Anda di halaman 1dari 23

VARIABEL HASIL DAN EVALUASI PEMBELAJARAN

MAKALAH

Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Belajar dan Pembelajaran

Yang diampu oleh Bapak Dr. Agus Wedi, S.Pd., M.Pd.

Disusun Oleh :

Kelompok 8

Sella Karlinda Puspa (190321624053)

Syelia Dwi Paulin (190351620455)

Ulin Nuha Hanifah (190351620435)

Wulidah Ainur Rokhmah (190351620453)

Zulfahma Noor Azizah (190351620487)

UNIVERSITAS NEGERI MALANG

NOVEMBER 2020
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat dan
hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “ Variabel
Hasil dan Evaluasi Pembelajaran” ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas Dr.
Agus Wedi, S.Pd., M.Pd. pada mata kuliah Belajar dan Pembelajaran. Selain itu, makalah ini
juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang makalah yang berjudul “Variabel Hasil
dan Evaluasi Pembelajaran” bagi para pembaca dan juga bagi penulis.

Kami mengucapkan terima kasih kepada bapak Dr. Agus Wedi, S.Pd., M.Pd., selaku
dosen mata kuliah Belajar dan Pembelajaran yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami tekuni.

Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga saya dapat menyelesaikan makalah ini.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.

Malang, 03 November 2020

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR……………………………………………………………………

DAFTAR ISI……………………………………………………………………………..

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang………………………………………………………………..


1.2 Rumusan Masalah…………………………………………………………….
1.3 Tujuan…………………………………………………………………………

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Evaluasi Hasil Belajar Peserta Didik………………………………

2.2 Tujuan Evaluasi Hasil Belajar Peserta Didik…………………………………..

2.3 Teknik –teknik Evaluasi Hasil Belajar Peserta Didik………………………….

2.4 Kriteria Evaluasi Hasil Belajar Peserta Didik………………………………….

2.5 Pengertian Evaluasi Pembelajaran……………………………………………..

2.6 Fungsi dan Tujuan Evaluasi Pembelajaran…………………………………….

2.7 Jenis –jenis Evaluasi Pembelajaran………………………………………….....

2.8 Teknik Melakukan Evaluasi Pembelajaran………………………………….....

2.9 Syarat – syarat Evaluasi Pembelajaran…………………………………………

2.10 Prosedur Evaluasi Pembelajaran……………………………………………...

2.11 Jenis Pendekatan dalam Evaluasi Pembelajaran………………………………

BAB III PENUTUP

3.1 Kesimpulan……………………………………………………………………...

Daftar Pustaka……………………………………………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Salah satu cara yang dapat dilakukan untuk mengetahui hasil yang telah
dicapai oleh pendidik dalam proses pembelajaran adalah melalui evaluasi. Evaluasi
merupakan subsistem yang sangat penting dan sangat dibutuhkan dalam setiap sistem
pendidikan karena evaluasi dapat mencerminkan seberapa jauh perkembangan atau
kemajuan hasil pendidikan. Dalam setiap pembelajaran, pendidik harus berusaha
mengetahui hasil dari proses pembelajaran yang ia lakukan. Pentingnya diketahui
hasil ini karena dapat menjadi salah satu patokan bagi pendidik untuk mengetahui
sejauh mana proses pembelajaran yang dilakukan dapat mengembangkan potensi
peserta didik. Dengan evaluasi maka maju dan mundurnya kualitas pendidikan dapat
diketahui dan dengan evaluasi pula kita dapat mengetahui titik kelemahan serta
mudah mencari jalan keluar untuk berubah menjadi lebih baik ke depan.
Kualitas pembelajaran dapat dilihat dari segi proses dan dari segi hasil. dari
segi proses pembelajaran dikatakan berhasil dan berkualitas apabila seluruhnya atau
setidak-tidaknya sebagian besar 75% peserta didik terlibat secara aktif baik fisik
mental maupun sosial dalam proses pembelajarannya, disamping menunjukkan
kegairahan belajar yang tinggi, semangat belajar yang besar, dan rasa percaya diri
sendiri. sedangkan dari segi hasil proses pembelajaran dikatakan berhasil apabila
terjadi perubahan perilaku yang positif pada diri peserta didik seluruhnya atau
setidak-tidaknya sebesar 75%, lebih lanjut proses pembelajaran dikatakan berhasil dan
berkualitas apabila masukkan merata menghasilkan output yang banyak dan bermutu
tinggi serta sesuai dengan kebutuhan perkembangan masyarakat dan pembangunan.
Evaluasi pendidikan dan pengajaran adalah proses kegiatan untuk
mendapatkan informasi data mengenai hasil belajar mengajar yang dialami siswa dan
mengolah atau menafsirkannya menjadi nilai berupa data kualitatif atau kuantitatif
sesuai dengan standar tertentu. evaluasi yang dilakukan oleh pendidik ini dapat berupa
evaluasi hasil belajar dan evaluasi pembelajaran. Guru harus dapat membedakan
mana kegiatan evaluasi hasil belajar dan mana kegiatan pembelajaran. Evaluasi hasil
belajar menekankan kepada diperolehnya informasi tentang seberapakah perolehan
siswa dalam mencapai tujuan pengajaran yang ditetapkan, sedangkan evaluasi
pembelajaran merupakan proses sistematis untuk memperoleh informasi tentang
keefektifan proses pembelajaran dalam membantu siswa mencapai tujuan pengajaran
secara optimal dengan demikian evaluasi hasil belajar menetapkan baik buruknya
hasil dari kegiatan pembelajaran sedangkan evaluasi pembelajaran menetapkan baik
buruknya proses dari kegiatan pembelajaran.
Berdasarkan pemikiran pemikiran ini tampaklah pada kita akan pentingnya
penyelenggaraan kegiatan evaluasi. Oleh karena itu, sudah sepatutnya seorang guru
memiliki kemampuan menyelenggarakan evaluasi. Seorang guru akan lebih
menguasai kemampuan ini apabila sejak dini atau sejak sebagai calon guru sudah
dikenalkan dengan kegiatan evaluasi yakni berkaitan dengan konsep dasar evaluasi itu
sendiri. Guru akan dianggap memiliki kualifikasi kemampuan mengevaluasi apabila
guru mampu menjawab mengapa, apa dan bagaimana evaluasi dalam kegiatan
pembelajaran atau pendidikan. Untuk memenuhi hal tersebut maka dalam makalah ini
kami mengemukakan beberapa konsep dasar yang perlu diketahui terkait kegiatan
evaluasi tersebut.
1.2. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian Evaluasi Hasil Belajar peserta didik?
2. Apa tujuan dan fungsi Evaluasi Hasil Belajar peserta didik?
3. Bagaimana teknik- teknik Evaluasi Hasil Belajar peserta didik?
4. Bagaimana kriteria Evaluasi Hasil Belajar peserta didik
5. Apakah pengertian Evaluasi Pembelajaran?
6. Apa fungsi dan tujuan Evaluasi Pembelajaran?
7. Apa saja jenis-jenis Evaluasi Pembelajaran?
8. Bagaimana teknik melakukan Evaluasi Pembelajaran?
9. Apa syarat-syarat Evaluasi Pembelajaran ?
10. Bagaimana prosedur Evaluasi Pembelajaran?
11. Apa jenis pendekatan dalam Evaluasi Pembelajaran?
1.3. Tujuan
1. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian Evaluasi Hasil Belajar peserta didik.
2. Mahasiswa dapat mengetahui tujuan dan fungsi Evaluasi Hasil Belajar peserta
didik.
3. Mahasiswa dapat mengetahui teknik- teknik Evaluasi Hasil Belajar peserta didik.
4. Mahasiswa dapat mengetahui kriteria Evaluasi Hasil Belajar peserta didik
5. Mahasiswa dapat mengetahui pengertian Evaluasi Pembelajaran.
6. Mahasiswa dapat mengetahui fungsi dan tujuan Evaluasi Pembelajaran
7. Mahasiswa dapat mengetahui jenis-jenis Evaluasi Pembelajaran
8. Mahasiswa dapat mengetahui teknik melakukan Evaluasi Pembelajaran
9. Mahasiswa dapat mengetahui syarat-syarat Evaluasi Pembelajaran
10. Mahasiswa dapat mengetahui prosedur Evaluasi Pembelajaran
11. Mahasiswa dapat mengetahui jenis pendekatan dalam Evaluasi Pembelajaran
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Evaluasi Hasil Belajar peserta didik


