Anda di halaman 1dari 24

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN PENDIDIKAN

AGAMA ISLAM DI SEKOLAH

Oleh:

ATEUNG, S.Pd.I
NIP. 198009182009122003

MIS ZAINUL MILLAH BABAKANLIMUS


SUKASARI-SUMEDANG
2017
KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Alloh SWT atas limpahan rahmat-

Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Sistem

Informasi Manajemen Pendidikan Agama Islam di Sekolah” dengan baik


tanpa ada suatu halangan yang berarti.
Sholawat serta salam semoga tetap tercurahkan kepada Junjungan Nabi
Besar Muhammad SAW, karena beliaulah yang telah membawa Agama Islam
sampai kepada muka bumi.
Tak lupa penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Bapak Kepala
Madrasah yang telah memberikan izin dan kesempatan kepada penulis untuk
membuat makalah ini. Serta kepada rekan rekan yang telah memberikan bantuan
kepada penulis baik itu materiil maupun non materiil sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna.Oleh
karena itu kritik dan saran yang bersifat membangun sangat penulis harapkan,
agar dapat memperbarui pembuatan makalah berikutnya sehingga menjadi lebih
baik lagi.Mudah-mudahan makalah ini dapat bermanfaat untuk penulis dan
pembaca sekalian.
Demikian yang dapat penulis sampaikan apabila ada kekeliruaan dalam
penulis maupun penyampaian bahasa penulis minta maaf.

Sumedang, 9 Oktober 2015

Penulis
DAFTAR ISI

Halaman Judul..............................................................................................
Kata Pengantar.......................................................................................... i
DAFTAR ISI............................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
A.     Latar Belakang.......................................................................... 1
B.     Perumusan Masalah................................................................... 2
C.     Tujuan Penulisan....................................................................... 3
D.     Manfaat Penulisan..................................................................... 3
BAB II KAJIAN TEORITIK
A. Pengertian Sistem Informasi Manajemen
1. Sistem................................................................................... 4
2. Informasi.............................................................................. 6
3. Manajemen........................................................................... 7
B. Fungsi Sistem Informasi Manajemen................................… 8
C. Pendidikan Agama Islam
1. Pengertian Pendidikan agama Islam.................................. 9
2. Landasan Pendidikan Agama Islam................................... 10
3. Tujuan Pendidikan Agama Islam....................................... 10

BAB III PEMBAHASAN


A. Sistem Informasi Manajemen PAI di Sekolah................... 11
BAB III PENUTUP
A.     Kesimpulan .......................................................................... 19

DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Pendidikan adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan


suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual
keagamaan, pengendalian diri,kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta
keterampilan yang diperlukan dirinya,masyarakat, bangsa dan negara.1Dengan
pendidikan manusia mampu mengembangkan segala potensi yang ada pada
dirinya.
Lembaga sekolah merupakan salah satu wadah bagi proses pendidikan
berlangsung. Sehingga keberadaan kualitas sekolah yang baik patut
diperjuangkan guna mendukung tercapainya pembentukan insane
kamil.Berhasil atau tidaknya proses pendidikan bukan hanya diukur dari
pencapaian nilai ujian yang bagus melainkan pada proses pembentukan
akhlakul karimah(akhlak yang baik).
Namun disisi lain banyak diantara orang tua yang hanya mengharapkan
anaknya mendapat nilai bagus tanpa memperhatikan bagaimana prilakunya.
Apakah anaknya mempunyai perilaku yang baik atau buruk sesudah keluar
dari sekolah itu.Ini yang harus menjadi pertanyaan penting bagi semua orang
tua, bahkan menjadi tanggung jawab pendidik disekolah.
Mutu pendidikan dapat tercermin dari mutu SDM.SDM yang rendah
berarti mutu pendidikan pun masih rendah.Hal ini dikarenakan Masyarakat
beranganggapan bahwa keberhasilan pendidikan hanya diukur oleh hasil
tes.Apabila hasil nilai ujian nasional baik maka dianggap sudah berhasil

