Anda di halaman 1dari 14

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Puji
Syukur kami ucapkan kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan Rahmat, Hidayah, dan
Inayah-Nya, sehingga kami dapat menyelsaikan dan merampungkan penyusunan makalah
Manajemen Produksi.
Dalam makalah ini penyusun menguraikan beberapa hal pokok pembahasan.Penyusun
juga mengucapkan banyak terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu sehingga
makalah ini dapat terselesaikan.
Namun tidak lepas dari berbagai hal, kami menyadari sepenuhnya bahwa masih
terdapat kekurangan baik dari segi penyusunan, tata bahasa, dan berbagai aspek lainnya.Oleh
karena ini, dengan lapang dada kami memohon maaf yang sebesarbesarnya dan saya
membuka pintu selebar – lebarnya kepada para pembaca untuk memberikan saran maupun
kritik yang membangun agar kami dapat memperbaiki makalah ini.
Dan yang terakhir, penyusun sangat mengharapkan semoga dari makalah sederhana
yang buat dapat diambil manfaatnya.Selain itu besar harapan kami semoga makalah ini dapat
memberikan sumbangsi ilmu kepada para pembaca untuk lebih memperhatikan materi yang
relevan pada makalah ini.

Rengat, 22 November 2023

Tim Penulis

i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR....................................................................................................i
DAFTAR ISI ..................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN...............................................................................................1
1.1 Latar Belakang.............................................................................................1
1.2 Rumusan Masalah........................................................................................1
1.3 Tujuan Penulisan..........................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN................................................................................................3
2.1 Pengertian Manajemen Produksi..................................................................3
2.2 Perkembangan Manajemen Produksi...........................................................3
2.3 Ruang Lingkup Manajemen Produksi..........................................................4
2.4 Fungsi dan Tujuan Manajemen Produksi.....................................................5
2.5 Strategi, Manufaktur dan Manajemen Produksi...........................................6
2.6 Manajemen Produksi dan Lingkungannya...................................................7
2.7 Pembuat Keputusandalam Manajemen Produksi.........................................8

BAB III PENUTUP.......................................................................................................11


3.1 Kesimpulan...................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Manajemen pada dasarnya merupakan proses pengambilan keputusan yang berkaitan
dengan perencanaan pengorganisasian pengarahan dan pengendalian yang dilakukan untuk
mencapai tujuan organisasi. Sejalan dengan itu maka manajemen produksi merupakan proses
pengambilan keputusan didalam usaha untuk menghasilkan barang atau jasa sehingga dapat
sasaran yang berupa tepat waktu, tepat mutu, tepat jumlah dengan biaya yang efisien, oleh
karena itu manajemen produksi dan operasi mengkaji pengambilan keputusan dalam fungsi
produksi.
Pelaksanaan kegiatan manajemen merupakan tanggung jawab seorang manajer
diartikan sebagai orang yang bertanggung jawab lebih besar dari pada apa yang dia dapat
lakukan sendiri. Sehingga membutuhkan bantuan orang lain dalam mencapai tujuan
organisasi, sedangkan manajer produksi yang akan menentukan keberhasilan organisasi
perusahaan sebagai produsen yang baik, selanjutnya keberhasilan usaha suatu perusahaan
dalam mencapai tujuan dan sasarannya ditentukan oleh kemampuan manajer produksi, serta
kemampuan manajer pemasaran dan manajer keuangan disamping kemampuan manajemen
puncak atau direksi untuk menciptakan hasil sinergi dari seluruh kegiatan bersama
perusahaan.
Dalam era persaingan usaha yang semakin kompetitif sekarang ini, setiap pelaku
bisnis dan wirausaha yang ingin memenangkan kompetisi dalam persaingan pasar akan
memberikan perhatian penuh pada strategi pemasaran yang dijalankannya. Produk – produk
yang dipasarkan dibuat melalui suatu proses yang berkualitas akan memiliki sejumlah
keistimewaan yang mampu meningkatkan kepuasan konsumen atas penggunaan produk
tersebut. Dengan demikian pelanggan mau dan rela untuk kembali menikmati apa yang
ditawarkan oleh perusahaan dan menjadi pelanggan yang setia bagi perusahaan. Sedangkan
untuk dapat mendistribusikan kualitas dibidang jasa merupakan hal yang tidak mudah. Oleh
karena itu, dalam proses pendistribusian barang kepada konsumen harus ada perhatian penuh
dari manajemen pemasaran paling atas hingga karyawan level bawah.
Salah satu masalah pokok yang menjadi kendala dalam pemasaran adalah banyaknya
saingan didalam pasar itu sendiri baik dari produk sejenis maupun dari produk lain. Hal
tersebut merupakan tanggung jawab besar yang harus dimenangkan oleh suatu perusahaan
jika ingin tetap eksis didalam persaingan bisnis. Persaingan yang semakin tajam dan
1
perubahan-perubahan yang terus terjadi harus dapat dijadikan pelajaran agar dapat secara
proaktif mengantisipasi perubahan-perubahan yang terjadi baik untuk masa sekarang dan
akan datang. Manajemen produksi dan pemasaran sangat penting untuk dipelajari bagi pelaku
bisnis maupun wirausahawan.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah yang akan dibahas dalam makalah ini adalah sebagai
berikut :
1. Apa konsep manajemen produksi?
2. Bagaimana perkembangan manajemen produksi?
3. Bagaimana ruang lingkup manajemen produksi?
4. Apa fungsi dan tujuan manajemen produksi?
5. Bagaimana strategi, manufaktur, dan manajemen produksi?
6. Bagaimana manajemen produksi dan lingkungannya?
7. Bagaimana pembuatan keputusan dalam manajemen produksi?
1.3 Tujuan Penulisan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui apa konsep manajemen produksi.
2. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan manajemen produksi.
3. Untuk mengetahui bagaimana ruang lingkup manajemen produksi.
4. Untuk mengetahui apa fungsi dan tujuan manajemen produksi.
5. Untuk mengetahui bagaimana strategi, manufaktur, dan manajemen produksi.
6. Untuk mengetahui bagaimana manajemen produksi dan lingkungannya.
7. Untuk mengetahui bagaimana pembuatan keputusan dalam manajemen produksi.

