Anda di halaman 1dari 9

BAB 1

MENGENAL RISIKO DISEKITAR USAHA


Tujuan pembahasan khusus
Setelah mempelajari dan memahami bab ini maka pembaca diharapkan mampu memahami
dan mengetahui dengan baik tentang :
A. Jenis-jenis risiko yang ada disekitar.
B. Berbagai konsep dari risiko.
C. Istilah-istilah dalam manajemen risiko
D. Apa saja penyebab timbulnya risiko.
E. Manfaat manajemen risiko bagi lingkungan.

A. JENIS-JENIS RISIKO
Ketidakpastian menyebabkan munculnya risiko (Hanafi, 2014). Fahmi (2013)
menyatakan bahwa risiko merupakan bentuk keadaan ketidakpastian tentang suatu keadaan
yang akan terjadi nantinya dengan keputusan yang diambil berdasarkan berbagai
pertimbangan pada saat ini. Dalam kehidupan semua kemungkinan bisa terjadi, baik itu
kemungkinan positif maupun negatif yang datangnya tidak terduga. Hal ini bisa dialami oleh
kita sebagai manusia dan harta benda yang kita miliki. Kemungkinan negatif bisa berasal dari
dalam diri manusia itu sendiri dan faktor lingkungan sekitar yang disebabkan oleh bencana
dan bahaya sekitar yang akan menimbulkan kerugian secara materi dan non materi. Banyak
manusia yang tidak mempersiapkan segala hal untuk mengurangi risiko disebabkan oleh
minimnya pengatahuan tentang jenis-jenis risiko potensial yang mengancam keberlangsungan
hidup manusia secara pribadi maupun secara organisasi (perusahaan). Dengan demikian
risiko dapat diartikan sebagai sebuah kondisi yang tidak pasti diluar kendali manusia
sehingga mengakibatkan kerugian materi dan non materi.
Bagi perusahaan ketidakpastian usahan yang dihadapi berbeda-beda sesuai dengan
bidang usaha yang dijalankan. Sebuah perusahaan pelayaran mungkin menghadapi risiko
badai ditengah laut dan mengakibatkan kapal tenggelam, sebuah perusahaan yang bergerak
dibidang pembangunan yang sedang melaksanakan beberapa proyek akan berbeda dengan
perusahaan yang hanya mengerjakan satu pryek saja. Bagi perusahaan besar pada umumnya
mereka memiliki tenaga ahli yang menangani proyek-proyek secara detail dan spesifik
sehingga dapat mengurangi risiko potensial.
Secara umum risiko yang sering terjadi dalam kehidupan dapat dibedakan menjadi 2
(dua) kelompok :
1. Berasal dari manusia itu sendiri, yang dilihat dari sisi :
a) Sisi Psikologis
b) Sisi Hubungan sosial
Contoh : kelalaian, Kesehatan jasmani dan rohani, kecelakaan diri, kegagalan
usaha, kegagalan dalam membina rumah tangga, kegagalan karir dan terorisme.
2. Berasal dari lingkunan sekitar
Contoh : bencana alam, wabah penyakit yang melanda suatu kawasan, kecelakaan
kerja dilokasi kerja.

Banyaknya risiko disekitar menunjukkan bahwa betapa besarnya kemungkinan kerugian


