Anda di halaman 1dari 6

Manajemen Resiko Strategis

Dosen Pengampu Bahrain Pasha Irawan, SE.,MM.

Disusun Oleh :

Muhammad Mahdi

(30402000243)

MJ5D

PROGAM STUDI MANAJEMEN FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS ISLAM SULTAN AGUNG

SEMESTER GASAL TAHUN AJARAN 2022/2023


Manajemen Resiko Strategis

A. Pengertian Manajemen Resiko Strategis


Risiko strategis adalah risiko yang disebabkan oleh adanya penerapan dan
pelaksanaan strategi bank yang tidak tepat, pengambilan keputusan bisnis yang tidak tepat
atau bank tidak mematuhi/ tidak melaksanakan perubahan perundangundangan dan
ketentuan lain yang berlaku. Pengelolaan risiko kepatuhan dilakukan melalui penerapan
sistem pengendalian internal secara konsisten. Indikasi dalam risiko strategi ini dapat
dilihat dari kegagalan dalam mencapai target bisnis yang telah ditetapkan, baik target
keuangan maupun nonkeuangan (Karim, 2013: 277).

Risiko strategis dapat bersumber antara lain dari kelemahan dalam proses formulasi
strategi dan ketidaktepatan dalam perumusan strategi, sistem informasi manajemen (SIM)
yang kurang memadai, hasil analisis lingkungan internal dan ekstrenal yang kurang
memadai, penetapan tujuan strategis yang terlalu agresif, ketidaktepatan dalam
implementasi strategi, dan kegagalan mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis (Rianto,
2013: 223).

Sebelum membahas mengenai definisi manajemen risiko strategi, akan dibahas


sedikit mengenai definisi manajemen risiko dan risiko. “Manajemen risiko didefinisikan
sebagai suatu metode logis dan sistematik dalam identifikasi, kuantifikasi, menentukan
sikap, menetapkan solusi, serta melakukan monitor dan pelaporan risiko yang berlangsung
pada setiap aktivitas atau proses.” 1BI melalui PBI Nomor 13/23/PBI/2011,
mendefinisikan risiko strategi sebagai risiko yang terpisah dari risiko lainnya. Dalam PBI
tersebut, yang dimaksud dengan risiko strategi adalah risiko akibat ketidaktepatan dalam
pengambilan dan/atau pelaksanaan suatu keputusan strategi serta kegagalan dalam
mengantisipasi perubahan lingkungan bisnis.

Manajemen risiko strategi adalah suatu cara menetapkan ukuran dalam memetakan
berbagai permasalahan yang kemungkinan akan terjadinya dampak negatif dari
ketidaktepatan pengambilan keputusan strategi dan kegagalan dalam mengantisipasi
perubahan lingkungan bisnis.

Manajemen risiko strategi merupakan cara mengantisispasi risiko yang antara lain
disebabkan oleh adanya penetapan dan pelaksanaan strategi bank yang tidak tepat,
pengambilan keputusan yang tidak tepat atau bank tidak mematuhi/ tidak melaksanakan
perubahan perundang-undangan dan ketentuan lain yang berlaku. Dari beberapa definisi,
dapat dipahami bahwasanya manajemen risiko strategi yaitu suatu cara menetapkan ukuran
maupun tindakan guna mengantisipasi atau meminimalkan risiko yang disebabkan oleh
ketidaktepatan suatu perusahaan dalam pengambilan keputusan strategi ataupun juga bisa
disebabkan tidak mematuhi perubahan perundang-undangan yang berlaku

B. TUJUAN MANAJEMEN RISIKO STRATEGIS


Tujuan utama manajemen risiko strategi adalah untuk memastikan bahwa proses
manajemen risiko dapat meminimalkan kemungkinan dampak negatif dariketidakpastian
pengambilan keputusan strategis dan kegagalan dalammengantisipasi perubahan
lingkungan bisnis.

