Anda di halaman 1dari 32

lOMoARcPSD|32755370

Tim dalam Organisasi

Perilaku Organisasi (Universitas Jember)

Studocu is not sponsored or endorsed by any college or university


Downloaded by Makiyahdasanmakam (makiyahdasanmakam@gmail.com)
lOMoARcPSD|32755370

MAKALAH
MATA KULIAH PERILAKU ORGANISASI
TIM DALAM ORGANISASI

Dosen Pengampu : Dr. Diana Sulianti K. Tobing, SE., M.Si., CRA

PROGRAM STUDI S1 AKUNTANSI


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS JEMBER
JEMBER

Downloaded by Makiyahdasanmakam (makiyahdasanmakam@gmail.com)


lOMoARcPSD|32755370

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan pada Tuhan Yang Maha Esa karena atas
berkat rahmat-Nya tugas makalah yang berjudul “Tim Dalam Organisasi”
dapat terselesaikan tepat pada waktunya. Makalah ini disusun untuk memenuhi
tugas dari Ibu Diana Sulianti K Tobing pada mata kuliah Perilaku Organisasi
kelas D. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan
kami tentang konsep pembahasan Tim dalam organisasi, bagi para pembaca
dan juga bagi penulis. Dalam penyusunan makalah ini, penulis mendapat
banyak bantuan, masukan, bimbingan, dan dukungan dari berbagai pihak yang
tidak dapat penulis sebutkan satu persatu. Penulis menyadari bahwa makalah
ini masih jauh dari kata sempurna dan perlu pendalaman lebih lanjut. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat konstruktif
demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata penulis berharap semoga laporan
ini dapat memberikan manfaat bagi semua pihak.

Jember, 23 September 2021

Penulis

Downloaded by Makiyahdasanmakam (makiyahdasanmakam@gmail.com)


lOMoARcPSD|32755370

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................ii
DAFTAR ISI....................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................1
1.1 Latar Belakang.......................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah..................................................................................................2
1.3 Tujuan Penulisan....................................................................................................2
1.4 Manfaat Penulisan..................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN..................................................................................................4
2.1 Pengertian Tim Kerja......................................................................................4
2.2 Tipe – Tipe Tim.................................................................................................5
2.2.1 Tim Pemecah Masalah.............................................................................5
2.2.2 Tim Kerja yang di Kelola Sendiri...........................................................5
2.2.3 Tim Fungsional Silang..............................................................................6
2.2.4 Tim Virtual................................................................................................6
2.2.5 Sistem Multitim (Multyteam System).......................................................6
2.3 Menciptakan Tim – Tim yang Efektif.............................................................7
2.4 Mengubah Individu Menjadi Pemain Tim...................................................11
2.5 Perbedaan Antara Kelompok dan Tim.........................................................13
2.6 Komposisi Tim................................................................................................13
2.7 Proses Tim.......................................................................................................15
BAB III PENUTUP........................................................................................................18
3.1 Kesimpulan...........................................................................................................18
3.2 Saran.....................................................................................................................19
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................20
LAMPIRAN....................................................................................................................21
Studi Kasus.................................................................................................................21
LATIHAN SOAL.......................................................................................................24

Downloaded by Makiyahdasanmakam (makiyahdasanmakam@gmail.com)


lOMoARcPSD|32755370

BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Manusia sebagai makhluk sosial senantiasa membutuhkan orang lain. Tim


adalah suatu perkumpulan yang terdiri dari dua orang atau lebih yang saling
berinteraksi dan berkoordinasi kerja mereka untuk suatu tujuan tertentu.
Penjelasan tersebut memiliki tiga komponen. Pertama, dibutuhkan dua orang atau
lebih. Kedua, orang - orang dalam sebuah tim memiliki interaksi regular. Ketiga,
orang – orang dalam sebuah tim memiliki tujuan yang sama.
Kerjasama dalam tim akan menjadi suatu daya dorong yang memiliki
energi dan sinergisitas bagi individu – individu yang tergabung dalam teamwork.
Teamwork merupakan serangkaian nilai, sikap dan perilaku dalam sebuah tim.
Sehingga tidak selalu terdiri dari sekumpulan orang dengan gaya, sikap, maupun
cara kerja yang sama. Perbedaan antar tim justru merupakan potensi yang akan
membuat sebuah tim menjadi kreatif dan inovatif.
Untuk mencapai kerjasama tim yang baik perlu ditumbuhkan sikap-sikap
positif di antara anggota tim. Antara lain kebiasaan untuk saling mendengarkan
sehingga tercipta komunikasi yang baik,memberikan dukungan kepada anggota
tim yang membutuhkan, dan apresisasi terhadap kontribusi dan pencapaian yang
diperoleh dari setiap anggota tim. Sebuah teamwork akan menjadi penentu mulus
tidaknya perjalanan organisasi. Sebab itu sangat diperlukan adanya kerjasama
yang baik dalam melaksanakan tanggung jawab dalam keorganisasian.
Melalui kerjasama dan saling berbagi pengetahuan serta
ketrampilan,sebuah tim seringkali mampu menyelesaikan tugas secara efektif.
Tim boleh jadi merupakan kelompok kerja yang relatif permanen, namun juga
bisa bersifat temporer yang bertugas untuk menyelesaikan sebuah proyek tertentu.
Bentuk tim yang dianggap paling maju adalah “self-directed”, karenanya tim
semacam ini kurang memerlukan pengawasan, dan memiliki otoritas penuh dalam
penyelesaian tugas-tugasnya. Agar tim bisa bekerja secara efektif dalam
mengembangkan motivasi, kedekatan, dan produktivitas, banyak organisasi yang

Downloaded by Makiyahdasanmakam (makiyahdasanmakam@gmail.com)


lOMoARcPSD|32755370

memandang pembangunan tim merupakan salah satu aspek dari pengembangan


organisasi.
Tim dalam Organisasi adalah tujuan pembahasan yang akan kami jelaskan
dalam makalah ini, sedikit penjelasan seperti paragraf diatas adalah gambaran
umum mengenai tim dan teamwork. Untuk lebih memamahaminya kami
membahas tentang tipe – tipe tim, bentuk tim yang efektif dalam organisasi dan
lain sebagainya.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa saja tipe – tipe tim dalam Organisasi?