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Manajemen Produksi


Manajemen berasal dari kata manage yang artinya mengatur, sedangkan menurut Parker
Follet manajemen adalah “seni melaksanakan pekerjaan melalui orang lain”. Menurut Peter
Drucker manajemen lebih menekankan bagaimana seorang direktur memiliki sifat
kepemimpinan yang bisa mendesain pengorganisasian dalam mengambil keputusan atau
pencapaian tujuan.

Secara umum produksi diartikan sebagai suatu kegiatan atau proses yang
mentransformasikan masukan (input) menjadi keluaran (output). Sedangkan produksi dalam
istilah ekonomi mengacu pada segala kegiatan dalam menciptakan dan menambah kegunaan
(utility) suatu barang atau jasa yang membutuhkan faktor-faktor produksi berupa tanah,
modal, tenaga kerja, dan skills (organizational, managerial and technical skills).

Manajemen produksi merupakan salah satu bagian di bidang manajemen yang


mempunyai peran dalam mengkoordinasikan kegiatan untuk mencapai tujuan. Untuk
mengatur kegiatan ini, perlu di buat keputusan-keputusan yang berhubungan dengan usaha-
usaha untuk mencapai tujuan agar barang dan jasa yang dihasilkan sesuai dengan apa yang
direncanakan. Dengan demikian, manajemen produksi menyangkut pengambilan keputusan
yang berhubungan dengan proses produksi untuk mencapai tujuan organisasi atau
perusahaan.

2.2 Perkembangan Manajemen Produksi


Ilmu manajemen berkembang hampir seumur dengan lamanya manusia menghuni bumi
ini.Banyak catatan membuktikan bahwa manajemen sudah di terapkan sejak jaman kuno.
Penafsiran tulisan kuno di Mesir yang di perkirakan di tulis tahun 1300 sebelum Masehi
menunjukkan bahwa organisasi dan administrasi negara telah di terapkan oleh para pelaksana
negara pada zaman kuno.

Sesuai dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, bagian dari manajemen itu
mengkhususkan diri untuk mengejar tujuannya masing-masing.Manajemen produksi
termasuk ke dalam bidang manajemen yang mengkhususkan tujuannya.Manajemen produksi
berkembang mengikuti perkembangan konsumsi masyarakat terhadap produk yang di
hasilkan.