C. Sumber Resiko Manajemen Strategis


1. Kesesuaian strategi dengan kondisi lingkungan bisnis,
2. Pengambilan strategi yang beresiko tinggi dan strategi beresiko rendah,
3. Posisi bisnis perusahaan,
4. Pencapaian rencana bisnis perusahaaan.

D. Manajemen Resiko Strategis yang Efektif

1. Membuat perencanaan
Setiap bisnis harus memiliki sebuah perencanaan manajemen risiko yang
solid. Berikut merupakan panduan dalam menyusunnya. Format perencanaan
tersebut dapat bervariasi, tergantung kepada kebutuhan perusahaan. Sebuah
perencanaan manajemen risiko untuk perusahaan yang besar dan kompleks dapat
dijalankan dengan mudah dalam ratusan halaman, sedangkan sebuah bisnis kecil
mungkin hanya memerlukan sebuah spreadsheet kecil yang berfokus pada item
utama.
2. Menentukan Bagaimana Menangani Risiko
Jadi pada poin di seri ini, kita telah mengidentifikasi seluruh risiko utama dalam
bisnis kita, memprioritaskannya berdasarkan kecendrungan dan dampak,
dan menilai efektifitas kendali sekarang ini.
Langkah berikutnya adalah menentukan apa yang harus dilakukan pada tiap risiko,
sehingga kita dapat menanganinya dengan baik. Dalam dunia manajemen
risiko,ada 4 strategi utama
1. Menghindarinya.
2. Menguranginya.
3. Memindahkannya
4. Menerimanya.
Setiap strategi memiliki kelebihan dan kekurangannya masing - masing, dan
anda mungkin akan pada akhirnya menggunakan semuanya. Terkadang anda
mungkin perlu menghindari risiko, dan di saat lainnya anda akan ingin
menguranginya, memindahkannya, atau cukup menerimanya. Mari kita lihat apa
maksud istilah tersebut, dan bagaimana memutuskan klasifikasi yang mana yang
akan digunakan pada risiko bisnis anda.
3. Monitor
Titik awalnya adalah perencanaan yang telah ditetapkan. sekarang telah memiliki
sebuah daftar seluruh risiko dalam bisnis, penilaian terhadap kecendrungan dan
dampaknya, sebuah evaluasi terhadap kendali terkini, dan rencana tindakan untuk
menanganinya. contohnya bagaimana tampaknya ketika anda meletakkan
semuanya bersama - sama (klik pada tombol Risko management plan and
register pada bagian akhir halaman).

E. PENERAPAN MANAJEMEN RISIKO STRATEGIS


Penerapan manajemen risiko strategis bagi perusahaan yang ideal meinimalterdiri
atas beberapa cakupan:
1. Adanya pengawasan aktif dewan komisaris dan direksi.
2. Kebijakan dan prosedur manajemen risiko serta penetapan limit risiko.
3. Proses identifikasi, pengukuran, pemantauan, dan pengendalian risiko sertasistem
informasi untuk risiko strategis.
4. Sistem pengendalian intern

➢ Pengawasan Aktif Dewan Komisaris dan Direksi


Perusahaan wajib melakukan penerapan manajemen risiko melalui
pengawasanaktif oleh dewan komisaris, direksi dan dalam penanganan
risiko strategis, perusahaan juga menambahkan beberapa hal dalam tiap
aspek pengawasa aktifoleh dewan komisaris dan direksi, yaitu sebagai
berikut :
• kewenangan dan tanggung jawab dewan komisaris, dan direksi.
• Sumber daya manusia.
• Organisasi manajemen risiko strategis.

