Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH MANAJEMEN KEUANGAN

BIAYA MODAL (Cost Of Capital)

Oleh:

MOCHAMAD FAIZ ABI OEMAR (171011202331)

MUHAMAD DICKY APRIZAL (181011202472)

MUHAMMAD FAHMI ABDI (171011201514)

02SAKE023

PROGRAM STUDI AKUNTANSI S1

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PAMULANG

TANGGERANG SELATAN

2018
i
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji serta syukur saya panjatkan kepada Allah SWT yang

telah menganugerahkan sedikit dari waktu dan ilmu-Nya dan memberikan rahmat

dan karunia-Nya sehingga dapat menyelesaikan makalah ilmiah ini. Makalah ini

berkaitan dengan manajemen keuangan yang lebih tepat nya berjudul “Biaya

Modal”. Penulisan makalah ini dilakukan dalam rangka memenuhi salah satu

syarat untuk mencapai Nilai atau Hasil Ujian Akhir Semester tahun ajaran 2018-

2019 dalam ilmu Akuntansi pada Fakultas Ekonomi Universitas Pamulang.

Saya menyadari bahwa, tanpa bantuan, bimbingan, serta dorongan dari

berbagai pihak, dari masa penulisan sampai penyusunan makalah ini, sangatlah

sulit bagi saya untuk menyelesaikan makalah ini. Pada kesempatan ini saya ingin

menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada :

1. Bapak Drs. H. Darsono, selaku Ketua Yayasan Sasmita Jaya

2. Bapak Dr. H. Dayat Hidayat, M.M. selaku Rektor Universitas Pamulang

3. Bapak H. Endang Ruhiyat, S.E., M.M selaku Ketua Program Studi Akuntansi

4. Bapak Ibram Pinondang D , S.E.Sy., M.M selaku Dosen Manajemen Keuangan

Pamulang, Oktober 2018

Penulis

ii
DAFTAR ISI

DAFTAR ISI.......................................................................................................................... iii


BAB I .................................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN ................................................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah ..................................................................................................... 2
1.3 Tujuan Perumusan Masalah...................................................................................... 2
BAB II ................................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ..................................................................................................................... 3
2.1 Pengertian Biaya Modal ............................................................................................ 3
2.2 Faktor-Faktor Yang Menentukan Biaya Modal ......................................................... 5
2.3 Asumsi-Asumsi Model Biaya Modal ......................................................................... 5
2.4 Biaya Hutang ............................................................................................................. 6
2.5 Biaya Modal Jangka Panjang ..................................................................................... 8
2.6 Biaya Modal Saham Preferen (Cost of Preferred Stock) ........................................... 8
2.7 Biaya Modal Saham Biasa dan Laba ditahan............................................................. 9
2.8 Biaya Laba Ditahan (Cost of Retained Earning)....................................................... 10
2.9 Biaya Saham Biasa Baru (Cost of New Common Stock) .......................................... 11
2.10 Biaya Modal Keseluruhan (Weighted Average Cost of Capital/WACC) : ............. 12
2.11 Marginal Cost of Capital ........................................................................................ 13
BAB III ................................................................................................................................ 15
PENUTUP ........................................................................................................................... 15
3.1 Kesimpulan .............................................................................................................. 15
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 16

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ada tiga hal yang menjadikan biaya modal sebagai materi pembahasan

yang penting:

1. Keputusan penganggaran modal berakibat besar pada perusahaan

sedangkan penganggaran yang tepat memerlukan prkiraan biaya modal

2. Struktur keuangan mempengaruhi tingkat resiko dan besarnya arus

pendapatan Pengetahuan tentang biaya modal dan bagaimana biaya ini

diperngaruhi oleh leverage keuangan, akan berguna dalam pengambilan

keputusan dibidang struktur modal

3. Sejumlah keputusanseperti leasing, pendanaan kembali, obligasi dan

kebijaksanaan modal kerja, semuanya memerlukan perkiraan biaya

modal.

4. Selain itu biaya modal merupakan konsep penting dalam analisis

investasi karena dapat menunjukkan tingkat minimum laba investasi

yang harus diperoleh dari investasi tersebut. Jika investasi itu tidak dapat

menghasilkan laba investasi sekurang-kurangnya sebesar biaya yang

ditanggung maka investasi itu tidak perlu dilakukan lebih mudahnya,

biaya modal merupakan rata-rata biaya dana yang akan dihimpun

untuk melakukan suatu investasi.

