Anda di halaman 1dari 16

BAB 1

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Perkembangan posisi keuangan mempunyai arti yang sangat penting

bagi perusahaan. Perusahaan yang berskala besar atau kecil akan mempunyai

perhatian besar dibidang keuangan, terutama dalam perkembangan dunia

usaha yang semakin maju, persaingan antara satu perusahaan dengan

perusahaan lainnya semakin ketat, belum lagi kondisi perekonomian yang

tidak menentu menyebabkan banyaknya perusahaan yang tiba-tiba mengalami

kebangkrutan.

Sektor properti dan real estate merupakan salah satu sektor terpenting

disuatu Negara. Hal ini dapat dijadikan indikator kesehatan suatu negara.

Industri properti dan real estate adalah industri yang bergerak di bidang

pengembangan jasa dengan memfasilitasi pembangunan kawasan-kawasan

yang terpadu dan dinamis. Properti dan real estate merupakan salah satu

alternatif investasi yang diminati investor dimana investasi disektor ini

merupakan investasi jangka panjang dan properti merupakan aktiva multiguna

yang dapat digunakan oleh perusahaan sebagai jaminan, oleh karena itu

perusahaan properti dan real estate mempunyai struktur modal yang tinggi.

Harga yang cendrung naik dari tahun ke tahun yang dikarenakan jumlah tanah

yang terbatas sedangkan permintaan akan semakin tinggi karena semakin

1
bertambahnya jumlah penduduk dan penentu harga bukanlah pasar tetapi

(pihak) yang menguasai tanah tersebut membuat industri properti dan real

estate ini semakin banyak disukai oleh investor dan kreditor.

Penilaian kinerja keuangan merupakan salah satu cara yang dapat

dilakukan oleh pihak manajemen perusahaan property dan real estate agar

dapat memenuhi kewajibannya terhadap para penyandang dana dan juga dapat

mencapai tujuan yang telah ditetapkan, oleh karena itu perusahaan harus

mencermati kondisi dan kinerja keuangan perusahaan. Hampir semua

perusahaan mengalami masalah yang sama yaitu bagaimana mengalokasikan

sumber daya yang dimiliki secara efektif dan efisien guna mencapai tujuan

perusahaan yaitu memperoleh laba maksiamal untuk mempertahankan

eksistensi perusahaan.

Suatu perusahaan dapat mencapai kesuksesan dan dapat berhasil

apabila mampu memenangkan persaingan dengan perusahaan-perusahaan

lain, yang salah satu indikatornya apabila dapat menghasilkan laba (Ade

Gunawan, 2013).

Laba merupakan kemampuan bagi suatu perusahaan dalam

memperoleh keuntungan pada suatu periode tertentu (Gede Nogi Paranesa,

dkk, 2016). Dalam kemampuan perusahaan untuk memperoleh laba tentunya

tidak dapat terlepas dari tersedianya sumber modal perusahaan dalam upaya

untuk mengembangkan usahanya dan menghasilkan laba yang maksimal (A.

A Ayu Ganitri Putri, 2016 ).

2
Salah satu bentuk keputusan yang dapat diambil oleh perusahaan

dalam memaksimalkan labanya adalah keputusan dalam melakukan

pendanaan, yaitu tindakan perusahaan dalam memanfaatkan hutang sebagai

sumber dana untuk mencapai laba perusahaan yang maksimum (Hendra

Setiawan dan Marwan Effendy, 2009). Apabila manajemen perusahaan

memilih hutang sebagai alternatif bagi tersedianya sumber modal

perusahaannya, maka manajemen perusahaan bertanggungjawab untuk lebih

bekerja keras agar modal yang digunakan tersebut dapat memberikan

keuntungan yang lebih besar bagi perusahaan, sehingga perusahaan dapat

berkembang dengan baik dan mampu memenuhi kewajibannya (Inggriani

Elim, 2010).