➢ Kebijakan dan Prosedur Manajemen Risiko serta Penetapan Limit


Risiko
Perusahaan perlu menambahkan penerapan beberapa hal dalam tiap aspek
dalammelaksanakan kebijakan dan prosedur manajamen risiko serta
penetapan limituntuk risiko strategis yang meliputi hal-hal sebagai berikut:
• Strategi manajemen risiko.
Dalam penyusunan strategi, perusahaan wajib mengevaluasi
posisikompetitif perusahaan di industri. Dalam hal ini perusahaan perlu
untuk:
1) Memahami kondisi lingkungan bisnis, ekonomi, dan
industridimana perusahaan beroperasi, termasuk bagaimana
dampak perubahan lingkungan terhadap bisnis, produk,
teknologi, dan jaringan kantor perusahaan.
2) Mengukur kekuatan dan kelemahan perusahaan terkait
posisi dayasaing, posisi bisnis perusahaan di industri, dan
kinerja keuangan,struktur organisasi dan manajemen risiko,
infrastruktur untukkebutuhan bisnis saat ini dan masa
mendatang, kemampuanmanajerial, serta ketersediaan dan
keterbatasan sumber daya perusahaan.
3) Menganalisis seluruh alternatif strategi yang tersedia
setelahmempertimbangkan tujuan strategis serta toleransi
risiko perusahaan.

• Kebijakan dan prosedur


Perusahaan harus memiliki kebjiakan dan prosedur untuk menyusun
danmenyetujui rencana strategis. Perusahaan harus memiliki kecukupan
untukdapat mendentifikasidan merespon perubahan lingkungan bisnis
Perusahaan harus memiliki prosedur untuk mengukur kemajuan
yangdicapai dari realisasi rencana bisnis dan kinerja sesuai jadwal
yangditetapkan.

• Limit
Limit risiko strategis secara umum terkait dengan batasan
penyimpangandari rencana strategis yang telah ditetapkan, seperti limit
deviasi anggarandan limit deviasi target waktu penyelesaian

F. Pentingnya Manajemen Risiko Strategis Terhadap Perusahaan


Beberapa alasan utama tentang pentingnya peranan strategi manajemen bagi
perusahaan atau organisasi, yaitu:

1. Memberi arah jangka panjang yang akan dituju.


2. Membantu perusahaan atau organisasi beradaptasi pada perubahan-perubahan yang
terjadi.
3. Membuat suatu perusahaan atau organisasi menjadi lebih aktif.
4. Memberi arah jangka panjang yang akan dituju.Membantu perusahaan atau
organisasi beradaptasi pada perubahan-perubahan yang terjadi.Membuat suatu
perusahaan atau organisasi menjadi lebih aktif.
G. Kendala Manajemen resiko Strategis yang paling umum

1. Ketidakmampuan membuat Rencana atau Rencana yang tidak cukup Baik.

Tentu saja tidak semua manajer otomatis memiliki kemampuan


membuat perencanaan. Faktor penyebabnya adalah kurangnya pengalaman,
pendidikan atau bahkan karena diajari atau tidak memiliki pengetahuan tentang
bagaimana membuat rencana yang benar.

2. Kurangnya kotmitmen dalam proses pembuatan rencana.

Mengembangkan sebuah rencana adalah pekerjaan yang membutuhkan pemikiran


yang cukup banyak dan menyita waktu. Kebanyakan manajer beralasan mereka tidak
cukup punya waktu untuk mengikuti proses pembuatan rencana yang cukup panjang, atau
bahkan mereka tidak membuat rencana yang memadai karena sebenarnya
mereka takut gagal tidak mencapai yang mereka targetkan dalam rencana tersebut.

3. Lemahnya informasi.

Karena yang menjadi dasar dari sebuah rencana adalah informasi, maka
bagaimanapun canggihnya seorang manajer dalam teknik pembuatan rencana, namun
apabila informasi yang digunakan dalam penyusunan rencana tersebut kurang memadai
(informasi kurang akurat, kurang lengkap, basi), maka rencana tersebut juga akan kurang
bermutu atau bahkan rencana yang gagal.

4. Terlalu berfokus pada masa kini.

Kegagalan mempertimbangkan efek jangka panjang sebuah rencana karena terlalu


menekankan pada penanganan persoalan-persoalan jangka pendek, justru dapat
menyebabkan kegagalan organisasi mempersiapkan masadepan. Seorang manajer
seharusnya memiliki gambaran besar dalam benaknya tentang masa depan dan sasaran-
sasaran jangka panjang yang ingin diraih saat menyusun sebuah rencana.

Anda mungkin juga menyukai