Anda di halaman 1dari 25

MAKALAH

MANAJEMEN OPERASIONAL 1

Dosen Pengampu:
Winda Yulianti, S.Pd, MM

Disusun Oleh:
Muhamad Haris Fadillah 2203010167

KELAS REGULER D BANJARBARU


PROGRAM STUDI MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS ISLAM KALIMANTAN MUHAMMAD ARSYAD AL-


BANJARI BANJARBARU
2023/2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
limpahan rahmatnya penyusun dapat menyelesaikan makalah ini tepat waktu tanpa
ada halangan yang berarti dan sesuai dengan harapan.

Ucapan terima kasih saya sampaikan kepada Ibu Winda Yulianti, S.Pd, MM sebagai
dosen pengampu mata kuliah Manajemen Operasional 1 yang telah membantu
memberikan arahan dan pemahaman dalam penyusunan makalah ini.

saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan
karena keterbatasan saya. Maka dari itu penyusun sangat mengharapkan kritik dan
saran untuk menyempurnakan makalah ini. Semoga apa yang ditulis dapat bermanfaat
bagi semua pihak yang membutuhkan.

Banjabaru, 26 September 2023

Muhamad Haris Fadillah

ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR ................................................................................................. ii

DAFTAR ISI ............................................................................................................... iii

BAB I ............................................................................................................................ 4

PENDAHULUAN ........................................................................................................ 4

1.1 Rumusan Masalah ............................................................................................. 5

1.2 Tujuan Penulisan ............................................................................................... 5

BAB II .......................................................................................................................... 6

PEMBAHASAN .......................................................................................................... 6

2.1 Pengertian Manajemen Operasional ............................................................... 6

2.2 Ruang Lingkup Manajemen Produksi ............................................................ 7

2.3 Fungsi Manajemen Operasional ...................................................................... 9

2.4 Perencanaan Produk Baru ............................................................................. 10

2.5 Peramalan (FORECASTING) Penjualan Produk dan Jasa perusahaan . 14

2.6 Pola Produksi ................................................................................................... 19

BAB III ....................................................................................................................... 23

PENUTUP .................................................................................................................. 23

3.1 Kesimpulan ...................................................................................................... 23

3.2 Saran ................................................................................................................. 23

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................................ 25

BIODATA ................................................................................................................ 25

iii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Seperti diketahui manajemen pada dasarnya merupakan proses pengambilan
keputusan yang berkaitan dengan perencanaan pengorganisasian pengarahan dan
pengendalian yang di lakukan untuk mencapai tujuan organisasi. Sejalan dengan itu
maka manajemen operasional merupakan proses pengambilan keputusan didalam
usaha untuk menghasilkan barang atau jasa sehingga tepat sasaran yang berupa tepat
waktu, tepat mutu, tepat jumlah dengan biasa yang efisien, oleh karena itu
manajemen operasional mengkaji pengambilan keputusan dalam fungsi produksi atau
operasional.
Melalui kegiatan produksi atau operasional segala sumber daya masukan perusahaan
di integeritas untuk menghasilkan keluaran yang memiliki nilai tambah. Produk yang
dihasilkan dapat berupa barang jadi, barang setengah jadi, dan jasa. Oleh karena itu
kegiatan produksi atau operasional menjadi salah satu fungsi utama perusahaan.
Ruang lingkup manajemen operasional meliputi perencanaan output, desain proses
transformasi,perencanaan kapasitas, perencanaan pembangunan tempat usaha,
perencanaan tata letak fasilitas, desain aliran kerja, manajemn persediaan, manajemen
proyek, scheduling, pengendalian kualitas, keandalan kualitas.

4
1.1 Rumusan Masalah
a. Bagaimana pengertian manajemen operasional ?
b. Apa saja ruang lingkup manajemen produksi ?
c. Apa fungsi manajemen operasional ?
d. Apa fungsi perencanaan produk baru ?
e. Apa pengertian peramalan ( FORECASTING ) ?
f. Bagaiman pola produksi ?
g. Bagaimana perancangan produksi ?

