Anda di halaman 1dari 11

ETIKA DAN HUKUM BISNIS

KEADILAN DALAM
BISNIS DAN
HAK-HAK PEKERJA
Fakultas Program Studi Tatap Muka Kode MK Disusun Oleh

7
Ekonomi dan Bisnis Manajemen F041700021 Udjiani Hatiningrum,SH.,M Si

Abstract Kompetensi
Tanggung jawab sosial perusahaan Mampu menjelaskan keadilan dalam
mempunyai kaitan yang erat dengan bisnis dan hak-hak pekerja.
penegakan keadilan dalam
masyarakat umumnya dan bisnis
khususnya.Tanggung jawab sosial
perusahaan berkaitan langsung
dengan perbaikan kondisi sosial
ekonomi yang semakin sejahtera dan
merata. Keadilan berkaitan dengan
timbal balik dengan kegiatan bisnis,
khususnya bisnis yang baik dan etis.
Bisnis yang adil, baik, etis, dan adil
atau fair, akan ikut mewujutkan
keadilan dalam masyarakat
KEADILAN DALAM BISNIS
DAN HAK-HAK PEKERJA

1. Pengertian Keadilan.

2. Teori-teori Keadilan.

3. Hak-hak pekerja.

4. Whistleblower Internal dan Ekternal.

1. Pengertian Keadilan

Tanggung jawab sosial perusahaan mempunyai kaitan yang erat dengan penegakan
keadilan dalam masyarakat umumnya dan bisnis khususnya.Tanggung jawab sosial
perusahaan berkaitan langsung dengan perbaikan kondisi sosial ekonomi yang semakin
sejahtera dan merata. Keadilan berkaitan dengan timbal balik dengan kegiatan bisnis,
khususnya bisnis yang baik dan etis. Bisnis yang adil, baik, etis, dan adil atau fair, akan ikut
mewujutkan keadilan dalam masyarakat.
Adil adalah suatu sikap tidak berat sebelah atau tidak memihak yang menempatkan
sesuatu pada tempatnya sesuai dengan porsi dan kapasitasnya dalam berbagai hal, jadi
tidak sekedar sama rata tanpa memperdulikan kapasitasnya. Sedangkan keadilan adalah
pengakuan dan perlakuan yang seimbang antara hak dan kewajiban. Keadilan terletak pada
keharmonisan atau keselarasan menuntut hak dan menjalankan kewajiban. Jadi keadilan
tercipta bila setiap orang memperoleh apa yang menjadi haknya setelah menjalankan
kewajiban tersebut. Sebagai contoh, seorang karyawan dari sebuah perusahaan yang selalu
menuntut kenaikan gaji tanpa meningkatkan hasil kerjanya dan sebaliknya pula seorang
petinggi perusahaan yang terus menerus menggunakan tenaga karyawan tanpa
memperhatikan kenaikan gaji dan kesejahteraannya, maka hal tersebut bisa dikatakan suatu
ketidakadilan. Oleh karena itu, untuk memperoleh keadilan, sudah barang tentu seorang
karyawan harus berusaha meningkatkan prestasi kerjanya agar mendapatkan kenaikan gaji
dan juga bagi petinggi perusahaan harus pula memikirkan keseimbangan kerja para
karyawan dengan gaji yang diberikannya.

2020 ETIKA DAN HUKUM BISNIS - EL


2 Udjiani Hatiningrum
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
PAHAM TRADISIONAL DALAM BISNIS

a. Keadilan Legal
Menyangkut hubungan antara individu atau kelompok masyarakat dengan negara.
Dasar moral :
1. Semua orang adalah manusia yang mempunyai harkat dan martabat yang
sama dan harus diperlakukan secara sama.
2. Semua orang adalah warga negara yang sama status dan kedudukannya,
bahkan sama kewajiban sipilnya, sehingga harus diperlakukan sama sesuai
dengan hukum yang berlaku.

