Anda di halaman 1dari 32

KONSEP DASAR, STUKTUR, DAN JENIS-JENIS

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN

MAKALAH

Disusun Untuk Memenuhi Tugas

Mata Kuliah: Sistem Informasi Manajemen Pendidikan

Dosen Pengampu: Abdur Rahman, S. Kom

Oleh:

Kelompok 1

1. Ahmad Zaini (20221282010525)

2. Muhammad Afif Nasrulloh (20221282010524)

3. Nor Azizah (20221282010538)

4. Nurul Syafa'ah (20221282010541)

5. Siti Ma'rufah (20221282010544)

PROGAM STUDI MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM

JURUSAN TARBIYAH

SEKOLAH TINGGI AGAMA ISLAM BUSTANUL ULUM

KRAI - YOSOWILANGUN - LUMAJANG

OKTOBER 2022
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.


Puji syukur alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya kepada kita semua yang berupa ilmu dan
amal. Dan berkat rahmat dan hidayah-Nya pula, kami dapat menyelesaikan
makalah “Konsep Dasar, Stuktur, dan Jenis-Jenis Sistem Informasi Manajemen
Pendidikan” ini dengan penuh tanggung jawab.
Kemudian shalawat serta salam semoga tetap tercurah limpahkan kepada
Nabi Muhammad SAW yang merupakan pendorong kemajuan agama Islam ini.
Kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini tidak akan tuntas tanpa
adanya bimbingan serta bantuan dari berbagai pihak. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini kami ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya, khususnya
kepada :
1. Abdur Rahman, S. Kom selaku dosen pengampu mata kuliah Sistem
Informasi Manajemen Pendidikan.

2. Untuk teman-teman seperjuangan, prodi Managemen Pendidikan Islam (MPI)


yang telah memberikan dorongan semangat kepada kami untuk
menyelesaikan tugas ini.

Namun kami menyadari bahwa makalah ini masih banyak diselimuti


kekurangan dan jauh dari kata sempurna. Dengan demikian kritik, saran, dan
masukan yang membangun merupakan kebutuhan kami, sehingga bisa dijadikan
pedoman dalam penulisan makalah ke arah yang lebih baik lagi. Semoga makalah
ini dapat berguna dan bermanfaat bagi kita semua. Amin.
Wassalamualaikum Wr. Wb.
Lumajang, 21 Oktober 2022

Penulis

ii
DAFTAR ISI

COVER ............................................................................................................... i

KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii

DAFTAR ISI .....................................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang ........................................................................................ 1

B. Rumusan Masalah ................................................................................... 2

C. Tujuan Masalah ....................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen Pendidikan ....................... 3

B. Stuktur Sistem Informasi Manajemen Pendidikan .................................. 8

C. Jenis-Jenis Sistem Informasi Manajemen Pendidikan .......................... 14

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan ........................................................................................... 27

B. Saran ...................................................................................................... 28

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 29

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dalam menghadapi globalisasi, sistem informasi semakin dibutuhkan oleh
lembaga pendidikan, khususnya dalam meningkatkan kelancaran aliran
informasi dalam lembaga pendidikan, kontrol kualitas, dan menciptakan
aliansi atau kerja sama dengan pihak lain yang dapat meningkatkan nilai
lembaga pendidikan tersebut.
Gambaran sistem informasi pendidikan yang dibutuhkan di Indonesia
idealnya adalah bagaimana para pengambil keputusan bidang pendidikan
dapat dengan mudah mencari informasi sebagai bahan dalam proses
pengambilan keputusan bidang pendidikan. Misalnya, beraoa jumlah sumber
daya manusia pendidikan yang dibutuhkan, jenis sekolah, tingkatan sekolah,
pelaksanaan kurikulum, perkembangan lembaga pendidikan lokal, regional,
nasional, bahkan internasional untuk dapat memperbaiki kinerja dunia
pendidikan masa lalu, masa kini, maupun masa yang akan datang.
Dalam menghadapi globalisasi, dunia pendidikan Indonesia harus
secepatnya berbenah diri dalam meningkatkan sistem informasi guna
menunjang daya saing sumber daya manusia yang dihasilkan oleh lembaga
pendidikan tersebut. Sistem informasi yang akan diciptakan harus seimbang
antara infrastruktur teknologi yang tersedia dengan kemampuan sumber daya
manusianya sehingga tidak terjadi ketimpangan yang sangat jauh, dan sistem
informasi tidak dapat terwujud secara signifikan dalam menunjang kuantitas
maupun kualitas pendidikan secara mendasar. Di samping itu,sistem informasi
semakin dibutuhkan oleh lembaga pendidikan, khususnya dalam
meningkatkan kelancaran aliran informasi dalam lembaga pendidikan, kontrol
kualitas, dan menciptakan aliansi atau kerja sama dengan pihak lain yang
dapat meningkatkan nilai lembaga pendidikan tersebut.
Perencanaan pengorganisasian, pemimpinan dan pengawasan merupakan
kegiatan manajerial yang pada hakikatnya merupakan proses pengambilan
keputusan. Semua kegiatan tersebut membutuhkan informasi. Informasi yang

1
dibutuhkan oleh manajer disediakan oleh suatu sistem informasi manajemen
yaitu suatu sistem yang menyediakan informasi untuk manajer secara teratur.
Informasi ini dimanfaatkan sebagai dasar untuk melakukan pemantauan dan
penilaian kegiatan serta hasil-hasil yang dicapai.
Informasi berfungsi sebagai penghubung antara berbagai bagian organisasi
sehingga bagian-bagian itu tidak terisolasi satu dengan yang lain, melainkan
tetap merupakan suatu kesatuan dalam organisasi. Karena fungsinya yang
penting ini ada ahli yang mengibaratkan informasi itu sebagai darah
organisasi, bila darah itu tidak ada atau tidak berjalan maka matilah organisasi
itu. Dikatakannya informasi sebagai agen untuk menopang kehidupan
organisasi.
B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang tersebut, maka dalam makalah ini penulis dapat
merumuskannya menjadi beberapa rumusan masalah, yaitu
1. Bagaimana konsep dasar sistem informasi manajemen pendidikan?
2. Bagaimana stuktur sistem informasi manajemen pendidikan?
3. Bagaimana jenis-jenis sistem informasi manajemen pendidikan?
C. Tujuan pembahasan
1. Untuk mengetahui bagaimana konsep dasar sistem informasi manajemen
pendidikan?
2. Untuk mengetahui bagaimana stuktur sistem informasi manajemen
pendidikan?
3. Untuk mengetahui bagaimana jenis-jenis sistem informasi manajemen
pendidikan?

