MAKALAH
Disusun Oleh :
Kelompok 8
NOVEMBER 2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “ Variabel
Hasil dan Evaluasi Pembelajaran” ini tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Dr.
Agus Wedi, S.Pd., M.Pd. pada mata kuliah Belajar dan Pembelajaran. Selain itu, makalah ini
juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang makalah yang berjudul “Variabel Hasil
dan Evaluasi Pembelajaran” bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Dr. Agus Wedi, S.Pd., M.Pd., selaku
dosen mata kuliah Belajar dan Pembelajaran yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………
DAFTAR ISI……………………………………………………………………………..
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………...
Daftar Pustaka……………………………………………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN
Jenis-Jenis Tes
a. Tes Formatif
Adalah suatu jenis tes yang dilaksanakan setelah selesai pokok bahasan
tertentu,maksud tes formatif adalah untuk mengetahui seberapa jauh pokok bahasan
yang baru saja diberikan.
b. Tes Sumatif
Adalah tes yang dilaksanakan pada ahir periode tertentu.Jika pada tes
formatif,aksentuasinya adalah mengetahui tingkat penyerapan peserta didik terhadap
materi yang sudah diajarkan,tes sumatif ini adalah untuk mengetahui daya serap
peserta didik terhadap keseluruhan pokok bahasan yang dipaketkan untuk suatu
periode tertentu.
c. Tes Subyektif
Adalah suatu tes yang para peserta didiknya harus mengerjakan dengan
memberi uraian atas soal-soal yang diteskan. Tes subjective terdiri atas tes uraian
bebas, tes uraian terbatas dan tes isean.Tes uraian bebas adalah suatu tes yang peserta
tesnya boleh menjawab dengan memberikan uraian bebas,Tes uraian terbatas adalah
suatu tes yang peserta tesnya hanya boleh memberikan uraian sesuai dengan batasan
yang diberikan oleh tester,sementara tes isean adalah suatu tes yang pesertanya
memberikan jawaban dengan cara mengisi titik-titik pada soal tes.
d. Tes Obyektif
Adalah suatu tes yang jawaban atas soal-soal tesnya telah tersedia dan tinggal
memilih saja. Tes obyektif terdiri atas tes benar-salah,pilihan ganda dan
menjodohkan.Tes benar –salah mengahruskan peserta didik untuk memilih jawaban
benar (B) jika persyaratan dalam tes benar dan mengharuskan memilih salah (S)jika
persyaratan dalam tes salah.Tes pilihan ganda adalah suatu tes yang peserta tesnya
tinggal memilih jawaban yang tersedia,dengan cara melingkari atau menyilang huruf-
huruf jawaban.Tes menjodohkan adalah suatu tes yang peserta tesnya harus
menjodohkan pasangan-pasangan yang ada pada bagian soal tes dan bagian soal tes
dan bagian jawaban tes.
e. Pree test
Adalah suatu tes yang dimaksudkan untuk mengukur kemmapuan prasyarat
mengenai apa yang diajarkan telah ada pada diri testee.
f. Post Test
Adalah suatu tes yang dimaksudkan untuk mengetahui keberhasilan suatu
materi yang diajarkan kepada peserta didik dibandingkan dengan hasil pre-
testnya.Oleh karena itu,adanya pre-test mengharuskan diadakannya post- test[6].
g. Tes buatan guru
Adalah suatu tes yang tidak terlalu penting dipersoalkan validitas,reabilitasnya
dan lazimnya disusun oleh guru tanpa bantuan para ahli dibidang tes.
h. Tes Standar
Adalah suatu tes yang memenuhi suatu persyaratan validitas, reliabilitas,
kepraktisan dan lainnya. Tes standar umunya dibuat oleh suatu tim (guru,ahli
psikologi,ahli bidang studi) yang sebelum diteskan,diuji dahulu
validitas,reliabilitas,kepraktisan dan daya bedanya.