1 Undang-undang Tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan


Pelaksanaannya(UU RI No.20 Thn. 1989), (Jakarta, Sinar Grafika, 1993), cetakan ke empat
hlm.3
mendidik anak-anaknya.Atau kalau suatu sekolah banyak meluluskan siswa ke
perguruan tinggi melalui SPMB maka dianggap sekolah itu favorit dan banyak
diserbu orang tua untuk menyekolahkan anaknya.
Proses pembelajaran di dalam kelas kurang mendapat perhatian dari
orang tua dan dari pemerintah, yang penting hasil UN (Ujian Nasional).
Umumnya pembelajaran dilakukan dalam bentuk satu arah, guru lebih banyak
ceramah dihadapan siswa sementara siswa mendengarkan. Selain itu,
kebanyakan pengawas dari dinas pendidikan belum berfungsi sebagai
supervisor pembelajaran di kelas. Ketika datang di sekolah, pengawas
memeriksa kelengkapan administrasi guru berupa dokumen renpel (rencana
pelajaran).Begitu juga kepala sekolah yang umumnya lebih mementingkan
dokumen administrasi guru, seperti renpel dari pada masuk kelas melakukan
observasi dan supervisi terhadap pembelajaran oleh seorang guru.
Seiring dengan perkembangan IPTEK yang semakin canggih sekolah
harus mampu menerapkan teknologi agar tidak ketinggalan zaman. Dengan
teknologi proses informasi akan semakin cepat dan diharapkan akan
menambah pengetahuan. Begitu juga para pendidik bisa memperluas wawasan
pengetahuannya.Namun sayangnya sedikit sekali guru yang sudah
memanfaatkan fasilitas ICT (Information Communication Technology) di
sekolah untuk meningkatkan pengetahuan padahal fasilitas itu sudah masuk ke
sekolah, seperti komputer dan telepon. Sementara, sekolah hanya mampu
menyediakan dana untuk rekreasi ke tempat-tempat wisata.
Berdasarkan realitas di atas, makalah ini mencoba membahas pentingnya
Sistem Informasi Manajemen (SIM) PAI dalam suatu organisasi, khususnya
dalam bidang pendidikan atau di sekolah. Penyusunan makalah ini diharapkan
akan mampu membangkitkan semangat organisasi pendidikan dalam
melakukan pelayanannya kepada siswa dan masyarakat sehingga semakin
meningkatkan kualitas output organisasi pendidikan sehingga mereka siap dan
mampu menghadapi tantangan zaman, khususnya segi teknologi dan
informasi.
B. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis merumuskan masalah


sebagai berikut:
1.     Apa pengertian Sistem Informasi Manajemen PAI?
2. Bagaimana penggunaan Sistem Informasi Manajemen PAI di sekolah?
3.     Apa manfaat yang didapatkan oleh sekolah dengan adanya perkembangan
sistem informasi manajemen PAI di sekolah?

C.    Tujuan Penulisan

Berdasarkan rumusan masalah di atas, maka tujuan penulisan ini adalah


untuk mengetahui :
1. Bagaimana pengertian Sistem Informasi Manajemen PAI     
2. Bagaimana penggunaan Sistem Informasi Manajemen PAI di sekolah
3.     Manfaat yang didapatkan oleh sekolahdengan adanya perkembangan
sistem informasi manajemen PAI di sekolah
D. Manfaat Penulisan

1.       Bagi Penulis

a. Mengembangkan diri dan membuka wawasan pengetahuan baru


tentang SIM PAI di Sekolah
b. Melatih membuat karya nyata yang berguna

2.        Bagi Pihak Lain

a. Menjadi bahan pertimbangan dalam pengembangan sistem baru


b. Menjadi landasan atau dasar pemikiran dalam pengembangan sistem
baru
c. Menambah referensi pustaka yang berhubungan dengan SIM.
BAB II
KAJIAN TEORI

A. Pengertian Sistem Informasi Manajemen (SIM)


1. Sistem

Secara etimologis sistem berasal dari bahasa Yunani yaitu systēma yang
berarti:(1) keseluruhan yang tersusun dari sekian banyak bagian; (2)
hubungan yang berlangsung diantara satuan-satuan atau komponen secara
etratur. Dengan demikian systema berarti hubungan bagian atau komponen
yang saling berhubungan secara teratur yang merupakan satu keseluruhan,
sehingga pada suatau sistem trdapat beberapa sistem kecil (secondary
system, subsistem).2
Sistem juga merupakan kesatuan bagian-bagian yang saling
berhubungan yang berada dalam suatu wilayah serta memiliki item-item
penggerak, contoh umum misalnya seperti negara. Negara merupakan suatu
kumpulan dari beberapa elemen kesatuan lain seperti provinsi yang saling
berhubungan sehingga membentuk suatu negara dimana yang berperan
sebagai penggeraknya yaitu rakyat yang berada dinegara tersebut.
Berikut pengertian dan definisi sistem menurut beberapa ahli:
a. Edhy Suntana (2003:4), Sistem adalah sekumpulan hal atau kegiatan
atau elemen atau subsistem yang saling bekerja sama atau yang
dihubungkan dengan cara-cara tertentu sehingga membentuk satu
kesatuan untuk melaksanakan suatu fungsi guna mencapai suatu tujuan3
b. L. James Havery ; Sistem merupakan prosedur logis dan rasional guna
melakukan atau merancang suatu rangkaian komponen yang
berhubungan satu sama lain.

