Anda di halaman 1dari 24

MAKALAH

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

“Sistem Informasi Eksekutif dan Sistem Pendukung Keputusan”


Disusun guna memenuhi tugas mata kuliah Sistem Informasi Manajemen

Dosen Pengampu : Dewi Lestari S. Sos. , M. M.

Disusun oleh:

Vivi Rahmawati (201010503287)


Viola Nadia Alazi (201010500645)
Winda Inayah (201010502899)
Wisam Firdaus (201010502160)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS PAMULANG
TANGERANG SELATAN
2022

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT. yang atas rahmat dan karuniaNya kami
dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Adapun judul dari makalah ini
adalah “Sosial dan Etika Dalam Sistem Informasi”.

Pada kesempatan ini, kami mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Ibu
Dewi Lestari S. Sos., M. M selaku dosen mata kuliah Sistem Informasi Manajemen yang
telah memberikan tugas untuk kami. Kami juga ingin mengucapkan terima kasih kepada
pihak-pihak yang turut membantu dalam pembuatan makalah ini.

Kami jauh dari kata sempurna, dan ini merupakan langkah yang baik dari studi yang
sesungguhnya. Oleh karena keterbatasan waktu dan kemampuan kami, kritik dan saran
yang membangun sangat kami harapkan. Semoga makalah ini dapat berguna bagi kami
selaku mahasiswa khususnya dan pihak lain yang berkepentingan pada umumnya.

Pamulang, Desember 2022

Tim Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ....................................................................................................................i


KATA PENGANTAR ................................................................................................................. ii
DAFTAR ISI ................................................................................................................................ iii
BAB I PENDAHULUAN .......................................................................................................1
1.1 Latar Belakang Masalah .....................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah ...............................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan .................................................................................................2
1.4 Manfaat Penulisan ...............................................................................................3
BAB II KAJIAN TEORI ...........................................................................................................4
2.1 Pengertian Sistem Informasi Eksekutif ...........................................................4
2.2 Peranan Eksekutif Dalam Perusahaan ..............................................................5
2.3 Karakteristik EIS .................................................................................................6
2.4 Komponen Utama SIE ........................................................................................7
BAB III PEMBAHASAN ....................................................................................................... 10
3.1 Konsep - Konsep Dasar Manajemen EIS ...................................................... 10
3.2 Model EIS ......................................................................................................... 10
3.3 Kelebihan dan Kekurangan Penggunaan SIE ............................................... 11
3.4 Faktor - Faktor Penentu Keberhasilan EIS .................................................. 12
3.5 Alasan EIS Dibutuhkan Untuk Kebutuhan Informasi yang up to date .... 13
3.6 Perbedaan Sistem Informasi Manajemen (SIM),Sistem Pendukung
Keputusan (DSS)/DSS Dengan Sistem Informasi ....................................... 14
3.7 Contoh Beserta Alasan Penggunam SIE Pada Suatu Perusahaan ....................... 15
3.8 Studi Kasus ............................................................................................... 18
BAB IV PENUTUP ................................................................................................................. 20
4.1 Kesimpulan ....................................................................................................... 20
4.2 Saran .................................................................................................................. 20
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................... 21

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Dengan berkembangnya teknologi informasi, mengubah manusia dalam

menyelesaikan semua perkerjaannya. Tidak hanya dalam perkerjaannya saja tetapi dalam

segala aspek kehidupan manusia, seperti pada saat pencarian informasi, pengambilan

keputusan, membuat penilaian dan perkiraan untuk perencanaan dan pengendalian atau

analisis pribadi dilakukan dengan mengunakan komputerisasi. Perancangan sistem

informasi memungkinkan pemakai mengakses data dan informasi lingkungan

berdasarkan subsistem fungsional dan menggantikan teknologi atau sistem penyimpanan

data-data konvensional ke dalam bentuk data-data yang dapat disimpan dalam komputer

sehingga meningkatkan efisiensi dalam pencarian data dan perawatan data. Informasi

adalah data yang diolah menjadi bahan yang lebih berguna dan berarti bagi penerimanya.

Dengan informasi sebuah lembaga, dalam hal ini perguruan tinggi dapat

mengetahui tingkat produktivitas, kemajuan, dan aktivitas yang terjadi pada perguruan

tinggi tersebut. Oleh sebab itu dalam perguruan tinggi tersebut diperlukan sebuah sistem

informasi yang dapat mengolah dan merangkum data yang berhubungan dengan

akademis dan kepegawaian. Sistem informasi ini disebut Sistem Informasi Eksekutif

(SIE). Kebutuhan informasi akademis dan kepegawaianakan semakin kompleks. SIE

harus mampu menangani, mengolah dan merangkum data dari database SIA dan SIK.

