Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

“ SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN”


MATA KULIAH
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

Oleh:

Nama Mahasiswa : Mika Elisabet Br Depari, S.Pd


NPM : 22.033.120.043
Dosen Pembimbing : WOMSITER SINAGA

ADMINISTRASI PENDIDIKAN
PROGRAM PASCA SARJANA FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS DARMA AGUNG
2023
BAB I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Sistem Informasi Manajemen Pendidikan (SIMDIK) adalah sebuah sistem
informasi untuk kebutuhan manajemen lembaga pendidikan dalam hal ini adalah
sekolah, yaitu TK, SD, SMP, dan SMA. SIMDIK dikembangkan secara terpadu
dimulai dari proses operasional pendaftaran siswa baru, proses akademik, pengelolaan
keuangan, sampai operasional siswa menjadi alumni.
SIMDIK merupakan proses operasional sekolah. SIMDIK juga dirancang sesuai
dengan standar JARDIKNAS. Segala kebutuhan pelaporan dari sekolah ke Dinas
Pendikan Daerah maupun untuk kebutuhan Depdiknas dapat dilakukan dengan mudah.
Dengan adanya SIMDIK manajemen pendidikan menjadi lebih mudah dan terkontrol
Dalam menghadapi globalisasi, sistem informasi semakin dibutuhkan oleh
lembaga pendidikan, khususnya dalam meningkatkan kelancaran aliran informasi
dalam lembaga pendidikan, kontrol kualitas, dan menciptakan aliansi atau kerja sama
dengan pihak lain yang dapat meningkatkan nilai lembaga pendidikan tersebut.

1.2 Rumusan Masalah


Dari latar belakang tersebut, maka dalam makalah ini penulis dapat
merumuskannya menjadi beberapa rumusan masalah, yaitu:
1. Pengertian dan Ruang Lingkup Sistem Informasi Manajemen Pendidikan
(SIMDIK)
2. Tujuan dan Keunggulan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan (SIMDIK)
3. Bagaimana Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen Pendidikan?
4. Bagaimana Proses Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan?
5. Bagaimana dampak implementasi sistem informasi manajemen pendidikan
terhadap etika dan sosial?
1.3 Tujuan Pembahasan
1. Untuk mengetahui pengertian dan ruang lingkup Sistem Informasi Manajemen
Pendidikan
2. Untuk mengetahui tujuan dan keunggulan Sistem Informasi Manajemen
Pendidikan
2 3. Untuk mengetahui konsep dasar Sistem Informasi Manajemen Pendidikan
3 4. Untuk mengetahui Proses pengembangan Sistem Informasi Manajemen
Pendidikan
4 5. Untuk mengetahui dampak impelementasi Sistem Informasi Pendidikan terhadap
etika dan sosial
BAB. II TINJAUAN TEORI

2.1 Pengertian Sistem Informasi Manajemen


Sistem informasi manajemen (SIM), dalam bahasa Inggris: management information
system (MIS) adalah bagian dari pengendalian internal suatu bisnis yang meliputi
pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi, dan prosedur oleh akuntansi manajemen
untuk memecahkan masalah bisnis seperti biaya produk, layanan, atau suatu strategi
bisnis
Sistem informasi manajemen, istilah yang umum dikenal orang adalah sebuah sistem
manusia/mesin yang terpadu (intregeted) untuk menyajikan informasi guna mendukung
fungsi operasi, manajemen, dan pengambilan keputusan dalam sebuah organisasi. Sistem
ini menggunakan perangkat keras (hardware) dan perangkat lunak (software) komputer,
prosedur pedoman, model manajemen dan keputusan, dan sebuah “data base”.
Sistem informasi manajemen dibedakan dengan sistem informasi biasa karena SIM
digunakan untuk menganalisis sistem informasi lain yang diterapkan pada aktivitas
operasional organisasi. Secara akademis, istilah ini umumnya digunakan untuk merujuk
pada kelompok metode manajemen informasi yang bertalian dengan otomasi atau
dukungan terhadap pengambilan keputusan manusia, misalnya sistem pendukung
keputusan, sistem pakar, dan sistem informasi eksekutif.
Dari uraian diatas dapat disimpulkan, Sistem informasi manajemen adalah suatu
sistem yang dirancang untuk menyediakan informasi guna mendukung pengambilan
keputusan pada kegiatan manajemen (perencanaan, penggerakan, pengorganisasian, dan
pengendalian) dalam organisasi.

