Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH BISNIS INTERNASIONAL

MANAJEMEN OPERASI INTERNASIONAL

DOSEN PENGAMPU :
FITRI AYU NOFIRDA, S.E., BBA (Hons), M.Sc

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 2
DIMAS NAUFAL ALFAIZ (210304042)
TIARA LEDY AFISTA (210304081)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH RIAU

2023
DAFTAR ISI
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Globalisasi saat ini telah memasuki dan mempengaruhi berbagai bidang,
seperti teknologi, komunikasi, budaya, hingga dunia bisnis. Fenomena globalisasi
telah terjadi di seluruh dunia yang menghubungkan perekonomian global tanpa
batas dan perusahaan yang terkait tidak lagi dibatasi oleh batas-batas nasional
mereka. Hal ini memungkinkan perusahaan untuk berkompetisi di mana saja. Saat
ini, banyak perusahaan menjual produk mereka di seluruh dunia, mencari bahan
baku, melakukan penelitian dan pengembangan, serta produksi di berbagai
tempat.
Untuk mencapai tujuan perusahaan secara keseluruhan, manajemen
produksi yang efektif dan efisien sangat penting. Dalam era informasi yang
semakin berkembang, perusahaan dapat dengan mudah menjual produk dan jasa
ke seluruh dunia melalui jaringan bisnis yang semakin meluas.
Perubahan dalam dunia bisnis selama dekade terakhir lebih banyak daripada
perubahan selama lima atau sepuluh dekade sebelumnya. Persaingan global,
aliansi global dan regional, kebangkitan Cina sebagai kekuatan ekonomi,
perkembangan Uni Eropa, dan kemajuan teknologi informasi telah mengubah
panorama bisnis dunia secara signifikan. Perubahan dalam bisnis juga memicu
perubahan dan perkembangan dalam manajemen, termasuk manajemen produksi
internasional.

B. Rumusan Masalah
Dari latar belakang di atas, rumusan masalah yang diambil adalah :
1. Bagaimana konsep manajemen operasi internasional?
2. Apakah yang dimaksud manajemen produksi?
3. Apakah yang dimaksud dengan manajemen operasi jasa internasional?
4. Bagaimana pengelolaan produktivitas dalam bisnis internasional?
5. Bagaimana pengelolaan kualitas dalam bisnis internasional?
6. Bagaimana pengelolaan informasi dalam bisnis internasional?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui konsep manajemen operasi internasional
2. Untuk mengetahui tentang manajemen produksi
3. Untuk mengetahui manajemen operasi jasa internasional
4. Untuk mengetahui pengelolaan produktivitas dalam bisnis internasional
5. Untuk mengetahui pengelolaan kualitas dalam bisnis internasional
6. Untuk mengetahui pengelolaan informasi dalam bisnis internasional
BAB II
PEMBAHASAN

A. Konsep Manajemen Operasi Internasional


1. Pengertian
Manajemen produksi dan operasi merupakan serangkaian proses dalam
menciptakan barang, jasa, atau kegiatan yang mengubah bentuk dengan
menciptakan atau menambah manfaat suatu barang atau jasa yang akan digunakan
untuk memenuhi kebutuhan manusia (Rusdiana, 2014).
Operasional dapat dipandang sebagai proses transformasi yang
mengkonversi input menjadi output dengan adanya tambahan nilai (value added).
Manajemen operasional merupakan studi mengenai proses yang secara langsung
berhubungan dengan penciptaan dan pendistribusian produk dan jasa. Manajer
operasional harus memahami bagaimana mengelola kegiatan operasional secara
efisien di dalam organisasi atau perusahaannya. Oleh karena itu, manajer
operasional memerlukan pengembangan keahlian dalam mengordinasi kegiatan
operasional yang melibatkan banyak sumber daya, baik sumber daya manusia,
material, peralatan, teknologi, prosedur, dan sebagainya (Dorothea, n.d.).
Menurut (Budi et al., 2014) manajemen operasi internasional (international
operation management) melakukan transformasi yang berhubungan dengan
kegiatan perusahaan internasional. Kompleksitas dalam manajemen operasi
internasional meliputi: sumber daya (resources), lokasi (location), dan logistik
(logistics).