2. Bagaimana membentuk tim yang efektif dalam Organisasi?
3. Bagaimana merubah individualism menjadi team player?
4. Bagaimana perbedaan kelompok dan tim?

1.3 Tujuan Penulisan

1. Mengetahui tipe – tipe tim dalam Organisasi.


2. Mengetahui bentuk tim yang efektif dalam Organisasi.
3. Mengetahui cara merubah individualism menjadi team player.
4. Mengetahui perbedaan kelompok dan tim.

1.4 Manfaat Penulisan

1. Manfaat Teoritis

Penulisan makalah ini diharapkan dapat menjadi bahan studi literatur dalam
menganalisis terkait Tim dalam Organisasi yang dapat menjelaskan suatu
organisasi dalam mencapai tujuannya.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi Dosen sebagai Akademisi

Mampu menjadi salah satu alat pendukung yang memfasilitasi pembelajaran

Downloaded by Makiyahdasanmakam (makiyahdasanmakam@gmail.com)


lOMoARcPSD|32755370

mahasiswa dalam kegiatan perkuliahan, menjadi sarana bagi dosen untuk


membangun kemampuan mahasiswa dalam berpikir dan menuangkan
pemikirannya dalam tulisan.
b. Bagi Organisasi sebagai Praktisi

Mampu memberikan informasi kepada para pelaku organisasi terkait


penjelasan tim dalam organisasi, sehingga masing-masing anggota dalam
organisasi dapat saling memahami dan bekerja sama untuk mencapai tujuan
organisasi.
c. Bagi Penulis

Menambah dan meningkatkan kemampuan penulis dalam menuangkan


pemikiran ataupun konsep - konsep yang telah didapatkan dari hasil studi
literatur menjadi sebuah makalah ilmiah, khususnya yang berkaitan dengan
materi tim dalam organisasi

Downloaded by Makiyahdasanmakam (makiyahdasanmakam@gmail.com)


lOMoARcPSD|32755370

BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Tim Kerja

Tim kerja yaitu sebuah kelompok yang berada pada usaha-usaha


individual menghasilkan kinerja lebih tinggi daripada jumlah pemasukan
individual (Stephen, Imothy 2008:406). Hal ini disebabkan karena memiliki
pengertian bahwa kinerja yang dicapai oleh sebuah tim lebih baik daripada
kinerja per individu pada suatu organisasi.
Menurut Para Ahli
a. Allen (2004:21) tim kerja yaitu orang yang sportif, sensitive, dan
senang bergaul, serta mampu mengenali aliran emosi yang terpendam
dalam tim dengan sangat jelas. Tim kerja menghasilkan sinergi positif
melalui usaha yangterkoordinasi. Usaha individual mereka
menghasilkan satu tingkat kinerja yang lebih tinggi daripada jumlah
masukan individual. Penggunaan tim secara ekstensif menghasilkan
potensi bagi sebuah organisasi untuk membuahkan banyak hasil yang
lebih besar tanpa peningkatan masukan. Kinerja tim akan lebih unggul
daripada kinerja individu jika tugas yang harus dilakukan menuntut
keterampilan ganda.
b. Daft (2003:171) Sebuah tim (team) adalah sebuah unit yang terdiri dari
dua orang atau lebih yang berinteraksi dan mengoordinasikan
pekerjaan mereka untuk menyelesaikan sebuah tugas yang spesifik
c. Katzenbach dan Smith yaitu sekelompok kecil orang dengan
keterampilan yang saling melengkapi yang berkomitmen untuk
maksud bersama.
d. Hunsaker (2001) Tim yaitu kelompok dengan keterampilan yang saling
melengkapi dan berkomitmen untuk mencapai tujuan bersama secara
efektif dan efisien.

Downloaded by Makiyahdasanmakam (makiyahdasanmakam@gmail.com)


lOMoARcPSD|32755370

2.2 Tipe-tipe Tim

2.2.1 Tim Pemecah Masalah

Tim ini terdiri dari lima sampai dua belas karyawan yang
berjam-jam dari suatu departemen yang bertemu selama beberapa
jam tiap pekan untuk membahas perbaikan kualitas, efisiensi dan
lingkungan kerja. Dalam tim pemecah masalah, anggota bernagi
gagasan atau menawarkan saran mengenai bagaimana proses dan
metode kerja dapat diperbaiki. Tetapi jarang tim-tim diberi
wewenang untuk melaksanakan secara sepihak setiap tindakan
mereka yang disarankan.
2.2.2 Tim Kerja yang Di Kelola Sendiri

Kelompok karyawan (biasanya sepuluh sampai lima belas


orang) yang memikul tanggung jawab dari mantan penyelia
mereka. Tim ini mencakup kerja tentang perencanaan dan
penjadwalan kerja, kontrol kolektif atas langkah kerja, membuat
keputusan operasi dan mengambil tindakan atas permasalahan. Tim
ini bahkan memilih anggotanya sendiri dan menyuruh anggota itu
untuk saling menilai kinerja.