Kata evaluasi merupakan pengindonesiaan dari kata evaluation dalam bahasa
Inggris,yang lazim diartikan dengan penaksiran. Kata kerjanya evaluate yang berarti
menaksir atau menilai. Sedangkan orang yang menilai atau menaksir disebut
sebagai evaluator.
       Secara terminologis, evaluasi dikemukakan oleh para ahli sebagai berikut:
1. Nurkancana (1983) menyatakan bahwa evaluasi dilakukan berkenaan dengan
proses kegiatan untuk menentukan nilai sesuatu.
2. Raka Joni (1975) mengartikan evaluasi sebagai berikut,suatu proses di mana kita
mempertimbangkan sesuatu barang atau gejala dengan mempertimbangkan
patokan-patokan tertentu,patokan itu yang mengandung baik dan buruk,memenuhi
syarat atau tidak memenuhi syarat. Dengan kata lain kita menggunakan value
judgement.
      Mengukur adalah membandingkan sesuatu dengan sesuatu dengan satu
ukuran,pengukuran bersifar kuantitatif. Menilai adalah mengambil suatu keputusan
terhadap sesuatu dengan ukuran baik buruk. Penilaian bersifat kualitatif. Mengadakan
evaluasi meliputi ke dua langkah yakni mengukur dan menilai.
       Dari uraian diatas dapat diambil kesimpulan evaluasi adalah suatu proses
menentukan nilai seseorang dengan menggunakan patokan-patokan tertentu untuk
mencapai suatu tujuan. Evaluasi hasil belajar peserta didik adalah suatu proses
menentukan nilai prestasi belajar peserta didik dengan menggunakan patokan-patokan
tertentu guna mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan sebelumnya.
       Sebelum dilakukan evaluasi,terlebih dahulu dilakukan
pengukuran.Pengukuran merupakan terjemahan dari measurement, secara
terminologis pengukuran diartikan sebagai suatu uasaha untuk mengetahui sesuatu
sebagaimana adanya.
2.2 Tujuan dan fungsi Evaluasi Hasil Belajar peserta didik
 Menurut Bukhori (1980)tujuan evaluasi hasil belajar peserta didik adalah
sebagai berikut;
1.      Untuk mengetahui kemajuan anak didik setelah peserta didik menyadari selama
jangka waktu tertentu
2.      Untuk mengetahui efisiensi metode pendidikan yang dipergunakan selama
jangka waktu tertentu
Menurut Sahertian (1979)fungsi evaluasi hasil belajar peserta didik adalah
sebagai berikut;
1.      Untuk memberikan motivasi terhadap hal belajar mengajar
2.      Untuk melengkapi informasi mengenai kemajuan belajar dan kemunduran
murid,dapat pula berfungsi sebagai bahan pertimbangan untuk menentukan kenaikan
siswa
3.      Untuk menentukan murid dalam suatu kemajuan tertentu
4.      Untuk memperoleh data bagi pekerjaan bimbingan dan penyuluhan
5.      Untuk memberikan informasi kepada guru,murid dan orang tua tentang apa dan
sampai dimana hasil kemajuan yang dicapai
Jadi jelaslah bahwa tujuan dan fungsi evaluasi hasil belajar peserta didik
adalah untuk mengetahui seberapa jauh peserta didik menampilkan performa
sebagaimana yang dikehendaki.Pengetahuan mengenai peserta didik
demikian,dimaksudkan untuk mengambil keputusan- keputusan penting mengenai
pesertya didik; apakah perlu dilakukan pengayaan, nasehat, bimbingan penyuluhan,
dipromosikan ,dinaikan kelas, diluluskan, dimutasikan, dan lain sebagainya.
Dengan kata lain dengan diadakannya evaluasi hasil belajar peserta didik
untuk diambil langkah- langkah penting yang berkaitan dengan peserta didik. Tes
formatif dimaksudkan untuk memantau kemajuan belajar siswa selama proses belajar
berlangsung dan untuk memberikan umpan balik bagi penyempurnaan program
belajar mengajar. Tes Penempatan untuk mengetahui apakah siswa memiliki
keterampilan yang diperlukan untuk mengikuti suatu program belajar. Tes diagnostik
dimaksudkan untuk mengetahui kesulitan belajar yang dialami siswa berdasarkan atas
hasil tes formatif sebelumnya
2.3 Teknik- teknik Evaluasi Hasil Belajar peserta didik
Teknik adalah suatu cara yang dapat ditempuh oleh seseorang dalam
melakukan sesuatu.Berarti teknik evaluasi adalah suatu cara yang ditempuh oleh
seseorang dalam mengadakan evaluasi.
 Secara garis besar,teknik evaluasi dapat dibedakan menjadi dua golongan
besar,yakni teknik tes dan teknik non tes.
1. TES
Secara terminologis tes dapat diartikan sebagai sejumlah tugas yang diberikan oleh
seseorang kepada orang lain,dan orang yang di tes tersebut
mengerjakannya.Pengerjaan tersebut haruslah sesuai dengan yang dikehendaki oleh
orang yang memberi tes.Lama kelamaan,pihak yang memberi tugas tidak monopoli
orang perorang melainkan lembaga atau badan tertentu.Pemberi tugas akhirnya tidak
terbatas pada orang saja melainkan sudah mengarah ke lembaga.Meskipun
demikian,dalam mengoperasikan pelaksanaan tes tersebut,juga masih menggunakan
tenaga manusia.