2.2 Pengertian Sistem Informasi Manajemen Pendidikan


Ada beberapa pengertian tentang Sistem Informasi Manajemen Pendidikan (SIMDIK)
diantaranya, yaitu : SIMDIK atau yang disebut SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
DAN PENDIDIKAN adalah suatu sistem data sekolah berbasis ITC dimana segala data
base sekolah bisa tersimpan dengan aman serta dapat terkoneksi melalui suatu server.
SIMDIK adalah sebuah sistem informasi untuk kebutuhan manajemen lembaga
pendidikan dalam hal ini adalah sekolah. Sekolah yang dapat di cover dengan SIMDIK
ini adalah sekolah TK, SD, SMP, SMA dan sederajat.
Sistem Informasi Manajemen Pendidikan merupakan perpaduan antara sumber daya
manusia dan aplikasi teknologi informasi untuk memilih, menyimpan, mengolah, dan
mengambil kembali data dalam rangka mendukung kembali proses pengambilan
keputusan bidang pendidikan. Data-data tersebut adalah data empiris atau data/fakta
sebenarnya yang benar-benar ada dan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.

2.3 Cakupan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan (SIMDIK)


Ruang Lingkup SIMDIK Back-office :
1. Koneksi dan setting, Identitas sekolah, setting tahun ajaran, seting kurikulum,
koneksi database, dan format tanggal.
2. Pengelolaan Kesiswaan, Pengelolaan biodata masing-masing siswa, beasiswa,
kasus kedisiplinan, data kesehatan, data periksa, prestasi, perpindahan (mutasi)
siswa, sampai pengelolaan data alumni.
3. Pengelolaan Akademik, Laporan nilai hasil ujian secara periodik, data nilai
KTSP, data nilai KBK, data absensi, data bimbingan dan penyuluhan, data kasus
siswa, rencana pengajaran, pengelolaan mata pelajaran, penjadwalan, dan
prestasi akademik.
4. Pengelolaan Guru dan Karyawan, Manajemen biodata guru dan karyawan,
data keluarga, riwayat pendidikan, pendidikan tambahan(kursus, training,
seminar, workshop dsb).
5. Pengelolaan Keuangan, Manajemen pembayaran biaya pendidikan,
administrasi dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah)dan penggunaannya,
biaya tambahan, seperti : biaya praktikum, biaya ekstra, dll.
6. Pengelolaan Perpustakaan, Pengelolaan buku (judul, kategori & deskripsi),
status keanggotaan dan peminjam, stock inventory, Jurnal keluar masuk buku,
laporan-laporan terdiri dari : statistik peminjaman, statistik keluar masuk buku,
rekap peminjaman, dan rekap pengembalian.
7. Pelaporan, Pelaporan siswa (induk siwa, kesehatan, periksa kesehatan,
biasiswa, kasus, dan bimbingan) per siswa, per kelas dan seluruh siswa,
pelaporan guru/pegawai (induk pegawai, bidang pengajaran), rencana
pengajaran, nilai, kelulusan, statistik dan laporan ke DEPDIKNAS (data
sekolah, siswa dan guru)
8. Bank Soal, Pengolahan data bank soal, penyimpanan soal,pencarian dan
pencetakan

