ii
DAFTAR ISI

KATAPENGANTAR……………………………………….………………….. ii
DAFTAR ISI………………………………………………...…………………. iii
BAB I PENDAHULUAN ……………………………………………………….1
A. Latar Belakang Masalah………………………………………...…………….1
B. Rumusan Masalah …………………………………………………..………..2
C. Tujuan Penulisan Makalah ……………………………………………..…….2
BAB II PEMBAHASAN………………….……………………………...……...3
A. Pengertian Penilaian Kelas………………….…………………………....…...3
B.     Ciri-ciri Penilaian Kelas…………………..………………………...……...3
C.    Fungsi Penilaian Kelas………………….…………………………...……...4
D.    Teknik Penilaian Kelas………………….…………………………...……...4
E.     Manfaat Penilaian Kelas………………….…….…………………...……...6
F.     Rambu-rambu Penilaian Kelas………………….…………………...……...7
G.    Prinsip Penilaian Kelas………………….…………………………...……...8
H.    Ranah Penilaian………………...…….……………………………...……...9
I.       Penilaian Proses Dan Hasil Belajar………………….………………...…...9
J.      Pengertian Ketuntasan Belajar………………….…………………...……..11
K.    Penilaian Proyek………………….……..………………………......……...11
L.     Penilaian Produk……………………..……………………………...…......12
M. Penilaian Portofolio……………….….……………………………...……..13
BAB III. PENUTUP……………………....……………………………...……...15
Kesimpulan………………….…………………….……………………...……...15
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………16

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah

Pendidikan dalam suatu Negara adalah suatu system dan terdapat banyak

komponen yang terkait di dalamnya. Komponen-komponen tersebut adalah

kurikulum, sumber daya manusia, pendanaan dan system manajemen. Sebagai

sebuah system komponen-komponen tersebut saling terkait satu sama lain.

Implementasi kurikulum sangat ditentukan oleh sumber daya manusi (guru)

menginterpretasi arah kurikulum dengan baik dalam bentuk pelaksanaan

pembelajaran. Untuk mengetahui implementasi kurikulum tersebut, maka

diperllukan suatu bentuk kegiatan atau proses yang disebut dengan penilaian

pembelajaran.

Dalam dunia pendidikan di sekolah penilaian dapat diartikan sebagai

sebuah kegiatan mengumpulkan informasi untuk menentukan keberhasilan peserta

didik. Kegiatan pengumpulan informasi ini bertujuan untuk kualitas dan kuantitas

belajar peserta didik. Melalui penilaian ini seorang guru dapat menentukan apakah

peserta didik mengalami kemajuan dalam belajar atau mampu menguasai

kompetensi yang diharapkan. Penilaian juga diharapkan member manfaat bagi

peserta didik utamanya agarpeserta didik dapat mengetahui kemajuan belajarnya,

lebih termotivasi untuk belajar dan lebh bertanggung jawab atas keberhasilan

belajarnya.

Untuk mencapai hal tersebut maka pelaksanaan penilaian, khususnya

dalam proses pembelajaran selalu mengacu pada kurikulum yang berlaku. Saat ini

sitem penilaian yang diterapkan di sekolah disebut dengan “Penilaian Kelas”.

Penilaian berbasis kelas ini merupakan penilaian yang dilakukan oleh guru dalam

1
rangka proses pembelajaran, penialaian dilaksanakan untuk mendapatkan

informasi tentang tingkat pencapaian dan penguasaan peserta didik terhadap

tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.

Dalam pelaksanaanya kegiatan penilaian menggunakan instrument

penilaian yang disesuaikan dengan aspek yang hendak diukur. Ada beberapa jenis

instrument yang sering digunakan antara lain: tes, pemberian tugas, fortofolio,

penilaian kinerja, penilaian proyek, penilaian sikap, dsb.

B.     Rumusan Masalah

1.      Apakah pengertian Penilaian kelas?

2.      Bagaimana Fungsi Dari Penilaian Kelas

3.      Bagaiman Pengukuran Dan Evaluasi

4.      Bagaiman Hubungan-hubungan ruang kelas

5.      Bagaimana menggunakan teknology dalam pembelajaran dilihat dari psikologi

pendidikan

6.      Bagiamana Praktek Penilaian Efektif.

C.    Tujuan Penulisan Makalah

1.      Untuk mengetahu pengertian Penilaian kelas

2.      Untuk mengetahui Fungsi Dari Penilaian Kelas

3.      Untuk mengetahui Pengukuran Dan Evaluasi dalam penilaian kelas.

4.      Untuk mengetahui Hubungan-hubungan ruang kelas

5.      Untuk mengetahui menggunakan teknology dalam pembelajaran dilihat dari

psikologi pendidikan.

