Anda di halaman 1dari 35

MAKALAH ANALISIS STP DAN BAURAN PEMASARAN

PADA BANK CIMB NIAGA SYARIAH

OLEH :

RISTIFA MUNIFAH

(2010097530009)

DOSEN PENGAMPU:
ASH SHADIQ EGIM, SE.,MM

SEKOLAH TINGGI ILMU EKONOMI


PERBANKAN INDONESIA
T.P 2022/2023
KATA PENGANTAR

Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji bagi Allah SWT. Tuhan semesta alam, yang melimpahkan rahmat,
taufiq dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan laporan tugas akhir
ini dengan baik.Sholawat serta salam semoga tetap terlimpahkan kepada junjungan
Nabi besar kita, Nabi Muhammad SAW. Penutup para nabi dan rosul, karena
dengan jasa beliaulah kita dapat membedakan antara yang haq dan yang bathil.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Bapak ASH SHADIQ EGIM,SE,MM,
selaku dosen mata kuliah yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat
menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang
Kami tekuni.

Kami juga menyadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan
kesalahan karena keterbatasan kemampuan. Untuk itu, kami mengharapkan kritik
dan saran yang membangun dari semua pembaca.
Akhirnya kata, kami berharap semoga laporan tugas akhir ini bermanfaat bagi
kami khususnya dan bagi pembaca pada umumnya.

Padang, 26 Desember 2022

Ristifa Munifah

2
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPU

L.................................................................................................................................

KATA PENGANTAR............................................................................................1

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................2

BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................3

1.1 Latar Belakang Masalah...........................................................................................3

1.2 Rumusan Masalah....................................................................................................8

1.3 Tujuan Dan Manfaat Penulisan................................................................................8

BAB II PEMBAHASAN........................................................................................9

A. Gambaran Umum Bank………………………………………………………...9

1.Segmentation.......................................................................................................11

B. Analisis STP…………………………………………………………………..11

2. Targetting...........................................................................................................

3. Positioning.........................................................................................................

C. Marketing Mix atau Bauran Pemasaran.............................................................19

1.Product.........................................................................................................................19

2. Price.............................................................................................................................20

3. Place............................................................................................................................21

4. Promotion....................................................................................................................24

5. People..........................................................................................................................25

6. Process.........................................................................................................................27

7.Physical Evidence........................................................................................................28

BAB III KESIMPULAN DAN SARAN.............................................................30

3.1 Kesimpulan............................................................................................................30

3
3.2 Saran.......................................................................................................................31

DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………………...32

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Pemasaran merupakan suatu kegiatan yang perlu dilakukan oleh suatu
perusahaan. Baik perusahaan yang bergerak dibidang jasa atau barang, dalam
rangka berupaya untuk mempertahankan kelangsungan hidup perusahaan tersebut.
Hal ini menjadi salah satu faktor yang mengindikasikan bahwa pemasaran
merupakan salah satu kegiatan perusahaan yang langsung berhubungan dengan
konsumen.
Dengan demikian, kegiatan pemasaran juga dapat diartikan sebagai kegiatan
manusia yang berlangsung dalam kaitannya dengan pasar. Pada era persaingan
usaha yang semakin kompetitif ini, setiap pelaku bisnis pastinya ingin
memenangkan kompetisi dalam persaingan pasar. Salah satu caranya yaitu dengan
memberikan perhatian yang penuh terhadap strategi pemasaran yang
dijalankannya.
Adapun untuk produk yang dipasarkan, dibuat melalui suatu proses yang
berkualitas, dan memiliki sejumlah keistimewaan. Dengan demikian, atas
penggunaan produk tersebut oleh para konsumen, akan mampu menimbulkan
kepuasan konsumen tersendiri.
Salah satu masalah pokok yang menjadi hambatan dalam kegiatan pemasaran
yaitu banyaknya saingan di dalam pasar itu sendiri, baik dari produk sejenis
maupun dari produk lain. Hal tersebut merupakan tanggung jawab besar yang
harus dimenangkan oleh suatu perusahaan jika ingin tetap eksis didalam
persaingan bisnis. Persaingan yang semakin tajam dan perubahan-perubahan yang
terus terjadi harus dapat dijadikan pelajaran oleh manajemen pemasaran agar
dapat secara proaktif mengantisipasi perubahan-perubahan yang terjadi baik untuk
masa sekarang dan akan datang.

4
Pada saat ini, dunia perbankan di Indonesia memasuki masa persaingan yang
sangat kompetitif. Hal ini disebabkan karena banyaknya bank yang beroperasi di
Indonesia, baik yang beroperasi secara lokal maupun yang beroperasi berskala
internasional. Sektor perbankan memiliki peran yang strategis dalam memberikan
sumbangsih terhadap pertumbuhan ekonomi suatu negara.
Akhir-akhir ini Lembaga Keuangan Syariah menjadi incaran bagi para pelaku
bisnis. Hal ini karena dari sisi ekonomi Lembaga Keuangan yang dijalankan
dengan prinsip syariah memberikan nilai lebih dibandingkan dengan Bank /
Lembaga Keuangan Konvensional. Lembaga Keuangan Syariah yang tidak
menggunakan sistem bunga ini tidak akan terpengaruh dengan inflasi, hal ini
dikarenakan Lembaga Keuangan Syariah hanya menggunakan sistem dan prinsip
bagi hasil yang tidak akan terpengaruh dengan kenaikan dan penurunan suku
bunga yang menjadi faktor utama penyebab inflasi dan masalah keuangan negara.
Hal inilah yang menjadi pertimbangan bagi para pelaku bisnis untuk
mengembangkan Lembaga Keuangan yang berprinsip syariah.
Bank syari’ah merupakan bank yang aktifitasnya meninggalkan riba. Di bank
syariah dana pihak ketiga yang berasal dari nasabah digunakan sebagai modal
usaha atau kegiatan operasionalnya. Dengan adanya bank syariah diharapkan
dapat mendukung strategi pengembangan ekonomi regional dan memfasilitasi
segmen pasar yang belum terjangkau atau yang tidak berminat dengan bank
konvensional dan dapat memberikan fasilitas lainnya seperti sewa-meyewa.
Agar dapat memberi fasilitas yang memuaskan maka bank syari’ah
mengembangkan usahanya dalam produk-produk yang dimiliki bank syari’ah.
Dari usaha yang dijalankan oleh bank maka bank kemudian mendapatkan
pendapatan. Pendapatan yang dimiliki bank kemudian dibagikan kepada nasabah
dan sistem ini berlaku di bank syari’ah yang dinamakan bagi hasil.
Perkembangan nasabah yang baik juga mendukung keberlangsungan suatu
bank karena banyak nasabah maka dana pihak ketigapun semakin besar yang
kemudian akan berdampak terhadap pendapatan bank. Hal tersebut akan tercapai
apabila di dukung oleh strategi pemasaran yang baik karena berperan penting
dalam kelangsungan suatu perusahaan. Salah satu caranya yaitu dengan

