Anda di halaman 1dari 20

Peranan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan dalam Pencatatan

Jumlah Siswa
Diajukan untuk Memenuhi Tugas Mandiri
Mata Kuliah: Teori Pendekatan Sistem
Dosen Pengampu: Dr. Ahmad Ripai, M.Pd

Bela Astria (2108109053)

MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI SYEKH NURJATI CIREBON
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan ke khadirat Allah SWT atas segala berkah, rahmat,
taufik, serta hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah dengan judul ”Peran Sistem
Informasi Manajemen dalam Pencatatan Jumlah Siswa”.
Penulisan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi
Manajemen Pendidikan Islam pada Program Studi Manajemen Pendidikan Islam, Fakultas
Agama Islam, Universitas Singaperbangsa Karawang. Selain itu kami mengharapkan agar
makalah ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak yang membutuhkan.
Kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, kami
sangat mengharapkan adanya kritik dan saran yang positif melalui mekanisme diskusi atau pun
analisis agar makalah ini menjadi lebih baik dan berdaya guna pada masa yang akan datang.
Harapan kami, semoga makalah yang sederhana ini benar-benar membuktikan bahwa
mahasiswa Fakultas Agama Islam, Universitas Singaperbangsa Karawang, dapat berperan serta
dalam pembangunan dan pendidikan masyarakat pada kenyataan sehari-hari dan bermanfaat bagi
pembaca umumnya serta rekan mahasiswa khususnya. Amin ya Rabbal a’lam

Cirebon,03 Juni 2022

Penyusun

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGATAR............................................................................................................ii
DAFTAR ISI.......................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................2
C. Tujuan......................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Konsep dan sistem informasi manajemen pendidikan.............................................3
B. Sistem informasi manajemen...................................................................................4
C. Cakupan sistem informasi manajemen pendidikan.................................................5
D. Manajamen kesiswaan.............................................................................................6
E. Peran sistem informasi manajemen dalam pencatatan jumlah siswa......................8
F. Pengelolaan data......................................................................................................9
G. Pengandaan data menjadi informas.........................................................................12
H. Pendistribusian data dan informasi..........................................................................13
I. Penyimpanan data dan informasi.............................................................................14
BAB III PENUTUP
Kesimpulan..........................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................16

iii
iv
BAB I
PENDAHULUAN

A.      Latar Belakang
Perkembangan ilmu dan teknologi yang sangat maju, mengakibatkan perubahan-
perubahan dalam hidup terjadi sangat cepat terutama dalam bidang informasi. Sejumlah besar
informasi, hampir mengenai semua bidang kehidupan dari semua tempat, semua aspek dan
kegiatan yang telah terhimpun, terolah, tersimpan dan tersebarkan
dengan cepat. Informasi tersebut setiap saat dapat dengan mudah kita akses,
dibaca, dan disaksikan terutama
melalui  internet,  media  cetak  dan  televisi. Informasi  sendiri  merupakan  sebuah  data  yang
sudah dibentuk atau dimanipulasi sesuai dengan keperluan tertentu, sedangkan data adalah
fakta yang sudah ditulis dalam bentuk catatan atau direkam ke dalam berbagai bentuk media
(komputer  misalnya).  Informasi  juga  diartikan  sebagai  data  yang telah  disusun  sedemikian
rupa  sehingga  bermakna  dan  bermanfaat  karena dapat  dikomunikasikan  kepada  seseorang 
yang akan menggunakan untuk membuat keputusannya.
Pemanfaatan  konsep  dan  strategi  yang  digunakan  dalam  memberikan layanan  pada
lembaga pendidikan berupa informasi. Aplikasi pengolahan informasi dalam berbagai bidang
sering  disebut  dengan  istilah  MIS (Management  Information  System)  atau  SIM  (Sistem I
nformasi Manajemen). Maksud diterapkannya Sistem Informasi Manajemen pada lembaga
pendidikan  adalah  sebagai  pendukung  kegiatan  fungsi  manajemen;  planning, organizing,
Actuating, dan controlling dalam rangka menunjang tercapainya  sasaran  dan  tujuan  fungsi-
fungsi operasional  dalam  organisasi  pendidikan.
Dengan adanya Sistem Informasi Manajemen lembaga pendidikan akan merasakan beberapa
manfaat sebagai berikut, pertama, tersedianya sistem pengelolaan data dan informasi
pendidikan. Kedua, terintegrasinya data dan informasi pendidikan untuk mendukung proses
pengambilan  keputusan.  Ketiga,  tersedianya  data  dan  informasi  pendidikan  yang  lengkap
bagi seluruh stakeholders yang berkepentingan dalam bidang pendidikan.Karena pentingnya
sistem  infomasi  manajemen  pendidikan  itulah  yang  melatar  belakangi  pembuatan  makalah i
ni.
B.       Rumusan Masalah
Berdasarkan penjelasan latar belakang di atas, maka makalah ini membahas beberapa
bahasan sebagai berikut:
1.        Bagaimana konsep dasar Sistem Informasi Manajemen Pendidikan?
2.        Apa saja cakupan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan?
3.        Bagaimana peran Sistem Informasi Manajemen Pendidikan dalam Pencatatan Jumlah
Siswa?

