Anda di halaman 1dari 18

MAKALAH

SUMBER DAYA MODAL, TEKNOLOGI DAN KELEMBAGAAN 1

Disusun oleh
Kelompok :1
Nama :

1. Delvin Yuhadi (2120602091)


2. Hadi Prayoga Wiratama (2120602089)
3. M. Gilang Pratama Putra (2120602095)
4. Yogi Takur (2120602078)

Dosen Pengampu :
HILDA, S.E., M.Si.

PROGRAM STUDI EKONOMI SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI RADEN FATAH
PALEMBANG
TAHUN AJARAN 2022
KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur ke hadirat Allah SWT yang telah memberikan


rahmat dan hidayah-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang
berjudul “Sumber Daya Modal, Teknologi Dan Kelembagaan 1. Terima kasih
kami ucapkan kepada Ibu Hilda, S.E., M.Si yang telah membantu kami baik
secara moral maupun materi.
Terima kasih juga kami ucapkan kepada teman-teman seperjuangan yang
telah mendukung kami sehingga kami bisa menyelesaikan tugas ini tepat waktu.
Kami menyadari, bahwa makalah yang kami buat ini masih jauh dari kata
sempurna baik segi penyusunan, bahasa, maupun penulisannya.
Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang
membangun dari semua pembaca guna menjadi acuan agar penulis bisa menjadi
lebih baik lagi di masa mendatang. Semoga Makalah ini bisa menambah wawasan
para pembaca dan bisa bermanfaat untuk perkembangan dan peningkatan ilmu
pengetahuan.
Palembang, 1 April 2003

Kelompok 1

ii
DAFTAR ISI

COVER ...............................................................................................................................
KATA PENGANTAR ........................................................................................................ ii
DAFTAR ISI ....................................................................................................................... iii
BAB I. PENDAHULUAN .................................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .............................................................................................. 2
1.3 Tujuan ................................................................................................................. 2
BAB II. PEMBAHASAN .................................................................................................... 3
2.1 Peranan Tabungan, Investasi, Dan Asuransi Dalam Pembangunan ............. 3
2.2 Asuransi Dalam Pembangunan Ekonomi ......................................................... 8
2.3 Perubahan Teknologi Komunikasi Dan Perubahan Strategi ......................... 10

BAB III. PENUTUP ............................................................................................................ 14


3.1 Kesimpulan ......................................................................................................... 14
3.2 Saran ................................................................................................................... 14

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................................................... 15

iii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Teori pertumbuhan ekonomi Neo Klasik menyatakan pertumbuhan ekonomi bergantung pada
perkembangan faktor-faktor produksi yaitu, modal, tenaga kerja, dan teknologi. Pertumbuhan
ekonomi adalah bagian penting dari pembangunan sebuah negara, bahkan bisa dikatakan sebagai
salah satu indikator penting untuk menjelaskan bahwa suatu negara itu mampu secara fiansial
atau sejahtera (Sukimo, 1994).

Keberhasilan tidak akan terlihat tanpa adanya hasil riil berupa pertumbuhan dari sesuatu yang
dibangun oleh pemerintah di bidang ekonomi, begitu juga tanpa pertumbuhan eknomi maka
pembangunan suatu negara tidak akan berjalan sebagaimana mestinya. Pada kondisi ini,
pertumbuhan ditandai dengan masuknya dana kedalam sistem ekonomi suatu negara. Masalah
ekonomi dapat dipandang sebagai masalah makro ekonomi dalam jangka panjang, dari satu
priode ke periode lainnya kemampuan suatu negara untuk menghasilkan barang dan jasa akan
meningkat, kemampuan yang meningkat ini karena disebabkan faktor-faktor produksi akan selalu
mengalami pertambahan dalam jumlah dan kualitasnya, investasi akan menambah jumlah barang
modal. Teknologi yang digunakan berkembang, di samping itu tenaga kerja bertambah sebagai
akibat pembangunan penduduk, dan pengalaman kerja dan pendidikan menambah keterampilan
mereka (Kurniawati, 20014).

Sebagai Negara berkembang Indonesia belum mampu untuk menyediakan seluruh dan
pembangunan, salah satu penyebabnya adalah tabungan domestik belum memenuhi investasi
yang dibutuhkan. Kesenjangan antara hubungan domestik dan kebutuhan investasi (Saving
investment gap) yang diperlukan dalam mencapai satu tingkat pertumbuhan ekonomi tertentu,
mengharuskan pemerintah untuk mencari alternative sumber pembiayaan dalam negeri dan juga
mendapatkan sumber-sumber dana dari luar negeri dalam bentuk penanaman modal asing (PMA),
dan penanaman modal dalam negeri (PMDN) (Mulatua, 2015).