1
1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, penulis menentukan

rumusan masalah sebagai berikut :

1. Apa pengertian dari Biaya Modal?

2. Apa factor-factor yang Menentukan Biaya Modal?

3. Apa saja Asumsi-Asumsi Model Biaya Modal?

1.3 Tujuan Perumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah dipaparkan, penulis menentukan

rumusan masalah sebagai berikut :

1. Mengetahui pengertian dari Biaya Modal.

2. Mengetahui factor-factor yang Menentukan Biaya Modal.

3. Mengetahui Asumsi-Asumsi Model Biaya Modal.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Biaya Modal

Biaya Modal adalah biaya riil yang harus dikeluarkan oleh perusahaan untuk

memperoleh dana baik yang berasal dari hutang, saham preferen, saham biasa,

maupun laba ditahan untuk mendanani suatu investasi atau operasi perusahaan.

Penentuan besarnya biaya modal ini dimaksudkan untuk mengetahui berapa

besarnya biaya riil yang harus dikeluarkan perusahaan untuk memperoleh dana

yang diperlukan.Perhitungan biaya penggunaan modal sangatlah penting, dengan

alasan:

1. Memaksimalkan nilai perusahaan mengharuskan biaya-biaya

(termasuk biaya modal) diminimalkan.

2. Keputusan penganggaran modal (capital budgetting) memerlukan

suatu estimasi tentang biaya modal.

3. Keputusan-keputusan lain seperti leasing, modal kerja juga

memerlukan estimasi biaya modal.

Biaya modal merupakan konsep penting dalam analisis investasi karena

dapat menunjukkan tingkat minimum laba investasi yang harus diproleh dari

investasi tersebut.Jika investasi itu tidak dapat menghasilkan laba investasi

sekurang-kurangnya sebesar biaya yang ditanggung maka investasi itu tidak perlu

dilakukan. Lebih mudahnya, biaya modal merupakan rata-rata biaya dana yang

3
akan dihimpun untuk melakukan suatu investasi. Dapat pula diartikan bahwa

biaya modal suatu perusahaan adalah bagian (suku rate) yang harus dikeluarkan

perusahaan untuk memberi kepuasan pada para investornya pada tingkat risiko

tertentu.

Biaya modal dapat dihitung berdasarkan biaya untuk masing-masing

sumber dana atau disebut biaya modal individual. Biaya modal individual

dihitung tiap jenis modal.Namun apabila perusahaan menggunakan beberapa

sumber modal maka biaya modal yang dihitung adalah biaya modal rata-rata

tertimbang (Weightedf average cost of capital/WACC) dari seluruh modal yang

digunakan.

Konsep Biaya Modal erat hubungannya dengan konsep mengenai

pengertian tingkat keuntungan yang disyaratkan (required rate of return). Tingkat

keuntungan yang disyaratkan sebenarnya dapat dilihat dari dua pihak yaitu sisi

investor dan perusahaan. Dari sisi investor, tinggi rendahnya required rate of

return merupakan tingkat keuntungan (rate of return) yang mencerminkan tingkat

resiko dari aktiva yang dimiliki. Sedangkan bagi perusahaan yang menggunakan

dana (modal), besarnya required rate of return merupakan biaya modal (cost of

capital) yang harus dikeluarkan untuk mendapatkan modal tersebut. Biaya modal

bisanya digunakan sebagai ukuran untuk menentukan diterima atau ditolaknya

suatu usulan investasi (sebagai discount rate), yaitu dengan membandingkan

tingkat keuntungan (rate of return) dari usulan investasi tersebut dengan biaya

modalnya.

4
2.2 Faktor-Faktor Yang Menentukan Biaya Modal

Variabel-variabel penting yang mempengaruhi biaya modal antara lain:

1. Keadaan-keadaan umum perekonomian. Faktor ini menentukan tingkat

bebasrisiko atau tingkat hasil tanpa risiko.

2. Daya jual saham suatu perusahaan. Jika daya jual saham meningkat,

tingkat hasil minimum para investor akan turun dan biaya modal

perusahaaan akan rendah.