Kewajiban atau hutang merupakan salah satu sumber modal bagi

perusahaan untuk mendanai perusahaan, agar dapat terus mengembangkan

kegiatan usahanya serta dapat membantu perusahaan dalam mewujudkan

tujuannya yaitu memaksimalkan kekayaan pemilik melalui maksimalisasi

laba, hutang dibagi kedalam dua jenis yaitu hutang jangka pendek dan hutang

jangka panjang, namun lebih banyak perusahaan cenderung memilih

menggunakan hutang sebagai sumber dana (Anna Setiana, 2012). Sumber

dana yang digunakan oleh perusahaan dapat berasal dari dalam maupun luar

perusahaan, dan salah satunya merupakan modal kerja (Yuni Rismawati Dj,

2016).

3
Dalam persaingan usaha yang semakin kompetitif perusahaan dituntut

untuk semakin efisien dalam menjalankan aktifitasnya. Salah satu yang bisa

dilakukan perusahaan adalah meningkatkan efisiensi modal kerja dalam

rangka menghasilkan penjualan, sehingga kinerja keuangan perusahaan bisa

ditingkatkan.

Modal kerja merupakan aspek penting yang ada didalam suatu

perusahaan karena menjadi faktor penentu bagi berjalannya suatu kegiatan

operasional perusahaan yang secara langsung berdampak terhadap

pendapatan yang diterima perusahaan (Iriani Susanto, 2014). Sumber-sumber

modal kerja tersebut berupa pendapatan bersih, keuntungan dari

penjualan surat-surat berharga, penjualan aktiva tetap, investasi jangka

panjang, penjualan obligasi, penjualan saham, kontribusi dari pemilik dana,

dana pinjaman dari Bank, dan kredit dari supplier (Yuandi K. Timbul, 2013).

Modal kerja hendaknya tersedia dalam jumlah yang cukup agar

memungkinkan perusahaan untuk beroperasi secara ekonomis dan tidak

mengalami kesulitan keuangan, misalnya dapat menutup kerugian dan

mengatasi krisis atau darurat tanpa harus membahayakan keadaan keuangan

perusahaan (Yusriati, Arfan, & Yahya, 2012). Oleh sebab itu, agar suatu

perusahaan dapat menjaga kelangsungan usahanya agar dapat terhindar dari

kebangkrutan maka perusahaan perlu mengelola modal kerja yang dimilikinya

dengan baik (Yoyon Supriadi dan Ratih Puspitasari, 2012).

4
Penelitian untuk menganalisis pengaruh berbagai faktor terhadap laba

bersih perusahaan telah dilakukan oleh peneliti sebelumnya. Kusuma Dini,

Nazahah (2017) meneliti tentang “Pengaruh Total Utang Dan Modal Kerja

Terhadap Laba Bersih (Survei Pada Perusahaan Sektor Pertambangan yang

Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2015)”, menyimpulkan

bahwa Total Utang memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap Laba

Bersih perusahaan sektor pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek

Indonesia periode 2010-2014 dengan besarnya pengaruh yang masuk kategori

sedang. Hal ini menunjukkan ketika Total Utang perusahaan meningkat maka

Laba Bersih yang dibagikan perusahaan akan meningkat. Modal Kerja

memiliki pengaruh positif signifikan terhadap Laba Bersih perusahaan sektor

pertambangan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2014

dengan besarnya pengaruh masuk kategori sedang. Hal ini berarti apabila

Modal Kerja perusahaan meningkat maka Laba Bersih perusahaan meningkat.

Bunga Teratai (2017) meneliti tentang “Pengaruh Modal Kerja dan

Penjualan Terhadap Laba Bersih pada Perusahaan Sub Sektor Food and

Beverage yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia”, menyimpulkan bahwa

secara simultan variabel Modal Kerja dan Penjualan berpengaruh signifikan

terhadap Laba Bersih perusahaan food and beverages di Bursa Efek Indonesia

periode 2011-2015. Secara parsial variabel Modal kerja dan Penjualan

berpengaruh positif signifikan terhadap Laba Bersih perusahaan food and

beverages di Bursa Efek Indonesia periode 2011-2015.

5
Hasil penelitian lainnya diperoleh hasil yang berpengaruh secara

positif dan signifikan dan ada pula yang berpengaruh namun tidak segnifikan.

Oleh karena itu penelitian ini akan menguji konsistensi total utang dan modal

kerja terhadap laba bersih dengan objek yang berbeda dari penelitian

sebelumnya yaitu pada sektor real estate dan property.