Downloaded by Makiyahdasanmakam (makiyahdasanmakam@gmail.com)


lOMoARcPSD|32755370

2.2.3 Tim Fungsional Silang

Tenaga kerja dari tingkat hirarki yang sama, tetapi dari tempat
pekerjaan yang berbeda. Tim Fungsional Silang merupakan cara
efektif yang memungkinkan orang-orang dari aneka bidang dalam
suatu organisasi (atau bahkan antar organisasi) untuk bertukar
informasi, mengembangkan gagasan baru dan memecahkan
masalah, serta mengoordinasikan projek yang rumit.
2.2.4 Tim Virtual

Tim yang menggunakan teknologi komputer untuk mengikat


secara fisik secara bersama membagi anggota untuk mencapai
tujuan bersama. Mereka mengizinkan orang untuk bergabung
secara langsung dengan menggunakan komunikasi langsung
diantaranya seperti lokasi jaringan kerja, video konfrensi dan e-
mail. Tim virtual terdiri atas anggota – anggota yang tersebar
secara geografis dan organisasional yang terikat terutama oleh
kemajuan teknologi informasi dan telekomunikasi. Tim virtual
sering meliputi para pekerja lepas, anggota organisasi rekanan,
pelanggan, pemasok, konsultan, atau pihak – pihak luar lainnya.
Salah satu keuntungan utama tim virtual adalah kemampuan untuk
dengan cepat mengumpulkan kelompok orang yang paling tepat
untuk menyelesaikan proyek yang kompleks, memecahkan masalah
tertentu, atau mengekploitasi peluang strategis tertentu.
2.2.5 Sistem Multitim (Multiteam system )

Suatu pengumpulan dua atau lebih tim yang saling bergantung


yang berbagi tujuan dari atasan. tim ini terdiri dari atas banyak tim.

Downloaded by Makiyahdasanmakam (makiyahdasanmakam@gmail.com)


lOMoARcPSD|32755370

2.3 Menciptakan Tim-Tim yang Efektif

Efektifitas tim kerja didasarkan pada dua Poin pertama tim berbeda
dalam bentuk struktur. Untuk menggeneralisasikan seluruh varietas tim tetapi
mengihindar dengan ketat dalam prediksinya pada seluruh tim . Kedua
mengansumsikan kerja tim lebih disukai dengan kerja individu .

Menciptakan tim yang efektif para individu dapat melakuakn


pekerjaan yang lebih baik seperti memecahkan permasalahan dengan
sempurna.

Komponen utama tim efektif yaitu:

1. Sumber daya dan pengaruh kontekstual yang membuat tim menjadi


efektif.

2. Terkait komposisi dari tim.

3. Variabel proses adalah peristiwa tim yang memengaruhi efektivitas .

Konteks

 Sumber-umber yang memadai

 Kepemimpinan dan struktur

 Suasana kepercayaan

Komposisi

 Kemampuan dari para angg ota

 Kepribadian

 Alokasi Peran Peran


Efektifitas Tim
 Perbedaan

Rancangam Pekerjaan

 Otonomi
7
 Keanekaragaman keterampilan

 Identitas tugas

Downloaded by Makiyahdasanmakam (makiyahdasanmakam@gmail.com)


lOMoARcPSD|32755370

Konteks: Apa Faktor-Faktor yang menentukan Apakah Tim dapat


berhasil atau tidak
Ada tiga faktor kontekstual dalam kinerja tim yang efektif yaitu:
1. Sumber daya memadai
Tim yang efektif memiliki sumber daya yang memadai untuk
melaksanakan semua pekerjaan dalam mencapai tujuan. Hal ini
meliputi pengaruh seperti informasi yang tepat waktu, teknologi,
ketersediaan staf, dorongan dan asisten administrasi.

2. Kepemimpinan dan struktur

Kepemimpinan adalah kemampuan seseorang mempengaruhi dan


memotivasi orang lain untuk melakukan sesuatu sesuai tujuan
bersama. Kepemimpinan merupakan salah satu isu dalam
manajemen yang masih cukup menarik untuk diperbincangkan
hingga dewasa ini. Media massa, baik elektronik maupun cetak,
seringkali menampilkan opini dan pembicaraan yang membahas
seputar kepemimpinan.
Kepemimpinan meliputi proses mempengaruhi dalam
menentukan tujuan organisasi, memotivasi perilaku pengikut
untuk mencapai tujuan, mempengaruhi untuk memperbaiki
kelompok dan budayanya. Seorang pemimpin adalah seseorang
yang aktif membuat rencana-rencana, mengkoordinasi,

Downloaded by Makiyahdasanmakam (makiyahdasanmakam@gmail.com)


lOMoARcPSD|32755370

melakukan percobaan dan memimpin pekerjaan untuk mencapai


tujuan bersama-sama
(Panji Anogara, :23).