2.4 Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen Pendidikan


Gambaran sistem informasi pendidikan yang dibutuhkan di Indonesia idealnya
adalah bagaimana para pengambil keputusan bidang pendidikan dapat dengan mudah
mencari informasi sebagai bahan dalam proses pengambilan keputusan bidang
pendidikan. Misalnya, beraoa jumlah sumber daya manusia pendidikan yang dibutuhkan,
jenis sekolah, tingkatan sekolah, pelaksanaan kurikulum, perkembangan lembaga
pendidikan lokal, regional, nasional, bahkan internasional untuk dapat memperbaiki
kinerja dunia pendidikan masa lalu, masa kini, maupun masa yang akan datang.
Dalam menghadapi globalisasi, dunia pendidikan Indonesia harus secepatnya
berbenah diri dalam meningkatkan sistem informasi guna menunjang daya saing sumber
daya manusia yang dihasilkan oleh lembaga pendidikan tersebut. Sistem informasi yang
akan diciptakan harus seimbang antara infrastruktur teknologi yang tersedia dengan
kemampuan sumber daya manusianya sehingga tidak terjadi ketimpangan yang sangat
jauh, dan sistem informasi tidak dapat terwujud secara signifikan dalam menunjang
kuantitas maupun kualitas pendidikan secara mendasar. Di samping itu,sistem informasi
semakin dibutuhkan oleh lembaga pendidikan, khususnya dalam meningkatkan
kelancaran aliran informasi dalam lembaga pendidikan, kontrol kualitas, dan
menciptakan aliansi atau kerja sama dengan pihak lain yang dapat meningkatkan nilai
lembaga pendidikan tersebut.
Perencanaan pengorganisasian, pemimpinan dan pengawasan merupakan kegiatan
manajerial yang pada hakikatnya merupakan proses pengambilan keputusan. Semua
kegiatan tersebut membutuhkan informasi. Informasi yang dibutuhkan oleh manajer
disediakan oleh suatu sistem informasi manajemen yaitu suatu sistem yang menyediakan
informasi untuk manajer secara teratur. Informasi ini dimanfaatkan sebagai dasar untuk
melakukan pemantauan dan penilaian kegiatan serta hasil-hasil yang dicapai.
Informasi berfungsi sebagai penghubung antara berbagai bagian organisasi
sehingga bagian-bagian itu tidak terisolasi satu dengan yang lain, melainkan tetap
merupakan suatu kesatuan dalam organisasi. Karena fungsinya yang penting ini ada
ahli yang mengibaratkan informasi itu sebagai darah organisasi, bila darah itu tidak
ada atau tidak berjalan maka matilah organisasi itu. Dikatakannya informasi sebagai
agen untuk menopang kehidupan organisasi.
BAB. III METODOLOGI

3.1 JENIS PENELITIAN


Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kualitatif
yang dapat diartikan sebagai metode penelitian yang berlandaskan pada filsafat
postpositivisme, digunakan untuk meneliti pada kondisi objek yang alamiah (sebagai
lawannya adalah eksperimen) dimana peneliti sebagai instrumen kunci, teknik
pengumpulan data dilakukan secara trianggulasi (gabungan), analisis data bersifat
induktif/kualitatif dan hasil penelitian kualitatif lebih menekankan makna dari pada
generalisasi.(Sugiyono, 2014:9) Maka dari itu, dengan metode kualitatif ini peneliti akan
lebih menekankan pada analisis masalah yang terjadi dengan proses interaksi komunikasi
berupa wawancara dan observasi yang mendalam antara peneliti dengan fenomena yang
diteliti untuk mendapatkan dan mengumpulkan data-data yang diperlukan.

3.2 TEMPAT PENELITIAN


Lokasi penelitian ini dilakukan pada Sekolah Dasar di Kecamatan Tigabinanga,
Kabupaten Karo Sumatera Utara.

