Oleh:
ATEUNG, S.Pd.I
NIP. 198009182009122003
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Alloh SWT atas limpahan rahmat-
Penulis
DAFTAR ISI
Halaman Judul..............................................................................................
Kata Pengantar.......................................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang.......................................................................... 1
B. Perumusan Masalah................................................................... 2
C. Tujuan Penulisan....................................................................... 3
D. Manfaat Penulisan..................................................................... 3
BAB II KAJIAN TEORITIK
A. Pengertian Sistem Informasi Manajemen
1. Sistem................................................................................... 4
2. Informasi.............................................................................. 6
3. Manajemen........................................................................... 7
B. Fungsi Sistem Informasi Manajemen................................… 8
C. Pendidikan Agama Islam
1. Pengertian Pendidikan agama Islam.................................. 9
2. Landasan Pendidikan Agama Islam................................... 10
3. Tujuan Pendidikan Agama Islam....................................... 10
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Secara etimologis sistem berasal dari bahasa Yunani yaitu systēma yang
berarti:(1) keseluruhan yang tersusun dari sekian banyak bagian; (2)
hubungan yang berlangsung diantara satuan-satuan atau komponen secara
etratur. Dengan demikian systema berarti hubungan bagian atau komponen
yang saling berhubungan secara teratur yang merupakan satu keseluruhan,
sehingga pada suatau sistem trdapat beberapa sistem kecil (secondary
system, subsistem).2
Sistem juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling
berhubungan yang berada dalam suatu wilayah serta memiliki item-item
penggerak, contoh umum misalnya seperti negara. Negara merupakan suatu
kumpulan dari beberapa elemen kesatuan lain seperti provinsi yang saling
berhubungan sehingga membentuk suatu negara dimana yang berperan
sebagai penggeraknya yaitu rakyat yang berada dinegara tersebut.
Berikut pengertian dan definisi sistem menurut beberapa ahli:
a. Edhy Suntana (2003:4), Sistem adalah sekumpulan hal atau kegiatan
atau elemen atau subsistem yang saling bekerja sama atau yang
dihubungkan dengan cara-cara tertentu sehingga membentuk satu
kesatuan untuk melaksanakan suatu fungsi guna mencapai suatu tujuan3
b. L. James Havery ; Sistem merupakan prosedur logis dan rasional guna
melakukan atau merancang suatu rangkaian komponen yang
berhubungan satu sama lain.
7Ibid., hlm.86.
8Susanto Azhar, Sistem Informasi Manajemen, (Jakarta : Bumi Aksara 2009 ) Hal: 40.
Sementara menurut Stoner (1996) yang dikutip oleh Helmawati (2015:
18) menyatakan bahwa informasi yang berkualitas dinilai dari empat factor,
yaitu:
a. Mutu informasi
b. Informasi tepat waktu
c. Jumlah informasi
d. Relevansi informasi
4. Manajemen
Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber
daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk
mencapai suatu tujuan tertentu. (Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan – 1985).
Istilah manajemen memiliki berbagai pengertian. Secara universal
manajemen adalah penggunaan sumberdaya organisasi utk mencapai
sasaran dan kinerja yg tinggi dalam berbagai tipe organisasi profit maupun
non profit.9
Menurut Stoner yang dikutip oleh Helmawati(2015:19) menyatakan
bahwa manajemen didefinisikan sebagai proses merencanakan,
mengorganisasikan, memimpin dan mengendalikanpekerjaan anggota
organisasi dan menggunakan semua sumber daya organisasi yang sudah
ditetapkan. Dari pengertian ini, fungsi manajemen tidak jauh dari empat
fungsi yaitu; merencanakan (planning), mengorganisasikan (organizing),
memimpin(leading atau actuating), dan mengendalikan (controlling).
BAB III
PEMBAHASAN
13Ibid, hlm.71
Dalam dunia Pendidikan, keberadaan sistem informasi merupakan
salah satu komponen yang didak dapat dipisahkan dari aktivitas pendidikan
itu tersendiri. Kedua dominan ini memiliki tingkat ketergantungan yang
cukup tinggi dalam membentuk karakteristik dunia pendidikan itu
tersebut,tanpa terkecuali pendidikan agama Islam. Manajemen dalam
menggambarkan hubungan kedua aspek tersebut di manna pendidkan agama
Islam sebagai penggerak (Drive) terhadap sistem informasi pendidikan agama
Islam itu sendiri, sedangkan sistem informasi PAI akan menjadi penentu
kinerja pendidikan.
