Anda di halaman 1dari 20

MANAJEMEN PRODUKSI

Disusun untuk memenuhi bahan presentasi tugas pada mata kulia

Ekonomi bisnis

Dosen pengampu :

Suprianto SE,M.Si

Disusun oleh :

Kelompok 1

1. Nurhayati

2. Imelda

Universitas Riau Indonesia

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur penyusun ucapkan kepada Allah SWT, yang telah memberikan rahmat dan
karunia-Nya sehingga Makalah Manajemen Produksi ini dapat diselesaikan dengan baik. Tidak
lupa shalawat dan salam semoga terlimpahkan kepada Rasulullah Muhammad SAW,
keluarganya, sahabatnya, dan kepada kita selaku umatnya.

Saya ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam
penyusunan Makalah Manajemen yang berjudul Makalah Manajemen Produksi ini. Dan saya
juga menyadari pentingnya akan sumber bacaan dan referensi internet yang telah membantu
dalam memberikan informasi yang akan menjadi bahan makalah. Kami juga mengucapkan
terima kasih kepada semua pihak yang telah memberikan arahan serta bimbingannya selama
ini sehingga penyusunan makalah dapat dibuat dengan sebaik-baiknya. Saya menyadari masih
banyak kekurangan dalam penulisan Makalah Manajemen Produksi ini sehingga kami
mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi penyempurnaan makalah ini.

Kami mohon maaf jika di dalam makalah ini terdapat banyak kesalahan dan
kekurangan, karena kesempurnaan hanya milik Yang Maha Kuasa yaitu Allah SWT, dan
kekurangan pasti milik kita sebagai manusia. Semoga Makalah Manajemen Produksi ini dapat
bermanfaat bagi kita semuanya.

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ....................................................................................................... ii


DAFTAR ISI...................................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................. 1
A. Latar belakang ......................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................... 1
C. Tujuan Penulisan ..................................................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................... 3
A. Pengertian Manajemen Produksi ............................................................................ 3
B. Perkembangan Manajemen Produksi ...................................................................... 5
C. Ruang Lingkup Manajemen Produksi .................................................................... 6
D. Fungsi dan Tujuan Manajemen Produksi ............................................................... 7
E. Strategi, Manufaktur, dan Manajemen Produksi .................................................... 8
F. Manajemen Produksi dan Lingkungannya.............................................................. 9
G. Pembuatan Keputusan dalam Manajemen Produksi ............................................... 10
H. Pengawasan Kegiatan Produksi .............................................................................. 12
I. Manfaat Manajemen Produksi ................................................................................ 14
BAB III PENUTUP ........................................................................................................... 16
A. Kesimpulan ............................................................................................................. 16
B. Saran ....................................................................................................................... 16
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................................ 17

iii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Perusahaan dalam menjalankan aktivitasnya baik perusahaan yang bergerak
dalam bidang jasa maupun barang mempunyai tujuan yang sama yaitu memperoleh
keuntungan. Selain itu perusahaan juga ingin memberikan kepuasan kepada konsumen
atas produk yang dihasilkannya, karena kepuasan konsumen menjadi tolak ukur dari
keberhasilan perusahaan dalam menghasilkan produk yang berkualitas, dan yang
diinginkan oleh konsumen. Dalam mencapai strategi pemasaran yang tepat dan terbaik
untuk diterapkan, salah satunya perusahaan dapat melihat dari faktor bauran pemasaran.
Hal tersebut penting karena bauran pemasaran merupakan salah satu pokok
pertimbangan konsumen dalam melakukan keputusan pembelian suatu produk. Jika
perusahaan tidak peka terhadap apa yang dibutuhkan oleh konsumen, maka dapat
dipastikan bahwa perusahaan akan kehilangan banyak kesempatan untuk menjaring
konsumen dan produk yang ditawarkan akan sia-sia.
Pemasaran merupakan salah satu ilmu ekonomi yang telah lama berkembang,
dan sampai pada saat sekarang ini pemasaran sangat mempengaruhi keberhasilan suatu
perusahaan untuk bisa bertahan di dalam pangsa pasar. oleh karena itu diperlukan
strategi pemasaran yang dapat memberikan pengaruh untuk menentukan berhasil atau
tidaknya dalam memasarkan produknya. Apabila strategi pemasaran yang dilaksanakan
perusahaan tersebut mampu memasarkan produknya dengan baik, hal ini akan
berpengaruh terhadap tujuan perusahaan. Manajemen operasi (MO) mulai berkembang
pesat sejak tahun 1910-an. Pada saat itu Frederick W Taylor mengembangkan konsep
yang terkait dengan efisiensi di bidang produksi dengan menggunakan pendekatan
ilmiah untuk menghitung produktivitas, menggunakan fungsi manajemen untuk
menemukan dan menggunakan aturan dan prosedur dalam operasi sistem produksi.
B. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang di atas, penyusun merumuskan masalah yang akan
dibahas dalam makalah ini sebagai berikut:
1. Apa Konsep Manajemen Produksi?
2. Bagaimana Perkembangan Manajemen Produksi?
3. Bagaimana Ruang Lingkup Manajemen Produksi?
4. Apa Fungsi Dan Tujuan Manajemen Produksi?

