Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

DESAIN PROSES DAN KAPASITAS

Disusun Oleh :
Ghina Giftia Humanisa
213610003

MANAJEMEN BISNIS SYARIAH

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM

UNIVERSITAS MA’SOEM

1445 H / 2024 M
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat
serta karunia-Nya kepada kami sehingga kami berhasil menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya yang berjudul “Desain Proses dan Kapasitas”.

Atas dukungan moral dan materil yang diberikan dalam penyusunan makalah ini,maka
penulis mengucapkan termakasih kepada kedua orang tua serta :

1. Bapak Dr. H. Ceppy Nasahi Ma’soem, Ir.,M.S. selaku Ketua Yayasan Al Ma’soem Bandung
2. Bapak H. Dadang Mohamad Ma’soem, Ir.,MSCE., Ph.D. selaku Rektor Universitas
Ma’soem
3. Bapak Dr. H. Tonton Taufik Rachman, Ir.,MBA selaku Wakil Rektor Universitas Ma’soem
4. Bapak Dr. Asep Sujana, M.M. selaku Direktur Pendidikan Yayasan Al Ma’soem Bandung
5. Bapak Yudhy, Drs., M.Ag selaku Wakil Rektor II Universitas Ma’some dan dosen pengampu
Hadits Ekonomi
6. Bapak Encep Supriatna, S.E., S.Kom., M.M. selaku Wakil Rektor I Bidang Akademik
Universitas Ma’soem
7. Bapak Faisal Rakhman, S.E.,M.M. selaku Dekan Fakultas Ekonomi Bisnis Islam
Universitas Ma’soem
8. Bapak M. Caesario Barkah, S.T.P., MBA. selaku Ketua Program Studi Manajemen Bisnis
Syari’ah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Ma’soem

Bandung, 23 Maret 2024

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

COVER
KATA PENGANTAR ......................................................................................................... i
DAFTAR ISI....................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ..........................................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah .....................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN
A. Desain Proses ............................................................................................................3
B. Macam-macam Desain Proses ..................................................................................3
C. Tujuan Desain Proses ................................................................................................4
D. Perencanaan kapasitas ...............................................................................................4
E. Macam-macam Perencanaan Kapasitas ....................................................................4
F. Jenis dan Pertimbangan Perencanaan Kapasitas .......................................................5
G. Analisis Break Event Point (Titik Impas) .................................................................6
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan .................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Dewasa ini banyak sekali perusahaan yang dihadapkan kepada masalah produksi
barang dan jasa yang sesuai dengan keinginan konsumen yang selalu berubah – ubah. Dimana
hal tersebut menimbulkan suatu masalah baru yang komplek bila suatu perusahaan tidak
mampu mengatasinya. Oleh karena itu diperlukan diperlukan sebuah sistem atau strategi proses
dalam manajemen operasional yang disebut juga sebagai strategi transformasi faktor inputs
menjadi outputs, dimana sistem ini lebih efisien dan efektif. Selain itu dalam disain proses
berbagai produk dan jasa yang telah dirancang akan diterjemahkan ke berbagai sistem yang di
proses untuk menciptakan produk & menyediakan jasa.

Diantara keputusan penting yang harus di ambil oleh para manajer operasi adalah
keputusan yang meliputi rancangan proses fisik untuk memproduksi barang dan jasa.
Rangkaiaan keputusan ini mencakup : Seleksi proses, rancangan operasi jasa, pemilihan
teknologi, analisis aliran proses, dan tata letak fasilitas. Setelah rangkaiaan keputusan ini
diambil, maka sebagian besar akan ditentukan mengenai: jenis proses, tingkat otomasi, tata
letak fisik, dan rancangan pekerjaan. Rancangan proses tidak hanya melibatkan masalah teknis
saja, tetapi juga manyangkut masalah social, ekonomi, dan lingkungan.

Keputusan penting yang menjadi tanggung jawab manajer produksi adalah menemukan
cara terbaik untuk memproduksi produk yang baik dan berkualitas. Untuk itu fokus pada
produk yang diinginkan adalah cara untuk membantu manajer mendesain proses produksi.
Desain proses bertujuan mencari jalan untuk memproduksi barang atau jasa yang memenuhi
keinginan konsumen dan spesifikasi produk yang berada dalam jangkauan keterbatasan biaya
atau hambatan lainnya yang dihadapi perusahaan. Proses yg diseleksi akan mempunyai dampak
jangka panjang terhadap efisiensi dan produksi serta fleksibilitas, biaya dan mutu barang yang
diproduksi perusahaan manufaktur.