Dalam hal ini terdapat persepektif yang melihat bahwa dunia
pendidikan dan sistem informasi berada dalam lingkungan mikro lembaga-
lembaga pendidikan, juga merupakan bagian makro dunia pendidikan secara
keseluruhan.Peran masyarakat, dan globalisasi merupakan berbeda contoh
komponen mikro yang perilakunya yang tidak dapat dikendalikan oleh sebuah
lembaga pendidikan.Kedua persefektip di atas harus dapat di pelajari dan di
analisis agar dapt memberikan gambaran mengenai keberadaan lingkungan
mikro dan makro tempat beroperasinya sistem informasi pendidikan. Lebih
jauh lagi hal ini dapat membantu para pengambil kebijakan bidang
pendidikan dalam memutuskan setretagi apa yang tepat untuk di terapkan
dalam pengendalian dan monitoring terhadap komponen-komponen
pendidikan. Ada sebuah kerangka pemikiran yang dapat melihat di mana
sebenarnya posisi sistem informasi dalam kerangka Mikro dan makro
lembaga pendidikan.
Dalam sebuah lembaga pendidikan memiliki komponen-komponen
yang di perlukan untuk menjalankan oprasional pendidikan, seperti
siswa/mahasiwsa, sarana-prasarana, struktur organisasi, proses, sumber daya
manusia (tenaga pendidik), dan biaya organisasi, adapun sistem organisasi
terdiri dari komponen-komponen pendukung lembaga pendidikan untuk
menyediakan informasi yang di butuhkan pihak pengambil keputusan saat
melakukan aktivitas pendidikan.
Sistem informasi terbentuk dari komponen-komponen;
1. perangkat keras (hardware),
2. perangkat lunak (software), dan
3. perangkat manusia (brainware),
Dalam teori manajemen untuk menjalankan sebuah lembaga
pendidikan, strategi lembaga pendidikan dan strategi sistem informasi harus
saling mendukung sehingga dapat membantu proses tercapainya tujuan
pendidikan yang maksimal.Selain itu bagi pihak lembaga pendidikan akan
mendapat nilai positip.
Keunggulan bersaing (competitive advantage) lembaga pendidikan
yang bersangkutan, jika dilihat dari perspektif makro, di luar lembaga
pendidikan terlihat ada dua dominan, yaitu lembaga pendididkan pesaing dan
sistem informasinya yang memiliki komponen yang sama, selain itu terdapat
komponen pemerintah sebagai penyusun kebijakan dan peraturan bidang
pendidikan, masyarakat, dan lain sebaginya, komponen lembaga pendidikan
external ini secara langsung maupun tidak langsung berpengaruh terhadap
komponen lembaga pendidikan secara internal. Dari sistem informasi, factor
eksternal adalah perkembangan teknologi, baik perangkat keras maupun
perangkat lunak.
Ketika orang berpikir mengenai pendidikan dan pembelajaran, mereka
umumnya memiliki pertanyaan yang menyangkut informasi apa yang paling
penting untuk dipelajari. Cara apa yang paling baik digunakan untuk
metransformasikan informasi dari pengajar ke peserta ajar. Dan bagaimana
cara yang terbaik untuk menyampaikan informasi yang mudah dipahami dan
dipelajari.
Menurut Karsidi(2000), masalah pokok yang dihadapi pendidikan di
Indonesia antara lain mengenai peningkatan kualitas, pemerataan kesempatan
pendidikan, dan relevansi pendidikan dengan pembangunan nasional.
Masalah tersebut membutuhkan penyelesaian selain cara konvensional yang
dikenal selama ini. Secara umum aplikasi sistem informasi dalam pendidikan
diharapkan mampu melakukan hal-hal sebagai berikut :
1. dapat menyebarkan informasi secara luas, seragam dan cepat.
2. dapat membantu, melengkapi dan menggantikan tugas guru bila
diperlukan.
3. dapat menunjang kegiatan belajar masyarakat serta mengajak partisipasi
masyarakat.
4. dapat menambah keanekaragaman sumber maupun kesempatan belajar.
5. dapat menambah daya tarik untuk belajar.
6. dapat menghemat biaya.14
Semula teknologi pendidikan dipandang hanya berperan pada taraf
pelaksanaan kurikulum di kelas. Sementara konsepsi baru yang akan
digunakan menghendaki teknologi pendidikan sebagai masukan (input)
bahkan sejak tahap perencanaan kurikulum. Dengan demikian bentuk
teknologi pendidikan yang akan diterapkan sudah harus dikaji sejak
perencanaan kurikulum. Pemilihan teknologi dalam pendidikan akan
membuka kemungkinan untuk lahirnya berbagai alternatif bentuk
kelembagaan baru yang menyediakan fasilitas belajar. Serangkaian kriteria
pemanfaatan teknologi dalam pendidikan, antara lain:
1. Harus dijaga kesesuaiannya (kompatibilitas) dengan sarana dan
teknologi yang sudah ada,
2. Dapat menstimulasikan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan,
serta
3. Mampu memacu usaha peningkatan mutu pendidikan itu sendiri.
Dengan demikian, adanya penerapan suatu teknologi dalam
pendidikan akan sangat mungkin terjadi perubahan besar-besaran dalam
interaksi belajar mengajar antara sumber-sumber belajar dengan pelaku
belajar.