3. Keputusan-keputusan operasi dan pembiayaan yang dibuat manajemen.

Jika manajemen menyetujui penanaman modal berisiko tinggi atau

memanfaatkan utang dan saham khusus secara ekstensif, tingkat risiko

perusahaan bertambah. Para investor selanjutnya meminta tingkat hasil

minimum yang lebih tinggi sehingga biaya modal perusahaan meningkat

pula.

4. Besarnya pembiayaan yang diperlukan. Permintaan modal dalam jumlah

besar akan meningkatkan biaya modal perusahaan.

2.3 Asumsi-Asumsi Model Biaya Modal

Asumsi-asumsi dalam model biaya modal diantaranya:

1. Risiko bisnis bersifat konstan. Risiko bisnis merupakan potensi tingkat

perubahan return atas suatu investasi. Tingkat risiko bisnis dalam suatu

perusahaan ditentukan dengan kebijakan manajemen investasi.

5
2. Biaya modal merupakan suatu kriteria investasi yang hanya tepat untuk

suatu investasi yang memiliki risiko bisnis setingkat dengan aktiva-aktiva

yang telah ada.

3. Risiko keuangan bersifat konstan. Risiko keuangan didefinisikan sebagai

peningkatan variasi return atas saham umum karena bertambahnya

pemanfaatan sumber pemiayaan hutang dan saham istimewa. Biaya modal

dari sumber individual merupakan fungsi dari struktur keuangan berjalan.

Kebijakan dividen bersifat konstan. Asumsi ini diperlukan dalam menaksir

biaya modal yang berkenaan dengan kebijakan dividen perusahaan. Asumsi

ini menyatakan bahwa rasio pembayaran dividen (dividen/laba bersih) juga

konstan.

2.4 Biaya Hutang

Biaya hutang dapat didefinisikan sebagai bagian yang harus diterima dari

suatu investasi agar tingkat hasil minimum para kreditor terpenuhi. Jika

perusahaan menggunakan obligasi sebagai sarana untuk memperoleh dana dari

hutang jangka panjang, maka biaya hutang adalah sama dengan Kd atau Yield To

Maturity (YTM)yaitu tingkat keuntungan yang dinikmati oleh pemegang atau

pembeli obligasi. Biaya hutang dapat dicari dengan cara:

1. Biaya Modal dari Hutang Jangka Pendek

Hutang jangka pendek seperti hutang perniagaan, hutang wesel,

kredit bank.

6
Contoh Soal 2.1:

Misalkan cash discount yang hilang selama 1 tahun sebesar Rp.5.000.000,-

dan hutang perniagaan rata-rata Rp.50 juta.

Jawaban Soal 2.1 :

Biaya modal sebelum pajak = 5 juta / 50 juta x 100% = 10%

Misal pajak 40% ;

Biaya modal sesudah pajak = 10% x (100%-40%) = 6%

Contoh Soal 2.2 :

Bank memberikan kredit jangka pendek sebesar Rp.100 juta dengan bunga

2% per bulan selama 8 bulan.Syarat aktiva yang dijadikan jaminan

harus diasuransikan selama umur kreditnya dg premi asuransi Rp.5 juta.

Jawaban Soal 2.2 :

Uang yg diterima dari bank = Rp. Pinjaman – (bunga 8 bln + premi

asuransi)

= Rp. 100 juta – (Rp.16 juta + Rp. 5 juta)

= Rp. 79 juta.

Beban yg sebenarnya di tanggung peminjam = Rp.21 juta

Jadi biaya kredit sebelum pajak = Rp.21 juta / Rp.79 juta x 100% = 26%.

Biaya kredit per bulan = 26% / 8 = 3,25%

Misal tingkat pajak 25 % =

Biaya modal sesudah pajak = 3,25% x(100%-25%)= 2,43 % per bulan.

7
2.5 Biaya Modal Jangka Panjang

Biaya modalnya dgn memperhitungkan jumlah neto yg diterima dg

pengeluaran kas yg terjadi karena penggunaan dana tersebut.

Contoh Soal 2.3 :

Obligasi dikeluarkan dengan nominal per lembar Rp.100 juta dan umurnya 10

tahun. Hasil penjualan neto yg diterima adalah Rp.97.000.000,- Bunga

obligasi 4% per tahun.