5
menetukan dan melakukan segmentasi, penargetan (targeting) dan pemosisian
(positioning) dengan tepat untuk melihat tingkat keefektifitasan.
Segmentasi adalah proses pengelompokan pasar kedalam segmen yang
berbeda-beda. Segmen pasar (Market Segment) adalah sekelompok pembeli yang
memiliki karateristik yang sama dan memberikan respons yang sama terhadap
aktivitas pemasaran tertentu. Setelah perusahaan mengidentifikasi peluang
segmen pasar, selanjutnya adalah mengevaluasi beragam segmen tersebut untuk
memutuskan segmen mana yang menjadi target pasar (targetting).
Dalam mengevaluasi segmen pasar yang berbeda perusahaan harus melihat
dua faktor yaitu daya tarik pasar secara keseluruhan serta tujuan dan sumber daya
(resource) perusahaan. Perusahaan harus melihat apakah suatu segmen potensial
memiliki karateristik yang secara umum menarik seperti pertumbuhan dan
profitabilitas yang tinggi bagi perusahaan.
Adapun yang dimaksud dengan penentuan posisi (positioning) adalah
tindakan untuk merancang citra perusahaan serta nilai yang ditawarkan sehingga
pelanggan dalam suatu segmen memahami dan menghargai kedudukan
perusahaan dalam kaitannya dengan pesaing. Tugas penentuan posisi terdiri dari
tiga langkah: mengenali keunggulan bersaing yang mungkin untuk dimanfaatkan,
memilih yang paling tepat dan secara efektif mengisyaratkan kepada pasar tentang
posisi yang dipilih perusahaan.
Strategi penentuan posisi produk perusahaan kemudian akan memungkinkan
perusahaan beranjak ke langkah berikutnya, yaitu merencanakan strategi
pemasaran bersaingnya. Penentuan posisi dapat dikelompokkan menjadi
penentuan posisi menurut nilai, menurut pesaing, menurut manfaat, menurut
penggunaan, menurut pemakai, menurut kategori produk, dan menurut atribut.
Hampir semua perusahaan menerapkan konsep STP karena dengan STP
perusahan dapat lebih mengenali dan mampu mengelompokkan para pelanggan
potensial mereka berdasarkan persamaan dan perbedaan yang dimiliki. Hal yang
paling penting dalam proses STP (Segmenting, Targeting, Positioning) adalah
mencoba menempatkan produk di benak konsumen dengan ciri-ciri yang bisa
membedakan antar produk satu dengan yang lain.

6
Adapun untuk mendukung strategi pemasaran di atas (STP), maka
diperlukan adanya strategi marketing mix. Strategi marketing mix adalah faktor-
faktor yang dikuasai, digunakan dan dikendalikan oleh seorang marketing manajer
untuk mempengaruhi jumlah permintaan (Mursid, 1997:31). Strategi marketing
mix terdiri dari 7P yang terdiri dari product (produk), price (haga), promotion
(promosi), place (tempat), people (orang), process (proses), dan physical
evidence. Dengan menggunakan strategi marketing mix diharapkan bank syariah
dapat melakukan proses pemasaran dengan maksimal.
PT Bank CIMB Niaga Tbk didirikan dengan nama Bank Niaga. Pada awal
pendiriannya, fokus utama Bank Niaga adalah membangun nilai-nilai inti dan
profesionalisme di bidang perbankan. Sebagai hasilnya, Bank Niaga dikenal luas
sebagai penyedia produk dan layanan berkualitas yang terpercaya. Pada tahun
1987, Bank Niaga menjadi bank pertama di Indonesia yang meluncurkan layanan
melalui Automatic Teller Machine (ATM) dan pada tahun 1991 Bank Niaga
menjadi bank pertama yang memberikan layanan perbankan online bagi para
nasabahnya di tahun 1991.
Dengan demikian, Bank CIMB Niaga sebagai bank umum selama bertahun–
tahun dikenal reputasinya sebagai bank dengan tradisi layanan nasabah terbaik.
Melalui jaringan kantor cabang dan ATM yang luas serta berbagai layanan
perbankan elektronik yang canggih, Bank CIMB Niaga menawarkan layanan
perbankan personal kepada para nasabahnya.
CIMB Niaga menyediakan beragam produk dan layanan yang lengkap dan
inovatif mulai dari perbankan konsumer, perbankan Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah (UMKM), perbankan komersial, hingga perbankan korporasi, yang
didukung dengan kapabilitas tresuri serta Transaction Banking dan jaringan
branchless banking yang mumpuni. CIMB Niaga memiliki produk dan layanan
komersial dan syariah melalui Unit Usaha Syariah CIMB Niaga Syariah.
Perbankan Syariah merupakan segmen bisnis CIMB Niaga yang menjalankan
bisnis perbankan berdasarkan prinsip syariah. Segmen ini dijalankan melalui
CIMB Niaga Syariah yang merupakan Unit Usaha Syariah (UUS) dalam struktur
organisasi bisnis CIMB Niaga. CIMB Niaga Syariah didukung dengan rangkaian

7
produk dan layanan yang komprehensif guna memenuhi kebutuhan semua segmen
nasabah yang dilayani.
Berkaitan dengan potensi pasar yang besar pada Unit Usaha Syariah yang
dimiliki oleh Bank CIMB Niaga, maka penulis perlu mengetahui segmentasi,
targeting, positioning, juga bauran pemasaran yang digunakan oleh Unit Usaha
Syariah tersebut untuk memasarkan produknya. Dengan demikian, penulis
memilih untuk menganalisis STP dan bauran pemasaran yang dipakai oleh Unit
Usaha Syariah Bank CIMB Niaga sebagai laporan tugas akhir Mata Kuliah
Manajemen Pemasaran.

8
1.2 Rumusan Masalah
Berdasarkan beberapa pernyataan yang terdapat dalam latar belakang, dapat
disimpulkan rumusan masalahnya sebagai berikut:
1 Bagaimana strategi pemasaran yang berupa Segmentation, Targetting, dan
Positioning (STP) yang terdapat pada Unit Usaha Syariah CIMB NIAGA
Syariah?
2 Bagaimana bauran pemasaran (Marketing Mix) yang terdapat pada Unit Usaha
Syariah CIMB NIAGA Syariah ?
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penulisan laporan tugas akhir ini
berdasarkan rumusan masalah, diantaranya yaitu:
1 Untuk mengetahui dan menjelaskan tentang strategi pemasaran yang berupa
Segmentation, Targetting, dan Positioning (STP) pada Unit Usaha Syariah CIMB
NIAGA Syariah
2 Untuk mengetahui dan menjelaskan tentang bauran pemasaran (Marketing Mix)
pada Unit Usaha Syariah CIMB NIAGA Syariah
1.4 Manfaat Penulisan
Adapun terdapat beberapa manfaat dari penelitian Strategi STP serta Bauran
Pemasaran pada CIMB Niaga Syariah ini adalah:

1. Bagi Penulis
Bagi penulis sendiri penelitian ini bermanfaat untuk menambah pengetahuan
dan pengalaman dibidang STP dan bauran pemasaran, yang dapat menunjang
ilmu yang telah didapat di bangku perkuliahan.
2. Bagi Akademisi
Dengan adanya penelitian ini, dapat menambah koleksi pustaka yang semakin
mempermudah mahasiswa dalam mempelajari dan memberikan pemahaman lebih
dalam kajian tentang STP dan bauran pemasaran. Untuk kalangan dosen dan
praktisi pendidikan, penelitian ini juga memberikan informasi dan pengetahuan
lebih yang dapat diberikan sebagai contoh kepada anak didiknya.