yang akan kita alami, maka risikodapat kita bedakan beberapa jenis yaitu :
1) Berdasarkan sifatnya :
a) Risiko murni, merupakan risiko yang terjadi tanpa disengaja pasti
menimbulkan kerugian secara materi dan non materi seperti : kebakaran,
kecelakaan diri, bencana alam, pencurian dan lainnya.
b) Risiko spekulatif (disengaja), merupakan risiko yang disengaja diciptakan oleh
seseorang agar mendapatkan keuntungan seperti : judi, lotre, main saham dan
sejenisnya.
c) Risiko fundamental, merupakan risiko yang tidak bisa dialihkan kepada
seseorang atau tidak bisa ditanggung oleh satu orang melainkan sekelompok
orang seperti : banjir, tanah longsor, badai dan sejenisnya.
d) Risiko khusus, sumbernya ada pada peristiwa yang berdiri sendiri atau mandiri
dan cenderung mudah diketahui apa penyebabnya seperti : kapal tenggelam
,kecelakaan lalu lintas, kecelakaan pesawat (asalkan diketemukan kotak hitam)
dan sejenisnya.
e) Risiko dinamis, hal ini muncul karena perkembangan yang terjadi dalam
lingkungan masyarakat dibidang ekonomi, teknologi, antariksa, kedokteran
dan lainnya, adapun risiko yang terjadi seperti risiko kegagalan penerbangan
luar angkasa, kegagalan saham dan obligasi, ancaman sabotase dalam teknolgi
komputer.

2) Berdasarkan bisa dialihkan kepada pihak lain :


a) Risiko yang dapat dialihkan kepada pihak lain yaitu dengan
mempertanggungkan sebuah objek kepada pihak asuransi dengan cara
membayar sejumlah premi tertentu sesuai dengan syarat dan ketentuan yang
disepakati, yang nantinya segala kerugian atas objek yang dipertanggungkan
tersebut diganti oleh pihak asurani, seperti sebuah rumah yang dilindungan
asuransi kebakaran oleh asuransi tertentu.
b) Risiko yang tidak bisa dialihkan yaitu risiko yang menjadi tanggungan sendiri
seseorang dan tidak bisa dialihkan kepada pihak asuransi. Pada umumnya ini
risiko yang sifatnya spekulatif seperti : judi, saham, obligasi dan sejenis.

3) Berdasarkan sumber penyebab :


a) Risiko intern, semua risiko yang bersumber dari dalam perusahaan itu sendiri
seperti kerugian atas kerusakan aktiva karena kelalaian karyawan ataupun
penyelewengan prosedur, kecelakaan kerja karena tidak sesuai SOP.
b) Risiko ekstern, semua risiko yang bersumber dari luar perusahaan seperti
pencurian aset perusahaan, perubahan karena kebijakan penguasa baik lokal
maupun nasional, nilai tukar rupiah yang tidak stabil dan sejenisnya.

Ketidakpastian keadaan
Manusia dan kehidupan pada sifat aslinya selalu dalam bayang-bayang ketidakpastian,
ada pasang surut yang dialami karena tidak ada yang kekal dan abadi, sungguh yang abadi itu
adalah perubahan itu sendiri. Artinya manusia terkadang merasa senang sedih, suka, duka,
optimis, pesimis, lalai, konsisten dan sifat psikologis lainnya. Ada waktunya manusia
mendapatkan keuntungan dari perbuatan dan usaha yang dilakukan, ada masanya mengalami
kerugian akibat kecerobohan atau karena kondisi ekonomi yang memang sedang tidak
menentu akibat krisis ekonomi dan nilai tukar rupiah melemah terhadap mata uang asing,
pada akhirnya meningkatkan biaya usaha sementara inflasi terjadi tanpa bisa dihindari.
Risiko yang terjadi adalah hukum pasti, karena tidak ada satupun dalam hidup ini bisa
lari dari risiko, tetapi risiko bisa dihindari dan diminimalisir. Adanya risiko yang belum dapat
dipastikan, dan adanya pelimpahan tanggung jawab memikul beban risiko tersebut kepada
pihak lain yang sanggup mengambil alih tanggung jawab tersebut sebagai kontra prestasi dari
pihak lain yang melimpahkan tanggung jawab ini. Ia diwajibkan membayar beban kepada
pihak yang menerima pelimpahan tanggung jawab (Tarmudji, 2000)
Dengan kata lain bahwa adanya pengalihan risiko dari tertanggung (individu atau
organisasi) kepada penanggung (perusahaan asuransi) dengan membayar sejumlah premi.
Segala kekwatiran akan efek dari risiko yang dihadapi membuat individu, organisasi ataupun
perusahaan memilih untuk mengalihkan risiko kepada pihak asuransi. Berbagai kondisi
ketidak pastian yang rentan dihadapi berupa bencana alam, banjir, perang, wabah penyakit,
PHK karena situasi ekonomi yang sulit, kerusuhan, huru-hara, sabotase dan lainnya.
Kerugian yang dialami memang terkadang telah diperhitungkan secara matang-matang
namun ada faktor lain yang membuat perhitungan tersebut tidak sesuai dengan harapan,
sehingga hal inilah yang menimbulkan rasa kuatir akan efek negatif yang akan menimpa
individu, organisasi maupun perusahaan.