Ciri kepemimpinan harus dimiliki oleh seorang pimpinan (judy


reinhartz, 2004 : 14):
1. Kemampuan untuk menciptakan budaya organisasi yang akan
menjadi pedoman bagi seluruh anggotanya. Dengan kemampuan
tersebut, seorang pemimpin dapat mempengaruhi persepsi,
pandangan dan cara kerja orang-orang yang ada di dalam
organisasi tersebut, karena budaya organisasi, menurut Robbins,
merupakan suatu sistem pengertian bersama yang dipegang oleh
anggota-anggota suatu oraganisasi, yang akan membedakan
organisasi tersebut dari organisasi lainnya (Stephen P. Robbins,
279).
2. Memiliki kemampuan mempergunakan kecakapan interpersonal
dalam rangka membangun kepercayaan dan kerjasama dengan
pihak lain. Kecakapan interpersonal yang dimaksud adalah
kecakapan dalam membina hubungan atau bersosialisasi dengan
orang lain (Gordon Dryden, 2000 : 345).
3. Memiliki kemampuan untuk mengkomunikasikan dan
menyampaikan misi, tujuan dan strategi-strategi.
4. Memiliki kemampuan untuk menunjukkan integritas pribadi serta
tanggungjawab dalam berinteraksi dengan pihak lain.

5. Memiliki kemampuan mendiagnosa permasalahan, memilih


prosedur berdasarkan pertimbangan yang wajar serta
kemungkinan resiko yang ditimbulkannya

Downloaded by Makiyahdasanmakam (makiyahdasanmakam@gmail.com)


lOMoARcPSD|32755370

6. Memiliki kemampuan untuk bekerjasama untuk mencapai tujuan.

Tugas dan Peran Pemimpin


Menurut James A.F Stonen, tugas utama seorang pemimpin adalah:
1. Pemimpin bekerja dengan orang lain.
2. Pemimpin adalah tanggungjawab dan mempertanggungjawabkan
(akuntabilitas).
3. Pemimpin menyeimbangkan pencapaian tujuan dan prioritas
4. Pemimpin harus berpikir secara analitis dan konseptual
5. Pemimpin adalah seorang mediator
6. Pemimpin adalah politisi dan diplomat
7. Pemimpin membuat keputusan yang sulit
8. Seorang pemimpin harus dapat memecahkan masalah.
9. Seorang pemimpin harus dapat memecahkan masalah.
Menurut Henry Mintzberg, Peran Pemimpin adalah :
Peran hubungan antar perorangan, dalam kasus ini fungsinya
sebagai pemimpin yang dicontoh, pembangun tim, pelatih, direktur,
mentor konsultasi. Fungsi peran informal sebagai monitor, penyebar
informasi dan juru bicara. Peran pembuat keputusan, berfungsi
sebagai pengusaha, penanganangangguan, sumber alokasi, dan
negosiator.

Prinsip-Prinsip Dasar Kepemimpinan


Prinsip, sebagai paradigma terdiri dari beberapa ide utama
berdasarkan motivasi pribadi dan sikap serta mempunyai pengaruh
yang kuat untuk membangun dirinya atau organisasi. Menurut Stephen
R. Covey (1997), prinsip adalah bagian dari suatu kondisi, realisasi
dan konsekuensi. Mungkin prinsip menciptakan kepercayaan dan
berjalan sebagai sebuah kompas atau petunjuk yang tidak dapat
dirubah. Prinsip merupakan suatu pusat atau sumber utama sistem

10

Downloaded by Makiyahdasanmakam (makiyahdasanmakam@gmail.com)


lOMoARcPSD|32755370

pendukung kehidupan yang ditampilkan dengan 4 dimensi seperti:


keselamatan, bimbingan, sikap yang bijaksana, dan kekuatan.
Karakteristik seorang pemimpin didasarkan kepada prinsip-prinsip
(Stephen R. Coney) sebagai berikut:
a. Seorang yang belajar seumur hidup
b. Berorientasi pada pelayan.
c. Membawa energi yang positif.
d. Latihan mengembangkan diri sendiri
Anggota tim harus sependapat mengenai siapa melakukan apa dan
memastikan bahwa semua anggota menyumbang secara sama dalam
berbagi beban kerja. Disamping itu tim perlu menetapkan bagimana
jadwal ditentukan, keterampilan apa yang diperlukan untuk
dikembangkan, bagimana kelompok akan memecahkan konflik, dan
bagaimana kelompok akan mengambil dan memodifikasi keputusan.
Menyepakati mengenai hal-hal yang spesifik dari kerja dan bagimana
hal itu cocok dalam memadukan keterampilan-keterampilan individual
menuntut kepemimpinan dan struktur.

Iklim Kepercayaan

Anggota tim yang efektif saling mempercayai satu sama lain.


Mererka memperlihatkan kepercayaan kepada para pemimpin mereka.
Kepercayaan merupakan fondasi bagi kepemimpinan .

Akan tetapin kepercayaan Asimetris dan tidak seimbang antara para


anggota tim dapat mengurangi keuntungan kinerja atas kepercayaan
yang tinggi secara keseluruhan.

11

Downloaded by Makiyahdasanmakam (makiyahdasanmakam@gmail.com)


lOMoARcPSD|32755370

Eavaluasi kinerja dan sistem ganjaran yang benar


Evaluasi kinerja individual, upah per jam yang tetap, insentif
individual, dan semacamnya, tidaklah konsisten dengan
pengembangan tim kinerja tinggi. Jadi disamping mengevaluasi dan
mengganjar karyawan untuk sumbangan individual mereka,
manajemen hendaknya mempertimbangkan penilaian berdasarkan
kelompok, berbagi laba, berbagi hasil, insentif kelompok kecil, dan
modifikasi-modifikasi sistem lain yang memperkuat upaya dan
komitmen tim.

2.4 Mengubah Individu Menjadi Pemain Tim

Memperlihatkan bagaimana organisasi dapat menciptakan para pemain tim.

 Merekrut Para Pemain Tim

Ketika merekrut pemain tim pastikan kandidat para kandidat dapat


memenuhi peranan tim mereka sejalan dengan persyaratan teknis.