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen Pendidikan


Pengelolaan sistem informasi manajemen pendidikan idealnya adalah
bagaimana para pengambil keputusan bidang pendidikan misalnya, berapa
jumlah sumber daya manusia pendidikan yang dibutuhkan, jenis sekolah,
tingkatan sekolah, pelaksanaan kurikulum perkembangan lembaga pendidikan,
yang dapat memperbaiki proses manajemen pendidikan masa lalu, masa kini,
dan masa yang akan datang. Dalam dunia pendidikan penggunaan dan
pengelolaan sistem informasi manajemen pendidikan tidak dapat dipisahkan
dari aktivitas pendidikan itu sendiri. Misalnya, presensi kehadiran yang telah
menggunakan fingerprint, e-learning, sistem informasi akademik online dan
sebagainya.1
Selain itu juga diperlukan untuk mengatahui apa pengertian sistem
informasi manajemen pendidikan itu sendiri, rinciannya sebagaimana berikut
ini:
1. Pengertian Sistem
Beberapa pengertiannya yang dikemukakan oleh para ahli antara lain:
a. Sistem adalah seperangkat unsur yang saling berhubungan dan saling
mempengaruhi dalam satu lingkungan tertentu (Ludwig, 1997)
b. Sistem adalah sekumpulan elemen yang saling berhubungan untuk
mencapai suatu tujuan (A. Rapoport, 1997)
c. Sistem adalah setiap kesatuan secara konseptual atau fisik yang terdiri
dari bagian-bagian yang saling mempengaruhi (L. Ackof, 1997)
d. Sistem merupakan bagian-bagian yang beroperasi secara bersama-
sama untuk mencapai beberapa tujuan (Gordon B. Davis, 1995)
e. Menurut Budi Sutedjo (2002) ”Sistem” adalah kumpulan elemen yang
saling berhubungan satu sama lain yang membentuk satu kesatuan
dalam usaha mencapai suatu tujuan.

1
Lukman Ahmad dan Munawir. Sistem Informasi Manajemen (Banda Aceh: Lembaga Komunitas
Informasi Teknologi Aceh (KITA),2017). Hal. 45

3
Dapat ditarik kesimpulan bahwa sistem adalah suatu susunan yang
teratur dari kegiatan-kegiatan yang saling berkaitan dan susunan prosedur-
prosedur yang saling berhubungan, sinergi dari semua unsur-unsur dan
elemen-elemen yang ada didalamnya, yang menunjang pelaksanaan dan
mempermudah kegiatan-kegiatan utama tercapai dari suatu organisasi
ataupun kesatuan kerja.2
Adapun Klasifikasi Sistem sebagaimana berikut:
a. Abstract System adalah sistem yang tidak tampak secara fisik, karena
hanya berupa pemikiran atau ide-ide. Contoh, sistem Teologi yang
merupakan suatu sistem yang menggambarkan hubungan manusia
dengan Tuhan.
b. Sistem Fisik (Physical System), adalah sistem yang tampak secara
fisik. Contoh, sistem komputer, sistem produksi, sistem pendidikan dll.
c. Sistem Alamiah (Natural System), adalah sistem yang terjadi dari
proses-proses alam. Contohnya sistem geologi.
d. Sistem buatan Manusia (Human made system), adalah suatu sistem
yang dirancang atau didisain oleh manusia. Contoh Sistem Informasi.
e. Sistem Deterministik (Deterministic System), adalah sistem yang
beroperasi dengan tingkah laku yang dapat diramalkan. Interaksi antar
elemen-elemen dapat diteteksi, sehingga outputnya juga dapat
diramalkan. Contoh sistem komputer.
f. Sistem Probabiltas (Probabilistic System), adalah sistem yang tidak
bisa diramalakan Contohnya sistem manusia.
g. Sistem Tertutup (Closed System), adalah sistem yang tidak
berhubungan dengan lingkungan luarnya.
h. Sistem Terbuka (Open System), adalah sistem yang berhubungan atau
dipengaruhi oleh lingkungan luarnya.3
2. Pengertian Informasi
Beberapa definisi dari para ahli mengenai informasi, antara lain :

2
Ibid
3
Lantip Diat Prosojo. SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN. (Yogyakarta: UNY
Press.2013), Hlm. 27

4
a. Informasi yaitu data yang telah diproses ke dalam suatu bentuk
yang mempunyai arti bagi penerima dan memiliki nilai nyata yang
dibutuhkan untuk proses pengambilan keputusan saat ini maupun
saat mendatang. (Gordon B. Davis, 1995)
b. Informasi merupakan hasil pemprosesan data yang diperoleh dari
setiap elemen sistem tersebut menjadi bentuk yang mudah
dipahami dan merupa pengetahuan yang relevan dan dibutuhkan
dalam pemahaman fakta-fakta yang ada. (Budi Sutejo, 2002)
c. Informasi, yaitu sebuah pernyataan yang menjelaskan suatu
peristiwa (baik objek atau konsep) sehingga manusia dapat
membedakan sesuatu dengan yang lainnya (Samuel Elion, 1992)
Perbedaan informasi dengan data adalah, “Informasi” adalah hasil dari
“data processing”, sedangkan “Data” adalah fakta-fakta yang ada namun
belum diproses.4
3. Pengertian Manajemen
Banyak orang sudah mengenal tentang istilah manajemen, hakikat
manajemen yaitu bagaimana sebuah aktivitas biasa berjalan lebih teratur
berdasarkan prosedur dan proses. Sedangkan menurut ahlinya,
memberikan batasan sebagai berikut :
a. Secara umum, manajeman merupakan proses yang khas yang terdiri
dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, penggerakkan,
dan pengawasan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan memalui
pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber daya lainnya (George
R. Terry, 1997).
b. Definisi lain menyatakan bahwa manajemen merupakan proses
perencanaan, pengorganisasian dan pengawasan antar anggota
organisasi dengan menggunakan seluruh sumber daya organisasi untuk
mencapai tujuan yang telah ditetapkan (Stoner AF, 1998).
Jadi dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah :

4
Lukman Ahmad dan Munawir. 2018. Sistem Informasi Manajemen : Buku Referensi. Banda
Aceh: Lembaga Komunitas Informasi Teknologi Aceh (KITA). Hal. 50

5
a. Sebagai Proses, manajemen adalah kegiatan yang dilakukan untuk
menyelesaikan suatu pekerjaan secara bersama-sama atau melibatkan
orang lain demi mencapai tujuan yang sama.
b. Sebagai Subjek, manajemen adalah orang-orang yang melaksanakan
pekerjaan tersebut dan semua sumber daya lain yang ada.
4. Sistem Informasi Manajemen
Sistem Informasi Manejemen (selanjutnya disebut SIM) merupakan
penerapatan sistem informasi di dalam organisasi untuk mendukung
informasi-informasi yang dibutuhkan oleh semua tingkatan manajemen.
SIM didefinisikan oleh George M. Scott sebagai berikut.
“Suatu SIM adalah kumpulan dari interaksi-interaksi sistemsistem
informasi yang menyediakan informasi baik untuk kebutuhan manajerial
maupun kebutuhan operasi.”
Menurut Barry E. Cushing SIM adalah sekumpulan dari manusia dan
sumber-sumber daya modal di dalam suatu organisasi yang
bertanggungjawab mengumpulkan dan mengolah data untuk menghasilkan
informasi yang berguna untuk semua tingkatan manajemen di dalam
kegiatan perencanaan dan pengendalian.
Menurut Gordon B. Davis SIM adalah sistem manusia atau mesin
yang menyediakan informasi untuk mendukung operasi manajemen dan
fungsi pengambilan keputusan dari suatu organisasi. Lebih lanjut Gordon
B. Davis juga menegaskan bahwa SIM selalu berhubungan dengan
pengolahan informasi yang berbasis pada komputer (computer-based
information processing). SIM merupakan suatu sistem yang melakukan
fungsi-fungsi untuk menyediakan semua informasi yang mempengaruhi
semua operasi organisasi.5
5. Pengertian Sistem Informasi Manajemen Pendidikan
Ada beberapa pengertian tentang Sistem Informasi Manajemen
Pendidikan diantaranya, yaitu :