1
5. Bagaimana Strategi, Manufaktur, Dan Manajemen Produksi?
6. Bagaimana Manajemen Produksi Dan Lingkungannya?
7. Bagaimana Pembuatan Keputusan Dalam Manajemen Produksi?
8. Bagaimana Pengawasan Kegiatan Produksi ?
9. Sebutkan Manfaat Manajemen Produksi ?
C. Tujuan Penulisan
1. Agar Mahasiswa Mengetahui Konsep Manajemen Produksi
2. Agar Mahasiswa Mengetahui Perkembangan Manajemen Produksi
3. Agar Mahasiswa Mengetahui Ruang Lingkup Manajemen Produksi
4. Agar Mahasiswa Mengetahui Fungsi Dan Tujuan Manajemen Produksi
5. Agar Mahasiswa Mengetahui Strategi, Manufaktur, Dan Manajemen Produksi
6. Agar Mahasiswa Mengetahui Manajemen Produksi Dan Lingkungannya
7. Agar Mahasiswa Mengetahui Pembuatan Keputusan Dalam Manajemen
Produksi
8. Agar Mahasiswa Mengetahui Pengawasan Kegiatan Produksi
9. Agar Mahasiswa Mengetahui Manfaat Manajemen Produksi

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Manajemen Produksi


Manajemen berasal dari kata manage yang artinya mengatur, sedangkan
menurut Parker Follet manajemen adalah “seni melaksanakan pekerjaan melalui orang
lain”. Menurut Peter Drucker manajemen lebih menekankan bagaimana seorang
direktur memiliki sifat kepemimpinan yang bisa mendesain pengorganisasian dalam
mengambil keputusan atau pencapaian tujuan.
Beberapa ahli menjelaskan pengertian Manajemen Produksi, diantaranya
adalah:

• Handoko (1999: 3), Menurut Handoko, pengertian manajemen produksi dan


operasional adalah berbagai usaha pengelolaan secara optimal penggunaan
semua sumberdaya (faktor-faktor produksi); tenaga kerja, mesin-mesin,
peralatan, bahan mentah, dan lain sebagainya, didalam proses transformasi
bahan mentah dan tenaga kerja menjadi berbagai produk atau jasa.
• Sofyan Assauri (2008: 19), Menurut Sofyan Assauri, pengertian manajemen
produksi adalah kegiatan untuk mengatur dan mengkoordinasikan penggunaan
berbagai sumber daya; sumber daya manusia, sumber daya alat, sumber daya
dana, dan bahan, secara efektif dan efisien untuk menciptakan dan menambah
kegunaan sebuah barang atau jasa.
• Heizer dan Reider (2011:4), Menurut Heiser dan Reider, Manajemen Produksi
adalah rangkaian kegiatan yang menghasilakn nilai dalam bentuk barang dan
jasa dengan mengubah input menjadi output.
• Irham Fahmi (2012:3), Menurut Irham Fahmi, pengertian manajemen produksi
adalah sebuah ilmu manajemen yang membahas secara menyeluruh bagaimana
pihak manajemen produksi perusahaan menggunakan ilmu dan seni yang
dimiliki dengan mengarahkan dan mengatur orang-orang untuk mencapai hasil
produksi yang diinginkan.

Secara umum produksi diartikan sebagai suatu kegiatan atau proses yang
mentransformasikan masukan (input) menjadi keluaran (output). Sedangkan produksi
dalam istilah ekonomi mengacu pada segala kegiatan dalam menciptakan dan

3
menambah kegunaan (utility) suatu barang atau jasa yang membutuhkan faktor-faktor
produksi berupa tanah, modal, tenaga kerja, dan skills (organizational, managerial and
technical skills).