1.2 Tujuan Penulisan


a. Mengetahui pengertian manajemen operasional
b. Mengetahui ruang lingkup manajemen produksi
c. Mengetahui fungsi manajemen operasional
d. Mengetahui fungsi perencanaan produk baru
e. Mengetahui pengertian peramalan ( Forecasting )
f. Mengetahui pola produksi
g. Mengetahui perencanaan proses produksi

5
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Manajemen Operasional


Manajemen operasional adalah proses perencanaan, pengorganisasian,
pengarahan, dan pengendalian sumber daya (baik manusia maupun alat-alat) untuk
mencapai tujuan organisasi secara efektif dan efisien. Ini termasuk pembuatan
keputusan tentang pembuatan produk atau jasa, pengoperasian sistem, pengelolaan
inventori, dan pengelolaan sumber daya manusia.
Ada beberapa aspek yang saling berhubungan erat dalam ruang lingkup manajemen
operasional, antara lain:
1. Aspek struktural
Merupakan aspek mengenai pengaturan komponen yang membangun suatu sistem
manajemen operasional yang saling berinteraksi antara satu sama lainnya.
2. Aspek fungsional
Yaitu aspek yang berkaitan dengan manajerial dan pengorganisasian seluruh
komponen struktural maupun interaksinya mulai dari perencanaan, penerapan,
pengendalian maupun perbaikan agar diperoleh kinerja optimal.
3. Aspek lingkungan
Sistem dalam manajemen operasional yang berupa pentingnya memperhatikan
perkembangan dan kecenderungan yang berhubungan erat dengan lingkungan.
Ruang lingkup manajemen operasional berhubungan keputusan tentang proses
pengoperasian sistem produksi, pemilihan dan persiapan sistem operasional yang
meliputi:
1. Perencanaan jumlah kapasitas produksi yang optimal
2. Perencanaan bangunan pabrik, layout, desain tata letak fasilitas
3. Desain proses transformasi 4. Desain aliran kerja
5. Manajemen persediaan
6. Manajemen proyek
7. Membuat skedul kerja
8. Pengendalian dan pengawasan kualitas
9. Pemeliharaan fasilitas produksi
6
2.2 Ruang Lingkup Manajemen Produksi
1. Pengertian Manajemen Produksi
Manajemen produksi merupakan proses manajemen yang diterapkan dalam
kegiatan atau bidang produksi dalam suatu perusahaan. Dengan diterapkannya proses
manajemen dalam bidang produksi di dalam perusahaan, maka kegiatan- kegiatan
produksi dan proses produksi dalam perusahaan itu akan selalu dilaksanakan melalui
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian serta pengendalian.
2. Perencanaan Sistem Produksi
Ruang lingkup Manajemen Produksi yang mencakup kegiatan-kegiatan yang
menyangkut keputusan mengenai perencanaan sistem produksi meliputi:
a. Perencanaan produk
Perencanaan produk adalah perencanaan tentang produk apa, berapa jumlahnya dan
bagaimana yang akan dapat diproduksi oleh perusahaan yang bersangkutan.
b. Perencanaan lokasi pabrik
Oleh karena pabrik merupakan tempat di mana fungsi teknis dari suatu perusahaan
tersebut berada maka lokasi pabrik seharusnya dilakukan perencanaan yang baik,
karena dengan pemilihan lokasi pabrik yang tidak tepat dapat menimbulkan berbagai
macam kerugian bagi perusahaan yang bersangkutan.
c. Perencanaan letak fasilitas produksi
Letak fasilitas produksi atau layout pabrik merupakan suatu hal yang
perlu diperhatikan, karena mempunyai pengaruh langsung terhadap tingkat
produktivitas dalam perusahaan.
d. Perencanaan lingkungan kerja
Mengenai lingkungan kerja ini tidak boleh diabaikan pula, karena dengan lingkungan
kerja yang baik akan dapat mendukung adanya tingkat produktivitas kerja yang tinggi
sehingga akan dapat pula meningkatkan produktivitas dari perusahaan yang
bersangkutan.
e. Perencanaan standar produksi
Standar produksi ini akan merupakan hal yang sangat penting di dalam perusahaan.

