Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

RUANG LINGKUP MANAJEMEN RESIKO

DISUSUN OLEH KELOMPOK 1 :

DINI NOVIYANTI (191010503839)

ELITA OKTAVIANI (191010503000)

NABIZAH KHAIRUNNISA (191010504356)

RANI SAFITRI (191010504865)

RISMA NUR APRILIANI (191010504648)

SITI VIKA RESTI FAUZIAH (191010500221)

SYIFA SAM AUDIA (191010500904)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS PAMULANG

TANGERANG SELATAN

2022

i
DAFTAR ISI

RUANG LINGKUP MANAJEMEN RESIKO............................................................................i

DAFTAR ISI..................................................................................................................................ii

BAB I..............................................................................................................................................ii

PENDAHULUAN..........................................................................................................................ii

A. LATAR BELAKANG........................................................................................................ii

BAB II.............................................................................................................................................1

PEMBAHASAN.............................................................................................................................1

A. RUANG LINGKUP MANAJEMEN RESIKO................................................................1

1. Proses Manajemen Risiko.............................................................................................................1


2. Ruang Lingkup Manajemen Risiko.............................................................................................1
a) Ruang Lingkup Manajemen Risiko.........................................................................................2
b) Penentuan ruang lingkup manajemen risiko...........................................................................2
3. Tujuan Manajemen Risiko...........................................................................................................2
4. Jenis-Jenis Manajemen Risiko......................................................................................................3
a) Risiko Reputasi............................................................................................................................3
b) Risiko Pasar...............................................................................................................................4
c) Risiko Kredit..............................................................................................................................4
d) Risiko Operasional.....................................................................................................................4
5. Proses Manajemen Risiko.............................................................................................................4
a) Penetapan Tujuan......................................................................................................................4
b) Identifikasi Risiko......................................................................................................................4
c) Analisis Risiko............................................................................................................................4
d) Evaluasi Risiko...........................................................................................................................5
f) Monitor dan Review..................................................................................................................5
g) Komunikasi dan Konsultasi......................................................................................................5
BAB III...........................................................................................................................................6

ii
PENUTUP......................................................................................................................................6

A. KESIMPULAN...................................................................................................................6

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Ruang lingkup manajemen sumber daya manusia secara umum membahas hal-hal
berkaitan dengan manusia termasuk didalamnya adalah kepuasan kerja guru. Kepuasan kerja
guru merupakan faktor yang dianggap penting karena dapat mempengaruhi jalannya organisasi
secara keseluruhan. Pendidikan memiliki hubungan yang erat dengan pengembangan sumber
daya manusia, dan juga telah menjadi unsur yang sangat penting dalam meneruskan kehidupan
yang berkualitas. Salah satu faktor pendukung penting penunjang pendidikan adalah guru yang
profesional. Dewasa ini profesi guru semakin mendapat perhatian terutama setelah adanya
sertifikasi guru yang membuat penghargaan terhadap guru sudah semakin tinggi. Sertifikasi
menjadi pendorong peningkatan gaji yang diterima oleh guru saat ini. Oleh karena itu anggapan
bahwa menjadi guru adalah pilihan karir yang juga menjanjikan untuk menjamin kehidupan
semakin terbukti. Profesi guru saat ini semakin diminati namun kompetensi untuk profesi ini
harus memenuhi standard.

Kepuasan kerja merupakan salah satu faktor yang perlu mendapat perhatian dari
berbagai pihak karena mempunyai pengaruh atau peran yang sangat besar terhadap tindakan
seseorang guru dalam bekerja. Hal inilah yang seharusnya menjadi focus utama dari kepala
sekolah karena berkaitan erat dengan tenaga kerja, produktivitas kerja dan kelangsungan hidup
sekolah yang bersangkutan. Kepuasan kerja yang rendah menimbulkan berbagai dampak
negative seperti tingginya tingkat kemangkiran (absenteeism), pindah kerja, malas bekerja atau
apatis terhadap pekerjaannya, dan berbagai hal negatif lainnya. Sebaliknya, kepuasan kerja yang
tinggi sangat mempengaruhi kondisi yang positif dan dinamis sehingga mampu memberikan
keuntungan bagi guru itu sendiri. Kepuasan kerja merupakan sikap umum seorang individu
terhadap pekerjaannya. Orang dengan tingkat kepuasan kerja tinggi menunjukkan sikap yang
positif terhadap pekerjaan tersebut, sedangkan orang yang tidak puas dengan pekerjaannya
menunjukkan sikap negatif terhadap pekerjaan tersebut.

