Dosen Pengampu:
Zulkipli, M.Pd.I
Disusun Oleh:
2022
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT. Tuhan semesta alam yang telah memberikan
kami nikmat serta hidayah-Nya terutama nikmat islam dan nikmat sehat wal afiat
sehingga kami dapat menyelasaikan makalah yang membahas tentang “SISTEM
INFORMASI DAN MANAJEMEN”. Sholawat serta salam tak lupa kita curahkan
kepada baginda besar kita Nabi Muhammad saw yang telah membawa pedoman
hidup yakni, Al-Qur’an sehingga dapat membawa manusia dari zaman kegelapan
menuju zaman terang benderang.
Makalah ini merupakan salah satu tugas mata kuliah Sistem Informasi
Manajemen Pendidikan di program studi Manajemen Pendidikan Islam Fakultas
Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri Raden Fatah Palembang.
Selanjutnya penulis mengucapkan terima kasih kepada Zulkipli M.Pd.I selaku
dosen pembimbing mata kuliah Sistem Informasi Manajemen Pendidikan yang
telah memberikan bimbingan serta arahan dalam mengerjakan penulisan makalah
ini.
Kelompok 1
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
A. Kesimpulan.......................................................................... 14
B. Saran......................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA
iii
BAB I
PENDAHULUAN
B. Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud Sistem Informasi Manajemen Pendidikan?
2. Bagaimanakah struktur dari sistem informasi?
3. Mengapa sistem informasi dalam pendidikan penting?
4. Bagaimana penerapan sistem informasi terhadap organisasi?
1
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui pengertian sistem informasi manajemen
pendidikan.
2. Untuk memahami struktur dari sistem informasi.
3. Untuk mengetahui pentingnya sistem informasi pada pendidikan.
4. Untuk mengetahui penerapam sistem informasi dalam bidang
organisasi.
2
BAB II
PEMBAHASAN
1Nurzaman, Zacky M. 2019. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. (PUSAT PENELITIAN DAN
PENERBITAN UIN SGD: Bandung) Hal 2
2Djahir Yulian, Pratita Dewi. 2014. Bahan Ajar Sistem Informasi Manajemen. (deepublish:
Yogyakarta). Hal 10
3
yang berguna untuk mencapai tujuan pendidikan. 3 Pada hakekatnya sistem
informasi manajemen pendidikan adalah sebuah sistem informasi untuk
kebutuhan manajemen lembaga pendidikan, dalam hal ini adalah
sekolah/madrasah, TK/RA, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan Perguruan
Tinggi. Sistem informasi manajemen pendidikan dikembangkan secara
terpadu dimulai dari proses operasional pendaftaran siswa baru, proses
akademik, pengelolaan, sampai operasional siswa menjadi alumni. Dalam
menghadapi globalisasi, sistem informasi semakin dibutuhkan oleh
lembaga pendidikan, khususnya dalam meningkatkan kelancaran aliran
informasi dalam lembaga pendidikan, dan menciptakan aliansi atau kerja
sama dengan pihak lain yang dapat meningkatkan nilai lembaga
pendidikan tersebut.
4
wewenang, dan tanggung jawab yang dibebankan kepada pemegang
jabatan organisasi.
2. Sistem Nonformal
Sistem nonformal adalah adalah sistem yang berlaku di
lingkungan organisasi melalui saluran-saluran tidak resmi, tetapi
mempunyai pengaruh cukup kuat dalam kehidupan organisasi yang
bersangkutan. Sistem informasi manajemen berusaha untuk
menggabungkan keduanya dengan bertumpu pada norma organisasi
dalam mendukung kegiatannya. Dengan demikian diharapkan sistem
formal dapat menjadi subsistem terutama keberhasilan organisasi
bukan hanya perorangan tetapi hasil kerjasama seluruh organisasi.
5
untuk ditetapkan personalian operasional dan mengalokasikan sumber
daya. Proses pengendalian manajemen memerlukan jenis informasi yang
berkaitan dengan tingkat ketelitian yang lebih tinggi menyangkut:
pelaksanaan yang direncanakan, alasan adanya perbedaan, dan analisa atas
keputusan atau arah tindakan yang mungkin. Perencanaan strategi
mengembangkan strategi sebagai sarana suatu organisasi untuk mencapai
tujuannya. Kegiatan perencanaan strategi tidak mempunyai keteraturan
meskipun sebenarnya bisa dijadwalkan dalam periode waktu yang relatif
panjang. Informasi yang dibutuhkan haruslah memberikan gambaran yang
lengkap dan menyeluruh, walaupun tidak mempunyai ketelitian yang
tinggi.