6.      Untuk megetahui Praktek Penilaian Efektif dalam penilaian kelas.

2
BAB II
PEMBAHASAN
A.    Pengertian Penilaian Kelas
Penilaian kelas merupakan suatu kegiatan guru yang terkait dengan
pengambilan keputusan tentang pencapaian kompetensi atau hasil belajar
peserta didik yang mengikuti proses pembelajaran tertentu. Untuk itu,
diperlukan data sebagai informasi yang diandalkan sebagai dasar
pengambilan keputusan. Keputusan tersebut berhubungan dengan sudah atau
belum berhasilnya peserta didik dalam mencapai suatu kompetensi. Jadi
penilaian kelas merupakan salah satu pilar dalam pelaksanaan Kurikulum
TingkatSatuan Pendidikan (KTSP) yang berbasis kompetensi.
Penilaian kelas merupakan suatu proses yang dilakukan melalui
langkahlangkahperencanaan, alat penilaian, pengumpulan informasi melalui
sejumlah buktiyang menunjukkan pencapaian hasil belajar peserta didik,
pengolahan, dan penggunaan informasi tentang hasil belajar peserta didik.
Penilaian kelas dilaksanakan melalui berbagai cara, seperti penilaian unjuk
kerja (performance), penilaian sikap, penilaian tertulis (paper and pencil test),
penilaian proyek, penilaian produk, penilaian melalui kumpulan hasil
kerja/karya peserta didik (portfolio), dan penilaian diri.
Penilaian hasil belajar baik formal maupun informal diadakan dalam
suasana yang menyenangkan, sehingga memungkinkan peserta didik
menunjukkan apa yang dipahami dan mampu dikerjakannya. Hasil belajar
seorang peserta didik tidak dianjurkan untuk dibandingkan dengan peserta
didik lainnya, tetapi dengan hasil yang dimiliki peserta didik tersebut
sebelumnya. Dengan demikian peserta didik tidak merasa dihakimi oleh guru
tetapi dibantu untuk mencapai apa yang diharapkan.
B.     Ciri-ciri Penilaian Kelas
1.      Belajar tuntas
2.      Otentik
3.      Berkesinambungan
4.      Berdasarkan acuan kriteria / patokan

3
5.      Menggunakan berbagai cara & alat penilaian

C.    Fungsi Penilaian Kelas


Penilaian kelas memiliki fungsi sebagai berikut:
1. Menggambarkan sejauhmana seorang peserta didik telah menguasai suatu
kompetensi.
2. Mengevaluasi hasil belajar peserta didik dalam rangka membantu peserta
didik memahami dirinya, membuat keputusan tentang langkah berikutnya,
baik untuk pemilihan program, pengembangan kepribadian maupun untuk
penjurusan (sebagai bimbingan).
3. Menemukan kesulitan belajar dan kemungkinan prestasi yang bisa
dikembangkan peserta didik dan sebagai alat diagnosis yang membantu
guru menentukan apakah seseorang perlu mengikuti remedial atau
pengayaan.
4. Menemukan kelemahan dan kekurangan proses pembelajaran yang sedang
berlangsung guna perbaikan proses pembelajaran berikutnya.
5. Sebagai kontrol bagi guru dan sekolah tentang kemajuan perkembangan
peserta didik.

D.    Teknik Penilaian Kelas


Beragam teknik dapat dilakukan untuk mengumpulkan informasi
tentang kemajuan belajar peserta didik, baik yang berhubungan dengan proses
belajar maupun hasil belajar. Teknik pengumpulan informasi tersebut pada
prinsipnya adalah cara penilaian kemajuan belajar peserta didik berdasarkan
standar kompetensi dan kompetensi dasar yang harusdicapai. Penilaian
kompetensi dasar dilakukan berdasarkan indikatorindikator Pencapaian
kompetensi yang memuat satu ranah atau lebih. Berdasarkan indikator-
indikator ini dapat ditentukan cara penilaian yang sesuai, apakah dengan tes
tertulis, observasi, tespraktek, dan penugasan perseorangan atau kelompok.
Untuk itu, ada tujuh teknik yang dapat digunakan, yaitu penilaian unjuk kerja,

4
penilaian sikap, penilaian tertulis, penilaian proyek, penilaian produk,
penggunaan portofolio, dan penilaian diri.

