“Disusun untuk memenuhi tugas kelompok dari Dosen mata kuliah Sistem Informasi
Manajemen”
Oleh
Kelompok 6
1. Fahra Amalia Hasanah Sutarti (B1C119096)
2. Fahrani Rahmasuci (B1C119097)
3. Ferdian Adhil Putra (B1C119098)
4. Fifi Wahyuni (B1C119099)
5. Firda SK. (B1C119100)
6. Fuad Fallal S. (B1C119102)
7. Grace Indryani (BIC119103)
Kelas B
Jurusan Akuntansi
Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Universitas Halu Oleo
2020
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa, Allah SWT,
karena telah melimpahkan rahmat-Nya berupa kemampuan, kesempatan, dan
pengetahuan sehingga makalah ini bisa selesai pada waktunya.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada dosen pengampu mata kuliah
Sistem Informasi Manajemen yang telah memberikan tugas kelompok ini, serta
teman-teman yang telah berkontribusi dengan memberikan ide-idenya sehingga
makalah yang berjudul “Memahami Nilai Bisnis dari Sistem dan Mengelola
Perubahan”. ini bisa disusun dengan baik dan rapi.
Kami berharap semoga makalah ini bisa menambah pengetahuan para
pembaca. Namun terlepas dari itu, kami memahami bahwa makalah ini masih jauh
dari kata sempurna, sehingga kami sangat mengharapkan kritik serta saran yang
bersifat membangun demi terciptanya makalah selanjutnya yang lebih baik lagi.
Kelompok 6
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.............................................................................................i
DAFTAR ISI..........................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN......................................................................................1
1.3 TUJUAN...................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN........................................................................................3
ii
2.3.4 Mengubah Tantangan Manajemen untuk Aplikasi Enterprise,
Perekayasaan Proses Bisnis, Manajemen Rantai Persediaan, dan
Manajemen Hubungan Pelanggan........................................................14
3.1 KESIMPULAN......................................................................................20
3.2 SARAN....................................................................................................20
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................21
iii
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Dalam perkembangannya, Sistem Informasi Manajemen (SIM) merupakan
bagian dari pengendalian internal suatu bisnis yang meliputi pengelolaan manusia,
dokumen, teknologi, dan prosedur oleh manajemen untuk memecahkan masalah
bisnis, seperti biaya produksi, layanan, atau suatu strategi bisnis. SIM dibedakan
dengan sistem informasi biasa karena SIM digunakan untuk menganalisis sistem
informasi lain yang diterapkan pada aktifitas operasional organisasi. Secara
akademis, istilah ini umumnya digunakan untuk merujuk pada kelompok metode
manajemen informasi yang bertalian dengan otomasi atau dukungan terhadap
pengambilan keputusan, misalnya sistem pendukung keputusan, sistem pakar, dan
sistem informasi eksekutif. Perkembangan sistem informasi manajemen telah
menyebabkan terjadinya perubahan yang cukup signifikan dalam pola
pengambilan keputusan yang dilakukan oleh manajemen baik pada tingkat
operasional (pelaksana teknis) maupun pimpinan pada semua jenjang.
1
bisnis lain di dalam organisasi melihat dan memahami transaksi tersebut.
Kerumitannya adalah kenyataan bahwa banyak keuntungan SIM perusahaan tidak
bersifat finansial.
1.3 TUJUAN
1. Untuk memahami nilai bisnis dari sistem informasi.
2. Untuk memahami pentingnya manajemen perubahan dalam keberhasilan
dan kegagalan sistem informasi.
3. Untuk mengetahui kesenjangan komunikasi pengguna-perancang.
4. Untuk mengetahui cara mengelola implementasi.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 MEMAHAMI NILAI BISNIS DARI SISTEM INFORMASI
3
2.1.1 Model-Model Anggaran Modal Tradisional
Model-model anggaran modal tradisional merupakan salah satu
dari beberapa teknik yang digunakan untuk mengukur nilai proyek
investasi modal jangka panjang. Proses analisis dan pemilihan beragam
proposal untuk pengeluaran modal disebut anggaran modal. Perusahaan
berinvestasi dalam proyek-proyek modal untuk memperluas produksi
dengan tujuan mengantisipasi kebutuhan atau memodernisasi
perlengkapan produksi untuk menekan biaya.
1. Metode penggantian
2. Nilai akuntansi dari pengembalian modal investasi
3. Rasio rugi-laba
4. Nilai Net saat ini (NPV / net present value)
5. Indeks keuntungan
6. Nilai internal pengembalian modal.
4
keputusan, tidak bisa segera diukur namun bisa memberikan keuntungan
yang terukur dalam proses jangka panjang.