b. Keadilan Komutatif

Mengatur hubungan yang adil atau fair antara orang yang satu dengan yang lain
atau warga negara satu dengan warga negara lainnya.
Jika diterapkan dalam bisnis, berarti relasi bisnis dagang harus terjalin dalam
hubungan yang setara dan seimbang antara pihak yang satu dengan lainnya.
Dalam bisnis, keadilan komutatif disebut sebagai keadilan tukar.
Dengan kata lain keadilan komutatif menyangkut pertukaran yang fair antara pihak-
pihak yang terlibat.

c. Keadilan Distributif

Keadilan distributif (keadilan ekonomi) adalah distribusi ekonomi yang merata atau
yang dianggap merata bagi semua warga negara.
Menyangkut pembagian kekayaan ekonomi atau hasil-hasil pembangunan. Menurut
Aristoteles, distribusi ekonomi didasarkan pada prestasi dan peran masing-masing
orang dalam mengejar tujuan bersama seluruh warga negara.

2. Teori - teori Keadilan

TEORI KEADILAN ADAM SMITH

Adam Smith hanya menerima satu konsep keadilan yaitu keadilan komutatif. Alasannya :

1. Keadilan sesungguhnya hanya punya satu arti, yaitu keadilan komutatif yang
menyangkut kesetaraan, keseimbangan, keharmonisan hubungan antara satu orang
dengan orang lain. Ketidakadilan berarti pincangnya hubungan antarmanusia karena
kesetaraan yang terganggu.

2. Keadilan legal sudah terkandung dalam keadilan komutatif, karena keadilan legal
hanya konsekuensi lebih lanjut dari prinsip keadilan komutatif. Demi menegakkan

2020 ETIKA DAN HUKUM BISNIS - EL


3 Udjiani Hatiningrum
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
keadilan komutatif, negara harus bersikap netral dan memperlakukan semua pihak
secara sama tanpa terkecuali.

Prinsip keadilan menurut Adam Smith yaitu :

a. Prinsip No Harm.

Menurut Adam Smith prinsip paling pokok dari keadilan adalah prinsip no harm atau
prinsip tidak merugikan orang lain. Dasar dari prinsip ini adalah penghargaan atas
harkat dan martabat manusia beserta hak-haknya yang melekat padanya, termasuk
hak atas hidup. Prinsip ini menurut saya senada dengan prinsip yang diutarakan
para pepatah arab yang berbunyi hurrul mar’i mahdudun bihurri ghairihi (kebebasan
seseorang dibatasi oleh kebebasan orang lain). Artinya, seseorang pada dasarnya
memiliki kebebasan untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu selama tidak
merugikan kebebasaan orang lain.
Contoh kecil :
 kita bebas menggunakan barang-barang milik kita seperti radio, televisi dan
lain-lain. Akan tetapi pada titik tertentu kebebasan tersebut menjadi terbatas
seperti ketika menyalakannya dengan volume tinggi pada malam hari, tentu
akan mengganggu dan merugikan tetangga kita yang sedang beristirahat.
Bukankah hak dan kebebasan mereka untuk beristirahat dengan nyaman dan
tenang. Pola inilah yang disebut dengan kebebasan yang berkeadilan.

b. Prinsip non intervention.


Prinsip non intervention adalah prinsip tidak ikut campur tangan. Prinsip ini menuntut
agar demi jaminan dan penghargaan atas hak dan kepentingan setiap orang tidak
diperkenankan untuk ikut campur tangan dalam kehidupan dan kegiatan orang lain.

c. Prinsip pertukaran yang adil.


Prinsip keadilan tukar atau prinsip pertukaran dagang yang fair, terutama terwujud
dan terungkap dalam mekanisme harga dalam pasar. Ini sesungguhnya merupakan
penerapan lebih lanjut prinsip no harm secara khusus dalam pertukaran dagang
antara satu pihak dengan pihak lain dalam pasar.

TEORI KEADILAN DISTRIBUTIF JOHN RAWLS

2020 ETIKA DAN HUKUM BISNIS - EL


4 Udjiani Hatiningrum
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
John Rawls dikenal sebagai salah seorang filsuf yang secara keras mengkritik sistem
ekonomi pasar bebas, kususnya teori keadilan pasar sebagaimana yang dianut Adam
Smith. Ia sendiri pada tempat pertama menerima dan mengakui keunggulan sistem ekonomi
pasar. Pertama-tama karena pasar memberi kebebasan dan peluang yang sama bagi
semua pihak pelaku ekonomi. Kebebasan adalah nilai dan salah satu hak asasi paling
penting yang dimiliki oleh manusia, dan ini dijamin oleh sistem ekonomi pasar.