5
ibid

6
a. Sistem Informasi Manajemen Dan Pendidikan (SIMDIK) adalah suatu
sistem data sekolah berbasis ITC dimana segala data base sekolah bisa
tersimpan dengan aman serta dapat terkoneksi melalui suatu server.
b. SIMDIK adalah sebuah sistem informasi untuk kebutuhan manajemen
lembaga pendidikan dalam hal ini adalah sekolah. Sekolah yang dapat
di cover dengan SIMDIK ini adalah sekolah TK, SD, SMP, SMA dan
sederajat.
c. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan merupakan perpaduan antara
sumber daya manusia dan aplikasi teknologi informasi untuk memilih,
menyimpan, mengolah, dan mengambil kembali data dalam rangka
mendukung kembali proses pengambilan keputusan bidang
pendidikan. Data-data tersebut adalah data empiris atau data/fakta
sebenarnya yang benar-benar ada dan dapat dipertanggung jawabkan
kebenarannya.
Dengan mempertimbangkan uraian-uraian di atas dapat dikemukakan
definisi alternatif sistem informasi manajemen pendidikan, yakni sistem
yang terdiri dari sekelompok orang, pedoman, dan perangkat pengolah
data, yang memantau dan mengambil kembali data dari lingkungan, yang
memperoleh data dari transaksi dan operasi dalam organisasi, dan yang
menyaring, mengatur, dan memilih data serta menyajikannya sebagai
informasi kepada para pemangku kepentingan pendidikan/sekolah,
terutama bagi para manajer pendidikan pada semua level dan fungsi
organisasi, untuk mendukung pengambilan keputusan dalam menjalankan
fungsi-fungsi manajemen, untuk mendukung komunikasi, dan untuk
mendukung kegiatan operasional, termasuk di dalamnya kegiatan
instruksional.6
6. Ruang Lingkup Sistem Informasi Manajemen Pendidikan
a. Koneksi dan Setting Identitas sekolah, seting tahun ajaran, seting
kurikulum, koneksi database, dan format tanggal.

6
https://sim-septialutfi-11140264-eisarmilaa.blogspot.com/2015/10/sistem-informasi-
manajemen-pendidikan.html. (Diakses tanggal 21 Oktober 2022)

7
b. Pengelolaan Kesiswaan Pengelolaan biodata masing-masing siswa,
beasiswa, kasus kedisiplinan, data kesehatan, data periksa, prestasi,
perpindahan (mutasi) siswa, sampai pengelolaan data alumni.
c. Pengelolaan Akademik Laporan nilai hasil ujian secara periodik, data
nilai KTSP, data nilai KBK, data absensi, data bimbingan dan
penyuluhan, data kasus siswa, rencana pengajaran, pengelolaan mata
pelajaran, penjadwalan, dan prestasi akademik.
d. Pengelolaan Guru dan Karyawan Manajemen biodata guru dan
karyawan, data keluarga, riwayat pendidikan, pendidikan
tambahan(kursus, training, seminar, workshop dsb).
e. Pengelolaan Keuangan Manajemen pembayaran biaya pendidikan,
administrasi dana BOS (Bantuan Operasional Sekolah)dan
penggunaannya, biaya tambahan, seperti : biaya praktikum, biaya
ekstra, dll.
f. Pengelolaan Perpustakaan Pengelolaan buku (judul, kategori &
deskripsi), status keanggotaan dan peminjam, stock inventory, Jurnal
keluar masuk buku, laporan-laporan terdiri dari : statistik peminjaman,
statistik keluar masuk buku, rekap peminjaman, dan rekap
pengembalian.
g. Pelaporan Pelaporan siswa (induk siwa, kesehatan, periksa kesehatan,
biasiswa, kasus, dan bimbingan) per siswa, per kelas dan seluruh
siswa, pelaporan guru/pegawai (induk pegawai, bidang pengajaran),
rencana pengajaran, nilai, kelulusan, statistik dan laporan ke
DEPDIKNAS (data sekolah, siswa dan guru).
h. Bank Soal Pengolahan data bank soal, penyimpanan soal, pencarian
dan pencetakan.7

B. Stuktur Sistem Informasi Manajemen Pendidikan

Dalam prakteknya, Sistem informasi menerima masukan data


sekaligus menerima instruksi, kemudian mengolah data tersebut sesuai

7
https://sim-septialutfi-11140264-eisarmilaa.blogspot.com/2015/10/sistem-informasi-
manajemen-pendidikan.html. (Diakses tanggal 20 Oktober 2022)

8
instruksi, dan mengeluarkan hasilnya. Pangolahan informasi membutuhkan
data yang telah dikumpulkan dan diolah dalam periode sebelumnya. Untuk itu
perlu ditambahkan sebuah penyimpanan data file kedalam model sistem
informasi. Dengan demikian, kegiatan pengolahan menjadi tersedia baik bagi
data baru maupun data yang telah dikumpulkan dan disimpan sebelumnya.

Setelah ditambahkan penyimpanan data, fungsi pengolah informasi


bukan lagi hanya data menjadi informasi tetapi juga menyimpan data untuk
penggunaan saelanjutnya. Model dasar pengolahan informasi berguna dalam
memahami bukan saja keseluruhan sistem pengolahan informasi, tetapi juga
untuk penerapan pengolahan informasi secara tersendiri. Setiap penerapan
dapat dianalisis menjadi masukan, penyimpanan, pengolahan dan keluaran.8

1. Struktur sistem Informasi berdasarkan Fungsi Organisasi


Struktur SIM bila didasarkan dalam fungsi organisasi terbagi
dalam beberapa subsistem. Masing-masing subsistem membutuhkan
aplikasi-aplikasi untuk membentuk semua proses informasi yang
berhubungan dengan fungsinya.
Dalam masing-masing subsistem fungsional, terdapat aplikasi
unfuk proses transaksi, pengendalian operasional, pengendalian
manajeman dan perencanaan strategis. Beberapa subsistem tersebut terbagi
dalam : subsistem pemasaran, subsistem produksi, subsistem logistik,
subsistem personalia, subsistem keuangan dan akuntansi dan subsistem
pemrosesan informasi manajeman puncak. Struktur sistem informasi pada
dasarnya dibedakan menjadi dua yaitu system formal dan system non
formal.
a. Sistem Formal. Adalah sistem yang berjalan menurut norma-norma
organisasi yang berlaku pada semua orang, sesuai dengan
kedudukannya dalam organisasi. Sistem ini tergantung kepada tugas,
wewenang, dan tanggung jawab yang dibebankan kepada pemegang
jabatan organisasi.