C.      Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan dari penulisan makalah ini adalah
sebagai berikut:
1.        Untuk mengetahui konsep dasar Sistem Informasi Manajemen Pendidikan.
2.        Untuk mengetahui cakupan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan.
3.        Untuk mengetahui peran Sistem Informasi Manajemen Pendidikan dalam pencatatan jumlah
siswa.
                                                      

2
BAB II
PEMBAHASAN

A.      Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen Pendidikan


Gambaran sistem informasi pendidikan yang dibutuhkan di Indonesia idealnya adalah
bagaimana para pengambil keputusan bidang pendidikan dapat dengan mudah mencari informasi
sebagai bahan dalam proses pengambilan keputusan bidang pendidikan. Misalnya, berapa jumlah
sumber daya manusia pendidikan yang dibutuhkan, jenis sekolah, tingkatan sekolah, pelaksanaan
kurikulum, perkembangan lembaga pendidikan lokal, regional, nasional, bahkan internasional
untuk dapat memperbaiki kinerja dunia pendidikan masa lalu, masa kini, maupun masa yang
akan datang.
Dalam menghadapi globalisasi, dunia pendidikan Indonesia harus secepatnya berbenah
diri dalam meningkatkan sistem informasi guna menunjang daya saing sumber daya manusia
yang dihasilkan oleh lembaga pendidikan tersebut. Sistem informasi yang akan diciptakan harus
seimbang antara infrastruktur teknologi yang tersedia dengan kemampuan sumber daya
manusianya sehingga tidak terjadi ketimpangan yang sangat jauh, dan sistem informasi tidak
dapat terwujud secara signifikan dalam menunjang kuantitas maupun kualitas pendidikan secara
mendasar. Di samping itu,sistem informasi semakin dibutuhkan oleh lembaga pendidikan,
khususnya dalam meningkatkan kelancaran aliran informasi dalam lembaga pendidikan, kontrol
kualitas, dan menciptakan aliansi atau kerja sama dengan pihak lain yang dapat meningkatkan
nilai lembaga pendidikan tersebut.
Perencanaan pengorganisasian, pemimpinan dan pengawasan merupakan kegiatan
manajerial yang pada hakikatnya merupakan proses pengambilan keputusan. Semua kegiatan
tersebut membutuhkan informasi. Informasi yang dibutuhkan oleh manajer disediakan oleh suatu
sistem informasi manajemen yaitu suatu sistem yang menyediakan informasi untuk manajer
secara teratur. Informasi ini dimanfaatkan sebagai dasar untuk melakukan pemantauan dan
penilaian kegiatan serta hasil-hasil yang dicapai.

3
Informasi berfungsi sebagai penghubung antara berbagai bagian organisasi sehingga
bagian-bagian itu tidak terisolasi satu dengan yang lain, melainkan tetap merupakan suatu
kesatuan dalam organisasi. Karena fungsinya yang penting ini ada ahli yang mengibaratkan
informasi itu sebagai darah organisasi, bila darah itu tidak ada atau tidak berjalan maka matilah
organisasi itu. Dikatakannya informasi sebagai agen untuk menopang kehidupan organisasi.
Sistem informasi manajemen pendidikan diharapkan bukan sebatas wacana tetapi
sudah mengarah ke aplikasi yang betul-betul menunjang kegiatan dunia pendidikan pada
umumnya. Untuk menerapkan sistem informasi manajemen pendidikan yang terpadu dan
memiliki kapabilitas dalam mendukung keberhasilan dunia pendidikan yang signifikan,
diperlukan keseimbangan sumber daya yang tersedia antara ketersediaan sumber daya manusia
yang memiliki keterampilan dalam mengoperasikan perangkat computer yang sudah semakin
canggih.