2. Struktur sistem informasi manajemen berdasarkan fungsi organisasi
Setiap informasi dapat dianggap sebagai kumpulan subsistem yang
didasarkan atas fungsi yang dilaksanakan dalam organisasi. Subsistem-
subsistem yang umum adalah sebagai fungsi-fungsi utama suatu
organisasi dalam pemasaran, produk, logistik, personalia, keuangan dan
akuntansi. Setiap fungsi akan melakukan kegiatan sebagai subsistem
informasi untuk mendukung pengendalian operasional, pengendalian
manajemen dan pengendalian strategi.
3. Struktur sistem informasi manajemen secara konseptual dan fisik
Struktur sistem informasi manajemen dapat pula dipandang menurut
konsep struktural yang memungkinkan pembahasan dan perancangan
sistem fisik yang akan mendefinisikan care pelaksanaan sistem informasi
manajemen, yaitu:
a. Struktural Konseptual
Sistem inforasi manajemen sebgai suatu gabungan subsistem
fungsional yang masing-masing dibagi dalam 4 macam pengolahan
informasi, yaitu: pengolahan transaksi, dukungan operasional sistem
informasi, dukungan pengendalian manajerial sistem informasi,
dukungan perencanaan strategi sistem informasi.
6
b. Struktur Fisik
Struktur fisik suatu sistem informasi manajemen, adalah untuk
subsistem fungsional yang terpisah ditambah suatu pangkalan data,
beberapa aplikasi umum, dan satu model dasar analisa umum dan
model keputusan. Pada struktur fisik semua aplikasi terdiri atas
program yang sama sekali terpisah, tetapi hal ini tidak selalu demikian
adanya sehingga ada penghematan yang cukup besar dari pengolahan
terpadu dan pemakaian modul umum. Pengolahan terpadu dicapai
dengan perenanaan berbagai aplikasi yang paling berhubungan sebagai
suatu sistem tunggal untuk menyederhanakan kaitan dan mengurangi
duplikasi masukan sehingga melewati batas fungsional. Struktur fisik
juga dipengaruhi pemakaian modul umum untuk pengoperasian
pengolahan yang menyebabkan tidak ada aplikasi yang lengkap tanpa
pemakaian modul umum.5
5Rusdiana. 2002. Sistem Informasi Manajemen Pendidika. (PUSAT PENELITIAN DAN PENERBITAN
UIN SGD:Bandung) Hal 50-52
7
2. Sistem informasi manajemen dapat mengantsipasi serta memahami
konsekuensi ekonomis baik dari sistem informasi dan teknologi baru
yang berkembang.
3. Sekolah dapat menggunakan sistem informasi untuk mengolah data
transaksi, mengurangi biaya dan memberikan pendapatan sebagai
suatu produk pelayanan.
4. Sistem informasi dapat menganalisis suatu kebutuhan-kebutuhan
informasi yang diperlukan.
6Nilhuda Lisa. 2020. Peranan Sistem Informasi Manajemen Dalam Meningkatkan Kualitas
Pendidikan. Artikel Administrasi Pendidikan. https://osf.io/v7zqx/download/?format=pdf
8
Dalam tahap ini, organisasi merencanakan teknis pelaksanaan
operasi yang akan dilakukan, pembiayaan, sumber daya yang
dibutuhkan, penjadwalan, dan lain lain. Dalam beberapa literatur,
tahap pengorganisasian ini dimasukkan dalam tahap perencanaan.
3. Tahap Pelaksanaan
Dalam tahap ini semua rencana operasi dan pengorganisasian
yang sudah direncanakan dapat dilaksanakan. Semua kegiatan yang
terkait dengan pelaksanaan operasi dicatat, disimpan, dan
diorganisasikan untuk keperluan evaluasi hasil operasi.
4. Tahap Pengendalian
Dalam tahap ini kegiatan yang dilakukan adalah melakukan
pengawasan terhadap pelaksanaan operasi, apakah operasi yang
berjalan sesuai dengan rencana atau tidak. Hasil pelaksanaan operasi
dilaporkan untuk keperluan evaluasi dan pengambilan keputusan
berikutnya.
