Anda di halaman 1dari 11

BAB I

PENDAHULUAN
A.

Latar Belakang
Kemajuan ilmu dan teknologi informasi telah banyak mengubah cara

pandang dan gaya hidup masyarakat Indonesia dalam menjalankan kegiatannya.


Keberadaan dan peranan teknologi informasi dalam sistem pendidikan telah
membawa era baru perkembangan dunia pendidikan kita, tetapi perkembangan
tersebut belum diimbangi dengan peningkatan sember daya manusia yang
menentukan keberhasilan dunia pendidikan Indonesia pada umumnya. Hal ini
lebih disebabkan masih tertinggalnya sumber daya manusia kita untuk
memanfaatkan teknologi informasi dalam proses pendidikan tersebut.
Sistem

informasi

manajemen

merupakan

sebuah

sistem

yang

memproduksi informasi yang berguna bagi upaya atau kegiatan manajemen.


Sistem tersebut terdiri atas beberapa komponen. Komponen pertama adalah
manusia. Sistem informasi manajemen meminta adanya seseorang yang
mengumpulkan data dan mengolahnya menjadi informasi yang berguna.
Komponen kedua adalah perlengkapan. Perlengkapan dalam sistem informasi
manajemen berbentuk perangkat lunak dan perangkat keras.
Peningkatan kinerja pendidikan di masa mendatang diperlukan sistem
informasi dan teknologi informasi yang tidak hanya berfungsi sebagai sarana
pendukung, tetapi lebih sebagai senjata utama untuk mendukung keberhasilan
dunia pendidikan sehingga mampu bersaing di pasar global. Sistem pendidikan
kita telah berusaha untuk melakukan perbaikan yang mendasar, misalnya melalui
tiga bentuk kebijakan pemerintah. Pertama, meningkatkan ketentuan wajib belajar
6 ke 9 tahun. Kedua, mengarahkan pendidikan kita agar lebih relevan dengan
perkembangan industri dan teknologi informasi. Ketiga, mendorong pendidikan
sekolah menengah untuk lebih menyiapkan tenaga terampil sehingga lulusannya
tidak memandang perguruan tinggi sebagai satu-satunya alternative pilihan masa
depan.
1

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen Pendidikan?
2. Bagaimana Pengertian Sistem Informasi Manajemen Pendidikan?
3. Bagaimana Cakupan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan?
4. Bagaimana cara Teknologi Informasi Untuk Mendorong Keunggulan Bersaing
Lembaga Pendidikan?
5. Bagaimana Proses Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan?
6. Bagaimana Proses penggunaan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan
Dalam Meningkatkan Mutu Layanan Pendidikan?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen Pendidikan.
2. Untuk mengetahui Pengertian Sistem Informasi Manajemen Pendidikan.
3. Untuk mengetahui Cakupan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan.
4. Untuk mengetahui Teknologi Informasi Untuk Mendorong Keunggulan
Bersaing Lembaga Pendidikan.
5. Untuk mengetahui Proses Pengembangan Sistem Informasi Manajemen
Pendidikan.
6. Untuk

