Anda di halaman 1dari 20

PERENCANAAN STATEGIS SISTEM INFORMASI

MANAJEMEN
Diajukan untuk memenuhi salah satu tugas matakuliah
Sistem Informasi Manajemen
Yang dibina oleh

Dr. Hj. Chusnul Chotimah, M. Ag.


NIP. 197512112002122001

Oleh :

Ifa Miftahurrohmah 12501194029


Badriyatul Ulum 12501194030

PROGRAM MANAJEMEN PENDIDIKAN ISLAM


PASCASARJANA IAIN TULUNGAGUNG
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI
OKTOBER 2020

i
PRAKATA PENULIS
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat dan hidayahnya sehingga
penulis dapat menyelesaikan makalah ini tanpa adanya suatu halangan. Dan tak lupa
sholawat serta salam semoga tetap tercurah kepada Nabi Besar Muhammad SAW yang
telah membawa kita dari zaman kegelapan menuju zaman terang benderang. Penulisan
makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi Manajemen
yang berjudul Perencanaan Strategi Sistem Informasi Manajemen sehingga dapat
terselesaikan dengan lancar.

1. Prof. Dr. H. Maftukhin, M.Ag selaku Rektor IAIN Tulungagung


2. Prof. Dr. H. Akhyak, M.Ag. selaku Direktur Pascasarjana IAIN Tulungagung
3. Dr. Ahmad Tanzeh, M.Pd.I. selaku Ketua Prodi S2 Manajemen Pendidikan Islam
4. Dr. Hj. Chusnul Chotimah, M. Ag., Selaku Dosen Pengampu mata kuliah Sistem
Informasi Manajemen.
5. Teman-teman S2 MPI 3B khususnya dan teman-teman semua yang ikut
membantu terselesainya makalah ini.
6. Segenap Civitas Akademika IAIN Tulungagung yang ikut membantu
terselesainya makalah ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penulisan karya tulis ini masih kurang sempurna
untuk itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari para pembaca sangat diharapkan.
Semoga makalah ini dapat bermanfaat.

Tulungagung, Oktober 2020

Penulis

ii
DAFTAR ISI

COVER ............................................................................................................................. i
PRAKATA PENULIS .................................................................................................... ii
DAFTAR ISI .................................................................................................................. iii
BAB I
PENDAHULUAN ........................................................................................................... 1
A. Latar Belakang ....................................................................................................... 1
B. Batasan Masalah .................................................................................................... 2
C. Rumusan Masalah ................................................................................................. 2
D. Tujuan Masalah ..................................................................................................... 2
BAB II
PEMBAHASAN .............................................................................................................. 3
A. Pengertian Sistem Informasi Manajemen .............................................................. 3
B. Perencanaan Strategis Sistem Informasi Manajemen ............................................ 6
C. Perencanaa Strategis Sistem Informasi manajemen versi Ward and Pepard....... 12
BAB III
KESIMPULAN ............................................................................................................. 16
A. Simpulan .............................................................................................................. 16
B. Saran .................................................................................................................... 16
DAFTAR RUJUKAN ................................................................................................... 17

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pada era globalisasi, informasi menjadi hal penting yang mempengaruhi


kehidupan manusia terutama dalam kegiatan pendidikan pada sebuah organisasi.
Untuk menghasilkan informasi yang bermanfaat, maka data-data yang menjadi
sumber informasi perlu dikelola secara baik dengan teknik tertentu menjadi satu
kesatuan sistem yang disebut Sistem Informasi. Oganisasi yang telah melakukan
otomatisasi pada setiap manajerialnya perlu menindaklanjuti dengan membangun
Sistem Informasi Manajemen.

Untuk menghadapi persaingan dewasa ini, rencana strategis organisasi maka


harus didukung pula oleh perencanaan strategi informasi yang baik yang bertujuan
untuk memanfaatkan secara optimum penggunaan teknologi informasi dalam
memenuhi kebutuhan bisnis organisasi akan informasi. Strategi informasi perlu
dibuat karena sumber daya yang dimiliki organisasi sangat terbatas, sehingga harus
digunakan seoptimal mungkin agar dapat memberikan manfaat yang diharapkan
kepada organisasi.1

Hal ini juga berdampak terhadap manajemen kantor tak terkecuali sekolah.
Banyaknya sekolah yang telah memanfaatkan teknologi informasi dalam manajemen
sekolah. Saat sekaranig ini telah banyak sekolah yang menggunakan system
informasi manajemen dalam pengelolaan lembaganya. Untuk meningkatkan kualitas
layanan pendidikan, fungsi dari sitem informasi manajemen ialah sebuah kegiatan
formal dalam hal mengumpulkan, mengolah serta menyebarkan suatu informasi
kepada orang-ornag yang berada dalam suatu organisasi. Sebuah Lembaga

1
Ari Wedhasmara, Langkah-Langkah Perencanaan Strategis Sistem Informasi dengan
Menggunakan Metode Ward and Peppard. Jurnal Sistem Informasi Vol. 1, No. 1 (2009): 14-22.