7
3.Sistem Pengendalian Produk
Ruang lingkup manajemen produksi yang mencakup kegiatan-kegiatan yang
menyangkut keputusan mengenai sistem pengendalian produksi, meliputi berikut ini.
a. Pengendalian proses produksi
Pengendalian proses produksi ini menyangkut beberapa masalah tentang perencanaan
dan pengawasan dari proses produksi dalam suatu perusahaan.
b. Pengendalian bahan baku
Di dalam sebuah perusahaan tersedianya persediaan bahan baku untuk keperluan
proses produksi merupakan suatu hal yang mutlak diperlukan, karena bahan baku
dalam suatu perusahaan merupakan unsur yang sangat penting dalam perusahaan
yang bersangkutan.
c. Pengendalian tenaga kerja
Dengan dilaksanakannya pengendalian tenaga kerja yang baik dalam perusahaan
tersebut, diharapkan proses produksi dalam perusahaan yang bersangkutan dapat
berjalan dengan baik, produk perusahaan dapat dihasilkan sesuai dengan rencana
yang telah disusun baik dari segi kuantitas maupun kualitasnya.
d. Pengendalian biaya produksi
Biaya produksi yang dipergunakan dalam pelaksanaan proses produksi suatu
perusahaan haruslah direncanakan dan dikendalikan dengan sebaik- baiknya, karena
besar-kecilnya harga produksi ini akan menentukan besar- kecilnya harga pokok
produksi.
e. Pengendalian kualitas
Untuk menghadapi persaingan yang semakin tajam, maka mengenai kualitas produk
mempunyai peranan yang cukup penting di dalam rangka usaha untuk
mempertahankan kelangsungan hidup dari perusahaan yang bersangkutan.
f. Pemeliharaan
Dalam pelaksanaan operasi produksi, pemeliharaan peralatan merupakan bagian yang
tidak dapat dipisahkan dengan pelaksanaan operasi produksi tersebut.

8
4. Sistem Informasi Produk
Ruang lingkup manajemen produksi yang mencakup kegiatan-kegiatan yang
menyangkut keputusan mengenai sistem informasi produksi yang meliputi:
a. Struktur organisasi
Di dalam penyusunan sistem informasi produksi dalam suatu perusahaan, terlebih
dahulu perlu diketahui mengenai struktur organisasi yang dipergunakan oleh
perusahaan.
b. Berproduksi atas dasar pesanan
Pada perusahaan yang berproduksi atas dasar pesanan, maka kegiatan produksinya
baru akan dilaksanakan apabila terdapat pesanan yang masuk.
c. Produksi untuk pasar
Berproduksi untuk pemenuhan kebutuhan pasar akan mempunyai sifat yang berbeda
apabila dibandingkan dengan berproduksi untuk pesanan.

2.3 Fungsi Manajemen Operasional


Ahli manajemen J. Heizer dan B. Render mendefinisikan manajemen
operasional sebagai bentuk pengelolaan menyeluruh dan optimal pada aspek tenaga
kerja, barang-barang (mesin, peralatan, dan bahan mentah), atau faktor produksi lain
yang bisa dijadikan produk barang dan jasa yang lazim diperdagangkan.

Kemudian di dalam fungsi operasional manajemen ada 5 hal yaitu :

1) Manajemen Sumber Daya Manusia

2) Manajemen Pemasaran

3) Manajemen Operasi/Produksi

4) Manajemen Keuangan

5) Manajemen Informasi

Manajemen sumber daya manusia adalah penerapan manajemen berdasarkan


fungsinya untuk memperoleh sumber daya manusia yang terbaik bagi bisnis yang kita
jalankan dan bagaimana sumber daya manusia yang terbaik tersebut dapat dipelihara
dan tetap bekerja bersama kita dengan kualitas pekerjaan yang senantiasa konstan
ataupun bertambah.

9
Manajemen pemasaran adalah kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya
yang pada intinya berusaha untuk mengidentifikasi apa sesungguhnya yang
dibutuhkan oleh konsumen, dana bagaimana cara pemenuhannya dapat diwujudkan.

Manajemen produksi adalah penerapan manajemen berdasarkan fungsinya


untuk menghasilkan produk yang sesuai dengan standar yang ditetapkan berdasarkan
keinginan konsumen, dengan teknik produksi yang seefisien mungkin, dari mulai
pilihan lokasi produksi hingga produk akhir yang dihasilkan dalam proses produksi.

Manajemen keuangan adalah kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya


yang pada intinya berusaha untuk memastikan bahwa kegiatan bisnis yang dilakukan
mampu mencapai tujuannya secara ekonomis yaitu diukur berdasarkan profit. Tugas
manajemen keuangan diantaranya merencanakan dari mana pembiayaan bisnis
diperoleh, dan dengan cara bagaimana modal yang telah diperoleh dialokasikan
secara tepat dalam kegiatan bisnis yang dijalankan.

Manajemen informasi adalah kegiatan manajemen berdasarkan fungsinya


yang pada intinya berusaha memastikan bahwa bisnis yang dijalankan tetap mampu
untuk terus bertahan dalam jangka panjang. Untuk memastikan itu manajemen
informasi bertugas untuk menyediakan seluruh informasi yang terkait dengan
kegiatan perusahaan baik informasi internal maupun eksternal, yang dapat
mendorong kegiatan bisnis yang dijalankan tetap mampu beradaptasi dengan
perubahan yang terjadi di masyarakat.