mengetahui Proses

penggunaan

Sistem

Informasi

Manajemen

Pendidikan Dalam Meningkatkan Mutu Layanan Pendidikan.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen Pendidikan
Gambaran sistem informasi pendidikan yang dibutuhkan di Indonesia
idealnya adalah bagaimana para pengambil keputusan bidang pendidikan dapat
dengan mudah mencari informasi sebagai bahan dalam proses pengambilan
keputusan bidang pendidikan. Misalnya, berapa jumlah sumber daya manusia
pendidikan yang dibutuhkan, jenis sekolah, tingkatan sekolah, pelaksanaan
kurikulum, perkembangan lembaga pendidikan lokal, regional, nasional, bahkan
internasional untuk dapat memperbaiki kinerja dunia pendidikan masa lalu, masa
kini, maupun masa yang akan datang.
Dalam menghadapi globalisasi, dunia pendidikan Indonesia harus
secepatnya berbenah diri dalam meningkatkan sistem informasi guna menunjang
daya saing sumber daya manusia yang dihasilkan oleh lembaga pendidikan
tersebut. Sistem informasi yang akan diciptakan harus seimbang antara
infrastruktur teknologi yang tersedia dengan kemampuan sumber daya
manusianya sehingga tidak terjadi ketimpangan yang sangat jauh, dan sistem
informasi tidak dapat terwujud secara signifikan dalam menunjang kuantitas
maupun kualitas pendidikan secara mendasar. Di samping itu,sistem informasi
semakin dibutuhkan oleh lembaga pendidikan, khususnya dalam meningkatkan
kelancaran aliran informasi dalam lembaga pendidikan, kontrol kualitas, dan
menciptakan aliansi atau kerja sama dengan pihak lain yang dapat meningkatkan
nilai lembaga pendidikan tersebut.
Perencanaan pengorganisasian, pemimpinan dan pengawasan merupakan
kegiatan manajerial yang pada hakikatnya merupakan proses pengambilan
keputusan. Semua kegiatan tersebut membutuhkan informasi. Informasi yang
dibutuhkan oleh manajer disediakan oleh suatu sistem informasi manajemen yaitu
suatu sistem yang menyediakan informasi untuk manajer secara teratur. Informasi
ini dimanfaatkan sebagai dasar untuk melakukan pemantauan dan penilaian
kegiatan serta hasil-hasil yang dicapai.

Informasi berfungsi sebagai penghubung antara berbagai bagian organisasi


sehingga bagian-bagian itu tidak terisolasi satu dengan yang lain, melainkan tetap
merupakan suatu kesatuan dalam organisasi. Karena fungsinya yang penting ini
ada ahli yang mengibaratkan informasi itu sebagai darah organisasi, bila darah itu
tidak ada atau tidak berjalan maka matilah organisasi itu. Dikatakannya informasi
sebagai agen untuk menopang kehidupan organisasi.
B. Pengertian Sistem Informasi Manajemen Pendidikan
Gordon B. Davis (1995), bahwa sistem informasi manajemen meruapakan
sebuah sistem manusia dan mesin yang terpadu untuk menyajikan informasi guna
mendukung fungsi operasi, manajemen, dan proses pengambilan keputusan dalam
sebuah organisasi.
Soetedjo Moeljodihardjo (1992), sistem informasi manajemen yaitu suatu
metode yang menghasilkan informasi yang tepat waktu bagi manajemen tentang
lingkungan eksternal dan operasi internal sebuah organisasi, dengan tujuan untuk
menunjang pengambilan keputusan dalam rangka memperbaiki perencanaan dan
pengendalian.
Berdasarkan definisi tersebut dapat ditegaskan bahwa sistem informasi
manajemen itu merupakan sebuah sistem yang memproduksi informasi yang
berguna bagi upaya atau kegiatan manajemen. Sistem tersebut terdiri atas
beberapa komponen. Komponen pertama adalah manusia. Sistem informasi
manajemen meminta adanya seseorang yang mengumpulkan data dan
mengolahnya menjadi informasi yang berguna. Komponen kedua adalah
perlengkapan. Perlengkapan dalam sistem informasi manajemen berbentuk
perangkat lunak dan perangkat keras. Perangkat lunak dalam sistem informasi
manajemen berupa proses, prosedur, atau petunjuk-petunjuk pengolahan data
mentah menjadi informasi yang berguna. Sementara perangkat kerasnya berupa
peralatan atau mesin (seperti computer dan kalkulator) yang digunakan untuk
mengolah data menjadi informasi.
Sistem informasi manajemen pendidikan saat ini baru sebatas wacana,
diharapkan pada waktu yang tidak terlalu lama sistem informasi manajemen

pendidikan ini tidak sebatas wacana tetapi sudah mengarah ke aplikasi yang betulbetul menunjang kegiatan dunia pendidikan pada umumnya. Untuk menerapkan
sistem informasi manajemen pendidikan yang terpadu dan memiliki kapabilitas
dalam mendukung keberhasilan dunia pendidikan yang signifikan, diperlukan
keseimbangan sumber daya yang tersedia antara ketersediaan sumber daya
manusia yang memiliki keterampilan dalam mengoperasikan perangkat komputer
yang sudah semakin canggih.
C. Cakupan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan
Ruang Lingkup Sistem Informasi Manajemen Pendidikan Back-office :
1.