1
2

pendidikan dikatakan berhasil apabila telah mampu memenuhi seluruh kebutuhan


pelanggan baik itu siswa, guru, orang tua dan masyarakat sekitar.

B. Batasan Masalah

Untuk menghindari bahasan yang terlalu jauh, maka batasan masalah pada
makalah ini adalah mengetahui perencanaan sistem informasi manajemen dan
strategi dalam perencanaan sistem informasi manajemen di bidang pendidikan.

C. Rumusan Masalah

Sebagaimana yang telah dipaparkan dalam latar belakang, maka dalam


makalah ini akan disajikan beberapa rumusan masalah, yaitu:
1. Apa pengertian dari Sistem Informasi Manajemen?
2. Apa saja yang harus dalam Perencanaan Strategis Sistem Informasi Manajemen?
3. Bagaimana langkah-langkah Perencanaan Strategis Sistem Informasi
Manajemen versi Ward and PePard?

D. Tujuan Masalah

Berdasarkan rumusan yang telah ditentukan, maka tujuan yang dapat


dimunculkan dalam makalah ini adalah:
1. Mengetahui pengertian dari Sistem Informasi Manajemen.
2. Mengetahui hal-hal yang harus diketahui saat mengelola Perencanaan Strategis
Sistem Informasi Manajemen.
3. Mengetahui langkah-langkah Perencanaan Strategis Sistem Informasi
Manajemen versi Ward and PePard.

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Sistem Informasi Manajemen

Informasi merupakan salah satu sumber daya penting dalam suatu organisasi
yang digunakan sebagai bahan pengambilan keputusan. Sumber daya dalam hal ini
bisa dari manusia maupun sesuatu yang daya pemberi informasi seperti teknologi
yang kemudian diolah dengan cara tertentu yang sistematis sesuai data yang ada
sehingga seterusnya akan dijadikan sebagai bahan pengambilan keputusan yang
berkualitas. Dalam suatu organisasi untuk memperoleh informasi sering dilibatkan
teknologi informasi yang menerapkan sistem informasi.

Berkaitan dengan informasi tidak akan jauh dengan yang namanya data. Data
digunakan sebagai bahan olahan informasi sendiri. Menurut Jogiyanto dalam Lantip2,
data adalah sumber dari informasi. Data merupakan bentuk jamak dari bentuk tunggal
datum atau dataitem. Data adalah kenyataan yang menggambarkan suatu
kejadiankejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian (event) adalah sesuatu yang
terjadi pada saat yang tertentu. Kesatuan nyata (fact dan entity) adalah berupa suatu
objek nyata seperti tempat, benda, dan orang yang betul-betul ada dan terjadi. Agar
menjadi informasi yang berguna, data perlu diolah melalui sebuah siklus. Siklus ini
disebut siklus pengolahan data (data processing life cycle). Sasaran utama dari sistem
informasi adalah menyediakan informasi yang akurat dan penting. Informasi juga
dapat berarti beberapa kesatuan yang tak terukur yang dapat mengurangi
ketidakpastian tentang suatu peristiwa atau langkah.

Gambar 2.1 Siklus Pengolahan Data

2
Lantip Diat Prasojo, Sistem Informasi Manajemen Pendidikan, (Yogyakarta: UNY Press, 2013),
3

3
4

Kegiatan tersebut menghasilkan informasi yang diperlukan organisasi untuk


pengambilan keputusan, pengendalian operasional, analisis pemecahan masalah, dan
menciptakan produk baru. Kegiatan input untuk mendeteksi bahan-bahan atau
serangkaian data-data yang diperlukan baik dari lingkungan internal maupun dari
lingkungan sekitar organisasi. Kegiatan pemrosesan adalah mengolah dan
menganalisis data input yang diperoleh menjadi suatu bentuk yang memiliki arti atau
format yang dapat dipahami manusia. Kegiatan output adalah mendistribusikan
informasi kepada pihakpihak pemakai atau pengguna. Setelah ketiga kegiatan
berjalan, selanjutnya sistem informasi memerlukan umpan balik untuk dipergunakan
sebagai evaluasi dan perbaikan dalam pengambilan keputusan berikutnya.