Prinsip Keadilan Distributif Rawls :

Karena kebebasan merupakan salah satu hak asasi paling penting dari manusia Rawls
sendiri menetapkan kebebasan sebagai prinsip pertama dari keadilannya berupa, "Prinsip
Kebebasan yang Sama". Prinsip ini berbunyi "Setiap orang harus mempunyai hak dan sama
atas sistem kebebasan dasar yang sama yang paling luas sesuai dengan sistem kebebasan
serupa bagi semua". Ini berarti pada tempat pertama keadilan dituntut agar semua orang
diakui, dihargai, dan dijamin haknya atas kebebasan secara sama.

Kritik atas Teori Rawls :

Teori Rawls kendati sangat menarik dan dalam banyak hal efektif memecahkan
persoalan ketimpang dan kemiskinan ekonomi mendapat kritik tajam dari segala arah
khususnya menyangkut prinsip kedua, Prinsip perbedaan.
Kritik yang paling pokok adalah bahwa teori Rawls khususnya prinsip perbedaan malah
menimbulkan ketidak adilan baru :
- Prinsip tersebut membenarkan ketidak adilan karena dengan prinsip tersebut
pemerintah dibenarkan untuk melanggar dan merampas hak pihak tertentu untuk
diberikan kepada pihak lain

- Yang lebih tidak adil lagi adalah bahwa kekayaan kelompok tertentu yang diambil
pemerintah tadi juga diberikan kepada kelompok yang menjadi tidak beruntung atau
miskin karena kesalahanya sendiri.

Keadilan Individual dan Struktural:

Keadilan dan upaya untuk menegakkan keadilan, menyangkut aspek yang lebih luas
berupa penciptaan sistem yang mendukung terwujudnya keadilan tersebut, berarti prinsip
prinsip keadilan legal berupa perlakuan yang sama terhadap setiap orang bukan lagi soal
sikap orang per-orang, melainkan menyangkut sistem dan struktur sosial politik secara
keseluruhan.

2020 ETIKA DAN HUKUM BISNIS - EL


5 Udjiani Hatiningrum
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Keadilan dalam bisnis adalah suatu hal yang harus dipatuhi oleh para perusahaan.
Dalam kaitan dengan keterlibatan sosial, tanggung jawab sosial perusahaan berkaitan
langsung dengan penciptaan atau perbaikan kondisi sosial ekonomi yang semakin sejahtera
dan merata. Tidak hanya dalam pengertian bahwa terwujudnya keadilan akan menciptakan
stabilitas sosial yang akan menunjang kegiatan bisnis, melainkan juga dalam pengertian
bahwa sejauh prinsip keadilan dijalankan akan lahir wajah bisnis yang lebih baik dan etis.
Penghargaan dan jaminan terhadap hak pekerja merupakan salah satu penerapan dari
prinsip keadilan dalam bisnis. Dalam hal ini, keadilan menuntut agar semua pekerja
diperlakukan sesuai dengan haknya masing-masing. Baik sebagai pekerja maupun sebagai
manusia, mereka tidak boleh dirugikan, dan perlu diperlakukan secara sama tanpa
diskriminasi yang tidak rasional. Dalam bisnis modern yang penuh dengan persaingan ketat,
para pengusaha semakin menyadari bahwa pengakuan, penghargaan, dan jaminan atas
hak-hak pekerja dalam jangka panjang akan sangat menentukan sehat tidaknya kinerja
suatu perusahaan. Ini disebabkan karena jaminan atas hak-hak pekerja pada akhirnya
berpengaruh langsung secara positif atas sikap, komitmen, loyalitas, produktivitas, dan
akhirnya kinerja setiap pekerja. Suka atau tidak suka, hal ini berpengaruh langsung terhadap
kinerja perusahaan secara keseluruhan.

3. Hak- hak Pekerja

Macam-macam Hak Pekerja:

a. Hak atas Pekerjaan.