SIE juga perlu memberikan tingkatan pengguna dalam hal akses terhadap data-data

tersebut.

1
1.2 Rumusan Masalah

Ada beberapa rumusan masalah yang diangkat dalam penulisan makalah berikut:

1. Apa peranan eksekutif dalam perusahaan ?

2. Apa peranan eksekutif dalam perusahaan ?

3. Apa saja karakteristik dan komponen utama EIS ?

4. Bagaiman konsep dasar manajemen EIS ?

5. Bagaimana model EIS?

6. Apa saja kelebihan dan kekurangan EIS ?

7. Apa yang menjadi faktor-faktor penentu keberhasilan EIS ?

8. Apa alasan EIS dibutuhkan untuk sistem informasi ?

9. Langkah - langkah apa saja yang dilakukan eksekutif untuk meningkatkan sistem

informasi ?

10. Berikan contoh beserta alasan penggunaan SIE pada suatu perusahaan ?

1.3 Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan dari makalah ini adalah sebagai berikut:

1. Untuk memahami pengertian Sistem Informasi Eksekutif.

2. Untuk mengetahui karakteristik Sistem Informasi Eksekutif

3. Untuk mengetahui Faktor-faktor Penentu Keberhasilan Sistem Informasi

Eksekutif

4. Untuk mengetahui Komponen dalam Sistem Informasi Eksekutif

5. Untuk mengetahui Kelebihandan Kekurangan dari Sistem Informasi Eksekutif

6. Utuk Memahami penerapan sistem informasi eksekutif dalam suatu perusahaan

2
7. Untuk mengetahui Kelebihan dan Kekurangan Sistem Informasi Eksekutif (SIE)

8. Untuk mengetahui Alasan EIS di butuhkan untuk kebutuhan informasi yang up to

date

9. Untuk mrngetahui contoh beserta alasan penggunaan SIE pada suatu perusahaan

1.4 Manfaat Penulisan

Penulisan makalah ini diharapkan dapat bermanfaat. Adapun beberapa

manfaatnya adalah sebagai berikut:

1. Bagi Perusahaan

Semakin mengetahui pentingnya Sistem Informasi Eksekutif bagi Perusahaan.

Dengan adanya Sistem Informasi Eksekutif dalam Perusahaan, data-data pada

suatu perusahaan lebih terjamin keamanannya, dimana hal tersebut akan

meningkatkan kualitas dari informasi itu sendiri serta meningkatkan kemampuan

dalam mengambil keputusan.

2. Bagi rekan-rekan Mahasiswa

Mempermudah rekan-rekan mahasiswa untuk memahami lebih dalam terkait

materi “Sistem Informasi Eksekutif dan Sistem Informasi Pendukung Keputusan”

yang memang sangat penting untuk dikuasai pemahamannya.

3. Bagi Pembaca

Menambah wawasan dan pengetahuan terkait Sistem Informasi Eksekutif dalam

Perusahaan yang tentunya sangat berguna untuk keberlangsungan dunia bisnis

yang baik.

3
BAB II

KAJIAN TEORI

2.1 Pengertian Sistem Informasi Eksekutif

Menurut Laudon sistem informasi adalah sekumpulan komponen yang

saling berhubungan yang mengumpulkan, memproses, menyimpan dan mendistribusika

ninformasi untuk membantu seorang manajer dalam pengambilan keputusan

dalam pengontrolan, pengkoordinasian, penganalisaan masalah dan penanggulangganm

asalah yang kompleks dalam suatu organisasi.Sistem informasi eksekutif adalah suatu

sistem yang menyediakan informasi bagi eksekutif mengenai kinerja keseluruhan

perusahaan, di mana informasi tersebut dapat diambil dengan mudah dan dalam berbagai

tingkat rincian. Sedangkan menurut Turban EIS adalah sistem informasi berbasiskan

komputer yang menyajikan informasi yang dibutuhkan oleh para eksekutif, dimana sistem

ini menyediakan akses yang cepat pada informasi yang tepat waktu dan akses

lansung kepada laporan-laporan manajemen. EIS sangat user friendly didukung oleh

grafik-grafik dan menyediakan laporan-laporan pengecualian (execeptionsreoprt) serta

kemampuan drill-down.