McLeod, Jr. dalam bukunya Lantip3 menyatakan bahwa secara prinsip sistem dapat
dikelompokkan menjadi dua, yaitu sistem terbuka dan sistem tertutup. Sistem terbuka adalah
sistem yang dihubungkan dengan lingkungannya melalui arus sumber daya. Secara
sederhana sistem terbuka dapat diilustrasikan seperti Gambar berikut ini.

Masukan Proses Keluaran

Gambar 2.2 Sistem Terbuka

Sistem tertutup adalah sistem yang tidak berinteraksi secara langsung dengan
lingkungannya melalui arus sumber daya. Skema sistem tertutup dapat dilihat pada
gambar di bawah ini.

3
Lantip Diat Prasojo, Sistem Informasi …, 1-2
5

Mekanisme
Pengandalian

Masukan Proses Keluaran

Gambar 2.3 Sistem Tertutup

Menurut pendapat lain dari Gordon B. Davis menyatakan, sistem bisa berupa
abstrak atau fisis. Sistem abstrak adalah susunan yang teratur dari gagasan atau
konsepsi yang saling bergantung. Misalnya sistem teologi adalah susunan yang
teratur dari gagasan tentang Tuhan, manusia, dan lain sebagainya. Sedangkan sistem
yang bersifat fisik adalah serangkaian unsur yang bekerja sama untuk mencapai suatu
tujuan. Sedangkan Norman L. Enger menyatakan suatu sistem dapat terdiri atas
kegiatan-kegiatan yang berhubungan guna mencapai tujuan-tujuan perusahaan
seperti pengendalian inventaris atau penjadwalan produksi.4

Menurut Alter dalam Abdul, sistem informasi adalah kombinasi antar


prosedur kerja, informasi, orang dan teknologi informasi yang diorganisasikan untuk
mencapai tujuan dalam sebuah organisasi. komponen-komponen yang membentuk
sistem informasi yang saling berinteraksi. Informasi yang dimaksudkan berupa data
terformat, teks, gambar, suara dan video. Sedangkan komponen manusia berperan
dalam memasukkan, memproses, dan menggunakan data. Serta teknologi informasi
merupakan perangkat keras dan perangkat lunak yang memproses data. Sehingga
ketiga komponen yaitu informasi, orang dan teknologi informasi saling menyatu

4
Kusnendi, Konsep Dasar Sistem Informasi, dalam PKOP4422/MODUL 1, t.t., 1.5
6

membentuk kesatuan prosedur kerja untuk mencapai suatu tujuan tertentu dalam
suatu organisasi.5

Sedangkan menurut Ais Zakiyudin, informasi manajemen adalah suatu sistem


informasi manajemen menggambarkan ketersediaan suatu rangkaian data yang
cukup lengkap yang disimpan agar dapat menyediakan informasi untuk mendukung
operasi, manajemen, dan pembuatan keputusan dalam suatu organisasi.6 Sistem
informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan
kebutuhan pengolahan transaksi harian, mendukung operasi, bersifat manajerial dan
kegiatan strategi dari suatu organisasi dan menyediakan pihak luar tertentu dengan
laporan-laporan yang diperlukan.

Dengan demikian, sistem informasi manajemen merupakan penerapan sistem


informasi di dalam organisasi untuk mendukung informasi-informasi yang
dibutuhkan oleh setiap tingkatan manajemen. Untuk lebih memahami mengenai
sistem informasi manajemen.

