Anda di halaman 1dari 14

EKONOMI MIKRO

SEWA, BUNGA DAN KEUNTUNGAN

Disusun Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Ekonomi Mikro


Dosen Pengampu: Veritia, S.E., M.M.

Disusun Oleh Kelompok 6:


1. Rihduan Satriono (221010506397)
2. Radika Thoriq Al’Amudi (221010506801)
3. Rama Jagandi (221010505236)
4. Rangga Budi Syahputra (221010504330)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN S1


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS PAMULANG
2023
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami dapat menyelesaikan Skripsi ini dengan judul Sewa,
Bunga Dan Keuntungan. Penulisan makalah ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu
penugasan dalam mata kuliah Ekonomi Mikro pada Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas
Pamulang. Pada kesempatan ini saya ingin menghanturkan rasa hormat dan terima kasih yang
sebesar-besarnya kepada:
1. Bapak Dr. Pranoto, S.E., M.M., selaku Ketua Yayasan Sasmita Jaya yang telah mewujudkan
mimpi-mimpi anak bangsa dengan mempelopori adanya pendidikan dengan biaya terjangkau
dan berkualitas.
2. Bapak Dr. E. Nurzaman AM, M.M., M.Si, selaku Rektor Universitas Pamulang yang telah
berupaya keras menjadikan Universitas Pamulang semakin berkualitas.
3. Bapak DR. H. Endang Ruhiyat, S.E., M.M., CSRA, CMA., selaku Dekan Fakultas Ekonomi
dan Bisnis Universitas Pamulang.
4. Bapak DR. Ali Maddinsyah, S.E., M.M., selaku Ketua Program Studi Manajemen yang
senantiasa sabar memberikan pengarahan.
5. Ibu Veritia, S.E., M.M., selaku dosen pengampu yang telah membimibing kami dalam
penyelesaian makalah ini.

Pamulang, 6 Juni 2023


Penulis,

Kelompok 6

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...................................................................................... ii
DAFTAR ISI ................................................................................................... iii
BAB I .............................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ....................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................................................. 1
1.3 Tujuan .................................................................................................................... 1
BAB II ............................................................................................................. 2
2.1 Pengertian Sewa Ekonomi ..................................................................................... 2
2.2 Modal Dan Tingkat Bunga..................................................................................... 3
2.3 Pendapatan Para Pengusaha: Keuntungan ............................................................. 7
BAB III............................................................................................................ 10
3.1 Kesimpulan ............................................................................................................ 10
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 11

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Dalam masalah perekonomian di sebuah perusahaan pasti terjadi masalah sewa, bunga
dan keuntungan. Sewa terjadi jika dalam suatu perusahaan dari harga yang di
bayar keatas penggunaan tanah dan faktor-faktor produksi lainnya yang jumlah penawarannya
tidak dapat di tambah. Bunga terjadi jika ada pembayaran keatas modal yang dipinjem dari
pihak lain.
Tingkat bunga adalah yang dinyatakan dalam presentasi dari modal yang di pinjem.
Keuntungan dalam perusahaan terjadi akan perbedaan nilai uang dari hasil penjualan yang
diperoleh dengan seluruh biaya yang dikeluarkan. Dengan adanya hal-hal tersebut akan
memajukan perusahaan menjadi berkembang dengan baik dan sesuai dengan apa yang
sudah menjadi ide untuk mngembangkannya.

1.2 Rumusan Masalah


Dengan memperhatikan latar belakang tersebut, agar penulis memperoleh hasil
yang diinginkan, maka penulis mengemukakan rumusan masalah yang antara lain :
1) Pengertian dari sewa danmengetahui macam-macam dari sewa?
2) Pengertian bunga dan mengetahui macam-macam dari bunga?
3) Pengertian keuntungan dan mengetahui macam-macan dari keuntungan?

1.3 Tujuan
Dengan memperhatikan rumusan masalah tersebut, penulis dapat menyimpulkan
sebagai tujuan penulis antara lain:
1) Untuk mengetahui dari Pengertian dari sewa danmengetahui macam-macam dari sewa
2) Untuk mengetahui Pengertian bunga dan mengetahui macam-macam dari bunga
3) Untuk mengetahui Pengertian keuntungan dan mengetahui macam-macan dari
keuntungan.