3
Perkembangan manajemen produksi terjadi berkat dorongan beberapa faktor yang
menunjang yaitu:

1. Adanya pembagian kerja dan spesialisasi;


2. Revolusi industri;
3. Perkembangan alat dan teknologi;
4. Perkembangan ilmu dan metode kerja.

2.3 Ruang Lingkup Manajemen Produksi


Manajemen produksi merupakan salah satu bagian dari bidang manajemen yang
mempunyai peran dalam mengkoordinasikan berbagai kegiatan untuk mencapai
tujuan.Manajemen produksi dapat diterapkan di berbagai jenis organisasi atau perusahaan
seperti industri manufaktur, perkebunan, pertanian, UKM maupun di bidang jasa. Manajemen
produksi juga diperlukan dalam pengaturan bangunan atau ruangan, mesin maupun peralatan,
proses dalam produksi, pengaturan tenaga kerja dan berbagai kegiatan operasi lainnya.
Kegiatan produksi ini dapat dibedakan dalam dua kelompok utama, yaitu organisasi
manufaktur dan organisasi jasa.

Manajemen produksi merupakan kegiatan yang cakupannya cukup luas di mulai dari
analisis dan penetapan keputusan-keputusan sebelum dimulainya produksi. Penambahan dan
perancangan atau desain sistem produksi meliputi:

1. Seleksi dan desain hasil produksi, Kegiatan produksi harus dapat menghasilkan produk-
produk barang atau jasa dengan cara efektif dan efisien serta dengan kualitas yang baik.
2. Seleksi dan perancangan proses serta peralatan, Setelah dilakukan seleksi terhadap
produk, kegiatan yang harus dilakukan adalah menentukan jenis proses yang akan
digunakan serta peralatannya.
3. Pemilihan lokasi perusahaan serta unit produksi, Dalam pemilihan lokasi, perlu
diperhatikan faktor jarak, kelancaran dan biaya pengangkutan dari bahan baku serta
biaya pengangkutan barang jadi ke pasar.
4. Rancangan tata letak (layout) dan arus kerja atau proses, Rancangan tata letak harus
mempertimbangkan antara lain kelancaran arus kerja, optimalisasi waktu pergerakan
dalam proses, kemungkinan kerusakan yang terjadi karena pergerakan dalam proses.
5. Rancangan tugas, Rancangan tugas harus merupakan kesatuan dari human engineering,
dalam rangka menghasilkan rancangan kerja yang optimal.

4
6. Strategi produksi dan operasi serta pemilihan kualitas, Dalam strategi produksi dan
operasi harus terdapat pernyataan tentang maksud dan tujuan produksi dan operasi serta
misi dan kebijakan-kebijakan dasar untuk lima bidang yaitu, proses, kapasitas,
persediaan, tenaga kerja, dan mutu.
Ruang lingkup manajemen produksi memiliki tiga kategori keputusan atau kebijakan
utama yang tercakup di dalamnya, yaitu sebagai berikut:

1. Keputusan atau kebijakan mengenai desain. Desain dalam hal ini tergolong tipe
keputusan berjangka panjang, dan dalam arti yang luas meliputi penentuan desain dari
produk yang akan dihasilkan, desain atau lokasi dan tata letak pabrik, desain atas
kegiatan pengadaan masukan yang diperlukan, desain atas metode dan teknologi
pengolahan, desain atas organisasi perusahaan, dan desain atas job description dan job
specification.
2. Keputusan atau kebijakan mengenai proses transformasi (operations). Keputusan operasi
ini berjangka pendek, berkaitan dengan keputusan taktis, dan operasi. Di dalamnya
terkait jadwal produksi, gilir kerja (shift) dari personal pabrik, anggaran produksi, jadwal
penyerahan masukan ke subsistem pengolahan, dan jadwal penyerahan keluaran ke
pelanggan atau penyelesaian produk.
3. Keputusan atau kebijakan perbaikan terus-menerus dari sistem operasi. Karena sifatnya
berkesinambungan (terus-menerus), maka kebijakan tersebut bersifat rutin. Kegiatan
yang terakup di dalamnya pada pokoknya meliputi perbaikan terus-menerus dari mutu
keluaran, keefektifan dan keefisienan sistem, kapasitas dan kompetensi dari para pekerja,
perawatan sarana kerja atau mesin, serta perbaikan terus-menerus atas metode
penyelesaian atau pengerjaan produk.

2.4 Fungsi dan Tujuan Manajemen Produksi


1. Fungsi Manajemen Produksi
Secara umum fungsi produksi terkait dengan pertanggung jawaban dalam pengolahan
dan mentransformasikan masukan (input) menjadi keluaran (output) berupa barang atau jasa
yang akan memberikan hasil pendapat bagi perusahaan. Empat fungsi terpenting dalam
fungsi produksi adalah:

1) Proses pengolahan, merupakan metode atau teknik yang digunakan untuk pengolahan
masukan (input).