2. Ruang Lingkup Manajemen Operasi


Berdasarkan kutipan (Rusdiana, 2014) ada tiga aspek yang saling berkaitan
dalam ruang lingkup manajemen operasi, yaitu sebagai berikut.
1) Aspek struktural, yaitu aspek yang memperlihatkan konfigurasi komponen
yang membangun sistem manajemen operasi dan interaksinya satu sama
lain.
2) Aspek fungsional, yaitu aspek yang berkaitan dengan manajemen serta
organisasi komponen struktural ataupun interaksinya mulai dari
perencanaan, penerapan, pengendalian, dan perbaikan agar diperoleh
kinerja optimum.
3) Aspek lingkungan, memberikan dimensi lain pada sistem manajemen
operasi yang berupa pentingnya memperhatikan perkembangan dan
kecenderungan yang terjadi di luar sistem.

Ruang lingkup manajemen operasi berkaitan dengan pengoperasian sistem


operasi, pemilihan serta penyiapan sistem operasi yang meliputi keputusan
tentang:
1) Perencanaan output
2) Desain proses transformasi
3) Perencanaan kapasitas
4) Perencanaan bangunan pabrik
5) Perencanaan tata letak fasilitas
6) Desain aliran kerja
7) Manajemen persediaan
8) Manajemen proyek
9) Scheduling
10) Pengendalian kualitas
11) Keandalan kualitas dan pemeliharaan

B. Manajemen Produksi
Secara mendasar, kemajuan manajemen produksi berasal dari zaman
produksi, di mana produksi merupakan proses penciptaan produk (barang dan
jasa). Namun, cakupan zaman produksi terlalu terbatas, sehingga perusahaan
memerlukan manajemen untuk mengoperasikan kegiatan produksi. Akhirnya,
produksi berkembang menjadi manajemen produksi, yang mencakup penciptaan
produk (barang dan jasa) yang lebih luas. Dalam konteks yang berbeda,
manajemen produksi adalah istilah yang digunakan untuk menjelaskan semua
kegiatan yang dilakukan oleh manajer untuk membantu perusahaan dalam
menciptakan produk dan jasa. Selain itu, manajemen operasi juga merupakan
bidang yang khusus karena fungsi manajemen dapat mengubah atau
mentransformasi sumber daya menjadi produk dan jasa.
Pengolahan atau operasi produksi pada dasarnya melibatkan transformasi
input menjadi output. Ada beragam bentuk produk atau layanan yang dihasilkan,
sehingga terdapat berbagai jenis proses yang digunakan. Menurut Pangestu
Subagyo (2000: 8) dalam (Rusdiana, 2014), terdapat tiga kategori utama dalam
proses produksi, yaitu:
a. Proses Produksi Terus-menerus
Proses produksi kontinu atau berkelanjutan adalah proses produksi yang selalu
menggunakan jenis barang yang sama. Proses produksi terus-menerus dikenal
sebagai proses produksi yang berfokus pada produk atau fokus produk. Oleh
karena itu, setiap produk memiliki fasilitas sendiri yang ditempatkan dan
disesuaikan dengan urutan pembuatan produk.

b. Proses Produksi Terputus-putus


Metode produksi yang tidak kontinu atau intermittent dipakai untuk pabrik
yang memproduksi barang dalam jumlah kecil. Ini berarti bahwa metode
produksi terputus-putus karena proses produksi berubah setiap saat ketika
jenis barang yang diproduksi berubah. Karena itu, tidak mungkin untuk
mengatur mesin sesuai urutan proses produksi. Metode produksi terputus-
putus dikenal sebagai metode produksi yang berfokus pada proses atau
process focus.

c. Proses Intermediate
Faktanya, kedua metode produksi di atas tidak sepenuhnya diterapkan. Kedua
metode tersebut merupakan gabungan dari keduanya. Hal ini terjadi karena
jenis produk yang diproduksi berbeda, namun tidak terlalu beragam dan
jumlah produksinya banyak. Proses produksi ini memiliki unsur yang
berkesinambungan dan juga unsur yang tidak berkesinambungan, sehingga
disebut sebagai proses menengah. Aliran produk biasanya campuran, namun
terdapat beberapa kelompok produk yang memiliki aliran yang sama.