Berapa cost of bond ?

Jawaban Soal 2.3 :

1. Dana rata-rata selama 10 tahun = (100 jt + 97 jt) /2 = 98,5 jt

2. Selisihnya dialokasikan untuk 10 thn = 3 jt /10 thn = 300.000 (+bunga)

Bunga = 4% x 100 jt = 4 jt

Beban per tahun (average annual cost ) = 4 jt + 300.000 = Rp4,3 jt

3. Menghitung biaya rata-rata per tahun = (4,3 jt /98,5 jt) x 100% = 4,4%

4. Misal tingkat pajak 25% ,

Maka biaya modal = 4,4% x (100% - 25%) = 3,3%.

2.6 Biaya Modal Saham Preferen (Cost of Preferred Stock)

Biaya saham preferen adalah sama dengan tingkat keuntungan yang

dinikmati pembeli saham preferen.

Kp = Dp/Pn

Kp = biaya saham preferen

Dp = deviden saham preferen

8
Pn = harga saham preferen bersih yang diterima (harga setelah dikurangi

flotation cost)

Biaya penggunaan dana dari penjualan saham preferen (cost of preferred

stock)dihitung dgn membagikan deviden per lembar saham preferen (Dp) dgn

harga neto (net Price) yg diperoleh dari penjualan saham preferen per lembarnya.

Contoh Soal 2.4 :

Suatu perusahaan mengeluarkan saham preferen yg baru dengan nilai

nominal Rp.10.000,- per lembar dan deviden sebesar Rp.600,- Penjualan neto

saham tersebut sebesar Rp.9.000,- per lembarnya.

Berapa biaya modal saham preferen (cost of preferred stock) ?

Jawaban Soal 2.4 :

Biaya modal saham preferen = Dp / Pn

Biaya modal saham preferen = 600 / 9000 = 6,67%.

2.7 Biaya Modal Saham Biasa dan Laba ditahan

Biaya modal saham biasa dan laba ditahan atau sering disatukan menjadi

biaya modal sendiri (biaya ekuitas) atau kadang-kadang disebut biaya modal

saham biasa saja. Biaya modal ekuitas merupakan biaya yang dikeluarkan

perusahaan yang memperoleh dana dengan menjual saham biasa atau

menggunakan laba ditahan untuk investasi.

r s = D1 / P0 + g

Dimana :

rs = biaya modal ekuitas

9
D1 = Deviden saham yang diharapkan pada tahun pertama

P0 = harga saham saat ini

g = tingkat pertumbuhan

2.8 Biaya Laba Ditahan (Cost of Retained Earning)

Biaya laba ditahan adalah sama dengan tingkat keuntungan yang disyaratkan

investor pada saham biasa perusahaan yang bersangkutan. Dasarnya

adalah prinsip opportunity cost. Jika laba tidak ditahan, laba tersebut dibagiakan

dalam bentuk deviden. Jika laba tersebut ditahan berarti pemegang saham

menginvestasikan kembali laba yang menjadi haknya ke perusahaan (flow back

fund).

Ada tiga cara menaksir biaya modal laba ditahan:

1. Pendekatan CAPM

Ks = bunga bebas risiko + premi risiko

Ks = krf + bi (km – krf)

Dimana:

Ks = tingkat keuntungan yang disyaratkan pada saham perusahaan I,

Krf = bunga bebas risiko

Km = tingkat keuntungan yang disyaratkan pada portofolio pasar

Bi = beta saham perusahaan i.

2. Pendekatan Discounted Cash Flow

Model yang digunakan untuk estimasi adalah Gordon Model:

10
D1

Po = ———–

Ks – g

Maka,

D1

Ks = ———– + g

Po

D1 = Deviden akhir periode

Po = Harga saham awal periode

g = tingkat pertumbuhan deviden.

3. Pendekatan bond yield plus risk premium

Ks = tingkat keuntungan obligasi perusahan + premi risiko

2.9 Biaya Saham Biasa Baru (Cost of New Common Stock)

Biaya modal saham biasa baru biasanya lebih tinggi dari biaya modal laba

ditahan, karena penjualan saham baru memerlukan biaya emisiatau flotation

cost. Biaya emisi akan mengurangi penerimaan perusahaan dari penjualan saham.