Manajemen produksi merupakan salah satu bagian di bidang manajemen yang


mempunyai peran dalam mengkoordinasikan kegiatan untuk mencapai tujuan. Untuk
mengatur kegiatan ini, perlu di buat keputusan-keputusan yang berhubungan dengan
usaha-usaha untuk mencapai tujuan agar barang dan jasa yang dihasilkan sesuai dengan
apa yang direncanakan. Dengan demikian, manajemen produksi menyangkut
pengambilan keputusan yang berhubungan dengan proses produksi untuk mencapai
tujuan organisasi atau perusahaan.
Agar proses produksi bisa berjalan dengan efisien dan menghasilkan produk
yang sesuai dengan keinginan perusahaan, terdapat beberapa aspek yang harus
diperhatikan. Dikutip dari Britannica, beberapa aspek tersebut biasa disebut dengan
5M, antara lain:
1) Man
Man atau manusia adalah sumber daya manusia yang dimiliki oleh
perusahaan. Hal ini merujuk kepada siapa saja yang berpengaruh untuk
perusahaan, termasuk pimpinan, karyawan, dan lainnya. Dalam sebuah
manajemen, sumber daya manusia menjadi faktor yang paling menentukan dan
memiliki pengaruh yang cukup besar. Tanpa adanya sumber daya manusia,
sebuah perusahaan tidak dapat berjalan. Mengingat manusia mempunyai peran
dalam menetapkan tujuan dan berupaya untuk mencapainya. Oleh sebab itu,
sumber daya manusia menjadi aspek penting dalam manajemen produksi ini.
2) Machine
Machine (mesin) juga menjadi aspek yang mempunyai peran untuk
dapat memberi kemudahan dan menghasilkan keuntungan yang lebih besar
dengan efisiensi kerja yang diciptakan.
Aspek yang satu ini merujuk pada fasilitas atau peralatan fasilitas yang
disediakan oleh perusahaan untuk menunjang kegiatan operasional maupun non
operasional perusahaan. Dengan adanya mesin tentu dapat memudahkan
pekerjaan manusia menjadi lebih cepat dan efisien, sehingga dapat mencapai
target dan tujuan perusahaan.
3) Method