3.4.METODOLOGI PENGUMPULAN DATA


Adapun metode pengumpulan data yang digunakan dalam menyelesaikan penelitian ini,
antara lain : 3.4.1 Pengamatan (Observasi) Metode pengumpulan data dengan cara
mengadakan tinjauan secara langsung ke objek yang diteliti. Untuk mendapatkan data
yang bersifat nyata dan meyakinkan maka penulis melakukan pengamatan langsung
mulai dari pengumpulan data pegawai, data surat izin, dan data cuti pada Fakultas Sains
dan Teknologi UIN Raden Fatah Palembang. 3.4.2 Wawancara (Interview) Metode
pengumpulan data dengan cara mengajukan beberapa pertanyaan ke pihak Fakultas Sains
dan Teknologi yang sehubungan dengan sistem yang akan dibuat. Wawancara dilakukan
dengan Ibu Sri Mulyani sebagai Ka Subbag Administrasi Umum dan Keuangan. Data
yang didapat dari wawancara tersebut adalah ruang lingkup pengolahan data pegawai,
sepeti data pegawai dan proses pengajuan cuti dan pengajuan surat izin pegawai pada
Fakultas Sains dan Teknologi UIN Raden Fatah Palembang. 3.4.3 Studi Pustaka Untuk
mendapatkan data-data yang bersifat teoritis maka penulis melakukan pengumpulan data
dengan cara membaca dan mempelajari buku-buku, 42 jurnal, skripsi atau pun referensi
lain yang berhubungan dengan masalah yang dibahas. 3.5 Metode Pengembangan Sistem
Metode pengembangan sistem yang digunakan adalah metode Extreme Programming
(XP). Tahapan-tahapan yang ada dalam metode XP: Planning/Perencanaan,
Design/Perancangan, Coding/Pengkodean dan Testing/Pengujian. 1.
Planning/Perencanaan Pada tahap ini pengembang akan menentukan kebutuhan-
kebutuhan yang dibutuhkan oleh calon pengguna. Untuk mendapatkan kebutuhan-
kebutuhan yang diinginkan oleh calon pengguna pada penelitian ini mengadopsi user
stories. Setelah mendapatkan kebutuhan-kebutuhan yang diinginkan oleh calon pengguna
maka akan dilanjutkan ke tahap iteration plan, yaitu mulai menganalisis kebutuhan-
kebutuhan tersebut yaitu dengan membuat kebutuhan fungsional, kebutuhan non-
fungsional. 2. Design/Perancangan Pada tahap ini mulai melakukan proses perancangan
dari requirements yang sudah didapatkan sebelumnya. Dalam proses perancangan pada
penelitian ini menggunakan atau mengadopsi teknik perancangan yang ada pada metode
extreme programming yaitu menggunakan CRC-Card yang digunakan untuk
mendefinisikan kelas-kelas yang akan digunakan pada sistem informasi 43 pengolahan
data pegawai berbasis web, kemudian prototype yaitu dengan membuat prototype aplikasi
dengan membuat perancangan antarmuka sistem. 3. Coding/Pengkodean Pada tahap ini
akan dilakukan proses implementasi dari kebutuhan-kebutuhan yang sudah dirancang
pada tahap sebelumnya. Langkah pertama pada tahap implementasi ini adalah dengan
membuat unit test pada setiap kebutuhan yang akan diimplementasikan, pengujian ini
dilakukan untuk mengetahui apakah method sudah sesuai dengan kebutuhan yang
diinginkan, jika belum pengembang dapat langsung memperbaikinya agar sesuai dengan
kebutuhan yang diinginkan, proses ini dinamakan refactoring, langkah ini diharapkan
dapat mengurangi kesalahan pada saat sistem dijalankan. 4. Testing/Pengujian Tahap
pengujian perangkat lunak pada penelitian ini mengadopsi fase testing pada metode
extreme programming. Dimana pada tahap ini juga mengadopsi teknik pengujian yaitu
unit test dan acceptance test. Tahap ini dilakukan untuk memastikan bahwa sistem yang
dibangun sudah sesuai dengan kebutuhankebutuhan dan sesuai dengan apa yang adap fase
perancangan
BAB. IV ANALISIS DAN PEMBAHASAN

4.1 ANALISIS
Terlepasnya dari kenyataan bahwa banyak sekali kesukaran-kesukaran yang
dijumpai dalam implementasi program-program kementerian pendidikan,
sebenarnya ada sejumlah masalah-masalah social yang jauh lebih mudah untuk
ditangani bila dibandingkan dengan masalah lainnya. Aspek-aspek teknis dari
permasalahan serta perilaku yang akan diatur sangat bervariasi sehingga ini menjadi
kendala dalam implementasi program.

