Anda di halaman 1dari 5

MAKALAH SUMBER DAYA MANUSIA DAN KETENAGAKERJAAN

“Konsep Penawaran Tenaga Kerja”

Kelompok 3:

1. Viky Mouren

2. Oktavira Indah Ratag

3. Melisa Paseki

4. Juan Monginsihi

5. Herman Pusung

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

UNIVERSITAS SAM RATULANGI

2020/2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Penawaran tenaga kerja merupakan fungsi dari upah sehingga jumlah tenaga kerja yang
ditawarkan akan dipengaruhi oleh tingkat upah terutama untuk jenis jabatan yang sifatnya
khusus. Penawaran tenaga kerja adalah suatu hubungan antara tingkat upah dengan jumlah
tenaga kerja yang tersedia.

Menurut Payaman Simanjuntak (1995), analisa penyediaan tenaga kerja berdasarkan


keluarga. Besarnya waktu yang disediakan atau dialokasikan oleh suatu keluarga untuk
keperluan bekerja merupakan fungsi dari upah.

Penawaran tenaga kerja jika dilihat dengan pendekatan makro ekonomi maka penawaran
tenaga kerja dipengaruhi oleh jumlah penduduk, angkatan kerja, tingkat upah, jenis kelamin,
tempat tinggal atau wilayah, tingkat pendidikan. Sedangkan dengan pendekatan mikro ekonomi,
sisi dari penawaran tenaga kerja yang dilihat adalah seberapa banyak jam kerja yang digunakan.
Dasar pemikiran yang digunakan dalam penawaran tenaga kerja adalah "theory labour/leasure
choice" adalah teori pilihan orang untuk bekerja atau tidak bekerja dengan pendekatan yang
digunakan adalah pendekatan indifferent curve.

Terdapat dua jenis sifat tenaga kerja yang ada dalam pasar kerja yaitu seorang pekerja keras
(workaholic) yaitu seorang tenaga kerja yang mau menambah jam kerjanya sebanyak mungkin
padahal jumlah upah naik. Jenis yang kedua adalah seorang tenaga kerja yang tergolong
"lateback person" yaitu seorang tenaga kerja yang sedikit menambah jam kerjanya padahal
upahnya telah dinaikkan.

Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa permintaan tenaga kerja dipengaruhi
oleh tingkat upah dan laju produksi, sedangkan penawaran tenaga kerja dipengaruhi oleh faktor
kependudukan seperti jumlah penduduk, angkatan kerja dan lain-lain.

1.2 Rumusan Masalah

1. Apa itu penduduk dan ketenagakerjaan?

2. Bagaimana pendekatan penawaran tenaga kerja?

3. Bagaimana partisipasi angkatan kerja?

1.3 Tujuan pembahasan

1. mengetahui bagaimana itu penduduk dan ketenagakerjaan

2. mengetahui bagaimana itu pendekatan penawaran


BAB II

PEMBAHASAN

1. Penduduk dan Ketenagakerjaan

Penduduk memiliki fungsi ganda dalam suatu perekonomian. Dalam konteks pasar
mereka berada baik pada sisi permintaan maupun sisi penawaran. Disisi permintaan, penduduk
merupakan konsumen, sumber dari permintaan barang dan jasa.

Sedangkan pada sisi penawaran, penduuduk merupakan produsen, jika ia pengusaha atau
pedagang atau tenaga kerja, jika ia merupakan pekerja. Kegiatan produksi berlangsung berkat
adanya orang yang membeli dan mengkonsumsi barang-barang yang dihasilkan. Konsumen dari
penduduk inilah yang menimbulkan permintaan agregat dan memungkinkan usaha-usaha
produktif berkembang, begitu juga perekonomian secara keseluruhan (Dumairy, 2007).

Angkatan kerja dibedakan menjadi dua golongan, yaitu golongan yang bekerja dan
golongan yang menganggur (Payaman J.S, 1998).

2. Pendekatan Penawaran Tenaga Kerja

a. Leisure Choice

Bekerja adalahmelakukan kegiatan yang akan memperoleh pendapatan, sedangkan


leisure adalah kegiatanyang lain yang merupakan kegiatan non pasar. Definisi waktu yang
digunakan untuk leisureatau permintaan untuk leisure sama perlakuannya dengan penawaran
tenaga kerja. Pilihanantara leisure dan bekerja dalam penawaran tenaga kerja dapat ditentukan
dari total jam yangtersedia atau waktu endowment

b. Jam Kerja Dan Perubahan Tingkat Upah

Yang pertama tingkat upah naik jika seseorang bekerja dengan jam kerja yang sama
sebelumnya tetapi pendapatannya lebih tinggi. Kenaikan upah akan mendorong orang untuk
meningkatkan permintaan leisure dan mengurangi bekerja dan inilah yang disebut dengan efek
pendapatan (income effect).

