Anda di halaman 1dari 13

TUGAS MAKALAH

“ALUR PERJALANAN DAKWAH DI NUSANTARA”

OLEH

NAMA :
KELAS :
KATA PENGANTAR
Alhamdulillah alrabbi al‘alamin kami ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
nikmatnya kepada kami dan seijin-Nyalah sehingga kami dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini.
Dan kami ucapkan terima kasih kepada bapak guru dan teman-teman yang telah memberikan
saran dan bantuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Alur
Perjalanan Dakwah di Nusantara”. Makalah ini dibuat untuk memenuhi tugas pelajaran
Pendidikan Agama Islam (PAI)
Kami mohon maaf apabila dalam penyusunan makalah ini banyak sekali kekurangan-
kekurangannya, dan kami sangat berbesar hati dan berlapang dada sekali apabili Bapak/Ibu
Guru, teman-teman serta para pembaca untuk memberikan saran dan kritiknya.
Sekian terima kasih.

Raha, Oktober 2020

Penulis

i
DAFTAR ISI

Sampul

Kata Pengantar..........................................................................................................................i

Daftar Isi...................................................................................................................................ii

Bab I Pendahuluan....................................................................................................................1

A. Latar Belakang........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah...................................................................................................1
C. Tujuan Penulisan.....................................................................................................2

Bab II Pembahasan...................................................................................................................3

A. Teori Masuknya Islam di Nusantara.......................................................................3


B. Saluran Masuknya Islam di Nusantara...................................................................4
C. Perkembangan Islam di Berbagai Daerah di Nusantara.........................................6

Bab III Penutup.........................................................................................................................9

Kesimpulan...............................................................................................................................9

Daftar Pustaka...........................................................................................................................10

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Umat islam di indonesia menempati jumlah terbanyak dibandingkan umat agama lain,
oleh karena itu sebagian besar aturan perundangan mencerminkan nilai nilai keislaman. Dan juga
sebagian besar pemimppin bangsa berasal dari agama islam. Tetapi ironisnya ketika melihat
kondisi bangsa indonesia yang semakin lama semakin mempunyai banyak masalah dan malah
dalam beberapa hal tertinggal oleh bangsa lain yang bukan islam..
Sudah 60 tahun lebih indonesia merdeka dan agama islam sendiri jauh lebih lama mengakar di
indonesia dan bahkan Islam sebagai sebuah pemerintahan hadir di Indonesia sekitar abad ke-12,
namun sebenarnya Islam sudah sudah masuk ke Indonesia pada abad 7 Masehi. Saat itu sudah
ada jalur pelayaran yang ramai dan bersifat internasional melalui Selat Malaka yang
menghubungkan Dinasti Tang di Cina, Sriwijaya di Asia Tenggara dan Bani Umayyah di Asia
Barat sejak abad 7.
Dengan waktu yang selama itu tentu pengaruh dari agama islam seharusnya mengakar
kuat dalam diri umat islam, jika proses dakwah yang berlangsung selama kurun waktu itu
berjalan dengan baik. Memang perjalanan agama islam di indonesia berlangsung dengan
berbagai media, apalagi di tengah era globalisasi seperti sekarang ini. Tetapi jika kita menilik
sejarah islam di indonesia, peran terbesar dalam penyebaran islam di indonesia adalah melalui
kaum pedagang. Salah satu isyarat yang membenarkan tesisi itu adalah bahwa pertumbuhan awal
komunitas islam itu berada di kota-kota berpelabuhan besar pada zamannya, isyarat lain juga
diperlihatkan oleh peninggalan sejumlah makam kuno. Perkembangan dakwah islam indonesia
di masa sekarang memang tidak lepas dari sejarah islam di indonesia sendiri, karena apa yang
kita terima sekarang adalah estafeta ilmu dari generasi yang terdahulu, dan disini akan sedikit
dibahas mengenai perkembangan dakwah islam di indonesia.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana teori masuknya islam di Nusantara?
2. Saluran dan Faktor apa saja yang mempengaruhi perkembangan dakwah di Nusantara?

