Anda di halaman 1dari 23

FUNGSI PENGELOLAAN SISTEM PERSEKOLAHAN DAN KONVENSI

PENGELOLAAN SISTEM PERSEKOLAHAN

Makalah ini disusun untuk memenuhi tugas kelomopok mata kuliah


Akreditasi Sistem Persekolahan dan Penjaminan Mutu

Dosen Pengampu :
Dr. A. Yusuf Sobri, M.Sos., M.Pd
Dr. Sunarni, S.Pd., M.Pd

Disusun oleh :
A. Aulia Reski Novianti Alnisyar (210132832807)
Minatullah (210132832813)
Panji Adipura Sumekar (210132802958)
Rosida Kerin Meirani (210132832810)
Sindy Mulia Eka (210132832822)

PROGRAM STUDI MAGISTER MANAJEMEN PENDIDIKAN


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS NEGERI MALANG
2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas rahmat dan hidayah-
Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul "Fungsi
Pengelolaan Sistem Persekolahan dan Konvensi Pengelolaan Sistem
Persekolahan" dengan tepat waktu. Makalah disusun untuk memenuhi tugas
Akreditasi Sistem Pesekolahan dan Penjaminan Mutu. Selain itu, makalah ini
bertujuan menambah wawasan bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Penulis mengucapkan terima kasih kepada Dr. A. Yusuf Sobri, M.Sos.,
M.Pd &Dr. Sunarni, S.Pd., M.Pd selaku Dosen Mata Kuliah Akreditas Sistem
Pesekolahan dan Pinjaman Mutu. Ucapan terima kasih juga disampaikan kepada
semua pihak yang telah membantu diselesaikannya makalah ini. Penulis
menyadari makalah ini masih jauh dari sempurna. Oleh sebab itu, saran dan kritik
yang membangun diharapkan demi kesempurnaan makalah ini.

Malang, Februari 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................i

DAFTAR ISI...........................................................................................................ii

DAFTAR GAMBAR.............................................................................................iii

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1

A. Latar Belakang...................................................................................1
B. Rumusan Masalah..............................................................................2
C. Tujuan................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3

A. Data, Informasi dan Proses Pengambilan Keputusan........................3


B. Fungsi informasi dalam sistem organisasi.........................................6
C. Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen (SIM) Sekolah............7
BAB III PENUTUP..............................................................................................17

A. Kesimpulan......................................................................................17
DAFTAR RUJUKAN...........................................................................................18

ii
DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Klasifikasi Informasi…………………………………………………4

Gambar 2.2 Area Keputusan dan Level Manajemen…………………………...…6

iii
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pada saat ini, kebutuhan informasi semakin penting dan mendesak
sejalan dengan arus globalisasi yang terjadi di seluruh dunia. Penerapan
sistem informasi manajemen yang berbasis kompetensi menjadi kebutuhan
yang mutlak dan dapat memberikan keunggulan kompetitif sehingga
mendapat prioritas yang tinggi. Sistem informasi manajemen adalah
sebuah sistem informasi yang melakukan semua pengolahan transaksi dan
memberikan dukungan informasi untuk fungsi manajemen serta proses
pengambilan keputusan. Pengelolaan atau manajemen yang baik dalam
suatu lembaga pendidikan menjadi hal yang mutlak bagi keberlangsungan
hidup lembaga tersebut. Salah satu hal penting yang dapat
mempertahankan bahkan mengembangkan sebuah lembaga pendidikan
adalah pengelolaan sistem informasi secara tepat.Kemajuan ilmu dan
teknologi informasi ini telah banyak mengubah cara pandang dan gaya
hidup masyarakat Indonesia dalam menjalankan kegiatannya.
Perkembangan dan peranan teknologi informasi dalam sistem pendidikan
telah masuk ke era baru tetapi belum diimbangi dengan peningkatan
Sumber.
Daya manusia untuk memanfaatkan teknologi informasi dalam
proses pendidikan. Peningkatan kinerja pendidikan di masa mendatang
diperlukan sistem informasi dan teknologi informasi yang tidak hanya
berfungsi sebagai sarana pendukung, tetapi lebih sebagai senjata utama
untuk mendukung keberhasilan. dunia pendidikan sehingga mampu
bersaing di pasar global. Sistem pendidikan telah berusaha untuk
melakukan perubahan yang mendasar, misalnya melalui tiga bentuk
kebijakan pemerintah. Pertama, meningkatkan ketentuan wajib belajar dari
6 ke 9 tahun. Kedua, mengarahkan pendidikan agar lebih relevan dengan
perkembangan industri, dengan teknologi informasi atau memiliki
keterkaitan dan kesesuaian. Ketiga, mendorong pendidikan sekolah
menengah untuk lebih banyak menyiapkan tenaga terampil sehingga
2