2.4 Perencanaan Produk Baru


1. Perencanaan Produk Baru Sebagai Bagian Dari Market-Driven
Produk baru diartikan sebagai produk baru bagi perusahaan, modifikasi dari
produk yang sudah ada, duplikat dari produk pesaing, produk yang diakuisisi dan
produk asli innovatif. Produk baru diperkirakan bisa memberi sebuah proporsi yang
tinggi bagi pertumbuhan perusahaan dan kadang- kadang memberikan kontribusi
utama terhadap laba bisnis keseluruhan.
Beberapa faktor penting yang perlu diperhatikan dalam perencanaan produk baru,
yaitu:
1. Pengetahuan tentang kebutuhan dan keinginan konsumen lengkap.
2. Sumber daya yang mendukung terhadap pengembangan produk baru.
3. Perkiraan penyimpangan produk baru dalam memenuhi pasar sasaran.

10
4. Perkiraan biaya yang dibutuhkan dalam pengembangan dan produksi produk
baru.
5. Antisipasi terhadap reaksi para pesaing.
6. Kapan waktu yang paling tepat untuk meluncurkan produk baru.
7. Jasa terkait sebagai pendukung produk baru.
Terdapat empat tipe dasar dalam program pengembangan produk, yaitu:
1. Modifikasi produk lini.
2. Diluar produk lini/ produk substitusi.
3. Produk komplemen
4. Produk Innovasi

Produk baru berpeluang menawarkan nilai superior ke customer dan secara total
produk baru dapat meningkatkan keberadaan produk.
1. Jenis-jenis produk baru
Perkenalan barang atau jasa baru bisa diklasifikasikan menjadi : Benar-benar baru
bagi pasar dan luasnya nilai yang disiptakan, menghasilkan jenis-jenis produk baru
berikut ini:
a. Innovasi transformasional, produk yang secara radikal baru dan penciptaan nilai
yang substansial.
b. Innovasi substansial, produk yang secara significan baru dan menciptakan nilai
penting untuk customer.
c. Innovasi incremental, innovasi, produk baru yang menyediakan peningkatan
performans atau nilai yang diterima lebih baik (atau biaya lebih rendah).

2. Menemukan peluang nilai customer


Kebutuhan customer menjadi informasi penting yang menentukan nilai peluang
yang ada dalam pengembangan produk baru. Identifikasi dan analisis segmen pasar
membantu untuk mengetahui segmen yang menawarkan peluang produk baru ke
organisasi. Kepuasan customer mengindikasikan seberapa baik pengalaman
menggunakan produk dibandingkan dengan nilai yang diharapkanoleh pembeli.
a. Nilai customer

11
Tujuan analisis nilai customer adalah mengidentifikasi kebutuhan :
• Produk baru
• Peningkatan produk yang ada.
• Peningkatan dalam proses produksi
• Peningkatan layanan pendukung

b.Kapabilitas yang cocok untuk peluang nilai, Setiap peluang nilai harus
dipertimbangkan pada saat organisasi mempunyai kapabilitas untuk membawa nilai
customer yang superior.

c.Innovasi transformasional Customer barangkali bukan penuntun yang baik untuk


ide produk baru yang secara total mungkin disebut radikal atau penerobosan innovasi
sejak mereka membentuk keluarga produk baru atau bisnis baru.

2. Tahap-Tahap Dalam Perencanaan Produk Baru


Perencanaan produk baru mencakup semua kegiatan perencanaan dari produsen
dan penyalur untuk menyesuaikan produknya dengan permintaan pasar dan
menentukan susunan produk lininya.
Tahap-tahap dalam perencanaan produk baru terdiri dari:
a. Tujuan perencanaan produk baru.
Tujuan dari perencanaan produk baru adalah supaya peluang produk baru dapat
sukses dipasar pada tahap komersialisasi menjadi lebih besar.
b. Pembangkitan ide Ide produk baru dapat berasal dari berbagai macam sumber,
seperti dealer, kompetitor, tenaga penjualan dan karyawan lainnya pada perusahaan.
c. Penyaringan
Tahap penyaringan ini merupakan keputusan yang paling sulit karena hanya sedikit
informasi yang dapat diandalkan tersedia pada pasar produk yang diajukan, biaya dan
sifat investasi yang dibutuhkan.
d. Pengevaluasian
Ide-ide yang telah disaring lalu dievaluasi.