1)      Penilaian Unjuk Kerja


a.      Pengertian
Penilaian unjuk kerja merupakan penilaian yang dilakukan
dengan mengamati kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu.
Penilaian ini cocok digunakan untuk menilai ketercapaian
kompetensi yang menuntut peserta didik melakukan tugas tertentu
seperti: praktek di laboratorium, praktek sholat, praktek OR,
presentasi, diskusi, bermain peran, memainkan alat musik,
bernyanyi, membaca puisi/ deklamasi dll. Cara penilaian ini
dianggap lebih otentik daripada tes tertulis karena apa yang dinilai
lebih mencerminkan kemampuan peserta didik yang sebenarnya.
Penilaian unjuk kerja perlu mempertimbangkan halhal
berikut :
a) Langkahlangkah kinerja yang diharapkan dilakukan peserta
didik untuk menunjukkan kinerja dari suatu kompetensi.
b) Kelengkapan dan ketepatan aspek yang akan dinilai dalam
kinerja tersebut.
c) Kemampuankemampuan khusus yang diperlukan untuk
menyelesaikan tugas.
d) Upayakan kemampuan yang akan dinilai tidak terlalu banyak,
sehingga semua dapat diamati.
e) Kemampuan yang akan dinilai diurutkan berdasarkan urutan
yang akan diamati

2)      Teknik Penilaian Unjuk Kerja


Pengamatan unjuk kerja perlu dilakukan dalam berbagai konteks untuk
menetapkan tingkat pencapaian kemampuan tertentu. Untuk menilai
kemampuan berbicara peserta didik, misalnya dilakukan pengamatan

5
atau observasi berbicara yang beragam, seperti: diskusi dalam
kelompok kecil, berpidato, bercerita, dan melakukan wawancara.
Dengan demikian, gambaran kemampuan peserta didik akan lebih utuh.
Untuk mengamati unjuk kerja peserta didik dapat menggunakan alat
atau instrument berikut:
a)      Daftar Cek (Checklist)
Penilaian unjuk kerja dapat dilakukan dengan menggunakan daftar
cek (baiktidak baik). Dengan menggunakan daftar cek, peserta
didik mendapat nilai bila criteria penguasaan kompetensi tertentu
dapat diamati oleh penilai. Jika tidak dapat diamati, peserta didik
tidak memperoleh nilai. Kelemahan cara ini adalah penilai hanya
mempunyai dua pilihan mutlak, misalnya benarsalah, dapat
diamatitidak dapat diamati, baiktidak baik. Dengan demikian tidak
terdapat nilai tengah, namun daftar cek lebih praktis digunakan
mengamati subjek dalam jumlah besar.
b)      Skala Penilaian (Rating Scale)
Penilaian unjuk kerja yang menggunakan skala penilaian
memungkinkan penilai memberi nilai tengah terhadap penguasaan
kompetensi tertentu, karena pemberian nilai secara kontinum di
mana pilihan kategori nilai lebih dari dua. Skala penilaian terentang
dari tidak sempurna sampai sangat sempurna. Misalnya: 1 = tidak
kompeten, 2 = cukup kompeten, 3 = kompeten dan 4 = sangat
kompeten. Untuk memperkecil faktor subjektivitas, perlu dilakukan
penilaian oleh lebih dari satu orang, agar hasil penilaian lebih
akurat.

E.     Manfaat Penilaian Kelas


Manfaat penilaian kelas antara lain sebagai berikut:
1. Untuk memberikan umpan balik bagi peserta didik agar mengetahui
kekuatan dan kelemahannya dalam proses pencapaian kompetensi.