4.2 PEMBAHASAN
Pengertian Sistem Informasi Manajemen Pendidikan : Sistem menurut para
ahli, Pengertian Sistem diartikan sebagai berikut :
Menurut Ludwig Von Bartalanfy, Sistem merupakan seperangkat unsur yang saling
terikat dalam suatu antar relasi diantara unsur-unsur tersebut dengan lingkungan.
sedangkan Menurut Anatol Raporot, Sistem adalah suatu kumpulan kesatuan dan
perangkat hubungan satu sama lain. serta Menurut l. Ackof, Sistem adalah setiap kesatuan
secara konseptual atau fisik yang terdiri dari bagian-bagian dalam keadaan saling
tergantung satu sama lainnya. Jadi, dari beberapa definisi sistem di atas, maka dapat
disimpulkan, sistem adalah sekumpulan unsur / elemen yang saling berkaitan dan saling
mempengaruhi dalam melakukan kegiatan bersama untuk mencapai suatu tujuabn.
Sebagai contoh, dalam sistem komputer terdapat software (perangkat lunak), hardware
(perangkat keras), dan brainware (sumber daya manusia).
Dengan mempertimbangkan uraian-uraian di atas dapat dikemukakan definisi
alternatif sistem informasi manajemen pendidikan, yakni: sistem, yang terdiri dari
sekelompok orang, pedoman, dan perangkat pengolah data, yang memantau dan
mengambil kembali data dari lingkungan, yang memperoleh data dari transaksi dan
operasi dalam organisasi, dan yang menyaring, mengatur, dan memilih data serta
menyajikannya sebagai informasi kepada para pemangku kepentingan
pendidikan/sekolah, terutama bagi para manajer pendidikan pada semua level dan
fungsi organisasi, untuk mendukung pengambilan keputusan dalam menjalankan
fungsi-fungsi manajemen, untuk mendukung komunikasi, dan untuk mendukung
kegiatan operasional, termasuk di dalamnya kegiatan instruksional.
SIMDIK dikembangkan secara terpadu dimulai dari proses operasional
pendaftaran siswa baru, proses akademik, pengelolaan keuangan, sampai operasional
siswa menjadi alumni.
SIMDIK merupakan proses operasional sekolah. SIMDIK juga dirancang
sesuai dengan standar JARDIKNAS. Segala kebutuhan pelaporan dari sekolah ke
Dinas Pendidikan Daerah maupun untuk kebutuhan Depdiknas dapat dilakukan
dengan mudah. Dengan adanya SIMDIK manajemen pendidikan menjadi lebih
mudah dan terkontrol.
Tujuan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan (SIMDIK)
Tujuan dari dibangunnya informasi berupa aplikasi Sistem Informasi Pendidikan
adalah:
1. Membantu seluruh bagian yang berperan di dunia pendidikan dengan
memberikan
informasi yang menyeluruh tentang pendidikan dari tingkat sekolah dasar hingga
sekolah menengah umum atau yang setara dengannya.
2. Memberikan sarana agar seluruh bagian yang berperan dalam dunia pendidikan
yang ada di propinsi / kota kabupaten agar dapat berperan aktif dalam usaha
memajukan usaha pendidikan.
3. Pertanggungjawaban publik yaitu dengan memberikan informasi secara
trasparan tentang kebijakan dan pemakaian sumber daya yang dialokasikan
untuk dunia pendidikan.
4. Meningkatkan pengetahuan guru dan murid tentang dunia informatika serta
manfaat yang dapat diambil melalui beberapa pelatihan.
5. Memberikan akses informasi yang mudah dan lengkap bagi pendidik dan siswa
mengenai ilmu pengetahuan dan informasi pendidikan lainnya.

Nilai Lebih Sistem Informasi Manajemen Pendidikan (SIMDIK)


a) Keunggulan dari sistem ini adalah :
• Sesuai standar JARDIKNAS (Departemen Pendidikan Nasional), sehingga
pembuatan laporan dari masing-masing sekolah maupun dari Dinas
Pendidikan dapat dengan mudah dan cepat di sampaikan tanpa harus
membuat laporan ulang dan tanpa harus mencetak laporan, hal ini karena
format laporan dan jaringan sudah disesuaikan dan menggunakan konsep
singkronisasi online.
• Kemudahan dan kecepatan proses pengolahan, penyimpanan, pencarian,
pelaporan data dan informasi yang dibutuhkan.
• Dikembangkan secara integrated untuk kebutuhan administrasi akademik
sekolah.
• Sistem dapat disesuaikan dengan kebutuhan lembaga/institusi pendidikan
terkait.
b) Keuntungan SIMDIK yang diperoleh sekolah, yaitu :
• Dapat memantau perkembangan pendidikan siswa secara akurat
• Dapat meningkatkan pelayanan di bidang pendidikan kepada masyarakat
secara akurat.
• Dapat menyimpan database sekolah mulai dari data siswa,guru serta
karyawan yang terdiri dari data akademik, sistem kurikulum, administrasi,
aset sekolah dll
• Memudahkan pekerjaan sekolah tersebut dalam segala aspek mulai dari BK,
TU dan lain -lain
• Dapat mengangkat BRAND IMAGE sekolah tersebut secara tidak dengan
memiliki fasilitas manajemen modern.
c) Keuntungan SIMDIK yang diperoleh orang tua dan siswa, yaitu :
• Siswa dapat berkreasi membuat blog/email dll
• Siswa dapat memantau ilmu dari luar sekolah
• Siswa dapat berkorespondensi dengan sesama pelajar diseluruh dunia
• Siswa dapat mencari info beasiswa dari dalam/luar negeri
• Orang tua dapat mengecek absensi/daftar nilai melalui fasilitas SMS
Gateway Go To School tanpa perlu repot datang kesekolah
• Dapat memantau perkembangan siswa/siswinya.
H. Proses Pengembangan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan
Pengembangan sistem dapat berarti menyusun sistem yang baru untuk
menggantikan sistem yang lama secara keseluruhan atau untuk memperbaiki sistem
yang sudah ada. Sistem yang sudah lama perlu diperbaiki atau bahkan diganti, dapat
disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya yaitu :
1. Kesalahan yang tidak sengaja, yang menyebabkan kebenaran data kurang
terjamin.
2. Tidak efisiensinya operasi pengolahan data tersebut.
3. Adanya instruksi-instruksi atau kebijaksanaan yang baru baik dari pemimpin
atau dari luar organisasi seperti peraturan pemerintah.
Menurut Buford dan Bedein (1998) ada empat kegiatan yang dapat dilakukan dalam
mengembangkan sistem informasi manajemen, yaitu perencanaan, implementasi, dan
penilaian. Perencanaan sistem informasi manajemen adalah pendeskripsian secara
komprehensif tentang informasi manajemen yang merupakan penstrukturan database
yang diperlukan, pendefinisian, alur informasi, dan penetapan laporan-laporan yang
diperlukan. Implementasi mencakup kegiatan-kegiatan penyediaan fasilitas yang
diperlukan, pengadaan peralatan pemrosesan data, serta penyiapan dan pelatihan tenaga.
Sementara, penilaian adalah menetapkan keberhasilan sistem informasi manajemen
dalam mencapai tujuan.