12
e. Analisis bisnis
Analisis bisnis meliputi kegiatan untuk memastikan produk akan dibeli oleh
konsumen dan berapa perolehan keuntungan yang mampu dihasilkan oleh produk
baru.
f. Pengembangan Pada tahap pengembangan, produk yang telah dianalisis secara
bisnis diproduksi secara besar-besaran dan mengembangkan lini produk.
g. Komersialisasi
Produk yang telah diproduksi kemudian siap untuk dipasarkan kepada konsumen
yang membutuhkan.

Tahapan dalam proses pengembangan produk baru terdiri dari:


a. Pengembangan sebuah budaya dan strategi untuk innovasi.
Komunikasi terbuka diseluruh organisasi dan termasuk tingkat tertinggi dari pekerja
dan minat adalah karakteristik budaya innovative.
b. Pengembangan proses perencanaan produk baru yang efektif.
Innovasi harus dicapai melalui proses memasukan pada tempat di organisasi.
c. Tanggung jawab perencanaan produk baru Pengembangan sebuah produk baru
menyangkut fungsi bisnis berbeda seperti: marketing, keuangan, operasi, sumberdaya
manusia.

3. Pengembangan Ide
Keberhasilan dalam membangkitkan dan memproses ide produk baru dengan
berbagai kendala dan hambatan yang dihadapi tergantung pada kemampuan
perusahaan mengorganisasikan upaya-upaya pencarian ide tersebut dengan baik,
sejauh mana kehati-hatian strategi produk perusahaan dinyatakan dan sumber daya
apa yang digunakan.
Selain timbul secara kebetulan sumber-sumber gagasan produk baru timbul dari hal-
hal berikut ini:
a. Pelanggan merupakan sumber penting terutama untuk menghasilkan gagasan
mengenai produk-produk industrial baru.

13
b. Personel perusahaan seringkali memberikan saran yang bermanfaat untuk produk
baru terutama tambahan lini produk dan perbaikan produk.
c. Saluran distribusi, seperti distributor yang bekerja sama dengan pelanggannya bisa
sangat membantu dalam menyarankan modifikasi produk atau perluasan lini produk
bagi produk-produk yang ada.
d. Pesaing juga merupakan sumber gagasan produk baru.
e. Kantor pemerintah, penemuan-penemuan riset yang diumumkan oleh kantor
pemerintah juga dapat memperbaharui gagasan produk baru.
f. Sumber-sumber lain adalah dari majalah bisnis, asosiasi perdagangan, biro iklan,
perusahaan riset pemasaran, konsultan, laboratorium komersil, serta laboratorium
universitas atau institute.

2.5 Peramalan (FORECASTING) Penjualan Produk Dan Jasa Perusahaan


1.Pengertian Forecasting

Forecasting adalah bagian vital bagi setiap organisasi bisnis dan untuk setiap
pengambilan keputusan manajemen yang sangat signifikan. Peramalan menjadi dasar
bagi perencanaan jangka panjang perusahaan.

Dalam menjalankan usaha, perusahaan dapat menganut salah satu dari dua
pendekatan yakni:

a. Pendekatan Speculative, di mana perusahaan tidak memperhitungkan risiko 'yang


diakibatkan oleh ketidakpastian faktor-faktor intern dan ekstern.

b. Pendekatan Calculated risk, di mana perusahaan secara aktif melakukan estimasi


terhadap risiko yang diakibatkan oleh ketidakpastian faktor-faktor ekstern dan intern.

Faktor-faktor yang mempengaruhi kegiatan perusahaan dikelompokkan menjadi:

Faktor-faktor Internal berupa:

a. Kualitas dan kegunaan produk perusahaan yang terdiri dari:

• Bagaimana produk itu dipakai

• Mengapa orang membeli produk tersebut

• Penggunaan potensial produk

• Perubahan-perubahan yang dapat menaikkan kegunaan produk.


14
b. Ongkos produksi dan distribusi produk perusahaan, yang menyangkut hal-hal:

• Proses pembuatan produk

• Teknologi yang dipakai

• Bahan mentah yang dipakai

• Kapasitas produksi

• Biaya memasarkan produk

c. Kecakapan manajemen perusahaan sendiri (managerial skill) yang terdiri atas:

• Penghayatan persoalan yang dihadapi

• Kemampuan melakukan forecast

• Kemampuan melihat reaksi pesaing.

