Anda di halaman 1dari 5

13.

3 PENDEKATAN ALTERNATIF PEMBANGUNAN SISTEM

Sistem-sistem berbeda dari segi ukuran dan kompleksitas`teknologinya dari masalah


perusahaan yang dipecahkannya. Sejumlah pendekatan pengembangan sistem telah
dikembangkan untuk menangani dengan perbedaan-perbedaan ini. Bagian ini menjelaskan
meetode-metode alternatif berikut: siklus hidup sistem tradisional, pembuatan prototipe, paket
aplikasi perangkat lunak, pengembangan oleh pengguna akhir, dan alih daya.

SIKLUS HIDUP SISTEM TRADISIONAL

Siklus hidup sistem (systems life cycle) adalah metode pengembangan sistem informasi
yang palingtua. Metodologi siklus hidup adalah pendekatan bertahap untuk membangun sistem,
membagi pengembangan sistem menjadi tahapan-tahapan yang formal. Para spesialis
pengembangan sistem mempunyai pendapat berbeda tentang bagaimana membagi tahapan
pengembangan sistem, tetapi mereka secara umum bersesuaian dengan tahapan-tahapan
pengembangan sistem yang baru saja dijelaskan.

Metodologi siklus hidup sistem membagi tenaga kerja secara sangat formal, antara
pengguna akhir dan spesialis sistem informasi. Spesialis teknis,seperti analis sistem dan
pemrogram, bertanggung jawab atas pekerjaan analis sistem, perancangan, dan implementasi;
pengguna akhir terbatas hanya memberikan kebutuhan informasinya dan menilai hasil pekerjaan
staf teknis. Siklus hidup juga menekankan spesifikasi formal dan pencatatan, banyak sekali
dokumen yang dibuat selama suatu proyek sistem berjalan. Siklus hidup sistem masih digunakan
untuk pengembangan sistem yang besar dan rumit yang membutuhkan keperluan analisis yang
tepat dan formal, spesifikasi yang telah ditentukan sebelumnya, dan kendali yang ketat atas
proses-prosesnya. Namun,pendekatan siklus hidup sistem membutuhkan biaya besar, memakan
banyak waktu, dan tidak fleksibel

PEMBUATAAN PROTOTIPE

Pembuatan prototipe (prototyping) terdiri dari membangun suatu sistem percobaan


dengan cepat dan tidak mahal bagi para pengguna akhir untuk melakukan evaluasi.Dengan
berinteraksi dengan prototipe, maka para pengguna dapat memperoleh gagasan yang lebih baik
mengenai kebutuhan informasi mereka. Prototipe didukung oleh para pengguna yang dapat
digunakan sebagai suatu contoh untuk menciptakan sistem final.
Prototipe (prototype) adalah versi sistem informasi atau bagian dari sistem yang sudah
dapat berfungsi, tetapi dimaksudkan hanya sebagai model awal saja.Setelah beroperasi, prototipe
akan lebih jauh di perhalus hingga cocok sekali dengan kebutuhan penggunanya.Ketika
rancangannya telah difinalisasi, prototipe dapat dikonversi menjadi sisitem produksi yang jauh
lebih baik.

Proses untuk membangun suatu rancangan pendahuluan, mencobanya terlebih dahulu,


menyempurnakannya, dan mencoba kembali telah dinamakan dengan proses pengembangan
(interative) sistem yang berulang karena tahap-tahap yang diperlukan untuk membangun sistem
dapat diulang lagi dan lagi. Pembuatan prototipe lebih berulang secara eksplisit daripada siklus
hidup yang konvensional, dan secara aktif mempromosikan perubahan dalam rancangan sistem.
Telah dikatakan bahwa prototipe akan menggantikan pengerjaan kembali yang tidak
direncanakan dengan pengulangan yang terencana, dengan setiap versi lebih akurat
mencerminkan kebutuhan dari para penggunanya.

Tahap-Tahap Dalam Pembuatan Prototipe

Tahap 1: mengidentifikasi kebutuhan dasar dari pengguna. Perancang sistem (biasanya spesialis
sistem informasi) bekerja cukup lama dengan pengguna untuk mendapatkan informasi
kebutuhan dasar pengguna.