Dampak implementasi sistem informasi manajemen pendidikan terhadap etika


dan social : Meningkatnya penggunaan komputer menjadi perhatian yang semakin besar,
terutama pengaruhnya terhadap etika dan sosial di masyarakat pengguna. Di satu sisi,
perkembangan teknologi komputer sebagai sarana informasi memberikan banyak
keuntungan, salah satu manfaatnya bahwa informasi dapat dengan mudah diperoleh dan
pengambilan keputusan dapat dengan cepat dilakukan secara lebih akurat, tepat dan
berkualitas, namun di sisi lain perkembangan teknologi informasi, khususnya komputer
menimbulkan masalah baru.
Melihat perkembangan teknologi informasi yang begitu cepat serta
penggunaannya yang sangat banyak diminati khususnya oleh organisasi pendidikan
memunculkan beberapa dampak positif dan negatif. Menurut Eti Rochaety dampak
positif diterapkannya teknologi informasi pada organisasi pendidikan adalah kinerja
organisasi lebih efisien karena teknologi informasi dapat menghapus posisi
penyambung komunikasi dari dua tempat yang berkepentingan, juga menghapuskan
batas waktu untuk operasi internasional. Selain itu peserta didik atau mahasiswa bisa
melaksanakan pembelajaran dengan berbasis internet yang biasa disebut dengan e-
learning sehingga pembelajarannya lebih praktis dan hasil atau mutu dari
pembelajarannya tidak kalah bagus dengan pembelajaran klasikal.[1][10]
Namun, tidak dapat dipungkiri bahwa dampak negatif yang dimunculkan dari
diterapkannya teknologi informasi ini di organisasi pendidikan adalah terjadinya
pengurangan tenaga kerja karena pekerjaan yang dulunya dikerjakan oleh manusia
sudah tergantikan oleh teknologi inforasi yang berkembang. Hal ini akan
menyebabkan bertambahnya angka pengangguran.
Secara umum perkembangan teknologi informasi ini mengganggu hak privasi
individu, bahwa banyak sekarang penggunaan komputer sudah di luar etika
penggunaannya misalnya; pemanfaatan teknologi komputer dengan mudah dapat
mengakses data dan informasi dengan cara yang tidak sah, belum lagi ada sebahagian
orang yang memanfaatkan komputer dan internet untuk mengganggu orang lain
dengan tujuan sekedar untuk kesenangan atau hobi, adapula yang memanfaatkan
teknologi komputer ini untuk melakukan tindakan kriminal.
Bukan suatu hal yang baru bila kita mengamati bahwa dengan kemajuan
teknologi, semakin meningkat pula kejahatan dengan memanfaatkan teknologi
informasi ini. Kejahatan yang di maksud tersebut adalah salah satu dampak teknologi
informasi terhadap etika dan sosial seperti kriminalitas ataupun penipuan.
Dari berbagai uraian di atas, penulis dapat menarik suatu gambaran bahwa
teknologi informasi yang berkembang cepat membawa dua dampak yaitu positif dan
negatif. Namun, terlepas dari dampak tersebut, terlihat bahwa berbagai organisasi
khususnya organisasi pendidikan menyambut dengan baik perkembangan teknologi
informasi. Hal ini dapat dibuktikan dengan semakin banyaknya sekolah dan
universitas yang menerapkan teknologi informasi. Keputusan sekolah dan perguruan
tinggi dalam menerapkan teknologi informasi memang sangat baik apabila
disesuaikan dengan kondisi dari sekolah atau universitas karena memang banyak
sekali manfaat serta dampak postif yang diperoleh dari penerapan teknologi
informasi. Namun, sekolah dan universitas juga harus mempersiapkan strategi untuk
menghadapi dampak negatif dari penerapan teknologi informasi yaitu pengurangan
tenaga kerja yang nantinya berimbas pada meningkatnya angka pengangguran.
Untuk itu, diperlukan suatu strategi untuk mengatasi maslah tersebut. Salah satu
caranya adalah memadukan antara teknologi informasi dengan sumber daya manusia
agar tidak terjadinya peningkatan pengangguran.
Penghematan waktu dan kecepatan penyajian informasi akibat penerapan
teknologi informasi tersebut akan memberikan kesempatan kepada guru dan
pengurus sekolah untuk meningkatkan kualitas komunikasi dan pembinaan kepada
siswa. Dengan demikian siswa akan merasa lebih dimanusiakan dalam upaya
mengembangkan kepribadian dan pengetahuannya
BAB. V KESIMPULAN DAN SARAN