9
BAB II
PEMBAHASAN

A. Gambaran Umum Bank


PT Bank CIMB Niaga Tbk didirikan dengan nama Bank Niaga. Pada awal
pendiriannya, fokus utama Bank Niaga adalah membangun nilai-nilai inti dan
profesionalisme di bidang perbankan. Sebagai hasilnya, Bank Niaga dikenal luas
sebagai penyedia produk dan layanan berkualitas yang terpercaya. Pada tahun
1987, Bank Niaga menjadi bank pertama di Indonesia yang meluncurkan layanan
melalui Automatic Teller Machine (ATM) dan pada tahun 1991 Bank Niaga
menjadi bank pertama yang memberikanlayanan perbankan online bagi para
nasabahnya di tahun 1991.
Bank Niaga menjadi perusahaan terbuka di Bursa Efek Jakarta dan Bursa
Efek Surabaya (kini Bursa Efek Indonesia/BEI) pada tahun 1989. Keputusan
untuk menjadi perusahaan terbuka merupakan tonggak bersejarah bagi Bank
dengan meningkatkan akses pendanaan yang lebih luas. Langkah ini menjadi
katalis bagi pengembangan jaringan Bank di seluruh pelosok negeri.
CIMB Niaga didirikan berdasarkan Akta Pendirian Perusahaan No. 90 yang
dibuat di hadapan Raden Meester Soewandi, Notaris di Jakarta tanggal 26
September 1955 dan diubah dengan akta dari Notaris yang sama No. 9 tanggal 4
November 1955. Akta-akta Pendirian ini disahkan oleh Menteri Kehakiman
Republik Indonesia (sekarang Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia) dengan
surat keputusan No. J.A.5/110/15 tanggal 1 Desember 1955 dan diumumkan
dalam Berita Negara Republik Indonesia No. 71 tanggal 4 September 1956,
Tambahan Berita Negara No. 729/1956. Berdasarkan Akta No. 38 tanggal 28 Mei
2008, yang dibuat di hadapan Dr. Amrul Partomuan Pohan, S.H., LLM,
perubahan nama dari sebelumnya PT Bank Niaga Tbk menjadi PT Bank CIMB
Niaga Tbk, dimana perubahan nama tersebut disetujui oleh Menteri Hukum dan
Hak Asasi Manusia Republik Indonesia melalui suratnya No. AHU-
32968.AH.01.02 Tahun 2008 tanggal 13 Juni 2008 dan Surat Keputusan Gubernur
Bank Indonesia (“BI”) No. 10/56/KEP.GBI/2008 tanggal 22 Juli 2008.

10
CIMB Niaga memperoleh izin usaha sebagai bank umum, bank devisa, dan
bank yang melakukan kegiatan berdasarkan prinsip Syariah masing-masing
berdasarkan surat keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia No.
249544/U.M.II tanggal 11 November 1955, surat Keputuran Direksi Bank
Indonesia No. 7/116/Kep/Dir/UD tanggal 22 November 1974, dan surat keputusan
Gubernur BI No. 6/71/KEP.GBI.2004 tanggal 16 September 2004.

Pemerintah Republik Indonesia selama beberapa waktu pernah menjadi


pemegang saham mayoritas CIMB Niaga saat terjadinya krisis keuangan di akhir
tahun 1990-an. Pada bulan November 2002, Commerce Asset-Holding Berhad
(CAHB), kini dikenal luas sebagai CIMB Group Holdings Berhad (CIMB Group
Holdings), mengakuisisi saham mayoritas Bank Niaga dari Badan Penyehatan
Perbankan Nasional (BPPN). Di bulan Agustus 2007 seluruh kepemilikan saham
berpindah tangan ke CIMB Group sebagai bagian dari reorganisasi internal untuk
mengkonsolidasi kegiatan seluruh anak perusahaan CIMB Group dengan platform
universal banking.

Dalam transaksi terpisah, Khazanah yang merupakan pemilik saham


mayoritas CIMB Group Holdings mengakuisisi kepemilikan mayoritas
LippoBank pada tanggal 30 September 2005. Seluruh kepemilikan saham ini
berpindah tangan menjadi milik CIMB Group pada tanggal 28 Oktober 2008
sebagai bagian dari reorganisasi internal yang sama.

Sebagai pemilik saham pengendali dari Bank Niaga (melalui CIMB Group)
dan LippoBank, sejak tahun 2007 Khazanah memandang penggabungan (merger)
sebagai suatu upaya yang harus ditempuh agar dapat mematuhi kebijakan Single
Presence Policy (SPP) yang telah ditetapkan oleh Bank Indonesia. Penggabungan
ini merupakan merger pertama di Indonesia terkait dengan kebijakan SPP. Pada
bulan Mei 2008, nama Bank Niaga berubah menjadi CIMB Niaga. Kesepakatan
Rencana Penggabungan CIMB Niaga dan LippoBank telah ditandatangani pada
bulan Juni 2008, yang dilanjutkan dengan Permohonan Persetujuan Rencana
Penggabungan dari Bank Indonesia dan penerbitan Pemberitahuan Surat
Persetujuan Penggabungan oleh Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia di

11
bulan Oktober 2008. LippoBank secara resmi bergabung ke dalam CIMB Niaga
pada tanggal 1 November 2008 (Legal Day 1 atau LD1) yang diikuti dengan
pengenalan logo baru kepada masyarakat luas.

Bergabungnya LippoBank ke dalam CIMB Niaga merupakan sebuah


lompatan besar di sektor perbankan Asia Tenggara. CIMB Niaga kini
menawarkan nasabahnya layanan perbankan yang komprehensif di Indonesia
dengan menggabungkan kekuatan di bidang perbankan ritel, UKM dan korporat
dan juga layanan transaksi pembayaran. Penggabungan ini menjadikan CIMB
Niaga menjadi bank terbesar ke-5 dari sisi aset, pendanaan, kredit dan luasnya
jaringan cabang. Dengan komitmennya pada integritas, ketekunan untuk
menempatkan perhatian utama kepada nasabah dan semangat untuk terus unggul,
CIMB Niaga akan terus memanfaatkan seluruh daya yang dimilikinya untuk
menciptakan sinergi dari penggabungan ini. Keseluruhannya merupakan nilai-
nilai inti CIMB Niaga dan merupakan kewajiban yang harus dipenuhi bagi masa
depan yang sangat menjanjikan.