2. NON TES
Yang dimaksud non tes adalah teknik evaluasi selain tes. Diantaranya:
observasi,wawancara,angket,sosiometri,anecdotal record dan skala penilaian.
a. Observasi
Observasi adalah suatu pengamatan dan memberikan perhatian terhadap suatu
obyek tertentu.Observasi sebagai alat evaluasi hasil belajar peserta didik adalah
pengamatan terhadap perubahan tingkah laku peserta didik sebagai akibat dari adanya
proses belajar.
b. Wawancara
Wawancara adalah pengajuan pertanyaan-pertanyaan oleh seeorang kepada
orang lain dengan maksud mendapat informasi mengenai suatu hal[7].
c. Angket
Angket adalah suatu instrumen yang berisi daftar pertanyaan yang ditujukan
kepada responden dengan maksud agar responden memberikan jawaban,informasi
dan keterangan sebagaimana yang dikehendaki oleh pembuat angket
d. Sosiometri
Sosiometri adalah suatu metode yang dimaksudkan untuk mengetahui
kedudukan responden di dalam kelompoknya. Bagaimana pola hubungan yang
dibangun oleh responden di dalam kelompoknya dapat diketahui melalui teknik
sosiometri ini.
e. Catatan berskala
Catatan berskala atau yang dikenal dengan anecdotal record adalah instrumen
pengumpul data yang dapat melengkapi observasi.Pencatatan ini dilakukan oleh
pengamat terhadap kejadian- kejadian mengenai peserta didik secara insidental.
f. Skala penilaian
Skala penilaian atau yang disebut rating scale adalah suatu daftar pertanyaan
yang dipergunakan sebagai pelengkap observasi untuk menjelaskan, menggolongkan
dan menilai peserta didik dalam suatu situasi.
2.4 Kriteria Evaluasi Hasil Belajar peserta didik
Yang dimaksud kriteria adalah acuan- acuan yang diberikan dalam
memberikan penilaian terhadap peserta didik.Acuan demikian perlu ditetapkan,agar
dapat menjadikan sebagai pedoman oleh para pendidik dalam membuat keputusan
sehubungan dengan peserta didik. Ada dua kriteria penilaian atau evaluasi hasil
belajar peserta didik yaitu:
1. Kriteria acuan patokan
Menurut kriteria ini peserta didik dinilai baik dan memenuhi syarat untuk
dinaikan, diluluskan atau dipromosikan,jika yang bersangkutan memenuhi standar
yang ditetapkan sebelumnya oleh pendidik.Konskuensinya adalah jika seluruh peserta
didik berada diatas standar ,akan dinaikan semua,dpromosikan semua atau diluluskan
semua. Sebaliknya jika dibawah standar maka tidak dinaikan,tidak dipromosikan dan
tidak diluluskan. Contoh pada tes formatif.
2. Kriteria acuan norma
Kriteria ini mengharuskan pendidik mendasarkan tafsiran penilaian pada
keberhasilan rata- rata peserta didik di dalam kelas. Yang dijadikan pembanding
keberhasilan adalah nilai peserta didik dalam kelas.Jika salah seorang peserta didik
ternyata diatas rata- rata ,maka diidentifikasikan sebagai berhasil. Maka sebaliknya
yang berada dibawah rata-rata kelas,dianggap belum berhasil. Contoh pada tes
sumatif.