 Jenis-Jenis Tes
a.       Tes Formatif
Adalah suatu jenis tes yang dilaksanakan setelah selesai pokok bahasan
tertentu,maksud tes formatif adalah untuk mengetahui seberapa jauh pokok bahasan
yang baru saja diberikan.
b.      Tes Sumatif
Adalah tes yang dilaksanakan pada ahir periode tertentu.Jika pada tes
formatif,aksentuasinya adalah mengetahui tingkat penyerapan peserta didik terhadap
materi yang sudah diajarkan,tes sumatif ini adalah untuk mengetahui daya serap
peserta didik terhadap keseluruhan pokok bahasan yang dipaketkan untuk suatu
periode tertentu.
c.       Tes Subyektif
Adalah suatu tes yang para peserta didiknya harus mengerjakan dengan
memberi uraian atas soal-soal yang diteskan.  Tes subjective terdiri atas tes uraian
bebas, tes uraian terbatas dan tes isean.Tes uraian bebas adalah suatu tes yang peserta
tesnya boleh menjawab dengan memberikan uraian bebas,Tes uraian terbatas adalah
suatu tes yang peserta tesnya hanya boleh memberikan uraian sesuai dengan batasan
yang diberikan oleh tester,sementara tes isean adalah suatu tes yang pesertanya
memberikan jawaban dengan cara mengisi titik-titik pada soal tes.
d.      Tes Obyektif
Adalah suatu tes yang jawaban atas soal-soal tesnya telah tersedia dan tinggal
memilih saja. Tes obyektif terdiri atas tes benar-salah,pilihan ganda dan
menjodohkan.Tes benar –salah mengahruskan peserta didik untuk memilih jawaban
benar (B) jika persyaratan dalam tes benar dan mengharuskan memilih salah (S)jika
persyaratan dalam tes salah.Tes pilihan ganda adalah suatu tes yang peserta tesnya
tinggal memilih jawaban yang tersedia,dengan cara melingkari atau menyilang huruf-
huruf jawaban.Tes menjodohkan adalah suatu tes yang peserta tesnya harus
menjodohkan pasangan-pasangan yang ada pada bagian soal tes dan bagian soal tes
dan bagian jawaban tes.
e.         Pree test
Adalah suatu tes yang dimaksudkan untuk mengukur kemmapuan prasyarat
mengenai apa yang diajarkan telah ada pada diri testee.
f.          Post Test
Adalah suatu tes yang dimaksudkan untuk mengetahui keberhasilan suatu
materi yang diajarkan kepada peserta didik dibandingkan dengan hasil pre-
testnya.Oleh karena itu,adanya pre-test mengharuskan diadakannya post- test[6].
g.      Tes buatan guru
Adalah suatu tes yang tidak terlalu penting dipersoalkan validitas,reabilitasnya
dan lazimnya disusun oleh guru tanpa bantuan para ahli dibidang tes.
h.      Tes Standar
Adalah suatu tes yang memenuhi suatu persyaratan validitas, reliabilitas,
kepraktisan dan lainnya. Tes standar umunya dibuat oleh suatu tim (guru,ahli
psikologi,ahli bidang studi) yang sebelum diteskan,diuji dahulu
validitas,reliabilitas,kepraktisan dan daya bedanya.
2.      NON TES
Yang dimaksud non tes adalah teknik evaluasi selain tes. Diantaranya:
observasi,wawancara,angket,sosiometri,anecdotal record dan skala penilaian.
a.       Observasi
Observasi adalah suatu pengamatan dan memberikan perhatian terhadap suatu
obyek tertentu.Observasi sebagai alat evaluasi hasil belajar peserta didik adalah
pengamatan terhadap perubahan tingkah laku peserta didik sebagai akibat dari adanya
proses belajar.
b.      Wawancara
Wawancara adalah pengajuan pertanyaan-pertanyaan oleh seeorang kepada
orang lain dengan maksud mendapat informasi mengenai suatu hal[7].
c.       Angket
Angket adalah suatu instrumen yang berisi daftar pertanyaan yang ditujukan
kepada responden dengan maksud agar responden memberikan jawaban,informasi
dan keterangan sebagaimana yang dikehendaki oleh pembuat angket
d.      Sosiometri
Sosiometri adalah suatu metode yang dimaksudkan untuk mengetahui
kedudukan responden di dalam kelompoknya. Bagaimana pola hubungan yang
dibangun oleh responden di dalam kelompoknya dapat diketahui melalui teknik
sosiometri ini.
e.       Catatan berskala
Catatan berskala atau yang dikenal dengan anecdotal record adalah instrumen
pengumpul data yang dapat melengkapi observasi.Pencatatan ini dilakukan oleh
pengamat terhadap kejadian- kejadian mengenai peserta didik secara insidental.
f.       Skala penilaian
Skala penilaian atau yang disebut rating scale adalah suatu daftar pertanyaan
yang dipergunakan sebagai pelengkap observasi untuk menjelaskan, menggolongkan
dan menilai peserta didik dalam suatu situasi.
2.4 Kriteria Evaluasi Hasil Belajar peserta didik
Yang dimaksud kriteria adalah acuan- acuan yang diberikan dalam
memberikan penilaian terhadap peserta didik.Acuan demikian perlu ditetapkan,agar
dapat menjadikan sebagai pedoman oleh para pendidik dalam membuat keputusan
sehubungan dengan peserta didik. Ada dua kriteria penilaian atau evaluasi hasil
belajar peserta didik yaitu:
1. Kriteria acuan patokan
Menurut kriteria ini peserta didik dinilai baik dan memenuhi syarat untuk
dinaikan, diluluskan atau dipromosikan,jika yang bersangkutan memenuhi standar
yang ditetapkan sebelumnya oleh pendidik.Konskuensinya adalah jika seluruh peserta
didik berada diatas standar ,akan dinaikan semua,dpromosikan semua atau diluluskan
semua. Sebaliknya jika dibawah standar maka tidak dinaikan,tidak dipromosikan dan
tidak diluluskan. Contoh pada tes formatif.
2. Kriteria acuan norma
Kriteria ini mengharuskan pendidik mendasarkan tafsiran penilaian pada
keberhasilan rata- rata peserta didik di dalam kelas. Yang dijadikan pembanding
keberhasilan adalah nilai peserta didik dalam kelas.Jika salah seorang peserta didik
ternyata diatas rata- rata ,maka diidentifikasikan sebagai berhasil. Maka sebaliknya
yang berada dibawah rata-rata kelas,dianggap belum berhasil. Contoh pada tes
sumatif.
2.5 Pengertian Evaluasi Pembelajaran
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, evaluasi berarti penilaian (KBBI,
1996:272). Sedangkan Evaluasi Menurut Suharsimi Arikunto (2004: 1) adalah
kegiatan untuk mengumpulkan informasi tentang bekerjanya sesuatu,yang selanjutnya
informasi tersebut digunakan untuk menentukan alternative yang tepat dalam
mengambil keputusan. Nurgiyantoro (1988:5) menyebutkan bahwa evaluasi adalah
proses untuk mengukur kadar pencapaian tujuan. Ialebih lanjut menjelaskan bahwa
evaluasi yang bersinonim dengan penilaian tidak sama konsepnya dengan pengukuran
dan tes meskipun ketiga konsepini sering didapatkan ketika masalah evaluasi
pendidikan dibicarakan. Dikatakannya bahwa penilaian berkaitan dengan aspek
kuantitatif dankualitatif, pengukuran berkaitan dengan aspek kuantitatif, sedangkan
tes hanyamerupakan salah satu instrumen penilaian. Meskipun berbeda, ketiga
konsepini merupakan satu kesatuan dan saling memerlukan.
Pengukuran adalah proses penentuan kuantitas suatu objeck dengan
membandingkan antara alatukur dengan objek yang diukur. Penilaian adalah proses
penentuan kualitas suatu objek dengan membandinkan antara hasil-hasil ukur dengan
standart penialaian tertentu. Tes adalah alat pengumpulan data yang dirancangkhusus.
Yang membedakannya dengan evaluasi adalah bahwa evaluasimencakup aspek
kualitatif dan aspek kuanitatif. Dengan demikian, evaluasidapat diartikan sebagai
suatu kegiatan yang terencana untuk mengetahuikeadaan suatu objek dengan
menggunakan instrumen dan hasilnyadibandingkan dengan suatu tolak ukur untuk
memperoleh suatu kesimpulan.
Fungsi utama evaluasi adalah menelaah suatu objek atau keadaanuntuk
mendapatkan informasi yang tepat sebagai dasar untuk pengambilankeputusan.
sehingga dapat disimpulkan bahwa evaluasi adalah prosesmendeskripsikan,
mengumpulkan dan menyajikan suatu informasi yangbermanfaat untuk pertimbangan
dalam pengambilan keputusan. Pembelajaran adalah suatu sistem yang bertujuan
untuk membantuproses belajar siswa, yang berisi serangkaian peristiwa yang
dirancang,disusun sedemikian rupa untuk mempengaruhi dan mendukung
terjadinyaproses belajar siswa yang bersifat internal (Gagne dan Briggs, 1979:3).
Dari beberapa pengertian di atas, dapat disimpulkan bahwa evaluasi
pembelajaran adalah adalah proses mengumpulkan, menganalisis danmenginterpretasi
informasi secara sistematik untuk menetapkan sejauh mana ketercapaian tujuan
pembelajaran yang telah ditetapkan.