1
1.2 Rumusan Masalah

1. Apa Pengertian Peranan Tabungan, Investasi, Dan Asuransi Dalam Pembangunan?

2. Apa saja Manfaat Asuransi Dalam Pembangunan Ekonomi?

3. Apa saja Perubahan Teknologi Komunikasi Dan Perubahan Strategi?

1.3 Tujuan

1. Untuk mengetahui apa Peranan Tabungan, Investasi, Dan Asuransi Dalam


Pembangunan

2. Untuk mengetahui Asuransi Dalam Pembangunan Ekonomi .

3. Untuk mengetahui Perubahan Teknologi Komunikasi Dan Perubahan Strategi

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Peranan Tabungan, Investasi, Dan Asuransi Dalam Pembangunan

Dalam perkonomian suatu negara, tabungan dan investasi merupakan indikator yang dapat
menentukan tingkat pertumbuhan ekonomi. Pembangunan ekonomi di negara-negara berkembang
termasuk di dalamnya pertumbuhan ekonomi yang cukup tinggi, memilik dana yang cukup besar.
Tetapi disisi lain,usaha pengerahan sumber dana dalam negeri untuk membiayai pembangunan
mengahdapi kendala dalam pembentukan modal baik yang bersumber dan penerimaan pemerintah
yaitu ekspor barang dan jasa ke luar negeri, ataupun penerimaan pemerintah melaui pajak.
Pengeluaran konsumsi masyarakat merupakan salah satu variabel makroekonomi Dalam
identitas pendapatan nasional menurut pendekatan pengeluaran, variabel ini lazim dilambangkan
dengan huruf C. Ini dari kata consumption. Pengeluaran konsumsi seseirang adalah bagian dari
pendapatannya yang dibelanjakan Bagian pendapatan yang tidak dibelanjakan disebut tabungan,lazim
dilambangkan dengan huruf S, inisial dari kata saving. Apabila pengeluaran-pengeluaran konsumsi
semua orang dalam suatu negara dijumlahkan maka hasilnya adalah pengeluaran konsumsi masyarakat
negara yang bersangkutan.
Di lain pihak jika tabungan semua orang disuatu negara dijumlahkan.maka hasilnya adalah
tabungan masyarakat negara tersebut. Selanjutnya, tabungan masyarakat bersama-sama dengan
tabungan pemrintah membentuk tabungan nasional. Yang terakhir ini, tabungan nasional merupakan
sumber dana investasi. Konsumsi seseorang berbanding lurus dengan pendapatannya secara
makroagregat, pergelaran konsumsi masyarakat berbanding lurus dengan pendapatan nasional.
Semakin besar pendapatan, semakin besar pula pengeluaran konsumsi. Perilaku tabungan juga begitu.
Jadi, bila pendapatan bertambah, baik konsumsi maupun tabunngan akan sama-sama bertambah, baik
konsumsi atapun tabungan akan sama-sama bertambah. Perbandingan besarnya tambaha pengeluaran
konsumsi terhadap tambahan pendpatan disebut hasrat marginal untuk berkonsumsi (marginal
propensity to consume, MPC), sedangkan nisbah besarnya tambahan tabungan terhadap pendapatan
dinamakan hasrat marginal untuk menabung (marginal propensity to save, MPS). Pada masyarakat
yang kehidupan ekonominya relatif belum mapan, biasanya angka MPC mereka relatif kecil. Artinya,
jika mereka memperoleh tambahan pendapatan, maka sebagian besar tambahan pendapatan itu akan
teralokasikan untuk konsumsi. Hal sebaliknya berlaku pada masyarakat yang kehidupan ekonominya
sudah relatif lebih mapan.
Tenaga beli seseorang tergantung atas dua unsur pokok yaitu pendapatan yang dibelanjakan
dan harga barang yang diperlukan atau dikehendaki. Apabila jumlah pendpatan yang dpat dibelanjakan
oleh seseorang berubah maka jumlah barang yang diminta juga akan berubah. Demikian pula halnya