B. Perencanaan Strategi Sistem Informasi Manajemen

Seperti halnya mempelajari manajemen pada umumnya, maka membutuhkan


perencanaan sebelum melaksanakan sistem informasi. Bila kita mengharapkan agar
penerapan optimal, dibutuhkan suatu strategi yang selaras dengan strategi bisnis
organisasi. Hal ini diperlukan agar investasi yang dikeluarkan untuk sesuai dengan
kebutuhan dan memberi manfaat yang diukur dari pencapaian tujuan dan sasaran
organisasi.7

Untuk menentukan strategi informasi yang dapat mendukung pencapaian visi


dan misi organisasi, maka perlu pemahaman tentang strategi bisnis organisasi. Jika
diterapkan dalam dunia Pendidikan, pemahaman tersebut mencakup penjelasan
terhadap hal-hal berikut: mengapa suatu Pendidikan dijalankan, kemana tujuan, dan
arah pendidikan, kapan tujuan tersebut dicapai, bagaimana cara mencapai tujuan dan

5
Abdul Khadir dan Terra Triwahyuni, Pengenalan Teknologi Informasi, (Yogyakata : ANDI,
2005): 546-548
6
Ais Zakiyudin, Sistem Informasi Manajemen, (Jakarta: Mitra Wacana Media, 2011): 15
7
Ari Wedhasmara, Langkah-Langkah …,15
7

adakah perubahan yang harus dilakukan. Jadi yang menjadi isu sentral adalah
penyelarasan (alignment) strategi sistem informasi dengan strategi organisasi
pendidikan.

1. Informasi dan Data

Informasi dalam organisasi sangatlah penting keberadaannya, sebab


organisasi tanpa informasi akan lumpuh dan tidak bersinergi. Ibaratkan aliran
darah dalam tubuh, selama darah mengalir ke sekujur tubuh maka organ tubuh
tetap hidup dan bergerak sesuai fungsinya. Di dalam organisasi keberakhiran
informasi dalam hubungannya disebut entropy. Informasi yang bermanfaat
bagi sistem perlu dihindari dari proses entropy tersebut. Untuk memahami
mengenai informasi, kita bahas mengenai data terlebih dahulu sebab sumber
dari informasi adalah data.8

Data menurut Jogiyanto adalah kenyataan yang menggambarkan


suatu kejadian-kejadian dan kesatuan nyata. Kejadian-kejadian (event) adalah
sesuatu yang terjadi pada saat tertentu, sedangkan Informasi adalah sebagai
hasil dari pengolahan data dalam suatu bentuk yang lebih berguna dan lebih
berarti bagi penerimanya yang menggambarkan suatu kejadian kejadian
(event) yang nyata (fact) yang digunakan untuk pengambilan keputusan.9

Begitu juga Lantip menyebutkan kualitas dari suatu informasi


tergantung dari 3 hal, yaitu: akurat (accurate), tepat pada waktunya
(timeliness), dan relevan (relevance). John Burch dan Grudnitski menggambarkan
kualitas informasi dengan bentuk bangunan yang ditunjang oleh tiga buah pilar.

8
Lantip Diat Prasojo, Sistem Informasi …, 4
9
Kusnendi, Konsep Dasar …, 1.10
8

Gambar 2.4 Pilar Kualitas Informasi

Keterangan :

• Akurat

Informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahan dan tidak bisa atau


menyesatkan. Akurat juga berarti informasi harus jelas mencerminkan
maksudnya.

• Tepat pada Waktunya

Informasi yang datang pada penerima tidak boleh terlambat, informasi


yang sudah usang tidak akan mempunyai nilai lagi. Dewasa ini mahalnya
nilai informasi karena cepatnya informasi yang mudah didapat, sehingga
diperlukan teknologi-teknologi mutakhir untuk mendapatkannya,
mengolah dan mengirimkannya.

• Relevan

Informasi tersebut mempunyai manfaat untuk pemakainya. Hal ini


disebabkan relevansi informasi untuk setiap orang satu dengan yang
lainnya berbeda.

Nilai dari suatu informasi ditentukan dari dua hal, yaitu manfaat dan
biaya mendapatkannya. Secara umum, suatu informasi dikatakan bernilai bila
manfaatnya lebih efektif dibandingkan dengan biaya mendapatkannya.
9

2. Komponen Sistem Informasi

John Burch dan Gary Grudnitski dalam Lantip mengemukakan


bahwa10 sistem informasi terdiri dari komponen-komponen yang disebutnya
dengan istilah blok bangunan (building block), yaitu blok masukan (input
block), blok model (model block), blok keluaran (output block), blok
teknologi (technology block), blok basis data (database block), dan blok
kendali (controls block). Sebagai suatu sistem keenam blok tersebut masing-
masing saling berinteraksi satu dengan yang lainnya membentuk satu
kesatuan untuk mencapai sasarannya.

a) Blok Masukan

Blok masukan berupa data yang masuk ke dalam sistem informasi


termasuk metode dan media untuk menangkap data yang akan
dimasukkan seperti dokumen-dokumen dasar.

b) Blok Model

Blok model terdiri dari kombinasi prosedur, logika, dan model


matematika yang akan memanipulasi data input dan data yang tersimpan
di basis data dengan cara yang sudah ditentukan untuk menghasilkan
output yang diinginkan.

c) Blok Keluar

Produk dari suatu sistem informasi adalah output yang merupakan


informasi yang berkualitas dan dokumentasi yang berguna bagi semua
tingkatan manajemen serta semua pemakai sistem.

d) Blok Teknologi

Teknologi merupakan tool box dari suatu pekerjaan sistem informasi.