1
3. Bagaimana perkembangan Islam di daerah-daerah di Indonesia?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk mengetahui bagaimana masuknya Islam di Nusantara
2. Untuk mengetahui saluran dan faktor apa saja yang mempengaruhi perkembangan
dakwah di Nusantara
3. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan Islam di daerah-daerah di Indonesia

2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Teori Masuknya Islam di Nusantara

Para ahli sejarah mencatat bahwa Islam masuk ke Indonesia melalui jalur perdagangan.
Sebelum Islam datang, Nusantara berada dalam pengaruh agama Hindu-Buddha. Pengaruh-
pengaruh tersebut berdampak pada pola hidup masyarakat di Indonesia. Namun, dalam
perkembangannya pengaruh Islam jauh lebih kuat daripada agama Hindu-Buddha. 

Masuknya agama Islam di Nusantara melalui jalur perdagangan berlangsung dengan cara-
cara damai. Ajaran islam mudah diterima dan mendapat perhatian dari penduduk Nusantara.
Berbagai sumber sejarah menyatakan bahwa agama Islam sudah masuk ke Indonesia pada abad
ke-7 M. Namun keberadaan para pemeluk ajaran Islam menjadi jelas pada abad ke-13 yang
ditandai dengan berdirinya kerajaan Samudra Pasai di Aceh sebagai kerajaan Islam yang
pertama. 

Alur Dari Perjalanan Dakwah Di Nusantara dan Proses masuknya Islam di Indonesia


berjalan secara bertahap dan melalui banyak jalan . Menurut para ahli sejarah, teori-teori tentang
kedatangan Islam ke Indonesia adalah sebagai berikut.

a) Teori Mekah 

Menurut teori Mekah, proses masuknya Islam ke Indonesia adalah langsung dari Mekah
atau Arab. Terjadi pada abad pertama Hijriyah atau abad ke-7 Masehi. Para pedagang dari
Timur Tengah memiliki misi dagang dan dakwah sekaligus. Bahkan motivasi dakwah
menjadi pendorong utama mereka datang ke Nusantara. Orangorang Arab yang datang ini
kebanyakan adalah keturunan Nabi Muhammad saw. yang menggunakan gelar “sayid” atau
“syarif” di depan namanya. Menurut para ahli sejarah, jalur perdagangan antara Indonesia
dengan Arab telah berlangsung jauh sebelum masehi. 

b) Teori Gujarat 

Teori Gujarat mengatakan bahwa proses kedatangan Islam ke Indonesia berasal dari
Gujarat pada abad ke-7 H atau abad ke-13 M. Gujarat adalah sebuah wilayah di India bagian

3
barat, berdekatan dengan Laut Arab. Menurut teori ini, orang-orang Arab bermazhab Sya!’i
telah bermukim di Gujarat dan Malabar sejak awal Hijriyah (abad ke-7 Masehi). Namun
yang menyebarkan Islam ke Indonesia bukanlah dari orang Arab langsung, melainkan
pedagang Gujarat yang telah memeluk Islam dan berdagang ke Nusantara. Orang-orang
Gujarat telah lebih awal membuka hubungan dagang dengan Indonesia dibanding dengan
pedagang Arab 

c) Teori Persia 

Teori Persia mengatakan bahwa proses kedatangan Islam ke Indonesia berasal dari
daerah Persia atau Parsi (sekarang Iran). Sebagai buktinya, ada kesamaan budaya dan tradisi
yang berkembang antara masyarakat Parsi dan Indonesia. Tradisi tersebut antara lain adalah
tradisi merayakan 10 Muharram atau Asyuro. 

d) Teori Cina 

Menurut teori Cina, proses kedatangan Islam ke Indonesia (khususnya di tanah Jawa)
berasal dari para pedagang Cina. Mereka telah berhubungan dagang dengan penduduk
Indonesia jauh sebelum Islam dikenal di Indonesia, yakni sejak masa Hindu-Buddha. Ajaran
Islam sendiri telah sampai di Cina pada abad ke-7 M. Pada masa Dinasti Tang (618-960) di
daerah Quanzhou, Kanton, Zhang-zhao, dan pesisir Cina selatan, telah terdapat sejumlah
pemukiman Islam. Sebagai pembuktian teori Cina ini, bahwa raja Islam pertama di Jawa,
yakni Raden Patah dari Bintoro Demak, merupakan keturunan Cina. Ibunya disebutkan
berasal dari Campa, Cina bagian selatan (sekarang termasuk Vietnam). Bukti lainnya adalah
adanya masjid-masjid tua yang bernilai arsitektur Cina atau Tiongkok di berbagai tempat di
Pulau Jawa. Pelabuhan penting seperti di Gresik, misalnya, menurut catatancatatan Cina,
diduduki pertama kali oleh para pelaut dan pedagang Cina. 