iv
BAB II

PEMBAHASAN

A. RUANG LINGKUP MANAJEMEN RESIKO


1. Proses Manajemen Risiko
Penerapan manajemen risiko menurut ISO 31000:2018 terdiri dari tiga elemen
yaitu prinsip (principle), kerangka kerja (framework) dan proses (process).  Prinsip
manajemen risiko adalah dasar praktik atau filosofi manajemen risiko. Kerangka kerja
adalah pengaturan sistem manajemen risiko secara terstruktur dan sistematis di seluruh
organisasi. Sedangkan proses manajemen risiko adalah aktivitas pengelolaan risiko yang
berurutan dan saling terkait, meliputi ruang lingkup, konteks, dan kriteria. Tujuan
menetapkan ruang lingkup, konteks dan kriteria adalah untuk menyesuaikan proses
manajemen risiko, memungkinkan penilaian risiko yang efektif dan perlakuan risiko yang
tepat. Penetapan lingkup, konteks dan kriteria meliputi menetapkan definisi ruang
lingkup proses, dan pemahaman akan konteks eksternal dan internal.

2. Ruang Lingkup Manajemen Risiko


Komponen pertama proses manajemen risiko yaitu penetapan ruang lingkup
risiko. Penetapan ruang ligkup sangat perlu dilakukan karena akan memberikan batasan
level atau tingkat pelaksanaan manajemen risiko pada suatu organisasi. Manajemen risiko
adalah bagian dari tata kelola (governance) dan harus terintegrasi di dalam proses
organisasi. Penerapan manajemen risiko memerlukan kepemimpinan dan komitmen dari
manajemen puncak, serta keterlibatan aktif dari semua anggota organisasi. Setiap
organisasi dapat menetapkan ruang lingkup manajemen risiko pada level yang berbeda
dengan organisasi lainnya. Ruang lingkup manajemen risiko dapat dibatasi misalnya pada
level strategis, operasional, program, proyek, atau kegiatan lainnya. Penetapan ruang
lingkup manajemen risiko harus jelas dan didukung dengan pertimbangan yang jelas
juga, serta memiliki tujuan yang relevan dan selaras dengan tujuan organisasi. Hal ini

1
karena tujuan manajemen risiko yaitu untuk minimisasi kerugian dan meningkatkan
kesempatan atau peluang.  Selain itu, penetapan ruang lingkup risiko juga penting
dilakukan karena akan menjadi dasar untuk penetapan konteks dan kriteria. Ruang
lingkup manajemen risiko yang ditetapkan secara jelas.

a) Ruang Lingkup Manajemen Risiko


Adapun ruang lingkup dari manajemen risiko adalah sebagai berikut:

 Menentukan konteks aktivitas yang akan dikelola risiko

 Identitas risiko

 Analisis risiko

 Evaluasi risiko

 Mengendalikan risiko

 Memantau dan mentelaah ulang

 Koordinasi dan komunikasi

b) Penentuan ruang lingkup manajemen risiko


Hal-hal penting yang harus dipertimbangkan dalam penentuan ruang lingkup
manajemen risiko, antara lain:

 Tujuan dan keputusan apa saja yang harus dibuat


 Hasil yang diharapkan (outcomes expected) dari suatu proses manajemen risiko
 Waktu, lokasi, hal-hal spesifik, dan pengecualian
 Alat dan teknik penilaian risiko secara tepat
 Sumberdaya yang diperlukan, tanggung jawab dan pendokumentasian
(pencatatan)

3. Tujuan Manajemen Risiko


Terdapat beberapa tujuan manajemen risiko antara lain sebagai berikut:
a) Sebagai pelindung perusahaan dari risiko signifikan yang bisa menghambat
tercapainya tujuan perusahaan.

2
b) Pemberi kerangka kerja manajemen risiko yang konsisten terhadap risiko yang ada di
proses bisnis dan fungsi dalam perusahaan.
c) Pendorong manajemen untuk berbuat proaktif mengurangi risiko kerugian, sehingga
pengelolaan risiko sebagai sumber keunggulan bersaiang dan juga keuggulan kinerja
perusahaan.
d) Pendorong masing-masing perusahana untuk bertindak hati-hati dalam menghadapi
risiko perusahaan, sebagai usaha untuk memaksimalkan nilai perusahaan.
e) Membangun kemampuan mensosialisasikan pemahaman tentang risiko dan
pentingnya mengelola risiko
f) Peningkatan kinerja perusahaan dengan cara menyediakan informasi tingkat risiko
yang digambarkan dalam peta risiko (risk map) yang bermanfaat untuk manajemen
dalam mengembangkan strategi dan perbaikan proses manajemen risiko secara terus
menerus dan berkesinambungan