Teknologi digunakan untuk menerima input, menjalankan model,

10
Lantip Diat Prasojo, Sistem Informasi …, 6-7
10

penyimpanan mengakses data, menghasilkan dan mengirimkan output,


serta membantu pengendalian dari sistem keseluruhan. Teknologi terdiri
dari 3, yakni brainsware, software, dan hardware.

e) Blok Basis Data

Database merupakan kumpulan dari data yang saling berhubungan satu


dengan yang lainnya, tersimpan pada hardware computer dan digunakan
oleh software untuk memanipulasi. Data yang disimpan di dalam
database perlu diorganisasikan sedemikian rupa agar informasi yang
dihasilkan memiliki kualitas. Organisasi database yang baik juga
berguna untuk efisiensi kapasitas penyimpanannya. Database diakses
menggunakan paket software yang disebut database management system
(DBMS).

f) Blok Kendali

Banyak hal-hal yang dapat merusak sistem informasi, seperti bencana,


temperatur, air, debu kecurangan, kegagalan dari sistem itu sendiri maka
blok kendali perlu dirancang dan diterapkan untuk mencegah kerusakan
dari sistem informasi dan bila terlanjur terjadi kesalahan-kesalahan dapat
dengan cepat diatasi.

3. Perencanaan Sistem

Sebelum suatu sistem informasi dikembangkan, umumnya terlebih


dahulu dimulai dengan adanya suatu kebijakan dan perencanaan untuk
mengembangkan sistem itu. Tanpa adanya perencanaan sistem yang baik,
pengembangan sistem tidak akan dapat berjalan sesuai dengan yang
diharapkan. Tanpa adanya kebijakan pengembangan sistem oleh
manajemen puncak.11

Perencanaan sistem ini menyangkut estimasi dari kebutuhan-


kebutuhan fisik, tenaga kerja, dan dana yang dibutuhkan untuk mendukung

11
Ibid., 14
11

pengembangan sistem ini, serta untuk mendukung operasinya setelah


diterapkan. Perencanaan sistem dapat terdiri atas perencanaan jangka
pendek (short-range) dan perencanaan jangka panjang. Perencanaan jangka
pendek meliputi periode 1 sampai 2 tahun. Perencanaan jangka panjang
melingkupi periode sampai dengan 5 tahun. Karena perkembangan
teknologi komputer yang sangat cepat, maka perencanaan pengembangan
sistem informasi untuk periode lebih dari 5 tahun sudah tidak tepat lagi.12

Dalam merencanakan sistem, terdapat beberapa bagian atau


departemen dengan tugas dan fungsi masing-masing. Bagian-bagian yang
dimaksud adalah sebagai berikut.

a) Planning staff mempunyai tugas untuk melakukan perencanaan sistem


berdasarkan kebijakan sistem yang telah ditetapkan oleh manajemen
puncak. Bila staf ini tidak ada, fungsinya dapat digantikan oleh
departemen pengembangan sistem.

b) Departemen pengembangan sistem mempunyai tugas untuk


mengembangkan sistem sesuai dengan rencana yang telah dibuat oleh
planning staff. Bila departemen ini tidak ada, maka fungsinya dapat
digantikan oleh konsultan pengembangan sistem di luar perusahaan.

c) Departemen pengolahan data mempunyai tugas untuk mengoperasikan


sistem yang telah dikembangkan oleh departemen pengembangan
sistem. Bila departemen ini tidak ada, maka harus dibentuk atau dapat
digabung dengan departemen akuntansi bila ruang lingkupnya hanya
berkisar pada pengolahan data akuntansi saja

Proses dari perencanaan sistem dapat dikelompokkan dalam 3 proses


utama, seperti berikut ini.13

a) Merencanakan proyek-proyek sistem yang dilakukan oleh staf


perencana sistem.