lulusannya tidak memandang perguruan tinggi sebagai satu-satunya


alternatif pilihan masa depan.
Perkembangan sistem informasi manajemen telah menyebabkan
terjadinya perubahan yang cukup signifikan dalam pola pengambilan
keputusan yang dilakukan oleh manajemen baik pada tingkat operasioanal
maupun (pelaksana teknis) maupun pimpinan pada semua jenjang.
Perkembangan ini juga telah menyebabkan perubahan -perubahan peran
dari para manajer dalam pengambilan keputusan, mereka dituntut untuk
selalu memperoleh informasi yang paling akurat yang dapat digunakan
dalam proses pengambilan keputusan. Perencanaan, pengorganisasian,
kepemimpinan, dan pengawasan, khususnya dalam bidang pendidikan
merupakan kegiatan manajerial yang pada hakikatnya merupakan proses
pengambilan keputusan dan semua kegiatan tersebut membutuhkan
informasi.Informasi yang dibutuhkan oleh para manajer, termasuk
pengelola pendidikan, disediakan oleh suatu sistem informasi manajemen
(SIM) yaitu suatu sistem yang menyediakan informasi untuk manajer
secara teratur. Informasi ini dimanfaatkan sebagai dasar untuk melakukan
pemantauan dan penilaian kegiatan serta hasil yang ingin dicapai (Faisal,
Ali, & Rosadi, 2021).

B. Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah sebagai
berikut:
1. Apa pengertian data, informasi dan pengambilan keputusan?
2. Bagaimana fungsi informasi dalam sistem organisasi?
3. Bagaimana konsep dasar Sistem Informasi Manajemen (SIM) sekolah?

C. Tujuan
Berdasarkan rumusan masalh di atas maka tujuan dari penulisan
makalah ini yakni sebagai berikut:
1. Apa pengertian data, informasi dan pengambilan keputusan?
2. Bagaimana fungsi informasi dalam sistem organisasi?
3. Bagaimana konsep dasar Sistem Informasi Manajemen (SIM) sekolah?
3

BAB II
PEMBAHASAN

A. Data, Informasi dan Proses Pengambilan Keputusan


Perbedaan antara data dan informasi tidak begitu jelas bagi
sebagian orang. Fakta mentah, angka, objek, dll adalah data. Data ketika
diproses diubah menjadi informasi. Proses pengambilan keputusan adalah
bergantung pada informasi. Setiap organisasi memiliki banyak data tetapi
kekurangan dari informasi yang relevan diperlukan untuk membuat
keputusan. Jika keputusan diperlukan untuk mendirikan lembaga
manajemen di kota tertentu, itu membutuhkan informasi terkait seperti
jumlah siswa yang lulus setiap tahun, jumlah siswa mencari penerimaan di
aliran yang berbeda, pola pertumbuhan siswa di setiap disiplin, permintaan
pekerjaan dari bisnis atau industri, jumlah institut lain yang menawarkan
kursus serupa, jumlah siswa yang ingin diterima luar negeri untuk kursus
serupa dan alasan untuk memilih lembaga ini. Informasi tentang aspek
tersebut membantu pihak berwenang untuk merancang kursus sesuai
dengan permintaan dan penyelesaian di pasar. Analisis data besar untuk
menghasilkan informasi yang relevan merupakan tantangan tersendiri.
Konversi data menjadi informasi termasuk manajemen basis data adalah
pendekatan ilmiah yang dapat dilakukan oleh tenaga yang terlatih dan
berkualitas. Memiliki terlalu banyak data dan informasi juga tidak baik
untuk pengambilan keputusan yang baik. Sebenarnya kelebihan data dan
informasi membuat proses pengambilan keputusan menjadi lebih sulit.
Yang dibutuhkan adalah informasi yang benar dan terpercaya, dalam
jumlah yang tepat, pada waktu yang tepat, di tempat yang tepat dan dengan
biaya yang terjangkau. Masalah utamanya adalah untuk meningkatkan
nilai informasi untuk pengambilan keputusan yang lebih baik (Aldarbesti
& Saxena, 2014).
Selanjutnya Harsh, Connor & Schwab dalam Aldarbesti
mengklasifikasikan informasi menjadi 4 kategori seperti pada ilustrasi di
bawah ini:
4

Gambar 2.1 Klasifikasi Informasi


1) Descriptive information
Titik awal dari klasifikasi informasi adalah descriptive information yang
merupakan basis dari semua tipe informasi. Contoh dalam sistem
pendidikan membahas tentang:
a) Jumlah siswa yang mendaftar
b) Disiplin dan mata pelajaran yang sedang berjalan
c) Proses Placement
d) Strategi pemasaran yang digunakan dan dampaknya pada pendaftaran
siswa
e) Pengakuan kursus oleh pengguna akhir seperti industri, rumah bisnis,
lembaga pendidikan dan pemerintah dll
2) Diagnostic information
Informasi diagnostik memberikan wawasan tentang masalah. Apa alasan
dari masalah tersebut? Apa yang belum dilakukan? Apa yang seharusnya
dilakukan? Ini adalah area cakupan diagnostic informasi. Jenis informasi
yang diperlukan dalam kelas informasi ini untuk lembaga pendidikan
adalah:
a) Mengapa pendaftaran siswa di bawah ekspektasi?
5

b) Di mana lebih banyak pendaftaran dan mengapa?