9
departemen dalam organisasi tersebut. Sistem informasi yang
digunakan dalam tingkatan ini adalah sistem informasi manajemen.
Sistem informasi manajemen ini tidak dapat digunakan untuk entry
data transaksi, karena untuk keperluan ini sudah dilakukan oleh
sistem pemrosesan transaksi.
3. Manajemen Tingkat Atas
Manajemen tingkat atas menangani masalah-masalah
strategis secara menyeluruh yang melibatkan berbagai departemen
yang ada dalam organisasi tersebut. Sistem informasi yang
digunakan dalam tingkatan manajemen ini adalah sistem informasi
eksekutif. Sistem informasi eksekutif diberi hak untuk mengakses
informasi-informasi yang ada pada semua departemen dalam
organisasi tersebut, sehingga dengan informasi-informasi tersebut
manajemen tingkat atas dapat mengambil keputusan dengan tepat.
Contoh kasus pada penerapan sistem informasi dalam suatu
organisasi adalah penggunaan sistem informasi dalam organisasi
pondok pesantren. Organisasi pondok pesantren tentunya
mempunyai tingkatan-tingkatan manajemen. Mulai dari staf-staf
administrasi, para kepala bagian, hingga pengasuh pondok
pesantren.
Manajemen tingkat bawah menggunakan sistem pemrosesan
transaksi untuk membantu kegiatannya. Sistem pemrosesan
transaksi dalam organisasi pondok pesantren ada banyak
macamnya, diantaranya adalah sistem pencatatan santri baru,
pencatatan pembayaran syahariyah, pencatatan kegiatan
pendidikan, dan lain-lain. Manajemen tingkat menengah
menggunakan sistem informasi manajemen untuk membantu
kegiatannya. Sistem informasi manajemen juga ada banyak
macamnya, sedikitnya dalam setiap departemen ada satu macam
sistem informasi manajemen. Sistem informasi manajemen
digunakan untuk menghasilkan laporan-laporan yang berisi
informasi untuk mendukung dalam pengambilan keputusan.
10
Sebagai contoh sistem informasi manajemen kepegawaian yang
menghasilkan laporan-laporan informasi kepegawaian yang dapat
digunakan untuk mengambil keputusan karir seorang pegawai,
penetapan gaji, dan lain-lain.
Manajemen tingkat atas menggunakan sistem informasi
eksekutif untuk membantu kegiatannya. Sistem informasi eksekutif
dapat mengakses informasi yang ada pada setiap sistem informasi
manajemen sehingga informasi yang disajikan lengkap. Dengan
informasi yang lengkap pengasuh pondok pesantren dapat
mengambil keputusan untuk mengembangkan pondok
pesantrennya supaya menjadi lebih baik. Kemudian semua sistem
informasi tersebut dipadukan dalam suatu sistem informasi
perusahaan (Enterprise Information System). Informasi
mempunyai manfaat dan peranan yang sangat penting di dalam
suatu organisasi. Tidak adanya suatu informasi, suatu organisasi
tidak dapat berjalan dengan efektif dan efisien. Informasi
merupakan sebuah data yang telah diolah sedemikian rupa
sehingga menjadi bentuk yang bermanfaat untuk orang yang
menerimanya. Suatu system jika tidak terdapat informasi, maka
tidak akan berguna. Karena suatu system yang tidak mendapatkan
informasi akan mengalami kesusahan dan akhirnya berhenti.