6
2. Untuk memantau kemajuan dan mendiagnosis kesulitan belajar yang
dialami peserta didik sehingga dapat dilakukan pengayaan dan remedial.
3. Untuk umpan balik bagi guru dalam memperbaiki metode, pendekatan,
kegiatan, dan sumber belajar yang digunakan.
4. Untuk masukan bagi guru guna merancang kegiatan belajar.
5. Untuk memberikan informasi kepada orang tua dan komite sekolah
tentang efektivitas

F.     Rambu-rambu Penilaian KelaS


1.      Kriteria Penilaian Kelas
a.   Validitas
Validitas berarti menilai apa yang seharusnya dinilai dengan
menggunakan alat yang sesuai untuk mengukur kompetensi. Dalam
menyusun soal sebagai alat penilaian perlu memperhatikan
kompetensi yang diukur, dan menggunakan bahasa yang tidak
mengandung makna ganda. Misal, dalam pelajaran bahasa Indonesia,
guru ingin menilai kompetensi berbicara. Bentuk penilaian valid jika
menggunakan tes lisan. Jika menggunakan tes tertulis penilaian tidak
valid.
b.   Reliabilitas
Reliabilitas berkaitan dengan konsistensi (keajegan) hasil penilaian.
Penilaian yang reliable (ajeg) memungkinkan perbandingan yang
reliable dan menjamin konsistensi. Misalnya guru menilai dengan
proyek, penilaian akan reliabel jika hasil yang diperoleh itu cenderung
sama bila proyek itu dilakukan lagi dengan kondisi yang relatif sama.
Untuk menjamin penilaian yang reliabel petunjuk pelaksanaan proyek
dan penskorannya harus jelas.

c.   Terfokus pada kompetensi


Dalam pelaksanaan kurikulum tingkat satuan pendidikan yang
berbasis kompetensi, penilaian harus terfokus pada pencapaian

7
kompetensi (rangkaian kemampuan), bukan hanya pada penguasaan
materi (pengetahuan).
d.      Keseluruhan/Komprehensif
Penilaian harus menyeluruh dengan menggunakan beragam cara dan
alat untuk menilai beragam kompetensi peserta didik, sehingga
tergambar profil kompetensi peserta didik.
e.       Objektivitas
Penilaian harus dilaksanakan secara obyektif. Untuk itu, penilaian
harus adil, terencana, berkesinambungan, dan menerapkan kriteria
yang jelas dalam pemberian skor.
f.       Mendidik
Penilaian dilakukan untuk memperbaiki proses pembelajaran bagi
guru dan meningkatkan kualitas belajar bagi peserta didik.

G.    Prinsip Penilaian Kelas


Dalam melaksanakan penilaian, guru sebaiknya:
a. Memandang penilaian dan kegiatan pembelajaran secara terpadu.
b. Mengembangkan strategi yang mendorong dan memperkuat penilaian
sebagai cermin diri.
c. Melakukan berbagai strategi penilaian di dalam program pembelajaran
untuk menyediakan berbagai jenis informasi tentang hasil belajar peserta
didik
d. Mempertimbangkan berbagai kebutuhan khusus peserta didik.
e. Mengembangkan dan menyediakan sistem pencatatan yang bervariasi
dalam pengamatan kegiatan belajar peserta didik.
f. Menggunakan cara dan alat penilaian yang bervariasi. Penilaian kelas
dapat dilakukan dengan cara tertulis, lisan, produk, portofolio, unjuk kerja,
proyek, dan pengamatan tingkah laku.
g. Melakukan Penilaian kelas secara berkesinambungan untuk memantau
proses,kemajuan, dan perbaikan hasil dalam bentuk ulangan harian,
ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, dan ulangan kenaikan

8
kelas. Ulangan harian dapat dilakukan bila sudah menyelesaikan satu atau
beberapa indikator atau satu kompetensi dasar. Pelaksanaan ulangan harian
dapat dilakukan dengan penilaian tertulis, observasi atau lainnya. Ulangan
tengah semester dilakukan bila telah menyelesaikan beberapa kompetensi
dasar, sedangkan ulangan akhir semester dilakukan setelah menyelesaikan
semua kompetensi dasar semester bersangkutan. Ulangan kenaikan kelas
dilakukan pada akhir semester genap dengan menilai semua kompetensi
dasar semester ganjil dan genap, dengan penekanan pada kompetensi dasar
semester genap. Guru menetapkan tingkat pencapaian kompetensi peserta
didik berdasarkan hasil belajarnya pada kurun waktu tertentu (akhir
semester atau akhir tahun).
Agar penilaian objektif, guru harus berupaya secara optimal untuk
(1) memanfaatkan berbagai bukti hasil kerja peserta didik dan tingkah laku
dari sejumlah penilaian, (2) membuat keputusan yang adil tentang
penguasaan kompetensi peserta didik dengan mempertimbangkan hasil
kerja (karya)