c) Kursus (sekolah) mana yang lebih populer?
d) Apa alasan siswa mengambil penerimaan di lembaga ini?
e) Apakah strategi pemasaran yang diterapkan memberikan hasil yang
sepadan?
f) Mengapa mahasiswa yang awalnya terdaftar beralih ke institusi lain?
g) Apakah biaya yang dikenakan untuk kursus kompetitif dibandingkan
dengan lembaga kontemporer lainnya?
Berdasarkan perencana dan pengatur pendidikan informasi diagnostik
menetapkan norma dan standar. Analisis kesenjangan dilakukan untuk
mengidentifikasi bidang-bidang yang menjadi perhatian serta bidang-
bidang peluang. Informasi yang tersedia digunakan untuk rencana
tindakan yang sesuai
3) Predictive information
Informasi prediktif berkaitan dengan pertanyaan “Bagaimana jika…?”
Kelas informasi ini membantu dalam menganalisis strategi masa depan
untuk dipertimbangkan dan diadopsi. Informasi ini mencoba untuk
mengidentifikasi yang diinginkan hasil. Informasi prediktif sangat penting
untuk peramalan, perencanaan strategi masa depan, mencari sumber daya
mobilisasi di tahun-tahun mendatang dan jenis strategi pemasaran apa
yang akan lebih praktis. Penganggaran teknik, model simulasi dan alat
manajemen lainnya yang diadopsi oleh organisasi menggunakan prediktif
informasi secara luas.
4) Prescriptve information
Informasi prediktif menjawab pertanyaan tentang apa yang harus
dilakukan dan apa yang dapat dilakukan. Dasar sumber untuk analisis
tersebut adalah domain informasi prediktif. Keluaran dari informasi
prediktif adalah dibahas dalam konteks tujuan dan nilai-nilai yang
ditetapkan untuk organisasi. Misalnya, sebuah lembaga pendidikan
mungkin menawarkan kursus terpadu yang memastikan siswa untuk
pendidikan yang stabil di kemudian hari ketika mereka harus untuk
pendidikan yang lebih tinggi (Aldarbesti & Saxena, 2014).
6

B. Fungsi informasi dalam sistem organisasi


Pengambilan keputusan yang benar dimungkinkan dengan
pemanfaatan informasi yang efisien. Mengingat besar data dan informasi
yang tersedia bagi para manajer, proses pengambilan keputusan menjadi
sangat sulit. Informasi diperlukan untuk pengambilan keputusan harus
mudah tersedia. Pengumpulan data, konversinya, menjadi informasi,
penyimpanan informasi yang tepat, pengambilan informasi dan
pemanfaatan yang efektif dari kebutuhan informasi disebut dengan Sistem
Informasi Manajemen yang lebih dikenal dengan SIM.
Struktur organisasi pada dasarnya dapat dibagi dalam tiga lapisan
hierarki: tingkat manajemen puncak, tingkat manajemen menengah dan
tingkat manajemen yang lebih rendah. Setiap level mengambil keputusan
sesuai dengan peran masing-masing.

Gambar 2.2 Area Keputusan dan Level Manajemen


Manajer tingkat bawah terlibat dalam keputusan operasional,
manajer tingkat menengah fokus pada keputusan taktis dan manajer
tingkat atas berkonsentrasi pada keputusan strategis. Sebagian besar
kegiatan rutin adalah direncanakan, dilaksanakan dan dikelola oleh
manajer tingkat yang lebih rendah misalnya perencanaan, penjadwalan dan
memastikan bahwa semua rencana dilaksanakan seperti yang diputuskan.
Manajer tingkat menengah menghabiskan waktu yang relatif lebih sedikit
untuk perencanaan rutin aktivitas dan lebih fokus pada keputusan taktis
seperti pemecahan masalah, analisis kesenjangan, penilaian kinerja dan
periklanan. Peran manajer puncak sangat berbeda dengan manajer tingkat
bawah dan menengah. Mereka sebagian besar berkonsentrasi pada isu-isu
7

strategis seperti produk mana yang harus diluncurkan di pasar, pasar mana
harus disadap, cara masuk ke ranah pesaing, cara mengatur berbagai
sumber daya,bagaimana meningkatkan produktivitas organisasi,
bagaimana mengurangi biaya, dengan siapa berkolaborasi, apakah akan
komputerisasi, sejauh mana komputerisasi harus diterapkan, bagaimana
melatih tenaga kerja agar sesuai dengan tantangan teknologi yang mungkin
dihadapi (Aldarbesti & Saxena, 2014).
Tabel berikut menunjukkan tingkat hierarki manajemen dalam
suatu organisasi, peran pengambilan keputusan terkait dan jenis informasi
yang dibutuhkan oleh mereka.