B.       Sistem Informasi Manajemen


Sistem informasi manajemen (Management Information System) terdiri dari tiga istilah yaitu
sistem, informasi, dan manajement. Secara universal kata sistem memiliki pengertian sebagai
seperangkat komponen yang terdiri dari dua atau lebih, yang saling berhubungan dan saling
ketergantungan satu sama lain untuk mencapai tujuan bersama. Atau menurut saya sendiri sistem
merupakan seperangkat komponen, unsur, dan objek  yang saling berkaitan dan saling
berinterelasi satu sama lain yang diolah untuk mencapai satu tujuan tertentu.
Informasi merupakan unsur inti dari sistem informasi manajemen. Informasi sangat erat
hubungannya dengan data karena informasi berasal dari data. Data adalah fakta atau fenomena
yang belum dianalisis, seperti jumlah, angaka, nama, lambing yang menggambarkan suatu objek,
ide, kondisi ataupun situasi. Informasi merupakan sumber dasar bagi organisasi agar
oprasionalisasi dan Manajemen berfungsi secara efektif. Dengan kata lain informasi itu sendiri
merupakan data yang telah diolah, dianalisis melalui suatu cara sehingga memiliki suatu arti dan
makna.

4
Komponen ketiga dalam sistem informasi manajemen adalah Manajemen yang merupakan
proses pengelolaan dari mulai pengumpulan data hingga menjadi informasi, termasuk proses
pertransferan informasi kepada yang memerlukan. Manajemen adalah suatu proses tertentu yang
terdiri dari atas perencanaan, pengorganisasian, penggerakan, dan pengawasan yang dilakukan
untuk menentukan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan secara efektif dan efesien serta
produktif.
Maka sistem informasi manajemen dapat diartikan sebagai keseluruhan jaringan informasi
yang ditunjukan kepada pembuatan keterangan-keterangan bagi para menejer dan para pengguna
lainnya yang berfungsi untuk mengambil keputusan atau kebutuhan lainnya dalam cakupan
oraganisasi atau perorangan. Pada dasarnya yang terlibat dalam upaya pengembangan suatu
sistem informasi manajemen untuk Manajemen suatu organisasi adalah analisis sistem dan
menejer. Terdapat berbagai langkah-langkah dasar dapat dilakukan dalam pengembangan sistem
informasi:
1.      Studi fasibilitas
2.      Menentukan persyaratan sistem
3.      Merancang dan menerapkan sistem yang perangkatnya terdiri atas basis data (data base),
persiapan fisik, langkah-langkah kerja dan solusi program.
4.      Perubahan keorganisasian
5.      Pengetesan solusi
6.      Manajemen proyek.
Dalam keterkaitan itu suatu proses pengembangan sistem informasi Manajemen memungkinkan
mencapai taraf kualitas yang memadai, tetapi kunci utama untuk mencapai perkembangan
tersebut bergantung pada unsure manusia itu sendiri.

C.      Cakupan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan


       Ruang Lingkup Sistem Informasi Manajemen Pendidikan Back-office :
1.        Koneksi dan seting, Identitas sekolah, seting tahun ajaran, seting kurikulum, koneksi
database, dan format tanggal.