Perencanaan kapasitas juga mendapat perhatian khusus dalam pembahasan ini, karena
pentingnya mengetahui jenis-jenis perencanaan kapasitas karena saling berhubungan erat
dengan desain proses dari mempelajari jenis-jenis desain kapasitas sampai pertimbangan
kapasitas. Dikarenakan dalam manajemen operasi untuk melakukan atau membuat suatu
produk manufaktur desain yang baik dan yang tepat akan mempengaruhi proses produksi yang

1
berkelanjutan. Setelah terjadi proses produksi tentu tidak luput untuk kita sebagai manajer
operasi untuk memahami perencanaan kapasitas yang tepat dikarenakan akan sangat
mendukung proses produksi dalam menempatkan hasil produksi dari perusahaan manufaktur
tersebut. Manajer operasi yang baik pasti akan memperhatikan dua hal ini sebagai hal penting
dalam suatu proses operasi

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana desain proses mempengaruhi proses produksi perusahaan manufaktur?
2. Bagaimana perencanaan kapasitas mempengaruhi proses produksi perusahaan
manufaktur?

2
BAB II
PEMBAHASAN

A. Desain Proses
Desain proses atau strategi proses adalah pendekatan organisasi untuk mengubah
sumber daya menjadi barang dan jasa.
Desain proses merupakan pendekatan organisasi secara keseluruhan untuk
menghasilkan barang dan jasa. Pendekatan ini bermacam-macam tergantung situasi yang
dihadapi oleh perusahaan. Paling tidak ada empat tipe pendekatan yang dilakukan oleh
perusahaan dalam desain proses yaitu:
1. Pendekatan Proyek: Satu jenis produksi suatu barang untuk memenuhi pesanan
pelanggan.
2. Pendekatan Batch Production: Sistem produk yang memproses beberapa item dalam
kelompok (batch) kecil
3. Pendekatan Mass Production: Memproduksi barang yang volumenya besar dengan
produk yang terstandarisasi.
4. Pendekatan Continous Process: Digunakan untuk komoditas produk yang volumenya
sangat besar.

B. Macam-macam Desain Proses


1. Fokus Pada Proses
Perusahaan yang menggunakan strategi fokus pada proses berarti mengatur fasilitas yang
digunakan untuk operasional disekeliling proses untuk menghasilkan produksi dengan volume
produksi rendah tetapi variasinya tinggi.
2. Fokus Berulang
Desain proses yang fokus berulang berarti proses produksinya berorientasi pada produk
yang menggunakan modul. Modul adalah bagian atau komponen yang telah dipersiapkan
sebelumnya, yang sering berada dalam proses yang berkelanjutan.
3. Fokus Pada Produk
Desain proses yang berfokus pada produk memiliki volume tinggi dan variasi yang rendah.
Sebuah fasilitas yang terfokus pada produk menghasilkan produk dengan volume tinggi dan
variasi rendah. Fasilitas seperti ini biasanya membutuhkan biaya tetap yang tinggi, tetapi biaya
variabel yang rendah.
4. Fokus Mass Customization

3
Mass customization merupakan pembuatan produk dan jasa yang dapat memenuhi
keinginan konsumen yang semakin unik secara cepat dan murah.
Perusahaan yang menerapkan proses ini menghadapi tantangan yang membutuhkan
kemampuan operasional karena keterkaitan logistik, produksi dan penjualan semakin erat. Para
manajer operasional harus menggunakan sumber daya yang imajinatif dan agresif untuk
membentuk proses yang gesit yang dapat memproduksi produk tertentu dengan cepat dan
murah.

C. Tujuan Desain Proses


Tujuan perencanaan proses adalah untuk menemukan suatu cara membuat produk dan
jasa yang dapat memenuhi persyaratan dari konsumen dan spesifikasi produk yang berada
dalam batasan biaya.
Selain itu perencanaan proses mempunyai tujuan yaitu, menemukan suatu cara
memproduksi barang dan jasa yang memenuhi persyaratan dari pelanggan da spesifikasi
produk yang ada dalam batasan biaya dan batasan manajerial lainnya.
Proses yang dipilih akan berdampak jangka panjang terhadap efisiensi dan produksi,
serta fleksibilitas, biaya, dan kualitas barang yang diproduksi.