2.5 Pengertian Evaluasi Pembelajaran
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, evaluasi berarti penilaian (KBBI,
1996:272). Sedangkan Evaluasi Menurut Suharsimi Arikunto (2004: 1) adalah
kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu,yang selanjutnya
informasi tersebut digunakan untuk menentukan alternative yang tepat dalam
mengambil keputusan. Nurgiyantoro (1988:5) menyebutkan bahwa evaluasi adalah
proses untuk mengukur kadar pencapaian tujuan. Ialebih lanjut menjelaskan bahwa
evaluasi yang bersinonim dengan penilaian tidak sama konsepnya dengan pengukuran
dan tes meskipun ketiga konsepini sering didapatkan ketika masalah evaluasi
pendidikan dibicarakan. Dikatakannya bahwa penilaian berkaitan dengan aspek
kuantitatif dankualitatif, pengukuran berkaitan dengan aspek kuantitatif, sedangkan
tes hanyamerupakan salah satu instrumen penilaian. Meskipun berbeda, ketiga
konsepini merupakan satu kesatuan dan saling memerlukan.
Pengukuran adalah proses penentuan kuantitas suatu objeck dengan
membandingkan antara alatukur dengan objek yang diukur. Penilaian adalah proses
penentuan kualitas suatu objek dengan membandinkan antara hasil-hasil ukur dengan
standart penialaian tertentu. Tes adalah alat pengumpulan data yang dirancangkhusus.
Yang membedakannya dengan evaluasi adalah bahwa evaluasimencakup aspek
kualitatif dan aspek kuanitatif. Dengan demikian, evaluasidapat diartikan sebagai
suatu kegiatan yang terencana untuk mengetahuikeadaan suatu objek dengan
menggunakan instrumen dan hasilnyadibandingkan dengan suatu tolak ukur untuk
memperoleh suatu kesimpulan.
Fungsi utama evaluasi adalah menelaah suatu objek atau keadaanuntuk
mendapatkan informasi yang tepat sebagai dasar untuk pengambilankeputusan.
sehingga dapat disimpulkan bahwa evaluasi adalah prosesmendeskripsikan,
mengumpulkan dan menyajikan suatu informasi yangbermanfaat untuk pertimbangan
dalam pengambilan keputusan. Pembelajaran adalah suatu sistem yang bertujuan
untuk membantuproses belajar siswa, yang berisi serangkaian peristiwa yang
dirancang,disusun sedemikian rupa untuk mempengaruhi dan mendukung
terjadinyaproses belajar siswa yang bersifat internal (Gagne dan Briggs, 1979:3).
Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa evaluasi
pembelajaran adalah adalah proses mengumpulkan, menganalisis danmenginterpretasi
informasi secara sistematik untuk menetapkan sejauh mana ketercapaian tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan.
1. memberikan landasan untuk menilai hasil usaha (prestasi) yangtelah dicapai oleh
peserta didiknya,
8. Menilai kurikulum.
6. Mengadakan seleksi
15. Memberikan bukti untuk laporan kepada orang tua atau masyarakat
1. Evaluasi Diagnostik
Merupakan evaluasi yang ditujukan untuk menelaah kelemahan – kelemahan
siswa beserta faktor – faktor penyebabnya.
2. Evaluasi Selektif
Merupakan evaluasi yang digunakan untuk memilih siswa yang paling tepat sesuai
dengan kriteria program kegiatan tertentu.
3. Evalusi Penempatan
Merupakan evaluasi yang digunakan untuk menempatkan siswa dalam program
pendidikan tertentu yang sesuai dengan karakteristik siswa.
4. Evaluasi Formatif
Merupakan evaluasi yang dilaksanakan untuk memperbaiki dan meningkatkan
proses belajar mengajar.
5. Evaluasi Sumatif
Merupakan evaluasi yang dilakukan untuk menentukan hasil dan kemajuan belajar
siswa.
1. Evaluasi Konteks
Merupakan evaluasi yang ditunjukan untuk mengukur konteks proses baik
mengenai rasional tujuan, latar belakang program, maupun kebutuhan –
kebutuhan yang muncul dalam perencanaan.
2. Evaluasi input
Merupakan evaluasi yang diarahkan untuk mengetahui input baik sumber daya
maupun strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan.