5
2.        Pengelolaan Kesiswaan, Pengelolaan biodata masing-masing siswa, beasiswa, kasus
kedisiplinan, data kesehatan, data periksa, prestasi, perpindahan (mutasi) siswa, sampai
pengelolaan data alumni.
3.        Pengelolaan Akademik, Laporan nilai hasil ujian secara periodik, data nilai KTSP, data nilai
KBK, data absensi, data bimbingan dan penyuluhan, data kasus siswa, rencana pengajaran,
pengelolaan mata pelajaran, penjadwalan, dan prestasi akademik.
4.        Pengelolaan Guru dan Karyawan, Manajemen biodata guru dan karyawan, data keluarga,
riwayat pendidikan, pendidikan tambahan(kursus, training, seminar, workshop dsb).
5.        Pengelolaan Keuangan, Manajemen pembayaran biaya pendidikan, administrasi dana BOS
(Bantuan Operasional Sekolah)dan penggunaannya, biaya tambahan, seperti : biaya
praktikum, biaya ekstra, dll.
6.        Pengelolaan Perpustakaan, Pengelolaan buku (judul, kategori & deskripsi), status
keanggotaan dan peminjam, stock inventory, Jurnal keluar masuk buku, laporan-laporan
terdiri dari : statistik peminjaman, statistik keluar masuk buku, rekap peminjaman, dan rekap
pengembalian.
7.        Pelaporan, Pelaporan siswa (induk siwa, kesehatan, periksa kesehatan, biasiswa, kasus, dan
bimbingan) per siswa, per kelas dan seluruh siswa, pelaporan guru/pegawai (induk pegawai,
bidang pengajaran), rencana pengajaran, nilai, kelulusan, statistik dan laporan ke
DEPDIKNAS (data sekolah, siswa dan guru)
8.        Bank Soal, Pengolahan data bank soal, penyimpanan soal, pencarian dan pencetakan.

D.       Manajemen Kesiswaan
Pencapain tujuan pendidikan pada setiap institusi pendidikan ditentukan oleh keberhasilan
manajemen komponen-komponen kegiatan pendidikan seperti kurikulum, peserta didik, pendidik
dan tenaga kependidikan, pembiayaan, tenaga pelaksana, sarana prasarana, dan hubungan
sekolah dengan masyarakat. Komponen-komponen tersebut merupakan satu kesatuan dalam
upaya mencapai tujuan pendidikan pada setiap satuan pendidikan (sekolah/ madrasah). Setiap

6
komponen kegiatan pendidikan memiliki kontribusi penting bagi pencapaian tujuan institusi
pendidikan.
Komponen peserta didik di sekolah/ madrasah kedudukannya sangat penting karena yang
menjadi input, proses dan output lembaga sekolah/madrasah adalah peserta didik. Manajemen
peserta didik diperlukan pada lembaga pendidikan karena peserta didik merupakan subjek
sekaligus objek dalam proses transformasi ilmu dan keterampilan. Keberhasilan penyelenggaraan
pendidikan akan sangat bergantung dengan perkembangan potensi fisik, kecerdasan intelektual,
sosial, emosional, dan kejiwaan peserta didik. Oleh karena itu setiap sekolah/ madrasah perlu
melakukan manajemen peserta didik dengan baik.
Manajemen peserta didik yang bermutu berkonstribusi pada adanya output pendidikan yang
bermutu. Oleh karena itu diperlukan optimalisasi manajemen peserta didik baik di sekolah
ataupun madrasah agar mendukung pencapaian tujuan pendidikan, baik tujuan kurikuler (mata
pelajaran), tujuan institusional (lembaga/satuan pendidikan), dan tujuan pendidikan nasional.
      Manajemen kesiswaan terdiri dari dua kata yaitu manajemen dan kesiswaan. Sementara itu
yang dimaksud dengan kesiswaan ialah segala sesuatu yang menyangkut dengan peserta didik
atau yang lebih populer dengan istilah siswa.  Manajemen peserta didik merupakan penataan dan
pengaturan terhadap kegiatan yang berkaitan dengan peserta didik sejak peserta didik masuk
sekolah sampai keluar dari sekolah.
       Manajemen peserta didik selain melakukan pencatatan data peserta didik dan meliputi
aspek-aspek yang secara oprasional dapat digunakan untuk membantu kelancaran pertumbuhan
dan perkembangan peserta didik melalui proses pendidikan di sekolah.
       Manajemen kesiswaan bertujuan untuk mengatur kegiatan siswa agar kegiatan-kegiatan
tersebut menunjang proses pembelajaran dilembaga pendidikan (sekolah), lebih lanjut, proses
pembelajaran dilembaga tersebut (sekolah) dapat berjalan lancar, tertib dan teratur sehingga
dapat memberikan kontribusi bagi pencapaian tujuan sekolah dan tujuan pendidikan secara
keseluruhan. Dan berfungsi sebagai wahana bagi siswa untuk mengembangkan diri se-optimal
mungkin, baik yang berkenaan dengan segi-segi induvidualitasnya, segi sosial, kebutuhan, dan
segi potensi siswa lainnya.