B. Analisis STP
Analisis untuk model Segmenting, Targeting, Positioning (STP) pada Unit
Usaha Syariah (UUS) CIMB Niaga Syariah memiliki sektornya masing-masing,
yakni sebagai berikut:
1. Segmentation

 Jenis Kelamin

Jenis Kelamin
18 17

16

14 13

12

10 Total

0
Laki-laki Perempuan

Grafik 1. Jenis Kelamin Responden

12
Dari hasil kuesioner diatas didapatkan hasil bahwa nasabah CIMB Niaga Syariah
sebanyak 17 orang dari 30 responden atau sekitar 56,6 % nya adalah di dominasi
oleh laki-laki. Sedangkan sisanya yaitu 13 orang dari 30 responden atau sekitar
43,3 % nya adalah perempuan. Dari hasil kuesioner diatas, disimpulkan bahwa
mayoritas nasabah adalah didominasi oleh laki-laki

 Usia

Usia
18
16
16

14

12

10 Total
8
8

6 5

2 1

0
17 - 25 tahun 26 - 35 tahun 36 - 45 tahun 46 - 65 tahun

Grafik 2. Usia Responden

Untuk rentang usia, dari 30 responden yang diteliti didapatkan hasil yang
bervariasi. Sebanyak 16 orang dari 30 responden berusia pada rentang I (17 – 25
tahun) atau sebesar 53,3 %. Kemudian diikuti dengan 8 orang yang berada pada
usia rentang II (26 – 35 tahun) atau sebesar 26,6 %. Kemudian pada rentang III
(36 – 45 tahun) terdapat sejumlah 5 orang atau sebesar 16,6 %. Dan pada kuartal
terakhir yaitu rentang IV (46 – 65 tahun) hanya terdapat 1 orang atau sebesar 3,3
%. Dari hasil kuesioner diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa responden yang
merupakan nasabah CIMB Niaga Syariah mayoritas didominasi oleh orang-
orang berusia muda yang masih produktif yakni pada kisaran usia 17 – 35 tahun
atau pada rentang I – II.

13
 Alamat Domisili

Alamat Domisili
25

20
20

15
Total

10

5
2 2 2
1 1 1 1
0
Bogor Cimahi Jakarta Kediri Malang Ponorogo Probolinggo Surabaya

Grafik 3. Alamat Domisili Responden

Dari grafik diatas terdata alamat domisili 30 responden yang tersebar di


beberapa wilayah. Untuk peringkat pertama sendiri diduduki oleh responden
dengan domisili di daerah Malang sebanyak 20 orang atau sebesar 66,6 %.
Kemudian diikuti oleh responden dari daerah lain seperti Kediri, Probolinggo, dan
Surabaya yang masing-masing sebanyak 2 orang atau sebesar 6,6 %. Kemudian
diikuti pula oleh daerah Bogor, Cimahi, Jakarta, serta Ponorogo yaitu masing-
masing sebanyak 1 orang atau sebesar 3,3 %. Dari data grafik tersebut, dapat
disimpulkan bahwa mayoritas responden yang menjadi objek penelitian berada
di daerah Malang.

 Pendidikan Terakhir

Pendidik an Terakh ir
16
15

14
13

12

10
Total
8

4
2
2

0
Perguruan Tinggi SLTA SLTP

Grafik 4. Pendidikan Terakhir responden

14
Dari data diatas dapat dilihat bahwa 30 responden selaku nasabah CIMB
Niaga Syariah mayoritas memiliki pendidikan yang cukup tinggi. Di posisi
pertama terdapat sebanyak 15 orang dengan lulusan perguruan tinggi atau sekitar
50 % prosentasenya. Kemudian di posisi kedua ditempati oleh responden dengan
lulusan SLTA yaitu sebanyak 13 orang atau sekitar 43,3 %. Baru sisanya yaitu
sebanyak dua orang hanya memiliki pendidikan hingga SLTP saja atau sekitar
6,6%

Dari hasil tersebut dapat disimpulkan bahwa nasabah dari CIMB Niaga
Syariah mayoritas merupakan orang-orang berpendidikan, namun tidak
menutup kemungkinan juga untuk melayani nasabah dengan pendidikan rendah.

 Pekerjaan

Pekerjaan
16
14
14

12
10
10
Total
8

6
5

2
1

0
Lain-lain Pegawai Swasta Pelajar/Mahasiswa Wirausaha

Grafik 5. Pekerjaan responden

Dari data pekerjaan 30 responden ini dapat dilihat bahwa nasabah


terbanyak merupakan seorang pegawai swasta yaitu sebanyak 14 orang atau
sekitar 46,6 %. Nasabah mayoritas ini merupakan mereka yang menjadi driver
transportasi online yaitu GRAB dan GOJEK. Data kuesioner ini didapatkan secara
langsung dengan menyebarkan angket terhadap para driver tersebut yang memang
merupakan nasabah pasti dari CIMB Niaga Syariah.

Kemudian posisi kedua nasabah terbanyak diikuti oleh para pelajar atau
mahasiswa yaitu sebanyak 10 orang atau sekitar 33,3 %. Kemudian nasabah
dengan pekerjaan lain-lain yaitu sebanyak 5 orang atau sekitar 16,6 %. Kemudian

15
nasabah dengan pekerjaan sebagai wirausaha yaitu sebanyak 1 orang atau sekitar
3,3 %.

Dari data grafik diatas dapat disimpulkan bahwa CIMB Niaga Syariah
menyasar pada semua segmen profesi masyarakat, baik yang masih bersekolah,
maupun yang sudah bekerja pada berbagai bidang dan sektor.

 Pendapatan Per bulan

Pendapatan Per bulan


12
11 11

10

Total
6
5

2
2
1

0
< Rp 500.000 Rp 1.500.001 – Rp Rp 3.000.001 – Rp Rp 5.000.001 – Rp Rp 500.001 – Rp
3.000.000 5.000.000 7.500.000 1.500.001

Grafik 6. Pendapatan per bulan

Data grafik pendapatan per bulan responden CIMB Niaga Syariah


menyatakan bahwa sebanyak 11 orang merupakan responden dengan penghasilan
dibawah Rp 500.000,00 atau dengan prosentase sebesar 36,6 %. Kemudian
responden terbanyak kedua dengan pendapatan sebesar Rp 1.500.001,00 – Rp
3.000.000,00 sebanyak 11 orang juga atau dengan prosentase sebesar 36,6 %.

Lalu responden selanjutnya dengan pendapatan sebesar Rp 3.000.001,00 –


Rp 5.000.000,00 sebanyak 5 orang atau dengan prosentase sebesar 16,6 %.
Kemudian disusul dengan 2 responden dengan pendapatan sebesar Rp 500.001,00
– Rp 1.500.001,00 atau sebesar 6,6 %. Lalu pada posisi terakhir terdapat satu
responden dengan pendapatan sebesar Rp 5.000.001,00 – Rp 7.500.000,00 atau
dengan prosentase 3,3 %.

Dari ringkasan grafik diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa CIMB Niaga
Syariah menyasar calon nasabah dengan penghasilan rendah atau masyarakat

16
menengah kebawah, dengan penghasilan yang tidak lebih dari Rp 7.500.000,00.

2. Targetting
Targeting sendiri telah dijelaskan pada bab sebelumnya yaitu sebagai
langkah selanjutnya dari proses Segmenting oleh CIMB Niaga Syariah. Targeting
sendiri dilakukan dengan melihat fenomena dari penelitian yang diambil dari 30
responden, kemudian bertolak dari hasil lapangan tersebut dapat ditentukan
nasabah seperti apa yang diinginkan CIMB Niaga Syariah.
Dari hasil Segmenting responden CIMB Niaga Syariah dengan menyasar
semua gender (laki-laki maupun perempuan), usia yang berkisar pada usia-usia
produktif yaitu sekitar 17 – 35 tahun, berdomisili di area Malang, dengan
pendidikan rata-rata yang cukup tinggi, semua sektor profesi, serta dengan
pendapatan dibawah Rp 7.500.000,00. Dari situ dapat diambil satu titik bahwa
CIMB Niaga Syariah menargetkan untuk mendapatkan nasabah dengan kriteria
seperti itu, sesuai dengan keadaan riil masyarakat Indonesia. CIMB Niaga Syariah
menargetkan untuk menguasai pangsa pasar masyarakat menengah
kebawah.Kemudian seberapa kemampuan CIMB Niaga Syariah dalam melayani
nasabahnya dapat dilihat dari grafik dibawah ini

Menjadi Nasabah CIMB Niaga Syariah sejak kapan?