Berbagai permasalahan yang ada dalam dunia pendidikan saat ini
telah mampu diatasi dengan pemanfaatan jaringan komputer yang mampu
menyajikan fasilitas komunikasi, pertukaran data maupun informasi yang
cepat dan akurat, dan membuat jarak diantara pemakai menjadi tidak penting.
SIM PAI sama halnya SIM menurut Raeymond dan ditik beratkan
pada Pendidikan Agama Islamnya yang artinya adalah sebagai suatu system
berbasis computer yang menyediakan informasi bagi beberapa pemakai
dengan kebutuhan serupa. Output informasi digunakan oleh manajer
maupun non manajer dalam Pendidikan(perusahaan) untuk membuat
keputusan dalam memecahkan masalah.(Raeymond McLeod Jr (1996 : 54).
SIM PAI juga merupakan pendekatan yang teerorganisir dan
terencana unrtuk memberikan eksekusi bantuan informasi yang kuat
memberikan kemudahan bagi proses manajmen Pendidikan Agama Islam,
Modernisai dengan mudah mengakses system yang berbasis computer
sehigga mendukung aktivitas dan kreatifitas guru sehingga sebagai guru PAI
harus melepaskan paradigm lama sebagai guru kolot,gatek dan tertinggal
dalam hal informasi, dengan mensinergikan dan memanfaatkan teknologi
akan mempermudah kegiatan dengan menggunakan sarana prasarana yang
ada di sekolah, pengelolaan evaluasi manajerial oleh kepsek terhadap
administrasi yang ada di sekolah, pengelolaan kurikulum masih perlu
dikembangkan dengan cara on-laine akan lebih di akses oleh pihak manapun
yang membutuhkan informasi terkait, pengelolaan keungan sekolah, dengan
SIM bisa mengakses yang datang dari manapun.
Pendidikan agama Islam dilembaga sekolah tercantum dalam
beberapa mata pelajaran PAI seperti al-qur'an hadis, fiqih, akidah akhlak, dan
SKI serta yang lainnya yang berkaitan dengan keagamaan. Melalui kurikulum
PAI diaharapkan siswa memiliki pengetahuan agama yang menjadi salah satu
mata pelajaran guna membentuk karakter dan kepribadian yang baik. Dengan
adanya sistem informasi manajemen seorang pendidik harus mampu
memanfaatkan teknologi informasi untuk pengembangan diri, harus mampu
berkompetensi dan mampu menggunakan ICT dalam mengaplikasikan
pembelajaran keagamaan. Sehingga mempercepat proses pencapaian tujuan
pendidikan agama Islam.
Selain itu sekolah melakukan kerjasama dengan orang tua dan
beberapa ustad dimadrasah diniyah takmiliyah(MDA), taman pendidikan al-
qur'an(TPQ) atau pengajian yang lainnya didaerah tempat siswa tinggal
dengan membuat buku penghubung orangtua serta buku laporan pengajian
siswa. Serta melakukan rapat orang tua dengan para ustad yang mengajar
siswa didaerahnya masing-masing.Dengan adanya perkembangan sistem
informasi teknologi seperti telepon, handphone bisa dijadikan alat guna
mematau dan melaporkan perkembangan siswa bagi pendidik disekolah.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
1. SIM PAI adalah sebuah metode formal untuk menyediakan informasi yang
akurat dan tepat waktu bagi manajemen pendidikan agama Islam yang
diperlukan untuk menempuh proses pengambilan keputusan, dan
memungkinkan fungsi-fungsi dari manajemen seperti perencanaan,
pengorgaanisasian, pemimpinan, pengendalian dan operasional organisasi
dapat dilaksanakan secara efektif.
2. Penggunaan SIM PAI di sekolah tidak lepas dari pengaplikasian manajemen
komponen-komponen pendidikan.
3. Manfaat SIM PAI menolong lembaga-lembaga bidang apapun dalam
mengintegrasikan data, mempercepat dalam memperoleh informasi dalam
pengambilan keputusan.SIM PAI berhubungan dengan akhlak siswa,
sehinggaakan meningkatan kualitas lembaga pendidikan yang dengan
baik,dan mempercepat proses pembentukan peserta didik yang berakhlakul
karimah yang berbasis Imtaq dan Iptek.
DAFTAR PUSTAKA
Undang-undang Tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan
Pelaksanaannya(UU RI No.20 Thn. 1989), (Jakarta, Sinar Grafika, 1993),
cetakan ke empat hlm.3
Edhy Suntana, Sistem Informasi Manajemen, Graha ilmu, Yogyakarta, 2003 hal.4
https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi_manajemen
Susanto Azhar, Sistem Informasi Manajemen, Bumi Aksara, Jakarta: 2009 Hal:
40.
Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2002) Cetakan ketiga,
hlm.3.