B. KONSEP RISIKO
Penanggulangan risiko harus secara komprehensif dan tidak bisa dilakukan secara
parsial, menurut Djojosoedarso (2003) terdapat beberapa cara yang bisa dilakukan untuk
meminimalkan risiko kerugian, yaitu :
1. Melakukan pencegahan dan pengurangan terhadap kemungkinan terjadinya
peristiwa yang menimbulkan kerugian seperti membangun gedung dengan
material yang anti terbakar agar mencegah terjadinya bahaya kebakaran,
memagari mesin-mesin untuk menghindari kecelakaan kerja, melakukan
pemeliharaan dan penyimpanan yang baik terhadap bahan dan hasil produksi
untuk menghindari risiko pencurian, pendekatan persuasif terhadap karyawan
untuk menghindari pemogokan kerja.
2. Melakukan retensi, yaitu mentolerir membiarkan terjadinya kerugian dan untuk
mencegah terganggunya operasi perusahaan akibat kerugian tersebut disediakan
sejumlah dana untuk menanggulangin seperti, pos biaya lain-lain dan biaya tak
terduga dalam anggaran perusahaan.
3. Melakukan pengendalian terhadap risiko,seperti melakukn hedging(perdagangan
berjangka) untuk menanggulangi risiko kelangkaan dan fluktuasi harga bahan
baku/pembantu yang diperlukan.
4. Mengalihkan atau memindahkan risiko kepada pihak lain, yaitu dengan cara
mengadakan kontrak pertanggungan dengan perusahaan asuransi terhadap risiko
tertentu, dengan cara membayar sejumlah premi asuransi yang telah ditetapkan .
agar nantinya perusahaan asruansi yang akan mengganti kerugian jika suatu saat
terjadi kerugian sesuai dengan perjanjian yang disepakati.

Seorang manajer risiko mempunyai tugas yang berkaitan atau berhubungan dengan
segala upaya untuk menentukan cara-cara yang terbaik dalam menanggulangi kerugian
seminimal mungkin.
Tentunya dalam mempelajari manajemen risiko dapat dilihat dalam dua sisi seperi yang
dikemukakan oleh Djojosoedarso (2003) :
1. Seseorang sebagai anggota organisasi atau perusahaan, terutama sebagai manajer
akan dapat mengetahui cara-cara yang tepat untuk menghindari atau mengurangi
besarnya kerugian yag dialami perusahaan, sebagai akibat dari ketidakpastian
terjadinya suatu peristiwa yang merugikan (peril).
2. Seseorang sebagai pribadi :
a) Dapat menjadi seorang manajer risiko yang profesional dalam jangka waktu
yang relatif lebih cepat daripada yang belum pernah mempelajarinya
b) Dapat memberikan kontribusi yang bermanfaat bagi manajer risiko dari
perusahaan dimana yang bersangkutan menjadi anggota
c) Dapat menjadi konsultan manajemen risiko, agen asuransi, pedagang
perantara, penasihat penanaman modal, konsultan perusahaan yang tidak
mempunyai manajer risiko dan sebagainya
d) Dapat menjadi manajer risiko yang profesional dari perusahaan asuransi,
sehingga akan lebih meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui program
asuransi yang disusun secara tepat
e) Dapat lebih berhati-hati dalam mengatur kehidupan pribadinya sehari-hari.