Berdasarkan laporan keuangan yang telah dipublikasikan oleh PT.

Agung Podomoro Land, PT. Lippo Cikarang Tbk dan PT. Ciputra

Development Tbk Tahun 2013 – 2017 laba bersih perusahaan selalu

mengalami perubahan, berikut adalah ringaksan data perbandingannya :

Tabel 1.1

Perbandingan Perubahan Indikator


(dalam jutaan rupiah)

Kode
Perusahaan
Indikator 2013 2014 2015 2016 2017

Total Utang 12,467,225 15,223,273 15,486,506 15,741,190 17,293,138


APLN Modal
Kerja 3,538,407 4,959,582 2,740,356 519,206 2,212,750
Laba
Bersih 930,240 983,875 1,116,763 939,737 1,882,581

Total Utang 11,862,106 10,349,358 12,869,502 14,774,323 16,255,398


CTRA Modal
Kerja 2,542,015 3,671,036 4,283,322 6,368,375 7,384,193
Laba
Bersih 1,413,388 1,794,142 1,283,592 1,170,706 1,018,529

Total Utang 3,671,036 1,638,364 1,843,461 1,410,462 4,657,491


LPCK Modal
Kerja 1,204,703 2,131,669 3,142,681 3,361,804 8,308,717
Laba
Bersih 590,616 844,123 914,989 539,796 368,440

Sumber : Laporan keuangan PT. Agung Podomoro Land, PT. Lippo Cikarang Tbk dan PT.
Ciputra Development Tbk Tahun 2013 – 2017

6
Berdasarkan table di atas dapat disimpulkan bahwa total utang, modal

kerja maupun laba bersih perusahaan tersebut selalu mengalami perubahan

setiap tahunnya baik menunjukan peningkatan maupun penurunan. Hal

tersebut menunjukan bahwa adanya pengaruh indikator keuangan terhadap

laba bersih perusahaan. Motivasi dalam melakukan penelitian ini adalah untuk

menguji konsistensi pengaruh total utang dan modal kerja berdasarkan data

akuntansi terhadap laba bersih perusahaan.

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan diatas, maka

peneliti tertarik untuk melakukan penelitian dengan judul :“PENGARUH

TOTAL UTANG DAN MODAL KERJA TERHADAP LABA BERSIH

PADA PERUSAHAN REAL ESTATE DAN PROPERTY YANG

TERDAFTAR DI BURSA EFEK INDONESIA TAHUN 2013-2017".

B. Identifikasi Masalah

Dari latar belakang diatas, maka penulis mengidentifikasi masalah

sebagai berikut :

1. Laba bersih perusahaan Real Estate dan Property dari tahun ke

tahun selalu mengalami perubahan.

2. Nilai total utang dan modal kerja perusahaan Real Estate dan

Property selalu mengalami perubahan atau bersifat fluktuatif.

7
3. Adanya ketidakpastian mengenai return yang diperoleh investor

karena laba yang diperoleh perusahaan tidak menentu.

4. Hampir semua perusahaan mengalami masalah yang sama yaitu

bagaimana mengalokasikan sumber daya yang dimiliki secara

efektif dan efisien.

C. Batasan Masalah

Guna memperoleh pembahasan yang lebih fokus dan komprehensif

maka dari identifikasi masalah yang didapatkan penulis membatasi masalah

tersebut sebagai berikut:

1. Penelitian dilakukan terhadap sektor Real Estate dan Property yang listing

di Bursa Efek Indonesia dengan periode buku yang berakhir 31 Desember

setiap tahunnya. Studi Kasus pada PT. Agung Podomoro Land, PT. Lippo

Cikarang Tbk dan PT. Ciputra Development Tbk Tahun 2013 - 2017

2. Pengelolaan data bersifat kuantitatif. Hal yang bersifat kualitatif tidak

diteliti, seperti faktor manajemen perusahaan dan faktor eksternal (kondisi

sosial, hukum, dan sebagainya).

3. Meneliti keterkaitan total utang terhadap laba bersih perusahaan

4. Meneliti keterkaitan modal kerja terhadap laba bersih perusahaan

5. Meneliti seberapa besar pengaruh total utang dan modal kerja terhadap

laba bersih pada perusahaan Real Estate dan Property.