2.6 Fungsi dan tujuan Evaluasi Pembelajaran


Fungsi evaluasi pembelajaran sangat diperlukan dalam Pendidikan antara lain
memberi informasi yang dipakai sebagai dasar untuk:

1. memberikan landasan untuk menilai hasil usaha (prestasi) yangtelah dicapai oleh
peserta didiknya,

2. memberikan informasi yang sangat berguna untuk mengetahuiposisi peserta didik


dalam kelompoknya,

3. memberikan bahan yang penting untuk memilih dan kemudianmenetapkan status


peserta didik,
4. memberikan pedoman untuk mencari dan menemukan jalan keluarbagi peserta
didik yang memang memerlukannya,

5. memberikan petunjuk tentang sejauh manakah programpengajaran yang telah


ditentukan telah dapat dicapai (Sudijono,2006:12).

6. Membuat kebijaksanaan dan keputusan.

7. .Menilai hasil yang dicapai para pelajar.

8. Menilai kurikulum.

9. Memberi kepercayaan kepada sekolah.

10. Memonitor dana yang telah diberikan.

11. Memperbaiki materi dan program pendidikan.

Tujuan umum evaluasi pembelajaran adalah untuk menghimpunbahan-bahan


keterangan yang akan dijadikan sebagai bukti mengenaitaraf perkembangan atau taraf
kemajuan yang dialami oleh para pesertadidik setelah mereka mengikuti proses
pembelajaran dalam jangka waktutertentu, mengetahui tingkat efektivitas dari
metode-metode pembelajaranyang telah dipergunakan dalam proses pembelajaran
selama jangkawaktu tertentu. Serta menghimpun informasi yang dijadikan dasar
untukmengetahui taraf kemajuan, taraf perkembangan, atau taraf pencapaiankegiatan
belajar siswa.

Tujuan khusus evaluasi pembelajaran adalah :

1. untuk merangsang kegiatan peserta didik dalam menempuhprogram pendidikan

2. untuk mencari dan menemukan faktor penyebab keberhasilan danketidakberhasilan


peserta didik dalam mengikuti programpendidikan sehingga dapat dicari dan
ditemukan jalan keluar ataucara-cara perbaikannya.

3. .Mengetahui kemajuan belajar siswa

4. Mengetahui potensi yang dimiliki siswa

5. Mengetahui hasil belajar siswa

6. Mengadakan seleksi

7. Mengetahui kelemahan atau kesulitan belajar siswa

8. Memberi bantuan dalam pengelompokan siswa

9. Memberikan bantuan dalam pemilihan jurursan


10. Memberikan bantuan dalam kegiatan belajar siswa

11. Memberikan motivasi belajar

12. .Mengetahui efektifitas mengajar guru

13. Mengetahui efisiensi mengajar guru

14. Memberikan balikan pada guru

15. Memberikan bukti untuk laporan kepada orang tua atau masyarakat

16. Memberikan data untuk penelitian dan pengembanganpembelajaran

2.7 Jenis- Jenis Evaluasi Pembelajaran

Jenis evaluasi berdasarkan tujuannya

1. Evaluasi Diagnostik
Merupakan evaluasi yang ditujukan untuk menelaah kelemahan – kelemahan
siswa beserta faktor – faktor penyebabnya.
2. Evaluasi Selektif
Merupakan evaluasi yang digunakan untuk memilih siswa yang paling tepat sesuai
dengan kriteria program kegiatan tertentu.
3. Evalusi Penempatan
Merupakan evaluasi yang digunakan untuk menempatkan siswa dalam program
pendidikan tertentu yang sesuai dengan karakteristik siswa.
4. Evaluasi Formatif
Merupakan evaluasi yang dilaksanakan untuk memperbaiki dan meningkatkan
proses belajar mengajar.
5. Evaluasi Sumatif
Merupakan evaluasi yang dilakukan untuk menentukan hasil dan kemajuan belajar
siswa.