3
harga barang yang dikehendaki juga berubah. Secara matematis pengearuh perubahan harga
danpendapatan bersama-sama terhadap jumlah barang yang diminta dapat diketahui secara serentak
Krisis ekonomi indonesia yang melanda indonesia pada pertengahan tahun 1997 yang
kemudian menjaddi krisis multidimensi berdampak kondisi indonesia secara umum tidak hanya
terhadap sektor ekonomi saja. Nilai tukar rupiah yang terdepresiasi sangat tajam, inflasi yag
tinggi.menurunnya kepercayaan investor untuk berinvestasi di indonesia, merupakan beberapa akibat
dari krisis ekonomi tersebut. Lambat laun, dengan beberapa kali perubahan struktur politik dan
penerapan kebijakan-kebijakan oleh pemerintah, kondisi indonesia menunjukan perubahan yang lebih
baik dan kondisi perekonomian yang stabil.
Di indonesia untuk membiayai pembangunan nasional yang mencakup investasi domestik,
sumber dananya dapat bersumber dari tabungan nasional dan pinjaman luar negeri. Namun, karena
terbatasnya jumlah dana serta pinjaman yang diperoleh dari luar negeri, maka diperlukan tabungan
nasional yang lebih tinggi sebagai sumber dana yang utama.
1. Pengertian Tabungan
Tabungan sendiri dapat didefinisikan sebagai bagin dari pendapatan yang tidak dibelanjakan
atau digunakan untuk konsumsi. Sedangkan tabungan nasional adalah pendapatan total dalam
perekonomian yang tersisa setelah dipakai. Tabungan swasta terdiri atas tabungan
total,tabungan perusahaan dan tabungan rumah tangga.

Dengan adanya tabungan memungkinkan terjadinya penanaman modal.di mana penanaman


modal akan memperbesar kapasitas produksi perekonomian proses pembentukan modal ini
berjalan melalui tingkatan

• kenaikan volume tabungan maka langsung tergantung kepada kemauan dan


kemampuan diri untuk menabung

• keberadaan lembaga kredit dan keuangan untuk meningkatkan dan menyalurkan


tabungan.

• penggunaan tabungan untuk tujuan investasi dalam barang-barang modal oleh


perusahaan.

2. Peran Tabungan Terhadap Pembangunan Ekonomi Indonesia

Mengikuti kerangka berpikir dari model harrod-domar, di dalam suatu conomi tertutup
(campus sektor luar negeri) dalam kondisi fakenyployment, dan tanpa mobilitas capital,
tabungan menjadi sangat penting bagi pertumbuhan ekonomi, yang mekanismenya lewat
pertumbuhan investasi. Oleh karena itu, investasi dapat dikatakan sebagai fungsi dari
tabungan.

4
Namun studi-studi empiris yang ada menunjukan adanya hubungan positif antara tabungan
dan investasi Hal ini didasarkan kepada beberapa alasan pertama, peningkatan produktifitas
dan shocks lainnya memberikan efek yang sama terhadap tabungan dan investasi yang
diinginkan. Sekalipun dalam kondisi di mana mobilitas capital antarnegara sempuma. Kedua,
peningkatan tabungan domestis akan membuat investasi meningkat. Ketiga, melindungi
sumber pajak domestik neraca pembayaran luar negeri.

Hubungan antara pertumbuhan GDP dan tingkat tabungan tidak hanya positif tetapi juga
signifikan. Dengan kemajuan teknologi dan akumulasi SDM (human capital) pertumbuhan
ekonomi secara permanen.tabungan dan pendapatan mempunyai hubungan dua arah.
Pendapatan meningkat tabungan meningkat pertumbuhan ekonomi pendapatan meningkat.

3. Pengaruh Tabungan Terhadap Pertumbuhan

Model solow menunjukan bahwa tingkat tabungan adalah determinan penting dari persediaan
modal pada kondisi steady-state. Dengan kata lain, jika tingkat tabungan tinggi.maka
perekonomian akan mempunyai persediaan modal yang besar dan tingkat output yang tinggi,
serta sebaliknya. Dasar dari model solow inilah yang kemudian banyak dikaitkan dengan
kebijakan fiskal. Defisit anggaran yang terjadi terus-menerus dapat mengurangi tabungan
nasional dan menyusutkan kemampuan berinvestasi. Konsekuensi dalam jangka panjang yakni
rendahnya persediaan modal dan pendapatan nasional.

Dalam kaitannya dengan tingkat pertumbuhan.menurut solow, tingkat tabungan yang lebih
tinggi hanya akan meningkatkan pertumbuhan untuk seentara sampai perekonomian mencapi
kondisi steady-state baru yang lebih tinggi dari sebelumnya. Jika perekonomian
memperhatikan tingkat tabungan yang tinggi. maka hal itu hanya akan mempertahankan
persediaan modal yang besar dan tingkat output yang tinggi tanpa mempertahankan tingkat
pertumbuhan yang tinggi.

4. Peranan Investasi dan Penanaman Modal Dalam Negeri

Pertumbuhan ekonomi adalah bagian penting dari pembangunan sebuah negara, bahkan bisa
dikatakan sebagai salah satu indikator penting untuk menjelaskan bahwa suatu negara itu
mampu secara finansial atau sejahtera. Keberhasilan tidak akan terlihat tanpa adanya hasil riil
berupa pertumbuhan dari sesuatu yang dibangun oleh pemerintah di bidang ekonomi, begitu
juga tanpa pertumbuhan ekonomi maka pembangunan suatu negara tidak akan berjalan
sebagaimana mestinya. Pada kondisi ini,pertumbuhan ditandai dengan masuknya dana
kedalam sistem ekonomi suatu negara.

