Anda di halaman 1dari 5

NAMA : HUSNUL KHATIMAH

NIM : 1992141034

PRODI : AKUNTANSI S1

KELAS :D

MATKUL : EKONOMI MANAJERIAL

PENGUKURAN ANGKA INDEKS

1. Pengertian

Angka indeks merupakan suatu ukuran statistik yang menunjukkan perubahan suatu
variabel atau sekumpulan variabel yang berhubungan satu sama lain, baik pada waktu atau
tempat yang sama atau berlainan. Angka indeks adalah angka relatif yang dinyatakan dalam
persentase.Biasanya untuk kesederhanaan, bentuk persentase bisa dihilangkan.Dalam bidang
ekonomi, pada dasarnya terdapat tiga macam angka indeks.

Angka indeks merupakan sebuah alat angka matematik yang digunakan untuk
menyatakan tingkat harga, volume perniagaan dan sebagainya dalam periode tertentu,
dibandingkan dengan tingkat harga, volume perniagaan suatu periode dasar, yang nilainya
dinyatakan dengan 100.Sedangkan menurut Samsubar Saleh, angka indeks merupakan suatu
analisis data statistik yang terutama ditujukan untuk mengukur berapa besarnya fluktuasi
perkembangan harga dari berbagai macam komoditas selama satu periode waktu tertentu.Dalam
suatu analisis perekonomian, angka indeks mempunyai peranan yang sangat besar, karena dapat
digunakan untuk mengetahui besarnya laju inflasi mapun deflasi yang terjadi di negara tertentu.

2. Jenis – jenis Angka Indeks


1) Angka Indeks Harga (Price Relative)

Indeks harga adalah angka yang menunjukkan perubahanmengenai harga-harga barang, baik
harga untuk satu macam barang maupun berbagai macam barang, dalam waktu dan tempat yang
sama atau berlainan.

2) Angka Indeks Jumlah (Quantity Relative)

Indeks jumlah adalah angka yang menunjukkan perubahanmengenai jumlah barang sejenis atau
sekumpulan barang yang dihasilkan, digunakan, diekspor, dijual, dan sebagainya untuk waktu
dan tempat yang sama ataupun berlainan.
3) Angka Indeks Nilai (Value Relative)

Indeks nilai adalah angka yang dapat dipergunakan untukmengetahui nilai mengenai barang
yang sejenis atau sekumpulan barang dalam jangka waktu yang diketahui.

Contoh soal:
Bila harga barang tahun 2002 adalah Rp8.000,00 per kilogram, kemudian pada tahun 2003
menjadi Rp10.000,00 per kilogram, maka indeks harga barang tersebut pada tahun 2003 adalah
sebagai berikut.

10.000/8.000 x 100% = 125%

Jadi, harga barang pada tahun 2003 mengalami kenaikan sebesar 25%.

3.   Penyusunan Indeks Harga

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam rangkapenyusunan atau perhitungan angka
indeks, yang nantinya dapat digunakan sebagai data yang akurat dan dapat
dipertanggungjawabkan.Adapun hal-hal yang perlu diperhatikan dalam penyusunan angka
indeks atau indeks harga di antaranya sebagai berikut.

a) Perumusan Tujuan Penyusunan Angka Indeks

Penyusunan angka indeks bertujuan untuk mengukur perubahan atau membandingkan perubahan
antara variabelvariabel ekonomi dan sosial. Dalam menyusun angka indeks perlu dirumuskan
tentang apa yang akan diukur, bagaimana cara mengukur, dan untuk apa pengukuran tersebut
dilakukan.

b) Sumber dan Syarat Perbandingan Data

Penyusunan indeks harga selama periode tertentu membutuhkan data, baik jumlah produksi
maupun harga barang dari tahun-tahun yang bersangkutan. Dalam hal ini harus ditentukan
macam-macam barang yang akan dimasukkan dalam penghitungan angka indeks. Kesulitan
utama dalam penyusunan angka indeks adalah memilih komponen yang termasuk sekumpulan
variabel yang akan dipertimbangkan. Misalnya indeks bahan makanan, pilihlah jenis bahan
makanan yang sering digunakan oleh masyarakat umum, akan tetapi pemilihan jenis barang
harus representatif (dapat mewakili). Cara ini biasa disebut judgment sampling (metode sampel).

c) Pemilihan Periode Dasar

Periode dasar atau tahun dasar (base year/basic year) adalah periode atau tahun yang angka
indeksnya 100 atau 100%, sedangkan tahun berikutnya sebagai tahun tertentu (given year).
Adapun cara pemilihan periode dasar dapat kamu lihat pada contoh berikut ini.
4. Metode Penghitungan Indeks
a. Angka Indeks Tidak Tertimbang dengan Metode Agregatif Sederhana

Angka indeks yang dimaksud dalam penghitungan indeks harga tidak tertimbang meliputi indeks
harga, kuantitas, dan nilai.Marilah kita simak pembahasannya masing-masing.
1) Angka indeks harga (price = P)

Keterangan:
IA= indeks harga yang tidak ditimbang
Pn = harga yang dihitung angka indeksnya
Po = harga pada tahun dasar

Contoh:

Berdasarkan data di atas, maka angka indeks harga tahun 2004 adalah:
IA = 1.500/1.300 x 100 = 115,38%

Jadi, harga tahun 2004 mengalami kenaikan sebesar 15,38%.