EIS ini juga mudah dihubungkan dengan pelayan informasi online dan electronic

mail. EIS difokuskan terhadap penyediaan informasi sesuai dengan spesifikasi end-user,

status access terhadap penggunaan time series data untuk mengidentifikasi

kecenderungan (trend ) dan terhadap penggunaan secara terintegrasi dari informasi

eksternal untuk memberikan suatu konteks dunia yang sebenarnya terhadap data korporat

internal.

4
2.2 Peranan Eksekutif dalam Perusahaan

Dalam membangun suatu sistem informasi untuk eksekutif, adalah

penting bagi kita untuk mengerti apa itu eksekutif dan tugas serta peranan dari pada

Eksekutif itu sendiri .Kata ‘eksekutif” berasal daari bahasa Inggris to execute

yang artinya menjalankan atau melaksanakan. Namun dalam perkembangan ilmu

manajemen dewasa ini ada berbagai pengertian tentang eksekutif yang timbul. Menurut

Mc Leo, istilah eksekutif digunakan untuk mengidentifikasikan manajer yang berada

pada level atas suatu stuktur organisasi, yang mempunyai pengaruh kuat pada organisasi.

Pengaruh ini dilakukan melalui penentuan rencana strategis dan penerapan

kebijakan perusahaan.

Seorang eksekutif adalah seorang yang karena diangkat atau ditunjukuntuk

menduduki jabatan kepemimpinan tertentu di dalam organisasi, mempunyai hak dan

wewenang untuk menggerakkan sekelompok orang lain atau bawahan.Bawahan inilah

yang sesungguhnya bertanggung jawab untuk melaksanakan berbagai kegiatan

operasional organisasi dalam rangka pencapaian tujuan organisasi yang bersangkutan.

Seorang eksekutif memiliki tugas dan tanggung jawab yang sangat besar

dan berat dalam usahanya mengendalikan dan mengemudikan organisasi yangdipimpin

nya. Adapun tugas-tugas yang dilakukan oleh seorang eksekutif sehari-hari adalah :

a) Memberikan visi

b) Membuat keputusan

c) Mendiagnosa dan memecahkan masalah

d) Melaksanakan negosiasi

e) Menyadarkan dan meyakinkan bawahan

5
Seorang eksekutif dalam tugasnya sebagai pengambil keputusan dan

membuat perencanaan dibagi dalam dua tahap. Tahap pertama adalah mengidentifikasi

Kan adanya,masalah dan/atau peluang. Tahap kedua adalah keputusan apa yang harus

diambil dan mengatasi hal tersebut.

2.3 Karakteristik EIS

EIS memiliki beberapa karakteristik khusus yang membedakan dengan

aplikasisoftware lainnya. Suatu penerapan EIS yang berhasil akan meminimalkan

penggunaan laporan-laporan hard-copy,namun tetap memberikan informasi-informasi

yang paling mutakhir kepada eksekutif. Dengan EIS, informasi yangkualitatif dapat

diperoleh tanpa penggunaan banyak kertas.

a) Hanya digunakan oleh seorang eksekutif, jadi tidak mungkin karyawan

biasamenggunakan sistem ini.

b) Menampilkan sebuah informasi rugi/ labanya perusahaan dan daftar yang rinci

c) Menampilkan laporan kinerja pegawai

d) Memberikan beberapa alternative untuk mengambil keputusan

e) Menampilkan tingkat kepuasan pelanggan

f) Akses yang mudah dan cepat

g) Memberikan beberapa alternative untuk mengambil keputusan

h) Menampilkan tingkat kepuasan pelanggan

i) Akses yang mudah dan cepat

j) Biasanya menampilkan laporan berupa grafik

k) Biasanya menampilkan laporan berupa grafik

6
2.4 Komponen SIE

Menurut Thierauf SIE harus mampu menyajikan beberapa sarana presentasi

informasi yang memiliki fungsi untuk :

1. Menyajikan data rutin dan merinci suatu informasi (Drill Down) Menampilkan

ringkasan informasi yang paling detil ke bawah secara rinci dan interaktif lansung di

monitor dengan menggabungka dua teknologi informasiyaitu database terpusat dan

menu pilihan yang dimanis. Dalam implementasi Sistem Informasi Eksekutif lansung

memasuki pelaporan global, tapi jikaseorang eksekutif menginginkan informasi yang

lebih rinci, maka drill down ini dapat dimanfaatkan .

2. Pemantauan kecenderungan (Trend Monitoring) Memberikan informasi tentang

perbedaan informasi yang perlu diperhatikandan tidak. Dengan trend monitoring

eksekutif dapat melihat informasi yang paling berkaitan dan berurutan sesuai

waktunya (kronologis) sehingga eksekutifmampu mengikuti perkembangan trend

yang berlaku.