Koneksi dan setting, Identitas sekolah, setting tahun ajaran, seting kurikulum,
koneksi database, dan format tanggal.

2.

Pengelolaan Kesiswaan, Pengelolaan biodata masing-masing siswa, beasiswa,


kasus kedisiplinan, data kesehatan, data periksa, prestasi, perpindahan
(mutasi) siswa, sampai pengelolaan data alumni.

3.

Pengelolaan Akademik, Laporan nilai hasil ujian secara periodik, data nilai
KTSP, data nilai KBK, data absensi, data bimbingan dan penyuluhan, data
kasus siswa, rencana pengajaran, pengelolaan mata pelajaran, penjadwalan,
dan prestasi akademik.

4.

Pengelolaan Guru dan Karyawan, Manajemen biodata guru dan karyawan,


data keluarga, riwayat pendidikan, pendidikan tambahan(kursus, training,
seminar, workshop dsb).

5.

Pengelolaan

Keuangan,

Manajemen

pembayaran

biaya

pendidikan,

administrasi dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah)dan penggunaannya,


biaya tambahan, seperti : biaya praktikum, biaya ekstra, dll.
6.

Pengelolaan Perpustakaan, Pengelolaan buku (judul, kategori & deskripsi),


status keanggotaan dan peminjam, stock inventory, Jurnal keluar masuk buku,
laporan-laporan terdiri dari : statistik peminjaman, statistik keluar masuk
buku, rekap peminjaman, dan rekap pengembalian.

7.

Pelaporan, Pelaporan siswa (induk siwa, kesehatan, periksa kesehatan,


biasiswa, kasus, dan bimbingan) per siswa, per kelas dan seluruh siswa,

pelaporan guru/pegawai (induk pegawai, bidang pengajaran), rencana


pengajaran, nilai, kelulusan, statistik dan laporan ke DEPDIKNAS (data
sekolah, siswa dan guru)
8.

Bank Soal, Pengolahan data bank soal, penyimpanan soal, pencarian dan
pencetakan.

D. Teknologi Informasi Untuk Mendorong Keunggulan Bersaing Lembaga


Pendidikan
Banyak pendapat mengatakan bahwa teknologi informasi merupakan salah
satusenjata pesaing. Hal ini tidak perlu diragukan lagi karena saat ini teknologi
informasi telah menjadi salah satu alat untuk meningkatkan efisiensi aktifitas
operasional lembaga pendidikan, hampir di setiap lembaga pendidikan telah
tampak fenomena bahwa yang menjadi kriteria pilihan masyarakat saat ini adalah
lembaga pendidikan yang telah memiliki perangkat teknologi informasi sangat
memadai dalam berbagai aktivitas operasional lembaga pendidikan tersebut.
Untuk

mengidentifikasi

daya

saing

lembaga

pendidikan

yang marketable dansellable, ada beberapa kekuatan yang harus menjadi prioritas
perhatian para pengambil kebijakan lembaga pendidikan karena adanya para
pesaing lembaga pendidikan yang secara ofensif dan defensive menggunakan
teknologi informasi.
1.

Ancaman pertama biasanya datang dari para pesaing yang lama, yaitu

kumpulan lembaga pendidikan yang menawarkan program pendidikan yang


relative sama di mata masyarakat pengguna jas pendidikan. Secara prinsipil
teknologi yang di jalankan terhadap program pendidikan yang sama ini bagaimana
menciptakan program pendidikan yang harganya terjangkau, kualitasnya baik, dan
disajikan tepat waktu, yang menjadi ancaman disini adalah jika para pesaing telah
menggunakan teknologi informasi untuk menyajikan program pendidikan yang
Cheaper, better, maupun Faster.
2.

Ancaman dari lembaga pendidikan pendatang baru (threat of new entrant).