7
       Dalam mengembangkan program manajemen kesiswaan, penyelenggaraan harus mengacu
pada peraturan yang berlaku pada saat program dilaksanakan.

1. Manajemen kesiswaan dipandang sebagai bagian keseluruhan manajemen sekolah. oleh


karena itu ia harus mempunyai tujuan yang sama dan atau mendukung terhadap tujuan
manajemen sekolah secara keseluruhan.
2. Segala bentuk kegiatan manajemen kesiswaan haruslah mengemban misi pendidikan
dalam rangka mendidik siswa.
3. Kegiatan-kegiatan manajemen kesiswaan harus diupayakan untuk memepersatukan siswa
yang mempunyai keragaman, latar belakang dan punya banyak perbedaan.
4. Kegiatan manajemen kesiswaan haruslah dipandang sebagai upaya pengaturan terhadap
pembimbingan siswa.
5. Kegiatan manajemen kesiswaan harus mendorong dan memacu kemandirian siswa,
prinsip kemandirian akan bermanfaat tidak hanya di sekolah, melainkan juga ketika
sudah terjun ke masyarakat.
E.       Peran Sistem Informasi Manajemen Pendidikan dalam Pencatatan Jumlah Siswa
       Sistem Informasi Manajemen Pendidikan adalah sistem yang didesain untuk kebutuhan
manajemen dalam upaya mendukung fungsi-fungsi dan aktivitas manajemen pada suatu
organisasi pendidikan. Maksud dilaksanakannya Sistem Informasi Manajemen Pendidikan
adalah sebagai pendukung kegiatan fungsi manajemen dalam rangka menunjang tercapainya
sasaran dan tujuan fungsi-fungsi operasional dalam organisasi pendidikan.
       Dengan adanya Sistem Informasi Manajemen Pendidikan, organisasi pendidikan akan
merasakan beberapa manfaat sebagai berikut: pertama, tersedianya sistem pengelolaan data dan
informasi pendidikan. Kedua, terintegrasinya data dan informasi pendidikan untuk mendukung
proses pengambilan keputusan. Ketiga, tersedianya data dan informasi pendidikan yang lengkap
bagi seluruh stakeholders yang bergabung dalam bidang pendidikan.
        Dalam meningkatkan layanan pendidikan, fungsi sistem informasi manajemen adalah
suatu kegiatan formal dalam hal mengumpulkan, mengolah dan menyebarkan
informasi kepada orang-orang yang tepatdalam suatu organisasi. Lembaga pendidikan

8
dikatakan berhasil apabila mampu memenuhi semua kebutuhan pelanggan (siswa, guru, orang
tua,dan masyarakat). Dalam hal layanan informasi, lembaga pendidikan
harusmampu memberikan informasi yang sesuai dengan kebutuhan pelanggan,mudah
didapatkan  secara  efektif  dan  efisien  yang  akan  berdampak  pada meningkatnya  mutu
pendidikan.
       Tidak dapat dipungkiri, untuk mewujudkan manajemen siswa yang tepat sasaran tentu harus
didukung dengan pencatatan jumlah siswa yang valid yang mampu menggambarkan kondisi dan
jumlah siswa secara akurat. Kegiatan pencatatan jumlah siswa memegang peranan penting
karena data siswa merupakan hal yang mendasari dan mampu mendukung atas kegiatan lainnya
di dalam proses manajemen siswa. Oleh karena itu pencatatan jumlah siswa perlu diposisikan
sebagai konsentrasi pendataan dalam manajemen siswa bahkan dalam sistem pendidikan.
Pencatatan data siswa atau pendataan siswa perlu diperhatikan betul dalam pelaksananya, agar
data yang diperoleh, dicatat dan diolah mampu ditransformasikan menjadi informasi yang
berguna bagi yang menggunakannya.
      Berikut adalah fungsi SIM dalam pendataan siswa dengan memanfaatkan teknologi informasi
(TI) seperti komputer, program/aplikasi, web, dll.
1.             Memudahkan dalam proses input data, pengolahan data, dan penyajian data.
2.             Pengolahan data dan penyajian data lebih akurat dan handal.
3.             Memudahkan dalam proses pengambilan keputusan.
4.             Memudahkan dalam monitoring dan evaluasi.