Menurut (Rusdiana, 2014) Manajemen produksi lebih merupakan kegiatan


untuk mengatur dan mengoordinasikan penggunaan sumber daya seperti sumber
daya alam, sumber daya manusia, sumber daya laut, sumber daya alat, dan sumber
daya dana serta bahan secara efektif dan efesien untuk menciptakan dan
menambah kegunaan suatu barang atau jasa. Produksi merupakan penciptaan atau
penambahan nilai suatu barang, bentuk, waktu dan tempat atas faktor-faktor
produksi sehinga lebih bermanfaat bagi pemenuhan kebutuhan manusia.
Berdasarkan kondisi keputusan yang harus diambil, pengambilan keputusan
dalam manajemen produksi dibedakan menjadi pengambila keputusan atas
peristiwa yang pasti, pengambilan keputusan atas peristiwa yang mengandung
risiko, pengambilan keputusan atas peristiwa yang tidak pasti, pengambilan
keputusan atas peristiwa yang timbul karena pertentangan dengan keadaan lain.
Oleh karena itu manajemen produksi dan manajemen operasi saling terkait.
Manajemen produksi bertanggung jawab mengatur proses pembuatan produk jadi,
sementara manajemen operasi bertanggung jawab mengatur proses transformasi
bahan mentah menjadi produk jadi. Dalam manajemen produksi, semua aktivitas
yang terkait dengan menciptakan produk baru untuk perusahaan dijelaskan,
sedangkan manajemen operasi lebih fokus pada perubahan atau transformasi dari
bahan mentah menjadi barang jadi. Oleh karena itu, perusahaan harus
menggunakan kedua jenis manajemen ini untuk memastikan produk yang
dihasilkan mencapai hasil yang maksimal.

C. Manajemen Operasi Jasa Internasional


Menurut (Dorothea, n.d.) perkembangan kegiatan operasional ke arah
industri jasa atau layanan juga mendorong perusahaan untuk mampu mendesain
proses atau sistem pelayanan bagi pelanggan. Selain itu, jasa atau layanan juga
dapat mendukung produk. Jasa atau layanan merupakan kegiatan, perbuatan,
kinerja, atau hubungan yang memerlukan penggunaan waktu, tempat, bentuk, atau
psikologis bagi pelanggan.
Perbedaan produk dan jasa atau layanan dalam keputusan operasional:

Tabel 1. Perbedaan produk dan jasa atau layanan dalam keputusan


operasional
Sumber: (Dorothea, n.d.)

D. Pengelolaan Produktivitas dan Kualitas Dalam Bisnis Internasional


Berdasarkan kutipan (Budi et al., 2014) produktivitas adalah sebuah
pengukuran kinerja ekonomi: perbandingan antara jumlah produk yang dihasilkan
dan jumlah sumber daya yang digunakan untuk produksi tersebut. Semakin sedikit
sumber daya yang dibutuhkan dalam produksi, semakin tinggi efektivitas dan
semua pihak diuntungkan. Produktivitas juga merujuk pada jumlah dan kualitas
produk yang dihasilkan. Penggunaan sumber daya dengan lebih efisien akan
menghasilkan lebih banyak produk. Namun, tanpa kualitas yang memuaskan,
produk tersebut akan ditolak oleh konsumen. Menghasilkan kualitas berarti
menghasilkan kesesuaian penggunaan (menyediakan fitur-fitur yang diinginkan
oleh konsumen).
Total quality management (TQM) mencakup semua aktivitas yang
menyediakan produk berkualitas ke pasaran. TQM mempertimbangkan semua
bagian dari bisnis (konsumen, supplier, dan karyawan). Pendekatan strategis dari
TQM berawal dari fokus konsumen, mencakup metode-metode menentukan
keinginan konsumen untuk kemudian mengarahkan semua sumber daya
perusahaan dalam rangka memenuhi keinginan tersebut. TQM mencakup empat
aktivitas manajerial dasar:
a) Merencanakan kualitas
b) Mengorganisasikan kualitas
c) Mengarahkan kualitas
d) Mengendalikan kualitas

Alat bantu TQM meliputi:


a) Analisis value-added, mengevaluasi semua aktivitas kerja, alur material,
dan kertas kerja dalam rangka menilai kegunaan yang diterima oleh
konsumen
b) Statistical process control (SPC), adalah metode di mana data
dikumpulkan dan variasi aktivitas produksi dianalisis dalam rangka
menentukan perlunya perbaikan aturan, contohnya adalah studi variasi
proses dan bagan kendali
c) Studi kualitas/biaya, mengidentifikasikan biaya lancar dari perusahaan dan
menyingkapkan area di mana perbaikan bisa menghasilkan potensi
penghematan biaya terbesar, terkait dengan menemukan, memperbaiki,
atau mencegah barang dan jasa yang tidak baik (yang bisa muncul dari
kegagalan internal yang terjadi selama produksi dan barang masih berada
di dalam dan kegagalan eksternal yang terjadi setelah barang berada di
luar/pasaran)
d) Tim quality improvement (QI), adalah kelompok kerja-sama dari pekerja
yang berasal dari berbagai area kerja yang bertemu secara rutin dalam
rangka mendefinisikan, menganalisis, dan menyelesaikan masalah
produksi umum, dengan tujuan meningkatkan metode kerja mereka sendiri
dan juga produk yang mereka hasilkan
e) Benchmarking, meningkatkan hasil produksi atau prosedur bisnis
perusahaan dengan cara membandingkannya terhadap kinerja masa
lalunya atau praktik terbaik dari perusahaan lain.
f) Lebih dekat kepada konsumen, adalah proses menjaga kontak erat dengan
konsumen dan mencari cara untuk menjamin bahwa perusahaan
menyediakan nilai dan kualitas yang diinginkan pada produk-produk yang
dipakai oleh konsumen
E. Pengelolaan Informasi Dalam Bisnis Internasional
Zaman globalisasi adalah zaman di mana pertukaran informasi menjadi
lebih mudah dan cepat. Dengan dukungan dari perkembangan teknologi yang
semakin maju, komunikasi internasional menjadi hal yang umum. Kerjasama
antar negara menjadi lebih mudah dilakukan. Teknologi informasi global adalah
komponen penting dalam kesuksesan operasi organisasi.
Teknologi informasi internasional adalah penggunaan berbagai bentuk
teknologi informasi untuk mendukung operasi dan manajemen bisnis internasional
seperti IBM, Microsoft, dan lain-lain. Strategi pengelolaan sistem informasi
internasional meliputi pemilihan aplikasi terbaik dari semua subsidiari untuk
digunakan sebagai aplikasi global, membentuk tim pengembang multinasional
yang mewakili berbagai subsidiari, pengembangan paralel di mana setiap
subsidiari mengerjakan bagian antarmuka mereka sendiri-sendiri, dan menunjuk
pusat keunggulan di mana subsidiari yang lebih berpengalaman ditunjuk untuk
mengembangkan sistem (Budi et al., 2014).
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Manajemen produksi dan operasi merupakan serangkaian proses dalam
menciptakan barang, jasa, atau kegiatan yang mengubah bentuk dengan
menciptakan atau menambah manfaat suatu barang atau jasa yang akan digunakan
untuk memenuhi kebutuhan manusia
Manajemen operasi internasional (international operation management)
melakukan transformasi yang berhubungan dengan kegiatan perusahaan
internasional. Kompleksitas dalam manajemen operasi internasional meliputi:
sumber daya (resources), lokasi (location), dan logistik (logistics). Ada tiga aspek
yang saling berkaitan dalam ruang lingkup manajemen operasi, yaitu aspek
struktual, aspek fungsional, dan aspek lingkungan
Manajemen produksi dan manajemen operasi saling terkait. Manajemen
produksi bertanggung jawab mengatur proses pembuatan produk jadi, sementara
manajemen operasi bertanggung jawab mengatur proses transformasi bahan
mentah menjadi produk jadi. Dalam manajemen produksi, semua aktivitas yang
terkait dengan menciptakan produk baru untuk perusahaan dijelaskan, sedangkan
manajemen operasi lebih fokus pada perubahan atau transformasi dari bahan
mentah menjadi barang jadi.
Jasa atau layanan merupakan kegiatan, perbuatan, kinerja, atau hubungan
yang memerlukan penggunaan waktu, tempat, bentuk, atau psikologis bagi
pelanggan.
TQM mempertimbangkan semua bagian dari bisnis (konsumen, supplier,
dan karyawan). Pendekatan strategis dari TQM berawal dari fokus konsumen,
mencakup metode-metode menentukan keinginan konsumen untuk kemudian
mengarahkan semua sumber daya perusahaan dalam rangka memenuhi keinginan
tersebut.
Teknologi informasi internasional adalah penggunaan berbagai bentuk
teknologi informasi untuk mendukung operasi dan manajemen bisnis internasional
seperti IBM, Microsoft, dan lain-lain.
DAFTAR PUSTAKA

Budi, R. K., Aditya, W., & Syahputra. (2014). BISNIS INTERNASIONAL. PT.
Karya Manunggal Lithomas.
Dorothea, W. A. (n.d.). Manajemen Operasi. Universitas Terbuka.
Rusdiana. (2014). MANAJEMEN OPERASI. CV PUSTAKA SETIA.

Anda mungkin juga menyukai