5.1 KESIMPULAN
Sistem informasi manajemen adalah suatu sistem yang dirancang untuk
menyediakan informasi guna mendukung pengambilan keputusan pada kegiatan
manajemen (perencanaan, penggerakan, pengorganisasian, dan pengendalian) dalam
organisasi.
Sistem Informasi Manajemen Pendidikan merupakan perpaduan antara sumber
daya manusia dan aplikasi teknologi informasi untuk memilih, menyimpan, mengolah,
dan mengambil kembali data dalam rangka mendukung kembali proses pengambilan
keputusan bidang pendidikan. Data-data tersebut adalah data empiris atau data/fakta
sebenarnya yang benar-benar ada dan dapat dipertanggung jawabkan kebenarannya.
Ruang Lingkup SIMDIK Back-office : Koneksi dan setting, Pengelolaan
Kesiswaan, Pengelolaan Akademik, Pengelolaan Guru dan Karyawan, Pengelolaan
Keuangan, Pengelolaan Perpustakaan, Pelaporan, Bank Soal.
Sistem Informasi Manajemen Pendidikan juga memiliki keunggulan serta
keuntungan bagi sekolah maupun orang tua serta siswa

5.2 SARAN
1. Setelah didasari bahwa manajemen system informasi sangat penting maka hendaklah
lembaga pendidikan mampu meramu system informasi yang sesuai dengan lembaga
pendidikan tersebut agar tujuan pendidikan dapat dicapai secara maksimal
2. Diharapkan dengan adanya makalah ini pembaca akan lebih dapat mencari tahu
tentang informasi pendidikan yang lainnya
DAFTAR PUSTAKA

http://duniabaca.com/pengertian-dan-manfaat-sim-sistem-informasi-manajemen.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi_manajemen
http://kamerad69.blogspot.com/2010/02/pengertian-simdik-berbasis-web.html
http://kukuhsilautama.wordpress.com/2011/01/31/sistem-informasi-manajemen
pendidikan/
http://www.binasindo.com/index2.php?mod=prodtl&pid=8
http://zonamerah.blogspot.com/2009/10/simdik-sistem-informasi-manajemen.html
justm3, http://www.idafazz.com/pengertian-sistem.php
http://datakampussaya.blogspot.co.id/2013/12/sistem-informasi-manajemen-
pendidikan_14.htm
http://dyen-syafitrimm.blogspot.co.id/p/sistem-informasi-manajemen-pendidikan.html
http://suryanagarahamida.blogspot.co.id/2014/01/makalah-sistem-informasi-
manajemen_5.html

Anda mungkin juga menyukai