F.      Pengolahan data                             
 Istilah data merupakan istilah majemuk  yang berarti fakta atau bagian dari fakta yang
mengandung arti, yang dihubungkan dengan kenyataan. Data dapat berupa angka-angka, huruf-
huruf, simbol atau bilangan untuk menjadi keluaran atau output yang diinginkan.  Data juga
dapat diartikan suatu fakta atau keterangan yang jika berdiri sendiri belum mempunyai arti atau
nilai. Data dapat dijadikan kajian analisis atau kesimpulan.  

9
 Menurut Jogiyanto Hartono (2006:8) data adalah bentuk yang masih mentah, belum bisa
berceritera banyak, sehingga perlu diolah lebih lanjut. Data diolah melalui suatu model untuk
dihasilkan informasi.  Istilah Pengolahan adalah suatu proses atau kegiatan untuk menghasilkan
keluaran atau output yang diinginkan.Menurut Jogiyanto Hartono (2006:9) pengolahan
(processing) adalah proses data yang diolah melalui suatu model menjadi informasi, penerima
kemudian menerima informasi tersebut, membuat suatu keputusan dan melakukan tindakan,
yang berarti menghasilkan suatu tindakan yang lain yang akan membuat sejumlah data kembali.
Data tersebut akan dtangkap sebagai input, diproses kembali lewat suatu model dan seterusnya
membentuk suatu siklus. Siklus ini disebut juga dengan siklus pengolahan data (data processing
cycles).                                                     
Jadi pengolahan data (data processing) dapat dikatakan sebagai susunan atau kumpulan dari
hasil kegiatan pikiran dengan bantuan tenaga atau suatu peralatan, sehingga dapat menghasilkan
informasi untuk mencapai tujuan tertentu.   
 Pengolahan data dapat dilakukan secara manual maupun dengan sistem komputerisasi
melalui berbagai aplikasi pengolah data. Proses pengolahan data seperti memasukkan dan
mengambil data dari dan ke media penyimpanan memerlukan perangkat lunak semacam sistem
manajemen basis data.Secara umum proses pengolahan data menjadi informasi melalui tiga
tahapan dasar yaitu input, proses, output. Tiga tahapan dasar tersebut dikembangkan sebagai
berikut:
1.        Penghimpunan dan pencatatan data  
Tahapan ini berhubungan dengan proses pengumpulan atau penghimpunan data yang
biasanya merupakan proses pencatatan (recording) data ke dokumen dasar atau formulir.
Penghimpunan data dapat diperoleh melalui formulir-formulir yang sudah dibuat sebelumnya,
seperti formulir penerimaan siswa baru, formulir pasien rumah sakit, formulir pengajuan
pembukaan rekening bank dan lain sebagainya.                                                                  
Tahapan penghimpunan dan pencatatan data melalui komputerisasi dapat dilakukan dengan
cara melakukan input data melalui aplikasi atau perangkat lunak yang digunakan. Tahapan dari
cara kerja sistem komputer ini adalah data yang telah didapatkan dan dikumpulkan dimasukkan