12
Ibid., 15
13
Ibid., 15-16
12

b) Menentukan proyek-proyek sistem yang akan dikembangkan dan


dilakukan oleh komite pengarah.

c) Mendefinisikan proyek-proyek sistem yang akan dikembangkan dan


dilakukan oleh analis sistem.

C. Perencanaa Strategis Sistem Informasi manajemen versi Ward and Pepard

Pendekatan metodologi versi Ward and Peppard ini dimulai dari kondisi
investasi Sistem Informasi dimasa lalu yang kurang bermanfaat bagi tujuan bisnis
organisasi dan menangkap peluang bisnis, serta fenomena meningkatkan
keunggulan kompetitif suatu organisasi karena mampu memanfaatkan Sistem
Informasi dengan maksimal. Kurang bermanfaatnya investasi Sistem Informasi
bagi organisasi disebabkan karena perencanaan strategis Sistem Informasi yang
lebih fokus ke teknologi, bukan berdasarkan kebutuhan bisnis bahkan Pendidikan.

Metodologi versi ini terdiri dari tahapan masukan dan tahapan keluaran
menurut Ward and Pepard yang terdapat dalam penelitian Ari, dijelaskan
sebagaimana berikut.14

Tahapan masukan terdiri dari:

1. Analisis lingkungan bisnis internal, yang mencakup aspek-aspek strategi


bisnis saat ini, sasaran, sumber daya, proses, serta budaya nilai-nilai bisnis
organisasi.

2. Analisis lingkungan bisnis eksternal, yang mencakup aspek-aspek ekonomi,


industri, dan iklim bersaing perusahaan.

3. Analisis lingkungan SI/TI internal, yang mencakup kondisi SI/TI organisasi


dari perspektif bisnis saat ini, bagaimana kematangannya (maturity),
bagaimana kontribusi terhadap bisnis, keterampilan sumber daya manusia,
sumber daya dan infrastruktur teknologi, termasuk juga bagaimana portofolio
dari SI/TI yang ada saat ini.

14
Ari Wedhasmara, Langkah-Langkah …, 18
13

4. Analisis lingkungan SI/TI eksternal, yang mencakup tren teknologi dan


peluang pemanfaatannya, serta penggunaan SI/TI oleh kompetitor, pelanggan
dan pemasok.

Sedangkan tahapan keluaran merupakan bagian yang dilakukan untuk


menghasilkan suatu dokumen perencanaan strategis SI/TI yang isinya terdiri dari:

1. Strategi SI bisnis, yang mencakup bagaimana setiap unit/fungsi bisnis akan


memanfaatkan SI/TI untuk mencapai sasaran bisnisnya, portofolio aplikasi
dan gambaran arsitektur informasi.

2. Strategi TI, yang mencakup kebijakan dan strategi bagi pengelolaan


teknologi dan sumber daya manusia SI/TI.

3. Strategi Manajemen SI/TI, yang mencakup elemen-elemen umum yang


diterapkan melalui organisasi, untuk memastikan konsistensi penerapan
kebijakan SI/TI yang dibutuhkan.

Beberapa teknik/metode analisis yang digunakan dalam perencanaan


strategis SI/TI pada metodologi ini, mencakup analisis SWOT, analisis Five
Forces Competitive, analisis Value Chain, metode Critical Succes Factors,
metode Balanced Scorecard, dan McFarlan’s Strategic Grid.15

1. Analisis SWOT
Analisis SWOT akan dipetakan dari hasil analisis lingkungan. Kekuatan
diidentifikasikan dengan tujuan untuk mengetahui apa saja kekuatan
organisasi untuk dapat meneruskan dan mempertahankan organisasi.
Dengan mengetahui kekuatan yang dimiliki organisasi akan dapat
mempertahankan dan bahkan meningkatkan kekuatan sebagai modal untuk
dapat bersaing. Mengidentifikasi kelemahan bertujuan untuk dapat
mengetahui apa kelemahan-kelemahan yang masih ada, dan dengan
mengetahui kelemahan tersebut, maka Lembaga dapat berusaha untuk
memperbaiki agar menjadi lebih baik.