Tabel 2.1 Tipe Informasi, Manajemen Level dan Tipe Keputusan

C. Konsep Dasar Sistem Informasi Manajemen (SIM) Sekolah


1. Pengertian Sistem Informasi Manajemen Sekolah
Kegiatan dalam lingkungan sekolah terutama dalam kegiatan
belajar mengajar, sistem informasi manajemen semakin berkembang
tentu saja dengan dukungan teknologi yang semakin maju. Sekolah
yang belum menerapkan SIM bisa dikatakan sekolah yang belum
update dan masih ketinggalan jaman, karena sekarang semua kegiatan
sekolah lebih menguntungkan bila menggunakan SIM. Sebagai contoh
pada sistem penerimaan siswa baru, SIM dibutuhkan untuk
memudahkan calon siswa untuk mendaftar sekolah tersebut, dengan
8

sistem online. Pihak sekolah dengan muda menyimpan data calon siswa
untuk diolah lebih lanjut dalam database. Sehingga dapat dikatakan
bahwa sistem informasi manajemen pendidikan (sekolah) hakikatnya
adalah menyangkut tujuan pendidikan, manusia yang melakukan
kerjasama, proses sistemik dan sistematik serta sumber-sumber yang
didayagunakan.
Pengelolaan atau manajemen yang baik dalam suatu lembaga
pendidikan menjadi hal yang mutlak bagi keberlangsungan hidup
lembaga tersebut. Salah satu hal penting yang dapat mempertahankan
bahkan mengembangkan sebuah lembaga pendidikan adalah
pengelolaan sistem informasi secara tepat. Kemajuan ilmu dan
teknologi informasi ini telah banyak mengubah cara pandang dan gaya
hidup masyarakat Indonesia dalam menjalankan kegiatannya.
Perkembangan dan peranan teknologi informasi dalam sistem
pendidikan telah masuk ke era baru tetapi belum diimbangi dengan
peningkatan sumber (Zamroni, 2020).
Sistem informasi manajeman digambarkan sebagai sebuah
bangunan piramida dimana lapisan dasarnya terdiri dari informasi,
penjelasan transaksi, penjelasan status, dan sebagainya. Lapisan
berikutnya terdiri dari sumber-sumber informasi dalam mendukung
operasi manajemen sehari-hari. Lapisan keriga terdiri dari sumber daya
sistem informasi untuk membantu perencanaan taktis dan pengambilan
keputusan untuk pengendalian manajemen. Lapisan puncak terdiri dari
sumber daya informasi untuk mendukung perencanaan dan perumusan
kebijakan oleh tingkat manajemen.
Sistem Informasi Manajemen sekolah merupakan sebuah
sistem terstruktur yang digunakan untuk mengelola data secara
komputerisasi. Sistem informasi manajemen merupakan sarana penting
dalam setiap program pendidikan (sekolah), pengajaran dan penelitian
bagi setiap lembaga pendidikan dan ilmu pengetahuan. Sistem
Informasi Manajemen adalah suatu sistem yang menyediakan kepada
pengelola organisasi data maupun informasi yang berkaitan dengan
9

pelaksanaan tugas- tugas organisasi. Sistem informasi manajemen


merupakan suatu badan yang memiliki bagian-bagian yang memiliki
tugas-tugas tertentu.
2. Bagian-bagian dari Sistem Informasi Manajemen Sekolah
Bagian-bagian dalam SIM meliputi pengumpulan data,
penyimpanan data, pemroses data, pemrogram data dan fungsi
perencanaan. Dalam bagian-bagian terdapat seseorang coordinator yang
bertugas mengkordinir pada semua bagian dan bertanggung jawab
langsung pada manajemen puncak atau kepala sekolah.
a. Bagian Pengumpulan Data. Bertugas mengumpulkan data, baik
bersifat internal maupun eksternal. Data internal merupakan data
yang berasal dari dalam organisasi (level manajemen), sedangkan
data eksternal merupakan data yang berasal dari luar organisasi akan
tetapi masi terdapat hubungan dengan perkembangan organisasi.
Personalia yang bertugas pada pengumpulan data dapat diambilkan
dari seluruh unit kerja dalam organisasi yaitu, wakasek sehingga
setiap unit kerja memiliki wakil-wakil yang akan menunjang
keefektifan pengumpulan data untuk diolah menjadi sebuah
informasi yang bermanfaat bagi pengguna informasi.
b. Bagian Penyimpan Data. Bagian penyimpan data bertugas
menyimpan data. Penyimpanan data sangat diperlukan karena tujuan
utama adalah demi keamanan data. Apabila level-level manajemen
membutuhkan data, baik berupa data bahan mentah maupun data
yang telah diolah, maka data dapat diambil dan digunakan sesuai
dengan kebutuhan manajer (kepala sekolah maupun wakilnya).
c. Bagian Pengolah Data. Bagian pengolah data bertugas memproses
data dengan mengikuti serangkaian langkah atau pola tertentu
sehingga data dirubah ke dalam bentuk informasi yang lebih
berguna. Pada pemrosesan data bias dilakukan dilakukan secara
manual maupun dengan bantuan mesin.
10