Begitu pentingnya peran dan dukungan dari investasi terhadap kelanjutan pembangunan dan
pertumbuhan ekonomi di indonesia sangat disadari betul oleh pemerintah. Sebab,sejumlah
5
proyek infrastruktur membutuhkan dukungan dana yang besar,bukan hanya infrastruktur
ekonomi tetapi juga infrastruktur bidang sosial dan kehidupan masyarakat. Peran serta dan
dukungan nonmateril pun dibutuhkan, di semua level pemerintahan pusat dan daerah, serta
disemua level masyarakat kota dan pedesaan.

Permasalah yang muncul kemudian adalah perubahan dan perbaikan tidak hanya bisa
digantungkan pada besarnya dana yang masuk tetapi juga kesiapan/kualitas internal. Peran
pemerintah baik pusat maupun daerah sangat penting nilai jual daerah terhadap investor sangat
ditentukan oleh kondisi daerah dan nasional.

Berdasarkan hal-hal diatas perlu kiranya untuk menyimak kembali kondisi kebijakan investasi
yang dijalankan oleh pemerintah selama ini. Berkaitan dengan tujuan perbaikan dan
perubahan peekonomian indonesia beserta sejumlah permasalahan yang mengikutinya.

Peran penanaman Modal Asing, peran modal asing dalam perkonomian atau pertumbuhan
ekonomi sampai saat inimasih diperdebatkan,baik mengenai intensitas maupun arahnya.
Menurut Michael F Todaro (1994) terdapat dua kelompok pandangan mengenai modal asing
Pertama, kelompok yang mendukung modal asing mereka memandang modal asing sebagai
pengisi kesenjangan antara persediaan tabungan devisa,penerimaan pemerintah keterampian
manjerial.serta untuk mencapai tingkat pertumbuhan. Kedua, kelompok yang menentang
modal asing dengan perusahaan multinasionalnya, berpendapat bahwa modal asing cenderung
menurunkan tingkat tabungan dan investasi domestik.

Investasi, investasi adalah penanaman modal untuk biasanya berjangkapanjang dengan


harapan mendapatkan keuntungan di masa yang akan datang sebagai kompensai secara
profesional atas penundaan konsumsi dampak inflasi dan resiko yang ditanggung. Keputusan
investai dapat dilakukan individu,dari investasi tersebut yang dapat berupa capital gain/loss
dan yield. Alasan seorang investor

melakukan investasi adalah untuk mendapatkan kehidupan yang lebih baik di mmasa yang
akan datang serta untuk menghindaari merosotnya nilai kekayaan yang dimiliki,

Peranan modal dalam meningkatkan PNB (pendapatan nasional bruto), penanaman modal
adalah kegiatan yang dilakukan penanam modal yang berhubungan dengan keuangan dan
ekonomi dengan harapan untuk mendapatkan keuntungan di masa depan. Penanaman modal
berperan sebagai sarana investasi yang melibatkan seluruh potensi masyaraka,baik yang
berada di dalam negeri maupun diluar negeri dengan cara penanaman modal dalam negeri dan
modaal itu dapat berupa modal sendiri ataupun modal bersama.

Pendapatan nasional sering digunakan sebagai indikator ekonomi dalam hal menetukan
tingkat perkembangan atau pertumbuhan perekonomian, mengukur keberhasilan suatu negara
6
dalam mencapai tujuan pembangunan ekonominya,serta membandingkan tingkat
kesejahteraan masyarakat.

Penanaman modi dalam negeri, peranan modal dalam negeri sangat penting abgi pertumbuhan
ekonomi negara. Melihat perekonomian indonesa masih rendaah akibat krisi yang melanda
membuat pemrintah terdorong untuk mencari sumber-sumber pembiayaan pembangunan baik
yang berasal dari dala maupun luar negeri.

Kedudukan penanaman modal dalam negeri yang terpenting adalah pendapatan nasional
karena dapat memanfaatkan kekayaan yang dimiliki oleh pihak negara. Fungsi serta
kedudukannya juga sangat penting karena merupakan aset negara untuk meningkatkan
pendapatan dan pertumbuhan negara fungsinya adalah untuk pengumpulan
pengelolaan.perencanaan, dan perumusan kebijakan teknis bidang penanaman modal.

5. Penanaman Modal Asing

Modal asing meupakan salah satu sumber yang menjadi sasaran pemerintah untuk membantu
proses pertumbuhan ekonomi di indonesia dan juga merupakan kekayaan devisa negara.
Modal asing juga sebagai pengisi kesenjangan antara persediaan tabungan devisa,penerimaan
pemerintah keterampilan manajerial serta untuk mencapai pertumbuhan.