16
14
14

12

10
9
Total
8
7

0
< 6 bulan > 1 tahun 6 bulan – 1 tahun

Grafik 7. Lama Menjadi Nasabah

Dari grafik diatas dapat diambil kesimpulan bahwa Targeting dari CIMB
Niaga Syariah adalah terus berkembang atau fluktuatif semakin kedepannya.

17
Dilihat dari responden yang telah menjadi nasabah lebih dari 1 tahun yaitu
sebanyak 7 orang atau sebesar 23,3 %. Kemudian pada tahun-tahun selanjutnya
CIMB Niaga Syariah tercatat mengalami perkembangan walaupun hanya sedikit
yakni sebanyak 9 orang atau sebesar 30 %. Pada kurun waktu ini, CIMB Niaga
Syariah mengalami peningkatan sebesar 6,7 %. Kemudian pada akhir-akhir ini
tercatat peningkatan yang signifikan dari nasabah yang tergabung yaitu sebanyak
14 orang atau sebesar 46,6 %. Dapat dilihat bahwa kemampuan CIMB Niaga
Syariah dalam memberikan pelayanan meningkat setiap tahunnya, dengan jumlah
sarana dan prasarana yang tentunya juga semakin lengkap. Maka CIMB Niaga
Syariah mengambil tindakan untuk meningkatkan Targeting mereka dalam
memberikan pelayanan terhadap masyarakat.

3. Positioning

Seberapa sering Anda bertransaksi menggunakan produk CIMB


Niaga Syariah?
16
14 14
14

12

10
Total
8

4
2
2

0
Beberapa kali dalam seminggu Jarang Setiap hari

Grafik 8. Intensitas Penggunaan CIMB Niaga Syariah

Keberhasilan Strategi Positioning dari CIMB Niaga Syariah dapat dilihat


dari grafik diatas ini. Terlihat bahwa sebanyak 14 responden atau sebanyak 46,6
% prosesntase bertransaksi dengan CIMB Niaga Syariah hanya beberapa kali
dalam seminggu. Lalu diikuti oleh kelompok responden sebanyak 14 orang atau
dengan prosentase yang sama yakni 46,6 % merupakan responden yang jarang
bertransaksi menggunakan CIMB Niaga Syariah dalam kesehariannya. Kemudian
sisanya yaitu sebanyak 2 orang responden atau sebesar 6,6 % merupakan orang-
orang yang setiap harinya bertransaksi menggunakan CIMB Niaga Syariah.

18
Dari ringkasan grafik diatas dapat diambil kesimpulan bahwa Strategi
Positioning CIMB Niaga Syariah dari segi intensitas penggunaannya masihlah
belum efektif, belum bisa mendapatkan nasabah yang merasa perlu untuk
bertransaksi dengan CIMB Niaga Syariah setiap harinya.

Strategi Positioning dalam hal ini dikatakan sukses apabila secara


keseluruhan responden menunjukkan hasil bahwa mereka bertransaksi hampir
setiap hari atau bahkan setiap harinya menggunakan CIMB Niaga Syariah. Hal
tersebut memberikan persepsi bahwa produk CIMB Niaga Syariah telah menjadi
prioritas dan kebutuhan bagi nasabahnya. Namun apabila fakta yang terjadi
berkebalikan dari pernyataan diatas, maka positioning yang diharapkan belum
bisa tercapai dikarenakan strategi yang belum tepat.

Apakah anda memiliki akun rekening selain CIMB Syariah


Niaga?
25

20
20

15 Total

10
10

0
Tidak Ya

Grafik 9. Kepemilikan Rekening lain

Kemudian Strategi Positioning dari CIMB Niaga Syariah juga dapat dinilai
dari apakah 30 responden ini memiliki akun rekening selain CIMB Niaga Syariah.
Dari grafik diatas terlihat bahwa sebanyak 10 responden atau sekitar 33,3 % tidak
memiliki akun rekening lain selain CIMB Niaga Syariah, yang dari ke-10 orang
ini terdiri dari berbagai macam tipe orang seperti yang telah terdaftar dalam
kuesioner.

Kemudian sebanyak 20 responden atau sebanyak 66,6 % prosentase


merupakan responden yang juga memiliki akun rekening lain selain akun rekening
CIMB Niaga Syariah yang sekarang mereka gunakan.

19
Dalam strateginya, CIMB Niaga Syariah terbukti menggunakan Single
Segment Concentration dimana CIMB Niaga Syariah berfokus pada masyarakat
menengah kebawah sehinggan Strategi STP yang digunakan menyesuaikan
dengan pilihan segmen yang akan dituju. Namun pada kenyataannya, pada Single
Segment Concentration ini mereka masih gagal mengaplikasikan strategi yang
tepat. Padahal apabila ditilik dari kondisi yang sedang berlaku saat ini, CIMB
Niaga Syariah sedang menghadapi Segment Competitive yang mengakibatkan
nasabah atau customer berpeluang untuk berpindah kepada perusahaan
pesaing/kompetitor lain. Hal ini tidak bisa dianggap sepele tentunya karena
sewaktu-waktu nasabah dapat berpindah pada kompetitor apabila strategi kita
tidak efektif.

Dari hasil diatas dapat disimpulkan bahwa tingkat loyalitas masyarakat


terhadap CIMB Niaga Syariah masih tergolong rendah, terbukti dengan lebih
besarnya prosentase responden dengan akun rekening ganda selain CIMB Niaga
Syariah. Hal ini menandakan bahwa Strategi Positioning dari CIMB Niaga
Syariah masih belum efektif untuk mendapatkan nasabah yang loyal terhadap
produknya.

C. Analisis Marketing Mix


1. Product

Produk sesuai dengan kebutuhan dan keinginan masyarakat


12

10
10

8
8

6 Total
6

4
3 3

0
Rata-rata Sangat Setuju Sangat Tidak Setuju Setuju Tidak Setuju

Grafik 10. Kesesuaian produk terhadap masyarakat

20
Pada Marketing Mix yang pertama yakni produk (Product) yang digunakan
oleh CIMB Niaga Syariah memberikan hasil seperti grafik diatas.

Dari 30 responden yang diteliti, sebanyak 10 orang atau sekitar 33,3 %


prosentase merupakan responden yang setuju akan produk CIMB Niaga Syariah
yang sesuai dengan keinginan dan kebutuhan mereka. Lainnya, sebanyak 8 orang
atau sebesar 26,6 % merupakan responden dengan pernyataan rata-rata atau
netral. Lalu, sebanyak 6 orang atau sekitar 20 % merupakan responden dengan
pernyataan sangat setuju terhadap kesesuaian produk CIMB Niaga Syariah.
Kemudian sebanyak 3 orang atau 9,9 % prosentase merupakan responden yang
tidak setuju dengan pernyataan bahwa produk CIMB Niaga Syariah telah cocok
dan sesuai dengan keinginan mereka. Sisanya, sebanyak 3 orang dengan
prosentase yang sama yaitu sekitar 9,9 % merupakan responden dengan
pernyataan sangat tidak setuju dengan pernyataan diatas.