1
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sewa Ekonomi


Sewa ekonomi dapat diartikan sebagai harga yang di bayar keatas penggunaan
tanah dan faktor-faktor produksi lainnya yang jumlah penawarannya tidak dapat di
tambah. Pengertian sewa meliputi arti yang lebih luas, yaitu meliputi pula “pembayaran
kepada faktor-faktor produksi lainnya yang penawarannya tidak dapat di tambah. Dalam
arti lain pengertian sewa adalah bagian pembayaran keatas sesuatu factor produksi yang
melebihi dari pendapatan yang diterimanya dari pilihan terbaik dari pekerjaan-pekerjaan
lain yang mungkin dilakukan.
Pendapatan yang di bayarkan kepada sesuatu factor produksi dapat dibedakan
dalam dua bagian. Bagian pertama dinamakan pendapatan pindahan atau transfer earnings,
yaitu bagian dari pendapatan tersebut yang di gunakan untuk mencegah factor produksi
tersebut digunakan untuk kegiatan ekonomi yang lain. Bagian yang kedua dinamakan sewa
ekonomi, bagian yaitu bagian dari pendapatan yang merupakan perbedaan di antara
pendapatan yang di terima dan pendapatan pindahan.

A. Tanah dan Sewa Ekonomi


Tanah merupakan factor produksi yang jumlahnya tidak dapat di ubah, yaitu
jumlahnya tidak dapat di tambah atau di kurangi. Yang dapat dilakukan adalah
memperbaiki mutu dari tanah yang tersedia, misalnya dengan menyediakan irigasi yang
baik di tanah-tanah yang di gunakan untuk persawahan, dan membuat proyek-proyek
mencagah banjir di tanah yang di genangi air. Sebagai akibat dari sifat penawaran tanah
seperti yang dinyatakan ini, di dalam analisis ekonomi kurva penawaran tanah bersifat
tidak elastis sempurna. Sebagian ahli ekonomi berpendapat bahwa harga yang tinggi
tersebut di sebabkan karena tuan tanahnya menuntut sewa yang tinggi keatas tanah yang
di milikinya.
Seperti harga jagung yang semakin naik jadi para petani ingin menanam jagung
yang lebih banyak dan ingin menaikkan permintaan mereka keatas tanah. Dengan
demikian bukan sewa tanah yang menyebabkan harga jagung tinggi.Yang bener adalah
yang sebaliknya, yaitu harga jagung yang tinggi menyebabkan sewa tanah tinggi.
Oleh karena itu sifat penawaran tanah yang seperti itu, besarnya sewatanah
tergantung sepenuhnya kepada permintaan keatas tanah tersebut. Jadi semakin tinggi
permintaan, .maka semakin tinggi pula sewa tanah yang harus dibayar. Sedangkan
permintaan keatas duta tanah tergantung kepada sampai di mana besarnya permintaan
barang-barang yang dapat di hasilkan di atas tanah tersebut.

2
Berdasarkan kepada produksi yang harus di di capai pada harga tersebut, keinginan
petani untuk menggunakan tanah adalah seperti yang di tunjukkan oleh kurva D0 D0. Maka
sewa tanah mencapai sebesar R0. misalnya secara mendadak, mungkin karena permintaan
dari luar negeri yang bertambah besar, harga jagung mengalami kenaikan yang sangat
tinggi. Lebih banyak orang yang mau menanam jagung. Maka permintaan ke atas tanah
bergeser menjadi D1 D1, sebagai akibatnya sewa tanah naik dari R0 menjadi R1. sekiranya
keadaan yang sebaliknya yang berlaku, yaitu harga jagaung sangat merosot, permintaan ke
atas tanah untuk di tanami jagung akan merosor juga. Katakanlah permintaan ke atas tanah
menurun dari D0 D0 menjadi D2 D2, sebagai akibatnya sewa tanah akan turun dari
R0 menjadi R2.

B. Sewa Tanah adalah Suatu Surplus


Dipandang dari sudut-sudut penawarannya, tanah adalah sangat berbeda dengan
factor produksi lainnya.Sifat penawaran tanah itu menyebabkan ahli ekonomi menganggap
sewa tanah sebagai suatu surplus,Maksudnya, sewa tanah bukanlah suatu pembayaran
untuk menjamin agar tanah dapat di gunakan dalam berbagai kegiatan ekonomi.Apakah
sewanya nol, atau sedikit, atau sangat tinggi, jumlah tanah yang tersedia untuk digunakan
dalam kegiatan ekonomi tetap sama banyaknya.