Manfaat manajemen risiko


Manajemen risiko dapat memberikan manfaat yang lebih luas bagi kehidupan yaitu bagi
keluarga, perusahaan dan masyarakat :
1. Keluarga
Masa depan keluarga menjadi tanggung jawab seorang kepala keluarga terhadap istri
dan anak-anaknya dimasa depan, tanpa persiapan yang matang dalam menghadapi
segala kemungkinan risiko maka dipastikan keluarga akan mengalami masalah secara
financial maunpun non financial, berikut manfaat pengetahuan manajemen risiko
untuk keluarga :
a) Melindungi keluarga dari segala kerugian-kerugian besar
b) Membantu mengurangi pengeluaran anggaran rumah tangga untuk membayar
kerugian yang terjadi karena telah membayar premi kepada perusahaan
asuransi untuk mengalihkan risiko kepada perusahaan asurani tersebut.
c) Fokus pada pengembangan karir karena keluarga merasa aman telah terlindung
dari risiko kesehatan dan kecelakaan diri
d) Ketenangan dari dalam diri atas kekwatiran ancaman risiko kerugian

2. Perusahaan
Banyak perusahaan menugaskan secara khusus seorang manajer risiko untuk
menangangi masalah yang berhubungan dengan kemungkinan-kemungkinan potensial
terhadap risiko, adapun manfaat tersebut yaitu :
a) Evaluasi dan program penanggulangan risiko
b) Pelaksanaan program penanggulangan risiko dapat memberikan sumbangan
langsung kepada upaya peningkatan keuntungan perusahaan.
c) Pelaksanaan program penanggulangan risiko yang berhasil dapat
menyumbangnkan secara tidak langsung terhadap pencapaian keuntungan
perusahaan melalui :
1) Keberhasilan dalam mengelola sebuah risiko murni akan memberikan
keyakinan dan ketenangan hati kepada pimpinan, pengurus, pemegang
saham dan pihak internal didalam perusahaan, sehingga dapat
membantu meningkatkan kemampuan untuk menganalisa dan
menyimpulkan risiko spekulatif yang tidak bisa dihindari sehingga efek
dari risiko spekulatif ini bisa dikurangi.
2) Adanya kondisi yang lebih baik dan kesempatan yang memungkinkan
yang memungkinan akan mendorong segenap pihak internal
perusahaan untuk memperbaiki kualitas keputusan, dengan lebih
memperhatikan pekerjaan, terutama yang sifatnya spekulatif.
3) Berdasarkan hasil evaluasi pengelolaan risiko maka asumsi yang
digunakan dalam menangani pekerjaan yang sifatnya spekulatif akan
lebih bijaksana dan lebih efisien.
4) Karena masalah ketidakpastian sudah tertangani dengan baik oleh
manajer risiko maka akan dapat mengurangi keragu-raguan dalam
pengambilan keputusan yang dapat mendatangkan keuntungan.
5) Melalui perencanaan yang matang terutama yang menyangkut tentang
pengelolaan risiko, maka akan dapat melindungi timbulnya hal-hal
yang dapat menganggu kelancaran operasi perusahaan seperti
kegagalan pembayaran kepada pemasok bahan baku, sehingga pasokan
terganggu untuk proses produksi.
6) Dengan diperhatikan unsur ketidakpastian, maka perusahaan akan
mampu menyediakan sumber daya lainnya yang bisa membantu
perusahaan untuk tumbuh dan berkembang.
7) Akan mendapatkan kepercayaan yang lebih besar lagi dari berbagai
pihak yang terkait dengan operasional perusahaan seperti : perbankan,
pemasok bahan baku, supplier dan semua pihak eksternal yang
berhubungan langsung maupun tidak langsung dengan perusahaan.
d) Kesuksesan mengelola risiko murni juga dapat membantun pihak lain seperti
karyawan perusahaan, memberikan tanggung jawab sosial kepada masyarakat
yang pada akhirnya masyarakat juga ikut menjaga perusahaan tersebut karena
telah terjalinnya rasa kenyamanan antara kedua pihak. Fahmi (2015)
menyebutkan bahwa dalam mengelola risiko dapat dilakukan 4 (empat) cara
yaitu memperkecil risiko, mengalihkan risiko, mengontrol risiko dan
pendanaan risiko.