D1

Ksb = —————– + g

Po (1 –FC)

Ksb = biaya saham biasa baru

FC = flotation cost

11
2.10 Biaya Modal Keseluruhan (Weighted Average Cost of Capital/WACC) :

Biaya modal secara keseluruhan merupakan biaya modal yang

memperhitungkan seluruh biaya atas modal yang digunakan oleh

perusahaan.Biaya modal yang diperhitungkan merupakan biaya modal dari

seluruh jenis modal yang digunakan. Karena biaya modal dari masing-masing

sumber dana berbeda-beda, maka untuk menetapkan biaya modal dari perusahaan

secara keseluruahn perlu dihitung biaya modal rata-rata tertimbangnya (Weighted

average cost of capital / WACC). Sebagai unsure penimbanngnya adalah proporsi

dana bagi setiap jenis atau sumber modal yang digunakan dalam investasi proyek

tersebut.

1. Weighted Average Cost of Capital

Jika pembiayaan suatu investasi berasal dari berbagai sumber pendanaan,

maka biaya modal dihitung berdasarkan rata-rata tertimbang.

WACC = [Wd x Kd (1- tax)] + [Wp x Kp] + [Ws x (Ks atau Ksb)]

WACC = biaya modal rata-rata tertimbang

Wd = proporsi hutang dari modal

Wp = proporsi saham preferen dari modal

Ws = proporsi saham biasa atau laba ditahan dari modal

Kd = biaya hutang

Kp = biaya saham preferen

12
Ks = biaya laba ditahan

Ksb = biaya saham biasa baru.

Sumber modal Jlh Rp. Biaya penggunaan

modal

Hutang Jk, Panjang 60 jt 6% (sebelum tax)

Saham Preferen 10 jt 7%

Modal sendiri 130 jt 10%

Jlh 200 jt

Tingkat pajak perseroan = 25%.

Berapa Biaya Modal Rata-rata ?

Jawab :

Biaya modal hutang (setelah pajak) = 6% x (100% -25%) = 4,5%

2.11 Marginal Cost of Capital

Marginal cost of capital adalah biaya memperoleh rupiah tambahan sebagai

modal baru. Pada umumnya marginal cost of capital akan meningkat sejalan

dengan meningkatnya penggunaan modal.

Pada umumnya perusahaan akan menggunakan laba ditahan untuk

menambah modal baru menerbitkan saham baiasa baru. Dengan demikian

diperlukan suatu titik dimana kebutuhan modal sendiri harus dipenuhi dengan

penjualan saham biasa baru.


13
Titik dimana marginal cost of capital naik sering disebut Break Point.

Jumlah laba diatahan

Break point = ——————————————————-

Bagian modal sendiri dalam struktur modal

14
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Biaya Modal (Cost Of Capital) adalah biaya riil yang harus dikeluarkan

oleh perusahaan untuk memperoleh dana baik yang berasal dari hutang, saham

preferen, saham biasa, maupun laba ditahan untuk mendanani suatu investasi atau

operasi perusahaan.

Penentuan besarnya biaya modal ini dimaksudkan untuk mengetahui

berapa besarnya biaya riil yang harus dikeluarkan perusahaan untuk memperoleh

dana yang diperlukan.Perhitungan biaya penggunaan modal sangatlah penting,

dengan alasan:

1. Memaksimalkan nilai perusahaan mengharuskan biaya-biaya (termasuk

biaya modal) diminimalkan.

2. Keputusan penganggaran modal (capital budgetting) memerlukan suatu

estimasi tentang biaya modal.

3. Keputusan-keputusan lain seperti leasing, modal kerja juga memerlukan

estimasi biaya modal.

15
DAFTAR PUSTAKA

Martono & Agus H.2001 ., Manajemen Keuangan, Jogjakarta :Cet pertsama,

Ekonisia.

Veithzal, dan Rivai. (2007). Bank and Financial Institute Management. Jakarta:

PT. Raja Grafindo Persada.

Ridwan S. Sundjaja – Inge Barlian. 2001. Manajemen Keuangan Dua. Jakarta: PT

Prenhallindo

Stoner, James A.F. Manajemen.. Jilid 2 Edisi kedua, Jakarta: Erlangga

16

Anda mungkin juga menyukai