10
oleh pemakai atau pengguna pada perangkat input, kemudian dengan metode tertentu data yang
diinputkan diolah atau diproses oleh perangkat proses dan selanjutnya dihasilkan informasi oleh
perangkan keluaran (output device). Jadi pada dasarnya perangkat keras (hardware) komputer
dibagi menjadi tiga perangkat utama yaitu, input device, prosses device, dan output device.
2.        Pengklasifikasian data    
Setelah tahapan penghimpunan dan pencatatan data maka tahapan selanjutnya adalah
pengklasifikasian data. Dalam tahapan ini, data diberi identitas atau diklasifikasikan. Identifikasi
tersebut dapat dilakukan untuk suatu kelompok atau beberapa kelompok dari data tersebut
sehingga nantinya merupakan karakteristik dari data yang bersangkutan.
3.        Penyusunan data (sorting)                                                                             
Setelah data-data yang diolah diberikan identifikasi seperti diatas, maka data tersebut
mungkin perlu diatur atau disusun sedemikian rupa, contohnya mengurutkan data berdasarkan
kode klasifikasinya, berdasarkan nama, tanggal, dan lain sebagainya. Proses ini dinamakan
sorting.
4.    Perhitungan (calculating)
Tahapan ini data dihitung atau dikalkulasi seperti pelaksanaan perhitungan atau disebut juga
calculating.
5.    Penyusunan laporan (summarizing)
Untuk memungkinkan dilakukan analisis terhadap data atau informasi yang dihasilkan,
diperlukan penyimpulan atau pembuatan rekapitulasi laporan sesuai dengan keinginan pemakai
informasi.
6.    Penyimpanan (storing)                                                        
Storing atau penyimpanan data dan informasi yang sejenis kedalam file untuk referensi dimasa yang
akan datang perlu dilakukan. Media penyimpanan ini terdiri dari beberapa macam, disesuaikan
dengan metode dan peralatan yang dipakai dalam sistem pengolahan data, seperti disk, kartu, dan
dokumen. Dapat juga disimpan pada dunia maya.
7.     Pencarian (retrieving)

11
Di dalam file yang disimpan, pencarian data atau retrieving biasa digunakan dengan cara
penyimpanannya terutama jika pengolahan datanya menggunakan komputer.
8.     Komunikasi (communicating)
Dalam proses pengolahan data menjadi informasi sampai informasi tersebut dapat dipakai oleh
user atau pengguna, maka diperlukan suatu komunikasi sehingga mempermudah proses
pengolahan data menjadi informasi.

9.    Penggandaan (reproducing)    
Untuk pengamanan apabila data hilang atau rusak, juga untuk keperluan perusahaan lainnya bisa
dilakukan dengan penggandaan menggunakan mesin fotocopy, disk maupun magnetic tape.
Penggandaan berarti proses, cara, perbuatan menggandakan. Jadi, kata menggandakan berarti
usaha memperbanyak atau melipatgandakan beberapa kali dokuemn. Demikian pula halnya
dengan data, data digandakan untuk keperluan tertentu. Penggandaan data berarti suatu
perbuatan menggandakan atau memperbanyak data sesuai dengan kebutuhan menggunakan alat
pengganda.
10.    Pendistribusian data                                 
Pendistribusian data dan inromasi dapat dilakukan bila data sudah digandakan. Penggandaan data
tersebut dilakukan agar data dapat dijadikan sebagai informasi bagi yang membutuhkannya.
Penggandaan dapat dilakukan melalui media penyimpanan seperti CD, DVD, maupun melalui
cetakan dan sebagainya. Hasil penggandaan data ini kemudian dibagikan kepada pihak-pihak
yang berkepentingan terhadap data tersebut sebagai penunjang pekerjaan.

G.       Penggandaan data menjadi informasi    


        Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia Balai Pustaka, ditulis arti kata penggandaan,
yakni: proses, cara, perbuatan menggandakan. Jadi kata menggandakan dapat diartikan, usaha
memperbanyak atau melipatkan beberapa kali dokumen. Dapat diartikan pula penggandaan
dokumen, berarti suatu perbuatan menggandakan atau memperbanyak dokumen sesuai
kebutuhan dengan menggunakan alat pengganda.                                            

12
       Dalam kehidupan sehari-hari banyak sekali kegiatan yang merupakan kegiatan
penggandaan, baik itu penggandaan dokumen tertulis maupun penggandaan dokumen tidak
tertulis. Dengan adanya mesin pengganda ini diharapkan pekerjaan dapat diselesaikan dengan
cara yang lebih efektif dan efisien. Agar kita dapat mengetahui berbagai cara yang dapat
digunakan untuk menggandakan dokumen dan berbagai alat untuk menggandakan dokumen
sesuai dengan jenis dokumennya, maka kita perlu mengetahui berbagai jenis
dokumen. Maraknya teknologi digital memberi pengaruh besar terhadap kecepatan pekerjaan
bagi suatu kantor, terutama pekerjaan kantor yang berhubungan dengan penggandaan dokumen.
Berikut beberapa alat pengganda :
1.    Photocopy
2.    Stencil mechine
3.    Risograph
4.    Offset
5.    Duplikator typeset
6.    Duplikator hektografik dengan alcohol
7.    Printer
8.    Scanner
9.    Mesin ketik