3. Laporan pengecualian (Exception Report) Menyajikan informasi tentang

penyimpangan standar yang telahterjadi.Laporan ini dibuat secara dinamis dengan

menggunakan model yangada dibentuk parameter-parameter yang dapat secara

fleksibel bergerak sesuai parameter yang diinginkan. Laporan ini membantu

eksekutif secara otomatisuntuk mengarahkan masalah yang dihadapi dan

menganalisa semua masalahdan penyimpangan yang ada. Eksekutif tidak perlu

menelusuri sendiri setiapdetil laporan untuk mengetahui adanya suatu

penyimpangan.

7
4. Mutimedia analisaAnalisa ini mempermudah pembacaan informasi dan pengambilan

keputusandengan berbagai sudut pandang.

komponen secara umum dari EIS dapat tergolong seperti :

1. Hardware (Perangkat Keras)

Ketika membicarakan tentang perangkat keras untuk satu lingkungan EIS, kita

harus memfokuskan pada perangkat keras yang dibutuhkan pertemuan eksekutif.

Eksekutif harus diletakkan yang pertama dan kebuthan eksekutif harus didefinisikan

sebelum perangkat keras dapat terpilih. Perangkat keras komputer dasar diperlukan untuk

suatu EIS meliputi empat komponen:

a) Input Device / alat masukan : Alat ini mengijinkan eksekutif untuk memasuki,

verifikasi, dan perbaharui data dengan seketika.

b) Central Processing Unit : Adalah pusat komponen karena ini dapat mengontrol

komponen mesin komputer yang lain.

c) File Penyimpanan Data : Eksekutif dapat mempergunakan ini secara terpisah

untuk menyimpan keterangan bisnis, dan bagian ini juga dapat membantu

eksekutif mencari keterangan informasi bisnis historis dengan mudah.

d) Output Device / alat keluaran : Eksekutif dapat menggunkan alat ini untuk

membaca rekaman visual dan sistem ini memerlukan dukungan dan hardware

komputer yang tidak begitu mahal. Alat ini juga dapat meningkatkan akses dari

keterangan EIS untuk banyak pengguna yang lain dengan suatu perusahaan.

2. Software (Perangkat Lunak)

8
Memilih perangkat lunak penting untuk mendesain satu EIS yang efektif. Oleh

sebab itu, komponen perangkat lunak dan bagaimana cara mengintegrasikan data ke dalam

suatu sistem sangatlah penting. Perangkat lunak dasar yang diperlukan untuk satu EIS

meliputi empat komponen:

a) Teks yang mendasari perangkat lunak. Bentuk paling umum dari teks dapat di

dokumentasikan.

b) Database : Database heterogen bercokol pada satu jangkauan spesifik Vendor dan

platform komputer membuka akses eksekutif bagi Eksekutif.

c) Dasar grafis : Grafis dapat mengarahkan volume dari teks dan statistik ke dalam

keterangan visual untuk Eksekutif. Jenis grafis yang khas adalah: bagan gugus

berkala, diagram, peta, grafis gerak, bagan urutan, dan perbandingan

mengorientasi graf (bagan balok).

d) Dasar model : EIS memodelkan data yang mengandung data statistik rutin dan

khusus, keuangan, dan analisa kuantitatif lain.

9
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Konsep-konsep dasar Manajemen EIS.

Konsep EIS dibangun atas konsep dasar manajemen. Konsep-konsep yangakan

dibahas adalah Critical Success Factors (CFSs) atau Faktor-faktor Penentu Keberhasilan.

Management by Exception (MBE), dan Mental Models McLeod,1996,p169-171)

1. Management by Exception.

Tampilan layar yang digunakan oleh eksekutif sering menyertakan management

by exception yaitu perbandingan antara kinerja yang dianggarkandengan kinerja

aktual.Perangkatlunak EIS bisamengidentifikasikan perkecualian perkeculian secara

otomatis dan membuatnya di perhatikan oleh eksekutif. Mental models. Peran utama EIS

adalah membuat sintesa atau menyarikan data dan informasi bervolume besar untuk

meningkatkan kegunaannya. Pengambilan sering disebut pemamfaatan informasi

(informasi comperession) dan menghasilkan suatu informasi bervolume besar untuk

meningkatkan kegunaannya.