2Helmawati, Sistem Informasi Manajemen PAI,(Bandung: PT.Remaja Rosdakarya,


2015), Cetakan kesatu, hlm.14
3Edhy Suntana, Sistem Informasi Manajemen, (Yogyakarta: Graha ilmu, 2003) hal.4
c. Ludwig Von Bartalanfy ; Sistem merupakan seperangkat unsur yang
saling terikat dalam suatu antar relasi di antara unsur-unsur tersebut
dengan lingkungan.
d. O’brien ; Sistem adalah sekelompok komponen yang saling
berhubungan, bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama dengan
menerima input serta menghasilkan output dalam transformasi yang
teratur.
e. Azhar Susanto ; Sistem adalah kumpulan/group dari sub
sistem/bagian/komponen apapun baik fisik maupun non fisik yang
saling berhubungan satu sama lain dan bekerja sama secara harmonis
untuk mencapai satu tujuan tertentu.4
f. Jogianto (1990:2), Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang
berinteraksi untuk mencapai suatu tujuan tertentu. Sistem ini
menggambarkan suatu kejadian-kejadian dan kesatuan yang nyata,
seperti tempat, benda dan orang-orang yang betul-betul ada dan terjadi.5
2. Karakteristik Sistem

Komponen atau Karakteristik sistem adalah bagian yang membentuk


sebuah sistem, diantaranya:
a. Mempunyai komponen
b. Mempunyai batas
c. Mempunyai Lingkungan
d. Mempunyai penghubung Antar-Komponen
e. Memiliki masukan (input)
f. Memiliki pengolahan
g. Memiliki keluaran(output)
h. Memiliki sasaran
i. Mempunyai kendali
j. Mempunyai umpan balik.6
4https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi_manajemen
5Jogiyanto, Analisis dan Disain Sistem Informasi,( Yogyakarta: ANDI OFFSET),1990.
6 Helmawati, Op, Cit., hlm.15
3. Informasi
Adapun informasi menurut beberapa ahli diartikan sebagai berikut:
a. Informasi adalah data yang telah diolah atau dianalisis dengan suatu
cara bermakna sehingga dapat memberikan manfaat (arti) bagi
pengguna.7

b. Informasi merupakan kumpulan data yang telah diolah, baik bersifat


kualitatif maupun kuantitatif dan memiliki arti lebih luas.

c. Menurut Azhar susanto (2004 : 40) mengatakan bahwa : informasi


adalah pengolahan data yang memberikan arti  dari manfaat.
Menurutnya memiliki 3 (tiga) hal penting, yaitu :
1) Informasi itu merupakan hasil pengolahan data
2) Memberikan makna atau arti

3) Berguna atau bermanfaat dalam meningkatkan kepastian

4) Sedangkan menurut Mc. Leod bahwa informasi yang berkualitas


itu jika memiliki ciri-ciri sebagai berikut:
1) Akurat, artinya informasi harus mencerminkan keadaan yang
sebenarnya
2) Tepat waktu, artinya iformasi itu harus tersedia atau ada pada
saat informasi itu diperlukan, tidak besok atau beberapa jam
lagi.
3) Relevan, artinya iformasi yang harus diberikan harus sesuai
dengan yang dibutuhkan.
4) Lengkap artinya informasi harus diberikan secara lengkap.8

7Ibid., hlm.86.
8Susanto Azhar,  Sistem Informasi Manajemen, (Jakarta : Bumi Aksara 2009 ) Hal: 40.
Sementara menurut Stoner (1996) yang dikutip oleh Helmawati (2015:
18) menyatakan bahwa informasi yang berkualitas dinilai dari empat factor,
yaitu:
a. Mutu informasi
b. Informasi tepat waktu
c. Jumlah informasi
d. Relevansi informasi

4. Manajemen
Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber
daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk
mencapai suatu tujuan tertentu. (Drs. H. Malayu S.P. Hasibuan – 1985).
Istilah manajemen memiliki berbagai pengertian. Secara universal
manajemen adalah penggunaan sumberdaya organisasi utk mencapai
sasaran dan kinerja yg tinggi dalam berbagai tipe organisasi profit maupun
non profit.9
Menurut Stoner yang dikutip oleh Helmawati(2015:19) menyatakan
bahwa manajemen didefinisikan sebagai proses merencanakan,
mengorganisasikan, memimpin dan mengendalikanpekerjaan anggota
organisasi dan menggunakan semua sumber daya organisasi yang sudah
ditetapkan. Dari pengertian ini, fungsi manajemen tidak jauh dari empat
fungsi yaitu; merencanakan (planning), mengorganisasikan (organizing),
memimpin(leading atau actuating), dan mengendalikan (controlling).

a. Merencanakan (Planning) adalah proses menetapkan sasaran dan


tindakan yang perlu dilakukan untuk mencapai sasaran yang telah
ditetapkan.
Dalam perencanaan pendidikan, para pendidik dan para pemimpin
perlu;