Jenis evaluasi berdasarkan sasaran

1. Evaluasi Konteks
Merupakan evaluasi yang ditunjukan untuk mengukur konteks proses baik
mengenai rasional tujuan, latar belakang program, maupun kebutuhan –
kebutuhan yang muncul dalam perencanaan.
2. Evaluasi input
Merupakan evaluasi yang diarahkan untuk mengetahui input baik sumber daya
maupun strategi yang digunakan untuk mencapai tujuan.
3. Evaluasi Proses
Merupakan evaluasi yang ditunjukan untuk melihat proses pelaksanaan, baik
mengenai kelancaran proses, kesesuaian dengan rencana, faktor pendukung dan
faktor hambatan yang muncul dalam proses pelaksanaan , dan sejenisnya.
4. Evaluasi Hasil atau Produk
Merupakan evaluasi yang diarahkan untuk melihat hasil program yang dicapai
sebagai dasar untuk menentukan keputusan akhir, diperbaiki, dimodifikasi,
ditingkatkan atau dihentikan.
5. Evaluasi Outcom atau Lulusan
Merupakan evaluasi yang diarahkan untuk melihat hasil belajar siswa lebih anjut,
yakni evaluasi lulusan setelah terjun ke masyarakat.

Jenis Evaluasi berdasarkan Lingkup Kegiatan Pembelajaran

1. Evaluasi Program Pembelajaran


Merupakan evaluasi yang mencangkup terhadap tujuan pembelajaran, isi program
pembelajaran, strategi belajar mengajar, aspel – aspek program pembelajaran yang
lain.
2. Evaluasi Proses Pembelajaran
Merupakan evaluasi yang mencangkup keseuaian pembelajaran dengan garis –
garis besar program pembelajaran yang ditetapkan, kemampuan guru dalam
melaksanakan proses pembelajaran kemampuan siswa dalam mengikuti proses
pembelajaran.
3. Evaluasi Hasil Pembelajaran
Merupakan evaluasi hasil belajar mencangkup tingkat penguasaan siswa terhadap
tujuan pembelajaran yang ditetapkan, baik umum maupun khusus, ditinjau dalam
aspek kognitif, afektif, psikomotorik.

Jenis Evaluasi bedasarkan objek dan subjek evaluasi

a. Berdasarkan Objek :
1. Evaluasi Input merupakan evaluasi terhadap siswa mencangkup kemampuan
kepribadian, sikap, dan keyakinan.
2. Evaluasi Transformasi merupakan evaluasi terhadap unsur – unsur
transformasi proses pembelajaran antara lain materi, media, metode, dan lain –
lain.
3. Evaluasi Output merupakan evaluasi terhadap lulusan yang mengacu pada
ketercapaian hasil pembelajaran.
b. Berdasarkan Subjek :
1. Evaluasi Internal merupakan evaluasi yang dilakukan oleh orang dalam
sekolah sebagai evaluator, misalnya guru.
2. Evaluasi Eksternal merupakan evaluasi yang dilakuakn oleh orang luar
sekolah sebagai evaluator, misalnya orang tua dan masyarakat.
Evaluasi pembelajaran mencangkup kegiatan pengukuran dan penilaian. Proses
evaluasi dilakukan melalui tiga tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengolahan
hasil, dan pelaporan.

2.8 Teknik melakukan Evaluasi Pembelajaran

Instrument (alat) adalah sesuatu yang dapat digunakan untuk mempermudah


seseorang untuk melaksanakan tugas atau mencapai tujuan secara lebih efektif dan
efisien. Alat evaluasi tersebut dikatakan baik apabila mampu mengevaluasi sesuatu
yang dievaluasi dengan hasil seperti keadaan yang dievaluasi. Dalam menggunakan
alat tersebut evaluator mengguanakan cara atau teknik yaitu teknik evaluasi. Teknik
evaluasi tersebut terbagai menjadi dua macam, yaitu teknik nontes dan teknik tes.

1. Teknik Nontes
a. Skala bertingkat (rating scale) menggambarakan suatau nilai yang berbentuk
angka terhadap sesuatu hasil pertimbangan. Dengan maksud agar
pencatatannya dapat objektif maka penilaian terhadap penampilan atau
penggambaran kepribadian sesorang disajikan dalam bentuk skala.
b. Kuesioner (questionair) dikenal sebagai angket. Kuisioner ialah sebuah daftar
pertanyaan yang harus diisi oleh orang yang akan diukur (responden). Dengan
kuesioner ini orang dapat diketahui tentang keadaan atau data diri,
pengalaman, pengetahuan sikap atau pendapatnya.
Kuesioner dapat ditinjau dari beberapa segi, yaitu :
1. Ditinjau dari segi siapa yang menjawab
- Kuesioner langsung : diisi dan dikirimkan langsung oleh
orang yang akan diminta jawaban tentang dirinya.
- Kuesioner tidak langsung : diisi dan dikirimkan oleh bukan
orang yang diminta keterangannya. Dan digunakan untuk
mencari informasi tentang bawahan, anak, saudara, tetangga.
2. Ditinjau dari segi menjawab
- Kuesioner tertutup : disusun dengan menyediakan pilihan
jawaban lengkap sehingga pengisi hanya tinggal memberi tanda
pada jawaban yang dipilih.
- Kuesioner terbuka : disusun sedemikian rupa sehingga para
pengisis bebas mengemukakan pendapatnya. Dan kuesioner ini
digunakan untuk meminta pendapat sesorang.
c. Daftar vocok (check list)
Merupakan deretan pertanyaan yang biasanya sesingkat – singkatnya, disini
responden yang dievaluasi tinggal membubuhkan tanda cocok ( ) ditempat
yang sudah disediakan.
d. Wawancara (interview)
Merupakan suatu metode atau cara yang digunakan untuk mendapatkan
jawaban dari responden dengan jalan Tanya jawab sepihak.
Wawancara dapat dilakukan oleh 2 cara :
1. Interview bebas : dimana responden mempunyai kebebasan untuk
mengutarakan pendapatnya, tanpa dibatasi oleh patokan – patokan yang
telah dibuat oleh subjek evaluasi.
2. Interview terpimpin : dilakukan oleh subjek evaluasi dengan cara
mengajukan pertanyaan – pertanyaan yang sudah disusun terlebih dahulu,
sehingga responden pada waktu menjawab pertanyaan tinggal memilih
jawaban yang sudah dipersiapkan oleh penanya.
e. Pengamatan (observastion)
Pengamatan adalah suatu teknik yang dilakukan dengan cara mengadakan
pengamatan secara teliti serta pencatatan secara sistematis. Terdapat dua
macam observasi (pengamatan), yaitu :
1. Observasi partisipan, yaitu observasi yang dilakukan oleh pengamat, tetapi
dalam pada waktu itu pengamat memasuki dan mengikuti kegiatan
kelompok yang sedang diamati.
2. Observasi sistematik, yaitu dimana faktor-faktor yang diamati sudah
didaftar secara sistematis dan sudah diatur menurut kategorinya. Dalam
observasi ini pengamat berada diluar kelompok. Dengan demikian
pengamat tidak dibingungkan oleh situasi yang melingkungi dirinya.
3. Observasi eksperimental, yaitu terjadi jika pengamat tidak berpartisipasi
dalam kelompok.
f. Riwayat Hidup
Adalah gambaran tentang keadaan seseorang selama masa kehidupannya.