D. Perencanaan Kapasitas
Perencanaan kapasitas adalah keputusan strategi jangka panjang untuk membangun
sumber daya perusahaan secara keseluruhan.
Kapasitas (capacity) adalah hasil produksi atau jumlah unit yang dapat ditahan,
diterima, disimpan, atau diproduksi oleh sebuah fasilitas dalam suatu periode waktu tertentu.
Kapasitas mempunyai kemampuan pembatas dari unit produksi untuk berproduksi dalam
waktu tertentu, dan biasanya dinyatakan dalam bentuk keluaran (output) per satuan waktu.

E. Macam-macam Perencanaan Kapasitas


Berdasarkan jangka waktunya perencanaan kapasitas terbagi menjadi tiga yaitu:
1. Perencanaan Kapasitas Jangka Pendek
Perencanaan kapasitas jangka pendek kurang dari tiga bulan. Ini dikaitkan pada proses
penjadwalan harian atau mingguan dan menyangkut pembuatan penyesuaian-penyesuaian
untuk menghapus “variance” antara keluaran yang direncanakan dan keluaran nyata.
Perencanaan kapasitas jangka pendek digunakan untuk menangani secara ekonomis
hal-hal yang sifatnya mendadak di masa yang akan datang, misalnya untuk memenuhi

4
permintaan yang bersifat mendadak atau seketika dalam jangka waktu pendek.
Menghadapi kondisi seperti ini, untuk menambah atau menurunkan kapasitas mungkin
perusahaan melakukan penambahan dan pengurangan jam kerja, melakukan sub-kontrak
dengan perusahaan lain apabila terjadi perubahan permintaan.
2. Perencanaan Kapasitas Jangka Menengah
Perencanaan kapasitas jangka menengah merupakan rencana-rencana bulanan atau
kuartalan untuk 3 sampai 18 bulan yang atau yang akan datang. Dalam hal ini, kapasitas juga
bervariasi karena alternative-alternative seperti penarikan tenaga kerja, pemutusan kerja, dan
peralatan-peralatan yang bukan utama.
3. Perencanaan Kapasitas Jangka Panjang
Perencanaan kapasitas jangka panjang lebih dari satu tahun. Dimana sumber daya
produktif memakan waktu lama untuk memperoleh atau menyelesaikan, seperti bangunan,
peralatan atau fasilitas. Perencanaan kapasitas jangka panjang memerlukan partisipasi dan
persetujuan manajemen puncak.
Perencanaan kapasitas jangka panjang merupakan strategi operasi dalam menghadapi
segala kemungkinan yang akan terjadi dan sudah dapat diperkirakan sebelumnya.

F. Jenis dan Pertimbangan Perencanaan Kapasitas


Di dalam perencanaan kapasitas perusahaan terdapat dua macam jenis kapasitas, yakni
kapasitas desain dan kapasitas efektif.
Kapasitas desain merupakan output maksimum sistem teoritis pada periode tertentu
atau dapat dikatakan sebagai jumlah output yang dihasilkan oleh suatu perusahaan setiap
harinya.
Kapasitas desain biasanya dinyatakan dalam suatu tingkatan tertentu, seperti jumlah
produk yang dapat di produksi setiap minggu, setiap bulan, atau setiap tahun. Bagi banyak
perusahaan, pengukuran kapasitas dapat dilakukan secara langsung.
Kapasitas efektif adalah kapasitas yang diharapkan dapat dicapai dengan keterbatasan
operasi. Kapasitas efektif biasanya lebih rendah daripada kapasitas desain karena fasilitas yang
ada mungkin telah dirancang untuk versi produk yang sebelumnya atau bauran produk yang
berbeda daripada yang saat ini sedang diproduksi.
Hal seperti ini umumnya terjadi pada perusahaan besar, dimana kapasitas efektifnya
lebih kecil daripada kapasitas desain, karena perusahaan besar lebih fokus pada produksi
dengan back up fasilitas dan bahan baku yang melimpah. Namun, hal berbeda terjadi pada
usaha kecil dan menengah (UKM), dimana kapasitas efektif lebih besar dari kapasitas desain.

5
Dua pengukuran kinerja sistem biasanya bermanfaat yaitu Utilisasi dan Efisiensi.
Utilisasi adalah persentase kapasitas desain yang sesungguhnya telah dicapai. Efisiensi adalah
persentasi kapasitas efektif yang sesungguhnya telah dicapai. Bagaimana fasilitas digunakan
dan dikelola akan menentukan sulit tidaknya mencapai 100% efisiensi. Manajer operasi
cenderung dievaluasi pada tingkat efisiensinya.