Dari penjelasan diatas, dapat diakumulasikan bahwa dari responden


sebanyak 30 orang tersebut sebanyak 16 orang merasakan bahwa produk CIMB
Niaga Syariah telah sesuai dengan keinginan dan kebutuhan mereka. Ini
menunjukkan bahwa mayoritas masyarakat telah merasakan manfaat dan
kegunaan produk CIMB Niaga Syariah yang berlaku dengan baik.

Kesimpulan dari penjelasan diatas menyatakan bahwa Marketing Mix


berupa produk dari CIMB Niaga Syariah telah sesuai dan berhasil dalam
pelaksanaannya.

2. Price

Setoran awal dan biaya administrasi yang terjangkau


12
11
10
10

6 Total
6

4
3

0
Rata-rata Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju

21
Grafik 11. Keterjangkauan biaya

Harga atau Price dalam Marketing Mix ini merupakan salah satu aspek
penting dalam CIMB Niaga Syariah. Dalam penelitian terhadap Price CIMB
Niaga Syariah, yang disoroti tentunya setoran awal serta biaya administrasi yang
dikenakan pada setiap nasabahnya.

Didapatkan hasil yaitu sebanyak 11 responden atau sebesar 36,6 %


menyatakan setuju bahwa seluruh biaya yang dikenakan dari CIMB Niaga
Syariah terjangkau. Kemudian sebanyak 10 orang atau sebesar 33,3 % prosentase
menyatakan sangat setuju dengan biaya yang terjangkau. Lalu, sebanyak 6 orang
atau sebesar 20 % netral terhadap pernyataan keterjangkauan biaya dari CIMB
Niaga Syariah. Kemudian sisanya yaitu sebanyak 3 orang atau sebesar 9,9 %
prosentase menyatakan tidak setuju bahwa biaya yang dikenakan terjangkau.

Dari penjelasan diatas dapat diambil kesimpulan bahwa secara keseluruhan


dari responden menyatakan bahwa sejujurnya setoran awal serta biaya
administrasi dari produk CIMB Niaga Syariah adalah terjangkau untuk ukuran
kalangan menengah kebawah.

3. Place

Banyaknya kantor cabang di Kota Malang


14
13

12

10

8 Total
7 7

2
2
1

0
Rata-rata Sangat Setuju Sangat Tidak Setuju Setuju Tidak Setuju

Grafik 14. Banyaknya Kantor Cabang

Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa sebanyak 13 responden atau sebesar
43,3 % netral terhadap pernyataan banyaknya kantor cabang CIMB Niaga
Syariah. Sebanyak 7 orang atau sebesar 23,3 % menyatakan setuju terhadap

22
banyaknya kantor cabang CIMB Niaga Syariah. Kemudian sebanyak 7 orang atau
sebesar 23,3 % yang lain menyatakan ketidak setujuannya dengan pernyataan
tersebut. Kemudian sebanyak 2 responden atau sebesar 6,6 % menyatakan sangat
setuju dengan pernyataan banyaknya kantor cabang yang tersedia. Sisanya
sebanyak 1 orang atau sebesar 3,3 % sangat tidak setuju dengan pernyataan
tersebut.

Dari penjelasan grafik diatas didapat hasil bahwa mayoritas responden


masih belum merasakan mudahnya menemukan kantor cabang dari CIMB Niaga
Syariah yang sangat berperan penting dalam pelayanan nasabah secara langsung.
Responden belum menemukan kemudahan dalam mendapati kantor cabang,
sehingga respon yang diberikan adalah netral bahkan mengarah pada tidak setuju.

Mudah dalam bertransaksi baik langsung maupun tidak


langsung
10
9
9
8
8
7
7
6
6 Total
5

0
Rata-rata Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju

Grafik 15. Kemudahan bertransaksi

Kemudian Strategi Distribusi (Place) yang selanjutnya yang diteliti adalah


kemudahan bertransaksi baik langsung maupun tidak langsung. Kemudahan
bertransaksi ini juga termasuk dalam Strategi Distribusi karena persebaran sarana
dan prasarana yang menunjang kemudahan dalam transaksi inilah yang harus
diperhatikan.

Dari data diatas didapatkan data yaitu sebanyak 9 responden atau sebesar 30
% menyatakan netral atau biasa saja terhadap kemudahan bertransaksi secara
langsung maupun tidak langsung dari CIMB Niaga Syariah. Kemudian sebanyak
8 responden atau sebesar 26,6 % menyatakan setuju dengan kemudahan
bertransaksi yang dirasakan. Selanjutnya sebanyak 7 orang atau sebesar 23,3 %
menyatakan ketidak setujuan terhadap pernyataan tersebut. Sisanya, sebanyak 6

23
orang atau sebesar 20 % menyatakan sangat setuju terhadap kemudahan
bertransaksi ini.

Dari penjelasan data diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa strategi


distribusi (Place) dengan menggunakan kemudahan bertransaksi ini masih
terdapat hasil yang kurang optimal. Ada sebagian responden yang setuju dengan
pernyataan ini, dan ada sebagian pula yang tidak setuju dengan pernyataan
tersebut. Sebanyak 14 responden setuju dengan pernyataan tersebut, namun juga
terdapat 16 responden yang tidak setuju dengan pernyataan tersebut. Ini
menandakan tidak meratanya persebaran sarana prasarana yang diterima para
nasabah sehingga Strategi Distribusi (Place) tidak tercapai.

Adanya mesin anjungan tunai mandiri yang semakin mem -


permudah tran saksi nasabah
12

10
10
9
8
8
Total
6

4
3

0
Rata-rata Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju

Grafik 16. Ketersediaan Mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM)

Kemudian Strategi Distribusi (Place) yang selanjutnya dapat dilihat dengan


ketersediaan mesin anjungan tunai mandiri (ATM) yang menjadi salah satu faktor
pelaksanaan distribusi tersebut.

Dari data diatas terlihat, sebanyak 10 responden atau 33,3 % prosentase


menyatakan sangat setuju dengan pernyataan banyaknya mesin anjungan tunai
mandiri (ATM) CIMB Niaga Syariah. Kemudian disusul dengan 9 responden atau
sekitar 30 % menyatakan setuju dengan pernyataan tersebut. Lalu sebanyak 8
responden atau sebesar 26,6 % menyatakan netral dan biasa saja terhadap
pernyataan tersebut. Sisanya yaitu sebanyak 3 orang atau sebesar 9,9 %
mengatakan tidak setuju dengan pernyataan tersebut.

24
Dari data diatas dapat disimpulkan bahwa untuk ketersediaan mesin
anjungan tunai mandiri (ATM) memanglah mencukupi dengan didukung oleh
suara 19 responden. Selebihnya merupakan rata-rata dan tidak setuju.

Dari ketiga objek penelitian pada Strategi Distribusi (Place) CIMB Niaga
Syariah didapatkan hasil bahwa untuk ketersediaan kantor cabang memanglah
masih terbatas, untuk kemudahan bertransaksi baik secara langsung maupun tidak
langsung masih berdampingan antara mudah dan kesulitannya, sedangkan dari
faktor ketersediaan mesin anjungan tunai mandiri (ATM) mencukupi. Jadi yang
menjadi permasalahan dan perlu untuk diperhatikan lebih lanjut adalah dari segi
kantor cabang serta kemudahan bertransaksi baik secara langsung maupun tidak
langsung.