1. Biaya
a. Keuntungan yang tidak kelihatan
b. Perangkat keras
c. Perbaikan kegunaan aset
d. Telekomunikasi
e. Perbaikan kendali sumber
f. Perangkat lunak
g. Perbaikan perencanaan organisasi
h. Layanan
i. Perbaikan kemudahan organisasi
j. Personil
k. Informasi diperoleh dengan cepat
l. Lebih banyak informasi
5
m. Kepuasan pelanggan
n. Mengurangi nilai
pengeluaran
o. Citra perusahaan
yang lebih baik
2.1.3 Batasan-Batasan
Model Finansial
1. Metode Penggantian
6
Kelemahan dari pengukuran ini adalah sifat-sifat pengukuran: Metode
ini mengabaikan nilai waktu uang, jumlah arus kas setelah periode
penggantian, nilai disposal (biasanya nol dengan sistem komputer), dan
profitabilitas investasi.
3. Rasio Rugi-Laba
7
tentu saja bisa dikalkulasi dengan menggunakan nilai saat ini untuk
mendapatkan nilai waktu uang.
Nilai saat ini adalah nilai dolar yang berlaku saat ini untuk
pembayaran atau urut-urutan pembayaran yang akan diterima pada masa
yang akan datang. Nilai bersih saat ini adalah jumlah uang sebagai harga
investasi, yang terdiri dari biaya, pendapatan, dan nilai waktu dari uang.
5. Indeks Profitabilitas
8
2.1.4 Pertimbangan-Pertimbangan Strategis
1. Analisis portofolio
2. Model Skoring
9
Metode yang cepat dan kadang kala meyakinkan berasal dari
keputusan mengenai pemilihan sistem alternatif adalah model skoring.
Model skoring memberikan kepada sistem alternatif, sebuah skor tunggal
berdasarkan tingkat di mana sistem tersebut memenuhi tujuan yang telah
ditetapkan.
10
2.2.1 Bidang-Bidang Masalah Sistem Informasi
Masalah-masalah pada perancangan sistem informasi, data, biaya,
atau pengoperasian bisa menjadi bukti atas kegagalan sistem.
1. Perancangan
Perancangan
aktual sistem
mungkin tidak
bisa sesuai dengan persyaratan bisnis yang utama atau tidak bisa
memperbaiki kinerja organisasi. Informasi tidak bisa tersedia dengan
cukup cepat untuk membantu proses bisnis ; mungkin dalam format yang
sangat sulit dipahami dan digunakan ; atau mungkin merepresentasi
potongan-potongan data yang keliru.
11
organisasi, kultur, dan sasaran organisasi. Tanpa ada kesesuaian yang tepat
dengan organisasi, sistem itu akan menciptakan ketidakstabilan, konflik,
dan kecenderungan-kecenderungan yang menyimpang.
2. Data
3. Biaya
12
sangat boros untuk diselesaikan. Dalam kedua kasus tersebut,
pengeluaran-pengeluaran berlebihan tidak bisa dinilai dengan nilai bisnis
yang ditunjukkan dari informasi yang disediakan.
4.
Pengoperasian
13
2.2.2 Manajemen Perubahan dan Konsep Implementasi
Manajemen perubahan adalah sebuah upaya dan pendekatan yang
dilakukan secara terstruktur dan sistematis yang dimanfaatkan guna
membantu individu, tim ataupun organisasi dengan menerapkan sarana,
sumber daya dan pengetahuan dalam merealisasikan perubahan dari
kondisi sekarang menuju suatu kondisi yang lebih baik secara efisien dan
efektif untuk memperkecil dampak dari proses perubahan itu
Riset telah menemukan bahwa hasil implementasi secara luas dapat ditentukan
oleh faktor-faktor berikut:
1. Peran pengguna dalam proses implementasi
2. Tingkat dukungan manajemen bagi upaya implementasi
3. Tingkat kompleksitas dan resiko implementasi proyek
4. Kualitas manajemen dalam implementasi
14
2.2.4 Keterlibatan dan Pengaruh Pengguna
Keterlibatan pengguna dalam perancangan dan pengoperasian
sistem informasi menghasilkan beberapa akibat positif. Pertama, jika
pengguna sangat dilibatkan dalam hal perancangan sistem, maka mereka
memiliki lebih banyak peluang untuk membentuk sistem sesuai dengan
prioritas mereka dan persyaratan bisnis, dan lebih banyak peluang untuk
mengendalikan hasilnya. Kedua, mereka kemungkinan besar akan bereaksi
secara positif terhadap seluruh sistem karena mereka telah menjadi
partisipan aktif dalam proses perubahan itu sendiri. Keterlibatan
pengetahuan dan keahlian pengguna atau menghasilkan solusi yang lebih
baik.
15
Proyek pengembangan sistem memiliki risiko besar kegagalan jika
perbedaan atau kerenggangan latar belakang antara pengguna dan teknisi
tidak diketahui dengan segera, dan jika kedua kelompok ini terus mengejar
sasaran yang berbeda. Dalam kondisi seperti ini, pengguna sering
dilepaskan dalam proses implementasi. Karena tidak bisa memahami apa
yang dimaksudkan oleh teknisi, maka mereka berkesimpulan bahwa
keseluruhan proyek lebih baik ditangani secara langsung hanya oleh para
ahli informasi. Dengan banyaknya implementasi yang sepenuhnya
ditangani oleh para ahli teknik, maka tidak mengherankan jika banyak
sistem yang gagal melayani kebutuhan organisasi.