6. Pengaruh Investasi dan Tabungan Terhadap Pertumbuhan Ekonomi

Pertumbuhan ekonomi disuatu negara adalah masalah perekonomian jangka panjang. Selain
itu pertumbuhan ekonomi di suatu negara juga bisa dijadikan alat ukur untuk melihat atau
mengukur atau menganalisis tingkat perkembangan perekonomian di negara tersebut.
Pertumbuhan ekonomi di suatu negara bisa disebabkan oleh banyak faktor. Bagi negara-
negara maju,mereka bisa mengandalkan hasil produksi barang dan jasa mereka,tapi tidak
menutup kemungkinan pula adanya pinjaman yang mereka lakukan serta adanya investasi.

Menurut Husnan (1996:5) menyatakan bahwa Menurut Husna (1996: 5) menyatakan bahwa
"proyek investasi merupakan suatu rencana untuk menginvestasikan sumber-sumber daya,
baik proyek raksasa ataupun proyek kecil untuk memperoleh manfaat pada masa yang akan
dating". Dan menurut Boediono, investasi adalah pengeluaran oleh sektor produsen untuk
pembelian barang dan jasa untuk menambah stok yang digunakan atau untuk perluasan pabrik.
Sehingga dapat disimpulkan bahwa investasi itu adalah sebuah keputusan untuk menunda
konsumsi sumber daya atau bagian penghasilan demi meningkatkan kemampuan menambah
menciptakan nilai hidup (penghasilan dan/ kekayaan) dimasa mendatang.

Menurut Sadono Sukimo (2000) kegiatan investasi memungkinkan suatu masyarakat terus-
menerus meningkatkan kegiatan ekonomi dan kesempatan kerja, meningkatkan pendapatan

7
nasional dan meningkatkan taraf kehidupan rakyat". Peranan ini bersumber dari 3 fungsi
penting dari kegiatan investasi, yaitu: 1) investasi merupakan salah satu komponen dari
pengeluaran agregat, sehingga kenaikan investasi akan meningkatkan permintaan agregat,
pendapatan nasional dan kesempatan kerja. 2) pertambahan barang modal sebagai akibat
investasi akan menambah kapasitas produksi dan investasi selalu diikuti oleh perkembangan
teknologi. 3) Bentuk-betuk investasi dapat berbentuk macam-macam.

Jadi, investasi adalah sebuah keputusan untuk menunda komsumsi demi meningkatkan
kemampuan sumber daya. Maka ada 3 jenis pengeluaran investasi yaitu: 1) investasi tetap
bisnis yaitu mencakup peralatan dan struktur yang dibeli perusahaan untuk proses produksi, 2)
investasi residensial yaitu investasi yang mencakup rumah baru yang dibeli untuk tempat
tinggal atau disewakan, dan 3) investasi persediaan yaitu mencakup barang-barang perusahaan
yang disimpan digudang, investasi dapat dilakukan dengan cara yang bermacam-macam.
Contohnya adalah seperti berbentuk tabungan, emas, saham, obligasi, dll. Harga emas yang
terus menaik dan hampir tidak pernah menurun, membuat emas bisa dijadikan alat untuk
investasi.

7. Isu Penanaman Modal Asing

Gugatan atas keberadaan freeport di papua tak sepenuhnya mencerminka keinginan


menyelesaikan ganjalan "ekonomi politik" secara wajar. Di negeri ini, banyak orang
menggugat eksistensi freeport yang dianggap merugikan indonesia, tapi umumnya mereka tak
banyak peduli pada dampak riilnya bagi warga papua.

2.2 Asuransi Dalam Pembangunan Ekonomi

1. Peranan

Dalam perkembangannya asuransi ternyata memberikan dampak yang positif kepada


kehidupan sosial ekonomi. Asuransi sangat memberikan manfaat bagi kehidupan sosial
ekonomi masyarakat dan negara. Peranan asuransi sensiri dalam memproduktifkan kegiatan
ekonomi dan sosial adalah:

(1) Melengkapi persyaratan kerdit, apabila seseorang atau pengusaha tertentu


membutuhkan dana bank kreditor, maka biasnya kreditor akan mensyaratkn adany
asuransi bagi barang-barang yan dipakai sebagai jaminan atau ada asuransi untuk
kreditnya itu sendiri.

(2) Mempercepat laju pertumbuhan ekonomi, kontrak-kontrak dalam asuransi


umum/kerugian biasanya mensyaratkan agar premi dibayar dimuka dan dana
tersebut menjadi milik perusahaan asuransi.