25
4. Promotion

Promosi produk yang dilakukan sangat menarik minat


masyarakat
16 15

14

12

10
Total
8
7

6
5

4 3

0
Rata-rata Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju

Grafik 12. Kemenarikan Promosi produk

Dari grafik diatas didapatkan hasil bahwa sebanyak 15 responden atau


sebesar 50 % netral terhadap pernyataan bahwa promosi produk CIMB Niaga
Syariah menarik. Kemudian sebanyak 7 orang atau sebesar 23,3 % menyatakan
tidak setuju jika promosi yang dilakukan itu menarik. Lalu sebesar 5 responden
atau sebesar 16,6 % menyatakan setuju dengan promosi CIMB Niaga Syariah
yang menarik. Lalu sisanya sebanyak 3 orang atau sebesar 9,9 % sangat setuju
dengan pernyataan tersebut.

Dapat ditarik kesimpulan bahwa Strategi Marketing Mix berupa Promotion


dari CIMB Niaga Syariah masih kurang dan belum begitu menarik dimata
masyarakat. Hal ini didukung dengan mayoritas responden yaitu sebanyak 15
orang masih merasa biasa saja terhadap promosi yang dilakukan CIMB Niaga
Syariah.

Produk men ggunakan nama dan ikon yang sangat menarik dan
unik dari produk yang lain
16
14
14

12

10
Total
8 7
6
6

4 3

0
Rata-rata Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju

26
Grafik 13. Kemenarikan nama dan ikon produk

Selain dari segi kemenarikan promosi, Strategi Promotion yang kami teliti
juga melibatkan kemenarikan nama dan ikon dari produk-produk CIMB Niaga
Syariah. Hasilnya didapatkan seperti diatas.

Yakni 14 responden atau sebesar 46,6 % prosentase menyatakan netral


terhadap kemenarikan nama dan ikon produk CIMB Niaga Syariah. Kemudian
sebanyak 7 responden atau sebesar 23,3 % menyatakan tidak setuju dengan
pernyataan tersebut. Lalu disusul dengan 6 responden atau sebesar 20 %
prosentase setuju terhadap nama dan ikon produk yang menarik. Sisanya yaitu
sebanyak 3 orang atau sebanyak 9,9 % sangat setuju dengan kemenarikan nama
serta ikon produk CIMB Niaga Syariah.

Dari segi kemenarikan nama serta ikon produk CIMB Niaga Syariah
tersebut didapatkan hasil bahwa promosi yang dilakukan dengan menggunakan
nama dan ikon yang menarik tersebut masih kurang efektif dan kurang tepat
penggunaannya sehingga masyarakat merasa biasa saja terhadap nama dan ikon
ini.

Secara keseluruhan, Strategi Promotion yang dilakukan oleh CIMB Niaga


Syariah masih kurang efektif dan tidak terlaksana dengan baik dilihat dari
kemenarikan promosi serta nama dan ikon produk yang belum dapat menarik
perhatian masyarakat.

5. People

Kar yawan CIMB Syar iah N iaga y an g mencu k up i d an siap siaga


d eng an tu gasn ya
14
13

12

10
10

8 Total

6
5

2
1 1

0
Rata-rata Sangat Setuju Sangat Tidak Setuju Setuju Tidak Setuju

Grafik 17. Ketersediaan karyawan yang cakap

27
Dari grafik diatas menjelaskan tentang para partisipan atau pelaku dalam
CIMB Niaga Syariah yaitu para karyawannya yang bertugas di kantor cabang.

Dari grafik tersebut didapat data bahwa sebanyak 13 responden atau 43,3 %
menyatakan sangat setuju dengan para karyawan CIMB Niaga Syariah yang
mencukupi dan siap siaga dengan tugasnya. Selanjutnya sebanyak 10 responden
atau sebesar 33,3 % menyatakan setuju dengan pernyataan tersebut. Kemudian
sebanyak 5 responden atau sebanyak 16,6 % menyatakan biasa saja dengan
pernyataan tersebut. Sisanya yaitu 1 orang responden yang tidak setuju dengan
pernyataan tersebut.

Kecepat an pelay anan yang diberikan oleh teller CIMB Sy ariah


N iag a
16
14
14

12

10 9 Total
8
6
6

2 1

0
Rata-rata Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju

Grafik 18. Kecepatan Pelayanan Teller

Dari kecepatan pelayanan teller ini juga dapat dilihat partisipan atau people
yang berpengaruh didalam strategi yang digunakan oleh CIMB Niaga Syariah.
Kecepatan pelayanan teller ini menjadi fokus utama dalam pelayanan yang
diberikan oleh karyawan CIMB Niaga Syariah sehingga perlu mendapat perhatian
lebih.

Dari data diatas tercatat bahwa sebanyak 14 responden atau sebesar 46,6 %
sangat setuju dengan pernyataan bahwa teller dari CIMB Niaga Syariah
melayani nasabah dengan cepat dan tepat. Selanjutnya sebanyak 9 orang atau
sebanyak 30 % menyatakan setuju dengan pernyataan tersebut. Kemudian
sebanyak 6 orang atau sebesar 20 % menyatakan biasa saja terhadap pernyataan
tersebut, dan sisanya yaitu satu orang responden yang menyatakan ketidak
setujuan terhadap pernyataan tersebut.

28
Dari dua grafik diatas telah menjelaskan analisis Strategi Partisipan (People)
yaitu dengan tersedianya karyawan yang mencukupi serta siap siaga juga teller
yang melayani nasabah dengan cepat dan tepat.

29
6. Process

Bank meny elesaikan p elayan an tep at waktu sesuai yan g d ijan -


jikan
12
11

10
9
8
8
Total
6

2
2

0
Rata-rata Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju

Grafik 19. Ketepatan waktu penyelesaian pelayanan

Dari grafik diatas dapat dilihat bahwa sebanyak 11 responden atau sebesar
36,6 % menyatakan sangat setuju dengan ketepatan waktu dari penyelesaian
pelayanan CIMB Niaga Syariah terhadap nasabahnya. Kemudian disusul dengan
sebanyak 9 responden atau sebesar 30 % menyatakan setuju dengan pernyataan
tersebut. Kemudian terdapat 8 responden atau sebesar 26,6 % yang menyatakan
rata-rata dengan pernyataan tersebut. Sisanya yaitu sebanyak 2 responden atau
sebesar 6,6 % menyatakan tidak setuju dengan pernyataan tersebut.

Dapat disimpulkan bahwa ketepatan waktu penyelesaian pelayanan yang


diberikan oleh CIMB Niaga Syariah telah berhasil terlaksana dengan baik,
dengan adanya suara dari 20 responden dari 30 responden yang menyatakan
kesetujuannya akan pernyataan tersebut.