d. Bagian Pemrosesan Data. Terdiri dari beberapa ahli yang bertugas


membentuk data menjadi informasi yang sesuai dengan kebutuhan
level-level manajemen.
e. Bagian Program Data. Apabila sistem informasi manajemen sudah
memiliki perangkat computer, maka bagian pemogram data disebut
programmers, yaitu kelompok ahli yang bertanggung jawab atas
penyusunan program untuk diberikan kepada perangkat computer.
Karena computer memiliki bahasa tersendiri, maka tugas
programmer adalah membahasakan data-data yang telah dihimpun
sesuai dengan bahasa computer.
f. Fungsi Perencanaan, mencakup berbagai kegiatan menentukan
kebutuhan, penentuan strategi pencapaian tujuan, menentukan isi
program pendidikan dan lain-lain. Dalam rangka pengelolaan perlu
dilakukan kegiatan penyusunan rencana, yang menjangkau kedepan
untuk memperbaiki keadaan dan memenuhi kebutuhan di kemudian
hari, menentukan tujuan yang hendak ditempuh, menyusun program
yang meliputi pendekatan, jenis dan urutan kegiatan, menetapkan
rencana biaya yang diperlukan, serta menentukan jadwal dan proses
kerja (Oliver, 2013)
3. Tujuan Sistem Informasi Manajemen Sekolah
Secara umum tujuan adanya sistem informasi ini adalah untuk
memberikan serta menyediakan kebutuhan informasi yang secara
umum kepada semua orang yang terdapat dalam organisasi serta kepada
pengguna atau pemakai dalam bentuk laporan dan lain sebagainya.
Secara khusus sistem informasi manajemen sekolah memiliki tujuan
yaitu sebagai berikut:
a. Menyediakan informasi yang dapat digunakan untuk membuat
perencanaan,
b. Menyediakan informasi yang dapat digunakan untuk membuat
perencanaan, pengendalian, proses pengevaluasian, dan perbaikan
suatu program.
11

c. Memberikan informasi yang diperlukan untuk kepentingan data


siswa, nilai siswa, dan tujuan yang ingin dicapai oleh manajemen
sekolah.
d. Sebagai bahan pertimbangan dalam pengambilan keputusan
organsasi (Muttaqin dkk, 2020).
Ada beberapa tujuan dibentuknya suatu sistem informasi
manajemen sekolah, antara lain :
a. Bagi pihak sekolah
1)  Mempermudah proses pengelolaan data akademik dan non
akademik.
2) Menyediakan suatu laporan perkembangan siswa dalam proses
pengajaran.
3) Menyediakan suatu laporan perkembangan pengajar dalam
kegiatan pembelajaran.
4) Menjadi panduan untuk membuat peraturan sekolah.
5)  Berperan sebagai sarana komunikasi antara masyarakat dan
orang tua siswa tanpa batasan waktu dan tempat.
6) Menjadi media promosi yang memperkenalkan sekolah.
7) Sebagai sarana perluasan informasi / pengetahuan.
b. Bagi pihak orang tua siswa
1) Mempermudah orang tua dalam memonitor perkembangan anak
(siswa) di sekolah.
c. Bagi siswa
1)  Menyediakan suatu media bagi siswa untuk memantau
perkembangan baik dari sisi akademik maupun non akademik.
2) Membantu siswa dalam memperoleh informasi mengenai mata
pelajaran yang disajikan di sekolah dan meningkatkan prestasi
siswa melalui database bahan pelajaran dan soal latihan.
3) Membantu siswa dalam persiapan sebelummemasuki jenjang
pendidikan selanjutnya, merencanakan karir, dan
mengembangkan kemampuan sosial atas dasar informasi dan
12

pengetahuan akan dirinya sendiri, sekolah, linkungan kerja, dan


masyarakat.
Jadi Tujuan adanya sistem informasi manajemen adalah untuk
memberikan serta menyediakan kebutuhan informasi yang secara
umum kepada semua orang seperti pihak sekolah untuk
Mempermudah proses pengelolaan data akademik dan non
akademik, Bagi pihak orang tua siswa untuk mempermudah orang
tua dalam memonitor perkembangan anak (siswa) di sekolah,
sedangkan bagi siswa sendiri untuk memantau perkembangan baik
dari sisi akademik maupun non akademik.
4. Fungsi Sistem Informasi Manajemen Sekolah
Fungsi sistem informasi manajemen pendidikan adalah untuk
menyediakan informasi tentang suatu organsasi baik berupa data siswa,
nilai siswa dan lain sebagainya guna untuk memudahkan pekerjaan
dalam pengelolaan, perencanaan, dan pengawasan suatu organisasi.
Fungsi penting yang dibentuk sistem informasi pada sebuah organisasi
antara lain:
a. Mengumpulkan dan menyimpan data tentang aktivitas dan transaksi.
b. Memproses data menjadi informasi yang dapat digunakan dalam
proses pengambilan keputusan.
c. Melakukan kontrol secara tepat terhadap aset organisasi (wijaya &
Risdiansyah, 2020).
Dengan demikian jelas bahwa sistem informasi manajemen yang
efektif dapat memperlancar manajemen dalam pencapaian tujuan
organisasi. SIM yang efektif yaitu SIM yang dapat berfungsi dalam
proses penngambilan keputusan dan pemecahan masalah yang lebih
baik. Hal tersebut dapat tercapai dengan disediakannya informasi yang
sesuai dengan kebutuhan baik jumlah, kualitas, waktu, maupun biaya,
selain biayanya mahal, juga tidak berguna.
5. Peranan Sistem Informasi Manajemen Sekolah
Peranan sistem informasi manajemen sekolah anatara lain :
13

