RESIKO
01 02 03
Elisabeth P. Ta Yustina A.
Muli M. Duka
Gudu
1903020173 1903020064 Kamlasi
1903020066
04 05
Kostarius Baldor Vivi S. Mapada
1910010017 1803020081
Pengertian Pengendalian Risiko
Risiko dapat ditafsirkan sebagai bentuk keadaan ketidakpastian tentang suatu
keadaaan yang akan terjadi nantinya dengan keputusan yang diambil berdasarkan
berbagai pertimbangan pada saat ini.
Menurut Joel G. Siegel dan Jea K. Shim menjelaskan tentang pengertian
tentang analisis risiko adalah proses pengukuran dan penganalisaan risiko disatukan
dengan keputusan keuangan dan investasi.
Jadi, jika ditarik kesimpulan yang dimaksud dengan pengendalian risiko
adalah kegiatan yang membahas tentang bagaimana suatu organisasi menerapkan
ukuran dalam memetakan berbagai permasalahan yang ada dengan menempatkan
berbagai pendekatan manajemen secara komprehensif dan sistematis. Atau lebih
singkatnya adalah suatu tindakan untuk menyelamatkan perusahaan dari kerugian.
Teori Risiko
1) Teori domino (Heinrich, 1959)
Teori ini mengatakan bahwa kecelakaan bisa dilihat sebagai urutan lima tahap berikut
ini :
Lingkungan sosial dan faktor bawaan yang menyebabkan seseorang
berperilaku tertentu (misal mempunyai temperamen tinggi sehingga
gampang marah)
Personal fault (kesalahan individu), dimana individu tersebut tidak
mempunyai respon yang tepat (benar) dalam situasi tertentu.
Unsafe act or physical hazard (tindakan yang berbahaya atau kondisi fisik
yang berbahaya)
Kecelakaan
Cedera-cedera
2) Rantai risiko ( Risk Chain )
Secara umum ada beberapa tujuan risk management dalam perusahaan atau badan
usaha, diantaranya adalah:
1) Melindungi Perusahaan
Mengendalikan Risiko
Analisa Kerugian & Analisa
Hazard
Menentukan Kelayakan Ekonomi
Pemisahan Risiko
Pemindahan Risiko
a) Menghindari Risiko
Pendekatan Engineering
Pendekatan hubungan kemanusiaan
Pendekatan engineering menekankan (human relations)
kepada sebab-sebab yang bersifat fisikal
dan mekanikal misalnya memperbaiki Pendekatan human relation menekankan
kabel listrik yang tidak memenuhi syarat, sebab-sebab kecelakaan yang berasaldari
pembuangan limbah yang tidak faktor manusia, seperti kelengahan, suka
memenuhi ketentuan, konstruksi menghadang bahaya, sengaja tidak
bangunan dan bahan dengan kualitas memakai alat pengaman yang diharuskan,
buruk dan sebagainya. dan lain-lain faktor psikologis.
LANJUTA
N:
Pengendalian Kerugian Menurut Lokasi
Tindakan pengendalian risiko dapat pula diklasifikasikan menurut
lokasi daripada kondisi yang direncanakan untuk dikendalikan. Dr. Haddon
menegaskan bahwa kemungkinan dan keparahan kerugian dari kecelakaan lalu-
lintas tergantung atas kondisi-kondisi dalam :
1.Orang yang mempergunakan jalan
2.Kendaraan
3.Lingkungan umum jalan raya yang melingkupi faktor-faktor seperti desain,
pemeliharaan, keadaan lalu lintas, dan praturan. Konsep Haddon ini dapat
diperluas pemakaiannya untuk bentuk kerugian lain, misalnya :
Kerugian Lokasi
Kerusakan kebakaran terhadap Bangunan
Orang yang menggunakan bangunan itu, dan masyarakat disekitarnya.
Tanggung – gugat produk pemakai produk, pembuat produk-produk
itu dan lingkungan hukum.
LANJUTA
N:
Upaya pencegahan terhadap segala risiko harus selalu ditinjau dari sudut
manfaat dan biayanya yang harusnya bersifat economical feasible. Oleh karena itu,
perlu dilakukan analisis terhadap hal-hal berikut :
a) Biaya yang timbul karena peril (kecelakaan)
Biaya atau kerugian yang timbul karena peril yang sering diperhitungkan atau
dialokasikan lebih rendah dari jumlah yang mungkin terjadi. Hal ini karena adanya
kerugian lain yang tersembunyi, yang tidak terlihat secara langsung pada saat peril
terjadi. Biaya atau kerugian tersebut diantaranya :
1) Biaya karna hilangnya waktu kerja
2) Biaya karna hilangnya waktu kerja pengawai lainya
3) Biaya dari waktu yang terpakai bagi supervisor untuk menyediakan form laporan
kecelakaan dan waktu untuk mengajarkan penganti karyawan yang cedera
4) Biaya yang berkenan rusaknya mesin, peralatan, atau harta lainya
5) Biaya yang berkenan pembayaran gaji karyawan yang pulih dari cedera
6) Hilangnya waktu produksi.
LANJUTAN:
d) Evaluasi Usaha
Pengendalian kerugian di evaluasi dengan menetapkan :
1. Apakah biaya kecelakaan adalah dikurangin dengan
adanya usaha tersebut.
2. Apakah kebijakkan keselamatan (safety policy) dan
prosedur yang di anjurkan oleh manajer risiko ada di
jalankan.
3. Mengukur perubahan-perubahan dalam kerugian dan
biaya untuk pencegahan, misalnya premi asuransi, biaya-
biaya karena peril, frekuensi peril, keparahan kerugian,
yang harus dianalisis secara agregat.
E) PEMISAHAN RISIKO