 Menciptakan Para Pemain Tim

Untuk meningkatkan keterampilan pemecahan permasalahan,


komunikasi, negosias manajemen konflik dan pelatihan. Sebagai
contoh : menemukan bahwa untuk mencspai keberhasilan tim
penjualan diperlukan jauh lebih banyak dari pada mengoperasionalkan
tenaga penjualan yang memilik kemampuan yang tinggi,
manajemenharus menitrikberatkan upaya kerasnya untuk membangun
tim.

12

Downloaded by Makiyahdasanmakam (makiyahdasanmakam@gmail.com)


lOMoARcPSD|32755370

 Menyediakan Insentif agar menjadi seorang pemain Tim yang baik.

Untuk mendorong usaha bekerja sama dan bukanya saling kompentisi.

Menurut Hallmark Cards Inc : Sistem Insentif dasar bagi individu


pada bonus tahunannya yang didasarkan pada pencapaian tujuan tim.
Menurut Whole Foods sistem imbalan yang didasarkan pada kinerja
mengarah pada kinerja tim. Sebagai hasilnya tim memilih para
anggota baru dengan hati-hati sehingga mereka memberikan
kontribusi bagi efektivitas tim (dan ,dengan demikian, memperoleh
bonus tim). Promosi ,Kenaikan gaji dan bentuk penghargaan lainnya
harus diberikan kepada para individu yang telah bekerja efektif
sebagai para anggota tim dengan melatih para kolega yang baru.

 Ujian Terakhir adalah menentukan para anggota kelompok saling


bergantungan atau tidak, para individu berkerja secara sendiri , total
kinerja yang dimiliki merupakan penjumlahan dari keseluruhan
kinerja individual mereka semata.

2.5 Perbedaan Antara Kelompok dan Tim

13

Downloaded by Makiyahdasanmakam (makiyahdasanmakam@gmail.com)


lOMoARcPSD|32755370

Kelompok Kerja Tim Kerja

 Berbagi Informasi  Kinerja Kolektif


Tujuan
 Netral (Kadang Sinergi  Positif
Negatif)
Pertanggungjawaban  Individual dan Timbal
 Individual Balik
Keterampilan
 Acak dan Beraneka  Saling Melengkapi

Gambar diatas terlihat bahwa kinerja antara kelompok dengan


tim sama sekali berbeda bahkan cenderung bertolak belakang. Para
pemimpin atau manajer dalam sebuah organisasi, sudah merasa puas jika
berhasil membangun sebuah kinerja kelompok. Hal seperti ini sering
terjadi karena mereka tidak berpikir melampaui apa yang telah dicapai
dengan apa yang seharusnya dapat dihasilkan dalam keadaan yang tidak
terlalu berbeda. jika mereka bisa membentuk sebuah kinerja tim dalam
organisasi yang dipimpinnya, maka persoalan apapun yang dihadapi oleh
organisasi akan lebih mudah diatasi. Selain itu dengan kinerja tim
produktivitas akan meningkat, waktu yang digunakan bisa lebih efektif,
dan biaya pun bisa ditekan pengeluarannya.

2.6 Komposisi Tim

Komposisi tim meliputi variabel-variabel yang terkait dengan tim


menempatkan para staf sampai kemampuan dan kepribadian dari para
anggota tim, alokasi peran, ukuran tim dan keinginan para anggota atas
kerja tim.

 Kemampuan dari Para Anggota

Kinerja dari tim bergantung pada tingkat pengetahuan, keterampilan,


dan kemampuan dari masing-masing anggota, dalam tim dibutuhkan

14

Downloaded by Makiyahdasanmakam (makiyahdasanmakam@gmail.com)


lOMoARcPSD|32755370

orang yang ahli dalam membuat keputusan dan problem solving,


teknis, dan interpersonal skill.

 Kepribadian Para Anggota

Para anggota tim yang terbuka dapat berkomunikasi dengan lebih baik
satu sama lain dan lebih banyak menyampaikan gagagsan, membentuk
tim-tim terdiri dari orang-orang berfikiran terbuka yang lebih kreatif
serta inovatif.

 Alokasi Aturan

yaitu tim harus memiliki 9 peran, yaitu :

 creator-inovator – menginisiatif gagasan kreatif.

 explorer-promoter – juara gagasan setelah dimulai.

 assessor-developer – menganalisa pilihan keputusan.

 thruster-organizer – menyediakan struktur.

 concluder-producer – menyediakan arah dan mengikutinya.

 controller-inspector – memeriksa rincian.

 upholder-maintainer – bertarung di pertempuran luar.

15

Downloaded by Makiyahdasanmakam (makiyahdasanmakam@gmail.com)


lOMoARcPSD|32755370

 reporter-adviser – menjadi informasi seluas-luasnya.

 linker – mengkoordinir dan mengintegrasikan.

 Keragaman Para Anggota

Para anggota dari suatu unit kerja ( kelompok, tim atau departemen)
berbagai atribut demografi umum, misalnya umur, jenis kelamin,
ras ,tingkat pendidikan , atau layanan dalam organisasi merupakan
subjek dari demografi organisasi

 Besaran Tim

Tim-tim jumlah anggota terlalu besar kekompakan dan akuntabilitas


mutu akan menurun , meningkatkan kemalasan sosial dan
berkurangnya komunikasi .

 Pilihan Angota

Memilih para anggota tim, para manajer harus mempertimbangkan


pilihan individua yang sejalan dengan kemampuan , kepribadian dan
keterampilan . tim-tim yang memiliki kinerja yang tinggi cenderung
terdiri atas orang-orang lebih memilih bekerja sebagai bagian suatu
kelompok.