C. Sewa ekonomi dan pendapatan pindahan


Dalam menguraikan arti sewa ekonomi telah dinyatakan dua definisi dari
pengertian tersebut. Yang pertama adalah definisi yang sederhana, dan yang kedua adalah
definisi yang telah disempurnakan lagi oleh ahli-ahli ekonomi.Dari definisi tersebut keatas
di pandang dari sudut yang seperti itu, pembayaran keatas penggunaan tanah perlu
dibedakan menjadi dua macam pembayaran, yaitu sewa ekonomi dan pendapatan
pindahan.
Dalam pengertianya yang sudah lebih disempurnakan, sewa ekonomi juga di
nikmati oleh faktor-faktor produksi lain yang penawarannya semakin bertambah banyak
apabila harganya naik. Tenaga kerja, sebagai contoh juga akan memperoleh sewa ekonomi.
Menggambarkan bahwa tenaga kerja sebelum L (di antara O dan L) bersedian
menerimah upah yang lebih rendah dari W. makin mendekati O kedudukan tenaga kerja
tersebut, maka rendah upah yang di mintanya. Namun demikian, setiap tenaga kerja
tersebut masing-masing memperoleh upah sebanyak W, yang berarti mereka menerima
lebih banyak dari pada yang mereka tuntut.

2.2 Modal dan Tingkat Bunga


Bunga adalah pembayaran keatas modal yang dipinjem dari pihak lain. Tingkat
bunga adalah yang dinyatakan dalam presentasi dari modal yang di pinjem, seperti
misalnya 10 persen, 12 persen atau 15 persen dan bunganya di nyatakan sebagai presentasi
dari modal.

3
Investasi atau penanaman modal adalah pengeluaran sector perusahaan untuk
membeli/memperoleh barang-barang modal lama yang lebih modern atau untuk
menggantikan barang-barang modal lama yang sudah tidak digunakan lagi atau yang sudah
asing.

A. Produktivitas Modal
Permintaan keatas dana modal yang akan di gunakan untuk investasi tergantung
kepada produktifitas dari dana modal tersebut. Seperti juga dengan tenagakerja, faktor
yang terutama yang menentukan permintaan keatas dana modal adalah produktifitasnya.
Produktivitas dari modal di hitung dengan cara menentukan besarnya pendapatan rata-rata
tahunanrasio (yaitu setelah di kurangi dengan penyusutan modal yang digunkan), dan di
nyatakan sebagai presentasi dari modal yang di tanamkan. Produktifitas modal tersebut di
namakan tingkat pengembalian modal atau rate of returns.

B. Tingkat Pengembalian Modal


Apabila sesuatu barang modal dapat di gunakan dan memberikan pendapatan
selama beberapa tahun, tingkat pengembalian modal di hitung dan dinamakan nilai
investasi, yang menunjukan besarnya investasi yang di lakukan oleh perusahaan untuk
mewujudkan suatu barang modal tertentu.

C. Permintaan keatas modal


Berbagai jenis investasi mempunyai tingkat pengembalian modal yang berbeda.
Ada yang tingkat pengembalian modal nya tinggi dan ada pula yang rendah. Apabila para
pengusaha mengetahui sepenuhnya berbagai kemungkinan untuk melakukan investasi,
mereka akan mendahulukan investasi yang tingkat pengembalian modalnya tinggi. Baru
setelah proyek tersebut dilaksanakan mereka akan mengembangkan proyek yang tingkat
pengembalian modalnya lebih rendah

D. Tingkat bunga dan Tabungan masyarakat


Dalam suatu perekonomian tidak semua pendapatan yang diterima masyarakat
akan digunakan untuk pengeluaran konsumsi.Sebagian dari pendapatan tersebut akan
disisihkan oleh penerima pendapatan sebagai tabungan.

a. Pandangan Klasik
Dalam analisis ekonomi terdapat dua pandangan yang berbeda tentang faktor
penting yang menentukan jumlah tabungan dalam masyarakat. Pandangan
tradisional, yaitu pandangan ahli–ahli ekonomi yang digolongkan sebagai ahli
ekonomi klasik (ahli–ahli ekonomi yang hidup diakhir abad kedelapan belas
sehingga permulaan abad kedua puluh), berkeyakinan bahwa jumlah tabungan yang
dilakukan masyarakat ditentukan oleh tingkat bunga

4
❖ Semakin tinggi tingkat bunga, semakin besar jumlah tabungan yang akan
dilakukan masyarakat.
Keterangan:
Kurva Sm adalah kurva tabungan. Keadaan yang semakin naik tersebut
menggambarkan bahwa semakin tinggi bunga, semakin banyak jumlah tabungan.
Dapat di lihat bahwa pada waktu tingkat bunga adalah 6 persen, jumlah tabungan
adalah S0 dan tabungan bertambah menjadi S1 pada waktu tingkat bunga mencapai
12 persen..