a. SIM dapat meningkatkan aksebilitas data yang terpapar secara tepat


waktu dan akurat bagi para pemakai, tanpa mengharuskan adanya
perantara dari sistem informasi yang ada.
b. SIM membantu mengembangkan proses perencanaan yang lebih
efektif dan efisien.
c. SIM dapat mengantisipasi serta memahami konsekuensi ekonomis
baik dari sistem informasi dan teknologi baru yang berkembang.
d. Sekolah dapat menggunakan sistem informasi untuk dapat mengolah
data transaksi, mengurangi biaya dan memberikan pendapatan
sebagai suatu produk pelayanan.
e. SIM dapat menganallisis suatu kebutuhan-kebutuhan informasi yang
diperlukan.
f. SIM sebagai pengendalian manajemen adalah untuk mengukur
pekerjaan, memutuskan tindakan pengendalian, merumuskan aturan
tentang keputusan baru untuk diterapkan personalia operasional,
serta mengalokasikan sumber daya yang telah tersedia (Huda, 2010)
Sistem informasi manajemen pendidikan aksestabilitas data
yang dipaparkan dengan tepat dan akurat dalam kurun waktu yang cepat
untuk para pengguna informasi tanpa melalui agen sistem informasi.
Sistem informasi juga dapat menjamin kualitas dan kuantitas serta
keterampilan didalam memanfaatkan SIM secara kritis dan dapat
menegembangkan sebuah perencanaan agar lebih efektif. SIM juga
memudahkan pekerjaan dari staf TU untuk dapat mengolah dan
mengarsipkan data siswa agar tersusun dengan rapi.
6. Syarat-Syarat Perencanaan Sistem Informasi Manajemen Sekolah
Ada beberapa faktor yang dapat menjadi syarat kesuksesan
sistem informasi manajemen suatu sekolah, antara lain :
a. Ketersediaan / availability
b. Informasi yang dipersiapkan untuk membuat sistem informasi harus
tersedia bagi pihak-pihak dalam sekolah. Hal ini merupakan suatu
hal mendasar dalam merancang suatu sistem informasi.
c. Mudah untuk dipahami / comprehensibility
14

d. Informasi yang tersedia di dalam sistem harus dimengerti oleh pihak


pembuat keputusan sistem. Informasi yang termasuk di dalamnya
adalah informasi mengenai jadwal rutin tugas-tugas dari sistem
informasi dan keputusan yang tepat.
e. Kesesuaian / relevant
f. Informasi yang ada di sistem harus berupa informasi yang sesuai
dengan apa yang dibutuhkan suatu organisasi. Informasi ini bisa
berkaitan dengan permasalahan yang sedang dihadapi, misi, ataupun
tujuan dari organisasi yang berkaitan.
g. Kelengkapan / completeness
h. Informasi yang lengkap tidak berarti banyaknya informasi yang ada
di dalam suatu sistem. Kelengkapan berarti informasi yang
diperlukan cukup untuk memenuhi standar yang berlaku dalam
organisasi yang menggunakan sistem informasi yang bersangkutan.
Hal ini berperan penting dalam menghasilkan suatu sistem informasi
yang fungsional bagi penggunanya.
i. Ketepatan waktu / timing
j. Penyediaan informasi yang tepat merupakan hal yang penting untuk
merancang suatu sistem informasi. Informasi harus memenuhi
syarat-syarat sebelumnya sebelum dapat dianalisis untuk membuat
sistem akhir.
k. Terorganisir / coordinated
l. Sistem informasi yang dibuat harus terstruktur sehingga membuat
sistem bekerja dengan baik. Letak sistem informasi manajemen
dilakukan secara terpusat. Hal ini bertujuan untuk memastikan
bahwa informasi dapat digunakan oleh bagian-bagian sistem yang
sesuai.
m. Meningkatkan produktivitas
n. Sistem informasi manajemen harus mampu meningkatkan
produktivitas organisasi yang bersangkutan. Misalnya, sistem
informasi manajemen sekolah menyediakan suatu layanan untuk
membuat record mengenai data siswa sekolah tersebut. Hal ini akan
15