2. Teknis Tes
Tes adalah suatu alat atau prosedur yang sistematis dan objektif untuk
memperoleh data- data atau keterangan yang didinginkan sesorang dengan cara
yang tepat dan cepat. (Amir daien indrakusuma, “evaluasi pendidikan”. Tes
terbagi menjadi 3 macam :
a. Tes diacnotic, adalah tes yang digunakan untuk mengetahui kelemahan –
kelemahan siswa sehingga berdasarkan kelemahan tersebut dapat dilakukan
pemberian perlakuan yang tepat. Terbagi menjadi 4 yaitu :
 Tes diacnotic ke 1 dilakukan terhadap calon siswa sebagai input, untuk
mengentahui apakah calon tersebut sudah menguasai pengetahuan yang
merupakan dasar untuk menerima pengetahuan di sekolah yang
dimaksudkan. Tes ini disebut dengan tes penjajakan atau dalam istilah
bahasa inggris entering behavior test.
 Tes diacnotic ke 2 dilakukan terhadap calon siswa yang sudah akan mulai
mengikuti program. Dan diagnostic ini berfungsi sebagai tes penempatan
(placement test).
 Tes diagnotik ke 3, dilakukan terhadap siswa yang sedang belajar, karena
tidak semua siswa dapat menerima pelajaran yang disampaikan oleh guru
dengan lancar. Maka guru disini harus sekali – kali memberikan tes
diacnotic untuk mengentahui bagian dari bahan yang diberikan itu belum
dikuasai oleh siswa. Dan mendeteksi mengenai sebab siswa tersebut belum
menguasai bahan.
b. Tes formatif, diberikan pada setiap program. Tes ini merupakan post-test atau
tes akhir proses. Digunakan untuk mengetahui sejauh mana siswa telah
terbentuk setelah mengikuti sesuatu program tertentu. Evaluasi formatif
mempunyai manfaat, baik bagi siswa, guru, maupun program itu sendiri.
c. Tes subsumtif dan sumatif, dilakukan pada perempat semester atau caturwulan
dan pada pertengan semester yang lazim kita sebut sebagai mind-semester,
setelah para siswa menyelesaikan program belajar dari suatu bidang studi atau
mata pelajaran tertentu selama satu periode waktu tertentu pula, adapun fungsi
dari penilaian ini adalah untuk menentukan prestasi hasil belajar siswa
terhadap bisang studi .
Manfaat tes sumatif, ada 2 yaitu :
 Untuk menentukan nilai
 Untuk menentukan sesorang anak dapat atau tidaknya mengikuti kelompok
dalam menerima program berikutnya.
d. Tes formatif dan tes sumatif dalam praktek
Dalam pelaksanaannya disekolah tes formatif merupakan ulangan harian,
sedangkan tes sumatif merupakan ulangan umum yang diadakan pada akhir
semester. Adapun teknik evaluasi yang lainnya yang telah dikemukakan oleh
daryanto dalam bukunya yang berjudul “evaluasi pendidikan” ada 4 :
 Measurement model objek evaluasi dari model ini adalah tingkah laku
siswa yang mencangkup kemampuan hasil belajar, kemampuan
pembawaan (intelegensi bakat), minat, sikap dan juga kepribadian siswa.
Pendekatan yang ditempuh medel ini adalah membandingkan hasil belajar
antara 2 anak atau lebih kelompok yang menggunakan cara pegajaran yang
berbeda sebagai varaiabel bebas, lalu diberikan tes yang sama yang hasil
dari tes tersebut untuk mengetahui cara pengajaran mana yang lebih efektif
digunakan.
 Congruence model adalah usaha untuk memereiksa persuaian
(congruence) antara tujuan – tujuan pendidikan yang diinginkan dengan
hasil belajar yang telah dicapai. Hasil yang diperoleh dari evaluasi dengan
model ini berguna bagi kepentingan penyemournaan system bimbingan
siswa dan untuk memberikan informasi kepada pihak- pihak luar
oendidikan mengenai hasil belajar yang telah terjacai.
4 langkah pokok untuk menyusun congruence model :
 Merumuskan atau mempertegas tujuan pengajaran
 Menetapkan “tes situation” yang diperlukan
 Menyusun alat evaluasi
 Menggunakan hasil evaluasi
 Eduvational system evaluation model
Evaluasi dimaksudkan untuk membandingkan performance dari berbagai
dimensi system yang sedang dikembangkan dengan sejumlah kriteria
tertentu untuk akhirnya sampai pada suatu deskripsi dan judgment
mengenai system yang dinilai tersebut.
Adapun pendekatan yang dapat ditempuh model ini dalam pelaksanaan
evaluasi adalah :
 Menbandingkan performance setiap dimensi system dengan kriteria
intern dalam system itu sendiri.
 Membandingkan performance setiap dimesi dengan kriteria ektern
diluar system yang bersangkutan.
 Illuminative Model memandang fungsi evaluasi sebagai bahan atau input
untuk kepentingan pengambilan keputusan dalam rangka penyesuaian –
penyesuaian dan penyempurnaan system yang sedang dikembangkan.
Objek evaluasi yang diajukan model ini mencangkup :
 Latar belakang dan perkembangan yang dialamai oleh system yang
bersangkutan
 Proses pelaksanaan system itu sendiri
 Hasil belajar yang diperhatikan oleh para siswa
 Kesukaran – kesukaran yang dialami dari perencanaan sampai
dengan pelaksanaan dilapangan.

Pendekatan yang ditempuh model ini dalam melaksanakan evaluasi


tersebut bersifat terbuka atau open ended dan dalam melaporkan hasil
evaluasi lebih banyak digunakan cara deskriptif dalam penyajian
informasi.