16

Downloaded by Makiyahdasanmakam (makiyahdasanmakam@gmail.com)


lOMoARcPSD|32755370

2.7 Proses Tim

Efek dari Proses Kelompok akan berdampak pada Efektivitas aktual


kelompok . tim sering sekali digunakan karena mereka menggunakan
keterampilan yang beragam dari para individu yangbervariasi untuk
menghasilkan riset yang lebih bermanfaat dari peneliti yang dikerjakan
indenpenden mereka menghasilkan sinergi positif dan keuntungan dari proses
mereka melebihi dari kerugian dari proses mereka.

 Rencana dan tujuan Umum

Tim yang efektif mempunyai tujuan bersama dan sangat berarti dan
memberikan pengarahan, momentum dan komitmen untuk anggota
sebagai suatu visi.

17

Downloaded by Makiyahdasanmakam (makiyahdasanmakam@gmail.com)


lOMoARcPSD|32755370

PENGARUH PROSES KELOMPOK

Potensi
Efektivitas
Kelompok
Keuntungan Proses

Kerugian Proses

18

Downloaded by Makiyahdasanmakam (makiyahdasanmakam@gmail.com)


lOMoARcPSD|32755370

Efektivitas
Kelompok
Sebenarnya

 Tujuan yang Spesifik.

Tim yang sukses menerjemahkan tujuan bersama mereka menjadi


tujuan kinerja yang realistis, dapat diukur dan spesifik. Tujuan
membimbing individu ke kinerja yang lebih tinggi, juga memberi
energi kepada tim.Tujuan-tujuan spesifik ini mempermudah
komunikasi yang jelas. Tujuan juga membantu memelihara fokus
mereka pada perolehan hasil.

 Keberhasilan Tim

Tim-tim yang telah berhasil akan meningkatakan keyakinan

19

Downloaded by Makiyahdasanmakam (makiyahdasanmakam@gmail.com)


lOMoARcPSD|32755370

Mereka mengenai keberhasilan pada masa mendatang yang akan


memotivasi mereka agar bekerja lebih keras. Tim yang berbagi
pengetahuan akan memperkuat keberhasilan mereka dibanding dengan
individual karena karena para anggota dapat lebih secara efektif
mengumpulkan pendapat dan nasehat dari rekan satu tim mereka.

 Mental Model

Keefektifan tim mempunyai kepercayaan tersendiri, mereka percaya


mereka dapat sukses. Kita menyebutnya Keberhasilan tim (Team
Efficacy).

 Level Konflik.

Konflik dalam tim tidak selalu merugikan .. Konflik tugas dalam tim
wajar terjadi, karena mendorong perbaikan dan pilihan secara kritis
masalah, dan dapat diambil suatu pilihan keputusan tim yang lebih
baik. Oleh karena itu keefektifan tim dikarakteristikkan dengan suatu
konflik yang pantas.Cara meneyelesaikan konflik dapat dialkukan
dengan membuat perbedaan di anatara tim yang efektif dan yang tidak
efektif.

 Kemalasan Sosial

Individu-individu dapat bersembunyi dalam suatu kelompok. Mereka


dapat menyibukkan diri dalam kemalasan sosial dan meluncur

20

Downloaded by Makiyahdasanmakam (makiyahdasanmakam@gmail.com)


lOMoARcPSD|32755370

bersama upaya kelompok karena sumbangan individual mereka tidak


dapat dikenali. Tim yang sukses membuat anggota-anggota secara
individual maupun gabungan bertanggung jawab untuk maksud,
tujuan dan pendekatan tim.

BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Kesimpulan dari hasil pembahasan makalah ini adalah sebagai berikut :


1. Perilaku Tim kerja yaitu sebuah kelompok yang berada pada usaha-usaha
individual menghasilkan kinerja lebih tinggi daripada jumlah pemasukan
individual (Stephen, Imothy 2008:406). Hal ini disebabkan karena
memiliki pengertian bahwa kinerja yang dicapai oleh sebuah tim lebih
baik daripada kinerja per individu pada suatu organisasi. Adapun Tipe-
tipe Tim, diantaranya : Tim Pemecah Masalah, Tim Kerja yang Di Kelola
Sendiri, Tim Fungsional Silang, Tim Virtual, dan Sistem Multitim
(Multiteam system )

2. Efektifitas tim kerja didasarkan pada dua Poin pertama tim berbeda
dalam bentuk struktur. Untuk menggeneralisasikan seluruh varietas tim
tetapi mengihindar dengan ketat dalam prediksinya pada seluruh tim .
Kedua mengansumsikan kerja tim lebih disukai dengan kerja
individu .Dalam sebuah organisasi nilai kepribadian menjadi penting
untuk diperhatikan karena kepribadian mencakup kebiasaan-kebiasaan
dan pola pikir dalam setiap individu. Organisasi akan berjalan efektif jika
organisasi itu mampu mengerti dan mengidentifikasi perilaku masing-

21

Downloaded by Makiyahdasanmakam (makiyahdasanmakam@gmail.com)


lOMoARcPSD|32755370

masing anggotanya. Komponen utama tim efektif yaitu: Sumber daya


dan pengaruh kontekstual yang membuat tim menjadi efektif; Terkait
komposisi dari tim; Variabel proses adalah peristiwa tim yang
memengaruhi efektivitas .