Karyawan CIMB Syariah Niaga yang me mbe rikan pe l ayanan maksimal


ke pada se ti ap nasabah
16
14
14

12

10
Total
8
8
6
6

4
2
2

0
Rata-rata Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju

Grafik 20. Pelayanan karyawan secara maksimal

30
Grafik diatas menjelaskan tentang seberapa maksimal pelayanan yang
diberikan karyawan CIMB Niaga Syariah kepada nasabah, dilihat dari hasil 30
responden diatas. Sebanyak 14 suara atau sebesar 46,6 % menyatakan sangat
setuju dengan pernyataan tersebut bahwa karyawan memberikan pelayanan yang
maksimal terhadap nasabah. Kemudian sebanyak 8 orang atau sebesar 26,6 %
menyatakan setuju dengan pernyataan tersebut. Dilanjutkan dengan 6 orang atau
sebanyak 20 % menyatakan rata-rata atau netral terhadap pernyataan tersebut.
Sisanya yaitu sebanyak 2 responden memberikan pernyataan tidak setuju dengan
menyumbangkan suara sebesar 6,6 %.

Dari hasil dua grafik diatas yaitu tentang Ketepatan waktu penyelesaian
pelayanan serta Pelayanan karyawan secara maksimal dapat diambil kesimpulan
bahwa Strategi Proses (Proccess) yang dilakukan oleh CIMB Niaga Syariah telah
berhasil. Indikatornya terletak pada mayoritas responden yang menyatakan setuju
dengan pernyataan tersebut.

7. Physical Evidence

Ruangan pelayanan yang representatif dan nyaman


16
14
14

12

10
8 Total
8
7

2
1

0
Rata-rata Sangat Setuju Setuju Tidak Setuju

Grafik 21. Ruangan pelayanan yang representatif dan nyaman

Untuk bukti fisik (Physical Evidence) dari Marketing Mix, digunakan


indikator pada gedung atau ruangan pelayanan yang digunakan. Dalam hal ini,
ruangan pelayanan yang representatif dan nyaman menjadi faktor penentunya.
Sebanyak 14 responden menyatakan sangat setuju dengan pernyataan tersebut
atau menyumbangkan suara sebesar 46,6 %. Kemudian sebanyak 8 responden
menyatakan setuju dengan pernyataan tersebut dan menyumbangkan suara

31
sebesar 26,6 %. Selanjutnya sebanyak 7 responden atau sebesar 23,3 %
menyatakan rata-rata atau netral terhadap keadaan ruangan pelayanan.
Selebihnya yaitu sebanyak satu orang responden menyatakan tidak setuju dengan
pernyataan tersebut dengan prosentase sebesar 3,3 %.

Ketersediaan peralatan perbankan yang modern


16
15

14

12

10
8 Total
8
7

0
Rata-rata Sangat Setuju Setuju

Grafik 22. Ketersediaan peralatan perbankan yang modern

Dari grafik diatas dapat direpresentasikan bahwa ketersediaan perlatan


perbankan yang modern mendapat dukungan suara sangat setuju dari 15
responden dengan prosentase sebesar 50 %. Kemudian 8 responden yang
menyatakan setuju pernyataan diatas sebesar 26,6 %. Selebihnya yaitu sebanyak
7 responden dengan prosentase sebesar 23,3 % menyatakan rata-rata terhadap
pernyataan diatas.

Dari dua grafik diatas yang menjelaskan tentang bukti fisik dari CIMB
Niaga Syariah membuktikan bahwa mayoritas dari 30 responden setuju dengan
pernyataan bahwa CIMB Niaga Syariah memiliki gedung pelayanan serta
peralatan perbankan yang modern untuk menunjang pengoperasian usaha mereka

32
BAB III
KESIMPULAN DAN SARAN

3.1 KESIMPULAN

Dari penelitian yang penyusun lakukan terhadap analisis STP dan marketing
mix pada Bank CIMB NIAGA Syariah malang menunjukkan bahwa,
1. Segmentation dan Targeting sudah tercapai sesuai dengan apa yang di rencakan,
hal ini mampu tercapai karena adanya kerja sama antara pihak bank dengan
perusahaan transportasi berbasis online yang mewajibkan setiap driver
menggunakan rekening bank CIMB NIAGA Syariah baik atm maupun rekening
ponsel, namun Positioning belum tercapai hal ini terlihat dari banyaknya nasabah
Bank CIMB NIAGA Syariah yang menggunakan rekening lain sebagai alternatif
karena masalah trouble khususnya pada rekening ponsel.
2. Sedangkan marketing mix pada bank CIMB NIAGA Syariah masih belum
terpunuhi secara keseluruhan, hal ini terlihat dari:
a. promotion, kurangnya promosi tentang produk tersebut kepada nasabah
b. place, masih kurangnya atm ataupun kantor cabang di kota malang menjadi salah
satu penyebab kurangnya intensitas nasabah dalam bertransaksi dengan rekening
CIMB NIAGA Syariah.
3.2 SARAN
Saran yang di sampaikan oleh penyusun Tugas Akhir ini adalah perusahaan
perlu mengupdate fasilitas layanan transaksi guna kenyamanan nasabah dan
melakukan promotion yang lebih kepada masyarakat maupun nasabah sendiri
untuk terpenuhinya STP dan marketing mix secara menyeluruh. Saran ini
ditujukan untuk perbaikan guna meningkatkan mutu atau kualitas dari perusahaan
tersebut, semoga perusahaan tersebut bersedia dengan senang dan
mempertimbangkannya.

33
DAFTAR PUSTAKA
Arikunto, S. (2006). Metodelogi Penelitian. Yogyakarta: Bina Aksara .

Assauri, S. (2002). Manajemen Pemasaran. Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Assauri, S. (2012). Strategi Marketing. Jakarta: RajaGrafindo Persada.

E Jerome Mccharty; William D. Perreault Jr. (1995). Intisari Pemasaran: Sebuah


Ancangan Manajerial Global. Jakarta: Binarupa Aksara.

Frost, J. (2015, Desember 16). Analisis Strategi Pemasaran STP dan Marketing Mix.
Dipetik Desember 5, 2017, dari Makalah Kita:
http://myrealblo.blogspot.co.id/2015/12/analisis-strategi-pemasaran-stp-

Hanum, Y. (2014). Analisis Strategi Segmentasi, Targetting, Positioning (STP) terhadap


Persepsi Konsumen pada Tabungan di Bank BNI Syariah Cabang Utama
Pekanbaru. Pekanbaru, Riau.

Joseph P. Cannon, d. (2008). Pemasaran Dasar Edisi 16 Buku 1 . Jakarta: Salemba


Empat.

Kotler, P. (2000). Manajemen Pemasaran di Indonesia . Jakarta : Salemba Empat.

Laila, D. N. (2014). Penerapan Strategi Marketing Mix dalam Memasarkan Produk Giro
Ultima iB di Bank Muamalat Cabang Salatiga. Salatiga.

Mubarok, M. H. (2010). Pengantar Bisnis. Kudus: Nora Media Enterprise.

Mutmainnah. (2009). Segmentasi, Targetting, dan Positioning Produk Pembiayaan pada


BMT Tekun Ketawanggede. Salatiga.

Niaga, P. C. (t.thn.). Annual Report Bank CIMB Niaga 2016 Final. Jakarta, Indonesia.
Diambil kembali dari
https://www.cimbniaga.com/content/dam/cimb-niaga/personal/investorrelations/
Annual%20Report/AR%202016/CIMBNIAGA_AR_2016_INA_Final_OJK

34
35

Anda mungkin juga menyukai