Sedangkan faktor-faktor eksternal berupa :

a. Kecakapan manajemen pesaing

b. Volume kegiatan perekonomian, yang ditentukan oleh :

• Konsumen dan tingkat daya belinya

• Manajer lain (produsen lain) yang sejenis Spekulator

• Peraturan hukum yang mengatur produksi dan distribusi produk

• Keadaan politik

• Kondisi lingkungan

• Kehidupan organisasi ekonomi

c. Barang substitusi serta kemungkinan penemuan barang baru yang lebih baik

d. Selera masyarakat

e. Faktor-faktor lain seperti :

• Mudahnya perusahaan keluar masuk dalam industri iklim dan perubahan pemakaian
produk konflik politik.

Forecast Penjualan, adalah proyek teknis daripada permintaan langganan potensial


untuk suatu waktu tertentu dengan berbagai asumsi.
15
Pemilihan cara yang dipakai untuk pembuatan forecast penjualan dipengaruhi oleh
berbagai faktor seperti:

• Sifat produk yang kita jual

• Metode distribusi yang dipakai (langsung tak langsung) Besarnyaperusahaan


dibanding pesaing-pesaing kita

• Tingkat persaingan yang dihadapi

• Data historis yang tersedia.

Forecast penjualan mempengaruhi, bahkan menentukan keputusan dan kebijaksanaan


yang diambil umpamanya:

• Kebijaksanaan dalamperencanaan produksi

• Kebijaksanaan persediaan barang jadi

• Kebijaksanaan penggunaan mesin-mesin

• Kebijaksanaan tentang investasi dalam aktiva tetap

• Rencana pembelian bahan mentah dan pembantu

• Rencana aliran kas.

2.Teknik-Teknik Dalam Forecast Penjualan

Forecasting adalah suatu cara untuk mengukur atau menaksir kondisi bisnis di
masa mendatang. Pengukuran tersebut dapat dilakukan secara kuantitatif dan
kualitatif.

Secara sistematis, teknik-teknik atau metodemetode forecast dikelompokkan menjadi:

a. Forecast Berdasarkan Pendapat Biasanya digunakan untuk menyusun forecast


penjualan maupun forecast kondisi bisnis pada umumnya. Sumber pendapat-pendapat
yang dipakai sebagai dasar melakukan forecast adalah:

• Pendapat Salesman

Para salesman diminta untuk mengukur apakah ada kemajuan atau kemunduran
segala hal yang berhubungan dengan tingkat penjualan pada daerah mereka masing-
masing. Kemudian mereka diminta pula untuk mengestimasi tentang tingkat
penjualan di daerah masing-masing di waktu mendatang.

16
• Pendapat Sales Manajer

Perkiraan yang dikemukakan oleh para salesman perlu diperbandingkan dengan


perkiraan yang dibuat oleh kepala bagian penjualan.

• Pendapat Para Ahli

Kadang-kadang perkiraan yang dibuat oleh salesman dan kepala bagian penjualan
sangat bertentangan sate samalain, sehingga perusahaan menganggap perlu untuk
meminta pertimbangan kepada orang yang dianggap ahli. Mereka ini disebut
konsultan.

• Survey Konsumen

Apabila ketiga pendapat di atas masih dirasa kurang dapat dipertanggungjawabkan,


maka biasanya lalu diadakan penelitian langsung terhadap konsumen.

b. Forecast berdasarkan analisis statistik Terdiri dari:

1) Apabila perhitungan berdasarkan data historis dari suatu variabel saja, digunakan
cara:

• Metode trend bebas

Cendrung digunakan sebagai analisis pendahuluan yang akan memberikan gambaran


awal suatu permasalahan yang akan dihadapi, dengan mencoba melihat pola data
pengamatan melalui tebaran titik dari pasangan data penjualan pada setiap
waktunya,lalu diperkirakan trendnya. Dengan metode ini hanya bisa mendapat
gambaran trendnya saja tanpa dapat memperkirakan jumlahnya.

• Metode trend semi average

Metode ini dapat digunakan apabila datanya genap sehingga dapat dibagi jadi dua
kelompok.

Langkah-langkahnya:

- Data dibagi jadi dua kelompok

- Hitung rata masing-masing kelompok

- Rata-rata kelompok satu disebut a(konstan)

- Lalu hitung b, dengan cara menghitung selisih rata-rata kelompok 1 dengan rata-rata
kelompok 2 dibagi jumlah data yang ada dalam suatu kelompok

- Buat persamaan Y=a+bX


17
Y = forecast tahun yang diinginkan

a = bilangan konstan

b=selisih kelompok 1 dan 2 dibagi jumlah data dalam suatu kelompok

-Menentukan nilai X = 0 pada tahun pertengahan kelompok 1. Jika data genap data
selanjutnya dimulai dengan 1 dengan jarak dua. Jika data ganjil, setelah nol adalah 2
dengan jarak dua.