b. Pandangan Keynes
Menurut pandangan modern, yaitu pandangan sesudah masa klasik, tabungan
tergantung kepada pendapatan nasional. Pada tingkat pendapatan nasional yang
sangat rendah tabungan adalah negatif, yaitu konsumsi masyarakat adalah lebih
tinggi dari pendapatan nasional.
❖ Perkaitan di antara tabungan dan pendapatan nasional
Keterangan:
Untuk membiayai konsumen yang lebih tinggi tersebut konsumen-konsumen
harus menggunakan tabungan yang di buat pada masa lalu. Dalam gambar 17.5
tabungan yang negative tersebut terjadi pada tingkat pendapatan di bawah Y.
misalnya pada pendapatan sebesar Y tabungan masyarakat adalah – S. Pada waktu
pendapatan nasional adalah Y tabungan nol, dan sesudah itu semakin tinggi
pendapatan nasional semakin besar jumlah tabungan. Pada pendapatan nasional
sebesar Y tabungan adalah S. Dari penjelasan dapat di lihat bahwa dalam pandangan
modern tingkat bunga tidak mempengaruhi jumlah tabungan masyarakat.

E. Penentuan tingkat Bunga


Dalam menganalisis faktor-faktor yang menentukan tingkat bunga jua terdapat
perbedaan pendapat diantara para ahli-ahli ekonomi klasik dan keynes.
a. Pandangan Klasik
Menurut pandangan para ahli ekonomi klasik tingkat bunga ditentukan oleh
permintaan keatas tabungan dan penawaran tabungan.
❖ Pandangan klasik mengenai penentuan tingkat bunga
Keterangan:
Kurva S dan I berturut-turut adalah kurva penawaran dana modal dan
permintaan dana modal. Maka keseimbangan tercapai di titik E0 dan ini
menunjukkan bahwa jumlah dana modal yang akan di investasikan adalah l0 dan
tingkat bunga adalah ro. Kalau di misalkan permintaan ke atas dana modal berubah
menjadi I1, sedangkan penawaran modal tetap sebesar S, keseimbangan berpindah

5
ke E1 yang berarti tingkat bunga naik dari ro menjadi r1 dan dana ynag di
investasikan bertambah dari l0 menjadi l1. Dan apabila permintaan ke atas dana
modal tetap sebesar I tetapi penawarannya bertambahh menjadi S1, maka
keseimbangan berpindah ke E2. Dengan demikian perubahan tersebut menyebabkan
tingkat bunga turun dari ro kepada r2 dan dana yang di investasikan bertambah
menjadi l2.

b. Pandangan Keynes
Ahli-ahli ekonomi sesudah klasik pada umumnya memberikan sokongan kepada
keynes yang berkeyakinan bahwa tingkat bunga tergantung kepada jmlah uang yang
beredar dan preferensi likwiditer atau permintaan uang.
Yang dimaksud dengan preferensi likwiditer adalah permintaan keatas uang oleh
seluruh masyarakat dalam perekonomiaan. Keynes menyatakan bahwa permintaan
uang oleh masyarakat mempunya tiga motivasi/tujuan, yaitu:
1. untuk transaksi, yaitu masyarakat meminta uang untuk membayar konsumsi yang
dilakukannya.
2. untuk berjaga-jaga, yaitu untuk menghadapi masalah yang tidak terduga-duga,
seperti kematian dan kehilangan pekerjaan.
3. untuk spekulasi, yaitu untuk ditanamkan kesaham-saham atau surat berharga lain.
❖ Pandangan keynes mengenai penentuan tingkat bunga
Keterangan:
Kurva LP, atau kurva preferensi likwidittet, menggambarkan permintaan ke atas
uang. Permintaan uang untuk tujuan transaksi dan berjaga-jaga tergantung kepada
pendapatan masyarakat, yaitu makin tinggi pendapatan masyarakat maka semakin
tinggi pula permintaan uang untuk kedua-dua tujuan tersebut. Permintaan uang untuk
tujuan spekulasi tergantung kepada tingkat bunga, dan sifatnya adalah : pada waktu
tingkat bunga tinggi hanya sedikit uang yang akan di tahan masyarakat untuk
spekulasi, tetapi kalau tingkat bunga rendah maka lebih banyak uang yang tidak di
spekulasikan (jadi di pegang oleh pemiliknya). Oleh sebab itu pemintaan uang untuk
spekulasi yang seperti itu, kurva LP adalah seperti yang terdapat dalam gambar.
Kurva Mo dan M1 adalah jumlah uang dalam peredaran, dan bentuknya tidak
elastis sempurna karena pada suatu waktu tertentu jumlah uang adalah tetap. Di
dalam gambar tersebut di tunjukkan bahwa pada waktu jumlah uang adalah Mo
tingkat bunga adalah ro dan pada waktu jumlah uang adalah M1 tingkat bunga
adalah r1. Ini menunjukkan bahwa semakin banyak jumlah uang dalam peredaran
semakin rendah tingkat bunga.