Sistem informasi secara umum mempunyai beberapa peranan
di dalam sebuah organisasi, yaitu :
a. Meminimalkan resiko ( Minimize risk )
Setiap bisnis memiliki risiko, terutama berkaitan dengan
faktor - faktor keuangan. Pada umumnya risiko berasal dari
ketidakpastian dalam berbagai hal dan aspek-aspek eksternal
lain yang berada diluar control perusahaan. Saat ini berbagai
jenis aplikasi telah tersedia untuk mengurangi risiko-risiko
yang kerap dihadapi oleh bisnis seperti forecasting, financial
advisory, planning expert dan lain-lain. Kehadiran teknologi
informasi selain harus mampu membantu perusahaan
11
mengurangi risiko bisnis yang ada, perlu pula menjadi sarana
untuk membantu manajemen dalam mengelola risiko yang
dihadapi
b. Mengurangi Kerugian ( Reduce Costs )
Peranan teknologi informasi sebagai katalisator dalam
berbagai usaha pengurangan biaya-biaya operasional
perusahaan pada akhirnya akan berpengaruh terhadap
profitabilitas perusahaan. Sehubungan dengan hal tersebut
biasanya ada empat cara yang ditawarkan teknologi informasi
untuk mengurangi biaya-biaya kegiatan operasional yaitu :
Eleminasi Proses Implementasi berbagai komponen teknologi
informasi akan mampu menghilangkan atau mengeliminasi
proses-proses yang dirasa tidak perlu. Contoh call center untuk
menggantikan fungsi layanan pelanggan dalam menghadapi
keluhan pelanggan. Simplifikasi Proses Berbagai proses yang
panjang dan berbelit-belit (birokratis) biasanya dapat
disederhanakan dengan mengimplementasikan berbagai
komponen teknologi informasi. Contoh order dapat dilakukan
melalui situs perusahaan tanpa perlu datang ke bagian
pelayanan order.
Integrasi Proses Teknologi informasi juga mampu
melakukan pengintegrasian beberapa proses menjadi satu
sehingga terasa lebih cepat dan praktis (secara langsung akan
meningkatkan kepuasan pelanggan juga).
c. Otomatisasi Proses Mengubah proses manual menjadi otomatis
merupakan tawaran klasik dari teknologi informasi.
4. Memberi Nilai ( Add Value )
Peranan selanjutnya dari teknologi informasi adalah untuk
menciptakan value bagi pelanggan perusahaan. Tujuan akhir dari
penciptaan value tidak sekedar untuk memuaskan pelanggan,
tetapi lebih jauh lagi untuk menciptakan loyalitas sehingga
12
pelanggan tersebut bersedia selalu menjadi konsumennya untuk
jangka panjang.
5. Membuat Arena Bersaing ( Create New Realities )
Perkembangan teknologi informasi terakhir yang ditandai
dengan pesatnya teknologi internet telah mampu menciptakan
suatu arena bersaing baru bagi perusahaan, yaitu di dunia maya.
Berbagai konsep e-business semacan e-commerce, e-procurement,
e-customer, e-loyalty, dan lain-lainnya pada dasarnya merupakan
cara pandang baru dalam menanggapi mekanisme bisnis di era
globalisasi informasi
13
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sistem informasi manajemen pendidikan adalah suatu kumpulan data
atau komponen yang saling berkaitan yang diatur, dikelola, atau
dikoordinasikan untuk mengubah data menjadi informasi yang berguna
untuk mencapai tujuan pendidikan. Pada hakekatnya sistem informasi
manajemen pendidikan adalah sebuah sistem informasi untuk kebutuhan
manajemen lembaga pendidikan, dalam hal ini adalah sekolah/madrasah,
TK/RA, SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, dan Perguruan Tinggi. Sistem
informasi manajemen pendidikan dikembangkan secara terpadu dimulai
dari proses operasional pendaftaran siswa baru, proses akademik,
pengelolaan, sampai operasional siswa menjadi alumni.
Struktur sistem informasi manajemen dapat pula dipandang menurut
konsep struktural yang memungkinkan pembahasan dan perancangan
sistem fisik yang akan mendefinisikan cara pelaksanaan sistem informasi
manajemen. Menurut Gordon, struktur sistem informasi manajemen pada
dasarnya dibedakan menjadi 2 kelompok yaitu: sistem formal dan
nonformal.
B. Saran
Besar harapan kami pembaca dapat merasakan manfaat dari
makalah ini dan kritik pembaca yang bersifat membangun dapat menjadi
pelajaran berharga untuk kami menjadi lebih baik lagi mambuat suatu
makalah selanjutnya. Dan kami berharap dalam melakukan penelitian,
mahasiswa dapat mengikuti aturan-aturan yang telah ditetapkan agar
penelitian yang dilakukan diharapkan memiliki jawaban yang akurat
terhadap suatu permasalahan.
14
DAFTAR PUSTAKA
Djahir Yulian, Pratita Dewi. 2014. Bahan Ajar Sistem Informasi Manajemen.
(deepublish: Yogyakarta). Hal 10
15