9Hasibuan, Malayu . Dasar-Dasar Perbankan,( Jakarta: Bumi Aksara, 2004) hal. 54


 Memilih sasaran pendidikan
 Menetapkan tujuan pendidikan
 Menyusun program secara sistematis untuk mencapai tujuan
b. Pengorganisasian (organizing) adalah proses mengatur dan
mengalokasikan pekerjaan, wewenang dan sumber daya di antara
anggota organisasi.
c. Memimpin (leading/actuating) adalah proses mengarahkan dan
memengaruhi aktivitas yang berkaitan dengan pekerjaan dari
anggotanya atau seluruh organisasi.
Memimpin meliputi;
 Mengarahkan
 Memengaruhi
 Memotivasi
d. Pengendaalian (Controlling) adalah proses untuk memastikan bahwa
aktivias yang dilaksanakan sesuai dengan aktivitas yang direncanakan.
Agar pengendalian berhasil dilaksanakan ada beberapa yang harus
diperhatikan, yaitu;
 Menetapkan standar prestasi kerja
 Mengukur prestasi saat ini
 Membandingkan prestasi saat ini dengan standar yang telah
ditetapkan
 Mengambil tindakan korektif bila ada penyimpangan
Dengan demikian sistem informasi manajemen adalah sebuah metode
formal untuk menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu bagi
manajemen yang diperlukan untuk menempuh proses pengambilan
keputusan, dan memungkinkan fungsi-fungsi dari manajemen seperti
perencanaan, pengorgaanisasian, pemimpinan, pengendalian dan
operasional organisasi dapat dilaksanakan secara efektif.

B. Fungsi Sistem Informasi Manajemen


Fungsi sistem informasi dalam manajemen tentu melekat pada fungsi
manajemen itu sendiri, yaitu:
1. Perencanaan
Manfaat perencanaan;
a. Alat pemberi arah
b. Alat memfokuskan tujuan yang akan dicapai
c. Alat pedoman rencana dan keputusan
d. Alat bantu mengevaluasi kemajuan yang dicapai
2. Pengambilan Keputusan
3. Pengendalian
Langkah-langkah pengendalian;
a. Menetapkan standar dan metode untuk mengukur kinerja
b. Mengukur kinerja
c. Mengukur apakah kinerja sudah sesuai dengan standar
d. Mengambil tindakan korektif(perbaikan)10
C. Pendidikan Agama Islam
1. Pengertian Pendidikan Agama Islam
Pendidikan mempunyai kedudukan yang urgen bagi manusia untuk
menghadapi kelangsungan hidupnya.Pendidikan dituntut untuk dapat
mengantarkan manusia pada kehidupan yang sesungguhnya.Pendidikan
yang dikenal dewasa ini tidak hanya mencakup secara umum tetapi juga
spesifik kepada pendidikan agama Islam.Dimana pendidikan agama Islam
dituntut untuk dapat mencetak generasi-generasi penerus yang handal baik
dalam ilmu pendidikan umum maupun agama Islam.
Pendidikan dalam bahasa inggris dikenal dengan istilah ‘’Education’’,
oxford dictionary memberikan makna ‘’ a prosess of teaching, training and
learning,especially in school of colleges, to improve knowledge and develop
skill “ yaitu sebuah proses mengajar, melatih dan belajar, khususnya di suatu
lembaga sekolah untuk mentransfer pengetahuan dan mengembangkan
kemampuan. Pendidiknya dikenal dengan Educator. Sedangkan dalam
10 Helmawati, Op.Cit hlm,34-37
bahasa arab, pendidikan dikenal dengan sebutan “tarbiyah”, yang berarti
secara etimologi(bahasa) adalah penambahan, pertumbuhan, pemeliharaan
dan penjagaan.
Az-Zamakhsyari mnenambahkan makna kata tersebut(tarbiyah) dengan
“pengajaran dan kedudukan tertinggi”, majdudin menambahkan makna lain,
yakni member makan dan kemuliaan. Berdasarkan pendapat para ahli Asep
A fathurrohman(2013:33) menyimpulkan bahwa pengertian pendidikan
istilah adalah usaha sadar manusia untuk mengembangkan seluruh
potensi(fithrah) melalui kegiatan-kegiatan individu untuk kegiatan social,
adat, budaya dan sebagainya dalam mencapai tujuan menjadi manusia yang
seutuhnya dalam kerangka mardhatillah.11
Pendidikan agama Islam menurut Al-Abrasyi adalah mempersiapkan
manusia supaya hidup dengan sempurna dan bahagia, mencintai tanah air,
tegap jasmaninya, sempurna budi pekertinya (aakhlaknya), teratur
pikirannya, halus perasaannya mahir dalaam pekerjaannya, manis tutur
katanya baik dengan lisan atau tulisan.Sementara menurut Merimba
Pendidikan Islam adalah bimbingan jasmani dan rohani berdasarkan hukum-
hukum agama Islam menuju kepada terbentuknya kepribadian utama
menurut ukuran-ukuran Islam.
Dari kedua definisi di atas maka pendidikan islam adalah ssuatu proses
educative yang mengarah kepada pembentukan akhlak atau kepribadian.12

2. Landasan Pendidikan Agama Islam


Landasan Pendidikan Agama islam adalah ;al-qur'an, sunnah, dan
ijtihad.