8
D. Rumusan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah dan batasan masalah diatas peneliti

merumuskan perumusan masalah sebagai berikut

1. Bagaimana pengaruh total utang terhadap laba bersih pada perusahaan

Real Estate dan Property?

2. Bagaimana pengaruh modal kerja terhadap laba bersih pada perusahaan

Real Estate dan Property?

3. Seberapa besar pengaruh total utang dan modal kerja terhadap laba bersih

pada perusahaan Real Estate dan Property?

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

a) Untuk mengetahui bagaimana pengaruh total utang terhadap laba

bersih pada perusahaan Real Estate dan Property

b) Untuk mengetahui bagaimana pengaruh modal kerja terhadap laba

bersih pada perusahaan Real Estate dan Property

c) Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh total utang dan modal

kerja terhadap laba bersih pada perusahaan Real Estate dan

Property

9
2. Manfaat Penelitian

Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat memberikan

manfaat sebagai berikut:

a) Manfaat Teoritis

Dilihat secara teoritis, hasil penelitian ini diharapkan dapat

menjadi bahan masukan dan sumbangan pemikiran yang dapat

menambah pengetahuan.

b) Manfaat Praktis

Selain dilihat dari kegunaan teoritis, penelitian ini juga

diharapkan dapat berguna :

1. Bagi Investor

Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan

bagi para investor atas informasi keuangan dalam melakukan

pengambilan keputusan untuk berinvestasi.

2. Bagi Sektor Real Estate dan Property

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan

sumbangan informasi bagi pihak manajemen Real Estate dan

Property dalam penetapan kebijakan terutama menyangkut

keuangan dan kebijakan lain berdasarkan analisis kinerja

keuangan.

10
F. Kerangka Berpikir

Kerangka pikir teoritis dalam penelitian ini mengemukakan

sistematika kerangka konseptual tentang pengaruh total utang dan modal kerja

terhadap laba bersih pada perusahaaan Real Estate dan Property seperti pada

gambar berikut :

Total Utang (X1)

Laba Bersih
(Y)

Modal Kerja (X2)

Gambar 1.1 Kerangka Berpikir

G. Hipotesa

Berdasarkan hubungan kerangka pemikiran terhadap rumusan masalah

maka hipotesis atau jawaban sementara dari permasalahan dalam penelitian

ini adalah :

Ha1 : Diduga total utang berpengaruh terhadap laba bersih pada

perusahaan Real Estate dan Property yang terdaftar di BEI.

11
Ha2 : Diduga modal kerja berpengaruh terhadap laba bersih pada

perusahaan Real Estate dan Property yang terdaftar di BEI.

Ha3 : Diduga total utang dan modal kerja berpengaruh secara simultan

terhadap laba bersih perusahaan Real Estate dan Property yang

terdaftar di BEI.

H. Sistematika Penulisan

BAB I PENDAHULUAN

Bab ini menguraikan tentang latar belakang, identifikasi

masalah, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan dan

manfaat penelitian, kerangka berpikir, hipotesa dan sistematika

penulisan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

Menguraikan teori-teori yang mendukung dari hasil studi

pustaka agar dapat digunakan sebagai pengolahan data.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Meliputi tentang penjelasan data-data yang digunakan serta

bagaimana mendapatkannya, definisi variabel-variabel yang

digunakan serta pengukurannya dan model statistik yang

dugunakan untuk menguji hipotesis yang telah digunakan.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

12
Bab ini menguraikan gambaran umum objek penelitian, yaitu

perusahaan Real Estate dan Property

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN

Bab ini memuat kesimpulan dari bab-bab sebelumnya dan

saran-saran yang dianggap perlu bagi perusahaan Real Estate

dan Property, investor serta peneliti yang ingin membuat

penelitian serupa.

13
DAFTAR PUSTAKA

Ayu Ganitri Putrid an Ni Luh Supadmi. 2016. Pengaruh Tingkat Hutang dan

Kepemilikan Manajerial Terhadap Persistensi Laba Pada Perusahaan

Manufaktur. E-Jurnal Akuntansi Universitas Udayana Vol.15.2.Mei (2016):

ISSN: 2302-8556, 915-942.