• Metode trend moment

Dalam penerapannya data tidak harus genap. Metode ini memberikan nilai X mulai
dari nol untuk tahun awal dan selanjutnya berurutan.

Rumusnya adalah: ƩY=a.n byx

EX.Y1 = ax + bx

• Metode trend least square

Langkah-langkah :

Tentukan nilai X apakah data ganjil atau genap. Kalau ganjil, nilai - X=0 pada
pertengahan data dan tahun sebelumnya dikurang 1 dan tahun sesudahnya ditambah 1
dengan jarak satu (-2, -1, 0, 1, 2). Jika data genap maka nilai nol terletak diantara 2
tahun pertengahan dengan jaraknya dua (-5, -3, -1, 1, 3, 5)

- Rumusnya a= ƩΥ|n

b=ƩΧΥ

- Buat persamaan Y = a + Bx

2) Apabila perhitungan data historis dari suatu variabel yang akan ditaksir
dihubungkan dengan data historis lain yang mempunyai

hubungan kuat terhadap perkembangan variabel yang akan ditaksir,

dengan cara :

• Metode korelasi

Metode ini menunjukkan hubungan antara satu atau lebih variabel lainnya. Dengan
analisis koreksi dapat diketahui dari variabel-variabel yang menjadi perhatian.

18
• Metode regresi

Dengan analisis regresi dapat diketahui bentuk hubungan.

2.6 Pola Produksi


1. Pengertin Pola Produksi

Pola Produksi adalah penentuan bagaimana kebijakan perusahaan untuk


melayani penjualan.

•Macam – Macam Pola Produksi :

1. Pola produksi konstan atau horizontal

Pola produksi konstan atau horizontal adalah dimana jumlah yang diproduksi setiap
periode tetap sama.

2. Pola produksi bergelombang

Pola produksi bergelombang adalah jumlah yang diproduksi setiap periode tidak
sama mengikuti perubahan tingkat penjualan dalam perusahaan.

3. Pola produksi moderat

Pola produksi moderat adalah gelombang produksi tidak tajam, sehingga mendekati
konstan.

•Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pola Produksi

1. Pola penjualan

2. Pola biaya :

a. biaya perputaran tenaga kerja

b. biaya simpan

c. biaya lembur

d. biaya subkontrak

3. Kapasitas maksimum fasilitas produksi.

•Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi Pemilihan Lokasi Pabrik

1. Lingkungan masyarakat

2. Sumber alam
19
3. Tenaga kerja

4. Transportasi

5. Pembangkit tenaga listrik

6. Tanah untuk ekspansi.

2.Metode Pemilihan Lokasi Pabrik

Ada beberapa metode dalam pemilihan lokasi pabrik, yakni sebagai berikut:

1. Metode kuantitatif : adalah menilai secara kuantitatif baik buruknya suatu daerah
untuk pabrik sehubungan dengan faktor-faktor yang terdapat didaerah tersebut,
sehingga perusahaan dapat membandingkan keadaan daerah satu dengan daerah lain.

2. Metode kualitatif : adalah konsep biaya tetap dan biaya variabel dari lokasi yang
berbeda dapat menciptakan hubungan antara biaya dan volume produksi yang berlaku
bagi masing-masing lokasi.

3. Metode transportasi : adalah suatu alat untuk memecahkan masalah yang


menyangkut pengiriman barang, dari suatu tempat ke tempat yang lain.

3.Perencanaan Layout Pabrik

Perencanaan Layout Pabrik adalah perencanaan dari kombinasi yang optimal


antara fasilitas produksi serta semua peralatan dan fasilitas terlaksananya proses
produksi. Tujuan Pelaksanaan Layout adalah untuk mendapatkan kombinasi yang
paling optimal antara fasilitas-fasiltas produksi.

Layout Diperlukan Dalam Perusahaan Karena :

1. Adanya perubahan desain produk

2. Adanya produk baru

3. adanya perubahan volume permintaan

4. Lingkungan kerja yang tidak memuaskan

5. Fasilitas produksi yang ketinggalan jaman

6. Penghematan biaya

7. Adanya kecelakaan dalam proses produksi

8. Pemindahan lokasi pasar/konsentrasi terhadap pasar

20
Kriteria Penyusunan Layout :

1. Jarak angkut yang minimum

2. Penggunaan ruang yang efektif

3. Keselamatan barang-barang yang diangkut 4. Fleksibel

5. Kemungkinan ekspansi masa depan

6. Biaya diusahakan serendah mungkin

7. Aliran material yang baik

Langkah-Langkah Perencanaan Layout :