Hak atas pekerjaan merupakan hak asasi manusia, karena:
1) Kerja adalah aktifitas tubuh manusia dan karena itu tidak bisa dilepaskan dari
tubuh manusia;
2) Kerja merupakan perwujudan diri manusia, melalui kerja manusia
merealisasikan dirinya sebagai manusia dan sekaligus membangun hidup
dan lingkungannya yang lebih manusiawi;
3) Melalui kerja manusia menjadi manusia yang hidup dengan layak;
4) Melalui kerja manusia menentukan hidupnya sendiri sebagai manusia yang
mandiri;
5) Melalui kerja manusia membebaskan dirinya dari ketergantungan yang
negatif pada orang lain;
6) Melalui kerja manusia menegaskan dirinya, identitasnya, dan eksistensinya.

2020 ETIKA DAN HUKUM BISNIS - EL


6 Udjiani Hatiningrum
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
b. Hak atas Upah yang Adil.

Hak atas upah yang adil merupakan hak legal yang diterima dan dituntut seseorang
sejak ia mengikat diri untuk bekerja pada suatu perusahaan.
Perusahaan yang bersangkutan mempunyai kewajiban untuk memberi upah yang
adil:
1) Setiap pekerja berhak mendapatkan upah/dibayar yang merupakan
perwujudan atau kompensasi dari hasil kerjanya yang tidak dinikmati secara
langsung.
2) Setiap orang tidak hanya berhak memperoleh upah yang adil, yaitu upah
yang sebanding dengan tenaga yang telah disumbangkannya.
3) Upah yang adil adalah tidak boleh ada perlakuan yang berbeda atau
diskriminatif dalam pemberian upah kepada semua karyawan

c. Hak untuk Berserikat dan Berkumpul:


1) Upah yang adil tidak selamanya diberlakukan dalam suatu perusahaan
2) Upah yang adil harus diperjuangkan oleh pekerja itu sendiri
3) Pekerja harus dijamin haknya untuk membentuk serikat pekerja dengan
tujuan bersatu memperjuangkan hak dan kepentingan semua anggota
4) Dalam berserikat dan berkumpul ada dua dasar moral yang penting yaitu:
- Manusia adalah mahluk sosial yang selalu menurut dan berdasarkan
kodratnya cenderung berkumpul dan berserikat dengan sesamanya.
- Pekerja dapat bersama-sama secara kompak memperjuangkan hak
mereka atas upah yang adil.

d. Hak atas Perlindungan Keamanan dan Kesehatan.


Dalam bisnis modern sekarang ini semakin dianggap penting bahwa para pekerja
dijamin keamanan, keselamatan dan kesehatannya.

Dasar moral peting dari hak berserikat dan berkumpul:


1) Salah satu wujud utama dari hak atas kebebasan yang merupakan salah satu
hak asasi manusia yang harus dijamin.
2) Dengan hak untuk berserikat dan berkumpul, pekerja dapat bersama-sama
secara kelompok memperjuangkan hak mereka yang lain, khususnya hak
upah yang adil.

e. Hak untuk Diproses Hukum secara Sah.

2020 ETIKA DAN HUKUM BISNIS - EL


7 Udjiani Hatiningrum
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Pekerja wajib diberi kesempatan untuk membuktikan apakah ia melakukan
kesalahan, kalau tidak bersalah dia diberi kesempatan untuk mengaku secara jujur
dan meminta maaf.

f. Hak untuk Diperlakukan secara Sama


- Semua pekerja pada prinsipnya harus diperlakukan secara sama, tidak boleh
ada diskriminasi dalam perusahaan baik warna kulit, jenis kelamin, etnis,
agama dan semacamnya, baik dalam sikap dan perlakuan, gaji maupun
peluang untuk jabatan, pelatihan atau penidikan lebih lanjut.
- Perbedaan gaji dan peluang harus didasarkan pada kriteria dan
pertimbangan yang rasional, obyektif dan dapat dipertanggungjawabkan
secara terbuka.