4
Method (metode) mengacu pada prosedur yang digunakan oleh
perusahaan sebagai panduan dalam melaksanakan kegiatan perusahaan,
termasuk kegiatan produksi.
Aspek yang satu ini berisi panduan atau cara pelaksanaan sebuah
pekerjaan dengan memberikan beberapa informasi yang berkaitan. Mulai dari
pertimbangan, penggunaan waktu dan uang, fasilitas yang tersedia, serta
kegiatan usaha.
4) Material
Material atau bahan merujuk pada bahan mentah atau barang setengah
jadi yang kemudian diproses menjadi barang akhir yang akan memiliki nilai
jual.
5) Money
Money (uang) mengacu pada biaya atau modal yang dibutuhkan untuk
kegiatan perusahaan. Aspek yang satu ini juga tidak dapat diabaikan. Uang
sebagai alat tukar sekaligus alat pengukur nilai akan menggambarkan hasil yang
didapatkan dari kegiatan perusahaan. Oleh sebab itu, uang menjadi alat yang
penting untuk dapat mencapai tujuan perusahaan karena sebagian besar
kegiatan perusahaan membutuhkan uang.
B. Perkembangan Manajemen Produksi
Ilmu manajemen berkembang hampir seumur dengan lamanya manusia
menghuni bumi ini. Banyak catatan membuktikan bahwa manajemen sudah di terapkan
sejak jaman kuno. Penafsiran tulisan kuno di Mesir yang di perkirakan di tulis tahun
1300 sebelum Masehi menunjukkan bahwa organisasi dan administrasi negara telah di
terapkan oleh para pelaksana negara pada zaman kuno.
Sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, bagian dari
manajemen itu mengkhususkan diri untuk mengejar tujuannya masing-masing.
Manajemen produksi termasuk ke dalam bidang manajemen yang mengkhususkan
tujuannya. Manajemen produksi berkembang mengikuti perkembangan konsumsi
masyarakat terhadap produk yang di hasilkan.
Perkembangan manajemen produksi terjadi berkat dorongan beberapa faktor
yang menunjang yaitu:
1. Adanya pembagian kerja dan spesialisasi;
2. Revolusi industri;
3. Perkembangan alat dan teknologi;
5
4. Perkembangan ilmu dan metode kerja.
C. Ruang Lingkup Manajemen Produksi
Manajemen produksi merupakan salah satu bagian dari bidang manajemen yang
mempunyai peran dalam mengkoordinasikan berbagai kegiatan untuk mencapai tujuan.
Manajemen produksi dapat diterapkan di berbagai jenis organisasi atau perusahaan
seperti industri manufaktur, perkebunan, pertanian, UKM maupun di bidang jasa.
Manajemen produksi juga diperlukan dalam pengaturan bangunan atau ruangan, mesin
maupun peralatan, proses dalam produksi, pengaturan tenaga kerja dan berbagai
kegiatan operasi lainnya. Kegiatan produksi ini dapat dibedakan dalam dua kelompok
utama, yaitu organisasi manufaktur dan organisasi jasa.
Manajemen produksi merupakan kegiatan yang cakupannya cukup luas di mulai
dari analisis dan penetapan keputusan-keputusan sebelum dimulainya produksi.
Penambahan dan perancangan atau desain sistem produksi meliputi:
1. Seleksi dan desain hasil produksi, Kegiatan produksi harus dapat menghasilkan
produk-produk barang atau jasa dengan cara efektif dan efisien serta dengan
kualitas yang baik.
2. Seleksi dan perancangan proses serta peralatan, Setelah dilakukan seleksi
terhadap produk, kegiatan yang harus dilakukan adalah menentukan jenis proses
yang akan digunakan serta peralatannya.
3. Pemilihan lokasi perusahaan serta unit produksi, Dalam pemilihan lokasi, perlu
diperhatikan faktor jarak, kelancaran dan biaya pengangkutan dari bahan baku
serta biaya pengangkutan barang jadi ke pasar.
4. Rancangan tata letak (layout) dan arus kerja atau proses, Rancangan tata letak
harus mempertimbangkan antara lain kelancaran arus kerja, optimalisasi waktu
pergerakan dalam proses, kemungkinan kerusakan yang terjadi karena
pergerakan dalam proses.
5. Rancangan tugas, Rancangan tugas harus merupakan kesatuan dari human
engineering, dalam rangka menghasilkan rancangan kerja yang optimal.
6. Strategi produksi dan operasi serta pemilihan kualitas, Dalam strategi produksi
dan operasi harus terdapat pernyataan tentang maksud dan tujuan produksi dan
operasi serta misi dan kebijakan-kebijakan dasar untuk lima bidang yaitu,
proses, kapasitas, persediaan, tenaga kerja, dan mutu.
Ruang lingkup manajemen produksi memiliki tiga kategori keputusan atau
kebijakan utama yang tercakup di dalamnya, yaitu sebagai berikut:
6
1. Keputusan atau kebijakan mengenai desain. Desain dalam hal ini tergolong tipe
keputusan berjangka panjang, dan dalam arti yang luas meliputi penentuan
desain dari produk yang akan dihasilkan, desain atau lokasi dan tata letak
pabrik, desain atas kegiatan pengadaan masukan yang diperlukan, desain atas
metode dan teknologi pengolahan, desain atas organisasi perusahaan, dan
desain atas job description dan job specification.
2. Keputusan atau kebijakan mengenai proses transformasi (operations).
Keputusan operasi ini berjangka pendek, berkaitan dengan keputusan taktis, dan
operasi. Di dalamnya terkait jadwal produksi, gilir kerja (shift) dari personal
pabrik, anggaran produksi, jadwal penyerahan masukan ke subsistem
pengolahan, dan jadwal penyerahan keluaran ke pelanggan atau penyelesaian
produk.
3. Keputusan atau kebijakan perbaikan terus-menerus dari sistem operasi. Karena
sifatnya berkesinambungan (terus-menerus), maka kebijakan tersebut bersifat
rutin. Kegiatan yang terakup di dalamnya pada pokoknya meliputi perbaikan
terus-menerus dari mutu keluaran, keefektifan dan keefisienan sistem, kapasitas
dan kompetensi dari para pekerja, perawatan sarana kerja atau mesin, serta
perbaikan terus-menerus atas metode penyelesaian atau pengerjaan produk.
D. Fungsi dan Tujuan Manajemen Produksi
1. Fungsi Manajemen Produksi
Secara umum fungsi produksi terkait dengan pertanggung jawaban dalam
pengolahan dan mentransformasikan masukan (input) menjadi keluaran
(output) berupa barang atau jasa yang akan memberikan hasil pendapat bagi
perusahaan. Empat fungsi terpenting dalam fungsi produksi adalah:
• Proses pengolahan, merupakan metode atau teknik yang digunakan
untuk pengolahan masukan (input).
• Jasa-jasa penunjang, merupakan sarana yang berupa pengorganisasian
yang perlu untuk penetapan dan metode yang akan dijalankan sehingga
proses pengolahan dapat dilaksanakan secara efektif dan efisien.
• Perencanaan, merupakan keterkaitan dan pengorganisasian dari
kegiatan produksi yang akan dilakukan dalam suatu dasar waktu atau
periode tertentu.

7
• Pengendalian atau pengawasan, merupakan fungsi untuk menjamin
terlaksananya kegiatan sesuai dengan yang direncanakan, sehingga
maksud dan tujuan untuk penggunaan dan pengolahan masukan (input)
pada kenyataannya dapat dilaksanakan.
2. Tujuan Manajemen Produksi

• Perencanaan produksi, bertujuan agar dilakukannya persiapan yang


sistematis bagi produksi yang akan dijalankan. Keputusan yang harus
dihadapi dalam perencanaan produksi.
• Pengendalian produksi bertujuan agar mencapai hasil yang maksimal
demi biaya seoptimal mungkin.
• Pengawasan produksi bertujuan agar pelaksanaan kegiatan dapat
berjalan sesuai dengan rencana.