Kedua, kenaikan tingkat upah akan membuat waktu luang menjadi lebih mahal, waktu
yang lebih tinggi cenderung membuat orang mensubtitusikan waktu leisurenya dengan lebih
banyak bekerja inilah yang disebut dengan efek subtitusi (subtitution effect) dari kenaikan tingkat
upah. Perilaku penawaran dalam suatu agregat (Sudarwan Danim, 2003).

Waktu yang digunakan untukleisure akan mengurangi waktu yang digunakan untuk
bekerja. Jadi opportunity cost darileisure adalah sama dengan tingkat upah per jambekerja.
Semakin tinggi tingkat upahsemakin besar harga leisure.

Hubungan antara tingkat upah, jam kerja dan total incomedisebut dengan budget
constrain, yang menunjukan berbagai kombinasi dari income dan jamkerja yang dapat dicapai
individu pada tingkat upah tertentu.
1. Penduduk dan tenaga kerja

Sumber utama penawaran tenaga kerja adalah penduduk. Tidak semua penduduk
menawarkan tenaga kerjanya di pasar tenaga kerja. Pertimbangan utamanya adalah kelayakan dari
segi umur. Penduduk yang layak bekerja ditinjau dari umur disebut penduduk usia kerja.

2. Angkatan Kerja

Tenaga kerja mempunyai perilaku yang bermacam-macam. Perilaku tersebut dibagi kedalam
dua golongan yang aktif secara ekonomis. Golongan ini terdiri dari penduduk yang menawarkan
tenaga kerjanya dan berhasil memperolehnya (employed) dan penduduk yang menawarkan tenaga
kerjanya tetapi belum berhasil memperolehnya (unemployed).

Partisipasi Angkatan Kerja (Labour force Participation)

Tenaga kerja merupakan faktor terpentingdalam proses produksi. Sebagai sarana produksi, tenaga
kerja lebih penting dari pada saran produksi lainnya seperti bahan mentah, tanah, air, serta lain
sebagainya. Oleh karenanya manusialah yang menggerakan semua sumber-sumber tersebut untuk
menghasilkan barang (Sonny Sumarsono, 2003).

Menurut Payaman J.S (1998) terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi tingkat partisipasi
angkatan kerja, antara lain:

1. Jumlah penduduk.

2. Jumlah penduduk dalam usia kerja atau produktif.

3. Jumlah penduduk yang bersekolah dan mengurus rumah tangga.

4. Struktur umur.

5. Tingkat penghasilan keluarga relatif terhadap kebutuhan.

6. Tingkat upah.

7. Tingkat pendidikan.

8. Kegiatan ekonomi pada umumnya.


BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Ekonomi ketenagakerjaan memfokuskan analisisnya pada pilihan-pilihan individu dan mengapa


pilihan-pilihan itu dibuat. Disamping itu menganalisis bagaimana fakta-fakta yang ditimbulkannya akibat
pilihan tersebut. Untuk mempelajarinya ada tiga asumsi penting yang harus dipatuhi yakni; kelangkaan
yang relatif, prilaku dengan maksud tertentu, serta penyesuaian antara kelangkaan dan prilaku tersebut
(Campbell, 1999).

Dalam lingkup mikro, penawawan tenaga kerja dicerminkan oleh jumlah waktu, yaitu waktu yang
disepakati akan diisi dengan aktivitas yang biasanya dirinci dalam suatu kesepakatan kerja (Sudarsono,
1998).

Penawaran atau penyediaan tenaga kerja mengandung pengertian jumlah penduduk yang sedang
dan siap untuk bekerja serta pengertian kualitas usaha kerja yang diberikan. Secara umum, penyediaan
tenaga kerja dipengaruhi oleh beberapa faktor seperti jumlah penduduk, jumlah tenaga kerja, jumlah jam
kerja, pendidikan produktivitas dan lain-lain. Untuk pengaruh jumlah penduduk dan struktur umur,
semakin banyak penduduk dalam umur anak-anak, semakin kecil jumlah yang tergolong tenaga kerja.

3.2 Saran

Anda mungkin juga menyukai