3. Evaluasi Proses
Merupakan evaluasi yang ditunjukan untuk melihat proses pelaksanaan, baik
mengenai kelancaran proses, kesesuaian dengan rencana, faktor pendukung dan
faktor hambatan yang muncul dalam proses pelaksanaan , dan sejenisnya.
4. Evaluasi Hasil atau Produk
Merupakan evaluasi yang diarahkan untuk melihat hasil program yang dicapai
sebagai dasar untuk menentukan keputusan akhir, diperbaiki, dimodifikasi,
ditingkatkan atau dihentikan.
5. Evaluasi Outcom atau Lulusan
Merupakan evaluasi yang diarahkan untuk melihat hasil belajar siswa lebih anjut,
yakni evaluasi lulusan setelah terjun ke masyarakat.
a. Berdasarkan Objek :
1. Evaluasi Input merupakan evaluasi terhadap siswa mencangkup kemampuan
kepribadian, sikap, dan keyakinan.
2. Evaluasi Transformasi merupakan evaluasi terhadap unsur – unsur
transformasi proses pembelajaran antara lain materi, media, metode, dan lain –
lain.
3. Evaluasi Output merupakan evaluasi terhadap lulusan yang mengacu pada
ketercapaian hasil pembelajaran.
b. Berdasarkan Subjek :
1. Evaluasi Internal merupakan evaluasi yang dilakukan oleh orang dalam
sekolah sebagai evaluator, misalnya guru.
2. Evaluasi Eksternal merupakan evaluasi yang dilakuakn oleh orang luar
sekolah sebagai evaluator, misalnya orang tua dan masyarakat.
Evaluasi pembelajaran mencangkup kegiatan pengukuran dan penilaian. Proses
evaluasi dilakukan melalui tiga tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengolahan
hasil, dan pelaporan.
1. Teknik Nontes
a. Skala bertingkat (rating scale) menggambarakan suatau nilai yang berbentuk
angka terhadap sesuatu hasil pertimbangan. Dengan maksud agar
pencatatannya dapat objektif maka penilaian terhadap penampilan atau
penggambaran kepribadian sesorang disajikan dalam bentuk skala.
b. Kuesioner (questionair) dikenal sebagai angket. Kuisioner ialah sebuah daftar
pertanyaan yang harus diisi oleh orang yang akan diukur (responden). Dengan
kuesioner ini orang dapat diketahui tentang keadaan atau data diri,
pengalaman, pengetahuan sikap atau pendapatnya.
Kuesioner dapat ditinjau dari beberapa segi, yaitu :
1. Ditinjau dari segi siapa yang menjawab
- Kuesioner langsung : diisi dan dikirimkan langsung oleh
orang yang akan diminta jawaban tentang dirinya.
- Kuesioner tidak langsung : diisi dan dikirimkan oleh bukan
orang yang diminta keterangannya. Dan digunakan untuk
mencari informasi tentang bawahan, anak, saudara, tetangga.
2. Ditinjau dari segi menjawab
- Kuesioner tertutup : disusun dengan menyediakan pilihan
jawaban lengkap sehingga pengisi hanya tinggal memberi tanda
pada jawaban yang dipilih.
- Kuesioner terbuka : disusun sedemikian rupa sehingga para
pengisis bebas mengemukakan pendapatnya. Dan kuesioner ini
digunakan untuk meminta pendapat sesorang.
c. Daftar vocok (check list)
Merupakan deretan pertanyaan yang biasanya sesingkat – singkatnya, disini
responden yang dievaluasi tinggal membubuhkan tanda cocok ( ) ditempat
yang sudah disediakan.
d. Wawancara (interview)
Merupakan suatu metode atau cara yang digunakan untuk mendapatkan
jawaban dari responden dengan jalan Tanya jawab sepihak.
Wawancara dapat dilakukan oleh 2 cara :
1. Interview bebas : dimana responden mempunyai kebebasan untuk
mengutarakan pendapatnya, tanpa dibatasi oleh patokan – patokan yang
telah dibuat oleh subjek evaluasi.