g. Hak atas Rahasia Pribadi


- Kendati perusahaan punya hak tertentu untuk mengetahui riwayat hidup dan
data pribadi tertentu dari setiap karyawan, karyawan punya hak untuk
dirahasiakan data pribadinya.
- Hak ini tentu tidak mutlak karena dalam kasus tertetu data yang paling
rahasia harus diketahui oleh perusahaan dan karyawan lain ketika data
pribadi itu mempunyai efek yang membahayakan pihak lain.

h. Hak atas Kebebasan Suara Hati


- Setiap pekerja harus dihargai kesadaran moralnya. Ia harus dibiarkan bebas
mengikuti apa yang menurut suara hatinya adalah hal yang baik.
- Pekerja tidak boleh dipaksa untuk melakukan tindakan tertentu yang
dianggapnya tidak baik menutupi kecurangan yang dilakukan perusahaan
atau atasan).
- Karyawan rendah yang membocorkan kecurangan yang dilakukan
atasannya, entah ke pihak di luar perusahaan atau ke pimpinan yang lebih
tinggi akan dengan mudah dipecat atau dipersulit tanpa diberi kesempatan
untuk mempertanggung jawabkan perbuatannya.

4. Whistleblower Internal dan Ekternal.

Whistle blowing adalah tindakan yang dilakukan oleh seseorang atau beberapa orang
karyawan untuk membocorkan kecurangan entah yang dilakukan oleh perusahaan atau
atasannya kepada pihak lain. Pihak yang dilapori itu bisa saja atasan yang lebih tinggi atau
masyarakat luas. Rahasia perusahaan adalah sesuatu yang konfidensial dan memang harus

2020 ETIKA DAN HUKUM BISNIS - EL


8 Udjiani Hatiningrum
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
dirahasiakan, dan pada umumnya tidak menyangkut efek yang merugikan apa pun bagi
pihak lain, entah itu masyarakat atau perusahaan lain.
Whistlelowing secara harafiah dapat diterjemahkan sebagai “peniupan peluit”. Peluit
dibunyikan selalu dengan tujuan agar pihak tertentu memberi perhatian kepada si peniup
peluit. Dalam organisasi, praktek menarik perhatian pihak tertentu ini secara khusus
digunakan untuk tindakan yang menunjukkan ketidaksetujuan individu terhadap praktek
tidak benar atau bahkan tidak etis yang dilakukan suatu perusahaan. Apabila pengungkapan
tersebut hanya ditujukan kepada pihak terkait dalam perusahaan maka disebut internal
whistleblowing. Sedangkan apabila pengungkapan itu dikemukakan ke publik maka disebut
sebagai external whistleblowing.
Praktek whistleblowing merupakan tindakan etis jika memenuhi persyaratan sebagai
berikut (Bowi, 1992 dalam Vinten, 2000):
1. Motivasi untuk melakukannya adalah untuk menghindari dampak buruk yang tidak
perlu pada orang lain.
2. Sudah melakukan prosedur internal perusahaan sebelum membukanya ke publik
3. Memiliki bukti-bukti yang kuat dan masuk akal
4. Persepsi bahwa akan ada dampak serius jika hal itu tidak diungkapkan
5. Pengungkapan itu merupakan bagian dari tanggung jawabnya
6. Ada kemungkinan untuk berhasil.
Sedangkan, De George (dalam Lindblom, 2007) mengemukakan 3 kondisi yang
memperbolehkan praktek whistleblowing yaitu kerugian pada pihak lain cukup besar karena
praktek tidak etis dan atau tidak legal dari perusahaan, karyawan yang mengetahui hal
tersebut melaporkan pada atasan langsung, telah menempuh prosedur formal lainnya di
dalam organisasi ketika diabaikan oleh atasan langsung.
Whistleblowing sering hanya dilihat semata-mata suatu tindakan yang merugikan
perusahaan. Pengungkapan suatu praktek tidak etis, tidak legal, atau tidak legitimate
memang sering berdampak pada citra perusahaan yang menurun di mata publik. Bahkan
dalam kasus tertentu, perusahaan harus mengeluarkan ganti rugi atas praktek yang telah
dilakukan. Sikap negative organisasi terhadap praktek whistleblowing lebih disebabkan oleh
karena organisasi tidak mau/mampu melihat manfaat whistleblowing untuk jangka panjang.
Apabila praktek salah dalam perusahaan tersebut tidak diungkap, tidak tertutup
kemungkinan ketika hal itu terungkap tanpa peran whistleblower, kerugian yang dialami
pihak terkait sudah lebih besar sehingga berakibat pada ganti rugi yang harus dikeluarkan
organisasi akan lebih besar pula. Organisasi juga akan membutuhkan sumber daya yang
lebih besar untuk memperbaikinya. Dengan demikian berdampak pada waktu yang
dibutuhkan untuk recovery akan lebih lama.