Datangnya pendatang baru dalam lembaga dunia pendidikan merupakan jenis


ancaman kedua bagi setiap lembaga pendidikan. Dalm era globalisasi informasi
lembaga pendidikan baru adalah lembaga pendidikan yang secara fisik datang dan
6

berada pada lingkungan (lokal, regional, maupun nasional) lembaga pendidikan


tersebuat berada di Negara lain dan kekuatan informasinya dapat menawarkan
program pendidikan melalui jalur komunikasi internet.
3.

Ancaman lembaga pendidikan yang menawarkan jasa pendidi pengganti

(threat of substitute educations service)


Ancaman ini datang dari kekuatan teknologi informasi untuk mencipatakan
program pendidikan pengganti.
4.

Kekuatan tawar-menawar Pemasok/masyarakatyang membutuhkan jasa

pendidikan (bargaining power of suppliers)


Jika sebelumnya datang secara langsung dari para pesaing lembaga pendidikan
yang bersangkutan, ancana keempat berasal dari komponen rekan yang
merupakan pemasok. Dalam hal ini masyarakat calaon pengguna jasa pendidikan
(calan siswa) atau calaon jasa penyaji pendidikan (Pendidik) berkempentingan
untuk menciptakan jasa pendidikan yang berkualitas. Jika masyarakat tersebut
memutuskan hubungan atau tidak memilih lagi lembaga pendidik tertentu maka
lembaga pendidikan yang bersangkutan tidak akan surviv bahkan akan mengalami
penuruna jumlah siswa.
5.

Kekuatan tawar-menawar Pembeli (bargaining power of buyer)

Komponen ancaman berikutnya yaitu berasal dari (masyarakat) pengguna jasa


pendidikan.
E. Proses Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan
Pengembangan sistem dapat berarti menyusun sistem yang baru untuk
menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau untuk memperbaiki
sistem yang sudah ada. Sistem yang sudah lama perlu diperbaiki atau bahkan
diganti, dapat disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya yaitu :
1.

Kesalahan yang tidak sengaja, yang menyebabkan kebenaran data kurang


terjamin.

2.

Tidak efisiensinya operasi pengolahan data tersebut.

3.

Adanya instruksi-instruksi atau kebijaksanaan yang baru baik dari pemimpin


atau dari luar organisasi seperti peraturan pemerintah.

Menurut Buford dan Bedein (1998) ada empat kegiatan yang dapat dilakukan
dalam mengembangkan sistem informasi manajemen, yaitu perencanaan,
implementasi, dan penilaian. Perencanaan sistem informasi manajemen adalah
pendeskripsian secara komprehensif tentang informasi manajemen yang
merupakan penstrukturan databaseyang diperlukan, pendefinisian, alur informasi,
dan penetapan laporan-laporan yang diperlukan. Implementasi mencakup
kegiatan-kegiatan penyediaan fasilitas yang diperlukan, pengadaan peralatan
pemrosesan data, serta penyiapan dan pelatihan tenaga. Sementara, penilaian
adalah menetapkan keberhasilan sistem informasi manajemen dalam mencapai
tujuan.
F.

Proses penggunaan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan Dalam


Meningkatkan Mutu Layanan Pendidikan
Sistem Informasi Manajemen Pendidikan adalah sistem yang didesain untuk

kebutuhan manajemen dalam upaya mendukung fungsi-fungsi dan aktivitas


manajemen pada suatu organisasi pendidikan. Maksud dilaksanakannya Sistem
Informasi Manajemen Pendidikan adalah sebagai pendukung kegiatan fungsi
manajemen dalam rangka menunjang tercapainya sasaran dan tujuan fungsi-fungsi
operasional dalam organisasi pendidikan.
Dengan

adanya

Sistem Informasi Manajemen Pendidikan,

organisasi

pendidikan akan merasakan beberapa manfaat sebagai berikut:


tersedianya

sistem

pengelolaan

data

dan

informasi

Pertama,

pendidikan. Kedua,

terintegrasinya data dan informasi pendidikan untuk mendukung proses


pengambilan keputusan. Ketiga, tersedianya data dan informasi pendidikan yang
lengkap bagi seluruh stakeholders yang bergabung dalam bidang pendidikan.
Sistem Informasi Manajemen Pendidikan

digunakan

oleh

penggunanya

sebagai alat bantu pengambil keputusan dan oleh pihak lain yang tergabung dalam
inter-organizational information system sehingga organisasi pendidikan dapat
berinteraksi

dengan

pihak

berkepentingan

(stakeholders).