3. Mengubah individu menjadi pemain tim dapat menggunakan beberapa


cara, diantaranya adalah: Pertama Merekrut para pemain tim, ketika
merekrut pemain tim pastikan kandidat para kandidat dapat memenuhi
peranan tim mereka sejalan dengan persyaratan teknis. Kedua
Menciptakan para pemain tim, Untuk meningkatkan keterampilan
pemecahan permasalahan, komunikasi, negosias manajemen konflik dan
pelatihan. Ketiga Menyediakan Insentif agar menjadi seorang pemain
Tim yang baik, untuk mendorong usaha bekerja sama dan bukanya saling
kompentisi. Keempat Ujian Terakhir adalah menentukan para anggota
kelompok saling bergantungan atau tidak.

4. Kelompok dan Tim tidaklah sama, perbedaannya adalah, Kelompok


Kerja adalah kelompok yang berinteraksi terutama untuk berbagi
informasi dan mengambil keputusan untuk membantu setiap anggota
yang bekerja didalam area tanggung jawabnya. Sedangkan Tim kerja
adalah suatu kelompok yang memiliki upaya individu yang menghasilkan
kinerja yang lebih besar daripada jumlah input individu. Dengan
demikian, kita dapat menyatakan bahwa tim kerja merupakan bagian dari
kelompok kerja, tim dibangun untuk kebermanfaatan (simbiosis) pada
interaksi antar anggota.

3.2 Saran

Besar harapan kami apa yang kami tuangkan dalam makalah ini dapat
bermanfaat bagi pembaca pada umumnya. Oleh karena itu kami
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi
kesempurnaan makalah yang akan datang. Demikianlah makalah ini dapat
kelompok kami tulis. Masih banyak kesalahan dari penulisan makalah dari
kelompok kami. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada dosen

22

Downloaded by Makiyahdasanmakam (makiyahdasanmakam@gmail.com)


lOMoARcPSD|32755370

pengampu mata kuliah Perilaku Organisasi Ibu Diana Sulianti K Tobing yang
telah memberi kami tugas, bimbingan, serta arahannya sehingga makalah ini
dapat diselesaikan tepat waktu.

DAFTAR PUSTAKA

Robbins, Stephen. Judge, Timothy. (2012). Perilaku Organisasi. Edisi 16. Jakarta.
Jakarta: Salemba empat.

Sukarman, dkk. 2020. Perilaku Organisasi. Medan: Yayasan Kita Menulis.

Hidayat, B., Magister, P. I. D. A. K., & Pagar, K. S. (2018). Membangun


Kerjasama Tim. Diambil tanggal, 24.

Lawasi, E. S., & Triatmanto, B. (2017). Pengaruh komunikasi, motivasi dan


kerjasama tim terhadap peningkatan kinerja karyawan. Jurnal Manajemen
Dan Kewirausahaan, 5(1), 47-57.

23

Downloaded by Makiyahdasanmakam (makiyahdasanmakam@gmail.com)


lOMoARcPSD|32755370

LAMPIRAN
STUDI KASUS 1
Kinerja PT Unilever Tbk. Guna Memenuhi Kebutuhan Konsumen.
Unilever adalah 43 brand utama dan 1,000 SKU, dipasarkan melalui jaringan
yang melibatkan sekitar 500 distributor Unilever atau PT. Unilever Indonesia
merupakan perusahaan multinasional yang memproduksi produk-produk
kebutuhan konsumen. Unilever unggul dengan brand-brand andalanya dalam
Rangkaian mencangkup brand-brand ternama yang disukai di dunia seperti
Pepsodent, Lux, Lifebuoy, Dove, Sunsilk, Clear, Rexona, Vaseline, Rinso, Molto,
Sunlight, Walls, Blue Band, Royco, Bango, dan lain-lain.
Bagi Unilever, sumber daya manusia adalah pusat dari seluruh aktivitas
perseroan. Kami memberikan prioritas pada mereka dalam pengembangan
profesionalisme, keseimbangan kehidupan, dan kemampuan mereka untuk
berkontribusi pada perusahaan. Terdapat lebih dari 6000 karyawan tersebar di
seluruh nutrisi.
Unilever memiliki enam pabrik di Kawasan Industri Jababeka, Cikarang,
Bekasi, dan dua pabrik di Kawasan Industri Rungkut, Surabaya, Jawa Timur,
dengan kantor pusat di Jakarta. Produk-produk Perseroan berjumlah independen
yang menjangkau ratusan ribu toko yang tersebar di seluruh Indoneisa.
Setelah dilakukan analisis, kami memiliki pendapat bahwa membangun
sebuah perusahaan, sama halnya dengan membangun sebuah rumah. Untuk
membangun rumah yang kokoh dibutuhkan pondasi bangunan yang kuat serta
tiang-tiang penyangga yang tegak. Begitu pula dalam membangun, dibutuhkan

24

Downloaded by Makiyahdasanmakam (makiyahdasanmakam@gmail.com)