2020 ETIKA DAN HUKUM BISNIS - EL


9 Udjiani Hatiningrum
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Oleh karena itu, sebelum melakukan whistleblowing, seseorang harus melakukan
beberapa hal antara lain (James, 1994, dalam Vinten, 2000):
1. Yakin bahwa situasi yang dihadapi memang menuntut praktek whistleblowing
2. Menguji alasan mengapa mau melakukannya
3. Verifikasi dan dokumentasikan informasi yang dimiliki
4. Menentukan tipe praktek yang tidak benar dan kepada siapa hal itu akan dilaporkan
5. Merumuskan pernyataan/ dugaan dengan cara yang paling tepat
6. Fokus pada fakta
7. Putuskan apakah akan dilakukan secara internal atau eksternal
8. Putuskan apakah akan dinyatakan secara terbuka atau anonim
9. Yakinkan bahwa telah mengikuti semua prosedur dalam pelaporan praktek yang
salah
10. Konsultasi dengan pengacara
11. Antisipasi pembalasan dendam

Ada dua macam whistle blowing :


1. Whistle blowing internal.
Hal ini terjadi ketika seorang atau beberapa orang karyawan tahu mengenai
kecurangan yang dilakukan oleh karyawan lain atau kepala bagiannya kemudian
melaporkan kecurangan itu kepada pimpinan perusahaan yang lebih tinggi.
Sebagai atasan harus bersikap hati-hati dan netral dalam menanggapi laporan itu.
Netral bukan dalam pengertian tidak peduli (indifferent) melainkan serius
menanggapi tetapi dengan tetap memegang prinsip praduga tak bersalah.

2. Whistle blowing eksternal.


Menyangkut kasus dimana seorang pekerja mengetahui kecurangan yang dilakukan
perusahaannnya lalu membocorkannya kepada masyarakat karena dia tahu bahwa
kecurangan itu akan merugikan masyarakat.
Motivasi utama adalah mencegah kerugian bagi masyarakat atau konsumen. Pekerja
ini punya motivasi moral untuk membela kepentingan konsumen karena dia sadar
bahwa semua konsumen adalah mausia yang sama dengan dirinya dan karena itu
tidak boleh dirugikan hanya demi memperoleh keuntungan.

2020 ETIKA DAN HUKUM BISNIS - EL


10 Udjiani Hatiningrum
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id
Daftar Pustaka

1. Sonny Keraf, 2010, Etika Bisnis, Kanisius, Yogyakarta.


2. K. Bertens, 2000, Pengatar Etika Bisnis, Kanisius, Yogyakarta.
3. Sukrisno Agoes, I Cenik Ardana,2009, Etika Bisnis dan Profesi, Salemba Empat,
Jakarta.
4. http://achmadsaerozi.wordpress.com/2011/11/11/keadilan-dalam-etika-bisnis/
5. http://anandarfm.wordpress.com/category/keadilan-dalam-bisnis/
6. http://muvid.wordpress.com/2013/04/30/prinsip-pokok-keadilan-adam-smith/
7. http://hadasiti.blogspot.com/2012/11/teori-keadilan-menurut-para-
ahli.html#!/2012/11/teori-keadilan-menurut-para-ahli.html
8. http://afiarini.wordpress.com/2010/12/17/hak-pekerja/

2020 ETIKA DAN HUKUM BISNIS - EL


11 Udjiani Hatiningrum
Pusat Bahan Ajar dan eLearning
http://www.mercubuana.ac.id

Anda mungkin juga menyukai