B. Saluran Masuknya Islam Di Nusantara

1) Saluran Perkawinan
Secara ekonomi pedagang muslim memiliki status social yang lebih baik di bandingkan
dengan penduduk pribumi, sehingga penduduk pribumi terutama puteri – puteri bangsawan
banyak yang tertarik untuk diperistri saudagar – saudagar tersebut. Sebelum perkawinan,
mereka diislamkan terlebih dahulu. Setelah mereka mempunyai keturunan lingkungan
4
muslim semakin luas sehingga terbentuk kampung, daerah ataupun kerajaan muslim. Contoh
perkawinan antara Maulana Iskhak dengan Putri Raja Blemabangan yang nanti melahirkan
Sunan Giri

2) Saluran Tasawuf
Tasawuf adalah ilmu yang mempelajari ke-Tuhanan dengan menggunakan pendekatan
mistis. Pengajar-pengajar tasawuf mengajarkan ajaran yang sudah dikenal luas oleh
masyarakat. Mereka mahir dalam magis dan mempunyai kekuatan menyembuhkan. Dalam
kelanjutannya, mereka berbaur dengan masyarakat sehingga ada yang mengawini puteri-
puteri bangsawan setempat. Dengan tasawuf, “bentuk” Islam yang diajarkan kepada
penduduk pribumi mempunyai persamaan dengan alam pikiran mereka yang sebelumnya
menganut agama Hindu, sehingga agama baru itu mudah dimengerti dan diterima.

3) Saluran Pendidikan
Islamisasi juga dilakukan melalui pendidikan, baik pesantren maupun pondok yang
diselenggarakan oleh guru-guru agama, kiai-kiai dan ulama. Di pesantren atau pondok itu,
calon ulama, guru agama dan kiai mendapat pendidikan agama. Setelah keluar dari
pesantren, mereka pulang ke kampung masing-masing atau berdakwah ketempat tertentu
mengajarkan Islam. Pesantren yang terkemuka pada awal penyebaran Islam adalah Pesantren
Sunan Ampel di Surabaya.

4) Saluran Kesenian
Saluran Islamisasi melaui kesenian yang paling terkenal adalah wayang. Sunan Kalijaga
adalah tokoh yang paling mahir dalam mementaskan wayang. Beliau meminta para
penonton untuk mengikutinya mengucapkan kalimat syahadat. Cerita wayang masih dipetik
dari cerita Mahabarata dan Ramayana, tetapi dalam cerita itu di sisipkan ajaran nama-nama
pahlawan Islam. Kesenian lainnya juga dijadikan alat Islamisasi, seperti sastra dan seni ukir.

5) Saluran Politik
Pengaruh politik raja sangat membantu tersebarnya Islam di daerahnya. Di beberapa
daerah di luar jawa seperti di maluku, islamisasi dipengaruhi raja mereka. Rajanya memeluk
islam maka rakyatnya juga memeluk islam. Hal semacam inilah yang memotivasi raja – raja
islam untuk menaklukkan kerajaan nonislam untuk dimasukkan ke dalam islam sehingga

5
rakyatnyapun ikut masuk islam. Kemenangan kerajaan Islam secara politis banyak menarik
penduduk kerajaan bukan Islam itu masuk Islam.

6) Saluran Seni Budaya

Saluran seni budaya banyak dilakukan ulama-ulama pada masa penyebaran awal syiar
islam. Melalui saluran ini, islam disampaikan lewat media seni budaya seperti yang
dilakukan Sunan Kalijaga lewat pertunjukan wayang kulit, Sunan Bonang dan Sunan Drajad
lewat kesenian gamelan dan lagu, Sunan Kudus lewat cerita pendek beresensi filsafat islam,
dan lain sebagainya.