mempermudah pihak administrasi dalam mengelola data dan juga


mengurangi tingkat kesalahan pemrosesan data.
Syarat perencaan SIM di Sekolah ada beberapa faktor seperti
ketersediaan, mudah di pahami, kesesuaian, kelengkapan, ketepatan
waktu, terorganisir serta meningkatkan produktivitas. Sedangkan ruang
lingkup perencanaan sistem informasi manajemen antara lain Sistem
Informasi Profil Sekolah, SISILA, SIM Kesiswaan Sekolah Terpadu,
SIM Sarana dan Prasarana Sekolah, SIM Kegiatan Akademik, Sistem
Informasi Akademik dan Pengelolaan Keuangan Sekolah, Situs
Layanan Informasi Sekolah dan Masyarakat.
7. Ruang Lingkup dalam Sistem Informasi Manajemen Sekolah
Berikut di bawah ini standar ruang lingkup dari sistem informasi
manjemen di sekolah menurut (mareta, 2019):
a. Koneksi dan setting, berupa identitas sekolah, setting tahun ajaran,
seting kurikulum, koneksi database, dan format tanggal.
b. Pengelolaan Kesiswaan, berupa pengelolaan biodata masing-masing
siswa, beasiswa, kasus kedisiplinan, data kesehatan, data periksa,
prestasi, perpindahan (mutasi) siswa, sampai pengelolaan data
alumni.
c. Pengelolaan Akademik, berupa laporan nilai hasil ujian secara
periodik, data nilai KTSP, data nilai KBK, data absensi, data
bimbingan dan penyuluhan, data kasus siswa, rencana pengajaran,
pengelolaan mata pelajaran, penjadwalan, dan prestasi akademik.
d. Pengelolaan Guru dan Karyawan, berupa manajemen biodata guru
dan karyawan, data keluarga, riwayat pendidikan, pendidikan
tambahan(kursus, training, seminar, workshop dsb).
e. Pengelolaan Keuangan, berupa manajemen pembayaran biaya
pendidikan, administrasi dana BOS (Bantuan Operasional
Sekolah)dan penggunaannya, biaya tambahan, seperti : biaya
praktikum, biaya ekstra, dll.
f. Pengelolaan Perpustakaan, berupa pengelolaan buku (judul, kategori
& deskripsi), status keanggotaan dan peminjam, stock inventory,
16

Jurnal keluar masuk buku, laporan-laporan terdiri dari : statistik


peminjaman, statistik keluar masuk buku, rekap peminjaman, dan
rekap pengembalian.
g. Pelaporan, berupa pelaporan siswa (induk siwa, kesehatan, periksa
kesehatan, biasiswa, kasus, dan bimbingan) per siswa, per kelas dan
seluruh siswa, pelaporan guru/pegawai (induk pegawai, bidang
pengajaran), rencana pengajaran, nilai, kelulusan, statistik dan
laporan ke DEPDIKNAS (data sekolah, siswa dan guru)
h. Bank Soal, berupa pengolahan data bank soal, penyimpanan
soal,pencarian dan pencetakan
Sedangkan ruang lingkup standar sistem informasi manajemen
sekolah menurut (Lailasari, 2014) meliputi :
a. Sistem Informasi Profil Sekolah
Merupakan sistem utama dari sekolah. Konten yang ada di
dalamnya berupa data sekolah yang terhubung dengan standar kode
pengenal sistem informasi manajemen sekolah dari jaringan
pendidikan nasional. Standar kode digunakan sebagai alat bagi dinas
pendidikan daerah untuk memperoleh informasi mengenai suatu
sekolah. Hal ini bertujuan untuk mempermudah dinas pendidikan
dalam membuat suatu keputusan menyangkut pengembangan setiap
sekolah.
b. Sistem Informasi Manajemen dan Administrasi Personalia (SISILIA)
Sub-sistem informasi manajemen sekolah ini berkaitan dengan
tenaga pengajar sekolah. Isinya antara lain pengelolaan penerimaan
pegawai honorer, data mengenai jumlah tenaga pengajar sementara
dan tetap, tunjangan, profil tenaga pengajar, dan evaluasi
kemampuan tenaga pengajar.
c. Sistem Informasi Manajemen Kesiswaan Sekolah Terpadu
Sub-sistem yang berkaitan dengan pengelolaan informasi
mengenai siswa sekolah. Manajemen / pengelolaan informasi
dilakukan dengan menggunakan nomor induk siswa nasional / NISN.
d. Sistem Informasi Manajemen Sarana dan Prasarana Sekolah
17

Sub-sistem yang mempermudah pengelolaan inventarisasi


sarana dan prasarana sekolah, persediaan, dan laporan mengenai
pengelolaan peralatan dan perlengkapan sekolah. Fungsi lainnya
adalah perencanaan biaya mengenai penyediaan dan perawatan
seluruh inventaris sekolah. Hal ini akan mendukung pihak
manajemen sekolah dalam menganalisa kebutuhan operasional
sekolah selama satu periode pengajaran.
e. Sistem Informasi Manajemen Kegiatan Akademik
Merupakan sub-sistem dasar manajemen pendidikan di sekolah.
Terdiri dari 4 sudut pandang dengan struktur sebagai berikut :
1) Sudut pandang dewan kurikulum
2) Sudut pandang tenaga pengajar
3) Sudut pandang pihak pengusaha / eksekutif
4) Sudut pandang siswa
f. Sistem Informasi Administrasi dan Pengelolaan Keuangan Sekolah
g. Sub-sistem yang berkaitan dengan manajemen keuangan sekolah.
Kontennya meliputi perencanaan anggaran pendapatan dan
pembiayaan sekolah (RAPBS), laporan mengenai transaksi
pendapatan dan pengeluaran sekolah, dan sistem akutansi yang
terstruktur.
h. Situs Layanan Informasi Sekolah dan Masyarakat
Merupakan media untuk menghubungkan berbagai pihak baik
pihak dalam sekolah maupun luar sekolah. Hal ini bertujuan untuk
menyediakan suatu layanan informasi mengenai sekolah / publikasi,
menjelaskan berbagai hubungan dengan pihak sponsor sekolah, dan
menyediakan wadah dagi berbagai pihak untuk membagikan ide dan
gagasan yang berkaitan dengan sekolah.
18