3. Masyarakat
Masyarakat sangat awam terhadap manajemen risiko, tentunya ini dibantu oleh
perusahaan yang ada disekitar masyarakat, karena secara tidak langsung perusahaan
yang menerapkan penanggulangan risiko dapat memberikan manfaat bagi masyarakat
seperti :
a) Pencegahan yang maksimal terhadap segala kemungkinan pemogokan masal
para buruh akan menghindarkan masyarakat dari huru-hara sosial akibat
pemogokan tersebut.
b) Penangan limbah sesuai dengan AMDAL (Analisa Mengenal Dampak
Lingkungan) dapat melindungi lingkungan dari pencemaran limbah dari
kegiatan operasional perusahaan, sehingga kehidupan masyarakat tidak
terganggu.

Istilah-Istilah Dalam Manajemen Risiko


1. Peril
Peril merupakan sebuah peristiwa atau kejadian yang menyebabkan kerugian
langsung. Seperti : banjir, kebakaran, pencurian, kecelakaan dan lainnya
2. Hazard
Prasetya (2016) menyatakan bahwa hazard merupakan prilaku sembrono dari
seseorang karena merasa ada pihak lain yang menanggung risiko yang timbul akibat
perbuatannya tersbeut. Hazard merupakan keadaan yang memperbesar atau
memperkecil untuk terjadinya peril. Seperti : dimusim kemarau dilakukan
pembakaran hutan, akibatnya akan terjadi kebakaran secara luas seperti yang pernah
terjadi di Provinsi Riau. Ada beberapa macam hazard, yaitu :
a) Physical hazard, sebuah keadaan yang memperbesar kemungkinan terjadinya
peril yang sumbernya dari karakteristik fisik objek. Hal ini coba diantisipasi
dengan melakukan pencegahan-pencegahan seperti lokasi proyek bangunan
diwajibkan menggunakan helm proyek, dilarang masuk bagi yang tidak
berkepentingan.
b) Moral hazard, sebuah keadaan ataupun kondisi seseorang yang memperbesar
kemungkinan terjadinya peril, yang bersumber pada sikap mental, cara
pandang hidup, kebiasaan-kebiasaan sehari-hari. Contohnya sikap ceroboh dan
tidak hati-hati dalam berkendaraan yang menyebabkan terjadinya kecelakaan.
c) Morale hazard, sebuah keadaan atau kondisi seseorang yang memperbesar
kemungkinan terjadinya peril, segala sumbernya bisa pada perasaan dari dalam
diri karena terpengaruh keadaan. seperti seseorang yang telah
mengasuransiakn mobilnya, cenderung ceroboh dalam berkendaraan karena
berpikiran bahwa nantinya juga akan ada asuransi yang akan mengganti segala
kerusakan.
d) Legal hazard, sebuah perbuatan yang mengabaikan segala peraturan dan
undang-undang yang berlaku, sehingga memperbesar kemungkinan terjadinya
peril. Seperti perusahaan yang mengabaikan peraturan ketenagakerjaan yang
tidak memberikan upah minimum kepada karyawan.
3. Exposure
Sebuah keadaan atau objek yang mengandung kemungkinan terkena peril, seperti
rumah ditepi sungai akan mudah terkena banir ataupun hanyut tergerus tepian sungai
yang longsor, gudang penyimpanan bahan bakar didekat pemukiman penduduk akan
mudah terbakar sehingga harus dibangun jauh dari rumah penduduk untuk
menghindari risiko kebakaran.
4. Kemungkinan atau Probabilitas
Sebuah keadaan yang melihat dimasa akan datang tentang segala kemungkinan
terjadinya peristiwa. Untuk pengelolaan risiko terutama yang menimbulkan kerugian
maka harus diantisipasi secara serius. Besar atau kecilnya kemungkinan terjadinya
kerugian dapat diperhitungkan secara statistik dan inilah yang disebut probabilitas.
5. Hukum bilangan besar (The Law Of The Large Numbers)
Sebuah hukum yang berkaitan dengan peramalan atau perkiraan besarnya
kemungkinan terjadinya peril, dengan semakin besar jumlah exposure yang
diramalkan maka akan semakin cermat hasil peramalan yang diperoleh. Artinya
semakin banyak nasabah asuransi maka semakin banyak terkumpul premi yang
nantinya premi itu digunakan untuk membayar kerugian salah satu nasabah.