Tahap 2: mengembangkan prototipe awal. Perancang sistem menciptakan suatu prototipe yang
bekerja dengan cepat, dengan menggunakan alat bantu untuk menghasilkan perangkat
lunak dengan segera.

Tahap 3: menggunakan prototipe. Pengguna didorong untuk bekerja sama dengan sistem untuk
menentukan seberapa baik prototipe dalam memenuhi kebutuhannya dan untuk
memberikan saran-saran untuk meningkatkan prototipe.

Tahap 4: merevisi dan memperbaiki prototipe. Pembuat sistem mencatat semua perubahan yang
diminta oleh pengguna dan menyempurnakan prototipe sesuai dengan yang diminta.
Setelah prototipe direvisi, siklusnya kembali ke langkah 3. Langkah 3 dan 4 diulangi
hingga penggunanya merasa puas.

Keuntungan Dan Kerugian Pembuatan Prototipe

Pembuatan prototipe paling bermanfaat ketika terdapat beberapa ketidakpastian tentang


kebutuhan atau solusi rancangannya, dan sering digunakan untuk merancang sistem informasi
antarmuka pengguna akhir (end-user-interface), atau bagian dari sistem yang berinteraksi
dengan pengguna, seperti tampilan online dan layar masukan data, laporan, atau laman Web.
Karena pembuatan prototipe mendorong pengguna akhir terlibat secara mendalam di seluruh
siklus hidup pengembangan sisitem, maka pembuatan prototipe lebih berpeluang menghasilkan
sistem yang memenuhi kebutuhan pengguna. Namun, Pembuatan prototipe secara cepat dapat
melupakan langkah-langkah yang penting dalam pengembangan sistem. Jika prototipe sempurna
bekerja dengan benar, pihak manajemen mungkin tidak merasa perlu melakukan pemrograman
ulang, perancangan ulang, atau dokumentasi dan pengujian yang lengkap untuk membuat sebuah
sistem produksi yang baik. Beberapa sistem yang dibuat secara terburu-buru mungkin akan
mengalami kesulitan dalam mengakomodasi jumlah data yang besar atau jumlah pengguna yang
banyak dalam sebuah lingkungan produksi.

PENGEMBANGAN OLEH PENGGUNA AKHIR

Beberapa jenis sistem informasi dapat dikembangkan oleh pengguna akhir dengan sedikit
bantuan formal dari spesialis teknis, atau bahkan tidak sama sekali. Fenomena ini disebut
pengembangan oleh pengguna akhir (end-user development). Bahasa generasi keempat
(fourth-generation language) adalah perangkat lunak yang membuat pengguna akhir dapat
membuat laporan atau mengembangkan aplikasi perangkat lunak dengan sedikit bantuan teknis
atau tidak sama sekali.Beberapa perangkat generasi keempat ini juga meningkatkan produktivitas
pemrogra profesional.

Bahasa generasi keempat cenderung tidak prosedural, atau kurang prosedural,


dibandingkan bahasa pemrograman pada umumnya. Bahasa prosedural membutuhkan spesifikasi
urutan langkah kerja, atau prosedur, yang memberitahukan komputer apa yang harus dikerjakan
dan bagaimana mengerjakannya. Bahasa nonprosedural hanya perlu menentukan apa yang harus
diselesaikan alih-alih memberikan perincian mengenai bagaimana cara melaksanakan tugasnya.

Secara keseluruhan, sistem pengembangan oleh pengguna akhir dapat diselesaikan lebih
cepat daripada yang dikembangkan dengan siklus hidup sistem yang konvensional. Dengan
memberikan kemampuan kepada para pengguna untuk menentukan kebutuhan bisnis mereka
sendiri, pengumpulan kebutuhan menjadi lebih baik, dan tingkat keterlibatan pengguna menjadi
lebih tinggi, dan mereka jadi lebih puas dengan sistemnya. Namun, perangkat generasi keempat
masih tidak dapat mengganti perangkat-perangkat lama untuk beberapa aplikasi bisnis, karena
sering kali mengalami kesulitan dalam menangani pemrosesan jumlah transaksi yang banyak,
atau aplikasi dengan logika prosedural yang ekstensif dan kebutuhan pembaruan.