H.    Ranah Penilaian


Kurikulum berbasis kompetensi tidak sematamata meningkatkan pengetahuan
peserta didik, tetapi kompetensi secara utuh yang merefleksikan pengetahuan,
keterampilan, dan sikap sesuai karakteristik masingmasing mata pelajaran.
Dengan kata lain, kurikulum tersebut menuntut proses pembelajaran di
sekolah berorientasi pada penguasaan kompetensikompetensi yang telah
ditentukan. Kurikulum tersebut memuat sejumlah standar kompetensi untuk
setiap mata pelajaran. Satu standar kompetensi terdiri dari beberapa
kompetensi dasar. Pada kurikulum tingkat satuan pendidikan, satu
kompetensi dasar dapat dikembangkan menjadi beberapa indikator
pencapaian hasil belajar. Indikator tersebut menjadi acuan dalam merancang
penilaian.

I.       Penilaian Proses Dan Hasil Belajar

9
Ditinjau dari sudut bahasa, penilaian diartikan sebagai proses menentukan
nilai suatu objek. Untuk dapat menentukan suatu nilai atau harga suatu objek
diperlukan adanya ukuran atau kriteria. Dengan demikian penilaian adalah
proses memberikan atau menentukan nilai kepada objek tertentu berdasarkan
suatu kriteria tertentu. Dalam penilaian Pendidikan, mencangkup tiga sasaran
utama yakni program pendidikan, proses belajar mengajar  dan hasil-hasil
belajar.
1.      Penilaian Hasil Belajar
Sudjana (2005) juga mengatakan bahwa penilaian hasil belajar adalah
proses pemberian nilai terhadap hasil-hasil belajar yang dicapai siswa dengan
kriteria tertentu. Hal ini mengisyaratkan bahwa objek yang dinilainya adalah
hasil belajar siswa. Hasil belajar siswa pada hakikatnya merupakan perubahan
tingkah laku setelah melalui proses belajar mengajar. Tingkah laku sebagai
hasil belajar dalam pengertian luas mencakup bidang kognitif, afektif dan
psikomotorik. Penilaian dan pengukuran hasil belajar dilakukan dengan
menggunakan tes hasil belajar, terutama hasil belajar kognitif berkenaan
dengan penguasaan bahan pengajaran sesuai dengan tujuan pendidikan dan
pengajaran.
Hasil belajar merupakan hal yang dapat dipandang dari dua sisi yaitu sisi
siswa dan dari sisi guru. Dari sisi siswa, hasil belajar merupakan tingkat
perkembangan mental yang lebih baik bila dibandingkan pada saat sebelum
belajar. Tingkat perkembangan mental tersebut terwujud pada jenis-jenis
ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Sedangkan dari sisi guru, hasil belajar
merupakan saat terselesikannya bahan pelajaran. Hasil juga bisa diartikan
adalah bila seseorang telah belajar akan terjadi perubahan tingkah laku pada
orang tersebut, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, dan dari tidak mengerti
menjadi mengerti. Penilaian hasil belajar dilakukan oleh pendidik, satuan
pendidikan,dan pemerintah (PP No. 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan, Pasal 63 Ayat 1) . Pada Edisi ke-3 kita telah membahas penilaian
hasil belajar yang dilakukan oleh pendidik. Sekarang kita akan membahas
penilaian hasil belajar yang dilakukan oleh satuan pendidikan. Penilaian hasil

10
belajar oleh satuan pendidikan dilakukan untuk menilai pencapaian
kompetensi peserta didik pada semua mata pelajaran.