2. Interview terpimpin : dilakukan oleh subjek evaluasi dengan cara
mengajukan pertanyaan – pertanyaan yang sudah disusun terlebih dahulu,
sehingga responden pada waktu menjawab pertanyaan tinggal memilih
jawaban yang sudah dipersiapkan oleh penanya.
e. Pengamatan (observastion)
Pengamatan adalah suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan
pengamatan secara teliti serta pencatatan secara sistematis. Terdapat dua
macam observasi (pengamatan), yaitu :
1. Observasi partisipan, yaitu observasi yang dilakukan oleh pengamat, tetapi
dalam pada waktu itu pengamat memasuki dan mengikuti kegiatan
kelompok yang sedang diamati.
2. Observasi sistematik, yaitu dimana faktor-faktor yang diamati sudah
didaftar secara sistematis dan sudah diatur menurut kategorinya. Dalam
observasi ini pengamat berada diluar kelompok. Dengan demikian
pengamat tidak dibingungkan oleh situasi yang melingkungi dirinya.
3. Observasi eksperimental, yaitu terjadi jika pengamat tidak berpartisipasi
dalam kelompok.
f. Riwayat Hidup
Adalah gambaran tentang keadaan seseorang selama masa kehidupannya.
2. Teknis Tes
Tes adalah suatu alat atau prosedur yang sistematis dan objektif untuk
memperoleh data- data atau keterangan yang didinginkan sesorang dengan cara
yang tepat dan cepat. (Amir daien indrakusuma, “evaluasi pendidikan”. Tes
terbagi menjadi 3 macam :
a. Tes diacnotic, adalah tes yang digunakan untuk mengetahui kelemahan –
kelemahan siswa sehingga berdasarkan kelemahan tersebut dapat dilakukan
pemberian perlakuan yang tepat. Terbagi menjadi 4 yaitu :
Tes diacnotic ke 1 dilakukan terhadap calon siswa sebagai input, untuk
mengentahui apakah calon tersebut sudah menguasai pengetahuan yang
merupakan dasar untuk menerima pengetahuan di sekolah yang
dimaksudkan. Tes ini disebut dengan tes penjajakan atau dalam istilah
bahasa inggris entering behavior test.
Tes diacnotic ke 2 dilakukan terhadap calon siswa yang sudah akan mulai
mengikuti program. Dan diagnostic ini berfungsi sebagai tes penempatan
(placement test).
Tes diagnotik ke 3, dilakukan terhadap siswa yang sedang belajar, karena
tidak semua siswa dapat menerima pelajaran yang disampaikan oleh guru
dengan lancar. Maka guru disini harus sekali – kali memberikan tes
diacnotic untuk mengentahui bagian dari bahan yang diberikan itu belum
dikuasai oleh siswa. Dan mendeteksi mengenai sebab siswa tersebut belum
menguasai bahan.
b. Tes formatif, diberikan pada setiap program. Tes ini merupakan post-test atau
tes akhir proses. Digunakan untuk mengetahui sejauh mana siswa telah
terbentuk setelah mengikuti sesuatu program tertentu. Evaluasi formatif
mempunyai manfaat, baik bagi siswa, guru, maupun program itu sendiri.
c. Tes subsumtif dan sumatif, dilakukan pada perempat semester atau caturwulan
dan pada pertengan semester yang lazim kita sebut sebagai mind-semester,
setelah para siswa menyelesaikan program belajar dari suatu bidang studi atau
mata pelajaran tertentu selama satu periode waktu tertentu pula, adapun fungsi
dari penilaian ini adalah untuk menentukan prestasi hasil belajar siswa
terhadap bisang studi .