8
Lukman Hakim, Prinsip-Prinsip Dasar Sistem Informasi Manajemen (Jambi: CV Timur Laut
Aksara, 2019),hlm, 56.

9
b. Sistem Nonformal. Adalah sistem yang berlaku di lingkungan
organisasi melalui saluran-saluran tidak resmi, tetapi mempunyai
pengaruh cukup kuat dalam kehidupan organisasi yang bersangkutan
(Gordon, 1999).
Sistem informasi manajemen berusaha untuk menggabungkan
keduanya dengan bertumpu pada norma organisasi dalam mendukung
kegiatan organisasi. Dengan demikian diharapkan sistem formal dapat
menjadi subsistem terutama keberhasilan organisasi bukan hanya
perorangan tetapi hasil kerjasama seluruh organisasi. Struktur SIM
berdasarkan relasi dari strukfur kegiatan, manajemen dan fungsi
organisasi, terdiri dari: Struktur Konseptual dan Struktur Fisik.
a. Struktur Konseptual. SIM didefinisikan sebagai suatu gabungan
subsistem fungsional yang terdiri dari empat seksi pengolahan
informasi : pengolahan interaksi, dukungan operasi sistem informasi,
dukungan pengendalian manajerial sistem informasi, dan dukungan
perencanaan strategik sistem informasi. Keempat subsistem fungsional
tersebut harus didukung dengan penggunaan basis data dan aplikasi
software yang dibutuhkan.
b. Struktur Fisik. SIM didefinisikan sebagai suatu gabungan subsistem
fungsional yang menggunakan : pengolahan terpadu dan pemakaian
modul umum.
2. Struktur sistem Informasi berdasarkan kegiatan manajemen.
Kegiatan perencanaan dan pengendalian manajemen dibagi atas tiga
macam yaitu : kontrol operasional, kontrol manajemen, dan perencanaan
strategi. Pengendalian operasional adalah proses penempatan agar kegiatan
operasional dilaksanakan secara efekif dan efisien. Pengendalian
operasional menggunakan prosedur dan aturan keputusan yang telah
ditentukan lebih dahulu dalam jangka waktu yang relatif pendek.
Dukungan pengolahan untuk pengendalian operasional terdiri atas :
pengolahan transaksi, pengolahan laporan, dan pengolahan pertanyaan.
Ketiga jenis pengolahan berisikan berbagai macam pembuatan keputusan

10
yang melaksanakan aturan keputusan yang telah disetujui atau menyajikan
suatu keluhan yang mengeluarkan yang akan diambil (Gordon, 1999).
Informasi pengendalian manajemen diperlukan oleh berbagai manajer
bagian, pusat laba dan sebagainya untuk mengukur prestasi, memutuskan
tindakan pengendalian, merumuskan aturan keputusan baru untuk
ditetapkan personalian operasional dan mengalokasikan sumber daya.
Proses pengendalian manajemen memerlukan jenis informasi yang
berkaiatan dengan tingkat ketelitian yang lebih tinggi rnenyangkut :
pelaksanaan yang direncanakan, alasan adanya perbedaaan, dan analisa
atas keputusan atau arah tindakan yang mungkin.
Perencanaan strategi mengembangkan strategi sebagai sarana suatu
organisasi untuk mencapai tujuannya. Kegiatan perencanaan strategi tidak
mempunyai keteraturan meskipun sebenarnya bisa dijadwalkan dalam
periode waktu yang relatif panjang. Informasi yang dibutuhkan haruslah
mernberikan gambaran yang lengkap dan menyeluruh, walaupun tidak
mempunyai ketelitian yang tinggi.
Untuk dapat menjelaskan struktur dari organisasi sistem informasi atau
SIM, digunakan beberapa pendekatan / pandangan yang terpisah, tetapi
klasifikasinya berhubungan :
a. SIM berdasarkan Elemen-Elemen Operasi.
Jika diminta untuk memperlihatkan sistem informasi dari
sebuah organisasi, maka akan diperlihatkan komponen fisiknya.
Pertanyaan mengenai komponen fisik dapat dijawab dalam istilah
fungsi pengolahan atau mungkin dalam istilah output sistem untuk
pemakai.
b. SIM sebagai pendukung keputusan
Keputusan-keputusan dibuat untuk memecahkan masalah. Dalam
usaha memecahkan suatu masalah, pemecah masalah mungkin membuat
banyak keputusan. Keputusan merupakan rangkaian tindakan yang perlu
diikuti dalam memecahkan masalah untuk menghindari atau mengurangi
dampak negatif atau untuk memanfaatkan kesempatan.
c. SIM berdasarkan aktifitas/kegiatan manajemen

11
Struktur dari suatu sistem informasi dapat diklasifikasikan dalarn
bentuk suatu hirarki dari perencanaan manajemen dan aktifitas
pengendalian. Kegiatan dan informasi untuk tiga tingkat adalah saling
berhubungan. Contohnya pengendalian inventaris pada tingkatan
operasional bergantung pada proses yang tepat dari transaksi pada tingkat
dari pengendalian manajemen, pembuatan keputusan tentang keamanan
persediaan dan frekuensi memesan lagi bergantung pada pembetulan
ringkasan dari hasil-hasil operasi pada tingkat strategi, Tampaknya
terdapat kontras tajam antara ciri-ciri informasi untuk perencanaan
pengendalian dan taktis berada ditengahnya.
Struktur dari suatu sistem informasi dapat diklasifikasikan dalam
bentuk suatu hirarki dari perencanaan manajeman dan aktifitas
pengendalian. Kegiatan dan informasi untuk tiga tingkat adalah saling
berhubungan.
a. Sistem informasi untuk pengendalian operasional
Pengendalian operasional adalah proses pemantapan agar kegiatan
operasional dilaksanakan secara efektif dan efisien. Pengendalian
operasional menggunakan prosedur dan aturan keputusan yang sudah
ditentukan lebih dahulu. Sebagian besar keputusan bisa diprogramkan.
Pendukung pemrosesan untuk pengendalian operasi terdiri dari : proses
transaksi, proses laporan dan proses pemeriksaan.
b. Sistem informasi untuk pengendalian manajemen
Informasi pengendalian manajemen diperlukan oleh manajer
departemen untuk mengukur pekerjaan, memutuskan tindakan
pengendalian, merumuskan aturan keputusan baru untuk diterapkan
personalia operasional, dana mengalokasi sumber daya. Proses
pengendalian manajemen msmerlukan jenis informasi sebagai berikut:
pekerjaan yang telah direncanakan (standar, ekspektasi, anggaran, dll),
penyimpangan dari pekerjaan yang telah direncanakan, sebab
penyimpangan, dan analisis keputusan atau arah tindakan yang
mungkin. Database untuk pengendalian manajemen terdiri dari 2
elemen utama, yaitu : database dari operasional dan rencana, anggaran,