E. Strategi, Manufaktur, dan Manajemen Produksi


Secara umum, manajemen bisnis global (internasional) meliputi dua hal yaitu
kegiatan produksi dan manajemen bahan baku. Kegiatan tersebut dilaksanakan dengan
tujuan untuk menekan biaya penciptaan nilai dan untuk melayani kebutuhan konsumen
dengan baik (nilai tambah). Produksi didefinisikan sebagai kegiatan mengubah barang
mentah menjadi barang setengah jadi atau barang jadi sehingga dapat menambah nilai
guna barang tersebut. Produksi merupakan kegiatan yang mencakup penciptaan suatu
produk. Namun istilah produksi tidak hanya digunakan dalam penciptaan barang saja
tetapi juga digunakan dalam kegiatan jasa.
Manajemen bahan adalah kegiatan mengatur (planing, organazing, actuating,
controlling) penyebaran material fisik melalui rantai nilai. Mulai dari usaha
mendapatkan material tersebut melalui produksi sampai pendistribusiannya. Fungsi
manajemen bahan bagi pihak internal perusahaan adalah biaya produksi yang lebih
rendah dan peningkatan kualitas produk secara simultan melalui peniadaan produk
rusak atau cacat baik dari rantai suplai dan proses pabrikasi.
Perusahaan yang mengembangkan kontrol kualitasnya dapat mengurangi biaya
penciptaan nilai melalui 3 cara yaitu:
1. Memanfaatkan waktu seefektif dan seefisien mungkin dalam memproduksi
barang sehingga tidak terdapat produk yang kurang berkualitas dan tidak dapat
dijual.