3.2 Model EIS

Konfigurasi EIS berbasis komputer biasanya meliputi satu komputer PC. Dalam

perusahaan besar, komputer PC tersebut dihubungkan dengan komputer yangmempunyai

kapasitas memory dan data besar dan kelengkapan akses secara cepat, seperti yang

tampak pada gambar. Komputer eksekutif itu secara langsung berfungsisebagai executive

worstation dan dilengkapi dengan media penyimpanan sekunder dalam bentuk harddisk

yang menyimpan database eksekutif. Database eksekutif ini menyimpan data dan

10
informasi yang telah diproses sebelumnya oleh komputersentral perusahaan.Seorang

eksekutif bisa memilih dari menu untuk menghasilkan tampilan layaryang telah disusun

sebelumnya (preformatted), atau untuk melakukan sejumlah kecil pemrosesan. Sistem ini

juga memungkinkan pemakai menggunakan sistem poselektronik perusahaan dan

mengakses data dan informasi lingkungan (informasieksternal). Dan disini dibutuhkan

personil pendukung EIS yang memasukkan berita terbaru dan penjelasan informasi.

3.3 Kelebihan dan Kekurangan Penggunaan SIE

Isu Berikut Kelebihan Sistem Informasi Eksekutif (SIE) tersebut:

a) Mempermudah para eksekutif untuk menggunakan pengalamannya di dunia

komputer.

b) Menyediakan pengiriman tepat waktu dari keterangan rangkuman perusahaan.

c) Keterangan yang disediakan semakin mudah dimengerti.

d) Biasanya menawarkan efisiensi untuk membuat keputusan.

e) Melakukan penyaringan data untuk manajemen.

f) Meningkatkan pemeriksaan keterangan.

g) Dapat mengakses dan memadukan jangkauan data internal dan eksternal yang

bersifat luas.

Sedangkan Kekurangan Sistem Informasi Eksekutif (SIE), yaitu:

a) Memiliki fungsi yang terbatas, tidak dapat melakukan perhitungan kompleks.

11
b) Pada perusahaan kecil mungkin membutuhkan biaya lebih untuk membuat

implementasi.

c) Karena sistemnya besar, sehingga sulit untuk mengaturnya.

d) Pembuatannya harus dapat memenuhi kebutuhan informasi bagi eksekutif senior.

e) Eksekutif mungkin menanggung beban terlalu berat untuk membuat

keterangannya.

3.4 Faktor - Faktor Penentu Keberhasilan EIS

Elemen Faktor-faktor penentu keberhasilan dari EIS menurut Rockart & DeLong

(MCLeod, 1996, p174-175) antara lain adalah :

1. Sponsor eksekutif yang mengerti dan berkomitmenEksekutif tingkat puncak, lebih

baik CEO, harus berfungsi sebagai sponsoreksekutif EIS dengan mendorong

penerapan. Usaha EIS yang paling berhasiladalah yang pemakai petamanya

adalah puncak eksekutif.

2. Sponsor operasiSponsor eksekutif kemungkinan besar terlalu sibuk untuk

mencuahkan banyak waktu untuk penerapan. Tugas itu harus diberikan kepada

eksekutiftingkat puncak lain, seperti wakil presiden eksekutif. Sponsor operasi

bekerjasama dengan eksekutif pemakai dan spesialis informasi untuk memastikan

bahwa pekerjaan itu telaksana.

3. Staf jasa informasi yang sesuaiHarus tersedia spesialis informasi yang tidak saja

mengerti teknologiinformasi tetapi juga mengerti cara eksekutif menggunakan

sistem ini. Area teknologi informasi yang dapat diterapkan meliputi komunikasi

data, database, dan grapichal user interface.

12
4. Teknologi informasi yang sesuaiPara penerap EIS seharusnya tidak berlebihan

dan memasukkan perangkatkeras atau perangkat lunak yang tidak perlu. Sistem

itu harus sesederhanamungkin dan haus memberikan tepat seperti yang eksekutif

inginkan tidaklebih dan tidak kurang.

5. Manajemen dataTidak cukup hanya menampilkan informasi. Eksekutif harus

mengetahuiseberapa mukhtahir data itu. Eksekutif juga harus mampu mengikuti

analisisdata. Analisis ini dapat dicapai melalui drill down, dengan bertanya

kepadamanajer data atau keduanya.

6. Kaitan yang jelas dengan tujuan bisnisSebagian besar EIS yang berhasil dirancang

untuk memecahkan masalah-masalah spesifik atau memenuhi kebutuhan yang

dapat ditangani olehteknologi informasi.

3.5 Alasan EIS Dibutuhkan Untuk Kebutuhan Informasi yang up to date

Beberapa alasan mengapa EIS yang dibutuhkan untuk mengatasi berbagaimacam

kebutuhan akan informasi yang up to date.