Komputasi pengguna akhir juga membawa resiko bagi perusahaan karena


berlangsungnya di luar mekanisme yang tradisional untuk manajemen dan kontrol sistem
informasi. Ketika sistem dibuat dengan cepat, tanpa adanya metodologi pengembangan yang
formal, pengujian dan dokumentasi mungkin tidak dilakukan dengan memadai. Untuk membantu
perusahaan memaksimalkan keuntungan dari aplikasi pengembangan oleh pengguna akhir,
manajemen harus mengontrol pengembangan aplikasi pengguna akhir dengan mengatur
pengeluaran biaya untuk pembuatan proyek sistem informasi pengguna akhir dan menentukan
perangkat keras, peragkat lunak, dan standar kualitas untuk setiap aplikasi yang dikembangkan
oleh pengguna.

PAKET PERANGKAT LUNAK APLIKASI DAN ALIH DAYA

Perangkat lunak untuk sebagian besar sistem dewasa ini tidak dikembangkan sendiri,
melainkan dibeli dari sumber eksternal. Perusahaan dapat menyewa perangkat lunak dari
penyedia layanan aplikasi, membeli paket perangkat lunak dari vendor komersial, atau
mendapatkan aplikasi berdasar permintaan yang dikembangkan oleh perusahaan luar secara alih
daya (outsourcing).

Paket Perangkat Lunak Aplikasi

Selama beberapa dekade terakhir, banyak sistem yang telah dibuat diatas fondasi paket
perangkat lunak aplikasi. Banyak aplikasi umum bagi perusahaan bisnis antar lain, pembayaran
gaji, piutang, buku besar, atau pengendalian persediaan. Untuk fungsi-fungsi yang universal
seperti itu dengan proses-proses standar yang tidak membuat berubah banyak dari waktu ke
waktu, suatu sistem umum akan dapat memenuhi kebutuhan banyak perusahaan.

Jika sebuah paket perangkat lunak dapat memenuhi sebagian besar kebutuhan
perusahaan, maka perusahaan tidak perlu membuat perangkat lunaknya sendiri. Perusahaan dapat
menghemat waktu dan uang dengan menggunakan program jadi, yang telah dirancang dan diuji
sebelumnya, dan pemeliharaan sistem secara terus-menerus, termasuk perbaikan-perbaikan untuk
membuat sistem sesuai dengan perkembangan teknis dan bisnis yang terus berjalan.

Jika sebuah perusahaan mempunyai kebutuhan tersendiri yang tidak dapat dipenuhi oleh
paket perangkat lunak, maka ada banyak paket perangkat lunak yang memberikan kemampuan
penyesuaian. Fitur penyesuaian (customization) membuat paket perangkat lunak dapat
dimodifikasi untuk memenuhin kebutuhan tersendiri tanpa menghilangkan integritas paket
tersebut. Jika penyesuaian yang dibutuhkan cukup banyak, maka pekerjaan untuk pemrograman
tambahan dan penyesuaian mungkin menjadi sangat mahal dan memekan waktu, sehingga malah
menghilangkan banyak keuntungan dari paket perangkat lunak.

Alih Daya

Jika suatu perusahaan tidak ingin menggunakan sumber daya internalnya untuk
membangun atau mengoperasionalkan sistem informasi, maka perusahaan dapat melakukan alih
daya pekerjaan kepada organisasi eksternal yang mengkhususkan diri pada menyediakan layanan
tersebut. komputasi dan perangkat lunak cloud computing sebagai penyedia jasa merupakan
salah satu bentuk dari alih daya. Perusahaan-perusahaan yang berlangganan menggunakan
perangkat lunak dan perangkat keras komputer yang disediakan oleh jasa tersebut sebagai
platform teknikal bagi sistem mereka. Dalam bentuk alih daya lainnya, maka perusahaan akan
menyewa pemasok eksternal untuk merancang dan menciptakan perangkat lunak bagi sistemnya,
tetapi perusahaan tersebut akan menjalankan sistem pada komputer-komputernya sendiri.
Pemasok alih daya dapat berada di dalam negeri atau di negara lainnya.

Anda mungkin juga menyukai