10.   Thermocopier
H.        Pendistribusian data dan informasi  
        Bahwa informasi harus didistribusikan kepada mereka yang membutuhkan nya. Dapat
mengandung pemberian dan penentuan waktu informasi yang tepat. Ada beberapa manfaat nya:
a)    Mempercepat suatu data dan informasi
b)   Mempercepat dalam pengambilan keputusan
c)    Mempercepat penyelesaian tugas lainnya
I.         Penyimpanan data dan informasi                                                

13
       Media penyimpanan data adalah bahan fisik yang di dalamnya tersimpan data, perintah dan
informasi yang dipindahkan dari dalam komputer. Media penyimpanan data disebut dengan
istilahstrorage medium atau media penyimpanan sekunder (secondary storage).
        Media penyimpanan juga bisa sebagai alat masukkan dan alat keluaran, sebagai alat
masukkan adalah pada saat data dan informasi yang ada dalam media penyimpanan dibutuhkan
maka akan dibuka di komputer, proses tersebut menjadi input. Sedangkan menjadi alat keluaran
adalah pada saat data dan informasi yang ada dalam komputer dipindahkan atau disimpan dalam
media penyimpanan. Beberapa jenis media penyimpanan terdiri dari:
      1)      Falshdisk
      2)      Memory Card/mini SD RAM
      3)      External harddisk
      4)      CD/DVD

14
BAB III
PENUTUP

A     A.      Kesimpulan
1.        Sistem informasi manajemen pendidikan diharapkan bukan sebatas wacana tetapi
sudah mengarah ke aplikasi yang betul-betul menunjang kegiatan dunia pendidikan pada
umumnya. Untuk menerapkan sistem informasi manajemen pendidikan yang terpadu dan
memiliki kapabilitas dalam mendukung keberhasilan dunia pendidikan yang signifikan,
diperlukan keseimbangan sumber daya yang tersedia antara ketersediaan sumber daya
manusia yang memiliki keterampilan dalam mengoperasikan perangkat computer yang
sudah semakin canggih.
2.        Sistem Informasi Manajemen Pendidikan, organisasi pendidikan akan merasakan beberapa
manfaat sebagai berikut:  Pertama, tersedianya sistem pengelolaan data dan informasi
pendidikan. Kedua, terintegrasinya data dan informasi pendidikan untuk mendukung proses
pengambilan keputusan. Ketiga, tersedianya data dan informasi pendidikan yang lengkap
bagi seluruh stakeholders yang bergabung dalam bidang pendidikan.
3.        Fungsi SIM dalam pendataan siswa dengan memanfaatkan teknologi informasi (TI) seperti
komputer, program/aplikasi, web, dll.
a.            Memudahkan dalam proses input data, pengolahan data, dan penyajian data.
b.           Pengolahan data dan penyajian data lebih akurat dan handal.
c.            Memudahkan dalam proses pengambilan keputusan.
d.           Memudahkan dalam monitoring dan evaluasi

15
DAFTAR PUSTAKA

Siagian Sondang. 2006. Sistem Informasi Manajemen. Bandung: Bumi Aksara.


http://sim-septialutfi-12130048-ftmseptiani.blogspot.co.id/2015/12/peran-sistem-informasi-
manajemen-dalam.html
https://miftah19.wordpress.com/2009/05/16/sistem-informasi-manajemen-sim/
http://www.academia.edu/13584269/
PERANAN_PENERAPAN_SISTEM_INFORMASI_MANAJEMEN_TERHADAP_PEN
ERIMAAN_SISWA_BARU_PADA_SMK_BINA_INSAN_MANDIRI_DENGAN_MET
ODOLOGI_BERORIENTASI_OBYEK_Oleh_Jainal_Muhamad_Qolik_1431601131

16

Anda mungkin juga menyukai