1. Eksternal

a) meningkatan kompetisi

b) Lingkungan yang dengan cepat berubah

c) Keharusan untuk selalu proaktif

d) Kebutuhan untuk mengakses external database

2. Internal

a) Kebutuhan akan informasi yang up to date.

b) Kebutuhan akan komunikasi-

c) Kebutuhan akan informasi yang lebih akurat-

13
3.6 Perbedaan Sistem Informasi Manajemen (SIM),Sistem Pendukung Keputusan

(DSS)/DSS Dengan Sistem Informasi.

Secara prinsip Sistem Informasi Eksekutif dimana EIS dirancang untuk membantu

eksekutif atau manajer senior untuk melakukan pemantauan terhadap perencanaan

strategis perusahaan maupun untuk membantu dalam melakukan perencanaan strategis di

masa yang akan datang, sedangkan SIM merupakan sistemyang dirancang untuk

menangani dan membantu manajer menengah dalammenjalankan fungsi perencanaan ,

pengendalian dan pengambilan keputusan dengan menyampaikan laporan-laporan yang

dihasilkan secara periodik. Sedangkan SistemPendukung Keputusan (DSS) adalah tipe

lain dari pada sistem informasi komputer yang dirancang untuk mendukung dan

meningkatkan proses pengambilan keputusan.Akan semakin banyak pengguna komputer

yang akan semakin mengenal DSS karenasistem ini dikembangkan sebagai suatu alat bagi

manajer tingkat menengah sampai bawah dan analisis sistem. DSS ini dikembangkan

untuk mendukung keputusan daritingkat menengah ke atas, sedangkan EIS berkonsentrasi

pada tingkat manajemen paling atas.

Walaupun baik EIS maupun DSS dirancang untuk mendukung danmeningkatkan

proses pengambilan keputusan, tipe keputusan aktual yang dibuat oleh seorang eksekutif

berbeda dari yang dibuat oleh manajer tingkat menengah. EIS dapat dianggap sebagai

suatu sistem yang menyediakan informasi untuk membantu memformulasikan query

intelijen yang kemudian bisa dilanjutkan ke DSS. Suatuanalisis yang terinci kemudian

bisa dilakukan dengan menggunakan DSS, yangdilakukan oleh seorang analisis bukan

eksekutif.

Maksud dari EIS adalah untuk memberi kesempatan bagi eksekutif untuk mengenali

organisasi tersebut secara keseluruhan dan bukan hanya suatu area tertentu. DSS itu

14
sendiri seringkali menyediakan suatu informasi yang sangat rinci untuk membantu

menganalisis masalah di suatu area/departemen tertentu. Perbedaan penting lainnya

adalah bahwa data eksternal yang diperoleh dari database on-line dan juga data internal

akan diuji bersama-sama untuk menjawab suatu query dari EIS. Sedangkan DSS biasa

nya kurang memberikan penekanan pada data eksternal dalam proses pengambilan

keputusannya.

Perbedaan lainya adalah bahwa EIS memberikan terutama hanya informasi-

informasi rangkuman (summary). EIS ini memberikan rinciannya melalui kemampuan

drill-down. Sedangkan DSS akan berusahan untuk menampilkan semuarincian yang

terkait ke analisis masalah secara bersamaan pada pertama kalinya.

3.7 Contoh Beserta Alasan Penggunam SIE Pada Suatu Perusahaan

Masalah Di Indonesia sudah banyak perusahaan yang telah menggunakan

SistemInformasi Eksekutif, contohnya yaitu:

1. Bank Mandiri

Bank Mandiri yang didirikan pada tanggal 2 Oktober 1998 merupakan bagian dari

program restrukturisasi perbankan yang dilaksanakan oleh pemerintah Indonesia. Empat

bank milik pemerintah yang bergabung menjadi bank Mandiri tersebut adalah Bank Bumi

Daya, Bank Dagang Negara, Bank Ekspor Impor Indonesia dan Bank Pembangunan

Indonesia.Dari penyatuan empat bank pemerintah yang memiliki core banking system

yang berbeda-beda, data center yang berbeda-beda, serta infrastruktur baik hardware,

software maupun jaringan yang berbeda-beda maka pada awal bank Mandiri melakukan

evaluasi atas core banking sistem dari keempat bank legacy. Dan pada akhirnya bank

Mandiri memutuskan untuk mengembangkan SIE nya dengan cara memodifikasi sistem

15
core banking Bank Exim (BEST) untuk memenuhi kebutuhan standar produk awal bank

Mandiri yang kemudian disebut dengan MASTER(Mandiri Sistem Terpadu).