11 Asep Ahmad Fathurrohman, Ilmu Pendidikan Islam(Dengan Pendekatan Teologis


dan Filosofis), (Bandung: Pustaka Al-Kasyaf, 2014) Cetakan kedua hlm.33.
12 Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2002) Cetakan ketiga,
hlm.3.
3. Tujuan Pendidikan Agama Islam
Ibnu Khaldun menyatakan bahwa tujuan pendidikan agama Islam ada
dua, yaitu:
a. Tujuan keagamaan, maksudnya ialah beramal untuk akhirat, sehingga ia
menemui tuhannya dan telah menunaikan hak-hak Allah yang
diwajibkan atasnya
b. Tujuan ilmiah yang bersifat keduniaan, yaitu apa yang diungkapkan
oleh pendidikan modern dengan tujuan kemanfaatan atau persiapan
untuk hidup.13
Dari penjelasan di atas dapat dipahami bahwa SIM PAI adalah sebuah
metode formal untuk menyediakan informasi yang akurat dan tepat waktu
bagi manajemen pendidikan agama Islam yang diperlukan untuk menempuh
proses pengambilan keputusan, dan memungkinkan fungsi-fungsi dari
manajemen seperti perencanaan, pengorgaanisasian, pemimpinan,
pengendalian dan operasional organisasi dapat dilaksanakan secara efektif.

BAB III
PEMBAHASAN

A. Sistem Informasi Manajemen PAI di Sekolah

13Ibid, hlm.71
Dalam dunia Pendidikan, keberadaan sistem informasi merupakan
salah satu komponen yang didak dapat dipisahkan dari aktivitas pendidikan
itu tersendiri. Kedua dominan ini memiliki tingkat ketergantungan yang
cukup tinggi dalam membentuk karakteristik dunia pendidikan itu
tersebut,tanpa terkecuali pendidikan agama Islam. Manajemen dalam
menggambarkan hubungan kedua aspek tersebut di manna pendidkan agama
Islam sebagai penggerak (Drive) terhadap sistem informasi pendidikan agama
Islam itu sendiri, sedangkan sistem informasi PAI akan menjadi penentu
kinerja pendidikan.
Dalam hal ini terdapat persepektif yang melihat bahwa dunia
pendidikan dan sistem informasi berada dalam lingkungan mikro lembaga-
lembaga pendidikan, juga merupakan bagian makro dunia pendidikan secara
keseluruhan.Peran masyarakat, dan globalisasi merupakan berbeda contoh
komponen mikro yang perilakunya yang tidak dapat dikendalikan oleh sebuah
lembaga pendidikan.Kedua persefektip di atas harus dapat di pelajari dan di
analisis agar dapt memberikan gambaran mengenai keberadaan lingkungan
mikro dan makro tempat beroperasinya sistem informasi pendidikan. Lebih
jauh lagi hal ini dapat membantu para pengambil kebijakan bidang
pendidikan dalam memutuskan setretagi apa yang tepat untuk di terapkan
dalam pengendalian dan monitoring terhadap komponen-komponen
pendidikan. Ada sebuah kerangka pemikiran yang dapat melihat di mana
sebenarnya posisi sistem informasi dalam kerangka Mikro dan makro
lembaga pendidikan. 
Dalam sebuah lembaga pendidikan memiliki komponen-komponen
yang di perlukan untuk menjalankan oprasional pendidikan, seperti
siswa/mahasiwsa, sarana-prasarana, struktur organisasi, proses, sumber daya
manusia (tenaga pendidik), dan biaya organisasi, adapun sistem organisasi
terdiri dari komponen-komponen pendukung lembaga pendidikan untuk
menyediakan informasi yang di butuhkan pihak pengambil keputusan saat
melakukan aktivitas pendidikan. 
Sistem informasi terbentuk dari komponen-komponen;
1. perangkat keras (hardware),
2. perangkat lunak (software), dan
3. perangkat manusia (brainware),
Dalam teori manajemen untuk menjalankan sebuah lembaga
pendidikan, strategi lembaga pendidikan dan strategi sistem informasi harus
saling mendukung sehingga dapat membantu proses tercapainya tujuan
pendidikan yang maksimal.Selain itu bagi pihak lembaga pendidikan akan
mendapat nilai positip.
Keunggulan bersaing (competitive advantage) lembaga pendidikan
yang bersangkutan, jika dilihat dari perspektif makro, di luar lembaga
pendidikan terlihat ada dua dominan, yaitu lembaga pendididkan pesaing dan
sistem informasinya yang memiliki komponen yang sama, selain itu terdapat
komponen pemerintah sebagai penyusun kebijakan dan peraturan bidang
pendidikan, masyarakat, dan lain sebaginya, komponen lembaga pendidikan
external ini secara langsung maupun tidak langsung berpengaruh terhadap
komponen lembaga pendidikan secara internal. Dari sistem informasi, factor
eksternal adalah perkembangan teknologi, baik perangkat keras maupun
perangkat lunak. 
Ketika orang berpikir mengenai pendidikan dan pembelajaran, mereka
umumnya memiliki pertanyaan yang menyangkut informasi apa yang paling
penting untuk dipelajari. Cara apa yang paling baik digunakan untuk
metransformasikan informasi dari pengajar ke peserta ajar. Dan bagaimana
cara yang terbaik untuk menyampaikan informasi yang mudah dipahami dan
dipelajari.
Menurut Karsidi(2000), masalah pokok yang dihadapi pendidikan di
Indonesia antara lain mengenai peningkatan kualitas, pemerataan kesempatan
pendidikan, dan relevansi pendidikan dengan pembangunan nasional.
Masalah tersebut membutuhkan penyelesaian selain cara konvensional yang
dikenal selama ini. Secara umum aplikasi sistem informasi dalam pendidikan
diharapkan mampu melakukan hal-hal sebagai berikut :
1.      dapat menyebarkan informasi secara luas, seragam dan cepat.
2.      dapat membantu, melengkapi dan menggantikan tugas guru bila
diperlukan.
3.        dapat menunjang kegiatan belajar masyarakat serta mengajak partisipasi
masyarakat.
4.         dapat menambah keanekaragaman sumber maupun kesempatan belajar.
5.         dapat menambah daya tarik untuk belajar.
6.         dapat menghemat biaya.14
Semula teknologi pendidikan dipandang hanya berperan pada taraf
pelaksanaan kurikulum di kelas. Sementara konsepsi baru yang akan
digunakan menghendaki teknologi pendidikan sebagai masukan (input)
bahkan sejak tahap perencanaan kurikulum. Dengan demikian bentuk
teknologi pendidikan yang akan diterapkan sudah harus dikaji sejak
perencanaan kurikulum. Pemilihan teknologi dalam pendidikan akan
membuka kemungkinan untuk lahirnya berbagai alternatif bentuk
kelembagaan baru yang menyediakan fasilitas belajar. Serangkaian kriteria
pemanfaatan teknologi dalam pendidikan, antara lain:
1. Harus dijaga kesesuaiannya (kompatibilitas) dengan sarana dan
teknologi yang sudah ada,
2. Dapat menstimulasikan perkembangan teknologi dan ilmu pengetahuan,
serta
3. Mampu memacu usaha peningkatan mutu pendidikan itu sendiri.
Dengan demikian, adanya penerapan suatu teknologi dalam
pendidikan akan sangat mungkin terjadi perubahan besar-besaran dalam
interaksi belajar mengajar antara sumber-sumber belajar dengan pelaku
belajar.
Berbagai permasalahan yang ada dalam dunia pendidikan saat ini
telah mampu diatasi dengan pemanfaatan jaringan komputer yang mampu
menyajikan fasilitas komunikasi, pertukaran data maupun informasi yang
cepat dan akurat, dan membuat jarak diantara pemakai menjadi tidak penting.