J.      Pengertian Ketuntasan Belajar


Pembelajaran tuntas adalah pola pembelajaran berbasis kompetensi yang
menggunakan prinsip ketuntasan secara individual terhadap seluruh standar
kompetensi maupun kompetensi dasar. Setelah proses pembelajaran
dilakukan selanjutnya diadakan penilaian terhadap hasil pembelajaran untuk
mengukur tingkat pencapaian kompetensi peserta didik, serta digunakan
sebagai bahan penyusunan laporan kemajuan hasil belajar dan memperbaiki
proses pembelajaran. Untuk mengukur penguasaan kompetensi perlu
dikembangkan suatu penilaian yang mencakup seluruh kompetensi dasar
dengan menggunakan indikator yang telah ditetapkan oleh pendidik.
Penilaian terhadap hasil pembelajaran menggunakan sistem penilaian
berkelanjutan dalam arti semua indikator ditagih, kemudian hasilnya
dianalisis untuk menentukan kompetensi dasar yang telah dikuasai dan belum
dikuasai serta mengetahui kesulitan belajar peserta didik. Apabila peserta
didik belum menguasai suatu kompetensi dasar harus mengikuti proses
pembelajaran kemudian dilakukan penilaian untuk mengukur pencapaian
kompetensi (Depdiknas, 2010: 36).Proses penilaian dan analisis hasil belajar
perlu dilakukan dengan cepat agar peserta didik dan pendidik dapat
mengetahui ketercapaian SK dan KD yang di belajarkan sehingga proses
perbaikan belajar dapat dilakukan dengan tepat dan segera. Ketuntasan
peserta didik dalam mencapai kompetensi sangat bergantung kepada kondisi
peserta didik, sumber belajar dan pendidik. Ada yang mencapai ketuntasan
lebih awal ada yang lambat. Untuk mengatasi hal tersebut maka perlu
dilakukan pembelajaran pengayaan atau pembelajaran remedial (Gentile &
Lalley dalam Depdiknas, 2010: 37).

K.    Penilaian Proyek

11
1.    Pengertian
Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang
harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu
investigasi sejak dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian,
pengolahan dan penyajian data. Penilaian proyek dapat digunakan untuk
mengetahui pemahaman, kemampuan mengaplikasikan, kemampuan
penyelidikan dan kemampuan menginformasikan peserta didik pada mata
pelajaran tertentu secara jelas. Dalam penilaian proyek setidaknya ada 3 (tiga)
hal yang perlu dipertimbangkan yaitu:
a. Kemampuan pengelolaan
Kemampuan peserta didik dalam memilih topik, mencari informasi
dan mengelola waktu pengumpulan data serta penulisan laporan.
b. Relevansi Kesesuaian dengan mata pelajaran, dengan
mempertimbangkan tahap pengetahuan, pemahaman dan keterampilan
dalam pembelajaran.
c. Keaslian Proyek yang dilakukan peserta didik harus merupakan hasil
karyanya, dengan mempertimbangkan kontribusi guru berupa
petunjuk dan dukungan terhadap proyek peserta didik.

L.     Penilaian Produk


1.      Pengertian
Penilaian produk adalah penilaian terhadap proses pembuatan dan kualitas
suatu produk. Penilaian produk meliputi penilaian kemampuan peserta didik
membuat produk-produk teknologi dan seni, seperti: makanan, pakaian, hasil
karya seni (patung, lukisan, gambar), barangbarang terbuat dari kayu,
keramik, plastik, dan logam.
2.      Teknik Penilaian Produk
Penilaian produk biasanya menggunakan cara holistik atau analitik.
a. Cara analitik, yaitu berdasarkan aspekaspek produk, biasanya
dilakukan terhadap semua kriteria yang terdapat pada semua tahap
proses pengembangan.

12
b. Cara holistik, yaitu berdasarkan kesan keseluruhan dari produk,
biasanya dilakukan pada tahap appraisal.

M. Penilaian Portofolio
1.   Pengertian
Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan
pada kumpulan informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan
peserta didik dalam satu periode tertentu. Informasi tersebut dapat berupa
karya peserta didik dari proses pembelajaran yang dianggap terbaik oleh
peserta didik, hasil tes (bukan nilai) atau bentuk informasi lain yang terkait
dengan kompetensi tertentu dalam satu mata pelajaran.
Penilaian portofolio pada dasarnya menilai karyakarya siswa secara
individu pada satu periode untuk suatu mata pelajaran. Akhir suatu periode
hasil karya tersebut dikumpulkan dan dinilai oleh guru dan peserta didik
sendiri. Berdasarkan informasi perkembangan tersebut, guru dan peserta
didik sendiri dapat menilai perkembangan kemampuan peserta didik dan
terus melakukan perbaikan. Dengan demikian, portofolio dapat
memperlihatkan perkembangan kemajuan belajar peserta didik melalui
karyanya, antara lain: karangan, puisi, surat, komposisi musik, gambar,
foto, lukisan, resensi buku/ literatur, laporan penelitian, sinopsis, dsb.
Hal-hal yang perlu diperhatikan dan dijadikan pedoman dalam
penggunaan penilaian portofolio di sekolah, antara lain:
1) Karya siswa adalah benar- benar karya peserta didik itu sendiri
Guru melakukan penelitian atas hasil karya peserta didik yang dijadikan
bahanpenilaian portofolio agar karya tersebut merupakan hasil karya
yang dibuat oleh peserta didik itu sendiri.
2) Saling percaya antara guru dan peserta didik