4. Jenis-Jenis Manajemen Risiko


Terdapat beberapa jenis manajemen risiko, antara lain:

a) Risiko Reputasi
Reputasi adalah hal yang paling penting untuk sebuah perusahaan. Pada saat suatu
reputasi jatuh, maka kehancuran sebuah perusahan sudah ada didepan mata. Seperti misalnya,
terdapat suatu kasus penemuan di sebuah restoran A dimana ada indikasi pemakaian zat
tertentu yang dilarang. Apabila restoran A mempunyai cabang yang banyak, maka “kecacatan
di restoran A” seringkali digeneralisir oleh masyarakat. Hal tersebut akan merusak nama baik
semua restoran cabang A. Hal yang bisa dilakukan manajemen puncak untuk pemulihan
risiko reputasi adalah:

 Mengakui bahaya

 Evaluasi akibat dari risiko

 Pengalokasian sumber daya yang laus untuk mengendalikan kerusakan

 Mencoba mengambil kembali reputasi perusahaan dan kepercayaan klien dengan


berbagai macam strategi

 Melaksanakan prosedur pembatasan kerusakan lebih lanjuti untuk masa


mendatang.

3
b) Risiko Pasar
Risiko pasar seringkali berhubungan dengan perubahan harga pasar yang dapat
merugikan sebuah perusahaan. Seperti adanya penurunan harga saham yang mengakibatkan
penurunan nilai pasar saham perusahaan tersebut. Hal ini menjadikan kerugian perusahaan
karena harga saham bergerak di arah yang tidak menguntungkan.

c) Risiko Kredit
Risiko kredit biasa terjadi di perusahaan yang melaksanakan skema penjualan dengan
cara kredit. Risiko ini juga dapat menimpa perusahaan yang bergerak di bidang lembaga
keuangan. Risiko ini adalah bahaya kuno yang disebabkan ketidakmampuan untuk
mengekstrak perjanjian (pinjam meminjam) dalam mitra bisnis. Perusahaan harus dapat
melakukan manajemen utang yang baik. Dan juga harus mengetahui tingkat kesehatan
perusahaan yang akan menjadi mitra bisnisnya, sehingga nantinya bisa diidentifikasi apakah
perusahaan tersebut mempunyai kemampuan untuk membayar utangnya.

d) Risiko Operasional
Risiko yang terjadi karena kurang berfungsinya suatu proses internal, kesalahan manusia,
kegagalan sistem atau terdapat problem eksternal. Risiko ini akan menimbulkan kerugian
yang bisa berdampak akan hilangnya potensi keuntungan.

5. Proses Manajemen Risiko


Terdapat elemen utama dari proses manajemen risiko, antara lain:

a) Penetapan Tujuan
Pertama yang harus dilakukan untuk menetapkan strategi, kebijakan organisasi dan
ruang lingkup manajemen risiko yang akan dilakukan.

b) Identifikasi Risiko
Jika sudah menetapkan tujuan, kemudian yang harus dilakukan adalah
mengidentifikasi apa, mengapa dan bagaimana faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya
risiko untuk analisis lebih lanjut.

c) Analisis Risiko
Analisis risiko ini dilaksanakan dengan cara melakukan penentuan tingkatan
probabilitas dan konsekuensi yang akan terjadi Kemudian menentukan tingkatan risiko yang
ada dengan mengalikan kedua variabel tersebut (probabilitas X konsekuensi).

4
d) Evaluasi Risiko
Melakukan perbandingan tingkat risiko yang ada dengan kriterian standar. Lalu,
tingkatan risiko yang ada untuk beberapa hazards dibuat tingkatan prioritas manajemennya.
Apabila tingkat risiko ditetapkan rendah, maka risiko tersebut masuk ke dalam kategori yang
dapat diterima dan mungkin hanya membuthkan pemantauan saja, tidak harus melakukan
pengendalian.

e) Pengendalian Risiko
Melaksanakan penurunan derajat probabilitas dan konsekuensi yang ada dengan
memakai berbagai alternatif metode, dapat dengan transfer risiko dan lain sebagainya.

f) Monitor dan Review


Monitor dan review kepada hasil sistem manajemen risiko yang dilaksnakan untuk
mengidentifikasi perubahan yang harus dilakukan.

g) Komunikasi dan Konsultasi


Komunikasi dan konsultasi ini dilaksanakan dengan mengambil keputusan internal
dan eksternal untuk tindaklanjut dari hasil manajemen risiko yang dilakukan.

5
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Dari pembahasan di atas dapat disimpulkan bahwa ruang lingkup adalah batasan banyaknya
subjek yang tercakup dalam sebuah masalah. Secara umum memiliki makna batasan. Dalam arti
luas batasan ini bisa dalam bentuk materi, variable yang diteliti, subjek, atau lokasi. Ruang
lingkup bisa diartikan secara lebih khusus pada materi atau hal tertentu.ruang lingkup adalah
semua pekerjaan yang termasuk dalam penciptaan produk. manajemen ruang lingkup terjadi atau
diperlukan pada tahap inisiasi, perencanaan dan pengendalian.

Anda mungkin juga menyukai