6
Faktor-faktor yang menyebabkan terdapatnya beberapa tingkat bunga
a. Perbedaan resiko
Pinjaman pemerintah membayar tingkat bunga yang lebih rendah dari tingkat bunga
pinjaman swasta. Walaupun begitu pemerintah masih dapat memperoleh pinjaman
yang di perlukannya karena resiko dari meminjamkan kepada pemerintahan adalah
sangat kecil.
b. Jangka waktu pinjaman
Semakin lama sejumlah modal yang di pinjamkan, maka semakin besar juga tingkat
bunga yang harus di bayarkan.
c. Biaya administrasi pinjaman
Jumlah dana yang di pinjam sangat berbeda, sedangkan biaya administrasi untuk
memproses pinjaman tersebut tidak banyak berbeda.

Tingkat Bunga Nominal dan Tingkat Bunga Riel


Didalam meminjamkan uang pemilik modal bukan saja harus memperhatikan
tingkat bunga yang diterima, tetapi juga tingkat inflasi (persentasi tahunan kenaikan
harga-harga) yang berlaku. Apalagi tingkat inflasi adalah lebih tinggi dari tingkat
bunga, pemilik modal akan mengalami kerugian dalam meminjamkan uangnya
karena modal ditambah bunganya, nilai rielnya adalah lebih rendah dari nilai riel
modal sebelum dibungakan.

2.3 Pendapatan Para Pengusaha: Keuntungan


Dalam kegiatan perusahaan keuntungan ditentukan dengan cara mengurangkan
berbagai biaya yang dikeluarkan dari hasil penjualan yang diperoleh.

A. Definisi keuntungan
Dalam teori ekonomi keuntungan mempunyai arti yang sedikit berbeda dengan
pengertian keuntungan dari segi pembukuan.ditinjau dari sudut pandangan
perusahaan/pembukaan perusahaan, seperti telah diterangkan diatas, keuntungan
adalah perbedaan nilai uang dari hasil penjualan yang diperoleh dengan seluruh biaya
yang dikeluarkan. Dalam teori ekonomi definisi itu dipandang terlalu luas karena tidak
mempertimbangkan ongkos tersembunyi, yaitu ongkos produksi yang tidak dibayar
dengan uang tetapi perlu dipandang sebagai bagian dari ongkos produksi. Keuntungan
menurut pandangan pembukuan, apabila dikurangi lebih lanjut oleh ongkos
tersembunyi, akan menghasilkan keuntungan ekonomi atau keuntungan murni. Dalam
teori ekonomi, kalau dinyatakan keuntungan yang dimaksud adalah keuntungan
ekonomi.

7
B. Sumber dari keuntungan ekonomi
Seperti juga upah, sewa dan bunga, keuntungan adalah pembayaran keatas jasa
yang diberikan oleh sesuatu faktor produksi. Keuntungan merupakan pembayaran
kepada “keahlian keusahawanan” yang disediakan oleh para pengusaha. Keahlian
keusahawanan tersebut akan digunakan para pengusaha didalam membuat keputusan –
keputusan berikut :
(i) menentukan barang apa yang perlu diproduksikan dan dijual kepasar, dan berapa
banyaknya, dan
(ii) menentukan cara memproduksi yang terbaik dan kombinasi faktor – faktor
produksi yang paling efesien dalam memproduksikan barang tersebut. Dengan
demikian pada pokoknya dengan menggunakan keahlian keusahawanan yang
dimilikinya, fungsi para pengusaha dalam proses produksi adalah menentukan cara
yang paling efesien didalam menyediakan barang yang dibutuhkan masyarakat.
Apabila usaha mereka berhasil, mereka akan dapat memperoleh balas jasa dari jerih
payahnya dalam bentuk keuntungan ekonomi atau keuntungan murni.