2.9 Syarat- Syarat Evaluasi Pembelajaran

Beberapa syarat agar suatu tes atau evaluasi dikatakan baik atau memenuhi standar :

a. Validitas
Validitas sebuah tes bukan ditekankan pada tesnya itu sendir, tetapi lebih
ditekankan pada hasil pengetesan atau skornya. Validasi suatu tes dapat
diketahui dari hasil pemikiran dan pengalaman. Pengelompokan validasi
tes dikelompokkan menjadi :
 Validitas logis (logical validity)
Ada dua macam validitas logis yang dicapai oleh sebuah
instrument, yaitu :
o Validitas isi : disusun berdasarkan materi pelajaran yang
dievaluasi.
o Validitas kosntruk : disusun berdasarkan konstrak, aspek –
aspek kejiwaan yang mesti dievaluasi
 Validasi empiris (empirical validity)
Kriteria yang digunakan sebagai pembanding kondisi instrument
ada dua macam, yaitu :
o Concurrent Validity (Validitas ada sekarang) : ialah
instrument yang kondisinya sesuai dengan kriterium yang
sudah ada.
o Predictive validity (Validitas ramalan) : ialah instrument
yang kondisinya belum ada, tetapi yang akan tertentu
dimasa yang akan dating.
b. Reabilitas
Cara – cara mencari besarnya reabilitas, yaitu ada 3 cara :
 Metode bentuk parallel (equivalent)
 Metode tes ualng (tes-retest method)
 Metode belah dua (split-halft method)
c. Objektivitas
Objektivitas ialah tidak adanya unsur pribadi yang memperngaruhi . dan
apabila dikaitkan dengan reabilitas maka objektivitas menekankan
ketetapan (covsistency) pada system scoring, sedang reabilitas
menekankan ketetapan dalam hasil tes.
d. Praktibilitas
Sebuah tes dikatakn memiliki praktibilitas yang tinggi apabila tes tersebut
bersifat praktis. Tes yang praktis ialah tes yang :
 Mudah dilaksanakan
 Mudah pemeriksaanya
 Dilengkapi dengan petunjuk-petunjuk yang jelas sehingga dapat
diberikan atau diawali oleh orang lain.
e. Ekonomis
Maksud ekonomis adalah pelaksanaan tes tersebut tidak membutuhkan
ongkos atau biaya mahal, tenaga banyak, dan waktu yang lama.
f. Kemampuan membandingkan
Tes yang baik harus dapat membedakan kemampuan anak sesuai dengan
tingkat kepandaian siswa. Suatu tes yang sangat sukar atau sangat mudah
bukanlah merupakan suatu evaluasi yang baik karena tes yang demikian
tidak memiliki kemampuan untuk membanding.

2.10 Prosedur Evaluasi Pembelajaran

Prosedur evaluasi pembelajaran adalah tahap-tahap didalam melakukan kegiatan evaluasi


pada pembelajaran. Arikunto dalam Dimyati dan Mudjiono (2006:227-231) membagi
prosedur evaluasi pembelajaran menjadi lima tahapan yakni :
1.    Penyusunan Rancangan
Untuk memperjelas penyusunan rancangan evaluasi pembelajaran, akan
diuraikan secara singkat tiap-tiap langkah kegiatannya : 
a. Menyusun latar belakang yang berisikan dasar pemikiran dan/atau rasional
penyelenggaraan evaluasi.
b. Problematika berisikan rumusan permasalahan/problematika yang akan dicari
jawabannya baik secara umum maupun terinci.
c.  Tujuan evaluasi merupakan rumusan yang sesuai dengan problematika evaluasi
pembelajaran, yakni perumusan tujuan umum dan tujuan khusus.
d.    Populasi dan sample, yakni sejumlah komponen pembelajaran yang dikenai
evaluasi pembelajaran dan/atau yang dimintai informasi dalam kegiatan evaluasi
pembelajaran.
e.   Instrumen adalah semua jenis alat pengumpulan informasi yang diperlukan sesuai
dengan teknik pengumpulan data yang diterapkan dalam evaluasi pembelajaran.
Sumber data adalah dokumen, kegiatan, atau orang yang dapat memberikan
informasi atau data yang diperlukan.
f.     Teknik analisis data, yakni cara/teknik yang digunakan untuk menganalisis data
yang disesuaikan dengan bentuk problematika dan jenis data.

2.    Penyusunan Instrumen
Langkah-langkah penyusunan instrumen adalah :
a.    Merumuskan tujuan yang akan dicapai dengan instrumen yang akan disusun.
b.   Membuat kisi-kisi yang mencanangkan tentang perincian variabel dan jenis
instrument yang akan digunakan untuk mengukur bagian variabel yang
bersangkutan.
c.    Membuat butir-butir instrument evaluasi pembelajaran yang dibuat berdasarkan
kisi-kisi, dan
d.  Menyunting instrumen evaluasi pembelajaran yang meliputi: mengurutkan butir
menurut sistematika yang dikehendaki evaluator untuk mempermudah pengolahan
data, menuliskan petunjuk pengisian dan indentitas serta yang lain, dan membuat
pengantar pengisian instrument.

3.    Pengumpulan Data
Dalam pengumpulan data dapat diterapkan berbagai teknik pengumpulan data
diantaranya :
a.    Kuesioner,
b.    Wawancara,
c.    Pengamatan,
d.    Studi Kasus.
4.    Analisis Data dan Informasi
Dalam kegiatan evaluasi pemebelajaran, analisis data yang paling banyak
dilaksanakan adalah analisis deskriptif kualitatif yang ditunjang oleh data-data
kuantitatif hingga menghasilkan informasi yang berguna.
5.  Penyusunan Laporan
Dalam laporan evaluasi pembelajaran harus berisikan pokok-pokok berikut:
a. Tujuan evaluasi
b. Problematika
c. Lingkup dan Metodologi evaluasi pembelajaran
d. Pelaksanaan evaluasi pembelajaran
e. Hasil evaluasi pembelajaran
Sementara Zainal Arifin (2010:88-114) menjelaskan tahapan prosedur mengebangkan
evaluasi sebagai berikut
1.    Perencanaan evaluasi
2.    Pelaksanaan evaluasi
3.    Monitoring pelaksanaan Evaluasi
4.    Pengolahan data
5.    Pelaporan hasil evaluasi
6.    Penggunaan hasil evaluasi