Contoh :
Dengan perkiraan seperti 1 : 1000 artinya dengan mengumpulkan premi dari 1000
nasabah x Rp 1.000.000,- (premi) maka terkumpul Rp 1.000.000.000,- (satu milyar
rupiah), kemudian diperkirakan 1 orang nasabah mengalami kerugian sebesar Rp
100.000.000,- (seratus juta rupiah). Maka masih bisa dibayarkan oleh pihak asuransi
dengan dana yang terkumpul tersebut. Diluar pengeluaran dari pihak asuransi untuk
biaya operasional mereka seperti gaji karyawan, biaya pemasaran, listrik, bangunan
dan lainnya.

C. PENYEBAB MUNCULNYA RISIKO


Sehebat apapun sebuah sistem dan seorang pemimpin tentunya tidak akan luput risiko,
terjadinya sebuah risiko bukan karena kesalahan sebuah sistem atau pemimpin yang kurang
profesional atau lalai dalam perannya sebagai controlling. Namun hal ini lebih disebabkan
oleh ketidakmampuan untuk menyisipkan perubahan-perubahan yang mempengaruhi
lingkungan :
1. Lingkungan internal perusahaan
Budaya, karena budaya merupakan faktor internal yang paling dominan yang akan
mempengaruhi perusahaan dalam membuat kebijakan dan strategi, membuat struktur
aktivitas bisnis, mengidentifikasi, menilai dan merespon risiko (Tunggal, 2016)
Pemimpin, Seorang pemimpin perusahaan adalah penanggung jawab utama dalam
segala aktifitas perusahaan dan dibantu oleh beberapa manajer sesuai dengan bidang
divisi tugas, maka dari itu seorang pemimpin perusahaan harus memiliki pengetahuan
teknik dan non teknis seperti :
a) Kemampuan mengelola produksi (teknis)
b) Kemampuan negosiasi dalam penjualan, pembelian dan perjanjian kemitraan
yang sifatnya strategis dengan berbagai pihak yang berkepentingan.
c) Kemampuan membaca dan mengkoreksi laporan keuangan
d) Menguasai statistik yang bertujuan untuk memproyeksi keadaan perusahaan
lima tahun sebelumnya dan lima tahun kedepan dengan membaca data-data
statistik perusahaan dan pihak ekternal
e) Kemampuan dalam menjalankan fungsi manajemen seperti : planning,
organizing, directing, controlling plus komunikasi dan mengkoordinasikan
fungsi tersebut dan mampu diimplementasi oleh jajarannya.