C. Keuntungan adalah pembayaran ke atas resiko


Mendirikan dan menjalankan kegiatan perusahaan adalah kegiatan ekonomi
yang penuh dengan resiko. Tiak terdapat jaminan bahwa sesuatu usaha akan pasti
berhasil. Setiap tahun banyak perusahaan baru yang muncul.
Tetapi banyak pula perusahaan yang gulung tikar dan pemiliknya mengalami
kerugian daam bentuk uang mau pun tenaga yang dikeluarkan. Maka, ditinjau dari
sudut resiko yang dihadapi oleh setiap jenis usaha, keuntungan dipandang sebagai
pembayaran untuk menghadapi resiko.

D. Keuntungan sebagai pembayaran ke atas kegiatan inovasi (pembaharuan)


Dalam perekonomian biasanya terdapat banyak perusahaan yang menghasilkan
barang yang sejenis dan barang yang tidak sejenis tetapi sifatnya sangat mendekati
dan dapat menggantikan satu sama lain. Kegiatan perusahaan untuk melakukan
inovasi, yaitu mengadakan pembaharuan dalam managemen, pemasaran dan teknik
memproduksi, pemegang peranan penting di dalam menjamin kesuksesan usaha
tersebut.
Dengan melakukan inovasi teknik memproduksi yang baru dapat diperkenalkan,
mutu produksi dapat diperbaiki, ongkos produksi dturunkan lebih lanjut, dan barang
baru diperkenalkan. Langkah – langkah seperti itu di satu pihak dapat menaikkan hasil
penjualan dan dilain pihak menurunkan ongkos per unit produksi. Kedua – dua
perubahan ini akan menaikan keuntungan persahaan. Dengan demikian keuntungan
dapat pula dipandang sebagai pembayaran ke atas kegiatan inovasi.

8
E. Keuntungan adalah akibat kekuasaan monopoli
Sebagai akibatnya didalam pasar dari beberapa barang tertentu hanya terdapat
beberapa perusahaan atau ia sendiri dari satu perusahaan saja. Terdapatnya
kemungkinan unuk membatasi persaingan ini memungkinkan perusahaan untuk
memperoleh keuntungan yang melebihi normal didalam jangka panjang .
Keadaan ini dicapai oleh perusahaan – perusahaan tersebut dengan membatasi
produksi dan menjamin agar tingkat harga adalah melebihi ongkos rata – rata.
Kemungkinan untuk memperoleh keuntngan tersebut menyebabkan ahli – ahli
ekonomi berpendapat bahwa keuntungan boleh pula dipandang sebagai pendapatan
dari kekuasaan monopoli yang dimiliki perusahaan.

9
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Sewa ekonomi dapat diartikan sebagai harga yang di bayar keatas penggunaan tanah
dan faktor-faktor produksi lainnya yang jumlah penawarannya tidak dapat di tambah.
Pengertian sewa meliputi arti yang lebih luas, yaitu meliputi pula “pembayaran kepada faktor-
faktor produksi lainnya yang penawarannya tidak dapat di tambah. Dalam arti lain pengertian
sewa adalah bahagian pembayaran keatas sesuatu factor produksi yang melebihi dari
pendapatan yang diterimanya dari pilihan terbaik dari pekerjaan-pekerjaan lain yang mungkin
dilakukan.
Bunga adalah pembayaran keatas modal yang dipinjem dari pihak lain. Tingkat bunga
adalah yang dinyatakan dalam presentasi dari modal yang di pinjem. Investasi atau penanaman
modal adalah pengeluaran sector perusahaan untuk membeli/memperoleh barang-barang modal
lama yang lebih modern atau untuk menggantikan barang-barang modal lama yang sudah tidak
digunakan lagi atau yang sudah using.
keuntungan mempunyai arti yang sedikit berbeda dengan pengertian keuntungan dari
segi pembukuan.ditinjau dari sudut pandangan perusahaan/pembukaan perusahaan, keuntungan
ditentukan dengan cara mengurangkan berbagai biaya yang dikeluarkan dari hasil penjualan
yang diperoleh.

10
DAFTAR PUSTAKA

[1] blogspot.com
[2] https://xdocs.tips-mikro-ekonomi
[3] https://kumparan.com/berita-bisnis/pengertian-sewa-subjek-keuntungan-dan-
kerugian-bagi-peminjam-200tnb10qnw
[4] https://an-nur.ac.id/sewa-bunga-keuntungan

11

Anda mungkin juga menyukai