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sistem informasi manajemen merupakan sebuah sistem informasi
yang memberikan suatu hasil keluaran (ouput) dengan menggunakkan
suatu masukan (input) serta berbagai proses yang diperlukan untuk
melengkapi tujuan yang terdapat dalam suatu kegiatan manajemen
pendidikan. Sistem informasi manajemen merupakan suatu metode yang
digunakan oleh para pengguna informasi guna untuk mengelola data
menjadi sebuah informasi yang kemudian hasilnya digunakan sebagai
bahan pertimbangan dalam sebuah proses pengambilan keputusan.
Untuk meningkatkan kualitas dari pendidikan, sistem informasi
manajemen berperan penting. engan adanya sistem informasi manajemen,
memudahkan dalam menyusun informasi dengan baik sehingga sesuai
dengan keinginan pelanggan. Sistem informasi manajemen memiliki
peranan yang signifikan, karena dapat membantu dalam menyajikan
datayang tepat dan akurat serta cepat dan fleksibel. Peranan SIM dapat
meningkatkan aksebilitas data yang terpapar secara tepat waktu dan akurat
bagi para pemakai, tanpa mengharuskan tanpa adanya perantara dari
sistem informasi yang ada. SIM membantu mengembangkan proses
perencanaan yang lebih efektif dan efisien. SIM dapat mengantisipasi serta
memahami konsekuensi ekonomis baik dari sistem informasi dan
teknologi baru yang berkembang.
Penerapan SIM ini di sekolah pada umumnya akan menigkatkan
kualitas sekolah itu sendiri, terutama dalam pengelolaan Data. Karna itu
akan sangat meminimalisir terjadi kesalahan dan meminimalisir terjadinya
double data. Dengan penerapan sistem informasi manajemen pendidikan
ini semua data yang tersimpan akan lebih aman dan rapi serta sewaktu-
waktu dapat diakses dengan mudah, kapan saja dan dimana saja.
19

DAFTAR RUJUKAN

Aldarbesti, H & Saxena, J.P (2014). Management Information System for


Education. IOSR Journal of Research & Method in Education (IOSR-JRME).
Faisal, F., Ali, H., & Rosadi, K. I. (2021). Kependidikan Berbasis Simdik Dalam
Manajemen. 3(1), 77–85.
Huda, L. (2010). Peranan sistem informasi manajemen dalam meningkatkan
kualitas pendidikan. Universitas Negeri Padang, 1–7.
https://lukmancoroners.blogspot.com/2010/04/tes.html
https://sim-septialutfi-11140264-eisarmilaa.blogspot.com
Lailasari, S. (2014). Sistem Informasi Manajemen Sekolah Dan Budaya Sekolah
Terhadap Kepuasan Siswa Sman Di Kota Bandung. Jurnal Administrasi
Pendidikan UPI, 21(2), 28–37. https://doi.org/10.17509/jap.v21i2.6673
mareta, S. (2019). Pentingnya Sistem Informasi Manajemen Dalam Mendorong
Keunggulan Persaingan Di Lembaga Pendidikan.
https://doi.org/10.31227/osf.io/kuxtc
Oliver, J. (2013). Deskripsi Teori Manajemen Pendidikan. Journal of Chemical
Information and Modeling, 53(9), 1689–1699.
Sudirman, A., Muttaqin, Purba, R. A., Wirapraja, A., Abdillah, L. A., Fajrillah.,
Arifah, F. N., Julyanthry., Watrianthos, R., & Simarmata, J. (2020). Sistem
Informasi Manajemen. Simpang Selayang: Yayasan Kita Menulis.
Wijaya, W. M., & Risdiansyah, D. (2020). Dampak Implementasi Sistem
Informasi Manajemen Pendidikan pada Kegiatan Akademik di Sekolah.
Jurnal Penelitian Pendidikan, 20(1), 129–135.
Zamroni, M. A. (2020). Penerapan Sistem Informasi Manajemen Pendidikan
dalam Proses Pembelajaran di SMP Negeri 1 Dlanggu. Munaddhomah:
Jurnal Manajemen Pendidikan Islam, 1(1), 11–21.
https://doi.org/10.31538/munaddhomah.v1i1.28

Anda mungkin juga menyukai