Nilai

penting

Sistem InformasiManajemen Pendidikan adalah:

1.

Sistem Informasi yang berbasis computer (computer-based information


sistems) memungkinkan pendelegasian kegiatan rutin.

2.

Teknologi informasi memungkinkan pengolahan data secara lebih akurat


danhandal.

3.

Pembuatan keputusan akan ditunjang dengan pilihan alternatif yang lebih


objektif dengan data pendukung yang lengkap.

4.

Monitoring dan evaluasi memerlukan penyerapan informasi secara cepat dan


efisien.
Dari uraian di atas, dapat disimpulkan bahwa Sistem Informasi Manajemen
Pendidikan sangat berguna dalam meningkatkan mutu layanan pendidikan.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Era globalisasi identik dengan keterbukaan dan persaingan bebas yang
terjadi di berbagai bidang kehidupan seperti bidang ekonomi, sosial, budaya,
teknologi, sampai pada dunia pendidikan. Dengan adanya pendidikan maka akan
tercipta manusia berkualitas yang mampu bersaing di era globalisasi. Suatu negara
dikatakan maju atau tidak apabila sistem pendidikan di dalamnya berlangsung
dengan baik dan berkembang pesat mengikuti perkembangan zaman. Pendidikan
merupakan titik tolak perwujudan generasi muda untuk siap bersaing di era
globalisasi dan tuntutan zaman. Ilmu pengetahuan dan teknologi berkembang
terus bahkan dewasa ini berlangsung dengan pesat. Perkembangan ini bukan
hanya salam hitungan tahun, bulan, atau hari melainkan jam, bahkan menit atau
detik terutama berkaitan dengan teknologi informasi dan komunikasi yang
ditunjang dengan teknologi elektronika, oleh karena itu penting sekali pendidik
memanfaatkan teknologi pada perkembangan zaman ini untuk memudahkan dan
menambah wawasan ilmu peserta didik.
B. Saran
1. Untuk para pendidik sebaiknya lebih bisa mengenali berbagai macam
perubahan yang terjadi dalam lingkungan sosial yang dapat mempengaruhi
kualitas peserta didik.
2. Untuk para calon pendidik sebaiknya selalu mampu mengikuti perkembangan
dan perubahan yang terjadi pada lingkungan sosial sehingga dapat mengenali
berbagai macam hal yang dapat meningkatkan kemampuan peserta didik
seiring dengan berkembangnya zaman.
3. Untuk peserta didik sebaiknya mampu meningkatkan pengetahuan yang
mendukung perubahan positif dalam proses pendidikan.
4. Untuk para pendidik sebaiknya memanfaatkan teknologi yang saat ini untuk
memudahkan dalam pembelajaran agar suasana pembelajaran tidak monoton
dan siswa juga belajar dan tahu tentang teknologi dalam pembelajarannya.

10

DAFTAR PUSTAKA
Bafadal, Ibrahim. Dasar-Dasar Manajemen Dan Supervisi Pendidikan. 2005.
Jakarta. PT Bumi Aksara.
Fatah, Nanang. Landasan Manajemen Pendidikan. 2008. Bandung. PT Remaja
Rosdakarya.
Pidarta, Made. Manajemen Pendidikan Indonesia. 2004. Jakarta. PT Rineka Cipta.
Rochaety, Eti, Dkk. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. 2005. Jakarta. PT
Bumi Aksara.
Usman, Husaini. Manajemen Teori, Praktik, Dan Riset Pendidikan. 2008. Jakarta.
PT Bumi Aksara.
http://dyen-syafitrimm.blogspot.com/p/sistem-informasi-manajemenpendidikan.html.
http://skripsi-artikel-makalah.blogspot.com/2010/03/makalah-sisteminformasi.html.

11

Anda mungkin juga menyukai