5
2) Jasa-jasa penunjang, merupakan sarana yang berupa pengorganisasian yang perlu untuk
penetapan dan metode yang akan dijalankan sehingga proses pengolahan dapat
dilaksanakan secara efektif dan efisien.
3) Perencanaan, merupakan keterkaitan dan pengorganisasian dari kegiatan produksi yang
akan dilakukan dalam suatu dasar waktu atau periode tertentu.
4) Pengendalian atau pengawasan, merupakan fungsi untuk menjamin terlaksananya
kegiatan sesuai dengan yang direncanakan, sehingga maksud dan tujuan untuk
penggunaan dan pengolahan masukan (input) pada kenyataannya dapat dilaksanakan.
2. Tujuan Manajemen Produksi
1) Perencanaan produksi, bertujuan agar dilakukannya persiapan yang sistematis bagi
produksi yang akan dijalankan. Keputusan yang harus dihadapi dalam perencanaan
produksi.
2) Pengendalian produksi bertujuan agar mencapai hasil yang maksimal demi biaya
seoptimal mungkin.
3) Pengawasan produksi bertujuan agar pelaksanaan kegiatan dapat berjalan sesuai dengan
rencana.

2.5 Strategi, Manufaktur, dan Manajemen Produksi


Secara umum, manajemen bisnis global (internasional) meliputi dua hal yaitu kegiatan
produksi dan manajemen bahan baku. Kegiatan tersebut dilaksanakan dengan tujuan untuk
menekan biaya penciptaan nilai dan untuk melayani kebutuhan konsumen dengan baik (nilai
tambah).Produksi didefinisikan sebagai kegiatan mengubah barang mentah menjadi barang
setengah jadi atau barang jadi sehingga dapat menambah nilai guna barang tersebut.Produksi
merupakan kegiatan yang mencakup penciptaan suatu produk.Namun istilah produksi tidak
hanya digunakan dalam penciptaan barang saja tetapi juga digunakan dalam kegiatan jasa.

Manajemen bahan adalah kegiatan mengatur (planing, organazing, actuating,


controlling) penyebaran material fisik melalui rantai nilai.Mulai dari usaha mendapatkan
material tersebut melalui produksi sampai pendistribusiannya. Fungsi manajemen bahan bagi
pihak internal perusahaan adalah biaya produksi yang lebih rendah dan peningkatan kualitas
produk secara simultan melalui peniadaan produk rusak atau cacat baik dari rantai suplai dan
proses pabrikasi.

Perusahaan yang mengembangkan kontrol kualitasnya dapat mengurangi biaya


penciptaan nilai melalui 3 cara yaitu:

6
1. Memanfaatkan waktu seefektif dan seefisien mungkin dalam memproduksi barang
sehingga tidak terdapat produk yang kurang berkualitas dan tidak dapat dijual.
2. Meningkatkan kualitas produk dengan menekan biaya pekerjaan ulang (rework) dan
biaya tambahan (scrap costs).
3. Meminimalkan biaya jaminan dan biaya pekerjaan ulang untuk mendapatkan kualitas
produk yang lebih baik.

2.6 Manajemen Produksi dan Lingkungannya


1. Pentingnya Manajemen Operasi
Alasan pertama pentingnya mempelajari manajemen produksi adalah topik-topik yang
dipelajari dalam manajemen produksi berkaitan dengan desain, operasi dan pengawasan sisi
penawaran organisasi-organisasi.Semua organisasi ada untuk memenuhi permintaan tersebut.
Dengan pemahaman dasar tentang apa yang dilakukan untuk mengembangkan dan
mengoperasikan sistem-sistem produksi, para manajer pemasaran dapat melayani pasar dan
mengelola tenaga penjualan mereka dengan secara lebih baik bila mereka memahami
kemampuan dan keterbatasan sistem permintaan-penawaran total mereka, pengenalan produk
baru, dan kemampuan produk baru. Manajer keuangan dapat merencanakan ekspansi
kapasitas dan akan dapat memahami tujuan-tujuan persediaan secara lebih baik.