8
(3) Mengurangi biaya modal, dalam rangka untuk dapat menarik modal untuk
membiayai bidang-bidang usaha yang berisiko besar,maka tingkat
pendapatan/return/bunga yang akan diberikan kepada pemilik modal harus tinggi
pula.

(4) Menjamin kestabilan peusahaan, apabila suatu perusahaan mengikutsertakan


karyawannya dalam program asuransi.

(5) Mendorong usaha pencegahan, perusahaan asuransi melakukan usaha-usaha yang


sifatnya mendorong perusahaan/individu yang menjadi tertanggung, untuk
melindungi dari bahaya-bahaya kerugian.

(6) Membantu upaya peningkatan konsevasi kesehatan, usaha ini dilakukan untuk
menghindari penyebab timbulnya keruian adalah kampanye-kampanye yang
dilakukan perusahaan

2. Asuransi dan Teori Guna Batas

Melalui pengelompokan resik, perusahaan asuransi berhasil menekan sejauh mungkin


ketidakpastian. Ketidakpastian tersebut akan sangat besar apabil amasing-masing resiko
dipertimbangkan sendiri,tetapi bila resiko tersebut dipertimbangkan secara kelompok (dalam
jumlah yang mewadai), maka ketidakpastiannya dapat ditekan/diperkecil.

3. Faktor-faktor yang Mendorong Timbulnya Usaha Asuransi

Ada beberapa kondisi yang memungkinkan berkembangnya usaha asuransi. kondisi tersebut
antara lain:

(1) Sistem ekonomi masyarakat terbentuk perekonomian bebas,

(2) Masyarakatnya sudah sangat maju dan merupakan masyarakat industri,

(3) Peraturan perundang-undangan sudah terorganisasi dengan baik.

4. Fungsi Asuransi

Disamping sebagai bentuk pengendalian risiko (secara finansial), asuransi juga memiliki
berbagai manfaat yang diklasifikasikan ke dalam beberapa fungsi sebagai berikut: Pertama,
fungsi utama (primer); (a) pengalihan resiko, sebagai sarana atau mekanisme pengalihan
kemungkinan resiko kerugian (chance of loss) dari tertanggung sebagai "Original Risk Bearer"
kepada satu atau beberapa penanggung (a risk transfer mechanism) (b) penghimpun dana,
sebagai penghimpun dana dari masyarakat (pemegang polis) yang akan dibayarkan kepada
mereka yang mengalami musibah, dana yang dihimpun tersebut berupa premi atau biaya
berasuransi yang dibayar

9
oleh tertanggung kepada penanggung dikelola sedemikian rupa agar dana tersebut
berkembang. (c) premi seimbang untuk mengatur sedemikian rupa schingga pembayaran
premi yang dilakukan oleh masing-masing tertanggung adalah seimbang dan wajar
dibandingkan dengan resiko yang dialihkan kepada penanggung (equitable premium).

Kedua, fungsi tambahan (sekunder); (a) ekspor terselubung (invisible export), sebagai
penjualan terselubung komoditas atau barang-barang tak nyata (intangible product) ke luar
negeri. (b) perangsang pertumbuhan ekonomi (stimulus ekonomi), adalah untuk merangsang
pertumbuhan usaha, mencegah kerugian, pengendalian kerugian, memiliki manfaat sosial dan
sebagai tabungan. (c) sarana tabungan investasi dana dan invisible earnings. (d) saranan
pencegah dan pengendalian kerugian

2.3 Perubahan Teknologi Komunikasi Dan Perubahan Strategi

1. Komunikasi Pembangunan

Komunikasi dan pembangunan merupakan dua hal yang saling berhubungan erat, dimana
Siebert. Peterson Schramm (1956) menyatakan bahwa dalam mempelajari sistem komunikasi
manusia, sesorang harus memperhatikan beberapa kepercayaan dan asumsi dasar yang dianut
masyarakat tetang asal usul manusia, masyarakat dan negara.

Everett M.Rogers (1985) menyatakan bahwa, secara sederhana pembangunan adalah


perubahan yang berguna menuju suatu sistem sosial dan ekonomi yang diputuskan sebagai
kehendak dari suatu bangsa. Dia juga menyatakan bahwa komunikasi merupakan dasar dari
perubahan sosial pada suatu bangsa,Pembangunan merupakan proses yang penekanannya pada
keselarasan antara aspek kemajuan lahiriah dan kepuasan batiniah. Maka pembangunan pada
dasarnya melibatkan minimal tiga komponen yaikni komunikator pembangunan bisa aparat
pemerintah atau masyarakat).pesan pembangunan yang berisi ide atau program pembangunan
dan komunikan pembangunan, yaitu masyarakat luas sasaran pembangunan. 1