Manfaat tes sumatif, ada 2 yaitu :
Untuk menentukan nilai
Untuk menentukan sesorang anak dapat atau tidaknya mengikuti kelompok
dalam menerima program berikutnya.
d. Tes formatif dan tes sumatif dalam praktek
Dalam pelaksanaannya disekolah tes formatif merupakan ulangan harian,
sedangkan tes sumatif merupakan ulangan umum yang diadakan pada akhir
semester. Adapun teknik evaluasi yang lainnya yang telah dikemukakan oleh
daryanto dalam bukunya yang berjudul “evaluasi pendidikan” ada 4 :
Measurement model objek evaluasi dari model ini adalah tingkah laku
siswa yang mencangkup kemampuan hasil belajar, kemampuan
pembawaan (intelegensi bakat), minat, sikap dan juga kepribadian siswa.
Pendekatan yang ditempuh medel ini adalah membandingkan hasil belajar
antara 2 anak atau lebih kelompok yang menggunakan cara pegajaran yang
berbeda sebagai varaiabel bebas, lalu diberikan tes yang sama yang hasil
dari tes tersebut untuk mengetahui cara pengajaran mana yang lebih efektif
digunakan.
Congruence model adalah usaha untuk memereiksa persuaian
(congruence) antara tujuan – tujuan pendidikan yang diinginkan dengan
hasil belajar yang telah dicapai. Hasil yang diperoleh dari evaluasi dengan
model ini berguna bagi kepentingan penyemournaan system bimbingan
siswa dan untuk memberikan informasi kepada pihak- pihak luar
oendidikan mengenai hasil belajar yang telah terjacai.
4 langkah pokok untuk menyusun congruence model :
Merumuskan atau mempertegas tujuan pengajaran
Menetapkan “tes situation” yang diperlukan
Menyusun alat evaluasi
Menggunakan hasil evaluasi
Eduvational system evaluation model
Evaluasi dimaksudkan untuk membandingkan performance dari berbagai
dimensi system yang sedang dikembangkan dengan sejumlah kriteria
tertentu untuk akhirnya sampai pada suatu deskripsi dan judgment
mengenai system yang dinilai tersebut.
Adapun pendekatan yang dapat ditempuh model ini dalam pelaksanaan
evaluasi adalah :
Menbandingkan performance setiap dimensi system dengan kriteria
intern dalam system itu sendiri.
Membandingkan performance setiap dimesi dengan kriteria ektern
diluar system yang bersangkutan.
Illuminative Model memandang fungsi evaluasi sebagai bahan atau input
untuk kepentingan pengambilan keputusan dalam rangka penyesuaian –
penyesuaian dan penyempurnaan system yang sedang dikembangkan.
Objek evaluasi yang diajukan model ini mencangkup :
Latar belakang dan perkembangan yang dialamai oleh system yang
bersangkutan
Proses pelaksanaan system itu sendiri
Hasil belajar yang diperhatikan oleh para siswa
Kesukaran – kesukaran yang dialami dari perencanaan sampai
dengan pelaksanaan dilapangan.
Beberapa syarat agar suatu tes atau evaluasi dikatakan baik atau memenuhi standar :
a. Validitas
Validitas sebuah tes bukan ditekankan pada tesnya itu sendir, tetapi lebih
ditekankan pada hasil pengetesan atau skornya. Validasi suatu tes dapat
diketahui dari hasil pemikiran dan pengalaman. Pengelompokan validasi
tes dikelompokkan menjadi :
Validitas logis (logical validity)
Ada dua macam validitas logis yang dicapai oleh sebuah
instrument, yaitu :
o Validitas isi : disusun berdasarkan materi pelajaran yang
dievaluasi.
o Validitas kosntruk : disusun berdasarkan konstrak, aspek –
aspek kejiwaan yang mesti dievaluasi
Validasi empiris (empirical validity)
Kriteria yang digunakan sebagai pembanding kondisi instrument
ada dua macam, yaitu :
o Concurrent Validity (Validitas ada sekarang) : ialah
instrument yang kondisinya sesuai dengan kriterium yang
sudah ada.