14Karsidi, Ravik. 2000. Penerapan Teknologi Untuk Peningkatan Mutu


Dengan keberadaan jaringan pemakai dapat berbicara dalam bentuk text dan
audio visual, variasi fasilitas yang dapat diberikan oleh suatu jaringan sangat
tergantung pada jenis dan versi aplikasi yang digunakan dan tentu harus
didukung dengan kondisi hardware yang memadai sebagai suatu prasyarat
dalam penggunaan software aplikasi.
Sistem informasi akademik merupakan solusi yang paling banyak
digunakan dalam mengelola data-data akademik lembaga pendidikan yang
ada di Indonesia. Selain mempermudah proses pengelolaan data, sistem
informasi ini juga memperkecil biaya operasional yang harus dikeluarkan
oleh lembaga terkait. Hal ini sangat sesuai dengan kondisi perekonomian
negara yang tidak menentu sekarang ini.
Seperti telah dijelaskan sebelumnya, penggunaan sistem informasi
akademik itu sendiri dapat dijadikan sarana yang sangat menguntungkan bagi
peserta didik yang tidak mungkin mengikuti proses akademis secara
langsung, seperti melakukan proses registrasi, atau proses belajar mengajar di
kelas. Sesungguhnya sistem informasi akademik tidak bertujuan untuk
menggeser sistem konvensional yang sudah ada sebelumnya. Bagaimanapun
juga proses lama tersebut masih perlu digunakan dalam beberapa proses
pembelajaran seperti tatap muka antara siswa dengan pengajarnya.
Menurut Riyana(2004), sebagai bagian dari pembelajaran, teknologi
informasi memiliki tiga kedudukan, yaitu sebagai suplemen, komplemen, dan
substitusi. Peserta didik tidak memiliki kewajiban untuk mengakses materi
pembelajaran melalui teknologi informasi sehingga disebut sebagai suplemen.
Namun peserta didik yang memanfaatkannya tentu akan memiliki tambahan
pengetahuan atau wawasan.
Teknologi informasi dikatakan berfungsi sebagai komplemen atau
pelengkap bila materi pembelajaran pada sistem informasi diprogramkan
untuk melengkapi materi pembelajaran yang diterima peserta didik di dalam
kelas. Sehubungan dengan hal ini, ada 3 alternatif model kegiatan
pembelajaran yang dapat dipilih para siswa, yaitu apakah mereka akan
mengikuti kegiatan pembelajaran yang disajikan secara konvensional saja,
atau sebagian secara tatap muka dan sebagian lagi melalui internet, atau
bahkan sepenuhnya melalui internet. Alternatif model pembelajaran manapun
yang akan dipilih oleh para siswa tidak menjadi masalah dalam penilaian.
Hingga saat ini telah dikembangkan sistem informasi akademis dalam
berbagai bentuk.Mulai dari sistem informasi yang dapat diakses melalui
internet, intranet maupun sms. Aplikasi yang dikembangkan juga memiliki
fungsi antara lain untuk melihat nilai, mengambil bahan kuliah, kuliah online,
hingga proses registrasi yang semuanya bisa dilakukan melalui internet, sms,
maupun koneksi yang lain.
Manfaat dari penggunaan sistem informasi akademik juga bermacam-
macam, yaitu;