7) Saluran Dakwah

Saluran islamisasi di Indonesia juga dilakukan lewat jalur dakwah. Seperti diketahui,
dalam ajaran islam, setiap muslim memiliki kewajiban untuk berdakwah atau
menyampaikan risalah kebenaran kepada orang-orang yang belum mendapat pencerahan.
Karena itu, tidak sedikit diantara para pedagang muslim atau orang yang sudah lebih dahulu
memeluk islam mendakwahkan agama yang dianutnya kepada masyarakat, bahkan ada pula
yang melakukan pembinaan secara intensif seperti yang dilakukan Wali Songo di pulau
Jawa.

C. Perkembangan Islam di Berbagai Daerah di Indonesia


Di Kalimantan, Islam mulai masuk pertama kali di Kalimantan Barat (Sukadana) pada awal
abad ke-16 M. Islam dibawa oleh para pedagang muslim dari wilayah Sumatra. Di Kalimantan
Selatan (Banjar), Islam mulai masuk pada tahun 1550 M dari Demak. Adapun wilayah
Kalimatan Tirnur (Kutai) menerima pengaruh Islam dari Makassar pada tahun 1575 M. Daerah-
daerah sepanjang pantai Pulau Kalimantan sampai dengan abad ke- 18 M telah menerima
pengaruh Islam.

Di Sulawesi, pengaruh Islam mulai muncul pada abad ke- 16 M. Wilayah pertama yang
menerima pengaruh Islam adalah Gowa. Dari Gowa, Islam menyebar ke wilayah Gorontalo.
Adapun wilayah Sulawesi Tenggara mendapat pengaruh Islam dari Ternate. Sampai dengan abad
ke- 18 M, wilayah di Sulawesi yang mendapat pengaruh Islam makin meluas. Hanya wilayah
Sulawesi Tengah (Toraja) dan Sulawesi paling utara saja yang belum terpengaruh Islam.

6
Wilayah Maluku menerima pengaruh Islam dan Pulau Jawa, terutama dari Gresik. Islam
masuk wilayah Maluku pada pertengahan abad ke-15 M. Pengaruh Islam di Maluku sampai
dengan abad ke- 18 M makin meluas ke berbagai pulau. Namun, Pulau Seram bagian timur dan
pulau-pulau sebelah timurnya belum dipengaruhi oleh Islam. Dari Maluku, agama Islam
menyebar ke Nusa Tenggara. Agama Islam, masuk ke wilayah Nusa Tenggara dibawa oleh para
pedagang Bugis dan pedagang dari Jawa sejak abad ke-16 M. Perkembangan Islam yang paling
pesat terjadi di Pulau Lombok dan Pulau Sumbawa. Di Pulau Sumbawa telah berdiri kerajaan
Islam yang berpusat di Bima.

Di Jawa, Islam masuk melalui pesisir utara Pulau Jawa ditandai dengan ditemukannya
makam Fatimah binti Maimun bin Hibatullah yang wafat pada tahun 475 Hijriah atau 1082
Masehi di Desa Leran, Kecamatan Manyar, Gresik. Dilihat dari namanya, diperkirakan Fatimah
adalah keturunan Hibatullah, salah satu dinasti di Persia. Di samping itu, di Gresik juga
ditemukan makam Maulana Malik Ibrahim dari Kasyan (satu tempat di Persia) yang meninggal
pada tahun 822 H atau 1419 M. Agak ke pedalaman, di Mojokerto juga ditemukan ratusan kubur
Islam kuno. Makam tertua berangka tahun 1374 M. Diperkirakan makam-makam ini ialah
makam keluarga istana Majapahit.
Peranan Wali Songo dan Metode Pendekatannya
Era Wali Songo adalah era berakhirnya dominasi Hindu-Budha dalam budaya Nusantara untuk
digantikan dengan kebudayaan Islam. Wali Songo adalah simbol penyebaran Islam di Indonesia,
khususnya di Jawa peranan Wali Songo sangat besar dalam mendirikan kerajaan Islam di Jawa.
Di Pulau Jawa, penyebaran agama Islam dilakukan oleh Walisongo (9 wali). Wali ialah orang
yang sudah mencapai tingkatan tertentu dalam mendekatkan diri kepada Allah. Para wali ini
dekat dengan kalangan istana. Merekalah orang yang memberikan pengesahan atas sah tidaknya
seseorang naik tahta. Mereka juga adalah penasihat sultan.
Karena dekat dengan kalangan istana, mereka kemudian diberi gelar sunan atau susuhunan (yang
dijunjung tinggi). Kesembilan wali tersebut adalah sebagai berikut:
 Sunan Gresik (Maulana Malik Ibrahim). Inilah wali yang pertama datang ke Jawa pada abad
ke-13 dan menyiarkan Islam di sekitar Gresik. Dimakamkan di Gresik, Jawa Timur.
 Sunan Ampel (Raden Rahmat). Menyiarkan Islam di Ampel, Surabaya, Jawa Timur. Beliau
merupakan perancang pembangunan Masjid Demak.