16
Dukungan manajemen juga bisa memastikan proyek sistem akan
menerima dana dan sumber-sumber yang memadai agar bisa berhasil.
Lebih jauh lagi, semua perubahan dalam perilaku kebiasaan kerja dan
prosedur dan pengaturan organisasi yang berkaitan dengan sistem baru
yang tergantung pada dukungan manajemen, akan diusahakan secara
efektif. Jika manajer menganggap sistem yang baru merupakan prioritas,
maka sistem itu kemungkinan besar akan diperlukan sebagai bawahannya.
17
atau dilupakan. Jika anggaran sudah ditetapkan pada awalnya, maka pada
akhir pengerjaan proyek seharusnya masih tersedia dana untuk pelatihan
dan pembuatan dokumentasi. (Bikson, dkk., 1985).
18
2.3.5 Implikasi Sistem Akibat Penggabungan dan Akuisisi
Penggabungan dan akuisisi terus bertambah karena keduanya
adalah mesin pertumbuhan utama bagi bisnis. Perusahaan berpotensi
memotong biaya-biaya secara signifikan dengan melakukan penggabungan
dengan para
pesaingnya,
mengurangi
resiko dengan
berekspansi ke
dalam
beragam
industry (misalnya dengan cara konglomerasi), dan menciptakan
kumpulan pengetahuan dan keahlian pesaing dengan menggabungkan
kekuatan dengan para pemain lain. Selain itu juga bisa menghemat waktu,
perusahaan bisa mendapatkan bagian pasar dan keahlian secara cepat
melalui akuisisi daripada melakukan pembangunan jangka panjang.
19
Manajemen implementasi adalah tata kelola dan kepemimpinan yang
bertindak dengan ide, rencana, metode, desain, prinsip, etika, dan
motivasi untuk melakukan dalam upaya mewujudkan tujuan.
20
berpengalaman. Keahlian teknik yang penting yang tidak tersedia secara
internal, harus dicari dan ditemukan dari luar organisasi.
21
Jika penggunaan sistem bersifat sukarela, maka pengguna bisa
memilih untuk menghindarinya. Jika pengguna bersifat keharusan, maka
hambatan akan muncul dalam bentuk meningkatnya resiko kesalahan,
gangguan, pengalihan, dan bahkan sabotase. Oleh karena itu, strategi
implementasi harus tidak hanya mendukung partisipasi pengguna dan
keterlibatannya, namun juga harus bisa melihat isu-isu kontra
implementasi. Kontra implementasi adalah strategi yang disengaja untuk
merintangi implementasi sistem informasi atau inovasi dalam sebuah
organisasi.
22
1. Partisipasi dan keterlibatan karyawan
2. Rancangan kerja
3. Pengawasan standard dan kinerja ergonomik (termasuk perlengkapan,
antarmuka pengguna, dan lingkungan kerja)
4. Keluhan karyawan mengenai prosedur
5. Kesehatan dan keamanan
6. Kesesuaian dengan peraturan pemerintah
23
Sistem sosioteknik adalah istilah yang biasanya diberikan untuk
setiap contoh elemen sosio dan teknis yang terlibat dalam perilaku yang
diarahkan pada tujuan. Sistem sosioteknik adalah ekspresi khusus dari
teori sosioteknik, meskipun mereka tidak selalu satu dan sama. Teori
sistem sosioteknik adalah campuran dari teori sosioteknik, optimasi
bersama dan seterusnya dan teori sistem umum.
24
BAB III
KESIMPULAN
3.1 KESIMPULAN
Sistem informasi bisa memiliki beberapa nilai berbeda untuk
perusahaan bisnis. Infrastruktur teknologi informasi yang kuat dan
konsisten, dalam jangka waktu panjang, bisa memainkan peran strategis
penting dalam kehidupan perusahaan. Sistem informasi bisa menopang
kelangsungan hidup perusahaan.
25
3.2 SARAN
Kami selaku penulis menyadari bahwa makalah kami jauh dari
kesempurnaan. Namun, kami selaku kelompok 6 dengan materi
“Memahami Nilai Bisnis dari Sistem dan Mengelola Perubahan” sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca. Agar
menjadi pembelajaran bagi kami untuk makalah selanjutnya. Terima kasih.
26
DAFTAR PUSTAKA
Fida, Musta. 2016. “Memahami Nilai Bisnis dari Sistem dan Mengelola
Perubahan”. http://musta96fida.blogspot.com/2016/01/memahami-nilai-bisnis-
dari-sistem-dan.html?m=1 diakses pada 17 Desember 2020.
27
28