1. Penanganan masalah administrasi pada saat penerimaan siswa/mahasiswa


baru,
2. pengelolaan data akademik siswa/mahasiswa,
3. pelaksanaan kegiatan pembelajaran, manajemen sumber daya serta
proses pengambilan kebijakan dari eksekutif yang semuanya dapat 
dilakukan secara lebih efektif dan optimal dengan menggunakan sistem
informasi.

SIM sangat dibutuhkan di setiap lini atau bidang organisasi karena


sangat membantu proses-proses pegambilan keputusan dalam
berorganisasi.begitu juga dengan dunia pendidikan yang tidak jauh
merupakan suatu organisasi yang terintegrasi, mulai dari murid, sekolah,
hingga dinas pendidikan.
SIM PAI sendiri dapat mengitegrasikan berdasarkan fungsi dan
kemanfaatannya sesuai dengan SIM secara umun yang memiliki fungsi
mengolah data yang ada sehingga mempermudah pihak pengambil keputusan
dalam mengambil keputusan yang di perlukan.

1.       SIM sebagai action learning dalam pendidikan, merupakan pendekatan


yang digunakan dalam pelatihan dan penggunaan SDM lembaga
pendidikan.yaitu untuk mengidentifikasi peluang penyempurnaan proses
pembelajaran, merancang program pelajaran sehingga merealisasikan visi
dalam operasional sekolah.
2.      SIM sangat dibutuhkan dalam proses peningkatan pendidikan
menghasilkan informasi cepat, tepat dan akurat.
3.      Peranan SIM dalam meningkatkan kualitas pendidikan Menurut Reisnic
(2000) ketika orang berpikir mengenai pendidikan dan   pembelajaran
mereka umumnya memiliki pertanyaan yang mennyangkut informasi
apayang paling penting di pelajari? Cara apa yang paling baik di gunakan
untuk mentransformasikan informasi dari pengajar kepesertaajar? Dan
bagaimana yang terbaik untuk menyampaikan informasi yang mudah di
pahami dan dipelajari?
4.      Menurut Karsidi (2000), masalah pokok yang di hadapi pendidikan di
Indonesia antara lain mengenai peningkatan mutu ,pemerataan
kesempatan pendidikan, dan relevansi pendidikan dengan  pembangunan
nasiononal.masalah tersebut membutuhkan penyelesaian selain cara
konvensional yang di kenal selama ini.
5.      Selama ini  sistem informasi dalam pendidikan di harapkan mampu
melakukan hal-hal sebagai berikut :
a. Dapat menyebarkan informasi secara luas,seragam dan cepat
b. Dapat membeantu,melengkapi dan menggantikan tugas guru bila
di perlukan
c.       Dapat menunjang kegiatan belajar masyarakat serta mengajak
partisipasi masyarakat
d.      Dapat menambah keaekaragaman sumber maupun kegiatan belajar
e.       Dapat menambah daya tarik untuk belajar
f.      Dapat menghemat  biaya

Manfaat SIM dalam dunia pendidikan mencakup banyak sektor yang


diantaranya:
a.      Hal koneksi  dan setting (data base,setting tahun ajaran,kurikulum)
b.      Pengelolaan kesiswaan(data siswa berprestasi,data beasiswa,mutasi
siswa)
c.      Pengelolaan akademik (nilai hasil ujian,data nilai KTSP/2013 ,data
absensi,data BK,data kasus siswa)
d.      Pengelolaan data guru dan karyawan (biodata guru dan karyawan,riwayat
pendidikan guru dll)
e.     Pengelolaan keuangan sekolah
f.      Pengelolaan dan penertiban administrasi perpustakaan(pengelolaan buku
judul kategoridan deskripsi)
g.     Bank soal 