Bahan baku,Selain itu terdapat kesalahan yang berhubungan dengan bahan baku,
bahan pembantu, bahan pendukung dalam jumlah tertentu dan untuk periode tertentu.
Maka jauh sebelumnya perlu diperkirakan kemungkinan pengadaan bahan tersebut
yang meliputi, Harga, kualitas, jangka waktu pengiriman, metode pembayaran, dan
jaminan ketersedian bahan.
Peralatan, hal ini juga berperan penting dan membutuhkan ketelitian dalam proses
produksi dan harus ada pengelompokan :
a) Mesin utama pabrik
b) Peralatan mekanik
c) Peralatan elektonik
d) Peralatan angkutan
e) Peralatan manual

Karyawan, dalam memilih karyawan disesuaikan dengan kebutuhan produksi pabrik


sehingga mampu mengakomodir segala keinginan perusahaan, beberapa hal yang
harus diperhatikan ketika memilih karyawan untuk produksi :
a) Berapa jumlah karyawan yang dibutuhkan untuk kapasitas produksi tertentu,
misalnya perusahaan menginginkan kapasitas produksi 10.000 unit per hari dan
selayaknya dikerjakan 200 karyawan sementara yang tersedia hanya 150
karyawan, maka perlu penambahan 50 karyawan.
b) Pendidikan dan pengalaman kerja, misalnya untuk sebuah perusahan garmen
membutuhkan karyawan dengan latar belakang pendidikan minimal SMA dan
berpengalaman dibidang yang sama, agar perusahaan tidak terlalu
mengeluarkan biaya lagi untuk melakukan training.
c) Berapa lama jangka waktu kontrak, tidak semua perusahaan mau menjadikan
karyawan ini menjadi karyawan tetap, rata-rata mereka dipekerjakan dengan
status PKWT (Perjanjian Kerja Waktu Tertentu) sesuai dengan jumlah produksi
dan waktu produksi.
d) Gaji yang dibutuhkan, untuk bagian produksi biasanya mereka dibayar dengan
sistem harian (Harian Lepas), ini tergantung kembali berapa kemampuan
bekerja seorang karyawan pabrik berdasarkan jumlah item yang dihasilkan.
Dari sinilah terkadang muncul gejolak didalam perusahaan karena merasa haknya
tidak diakomodir oleh perusahaan.Habis manis sepah dibuang begitulah yang
dirasakan para karyawan, akhirnya mereka melakukan demo menuntut hak seperti
kesehatan, jaminan hari tua, tunjangan hari raya dan hak-hak buruh lainnya. Tak ayal
sering terjadi bentrokan dan kerusakan-kerusakan fasilitas pabrik.

2. Lingkungan masyarakat
Kejadian yang terjadi didalam perusahaan ataupun pabrik otomatis berimbas kepada
masyarakata, karyawan yang melaksanakan demonstrasi dengan melakukan sweping-
sweping keberbagai pabrik untuk mencari karyawan yang masih bekerja pada demo
berlangsung, menimbulkan kegaduhan sosial, kemacetan, sentra-sentra usaha disekitar
demo akan memilih untuk menutup tempat usaha mereka demi menghindari efek
yang lebih besar.
Ditambah lagi jika selama ini perusahaan juga kurang memperhatikan masyarakat
sekitar seperti kurang memberikan program CSR, kebanyakan tenaga kerja diambil
dari luar daerah, bukan masyarakat sekitar atau putra daerah. Maka dengan
demonstrasi tadi malahan masyarakat dan LSM juga ikut menuntut perusahaan.
Hal ini akan semakin parah jika limbah-limbah sisa produksi pabrik yang tidak
dikelola dengan baik karena dibuang begitu saja kesaluran pembuangan bahkan
ditumpuk tidak jauh dari areal pemukiman warga. Dari satu hal saja yang terjadi
dilingkungan masyarakat maka akan dengan mudah menular kepada permasalahan
yang selama ini diabaikan oleh perusahaan. Perlu diingat bahwa dampak sosial
kemarahan masyarakat akan sulit diatasi dan butuh waktu untuk mengembalikan
kepercayaan mereka.

3. Lingkungan bisnis
Biaya, dibutuhkan biaya yang cukup besar untuk operasional perusahan, maka dari itu
dibutuhkan penyusunan anggaran yang tersistematis.