13
Dalam proses penilaian guru dan peserta didik harus memiliki rasa
saling percaya, saling memerlukan dan saling membantu sehingga
terjadi proses pendidikan berlangsung dengan baik.
3) Kerahasiaan bersama antara guru dan peserta didik
Kerahasiaan hasil pengumpulan informasi perkembangan peserta didik
perlu dijaga dengan baik dan tidak disampaikan kepada pihakpihak
yang tidak berkepentingan sehingga memberi dampak negatif proses
pendidikan
4) Milik bersama (joint ownership) antara peserta didik dan guru
Guru dan peserta didik perlu mempunyai rasa memiliki berkas
portofolio sehingga peserta didik akan merasa memiliki karya yang
dikumpulkan dan akhirnya akan berupaya terus meningkatkan
kemampuannya.
5) Kepuasan
Hasil kerja portofolio sebaiknya berisi keterangan dan atau bukti yang
memberikan dorongan peserta didik untuk lebih meningkatkan diri.
6) Kesesuaian
Hasil kerja yang dikumpulkan adalah hasil kerja yang sesuai dengan
kompetensi yang tercantum dalam kurikulum.
7) Penilaian proses dan hasil
Penilaian portofolio menerapkan prinsip proses dan hasil. Proses belajar
yang dinilai misalnya diperoleh dari catatan guru tentang kinerja dan
karya peserta didik.
8) Penilaian dan pembelajaran
Penilaian portofolio merupakan hal yang tak terpisahkan dari proses
pembelajaran. Manfaat utama penilaian ini sebagai diagnostik yang
sangat berarti bagi guru untuk melihat kelebihan dan kekurangan
peserta didik.

14
15
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN

1.  Penilaian kelas merupakan suatu kegiatan guru yang terkait dengan

pengambilan keputusan tentang pencapaian kompetensi atau hasil belajar

peserta didik yang mengikuti proses pembelajaran tertentu.

2.    Penilaian Kelas kemudahan guru dalam membuat keputusan tentang kemajuan

pembelajaran dalam menyelesaikan kumpulan informasi secara sistematis,

penilaiankelas memilki dua tujuan penting lainnya. Yaitu: a. peningkatan

pembelajaran dan b. peningkatan motivasi.

3.      Dua dasar penilaian yang berkaitan dengan penilaian: ukuran, kumpulan proses

informasi tentang pembelajaran dan evaluasi proses membuat keputusan dasar

pada ukuran.

4.    Menciptakan penilaian yang benar dan yang dapat diandalkan di ruang kelasmu.

Hal-hal yang perlu dilakukan adalah: meningkatkan kebenaran melalui

perencanaan yang hati-hati untuk dinilai, menggunakan penilaian alternatif untuk

meningkatkan keabsyahan, menggunakan portofolio dan pertunjukan penilaian

untuk meningkatkan pengaturan diri pelajar.

5.   Penilaian dapat meningkatkan pembelajaran dan pengaturan diri siswa, sekarang

menggunakan CD-ROM sebagai teman bukumu. Kamu bisa mendapatkan

pengalaman sendiri bagaimana guru dapat menilai, meneliti pemikiran siswanya.

6.   Terdapat 4 prinsip dari penilaian pembelajaran yang efektif yaitu : rencana yang

sistimatik, mempersiapkan siswa, , mengatur test dan quis2 yang paling bagus,

menganalisa hasil untuk memastikan bahwa penilaian sekarang dan nanti adalah

akurat dan valid.

16
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, Suharsimi (1995), Dasar- dasar Evaluasi Pendidikan.Jakarta : Bumi
Aksara

Jihad, Asep . dan Haris, Abdul (2008), Evaluasi Pembelajaran. Yogyakarta: Multi
Pressindo

Purwanto (2009), Evaluasi Hasil Belajar. Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Benjamin S. Bloom. Book on formative and summative evaluation of student


learning, Mc. Graw-Hill Book Company, 1971

17

Anda mungkin juga menyukai