o Predictive validity (Validitas ramalan) : ialah instrument
yang kondisinya belum ada, tetapi yang akan tertentu
dimasa yang akan dating.
b. Reabilitas
Cara – cara mencari besarnya reabilitas, yaitu ada 3 cara :
Metode bentuk parallel (equivalent)
Metode tes ualng (tes-retest method)
Metode belah dua (split-halft method)
c. Objektivitas
Objektivitas ialah tidak adanya unsur pribadi yang memperngaruhi . dan
apabila dikaitkan dengan reabilitas maka objektivitas menekankan
ketetapan (covsistency) pada system scoring, sedang reabilitas
menekankan ketetapan dalam hasil tes.
d. Praktibilitas
Sebuah tes dikatakn memiliki praktibilitas yang tinggi apabila tes tersebut
bersifat praktis. Tes yang praktis ialah tes yang :
Mudah dilaksanakan
Mudah pemeriksaanya
Dilengkapi dengan petunjuk-petunjuk yang jelas sehingga dapat
diberikan atau diawali oleh orang lain.
e. Ekonomis
Maksud ekonomis adalah pelaksanaan tes tersebut tidak membutuhkan
ongkos atau biaya mahal, tenaga banyak, dan waktu yang lama.
f. Kemampuan membandingkan
Tes yang baik harus dapat membedakan kemampuan anak sesuai dengan
tingkat kepandaian siswa. Suatu tes yang sangat sukar atau sangat mudah
bukanlah merupakan suatu evaluasi yang baik karena tes yang demikian
tidak memiliki kemampuan untuk membanding.
2. Penyusunan Instrumen
Langkah-langkah penyusunan instrumen adalah :
a. Merumuskan tujuan yang akan dicapai dengan instrumen yang akan disusun.
b. Membuat kisi-kisi yang mencanangkan tentang perincian variabel dan jenis
instrument yang akan digunakan untuk mengukur bagian variabel yang
bersangkutan.
c. Membuat butir-butir instrument evaluasi pembelajaran yang dibuat berdasarkan
kisi-kisi, dan
d. Menyunting instrumen evaluasi pembelajaran yang meliputi: mengurutkan butir
menurut sistematika yang dikehendaki evaluator untuk mempermudah pengolahan
data, menuliskan petunjuk pengisian dan indentitas serta yang lain, dan membuat
pengantar pengisian instrument.
3. Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data dapat diterapkan berbagai teknik pengumpulan data
diantaranya :
a. Kuesioner,
b. Wawancara,
c. Pengamatan,
d. Studi Kasus.
4. Analisis Data dan Informasi
Dalam kegiatan evaluasi pemebelajaran, analisis data yang paling banyak
dilaksanakan adalah analisis deskriptif kualitatif yang ditunjang oleh data-data
kuantitatif hingga menghasilkan informasi yang berguna.
5. Penyusunan Laporan
Dalam laporan evaluasi pembelajaran harus berisikan pokok-pokok berikut:
a. Tujuan evaluasi
b. Problematika
c. Lingkup dan Metodologi evaluasi pembelajaran
d. Pelaksanaan evaluasi pembelajaran
e. Hasil evaluasi pembelajaran
Sementara Zainal Arifin (2010:88-114) menjelaskan tahapan prosedur mengebangkan
evaluasi sebagai berikut
1. Perencanaan evaluasi
2. Pelaksanaan evaluasi
3. Monitoring pelaksanaan Evaluasi
4. Pengolahan data
5. Pelaporan hasil evaluasi
6. Penggunaan hasil evaluasi
http://staffnew.uny.ac.id/upload/132309999/pendidikan/pertemuan-3-karakteristik-
model-dan-pendekatan-evaluasi-pembelajaran.pdf
https://www.academia.edu/28592716/Makalah_Evaluasi_dan_Hasil_Belajar