SIM PAI sama halnya SIM menurut Raeymond dan ditik beratkan
pada Pendidikan Agama Islamnya yang artinya adalah sebagai suatu  system
berbasis computer yang menyediakan  informasi bagi beberapa pemakai
dengan kebutuhan serupa. Output informasi    digunakan oleh manajer
maupun non manajer dalam Pendidikan(perusahaan) untuk membuat
keputusan dalam memecahkan masalah.(Raeymond McLeod Jr (1996 : 54).
SIM PAI juga merupakan pendekatan yang teerorganisir dan
terencana unrtuk memberikan eksekusi bantuan informasi yang kuat
memberikan kemudahan bagi proses manajmen Pendidikan Agama Islam,
Modernisai dengan mudah mengakses system yang berbasis computer
sehigga mendukung aktivitas dan kreatifitas guru sehingga sebagai guru PAI
harus melepaskan paradigm lama sebagai guru kolot,gatek dan tertinggal
dalam hal informasi, dengan mensinergikan dan memanfaatkan teknologi
akan mempermudah kegiatan dengan menggunakan sarana prasarana yang
ada di sekolah, pengelolaan evaluasi manajerial oleh kepsek terhadap
administrasi yang ada di sekolah, pengelolaan  kurikulum masih perlu
dikembangkan dengan cara on-laine akan lebih di akses oleh pihak manapun
yang membutuhkan informasi terkait, pengelolaan keungan sekolah, dengan
SIM bisa mengakses yang datang dari manapun.
Pendidikan agama Islam dilembaga sekolah tercantum dalam
beberapa mata pelajaran PAI seperti al-qur'an hadis, fiqih, akidah akhlak, dan
SKI serta yang lainnya yang berkaitan dengan keagamaan. Melalui kurikulum
PAI diaharapkan siswa memiliki pengetahuan agama yang menjadi salah satu
mata pelajaran guna membentuk karakter dan kepribadian yang baik. Dengan
adanya sistem informasi manajemen seorang pendidik harus mampu
memanfaatkan teknologi  informasi untuk pengembangan diri, harus mampu
berkompetensi dan mampu menggunakan ICT  dalam mengaplikasikan
pembelajaran keagamaan. Sehingga mempercepat proses pencapaian tujuan
pendidikan agama Islam.
Selain itu sekolah melakukan kerjasama dengan orang tua dan
beberapa ustad dimadrasah diniyah takmiliyah(MDA), taman pendidikan al-
qur'an(TPQ) atau pengajian yang lainnya didaerah tempat siswa tinggal
dengan membuat buku penghubung orangtua serta buku laporan pengajian
siswa. Serta melakukan rapat orang tua dengan para ustad yang mengajar
siswa didaerahnya masing-masing.Dengan adanya perkembangan sistem
informasi teknologi seperti telepon, handphone bisa dijadikan alat guna
mematau dan melaporkan perkembangan siswa bagi pendidik disekolah.

BAB IV
PENUTUP

A. Kesimpulan

1. SIM PAI adalah sebuah metode formal untuk menyediakan informasi yang
akurat dan tepat waktu bagi manajemen pendidikan agama Islam yang
diperlukan untuk menempuh proses pengambilan keputusan, dan
memungkinkan fungsi-fungsi dari manajemen seperti perencanaan,
pengorgaanisasian, pemimpinan, pengendalian dan operasional organisasi
dapat dilaksanakan secara efektif.
2. Penggunaan SIM PAI di sekolah tidak lepas dari pengaplikasian manajemen
komponen-komponen pendidikan.
3. Manfaat SIM PAI menolong lembaga-lembaga  bidang apapun dalam
mengintegrasikan data, mempercepat dalam memperoleh informasi dalam
pengambilan keputusan.SIM PAI berhubungan dengan akhlak siswa,
sehinggaakan meningkatan kualitas lembaga pendidikan yang dengan
baik,dan mempercepat proses pembentukan peserta didik yang berakhlakul
karimah yang berbasis Imtaq dan Iptek.

DAFTAR PUSTAKA
Undang-undang Tentang Sistem Pendidikan Nasional dan Peraturan
Pelaksanaannya(UU RI No.20 Thn. 1989), (Jakarta, Sinar Grafika, 1993),
cetakan ke empat hlm.3

Helmawati, Sistem Informasi Manajemen PAI,(Bandung:PT.Remaja Rosdakarya,


2015), Cetakan kesatu, hlm.14

Edhy Suntana, Sistem Informasi Manajemen, Graha ilmu, Yogyakarta, 2003 hal.4

https://id.wikipedia.org/wiki/Sistem_informasi_manajemen

Jogiyanto, Analisis dan Disain Sistem Informasi, ANDI OFFSET


Yogyakarta,1990.

Susanto Azhar,  Sistem Informasi Manajemen, Bumi Aksara, Jakarta: 2009 Hal:
40.

Hasibuan, Malayu . Dasar-Dasar Perbankan, Jakarta: Bumi Aksara, 2004, hal. 54

Asep Ahmad Fathurrohman, Ilmu Pendidikan Islam(Dengan Pendekatan Teologis


dan Filosofis), (Bandung:Pustaka Al-Kasyaf, 2014) Cetakan kedua
hlm.33.

Ramayulis, Ilmu Pendidikan Islam, (Jakarta: Kalam Mulia, 2002) Cetakan ketiga,
hlm.3.

Karsidi, Ravik. 2000. Penerapan Teknologi Untuk Peningkatan Mutu

Anda mungkin juga menyukai