Kusuma Dini, Nazahah (2017) Pengaruh Total Utang Dan Modal Kerja Terhadap

Laba Bersih (Survei Pada Perusahaan Sektor Pertambangan yang Terdaftar

Di Bursa Efek Indonesia Periode 2010-2015). Jurnal Program Studi

Akuntansi Fakultas Ekonomi dan Bisinis

Ade Gunawan dan Sri Ftri Wahyuni. 2013. Pengaruh Rasio Keuangan Terhadap

Pertumbuhan Laba Pada Perusahaan Perdagangan di Indonesia. Jurnal

Manajemen & Bisnis Vol 13 No. 01 April 2013 ISSN 1693-7619.

Agus Indriyo Gitosudarmo dan Basri. 2008. Manajemen keuangan. Edisi ke-4.

Yogyakarta: BPFE.

Andi Supangat. 2010. Statistik Dalam Kajian Deskriptif, Inferensi, dan

Nonparametrik. Jakarta : Kencana Prenada Media Group.

Anna Setiana. 2012. Pengaruh Hutang Jangka Panjang Terhadap Profitabilitas

PT. Ramayana Lestari Sentosa. Jurnal Ilmiah Kesatuan Nomor 1 Volume 14.

14
Cut Yusriati., Arfan, M., & Yahya, M. (2012). Pengaruh Pinjaman Modal Kerja Dan

Profesionalisme Sumber Daya Manusia Terhadap Laba Usaha Kecil

Menengah Kota Banda Aceh. Jurnal Akuntansi Pascasarjana Universitas

Syariah Kuala, 1(ISSN 23020164), 28–40.

Danang Sunyoto. 2013. Metodologi Penelitian Akuntansi. Bandung: PT Refika

Aditama Anggota Ikapi.

Diah Martini dan Toto Sugiharto. 2004. Efektivitas dan Kebutuhan Modal Kerja

Serta Pengaruhnya Terhadap Volume Penjualan, Pendapatan Penjualan dan

Laba Bersih PERUMNAS (Studi Kasus Tahun 1999-2003). Majalah

Ekonomi Manajemen dan Komputer No.3 Tahun XII.

Gede Nogi Paranesa, Wayan Cipta, dan Ni Nyoman Yulianthini. 2016. Pengaruh

Penjualan Dan Modal Sendiri Terhadap Laba Pada UD Aneka Jaya Motor Di

Singaraja Periode 20122014. e-Journal Bisma Universitas Pendidikan

Ganesha Jurusan Manajemen (Volume 4 Tahun 2016)

Harmono. 2011. Manajemen Keuangan Berbasis Balance Scorecard Pendekatan

Teori, Kasusu dan Riset Bisnis (Edisi1). Jakarta: Bumi Aksara

Hendra Setiawan dan Marwan Effendy. 2009. Pengaruh Likuiditas Dan Hutang

Jangka Panjang Terhadap Kemapulabaan: Studi Kasus Pada PT Matahari

Putra Prima Tbk dan PT Ramayana Lestari Sentosa Tbk. Jurnal Ilmiah

Kesatuan Nomor 1 Volume 11, Januari 2009. Husein, Umar. 2011. Metode

15
Penelitian Untuk Skripsi dan Tesis Bisnis Edisi 11. Jakarta: PT Raja

Grafindo Persada

I Made Bayu Wisnawa, 2005. Pengaruh Perubahan Sumber-Sumber Pendanaan

Terhadap Laba Bersih (Perusahaan Sektor Hotel dan Travel Service Di

Bursa Efek Jakarta). Jurnal Manajemen Pariwisata, Desember , Volume

4, Nomor 2.

I Wayan Bayu Wisesa, Anjuman Zukhri dan Kadek Rai Suwena. 2013. Pengaruh

Volume Penjulan Mente dan Biaya operasional Terhadap Laba Bersih

Pada UD. Agung Esha Karang Asem.

Inggriani Elim, 2010. Pengaruh Hutang Lancar dan Hutang Tidak Lancar

Terhadap Laba Usaha Perusahaan. (Studi Kasus Perusahaan Food and

Beverages yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia). Jurnal Riset Akuntansi

Dan Auditing Volume 1 – Nomor 1, Desember ISSN: 2088 – 8899.

16

Anda mungkin juga menyukai