12
standar, dll. Kedua elemen tersebut mendefinisikan perkiraan tentang
pelaksanaan, juga beberapa data ekstemal seperti perbandingan
industri dan indeks biaya. Proses untuk mendukung keputusan
kegiatan pengendalian manajemen adalah :
1) Model perencanaan dan anggaran
2) Program-program laporan penyimpangan
3) Model-model analisis masalah
4) Model-rnodel keputusan
5) Model-model pmeriksaan / pertanyaan
Keluaran dari sistem informasi pengendalian manajeman adalah :
rencana dan anggaran, laporan yang terjadwal, laporan khusus, analisis
situasi masalah, keputusan untuk penelaahan, dan atas jawaban atas
pertanyaan.
c. Sistem informasi untuk perencanaan strategis
Tujuan perencanaan stategis adalah untuk mengembangkan strategi
dimana suatu organisasi akan mampu mencapai tujuannya. Horison
waktu untuk perencanaan strategis cenderung lama, sehingga
perubahan mendasar dalam organisasi bisa diadakan. Aktifitas
perencanaan strategis tidak harus terjadi dalam suatu siklus priode
seperti kegiatan pengendalian manajeman. Kegiatan ini memang agak
tidak diatur, meskipun beberapa perencanaan strategis bisa
dijadwalkan dalam perencanaan tahunan dan siklus penganggaran.
Contoh : Suatu toko serba ada dengan toko dipusat kota dapat
memutuskan untuk mengubah menjadi suatu toko obral diluar kota.
Beberapa jenis data yang berguna dalam perencanaan strategis
menunjuk ciri data :

a. Prospek ekonomi bagi bidang kegiatan perusahaan dewasa ini.

b. Lingkungan politik dewasa ini dan perkiraan masa mendatang.

c. Kemampuan dan prestasi organisasi menurut pasaran, negara, dan


sebagainya (berdasarkan kebijakan dewasa ini).

13
d. Proyeksi kemampuan dan prestasi masa mendatang menurut
pasaran, negara. dan sebagainya (berdasarkan kebijakan dewasa ini).

e. Prospek bagi industri di daerah lain.

f. Kemampuan saingan dan saham pasar mereka.

g. Peluang bagi karya usaha baru.

h. Altenatif strategi.

i. Proyeksi kebutuhan sumber daya bagi alternatif beberapa strategi.

Dukungan sistem informasi unfuk perencanaan strategis tidak bisa


selengkap seperti bagian pengendalian manajemen dan pengendalian
operasional. Namun demikian sistem informasi manajemen dapat
memberi bantuan yang cukup pada proses perencanaan strategis,
misalnya: evaluasi kemampuan yang ada didasarkan atas data internal
yang ditimbulkan kebutuhan pengolahan operasional. Proyeksi
kemampuan mendatang dapat dikembangkan oleh data masa lampau
dan diproyeksikan ke masa mendatang. Data pasar dan persaingan
yang mungkin bisa direkam dalam database komputer.

C. Jenis-Jenis Sistem Informasi


Menurut departemen pendidikan sistem dibagi atas beberapa jenis :9

1. Sistem Informasi Akuntansi


Sistem informasi akuntansi adalah kumpulan sumber daya yang
dirancang untuk mentransformasikan data keuangan menjadi informasi.
Fungsi penting yang dibentuk SIA pada sebuah organisasi antara lain :
a. Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi.
b. Memproses data menjadi into informasi yang dapat digunakan dalam
proses pengambilan keputusan.
c. Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi.

9
https://remoardhianto.wordpress.com/2012/02/17/makalah-jenis-jenis-sistem-informasi/
(diakses 21 Oktober 2022)

14
Subsistem SIA memproses berbagai transaksi keuangan dan transaksi
nonkeuangan yang secara langsung memengaruhi pemrosesan transaksi
keuangan.
SIA terdiri dari 3 subsistem:
a. Sistem pemrosesan transaksi
Mendukung proses operasi bisnis harian.
b. Sistem buku besar/ pelaporan keuangan
Menghasilkan laporan keuangan, seperti laporan laba/rugi, neraca,
arus kas, pengembalian pajak.
c. Sistem pelaporan manajemen
Yang menyediakan pihak manajemen internal berbagai laporan
keuangan bertujuan khusus serta informasi yang dibutuhkan untuk
pengambilan keputusan, seperti anggaran, laporan kinerja, serta
laporan pertanggungjawaban.
Untuk memahami bagaimana SIA bekerja, perlu untuk menjawab
beberapa pertanyaan sebagai berikut :
a. Bagaimana mengoleksi data yang berkaitan dengan aktivitas dan
transaksi organisasi?
b. Bagaimana mentransformasi data kedalam informasi sehingga
manajemen dapat menggunakan untuk menjalankan organisasi?
c. Bagaimana menjamin ketersediaan, keandalan, keakuratan informasi ?
Sebuah SIA bias menambah nilai dengan cara:
a. Menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu sehingga dapat
melakukan aktivitas utama pada value chain secara efektif dan efisien.
b. Meningkatkan kualitas dan mengurangi biaya produk dan jasa yang
dihasilkan
c. Meningkatkan efisiensi
d. Meningkatkan kemampuan dalam pengambilan keputusan
e. Meningkatkan sharing knowledge
f. menambah efisiensi kerja pada bagian keuangan
2. Sistem Informasi Keuangan

15
Sistem informasi keuangan adalah sistem untuk mendukung bagian
keuangan dalam pengambilan keputusan yang mengangkut persoalan
keuangan sekolah dan pengalokasian serta pengendalian sumber daya
keuangan dalam lingkungan sekolah. Misalnya : ringkasan arus kas,
informasi pembayaran.
Sistem Informasi Keuangan adalah sistem informasi yang
memberikan informasi kepada orang atau kelompok baik di dalam
perusahaan maupun di luar perusahaan mengenai masalah keuangan
perusahaan. Informasi yang diberikan disajikan dalam bentuk laporan
khusus, laporan periodik, hasil dari simulasi matematika, saran dari sistem
pakar, dan komunikasi elektronik.
a. Input
1) Sistem Informasi Akuntansi, Data akuntansi menyediakan catatan
mengenai segala sesuatu yang berhubungan dengan keuangan yang
terjadi dalam perusahaan. Catatan dibuat untuk setiap transaksi,
menjelaskan apa yang terjadi, kapan terjadinya, siapa yang terlibat
dan berapa banyak uang yang terlibat. Data ini dapat dianalisis
dalam berbagai cara untuk memnuhi sebagian kebutuhan informasi
manajemen.
2) Subsistem Audit Internal, terdapat 2 jenis Auditor yaitu (1)
eksternal, biasanya terdapat pada perusahaan kecil. (2) internal,
biasanya pada perusahaan besar mempunyai staf ini sendiri. Ada
empat jenis dasar kegiatan audit internal :
a) Keuangan, menguji akurasi catatan perusahaan dan merupakan
jenis kegiatan yang dilakukan oleh auditor eksternal.
b) Operasional, dilakukan untuk memeriksa efektivitas prosedur.
Dilakukan oleh analis sistem selama tahap analis dari siklus
hidup sistem.
c) Kesesuaian, merupakan lanjutan dari kegiatan audit oprasianal.
Audit kesesuaian akan
d) berlanjut terus, sehingga prosedur di perusahaan akan terus
berajalan dengan baik.