2) Angka indeks kuantitas (quantity = Q)

Keterangan:
IA = indeks kuantitas yang tidak ditimbang
Qn = kuantitas yang akan dihitung angka indeksnya
Qo = kuantitas pada tahun dasar
Contoh:

Berdasarkan data di atas, maka angka indeks kuantitas tahun 2004 adalah:
IA = 1000/800 x 100 = 125%.

Jadi, pada tahun 2004 terjadi kenaikan kuantitas sebesar 25%.


3) Angka indeks nilai (value = V)

Keterangan:
IA = angka indeks nilai
Vn = nilai yang dihitung angka indeksnya
Vo = nilai pada tahun dasar

b. Angka Indeks Tertimbang


Penghitungan angka indeks tertimbang dapat kamu lakukan dengan beberapa metode.
Simaklah penjelasannya masing-masing pada pembahasan berikut ini.
1) Metode agregatif sederhana
Angka indeks tertimbang dengan metode agregatif sederhana dapat dihitung dengan rumus
seperti di bawah ini.

Keterangan:
IA = indeks harga yang ditimbang
Pn = nilai yang dihitung angka indeksnya
Po = harga pada tahun dasar
W = faktor penimbang

2) Metode Laspeyres
Angka indeks Laspeyres adalah angka indeks yang ditimbang dengan faktor penimbangnya
kuantitas tahun dasar (Qo).

Keterangan:
IL = angka indeks Laspeyres
Pn = harga tahun yang dihitung angka indeksnya
Po = harga pada tahun dasar
Qo = kuantitas pada tahun dasar

3) Metode Paasche
Angka indeks Paasche adalah angka indeks yang tertimbang dengan faktor penimbang kuantitas
tahun n (tahun yang dihitung angka indeksnya) atau Qn.

IP = angka indeks Paasche


Pn = harga tahun yang dihitung angka indeksnya
Po = harga pada tahun dasar
Qn = kuantitas tahun yang dihitung angka indeksnya

4) Metode Drobisch and Bowley


Angka indeks tertimbang dengan Metode Drobisch and Bowley dapat dirumuskan sebagai
berikut.

Keterangan:
D = angka indeks Drobisch
IL = angka indeks Laspeyres
IP = angka indeks Paasche

5) Metode Irving Fisher


Penghitungan angka indeks dengan Metode Irving Fisher merupakan angka indeks yang ideal.
Irving Fisher menghitung indeks kompromi dengan cara mencari rata-rata ukur dari indeks
Laspeyres dan indeks Paasche.

Berdasarkan penghitungan angka indeks Laspeyres dan Paasche, maka dapat dihitung besarnya
indeks Irving Fisher sebagai berikut.
Berarti terdapat kenaikan harga 3,00% pada tahun 2004.

6) Metode Marshal Edgewarth

Menurut metode ini, angka indeks ditimbang dihitung dengan cara menggabungkan kuantitas
tahun dasar dan kuantitas tahun n, kemudian mengalikannya dengan harga pada tahun dasar atau
harga pada tahun n.

KERANGKA KONSEPTUAL DAN NOTASI

Suatu angka indeks di devinisikan sebagai angka rill yang mengukur perubahan dalam satu set
variabel yang berhubungan. Secara konseptual , angka indeks mungkin saja di gunakan untuk
membandungkan atas waktu atau ruang atau keduanya. Angka indeks digunakan untuk menukur
perubahan harga dan kuantitas atas waktu, sekaligus sebaik pengukuran perbedaan dalam levek
antar perusahaan , industri, daerah atau negara.

Angk indeks harga dapat di asosiasikan dengan harga konsumen, harga input dan output, harga
impor dan lain lain, sedangkan angka indeks kualitas mungkin mngukur perubahaan dalam
kuantitas yang di hasilakn atau input yang di gunakan oleh perusahaan atau industri atas waktu
atau antar perusahaan.

NOTASI

Uraian berikut ini menggunakan notasi berikut, anggao Pij dan Yij adalah harga dan Kuantitas,
secara berurutan, harga dan kuantitas dari komoditas ke-i ( i=1,2,3…..,N) dalam periode ke-j
(j=s,t).

Tanpa kehilangan generalisasi, s dan t berhubungan dengan dua perusahaan di samping periode
waktu , dan kuantitas berhubungan dengan input dan output.

Secara konseptual, semua angka indeks mengukur perubahan dalam level dari satu set dari
periode referensi. Periode referensi di notasikan sebagai “ periode dasar” 

Anda mungkin juga menyukai