7
 Sunan Drajad (Syarifudin). Anak dari Sunan Ampel. Menyiarkan agama di sekitar Surabaya.
Seorang sunan yang sangat berjiwa sosial.
 Sunan Bonang (Makdum Ibrahim). Anak dari Sunan Ampel. Menyiarkan Islam di Tuban,
Lasem, dan Rembang. Sunan yang sangat bijaksana.
 Sunan Kalijaga (Raden Mas Said/Jaka Said). Murid Sunan Bonang. Menyiarkan Islam di
Jawa Tengah. Seorang pemimpin, pujangga, dan filosof. Menyiarkan agama dengan cara
menyesuaikan dengan lingkungan setempat.
 Sunan Giri (Raden Paku). Menyiarkan Islam di Jawa dan luar Jawa, yaitu Madura, Bawean,
Nusa Tenggara, dan Maluku. Menyiarkan agama dengan metode bermain.
 Sunan Kudus (Jafar Sodiq). Menyiarkan Islam di Kudus, Jawa Tengah. Seorang ahli seni
bangunan. Hasilnya ialah Masjid dan Menara Kudus.
 Sunan Muria (Raden Umar Said). Menyiarkan Islam di lereng Gunung Muria, terletak antara
Jepara dan Kudus, Jawa Tengah. Sangat dekat dengan rakyat jelata.
 Sunan Gunung Jati (Syarif Hidayatullah). Menyiarkan Islam di Banten, Sunda Kelapa, dan
Cirebon. Seorang pemimpin berjiwa besar.
Salah satu cara penyebaran agama Islam yang dilakukan oleh para Wali tersebut ialah dengan
cara mendakwah. Penyebaran Islam melalui dakwah ini berjalan dengan cara para ulama
mendatangi masyarakat (sebagai objek dakwah), dengan menggunakan pendekatan sosial
budaya. Pola ini memakai bentuk akulturasi, yaitu menggunakan jenis budaya setempat yang
dialiri dengan ajaran Islam di dalamnya. Di samping itu, para ulama ini juga mendirikan
pesantren-pesantren sebagai sarana pendidikan Islam.

8
BAB III

PENUTUP

Kesimpulan
Dari beberapa pemaparan diatas kita dapat mengetahui bahwa agama islam yang masuk ke
indonesia dipengeruhioleh beberapa daerah seperti gujarat, mekah, dan persia, sehingga
disinyalir islam datang dari sana. Dan dari beberapa pengaruh itu, agama islam mendapatkan
pengaruh lagi dari kebudayaan Indonesia sendiri yang dapat kita lihat dari metode yang
digunakan para penyebar islam di berbagai wilayah indonesia, seperti di daerah jawa yang
disebarkan oleh walisongo, dan di daerah lain yang terdapat kerajaan kerajaan islam.

9
DAFTAR PUSTAKA

https://ariskfiles.blogspot.com/2010/07/makalah-sejarah-dakwah-dakwah-islam-di.html
https://sangkualita.blogspot.com/2016/09/makalah-agama-islam-perkembangan-islam.html
http://pertamateam.blogspot.com/2016/11/perkembangan-islam-di-pulau-jawa.html
https://www.kompas.com/skola/read/2020/03/04/184500769/perkembangan-islam-di-
indonesia?page=all
https://republika.co.id/berita/odp2g19/tumbuh-kembang-islam-di-sulawesi

10

Anda mungkin juga menyukai