Berdasar hasil evaluasi atas core banking sistem dari keempat bank legacy tersebut

sistem core banking Bank Eximlah yang dianggap terbaik dari keempa tsistem yang ada

pada keempat legacy bank dan yang paling memungkinkan untuk direkomendasikan

sebagai standar sistem paling memungkinkan untuk diimplementasikan sesuai dengan

time frame legal merger. Sistem core banking bank Exim telah diimplementasikan pada

lebih dari 200 cabang, dan terdapat 40 karyawan bank Exim memahami sistem tersebut

dengan baik. MASTER hanya sebuah solusi sementara jangka pendek untuk dapat

secepatnya beroperasi dalam satu platform. MASTER tidak dapat mendukung kebutuhan

bisnis dan visi bank Mandiri untuk masa mendatang karena MASTER dibuat pada

pertengahan tahun 1980an untuk keperluan bank dengan segmen korporasi, sedangkan

bank Mandiri menyasar pada segmen yang berbeda denga bank Exim yaitu segmen ritel.

Selain itu, arsitektur sistem MASTER dikembangkan dengan konsep branch-centric yang

tidak dapat mendukung konsep hub and spoke. Disamping itu database yang dimiliki oleh

MASTER ini cukup terbatas dan tidak dapat memenuhi kebutuhan customer view dan

segmentasi nasabah yang diperlukan.

Selanjutnya dilakukan benchmarking aplikasi MASTER yang dilakukan di IBM

Center Rochester dan diketahui bahwa MASTER tidak dapat memenuhi kebutuhan bank

Mandiri. Dari sini, pihak manajemen bank Mandiri sepakat untuk mengganti core banking

sistemnya dengan sistem off- the-shelf from the market yang dapat mendukung bisnis dan

visi bank Mandiri, dan tidak mendesain ulang sistem MASTER. Setelah itu dilakukan

penggantian sistem MASTER ke system eMAS (Enterprise Mandiri Advanced System)

16
yang project pilotnya dilakukan dalam dua tahap. Sisteme MAS dijalankan senilai US$

173 juta selama 3 tahun yang mencakup empat inisiatifutama yaitu:

a) Memperkaya dan memperbarui delivery channel.

b) Membangun sistem core banking baru yang terintegrasi.

c) Membangun MIS didukung teknologi Data Warehouse terkini.

d) Memperkuat dan memperbarui sistem infrastruktur yang reliable.

Didukung oleh anggota tim sebanyak 500 orang, 32 proyek, 18 sistem interfaces dan128

sub modul. Pada bank Mandiri, ada beberapa hal yang menjadi perhatian dalam

pengelolaan data, yaitu:

a) Timeless: data harus tersedia pada watunya untuk mengantisipasi perubahan

bisnis yang cepat.

b) Usability: data harus sesuai dengan kebutuhan user.

c) Completeness: data yang lengkap akan dapat memberikan gambaran bisnisyang

lebih baik, sehingga pada saat pemasukan data (data entry), field-field penting

telah dibuat mandatory dan default value.

d) Correctness: ketepatan data untuk digunakannya parameter table

untukmeminimalisir kesalahan pengetikan (typing error).

e) Precision: memastikan bahwa data tetap lengkap dan sesuai (tidak ada datayang

hilang atau berubah).

f) Lack of abiguity: kesamaan persepsi atas data diperlukan untuk menghindari mis

interpretasi.

Untuk mendukung penyediaan data dan informasi yang lengkap, akurat, tepat waktu dan

konsisten maka dibentuk Enterprise Information Architecture yang bersifat "agile &

adaptive" dan comply dengan Basel II. Saat ini, sebagian besar proses pelaporan telah

17
berjalan secara otomatis, meskiterdapat beberapa yang masih diperlukan adanya

intervensi atau pengontrolan dari unit terkait dalam hal ini eksekutif untuk dilakukan

adjustment sesuai keputusan manajemen, maupun adanya temuan audit internal dan

eksternal.