8
2. Meningkatkan kualitas produk dengan menekan biaya pekerjaan ulang (rework)
dan biaya tambahan (scrap costs).
3. Meminimalkan biaya jaminan dan biaya pekerjaan ulang untuk mendapatkan
kualitas produk yang lebih baik.
F. Manajemen Produksi dan Lingkungannya
1. Pentingnya Manajemen Operasi
Alasan pertama pentingnya mempelajari manajemen produksi adalah
topik-topik yang dipelajari dalam manajemen produksi berkaitan dengan
desain, operasi dan pengawasan sisi penawaran organisasi-organisasi. Semua
organisasi ada untuk memenuhi permintaan tersebut. Dengan pemahaman dasar
tentang apa yang dilakukan untuk mengembangkan dan mengoperasikan
sistem-sistem produksi, para manajer pemasaran dapat melayani pasar dan
mengelola tenaga penjualan mereka dengan secara lebih baik bila mereka
memahami kemampuan dan keterbatasan sistem permintaan-penawaran total
mereka, pengenalan produk baru, dan kemampuan produk baru. Manajer
keuangan dapat merencanakan ekspansi kapasitas dan akan dapat memahami
tujuan-tujuan persediaan secara lebih baik.
Para akuntan mementingkan ini untuk memberi informasi akuntansi
biaya, rasio-rasio pemanfaatan kapasitas, penilaian persediaan, dan informasi
lain untuk pengawasan. Para manajer personalia juga dapat memperoleh suatu
pengetahuan tentang kompleksitas desain pekerjaan, fungsi-fungi yang
dilaksanakan manajer produksi, serta keterampilan-keterampilan yang
diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan mereka.
Alasan kedua pentingnya mempelajari manajemen operasi adalah
bahwa sekitar 70 persen aktiva-aktiva dalam berbagai organisasi manufakturing
dan pemrosesan adalah berbentuk persediaan-persediaan, pabrik dan peralatan
yang secara langsung atau tidak langsung berada di bawah pengawasan para
manajer produksi atau operasi manajer, manajer bahan, manajer peralihan, dan
para penyelia produksi yang semuanya merupakan anggota organisasi
manajemen operasi dan produksi.
Alasan ketiga adalah untuk memperoleh pengetahuan tentang berbagai
macam tekanan yang dihadapi manajer sebagai usaha mereka untuk
melaksanakan tanggung jawab sosial perusahaan terhadap masyarakat. Para
manajer produksi dan operasi harus memenuhi keinginan pemilik, sebagai
9
pemegang saham perusahaan atau anggota legislatif. Tetapi, di lain sisi mereka
harus beroperasi dalam sistem sosial dan mempunyai kewajiban-kewajiban
terhadap masyarakat.
Alasan terakhir untuk mempelajari manajemen produksi atau operasi
adalah bahwa ada kesempatan pekerjaan dan karier yang cerah bagi individu
kreatif yang berminat terjun dalam karier profesional di bidang manajemen
produksi atau operasi dan manajemen pelatihan.
2. Hubungan Fungsi Produksi dan Lingkungannya
Pesanan-pesanan diterima oleh departemen penjualan yang merupakan
bagian fungsi pemasaran; bahan mentah dan suplai didapatkan melalui fungsi
pembelian; modal untuk pembelian berbagai peralatan datang dari fungsi
keuangan; tenaga kerja diperoleh melalu fungsi personalia; dan produk dikirim
oleh fungsi distribusi. Penyanggan fungsi produksi dari pengaruh lingkungan
secara langsung diperlakukan untuk alasan di antaranya interaksi dengan unsur-
unsur lingkungan, proses transformasi teknologi yang lebih efisien daripada
proses yang diperlukan dalam pengadaan masukan dan penjualan produk akhir,
keterampilan manajerial yang diperlukan untuk keberhasilan operasi proses
transformasi sering berbeda dengan yang diperlukan untuk keberhasilan operasi
pemasaran, personalia, atau keuangan.
3. Organisasi Formal Fungsi Produksi
Pengorganisasian fungsi produksi merupakan proses penyusun struktur
organisasi departemen produksi yang sesuai dengan tujuan organisasi, sumber
daya yang dimiliknya, dan lingkungan yang melingkupinya.
G. Pembuatan Keputusan dalam Manajemen Produksi
Pembuatan keputusan merupakan elemen penting manajemen operasi dan
produksi. Pembuatan keputusan dapat dipandang dari berbagai perspektif yang
berbeda. Pembuatan keputusan merupakan keseluruhan proses pencapaian suatu
keputusan dari identifikasi awal melalui pengembangan dan penilaian alternatif-
alternatif sampai pemilihannya. Proses pembuatan keputusan diawali dengan
perumusan masalah yang dilakukan dengan menguji hubungan sebab-akibat, mencari
penyimpangan-penyimpangan, dan yang paling penting adalah berkonsultasi dengan
pihak lain. Selanjutnya pengembangan alternatif-alternatif dengan mengumpulkan dan
analisa data yang relevan. Dari dat tersebut ditentukan alternatif dikembangkan
sebelum diambil suatu keputusan.
10
Setelah dikembangkannya alternatif maka langkah selanjutnya adalah evaluasi
alternatif- alternatif yang tergantung pada kriteria pemilihan keputusan yang tepat.
Evaluasi alternatif dipermudah dengan penggunaan model-model matematik formal.
Ini memungkinkan pembuat keputusan untuk menguantifikasikan kriteria dan batasan-
batasan serta mengevaluasi berbagai alternatif berdasarkan kerangka model. Pemilihan
alternatif dilakukan untuk mengevaluasi alternatif-alternatif untuk mempermudah
alternatif yang tinggi. Alternatif yang terpilih sering hanya berdasarkan jumlah
informasi terbatas yang tersedia bagi manajer dan ketidaksempurnaan keputusan
manajer. Pilihan alternatif terbaik pun sering merupakan kompromi berbagai faktor
yang dipertimbangkan.
Implementasi keputusan. Suatu keputusan belum selesai sebelum diterapkan
dalam praktik. Langkah ini sama krusialnya dengan proses pembuatan keputusan secara
keseluruhan. Pemahaman akan perubahan organisasi adalah kunci sukses
implementasi. Implementasi tidak sekedar menyangkut pemberian perintah, namun
dalam hal ini manajer harus menetapkan jadwal kegiatan atau anggaran, mengadakan
dengan mengalokasikan sumber daya yang diperlukan serta melimpahkan wewenang
dan tanggung jawab tertentu.
Dalam situasi dan kondisi yang semakin berkembang, maka banyak perusahaan
yang membuat keputusan untuk mengembangkan bisnis ke dunia internasional. Ada
beberapa alasan yang mendasari perusahaan menjadi global. Di antaranya adalah
sebagai berikut:
1. Efisiensi biaya
Banyak cara yang telah dilakukan oleh perusahaan yang beroperasi
secara global atau secara internasional untuk dapat mengurangi berbagai biaya,
antara lain dengan cara:
• Pemilihan lokasi yang menyediakan biaya tenaga kerja rendah.
• Pemanfaatan adanya kesepakatan perdagangan yang berdampak pada
kemajuan perusahaan.
2. Perbaikan manajemen rantai pasokan
Dengan menempatkan fasilitas di suatu negara di mana sumber daya
tertentu berada, maka pengelolaan manajemen rantai pasokan dapat lebih
terjamin.
3. Pemberian produk yang lebih baik