Output Aktual OutputAktual


Utilitas = Efisiensi =
Kapasitas Desain Kapasitas Efektif

Output = Kapasitas Efektif X Efisiensi

Melalui tingkat utilisasi dan efisiensi, akan diketahui seberapa jauh perencanaan
kapasitas berjalan dengan semestinya dan diperoleh dari rasio output aktual terhadap kapasitas
efektif.
Di dalam perencanaan kapasitas terdapat 3 strategi yaitu:
1. Capacity lead strategy, yaitu kapasitas berada di depan permintaan. Strategi ini cocok
untuk pasar yang ada berkembang saat ini
2. Capacity lag strategty, yaitu kapasitas berada dibawah permintaan. Strategi ini
berpeluang untuk mengalami kerugian.
3. Average lead strategy, yaitu kapasitas berada sejajar dengan permintaan dimana
kapasitas yang ada jumlahnya yang tersedia hanya sebanyak permintaan yang ada.

G. Analisis Break Event Point (Titik Impas)


Break Event Point (BEP) dapat diartikan sebagai suatu titik atau keadaan dimana
perusahaan di dalam operasinya tidak memperoleh keuntungan dan tidak menderita kerugian.
Dengan kata lain, pada keadaan itu keuntungan atau kerugian sama dengan nol. Hal tersebut
dapat terjadi bila perusahaan dalam operasinya menggunakan biaya tetap, dan volume
penjualan hanya cukup untuk menutup biaya tetap dan biaya variabel.
Apabila penjualan hanya cukup untuk menutup biaya variabel dan sebagian biaya tetap,
maka perusahaan menderita kerugian. Dan sebaliknya akan memperoleh keuntungan bila
penjualan melebihi biaya variabel dan biaya tetap yang harus di keluarkan. Metode analisis
Break Event Point (BEP) juga terbagi tiga; Metode Grafik, Metode Aljabar, dan Metode
Diagram Melintas.

6
a. Metode Grafik
Figure 2.1 Metode Grafik (BEP)

Source: Data Processed (2018)

b. Metode Aljabar
Jika :
BEP(x) : Titik impas dalam unit output
BEP(Rp) : Titik impas dalam Rupiah
P : Harga per unit
X : Jumlah unit output
TR : Pendapatan total (TR = PX)
F : Biaya Tetap
V : Biaya Variabel
TC : Biaya Total (TC=F + V)
Maka :
TR = TC atau Px = F + Vx
F
BEP x =
P–V

7
F F F
BEP rp = BEPx. P = P= =
P–V (P-V)/P 1 – (V/P)
Laba : TR - TC
= Px – ( F = Vx ) = Px – F – Vx
= ( P – V )x – F
Biaya Tetap Total
Titik Impas dalam unit =
Harga jual – Biaya Variabel
Biaya Tetap Total
Titik Impas dalam mata uang =
Biaya Variabel
1–
Harga Jual

8
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Sebagaimana yang telah di jelaskan diatas bahwasannya desain adalah proses dasar
dimana manajemen memutuskan tujuan dan cara mencapainya yaitu dengan melalui proses
desain. Desain merupakan suatu proses yang tidak berakhir bila rencana tersebut ditetapkan
dan harus diimplementasikan dalam perusahaan.
Perencanaan merupakan tahapan paling penting dari suatu fungsi manajemen terutama
dalam menghadapi lingkungan eksternal yang berubah dinamis dalam perusahaan manufaktur.
Dalam era globalisasi ini, perencanaan harus lebih mengandalkan prosedur yang rasional dan
sistematis untuk meningkatkan proses produksi perusahaan.
Dalam perencanaan terdiri dari macam-macam perencanaan, yaitu Perencanaan
berdasarkan jangkauan, Perencanaan berdasarkan kerangka waktu, Perencanaan berdasarkan
spesifitas, Perencanaan berdasarkan frekuensi penggunaan.
Suatu perencanaan juga terdapat berbagai hambatan dalam penetapan tujuan. Hambatan
tersebut antara lain tujuan yang tidak tepat, sistem penghargaan yang tidak tepat, penolakan
terhadap perubahan dan keterbatasan yang tentu akan mempengaruhi proses produksi
perusahaan manufaktur.

9
DAFTAR PUSTAKA

Buffa, Elwood S. 1996. Manajemen Operasi dan Produksi Modern. Jakarta: Binarupa Aksara.
Jay Heizer dan Barry Render. 2009. Manajemen Operasional. Edisi 9. Buku 1
Amaldo, Siwi dan Gladies. 2018. Proses Desain dan Kapasitas. Manado.

10

Anda mungkin juga menyukai