2. Strategi Komunikasi

Rogers mengatakan, komunikasi tetap dianggap sebagai pepanjangan tangan para perencana
pemerintah dn fungsi utamanaya adalah untuk mendapatkan dukungan masyarakat dan
partisipasi mereka dalam pelaksanaan rencana-rencana pembangunan."2

Effendy (1993) mengatakan strategi baik, secara makro mempunyai fungsi ganda, yaitu: (1)
menyebarluaskan pesan komunikasi bersifat informayif, persuasif. dan instruktif secara
sistematik kepada sasaran untuk memperolah hasil yang optimal. (2) menjembatani "cultural

1
Everett M. Rogers, dan shoemaker,F.Ployd,Komunikasi Sambung Rasa(jakarta pustaka sinar
Harapan,1981),hlm.37.
2
Ibid. Hlm 40.
10
gap" akibat emudahan diperolehnya dan kemudahan dioperasionalkannya media massa yang
begitu ampuh, yang jika dibiarkan akan merusak nilai- nilai budaya.3

3. Strategi Komunikasi Efektif

Adapun strategi yang efektif dalam penyampaian komunikasi pembangunan antara lain:

a. Planning

Strategi komunikasi yang efektif selalu diawali oleh perencanaan yang solid dan matang (planning)
yaitu kunci bagi keberhasilan proyek tujuan. Ada tiga jenis planning yang harus dipertimbangkan
dalam strategi komunikasi di era digital saat ini, yaitu:

• Organizational planning, yaitu terkait dengan siapa-siapa saja yang bertanggung jawab
melakukan tindakan-tindakan apa saja untuk misi komunikasi.

• Communications planning, yaitu terkait penentuan cara-cara yang digunakan untuk


mengomunikasikan pesan.

• Technology planning yaitu terkait alat bantu teknologis untuk menyampaikan pesan.

b. Sasaran dan tujuan

Pesan harus diciptakan sejelas-jelasnya dan Onong Uchjana Effendy i sasaran yang dituju, lalu pesan
yang disampaikan dengan metode yang tertentu supaya bisa sampai ke publik yang kita bidik.

c. Pembentukan pesan

Pembentukan pesan dengan sedemikian rupa sehingga menjadi perhatian publick juga menjadi salah
satu strategi efektif dalam komunikasi untuk mencapaitujuan yang diinginkan.

d. Medis choices

Memilih jenis media yang paling cocok untuk menyampaikan pesan dan menjangkau audiens
merupakan langkah yang harus diambil. Karena jika tepat audiens akan sangat cepat memahami pesan
yang diberikan

e. Evaluasi

Strategi komunikasi yang efektif selalu mempertimbangkan evaluasi,namun yang satu ini sering kali
terabaikan. Kalau hasilnya bagus, orang cenderung tidak melakukan evaluasi, tapi kalau hasil akhirnya
kurang bagus baru orang berpikir tentang evaluasi.

4. Konsep Komunikasi Pembangunan

3
Onong Uchjana Effendy, Peranan Komunikasi Masaa Dalam Pembangunan,( Yogyakarta, Gadjah Mada
University, 1987), hlm 23.
11
Dalam strategi komunikasi mengenai isi pesan tentu sangat menentukan efektivitas komunikai. Wilbur
Schramm mengatakan bahwa agar komunikasi yang dilancarkan dpat lebih efektif,maka pesan yang
disampaikan harus memenuhi syarat sebagai berikut: (1) pesan harus dirancang dan disampaikan
sedmikian rupa sehingga dapat menarik perhatian sasaran dimaksud. (2) pesan harus menggunakan
tanda-tanda yang tertuju keppada pengalaman yang sama antara sumber dan sasaran, sehingga sama-
sama dimengerti. (3) pesan harus membangkitkan kebutuhan pribadi pihak sasaran dan menyarankan
beberapa cara untuk memperoleh kebutuhan itu.4

5. Teknologi Komunikasi

Perkembangan teknologi mendorong semakin berkembangnya teknologi komunikasi. Kemajuan


satelit, dan lain- lam tellah membuat jarak bukan lagi suatu halangan untuk berkomunikasi dengan
lainnya teknologi komunikasi diawali dengan penemuan transistor, kemudian berkembang mikrohip,
sistem komunikasi.

Teknologi dapat melakukan penghematan waktu dan jumlah tenaga kerja manusia. Proses teknologi
melalui makna pesan tertulis atau gambar dipindahkan secara elektronis melalui radio telegraph
(telefrint) untuk satu reproduksi yang jauh letaknya. Kemajuan teknologi komunikasi jelas akan
membawa dampak. baik positif maupun negatif terhadap kehidupan sosial budaya masyarakat. Secara
positif akan memberikan kemungkinan terjadinya komunikasi secara lebih baik dn luas jangkauannya.
Namun secara negatif menimbulkan masalah baru yaitu memberikan kemudahan timbulnya
pertentangan sosial dan perubahan sistem nilai, karena adanya perbenturan sistem nilai dalam
masyarakat penerima teknologi yang mempunyai latar belakang yang berbeda.