lOMoARcPSD|32755370

visi yang kuat sebagai pondasi dasar, dan team wrok yang solid sebagai tiang
penyangga untuk mencapai kesuksesan perusahaan yang telah ditargetkannya.
Tak bisa dipungkiri bila keberadaan team work memang sangat penting
dalam membangun sebuah bisnis dalam perusahaan. Bahkan bisa dikatakan, maju
tidaknya sebuah perusahaan sangat dipengaruhi oleh team work yang ada di
dalamnya. Semakin solid team yang mendukung sebuah bisnis, maka akan
semakin besar pula peluang sukses yang dimiliki bisnis tersebut. Dan begitu juga
sebaliknya, bila team di dalamnya tidak solid dan bekerja sendiri-sendiri, bisa
dipastikan bisnis tersebut tidak bisa bertahan lama menghadapi persaingan dunia
bisnis yang selalu meningkat setiap harinya. Terlebih lagi, Unilever memiliki
enam pabrik besar yang tersebar luas di Indonesia.
Kinerja merupakan sebuah proses yang dilakukan oleh sekelompok orang
dalam sebuah perusahaan dalam upayanya untuk menciptakan suatu produk atau
jasa. Kinerja biasanya identik dengan proses pekerjaan dikalangan karyawan
suatu perusahaan. Karena kinerja inilah yang akan memberikan suatu hasil bagi
perusahaan tersebut. Kinerja karyawan merupakan aspek penting dalam sebuah
perusahaan. Karena hal inilah yang akan menentukan maju atau mundurnya suatu
perusahaan. Apabila para karyawannya berkinerja buruk maka yang terjadi
adalah kemerosotan pada perusahaannya. Hal ini juga akan berlaku sebaliknya,
apabila para karyawannya merupakan para karyawan yang rajin dan senang
berinovasi maka yang terjadi adalah kemajuan yang positif bagi perusahaan
tersebut.
Berbagai program telah digunakan dan diterapkan diberbagai perusahaan
untuk mendapatkan sebuah nilai yang lebih dihadapan para konsumennya dalam
rangka untuk meningkatkan mutu produk dan jasa yang dihasilkan perusahaan
seperti melalui penerapan program TPM atau program Total Quality Management
dan Penerapan program ISO atau Internasional Standart Organization yang
sekarang memang harus diterapkan pada perusahaan-perusahaan swasta. Untuk
menunjang program tersebut, karyawan diharuskan untuk mengikuti pelatihan
dan menerapkanya dalam pekerjaannya. Dengan demikian akan mendorong
munculnya produk baru dengan mutu yang baik dan harga yang terjangkau,

25

Downloaded by Makiyahdasanmakam (makiyahdasanmakam@gmail.com)


lOMoARcPSD|32755370

khususnya untuk produk–produk yang banyak dibutuhkan oleh masyarakat


Indonesia.
Meskipun membangun team work yang solid merupakan langkah penting
dalam membangun sebuah bisnis dalam perusahaan, namun untuk
menciptakannya di tengah lingkungan kerja bukanlah perkara yang mudah.
Karena menyatukan sifat dan karakter dari setiap individu yang berbeda menuju
satu tujuan yang sama, membutuhkan tenaga, strategi dan waktu yang tidak
sebentar. Hal inilah yang membuat para pemimpin perusahan maupun manajer
sering mengadakan kegiatan khusus bagi para karyawannya, untuk meningkatkan
solidaritas dan kerjasama antar personal.
Seperti yang kita ketahui perusahaan Unilever merupakan sebuah
perusahaan besar yang ada di Indonesia yang bergerak dalam bidang
menghasilkan berbagai macam produk yang dibutuhkan oleh para konsumen
yang ada di Indonesia. Beberapa produk yang dihasilkan oleh PT. Unilever ini
adalah seperti molto, sabun lifebuoy, kecap bango, dan produk lainnya. Dalam
partisiasinya didalam era perdagangan bebas perlu juga adanya sebuah efisiensi
proses produksi untuk menghadapi persaingan perusahaan ditingkat global,
mendorong perusahaan sejenis dan juga berupaya untuk senantiasa melakukan
inovasi – inovasi baru pada hasil produksinya. Tetapi dengan munculnya krisis
ekonomi yang melanda Indonesia beberapa tahun terakhir ini, membuat
masyarakat menjadi selektif memilih produk yang baik dengan harga terjangkau
di masyarakat.
Oleh sebab itu perlunya perusahaan melakukan upaya – upaya untuk
menuju perbaikan sistem supaya tetap bertahan dalam dunia perindustrian yang
semakin ketat dan tuntutan akan produk yang bermutu. Dengan demikian peranan
dari sumber daya manusia sebagai asset perusahaan yang paling berharga sangat
membantu perusahaan untuk melakukan perbaikan – perbaikan sistem Sumber
daya manusia, sehingga dapat mengoptimalkan kinerja karyawan dan pada
akhirnya dapat mempengaruhi kelangsungan hidup perusahaan.
Dengan mendorong karyawan untuk terus menerus mengembangkan diri
serta mempertahankan work-life balance, perusahaan dapat mengembangkan dan
mempertahankan SDM-SDM yang handal dan berkualitas, yang berperan utama

26

Downloaded by Makiyahdasanmakam (makiyahdasanmakam@gmail.com)


lOMoARcPSD|32755370

dalam pengembangan bisnis. Setiap tahun manajemen Unilever Indonesia


menargetkan pertumbuhan bisnis di Indonesia, yang disesuaikan dengan target
yang ingin dicapai oleh Unilever secara global.

27

Downloaded by Makiyahdasanmakam (makiyahdasanmakam@gmail.com)


lOMoARcPSD|32755370

LATIHAN SOAL

1. Jelaskan definisi tim dan kerjasama tim?


2. Bagaimana anda menjelaskan mengenai pertumbuhan popularitas tim dalam
organisasi?
3. Apakah perbedaan antara keleompok dengan tim?
4. Apa saja lima tipe dari tim?
5. Apakah kondisi atau faktor konteks yang menentukan apakah tim efektif atau
tidak?
6. Bagaimana organisasi dapat menciptakan adanya kerjasama tim?
7. Uraikan langkah untuk membangun tim yang efektif?

28

Downloaded by Makiyahdasanmakam (makiyahdasanmakam@gmail.com)

Anda mungkin juga menyukai