16
e) Rancangan Sistem Pengendalian Internal, merupakan rencana
untuk pelaksanaan audit-audit agar berjalan lebih baik.
3) Subsistem Intelijen Keuangan, digunakan untuk
mengidentifikasikan sunber – sumber terbaik modal tambahan dan
investasi terbaik. Informasi yang diperoleh berasal dari dua pihak,
yakni Pemegang saham dan masyarakat keuangan.
b. Output
1) Sistem Peramalan
Merupakan salah satu kegiatan matematis tertua dalam bisnis.
Ada tiga fakta dasar dalam pemikiran peramalan : (1) Semua
peramalan merupakan proyeksi dari masa lalu (2) Semua
peramalan terdiri dari keputusan semistruktur (3) Tidak ada teknik
peramalan yang sempurna.
Terdapat dua jenis peramalan (1) Peramalan Jangka Pendek,
dilakukan oleh area fungsional. (2) Peramalan Jangka Panjang,
dilakukan oleh suatu area selain pemasaran (suatu kelompok
khusus yang hanya mempunyai tanggung jawab perencanaan).
Terdapat dua metode peramalan, antara lain :
a) Metode peramalan nonkuantitatif, tidak meliibatkan
perhitungan data tetapi didasarkan pada penaksiran subyektif
b) Metode Kuantitatif, melibatkan pembuatan suatu hubungan
antara kegiatan yang akan diramal.
2) Subsistem Manajemen Dana, bertugas untuk mengelola arus
uang,menjaganya agar tetap seimbang dan positif.
3) Subsistem Pengendalian, memudahkan manajer untuk
menggunakan secara efektif semua sumber daya yang tersedia.
3. Sistem Informasi Manufaktur
Sistem informasi manufaktur adalah sistem yang digunakan untuk
mendukung fungsi produksi yang mencakup seluruh kegiatan yang terkait
dalam pembayaran dan pembelian inventaris sekolah dan alat-alat tulis.
Sistem Informasi Manufaktur merupakan subset dari Sistem Informasi
Manajemen yang menyediakan informasi untuk digunakan dalam

17
pemecahan masalah manufaktur. Manajer dalam area manufaktur
menggunakan komputer sebagai komponen sistem fisik maupun sistem
informasi konseptual. Manajer pada area manufaktur menggunakan
komputer dalam sistem produk fisik untuk aplikasi seperi CAM
(Computer Aided Manufacturing) dan CAD (Computer Aided Design).
Sebagai Sistem informasi konseptual, komputer digunakan dalam
menjadwalkan produksi, mengatur persediaan, mengendalikan kualitas
produk dan melaporkan biaya produk.
Semua aplikasi untuk fsiik maupun konseptual disebut CIM
(Computer Integrated Manufacturing).
Pendekatan Mengelola Proses Manufaktur Menggunakan Informasi:
a. Titik Pemesanan Kembali / ROP (ReOrder Point)
Adalah pendekatan reaktif yaitu keputusan pembelian pada titik
pemesanan kembali dengan menunggu hingga saldo suatu jenis barang
mencapai tingkat tertentu.
b. Perencanaan Kebutuhan Material / MRP (Material Requirements
Plannings)
Adalah pendekatan proaktif yaitu mengidentifikasi material yang
akan diperlukan, jumlahnya, dan tanggal diperlukannya.
Komponen-komponen utama sistem MRP :
1) Sistem Penjadualan Produksi
Yaitu menyiapkan master production schedule yang
memproyeksikan produksi hingga satu tahun ke depan untuk
mengakomodasi proses produksi. Master production schedule
menggunakan 4 file data mencakup file Pesanan Pelanggan, file
Ramalan Penjualan, File Persediaan Barang Jadi, file Kapasitas
Produksi.
2) Sistem Material Requirements Planning yaitu menentukan berapa
banyak material yang diperlukan untuk memproduksi jumlah unit
yang diinginkan.
File yang diperlukan :

18
a) File Bill Of Material, kuantitas pada bill of material dikalikan
dengan kebutuhan bruto (gross requirements).àjumlah unit
yang akan diproduksi.
b) File Persediaan Bahan Baku digunakan untuk menentukan
material yang àtelah dimilki. Material tersebut dikurangi
dengan kebutuhan bruto kebutuhan netto (net requirements)
yaitu jumlah yang harus dibeli untuk memenuhi jadual
produksi.
3) Sistem Capacity Requirements Planning
Berhubungan dengan sistem Material Requirements Planning
Untuk memastikan bahwa produksi terjadual sesuai dengan
kapasitas pabrik.
4) Sistem Pengeluaran Pesanan (Order Release System)
Menggunakan jadual pesanan terencana untuk input dan
mencetak laporan pengeluaran pesanan (order release report). Satu
salinan diserahkan kepada pembeli di departemen pembelian untuk
berunding dengan pemasok, dan salinan lain dikirimkan ke
manajer manufaktur untuk mengontrol proses produksi.
Perencanaan Sumber Manufaktur / MRP II (Manufacturing
Resource Plannings) Adalah mengintegrasikan semua proses di dalam
manufaktur yang berhubungan dengan manajemen material.
 Manfaat MRP II :
1) Penggunaan sumberdaya yang lebih efisien
2) Perencanaan prioritas yang lebih baik
3) Pelayanan pelanggan yang meningkat
4) Semangat pekerja yang meningkat
5) Informasi manajemen yang lebih baik
 Just -In-Time (JIT)
Menjaga arus material ke pabrik hingga minimum dengan
menjadualnya agar tiba di stasiun kerja tepat pada waktunya (just in
time)
 Subsistem Input Manufaktur

19
Terdiri dari Sistem Informasi Akuntansi, Subsistem Rekayasa
Industri, dan Subsistem Intelijen Manufaktur.
 Sistem Informasi Akuntansi
Menyediakan data input bagi aplikasi manufaktur. Terminal
ditempatkan di seluruh pabrik untuk mencatat kegiatan pekerja
manufaktur dan sumber daya mesin ketika bahan baku diubah menjadi
produk akhir.
 Subsistem Rekayasa Industri
Menyediakan data dan informasi yang menjelaskan operasi
manufaktur internal dari Industrial Engineer (IE) yang mempelajari
proses produksi agar menjadi lebih efisien yaitu dengan merancang
sistem produksi fisik dengan menentukan lokasi pabrik, cara mengatur
jalur produksi, dan urutan proses yang harus dilaksanakan.
 Subsistem Intelijen Manufaktur
Menyediakan data dan informasi mengenai pemasok dan serikat
buruh yang dikumpulkan melalui penelitan khusus dan pertemuan
pribadi.
 Subsistem Output Manufaktur
Terdiri dari Subsistem Produksi, Subsistem Persediaan, Subsistem
Kualitas.
a. Subsistem Produksi
Mengukur proses produksi dalam hal waktu dengan
menelusuri arus kerja dari satu langkah ke langkah berikutnya.
b. Subsistem Persediaan
Mengukur volume kegiatan produksi saat persediaan
diubah dari bahan mentah menjadi barang dalam proses dan
akhirnya barang jadi.
Perusahaan berusaha meminimumkan biaya pemeliharaan dengan
menjaga agar tingkat persediaannya rendah dengan cara memesan
dalam kuantitas kecil atau ekonomis. Metode yang dapat
digunakan adalah EOQ & EMQ.