Walaupun demikian, diakui pihak IT bank Mandiri, bahwa masih terasa terdapat

kekurang optimalan waktu pemrosesan pembentukan data menjadi informasi, serta

kurangnya pemahaman terhadap kebutuhan laporan dan data yang tersedia. Untuk itu

diperlukan upaya performance tuning pada database maupun program, termasuk

simplifikasi laporan dan reengineering proses pembentukan laporan. Pihak bank Mandiri

telah melakukan pengantisipasian external shocks dengan menggunakan Business

Intelligence (BI). Saat ini analisiss Business Intelligence sudah digunakan oleh unit bisnis

untuk pengambilan berbagai keputusan strategis, meskipun sementara ini penggunaannya

masih dalam tahap sales dan marketing product.Tetapi, untuk lebih mengoptimalkan

penggunaannya perlu disusun datamart (subset dari Data warehouse yang berisi data yang

lebih spesifik yang bersifatdepartemental) yang lebih komprehensif dan peningkatan

pemahaman, baik oleh IT maupun user, yaitu pihak manajemen puncak yang tetkait untuk

menghindari adanya kesalahan interpretasi (mis- interpretation).

3.8 Studi Kasus

Sebuah perusahaan ojek online yang memiliki manajemen dalam melakukan

proses pelayanan transportasi. Dengan berbagai macam cara sistem pengorderan yang

dibuat oleh pemilik dalam menjalankan bisnis ojek online antara lain yaitu dengan "

pencarian driver terdekat " sehingga pelanggan tidak perlu menunggu lama untuk

18
menikmati layanan ojek online. Masalah yang sering dihadapi pada manajemen model

ini antara lain adalah tidak tepat nya titik koordinat posisi penjemputan customer oleh

driver, sehingga driver kesulitan dalam mencari lokasi dan customer pun akan kecewa

sebab di bebani dengan harus menunggu lebih lama dan yang berikutnya jam kerja yang

tidak normal dan masalah berikut nya upah yang tidak sebanding dengan jam kerja dan

jarang yang di tempuh saat mengantarkan customer ke tujuan dan yang berikutnya lemah

nya perlindungan kerja pada driver.

Pada studi kasus tersebut kali ini, sistem informasi eksekutif dan pengambilan

keputusan berperan besar dengan menyediakan sistem informasi eksekutif yang perlu di

terapkan dalam sistem pelayanan ojek online yaitu dengan memudahkan dan mendukung

keterangan dan pembuatan keputusan yang di butuhkan eksekutif senior dengan upaya

menyediakan kemudahan akses terhadap informasi baik dari dalam maupun dari luar

yang relevan dengan tujuan kelancaran dalam pelayanan terhadap customer. Dan senior

eksekutif harus bisa cepat merespon dan mengambil keputusan dalam kejadian-kejadian

atau kasus yang ada di area nya.

19
BAB IV

PENUTUP

4.1 Kesimpulan

Sistem Informasi Eksekutif (EIS) memiliki peranan yang sangat penting dalam

perkembangan sistem informasi dewasa ini. Sistem Informasi Eksekutif (EIS) merupakan

sistem terkomputerisasi yang memberi eksekutif akses yang mudah keinformasi internal

dan eksternal yang relevan dengan faktor keberhasilan kebutuhannya. Sistem informasi

eksekutif juga merupakan salah satu sistem yang digunakan untuk membantu kegiatan

manusia menjadi lebih fleksibel dan mampu memberikan keputusan dalam proses

pengambilan keputusan yang dibutuhkan oleh tim eksekutif. Komponen utama dari

sistem ini terdiri dari hardware, software, basis data, dan user interface. Aplikasi SIE

mampu membantu pekerjaan dalam bidang keuangan, manufaktur, dan pemasaran.

4.2 Saran

Dalam sistem informasi komputerisasi atau elektronik dapat memungkinkansemua

orang untuk bisa mengakses informasi-informasi yang ada, baik informasiyang bersifat

umum maupun yang khusus (rahasia). Dengan demikian maka harusada sistem pengaman

data yang sangat baik untuk menjaga informasi khusus ataudata-data yang bersifat rahasia

tersebut.

20
DAFTAR PUSTAKA

1. Arief.M.2009.Sistem Informasi Manajemen. Jurusan Manajemen Fakultas

EkonomiUniversitas Negeri Malang

2. http://arhami.files.wordpress.com/2011/08/sistem-informasi-eksekutif.pdf ,

diakses pada 5 November 2015 pukul 19.00 WIB

3. http://giriayoga.com/2011/10/20/perkembangan-sistem-informasi-eksekutif-

dan penerapannya- di-indonesia/ , diakses pada 5 November 2015 pukul

19.00WIB

4. http://itconsep.wordpress.com/course-work/makalah-tik-01/, diakses pada 5

November 2015 pukul 19.00 WIB

5. http://www.scribd.com/doc/52824394/Bab13-Sistem-Informasi-Eksekutif ,

diakses pada 5 November 2015 pukul 19.00 WIB

21

Anda mungkin juga menyukai