Bagi bangsa indonesia masalah yang dihadapi berkaitan dengan faktor budaya adalah 5(1) masyarakat
indonesia merupakan majemuk yang terdiri dari beraneka suku bangsa dengan latar
belakangkebudayaan agama, dan sejarah yang berbeda. (2) masyarakat yang majemuk ini sedaang
mengalami pergeseran sistem nilai sebagai akibat pembangunan yang pada hakikatnya merupakan
proses pembaruan di segala sektor kehidupan. (3) derasnya arus informasi dan komunikasi yang
dibawa oleh meddia massa memperlancar kontak-kontak antar kebudayaan. (4) pertambahan
penduduk yang menuntut pertambahan sarana hidup baik dlaam kuantitas, kualitas, maupun variasi.

6. Partisipasi dan Komunikasi

Untuk Dalam berkomunikasi membangkitkan partisipatif masyarakat, Harmoko mengemukakan


bahwa pesan yang disampaikan kepadda khalayak haruslah 6(1) membaca berita hangat yang isinya
cocok dengan kepentingan masyarakat. (2) menggugah hati masyarakat sehingga gagasan dan

4
Ibid, hlm 37.
5
Harmako, Ironi Pembangunan di Negara Berkembang. (lakarta: Sinar Harapan, 1985), hlm.17
6
Ibid, hlm 21
12
perassaan yang disampaikan oleh si pembawa pesan sudah seperti milik si penerima pesan itu sendiri.
(3) menimbulkan dorongan bertindak bagi sasaran khalayak secara spontan dan penuh kesan.

Rogers dan Shoemaker mengatakan bahwa saluran interpersonak massih memegang penting dibanding
dengan media massa, terlebih-lebih di negara- negara yang belum maju dimana kurang tersedianya
media massa yang dapat menjagkau khalayak terutama warga pedesaan, tingginya tingkat buta huruf
dan tidak sesuainya pesan-pesan yang disampaikan dengan kebutuhan masyarakat.

Lazarsfeld mengatakan bahwa mmedia massa hanya merupakan. (1) peliput ganda pesan dan penyebar
ide secara menddatar dan (2) penguat artinya hanya didengar apabila sependapat dengan komunikan.
Jadi saluran interpersonal dipergunakan apabila kita mengharapkan efek perubahan tingkah laku
(behavior change) dari komunikan. Susanto (1988) mengatakan bahwa bentuk-bentuk komunkasi
melaui pertunjukan rakyat/tradisional dimaksud untuk: (1) memudahkan penerimaan pesan-pesan oleh
masyarakat karena disajikan dalam bentuk yang santai dan mudah dipahami bentuk dan lambangnya.
(2) memancing komunikasi ke atas,yaitu pesan-pesan dari rakyat langsung kepada pemerintah dalam
bentuk yang dapat diterima oleh pemerintah.

13
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pembahasan tersebut menunjukkan bahwa Sebagai Negara berkembang Indonesia belum


mampu untuk menyediakan seluruh dan pembangunan, salah satu penyebabnya adalah tabungan
domestik belum memenuhi investasi yang dibutuhkan. Kesenjangan antara hubungan domestik dan
kebutuhan investasi (Saving investment gap) yang diperlukan dalam mencapai satu tingkat
pertumbuhan ekonomi tertentu, mengharuskan pemerintah untuk mencari alternative sumber
pembiayaan dalam negeri dan juga mendapatkan sumber-sumber dana dari luar negeri dalam bentuk
penanaman modal asing (PMA), dan penanaman modal dalam negeri.

3.2 Saran

Dalam penulisan makalah ini masih terdapat beberapa kekurangan dan kesalahan, baik dari
segi penulisan maupun dari segi penyusunan kalimatnya dan dari segi isi juga masih perlu
ditambahkan. Oleh karena itu, kami sangat mengharapkan kepada para pembaca makalah ini agar
dapat memberikan kritkan dan masukan yang bersifat membangun.

14
DAFTAR PUSTAKA

Effendy, Onong Uchiana. 1987. Peranan Komunikasi Massa Dalam Pembangunan. Yogyakarta:
Gadjah Mada University.

Harmoko, Ironi.1985. Pembangunan di Negara Berkembang. (Jakarta: Sinar Harapan,)

Rogers, Everett M dan Shoemaker, F Ployd, 1981. Komunikasi Sambung Rasa,Jakarta: Pustaka Sinar
Harapan.

15

Anda mungkin juga menyukai