20
EOQ (Economic Order Quantity) : menyeimbangkan biaya
pemeliharaan dan pembelian serta mengidentifikasi biaya
kombinasi terendah.
EMQ (Economic Manufacturing Quantity): menyeimbangkan
biaya penyimpanan persediaan dengan biaya ketidak efisienan
produksi.
c. Subsistem Kualitas
Mengukur kualitas bahan saat bahan tersebut diubah.
Diukur mutu/kualitasnya mulai saat diterima dari pemasok,
berbagai titik dalam proses produksi, dan barang jadi sebelum
meninggalkan pabrik.
d. Subsistem Biaya
Mengukur biaya yang terjadi dalam proses produksi
4. Sistem Informasi Sumber Daya Manusia
Sistem informsi Sumber daya manusia adalah sistem informasi
yang menyediakan informasi yang dipakai oleh fungsi personalia.
Misalnya : berisi informasi gaji.
Hubungan antara teknologi dan sumber daya manusia sangat
erat kaitannya. Dengan berkembangnya teknologi maka akan
mengefisiensikan tenaga manusia dalam proses operasi suatu perusahaan.
Dalam hal ini harus ada sinkronisasi antara tenaga kerja manusia dengan
perkembangan teknologi supaya peran tenaga manusia tidak tergantikan
oleh teknologi yang ada.
Melihat hal tersebut harus adanya peningkatan kualitas para
karyawan dalam bekerja yaitu mampu berinovasi dan berkreasi dalam
pekerjaannya agar sumber daya manusia (tenaga kerja) tidak tergantikan
oleh teknologi yang semakin hari semakin berkembang.
Aktifitas bisnis dalam suatu perusahaan digerakan oleh tenaga
kerja yang memiliki pemahaman terhadap pengolahan bisnis tersebut.
Sumberdaya manusia dalam hal ini tenaga kerja menjadi syarat utama
dalam mengoprasikan perusahaan.

21
Pengolahan sumber daya manusia yang tepat menjadi bagian yang
sangat penting karena apabila proses perekrutan tenaga kerja dilakukan
tidak tepat, maka dikemudian hari akan menjadi masalah tersendiri bagi
perusahaan.

 Unit Sumber Daya Manusia


Bagian atau unit yang biasanya mengurusi SDM (Sumber
Daya Manusia) adalah departemen sumber daya manusia atau dalam
bahasa Inggris disebut HRD atau Human Resources Departement.
Departemen Sumber Daya Manusia Memiliki Peran, Fungsi, Tugas
dan Tanggung Jawab :

a. Rekrutmen tenaga kerja / Recruitment


b. Seleksi tenaga kerja / Selection
c. Pengembangan dan evaluasi karyawan / Development and
Evaluation
d. Memberikan kompensasi dan proteksi pada pegawai
/ Compensation and Protection
e. Jenjang karir

 Sistem Informasi Psikologi

Sekarang ini banyak tersedia website Sumber Daya Manusia


terutama proses pencarian tenaga kerja On-Line, website tersebut dapat
meningkatkan efisiensi proses pencarian tenaga kerja serta
meningkatkan proses penempatan tenaga kerja dengan lowongan kerja
yang sesuai dengan keahliannya.

 Kelebihan

Bagi perusahaan :
a. Tidak terbatas waktu, ruang dan tempat. Wawancara dapat
dilakukan dimana saja dan kapan saja diperlukan.
b. Perusahaan lebih mudah mendapatkan pegawai/ staff yang sesuai
dengan kriteria perusahaan.

22
c. Menghemat biaya operasional kantor untuk menyeleksi karyawan.
d. Dokumen-dokumen calon karyawan tidak menumpuk sia-sia di
tempat penyimpanan data HRD sehingga tidak ada resiko
kehilangan ataupun tertinggal.
e. Data pencari kerja dapat disimpan dalam waktu yang lama dan
dapat dibuka sewaktu-waktu dibutuhkan.
Bagi Calon Karyawan :
a. Peluang untuk mendapatkan pekerjaan yang diimpikan lebih besar
(terutama apabila ada perusahaan yang membutuhkan karyawan
dengan keahlian khusus).
b. Dapat membuka peluang digunakannya interview secara real
time (langsung) sehingga menghemat waktu dan biaya, karena
saat interview tidak harus berhadapan langsung
dengan interviewer.

 Kekurangan

Bagi perusahaan/ penyedia kerja :


a. Tidak berhadapan langsung dengan pencari kerja, sehingga tidak
dapat terlihat jelas sikap, postur tubuh dan kepribadiannya.
b. Resiko sambungan internet terganggu (respon jaringan lambat)
sehingga wawancara tidak lancar (apabila wawancara secara real
time).
c. Resiko database karyawan/ pencari kerja rusak atau hilang akibat
adanya serangan virus atau hacker.
d. Resiko data yang diberikan calon pekerja tidak terbukti
kebenarannya.
5. Sistem Informasi Manajemen
Sistem informasi manajemen (SIM) (bahasa Inggris: management
information system, MIS) adalah bagian dari pengendalian internal suatu
bisnis yang meliputi pemanfaatan manusia, dokumen, teknologi,
dan prosedur oleh akuntansi manajemen untuk memecahkan masalah
bisnis seperti biaya produk, layanan, atau suatu strategi bisnis. Sistem

23
informasi manajemen dibedakan dengan sistem informasi biasa karena
SIM digunakan untuk menganalisis sistem informasi lain yang diterapkan
pada aktivitas operasional organisasi. Secara akademis, istilah ini
umumnya digunakan untuk merujuk pada kelompok metode manajemen
informasi yang bertalian dengan otomasi atau dukungan
terhadap pengambilan keputusan manusia, misalnya sistem pendukung
keputusan, sistem pakar, dan sistem informasi eksekutif.

 Tujuan Umum

a. Menyediakan informasi yang dipergunakan di dalam perhitungan


harga pokok jasa, produk, dan tujuan lain yang diinginkan
manajemen.
b. Menyediakan informasi yang dipergunakan dalam perencanaan,
pengendalian, pengevaluasian, dan perbaikan berkelanjutan.
c. Menyediakan informasi untuk pengambilan keputusan.
Ketiga tujuan tersebut menunjukkan bahwa manajer dan
pengguna lainnya perlu memiliki akses ke
informasi akuntansi manajemen dan mengetahui bagaimana cara
menggunakannya. Informasi akuntansi manajemen dapat membantu
mereka mengidentifikasi suatu masalah, menyelesaikan masalah, dan
mengevaluasi kinerja (informasi akuntansi dibutuhkan dam
dipergunakan dalam semua tahap manajemen, termasuk perencanaan,
pengendalian dan pengambilan keputusan).