11
Karena karakteristik produk yang diinginkan konsumen sangat
bervariasi dan ditentukan oleh masing-masing lokasi maka banyak perusahaan
yang beroperasi secara internasional menempatkan diri di suatu Negara tertentu
maka produk perusahaan tersebut dipasarkan, misalnya disesuaikan dengan
budaya yang berlaku.
4. Menarik pasar baru
Perusahaan yang wilayah pemasarannya di dalam negeri sudah terbatas,
maka dapat memanfaatkan pasar luar negeri yang masih terbuka untuk
digunakan sebagai tempat usaha dengan memperhatikan berbagai aspek.
H. Pengawasan Kegiatan Produksi
Pengawasan dalam kegiatan produksi perlu dilakukan yaitu : pada kegiatan
perencanaan dan desainnya, proses produksinya, monitoringnya maupun tindak lanjut
dari monitoring itu. Pengawasan dilakukan pada seluruh aspek kegiatan yang berkaitan
dengan produksi, meliputi: pada kegiatan proses produksi; pada kualitas produksi
produksi atau jasa yang dihasilkan; pada biaya produksi/operasi yang dikeluarkan; pada
tenaga kerja yang melakukan kegiatan produksi.
a. Pembelian Bahan Baku
Para menejer melakukan tugas-tugas berikut ketika persediaan barang.
Pertama memilih pemasok bahan baku dengan memperhatikan karekteristik
seperti harga, kecepatan, kualitas, layanan dan ketersediaan kredit. Kedua
mencoba mendapatkan potongtan/diskon menurut volume. Ketiga
menyerahkan produksi kepada pemasok.
b. Pengawasan Persediaan Bahan Baku
Pengawasan persediaan adalah proses pengelola persediaan pada tingkat
yang meminimkan biaya. Perencanaan kebutuhan bahan baku adalah proses
untuk menjamin bahwa bahan baku tersedia bila mana diperlukan.
c. Routing
Routing ialah urutan (rute) tugas yang perlu nuntuk menghasilkan
sebuah produk. Bahan baku biasanya dikirimkan ke masing-masing pos krja
(work station) agar dapat dipakai sesuai spesifikasi proses produksi. Bagian
tertentu dari proses produksi diselesaikan disetiap pos kerja. Proses routing
biasanya dievaluasi secara periodik untuk menentukan apakah bisa ditingkatkan
sehingga mendapat proses produksi yang lebih cepat dan murah.
d. Penjadwalan
12
Penjadwalan adalah tindakan menentukan periode waktu untuk setiap
tugas dalam proses produksi. Jadwal produksi adalah rancangan untuk timing
dan volume tugas produksi. Penjadwalan dapat menunjukkan kapan setiap tugas
harus diselesaikan. Cara untuk menjadwalkan proyek khusus adalah teknik
evaluasi dan peninjauan program (program evaluation and review technique-
PERT), menjadwalkan tugas dengan cara meminimkan hambatan proses
produksi.
e. Pengawasan Kualitas
Kualitas adalah dimana derajat dimana barang atau jasa memuaskan
persyaratan atau harapan pelaggan. Penjelasan kualitas merupakan proses untuk
menentukan apakah kualitas barang atau jasa memenuhi tingkat kualitas yang
diharapkan dan mengidentifikasi perbaikan yang perlu dilakukan pada proses
produksi. Kualitas dapat diukur den/an menilai beberapa karakteristik yang
meningkatkan kepuasan pelanggan.
Pengawasan dilakukan pada berbagai waktu dari aktivitas produksi
meliputi: pada saat menentukan desain atau rancangan produk; pada saat
perencanaan proses produksi; pada aktivitas monitoring; pada akhir proses
produksi.
Cara Pengawasan
1. Pengawasan Terhadap Produk
• Dengan Sertifikasi
Sertifikasi terhadap produk dapat dilakukan dengan mengupayakan
sertifikat berdasar standart industrif asosiasi dan sebagainya.
• Pemeriksaan Laboratorium
Pemerikasaan laboratorium dilakukan untuk mengendalikan kualitas
produk terhadap unsur kimiawinya yang dikandung.
• Penilaian Dari Pendapat Konsumen
Pendapat konsumen didapat dari survei kepada konsumen dengan
mengedarkan daftar pertanyaan untuk dijawab mengenai kualitas
produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan.
2. Pengawasan Terhadap Produksi
• Dengan Penerapan Gugus Kembali Mutu (GKM)