Pasar produksi, begitu dinamisnya perkembangan pasar produksi dari waktu ke


waktu seperti bidang telekomunikasi, transportasi dan lainnya menyebabkan setiap
perusahaan harus mampu beradaptasi dengan perubahan tersebut. Permintaan atas
produk-produk yang ada akan diperebutkan oleh semua pemain dalam industri
tersebut, kita lihat Nokia yang begitu jaya pada tahun 2000-2008, memasuki tahun
2008-2012 masuk blackberry, belum lama blackberry menikmati kejayaannya maka
masuk android ditahun 2012 hingga 2016 dan ini akan terus berkembang. Begitu
cepatnya perubahan pasar dan kebutuhan, membuat perusahaan harus memproduksi
produk yang menunjang mobilitas masyarakat.

Perubahan politik, merupakan dampak dari peralihan kekuasaan dari masa ke masa,
setiap penguasaha akan mengeluarkan kebijakan yang banyak sedikitnya
mempermudah atau memberikan kepada pengusaha penyuplai selama kampanye. Hal
ini berupa kebijakan tarif pajak, izin membuka usaha, mekanisme pasar dan lainnya.

Pertumbuhan otomatisasi, ini tidak akan bisa dihindari ataupun ditahan karena
faktor-faktor pekerjaan manusia untuk mempermudah dan mempercepat proses yang
dilalui, melalui sistem otomatis dan komputerisasi tentunya akan mengurangi
penggunaan tenaga kerja, waktu yang efekti dan efisien dalam penggunaan dana
untuk jangka panjang karena diawalnya memang dibutuhkan dana besar untuk
investasi namun manfaatnya akan dirasakan untuk jangka waktu kedepan.
Keterbatasan bahan baku, tidak selamanya adanya jaminan tersedianya bahan baku
karena bahan baku yang sifatnya mineral akan habis pada masa tertentu seperti
batubara, batu kapur untuk bahan semen. Jika tidak segera dibuatkan rencana supply
bahan baku dari sumber lainnya hal ini akan menimbulkan gangguan financial dimasa
depan.

Perubahan ekonomi, sebuah negara tidak akan terlepas dari permasalahan krisis
ekonomi, bahkan negara sebesar Amerika saja bisa dilanda krisis ekonomi. Lemahnya
nilai tukar dan inflasi adalah hal yang menakutkan karena ini sepertinya paket krisis
ekonomi yang selalu menghantui. Terutama jika bahan baku bersumber dari luar
negeri maka akan mempengaruhi biaya produksi.

Bencana alam, adalah faktor yang diluar kendali manusia yang datang tidak bisa
diprediksi. Seperti Tsunami yang terjadi di aceh tahun 2004 mengakibatkan kerugian
materi yang cukup besar, butuh waktu berbulan-bulan untuk mengembalikan kondisi
ekonomi seperti semua. Kemudian jika terjadi banjir yang menimpa perusahaan bisa
merusak inventaris perusahaan seperti : mobil, komputer, meja dan lainnya. Untuk
bahan baku produksi yang terbuat dari bahan mudah rusak terkena air seperti bahan
MDF, triplek, papan kayu, kardus-kardus dan lainnya.

Pertanyaan untuk diskusi


1. Jelaskan Secara umum risiko yang ada disekitar kita !
2. Jelaskan perbedaan risiko berdasarkan sifat, dapat dialihkan atau tidak dan faktor
penyebabnya risiko secara lengkap dengan contoh !
3. Begitu banyaknya risiko disekitar kita, saudara jelaskan bagaimana langkah dalam
meminimalisir risiko tersebut !
4. Manajemen risiko bukan hanya bermanfaat bagi perusahaan tetapi juga bagi keluarga
dan masyarakat, jelaskan !
5. Hazard merupakan sebuah keadaan yang memperbesar atau memperkecil timbulnya
peril, apa saja hazard tersebut !
6. Risiko bisa ditimbulkan dari internal perusahaan, masyarakat dan bisnis, bagaimana
saudara menjelaskannya !

Anda mungkin juga menyukai