 Proses Manajemen

Proses manajemen didefinisikan sebagai aktivitas-aktivitas:


a. Perencanaan, formulasi terinci untuk mencapai suatu tujuan akhir
tertentu adalah aktivitas manajemen yang disebut perencanaan.
Oleh karenanya, perencanaan mensyaratkan penetapan tujuan
dan identifikasi metode untuk mencapai tujuan tersebut.
b. Pengendalian, perencanaan hanyalah setengah dari peretempuran.
Setelah suatu rencana dibuat, rencana tersebut harus

24
diimplementasikan, dan manajer serta pekerja harus memonitor
pelaksanaannya untuk memastikan rencana tersebut berjalan
sebagaimana mestinya. Aktivitas manajerial untuk memonitor
pelaksanaan rencana dan melakukan tindakan korektif sesuai
kebutuhan, disebut kebutuhan.
c. Pengambilan Keputusan, proses pemilihan di antara
berbagai alternative disebut dengan proses pengambilan keputusan.
Fungsi manajerial ini merupakan jalinan antara perencanaan dan
pengendalian. Manajer harus memilih di antara beberapa tujuan
dan metode untuk melaksanakan tujuan yang dipilih. Hanya satu
dari beberapa rencana yang dapat dipilih. Komentar serupa dapat
dibuat berkenaan dengan fungsi pengendalian.

 Bagian

SIM merupakan kumpulan dari sistem informasi:


a. Sistem informasi akuntansi (accounting information systems),
menyediakan informasi dan transaksi keuangan.
b. Sistem informasi pemasaran (marketing information systems),
menyediakan informasi untuk penjualan, promosi penjualan,
kegiatan-kegiatan pemasaran, kegiatan-kegiatan penelitian pasar
dan lain sebagainya yang berhubungan dengan pemasaran.
c. Sistem informasi manajemen persediaan (inventory management
information systems).
d. Sistem informasi personalia (personal information systems).
e. Sistem informasi distribusi (distribution information systems).
f. Sistem informasi pembelian (purchasing information systems).
g. Sistem informasi kekayaan (treasury information systems).
h. Sistem informasi analisis kredit (credit analysis information
systems).
i. Sistem informasi penelitian dan pengembangan (research and
development information systems).
j. Sistem informasi analisis software

25
k. Sistem informasi teknik (engineering information systems).
l. Sistem informasi Rumah Sakit (Hospital information systems).

26
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dalam menghadapi globalisasi, dunia pendidikan Indonesia harus
secepatnya berbenah diri dalam meningkatkan sistem informasi guna
menunjang daya saing sumber daya manusia yang dihasilkan oleh lembaga
pendidikan tersebut. Sistem informasi yang akan diciptakan harus seimbang
antara infrastruktur teknologi yang tersedia dengan kemampuan sumber daya
manusianya sehingga tidak terjadi ketimpangan yang sangat jauh, dan sistem
informasi tidak dapat terwujud secara signifikan dalam menunjang kuantitas
maupun kualitas pendidikan secara mendasar. Di samping itu,sistem informasi
semakin dibutuhkan oleh lembaga pendidikan, khususnya dalam
meningkatkan kelancaran aliran informasi dalam lembaga pendidikan, kontrol
kualitas, dan menciptakan aliansi atau kerja sama dengan pihak lain yang
dapat meningkatkan nilai lembaga pendidikan tersebut.
Dalam prakteknya, Sistem informasi menerima masukan data sekaligus
menerima instruksi, kemudian mengolah data tersebut sesuai instruksi, dan
mengeluarkan hasilnya. Pangolahan informasi membutuhkan data yang telah
dikumpulkan dan diolah dalam periode sebelumnya. Untuk itu perlu
ditambahkan sebuah penyimpanan data file kedalam model sistem informasi.
Dengan demikian, kegiatan pengolahan menjadi tersedia baik bagi data baru
maupun data yang telah dikumpulkan dan disimpan sebelumnya. Setelah
ditambahkan penyimpanan data, fungsi pengolah informasi bukan lagi hanya
data menjadi informasi tetapi juga menyimpan data untuk penggunaan
saelanjutnya. Model dasar pengolahan informasi berguna dalam memahami
bukan saja keseluruhan sistem pengolahan informasi, tetapi juga untuk
penerapan pengolahan informasi secara tersendiri. Setiap penerapan dapat
dianalisis menjadi masukan, penyimpanan, pengolahan dan keluaran.
Menurut departemen pendidikan sistem dibagi atas beberapa jenis :
1. Sistem Informasi Akuntansi
2. Sistem Informasi Keuangan

27
3. Sistem Informasi Manufaktur
4. Sistem Informasi Sumber Daya Manusia
5. Sistem Informasi Manajemen
B. Saran
Sebagai kaum intelektual kita harus harus secepatnya berbenah diri dalam
meningkatkan sistem informasi guna menunjang daya saing sumber daya
manusia yang dihasilkan oleh lembaga pendidikan. Sistem informasi yang
akan diciptakan harus seimbang antara infrastruktur teknologi yang tersedia
dengan kemampuan sumber daya manusianya sehingga tidak terjadi
ketimpangan yang sangat jauh, dan sistem informasi tidak dapat terwujud
secara signifikan dalam menunjang kuantitas maupun kualitas pendidikan
secara mendasar..
Dari makalah kami ini, kami juga berharap para pembaca mampu
memanfaatkannya sebagai sumber belajar untuk menambah wawasan dan
pengetahuan. Dan tak lupa kritik, masukan, saran, dalam bentuk apapun
sangat kami hargai agar kedepannya penulisan makalah kami menjadi lebih
baik.

28
DAFTAR PUSTAKA

Ahmad, Lukman dan Munawir. 2018. Sistem Informasi Manajemen: Buku


Referensi. Banda Aceh: Lembaga Komunitas Informasi Teknologi Aceh
(KITA).

Ali Sahid Wahyono, 2013, Penerapan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan


Darul Ulum Kertasemaya Indramayu Tahun 2013. Cirebon: Institut Agama
Islam Negeri (LAIN) Syekh Nurjati.

Anastasia Lipursari, 2013, Peranan Sistem Informasi Manajemen (SIM) Dalam


Pengambilan Keputusan Jurnal STIE Semarang, Vol. 5 No. 1. Edisi Februari.

Armila, Eis. 2015. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan (online). https://sim-


septialutfi-11140264-eisarmilaa.blogspot.com/2015/10/sistem-informasi-
manajemen-pendidikan.html. Diakses tanggal 21 Oktober 2022.

Eti Rochaety, 2005, pontjorini Rahayuningsih. Prima Gusti Yanti. Sistem


Informasi Manajemen Pendidikan, Jakarta: PT Bumi Aksara.

Hakim, Lukman. 2019. Prinsip-Prinsip Dasar Sistem Informasi Manajemen.


Jambi: CV TIMUR LAUT AKSARA.

Hamdan Syamsudin, 2016.Peranan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan


Bagi Kepala Sekolah dalam Pengambilan Keputusan Di SMP Al-Falah
Sawah Baru, Jakarta: Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah,

Prosojo, Lantip Diat. 2013. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan.


Yogyakarta: UNY Press.

29

Anda mungkin juga menyukai