2.11 Jenis pendekatan dalam Evaluasi Pembelajaran

Pendekatan merupakan sudut pandang seseorang dalam mempelajari sesuatu


begitu juga dalam menelaah dan mempelaari evaluasi. Dilihat dari komponen
pembelajaran, pendekatan evaluasi dapat dibagi menjadi dua, yaitu pendekatan
tradisional dan pendekatan sistem. Sedangkan dilihat dari penafsiran hasil evaluasi,
pendekatan evaluasi dibagi menjadi dua, yaitu criterion-referenced, dan norm
referenced evaluation.
1.      Pendekatan Tradisional
Pendekatan ini ditujukan pada perkembangan aspek intelektal peserta didik
yang dituntut untuk menguasai mata pelajaran. Kegiatan-kegiatan juga lebih
difokuskan pada komponen produk sedangkan komponen proses cenderung
diabaikan.
Namun, banyak guru mengalami kesulitan untuk mengembangkan sistem
evaluasi ini di sekolah, karena bertentangan dengan tradisi yang selama ini sudah
berjalan. Misalnya, ada tradisi bahwa target kuantitas kelulusan setiap sekolah
harus diatas 95 %, begitu juga untuk kenaikan kelas. Ada juga tradisi bahwa
dalam mata pelajaran tertentu nilai peserta didik dalam rapor harus minimal enam.
Seharusnya, kebijakan evaluasi lebih menekankan pada target kualitas, yaitu
kepentingan dan kebermaknaan pendidikan bagi anak.
2.      Pendekatan Sistem
Sistem adalah totalitas dari berbagai komponen yang saling berhubungan dan
ketergntungan. Jika pendekatan sistem dikaitkan dengan evaluasi, maka
pembahasan lebih difokuskan pada komponen evaluasi, meliputi komponen
kebutuhan dan Feasibility, komponen input, komponen proses, dan komponen
produk.
3.      Criterion-Referenced Evaluation
Criterion-referenced evaluation atau lebih dikenal dengan Penilaian Acuan
Patokan (PAP) dapat digunakan dengan membandingkan hasil yang diperoleh
peserta didik dengan sebuah patokan atau kriteria yang secara absolut atau mutlak
telah ditetapkan.
Adapun langkah-langkahnya, yaitu: menentukan skor ideal, mencari rata-rata
dan simpangan baku ideal, kemudian menggunakan pedoman konversi skala nilai.
Pendekatan ini sering disebut penilaian norma absolut yang cocok digunakan
dalam evaluasi formatif yang berfungsi untuk perbaikan proses pembelajaran dan
menggambarkan prestasi belajar peserta didik scara objektif.
4.      Norm- Referenced Evaluation
Norm- Referenced Evaluation atau Penilaian Acuan Norma (PAN) adalah
pendekatan yang membandingkan skor setiap peserta didik dengan teman satu
kelasnya yang bersifat relatif.
BAB III
PENUTUP
3.1Kesimpulan
Evaluasi merupakan pengindonesiaan dari kata evaluation dalam bahasa
Inggris,yang lazim diartikan dengan penaksiran. Kata kerjanya evaluate yang berarti
menaksir atau menilai. Sedangkan orang yang menilai atau menaksir disebut
sebagai evaluator. Evaluasi hasil belajar peserta didik adalah suatu proses
menentukan nilai prestasi belajar peserta didik dengan menggunakan patokan-patokan
tertentu guna mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditentukan sebelumnya.
Tujuan evaluasi hasil belajar peserta didik adalah sebagai berikut;
1.    Untuk mengetahui kemajuan anak didik setelah peserta didik menyadari
selama jangka waktu tertentu.
2.    Untuk mengetahui efisiensi metode pendidikan yang dipergunakan selama
jangka waktu tertentu.
            Teknik Evaluasi adalah suatu cara yang dapat ditempuh oleh seseorang dalam
melakukan sesuatu.Berarti teknik evaluasi adalah suatu cara yang ditempuh oleh
seseorang dalam mengadakan evaluasi. Ada dua teknik evaluasi hasil belajar peserta
didik yaitu teknik tes dan non tes.
   Ada dua kriteria penilaian atau evaluasi hasil belajar peserta didik yaitu:
1.      Kriteria acuan patokan
2.      Kriteria acuan norma
Hasil belajar merupakan perubahan tingkah laku setelah melalui proses belajar
mengajar mencakup bidang kognitif, afekti & dan psikomotorik. Hasil belajar dapat
diketahuidengan melakukan penilaian-penilaian tertentu yang menunjukkan
sejauh mana kriteria-kriteria penilaian telah tercapai. Penilaian ini dilakukan
dengan memberikan tes.
Evaluasi pembelajaran adalah adalah proses mengumpulkan, menganalisis
danmenginterpretasi informasi secara sistematik untuk menetapkan sejauh mana
ketercapaian tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan. Fungsi utama evaluasi adalah
menelaah suatu objek atau keadaanuntuk mendapatkan informasi yang tepat sebagai
dasar untuk pengambilankeputusan. Terdapat beberapa teknik, jenis – jenis, dan
syarat – syarat penyusunan evaluasi pembelajaran yang dapat dilakukan dan
diperhatikan oleh pendidik dalam melakukan evaluasi pembelajaran.
Prosedur evaluasi pembelajaran harus diperhatikan dalam melaksanakan
evaluasi program pembelajaran supaya lebih mudah dan sudah terkonsep dalam
pelaksanaannya. Dengan adanya prosedur evaluasi pembelajaran kita akan lebih
mudah melakukan evaluasi terhadap evaluasi pembelajaran yang dilaksanakan.
Pendekatan merupakan sudut pandang seseorang dalam mempelajari sesuatu
begitu juga dalam menelaah dan mempelaari evaluasi. Dilihat dari komponen
pembelajaran, pendekatan evaluasi dapat dibagi menjadi dua, yaitu pendekatan
tradisional dan pendekatan system.
DAFTAR PUSTAKA

Ali Imron,Prof. Dr.2012.Manajemen Peserta Didik Berbasis Sekolah.Jakarta: Bumi Aksara


Arifin, Zainal, (2010) Evaluasi Pembelajaran, Prinsip-Teknik-Prosedur, Cetakan Ke-2,

Bandung : PT Remaja Rosdakarya.

Arikunto,S.2003.Dasar-Dasar Evaluasi Pendidikan.Jakarta:Bumi Aksara


Dimyati dan Mudjiono, 2006, Belajar dan Pembelajaran, Jakarta : Rineka Cipta.
Rusya,T.1993.Evaluasi Dalam Proses Belajar Mengajar.Bandung: Bina Budaya
https://www.academia.edu/5530383/MAKALAH_EVALUASI_DALAM_PEMBELAJA
RAN

http://staffnew.uny.ac.id/upload/132309999/pendidikan/pertemuan-3-karakteristik-
model-dan-pendekatan-evaluasi-pembelajaran.pdf

https://www.academia.edu/28592716/Makalah_Evaluasi_dan_Hasil_Belajar

Anda mungkin juga menyukai