13
Proses produksi dengan membentuk gugus yang terdiri dari tiga
sampai delapan orang yang pekerjanya sejenis.
• Perolehan Serti&ikasi ISO
Sertifikat ISO diberikan kepada perusahaan yang memenuhi
standart organisasi ISO pada perencanaannya atau proses produksinya
atau pengawasannya atau pada tindak lanjutnya
3. Pengawasan Terhadap Tenaga Kerja Dengan Standart Produktifitas
Pengawasan ini dilakukan dengan membandingkan antara kinerja para
tenaga kerja dengan standart yang ditetapkan sebelumnya.
4. Pengawasan Terhadap Standart Produksi
Dengan management control system atau system pengendalian
manejemen. Caranya dengan selalu membandingkan antara anggaran atau
standart yang lain dengan realita pembelanjaan di bagian produksi.
I. Manfaat Manajemen Produksi
1) Hasil maksimal
Perusahaan tentunya tidak bisa asal-asalan dalam membuat produk-
produknya. Dari hulu hingga hilir, semuanya harus terencana dengan baik.
Aspek 6M yang disebutkan di atas akan dikalkulasikan dalam manajemen
produksi. Harapannya, output yang paling maksimal dapat dicapai dengan input
yang minimal. Setelah produk berhasil diproduksi dengan baik pun, manajer
produksi tetap harus melakukan evaluasi dan perbaikan agar produksi bisa lebih
efisien lagi.
2) Biaya lebih rendah
Dengan perhitungan yang rinci, kamu dapat membantu perusahaan
menghemat biaya produksi. Tentunya, hal ini sangat penting dalam manufaktur.
Pasalnya, pada akhirnya biaya produksi dapat memengaruhi harga produk di
pasar dan kesuksesan penjualannya juga
3) Produk lebih unggul di pasar
Produksi yang efisien dan berkualitas dapat memberi keunggulan
kompetitif juga bagi perusahaan. Jika bisnis bisa menawarkan harga yang lebih
ekonomis dibanding kompetitor, tentu ini dapat menjadi keunggulan di pasar.
Selain itu, biaya yang dihemat juga dapat dialokasikan untuk pengembangan
dan riset produk baru. Tentunya, hal ini juga bisa jadi penawaran yang menarik

14
bagi konsumen. Brand dapat jadi pilihan utama, lebih diperhatikan, dan
dianggap lebih bagus dengan adanya inovasi terus menerus.
4) Mengurangi risiko kegagalan produksi
Dengan manajemen produksi yang baik, manfaat yang didapatkan
adalah kesalahan yang lebih minim. Pasalnya, segala aspek proses sudah
direncanakan dengan jelas dari awal, termasuk mitigasi jika kesalahan terjadi.
5) Kualitas produk lebih baik
Dengan produk yang terencana dengan baik, tentu kualitasnya akan jadi
memuaskan juga. Seperti pada poin sebelumnya, hasil produk akan lebih minim
gagal dan standar kualitas yang jelas dapat direalisasikan.
6) Mengurangi limbah
Masih berhubungan dengan poin-poin sebelumnya, manfaat lainnya dari
manajemen produksi adalah limbah yang lebih minim. Karena produksi tidak
menghasilkan produk defect yang banyak, kamu tidak harus membuang banyak
limbah. Bahkan, jika rencana produksi dibuat lebih rinci lagi, limbah ini akan
dapat dimanfaatkan menjadi produk lainnya yang juga memiliki nilai,

15
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pentingnya mempelajari manajemen produksi adalah topik-topik yang
dipelajari dalam manajemen produksi berkaitan dengan desain, operasi dan
pengawasan sisi penawaran organisasi-organisasi. Proses pembuatan keputusan diawali
dengan perumusan masalah yang dilakukan dengan menguji hubungan sebab-akibat,
mencari penyimpangan-penyimpangan, dan yang paling penting adalah berkonsultasi
dengan pihak lain.
Dapat disimpulkan, tanpa adanya perencanaan yang matang, pengaturan yang
bagus serta pengawasan akan mengakibatkan jeleknya hasil produksi. Di samping hasil
produksi yang harus bagus kualitasnya juga harus di pikirkan pula agar jangan sampai
terjadi hasil produksi bagus tapi ongkos yang diperlukan untuk keperluan itu terlalu
besar. Biaya produksi yang terlalu tinggi akan berakibat harga pokok produksinya
menjadi besar dan hal ini akan mengakibatkan tingginya harga jual produk, sehingga
akan tidak terjangkau oleh konsumen. Inilah yang merupakan tugas dari bagian
produksi. Tugas-tugas tersebut akan dapat terlaksana dengan baik dengan mengacu
pada pedoman kerja tertentu. Pedoman kerja yang harus menjadi arah kerja bagi bagian
produksi.
B. Saran
Dalam pembuatan makalah ini mungkin masih terdapat beberapa kesalahan baik dari
isi dan cara penulisan. Untuk itu kami sebagai penulis mohon maaf apabila pembaca
merasa kurang puas dengan hasil yang kami sajikan, dan kritik beserta saran juga kami
harapkan agar dapat menambah wawasan untuk memperbaiki penulisan makalah kami.

16
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_produksi

http://rankingpertama.blogspot.co.id/2017/04/makalah-manajemen-produksi.html

http://baharuddinrofid.blogspot.co.id/2014/09/makalah-manajemen-produksi.html

https://glints.com/id/lowongan/manajemen-produksi-adalah/

https://mamikos.com/info/contoh-manajemen-produksi-pljr/

17

Anda mungkin juga menyukai