1. Melihat perencanaan produk yang menunjukkan fungsi-fungsi dimiliki produksi


tersebut

2. Menentukan perlengkapan yang akan dibutuhkan dan memilih mesin-mesinnya.

3. Analisa dan keseimbangan urutan pekerjaan, flow casting dan penyusunan diagram
blok daripada layout.

Klasifikasi Perencanaan Layout :

1. Adanya perubahan-perubahan kecil dari layout yang ada

2. Adanya perubahan-perubahan fasilitas produksi yang baru

3. Merubah susunan layout karena adanya perubahan fasilitas produksi 4.


Pembangunan pabrik baru

Macam – Macam Layout :

1. Produk layout

Produk layout adalah berurutan sesuai dengan jalannya proses produksi dari bahan
mentah sampai menjadi barang jadi.

2. Proses layout

Proses layout adalah kesamaan proses atau kesamaan pekerjaan yang mempunyai
fungsi yang sama dikelompokkan dan ditempatkan dalam ruang tertentu.

21
3. Fixed position (layout kelompok)

Fixed position adalah susunan komponen untuk proses produksi diletakkan didekat
tempat proses produksi dilaksanakan.

4. Material handling

Material handling dalah ilmu untuk memindahkan, membungkus dan menyimpan


bahan-bahan dalam segala bentuk.

22
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
1. Manajemen operasional adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
dan pengendalian sumber daya (baik manusia maupun alat-alat) untuk mencapai
tujuan organisasi secara efektif dan efisien. Ini termasuk pembuatan keputusan
tentang pembuatan produk atau jasa, pengoperasian sistem, pengelolaan inventori,
dan pengelolaan sumber daya manusia.

2. manajemen produksi merupakan proses manajemen yang diterapkan dalam


kegiatan atau bidang produksi dalam suatu perusahaan. Dengan diterapkannya proses
manajemen dalam bidang produksi di dalam perusahaan, maka kegiatan- kegiatan
produksi dan proses produksi dalam perusahaan itu akan selalu dilaksanakan melalui
perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, pengkoordinasian serta pengendalian.

3. Fungsi perencanaan produk baru adalah merencanakan dan mengendalikan aliran


material ke dalam, di dalam dan keluar pabrik, sehingga posisi keuntungan optimal
yang merupakan tujuan perusahaan dapat dicapai

4. Peramalan (forecasting) adalah bagian vital bagi setiap organisasi bisnis


manajemen yang sangat dan untuk setiap pengambilan keputusan signifikan.
Peramalan menjadi dasar bagi perencanaan jangka panjang perusahaan.

5. Pola produksi adalah penentuan bagaimana kebijakan perusahaan untuk melayani


penjualan. Macam-macam pola produksi adalah sebagai berikut:

a. Pola produksi konstan atau horizontal

b. Pola produksi bergelombang

c. Pola produksi moderat

3.2 Saran
Dari makalah yang telah saya buat, mungkin terdapat kekurangan dan kesalahan baik
itu dari penulisan atau dari kata-katanya, saya mengharapkan saran dan kritik, agar
dapat memberikan motivasi atau nasihat guna memperbaiki makalah ini nantinya.

23
DAFTAR PUSTAKA

https://umsu.ac.id/berita/manajemen-operasional-pengertian-dan-tujuan/

https://dspace.uii.ac.id/bitstream/handle/123456789/11378/05.2%20bab%202.pdf?se
quence=5&isAllowed=y

http://repository.ut.ac.id/3851/2/ADBI4434-M1.pdf

http://eprints.ubhara.ac.id/642/3/Bimbingan%20Mahasiswa%20smt%207%20Manaje
men%20tentang%20UKM.pdf

https://id.scribd.com/doc/294091380/perencanaan-produk-baru

https://www.coursehero.com/file/59363786/fixxx-FORECAST-PENJUALANdocx/

https://2satu0satu.wordpress.com/2011/01/24/pola-produksi/

24
BIODATA MAHASISWA

Nama : Muhamad Haris Fadillah

Nama Panggilan : Fadil

NPM : 2203010167

Tempat, Tanggal Lahir : Bagambir, 01 Februari 2005

Jenis Kelamin : Laki-laki

Agama : Islam

Alamat : Bamban utara RT02/RW01

Asal Sekolah : SMKN 2 Kandangan

Status : Mahasiswa

Prodi : Manajemen

Fakultas : Ekonomi

Nomor Wa : 082152361499

Alamat Email : fadillah26haris@gmail.com

25

Anda mungkin juga menyukai