15
Ibid., 18
14

2. Critical Success Factor (CSF)


Analisa CSF merupakan suatu ketentuan dari organisasi dan lingkungannya
yang berpengaruh pada keberhasilan atau kegagalan. CSF dapat ditentukan
jika objektif organisasi telah diidentifikasi. Tujuan dari CSF adalah
menginterpretasikan objektif secara lebih jelas untuk menentukan aktivitas
yang harus dilakukan dan informasi apa yang dibutuhkan.
3. McFarlan Strategic Grid
McFarlan strategic grid digunakan untuk memetakan aplikasi SI
berdasarkan konstribusinya terhadap organisasi. Pemetaan dilakukan pada
empat kuadran (strategic, high potential, key operation, and support). Dari
hasil pemetaan tersebut didapat gambaran konstribusi sebuah aplikasi SI
terhadap organisasi dan pengembangan dimasa mendatang.

Gambar 2.5 Gambar McFarlan Strategic Grid

4. Analisa Value Chain


Analisa Value Chain dilakukan untuk memetakan seluruh proses kerja yang
terjadi dalam organisasi menjadi dua kategori aktivitas, yaitu aktivitas
15

utama dan aktivitas pendukung. Mengacu pada dokumen organisasi yang


menyebutkan tugas dan fungsi setiap unit kerja berdasarkan pengamatan
yang dilakukan terhadap proses kerja yang terjadi di masing-masing unit
kerja.
5. Balanced Scorecard

Prinsip dasar dari Balanced Scorecard ini adalah titik pandang


penilaian sebuah perusahaan hendaknya tidak hanya dilihat dari segi
finansial saja tetapi juga harus ditambahkan ukuran-ukuran dari perspsektif
lainnya seperti tingkat kepuasaan customer, proses internal dan kemampuan
melakukan inovasi. Balanced Scorecard lebih dari sekedar sistem
pengukuran taktis atau operasional. Perusahaan yang inovatif menggunakan
scorecard sebagai sistem manajemen strategis, untuk mengelola strategi
jangka panjang dan menghasilkan proses manajemen seperti :

a. Memperjelas dan menerjemahkan visi dan strategi.


b. Mengkomunikasikan dan mengkaitkan berbagai tujuan dan ukuran
strategis.
c. Merencanakan, menetapkan sasaran, dan menyelaraskan berbagai
inisiatif strategis.
d. Meningkatkan umpan balik dan pembelajaran strategis
BAB III
KESIMPULAN

A. Simpulan

1. Sistem informasi manajemen merupakan penerapan sistem informasi di dalam


organisasi untuk mendukung informasi-informasi yang dibutuhkan oleh setiap
tingkatan manajemen.

2. Dalam merencanakan sistem, terdapat beberapa bagian atau departemen


dengantugas dan fungsi masing-masing, yaitu planning, Departemen
pengembangan sistem, Departemen pengolahan data. Dengan Proses dari
perencanaan sistem dapat dikelompokkandalam 3 proses utama, yaitu;

a) Merencanakan proyek-proyek sistem yang dilakukan oleh staf perencana


sistem.

b) Menentukan proyek-proyek sistem yang akan dikembangkan dan dilakukan


oleh komite pengarah.

c) Mendefinisikan proyek-proyek sistem yang akan dikembangkan dan dilakukan


oleh analis sistem.

3. Beberapateknik/metodeanalisis yang digunakan dalam perencanaan strategis


SI/TIpada metodologiini, mencakupanalisis SWOT, analisisFive Forces
Competitive, analisisValue Chain, metodeCritical Succes Factors, metode
Balanced Scorecard, dan McFarlan’s Strategic Grid.

B. Saran

Penulis tentunya masih menyadari jika makalah terdapat banyak kesalahan


dan jauh dari kesempurnaan. Penulis akan memperbaiki makalah tersebut dengan
berpedoman pada banyak sumber serta kritik yang membangun dari pembaca.

16
DAFTAR RUJUKAN

Diat, Lantip Prasojo. 2013. Sistem Informasi Manajemen Pendidikan. Yogyakarta: UNY
Press.

Khadir, Abdul dan Terra Triwahyuni. 2005. Pengenalan Teknologi Informasi. Yogyakata
: ANDI.

Kusnendi. t.t. Konsep Dasar Sistem Informasi. PKOP4422/MODUL 1.

Wedhasmara, Ari. 2009. Langkah-Langkah Perencanaan Strategis Sistem Informasi


Menggunakan Versi Ward and Pepard, Jurnal Informasi Sistem vol 1 no. 1.

Zakiyudin, Ais. 2011. Sistem Informasi Manajemen. Jakarta: Mitra Wacana Media.

17

Anda mungkin juga menyukai