Para akuntan mementingkan ini untuk memberi informasi akuntansi biaya, rasio-rasio
pemanfaatan kapasitas, penilaian persediaan, dan informasi lain untuk pengawasan. Para
manajer personalia juga dapat memperoleh suatu pengetahuan tentang kompleksitas desain
pekerjaan, fungsi-fungi yang dilaksanakan manajer produksi, serta keterampilan-
keterampilan yang diperlukan untuk melaksanakan pekerjaan mereka.

Alasan kedua pentingnya mempelajari manajemen operasi adalah bahwa sekitar 70


persen aktiva-aktiva dalam berbagai organisasi manufakturing dan pemrosesan adalah
berbentuk persediaan-persediaan, pabrik dan peralatan yang secara langsung atau tidak
langsung berada di bawah pengawasan para manajer produksi atau operasi manajer, manajer
bahan, manajer peralihan, dan para penyelia produksi yang semuanya merupakan anggota
organisasi manajemen operasi dan produksi.

Alasan ketiga adalah untuk memperoleh pengetahuan tentang berbagai macam tekanan
yang dihadapi manajer sebagai usaha mereka untuk melaksanakan tanggung jawab sosial
perusahaan terhadap masyarakat.Para manajer produksi dan operasi harus memenuhi
keinginan pemilik, sebagai pemegang saham perusahaan atau anggota legislatif. Tetapi, di

7
lain sisi mereka harus beroperasi dalam sistem sosial dan mempunyai kewajiban-kewajiban
terhadap masyarakat.

Alasan terakhir untuk mempelajari manajemen produksi atau operasi adalah bahwa ada
kesempatan pekerjaan dan karier yang cerah bagi individu kreatif yang berminat terjun dalam
karier profesional di bidang manajemen produksi atau operasi dan manajemen pelatihan.

2. Hubungan Fungsi Produksi dan Lingkungannya


Pesanan-pesanan diterima oleh departemen penjualan yang merupakan bagian fungsi
pemasaran; bahan mentah dan suplai didapatkan melalui fungsi pembelian; modal untuk
pembelian berbagai peralatan datang dari fungsi keuangan; tenaga kerja diperoleh melalu
fungsi personalia; dan produk dikirim oleh fungsi distribusi. Penyanggan fungsi produksi dari
pengaruh lingkungan secara langsung diperlakukan untuk alasan di antaranya interaksi
dengan unsur-unsur lingkungan, proses transformasi teknologi yang lebih efisien daripada
proses yang diperlukan dalam pengadaan masukan dan penjualan produk akhir, keterampilan
manajerial yang diperlukan untuk keberhasilan operasi proses transformasi sering berbeda
dengan yang diperlukan untuk keberhasilan operasi pemasaran, personalia, atau keuangan.

3. Organisasi Formal Fungsi Produksi


Pengorganisasian fungsi produksi merupakan proses penyusun struktur organisasi
departemen produksi yang sesuai dengan tujuan organisasi, sumber daya yang dimiliknya,
dan lingkungan yang melingkupinya.

2.7 Pembuatan Keputusan dalam Manajemen Produksi


Pembuatan keputusan merupakan elemen penting manajemen operasi dan
produksi.Pembuatan keputusan dapat dipandang dari berbagai perspektif yang berbeda.
Pembuatan keputusan merupakan keseluruhan proses pencapaian suatu keputusan dari
identifikasi awal melalui pengembangan dan penilaian alternatif-alternatif sampai
pemilihannya. Proses pembuatan keputusan diawali dengan perumusan masalah yang
dilakukan dengan menguji hubungan sebab-akibat, mencari penyimpangan-penyimpangan,
dan yang paling penting adalah berkonsultasi dengan pihak lain. Selanjutnya pengembangan
alternatif-alternatif dengan mengumpulkan dan analisa data yang relevan.Dari dat tersebut
ditentukan alternatif dikembangkan sebelum diambil suatu keputusan.

Setelah dikembangkannya alternatif maka langkah selanjutnya adalah evaluasi alternatif-


alternatif yang tergantung pada kriteria pemilihan keputusan yang tepat.Evaluasi alternatif
dipermudah dengan penggunaan model-model matematik formal.Ini memungkinkan pembuat

8
keputusan untuk menguantifikasikan kriteria dan batasan-batasan serta mengevaluasi
berbagai alternatif berdasarkan kerangka model.Pemilihan alternatif dilakukan untuk
mengevaluasi alternatif-alternatif untuk mempermudah alternatif yang tinggi.Alternatif yang
terpilih sering hanya berdasarkan jumlah informasi terbatas yang tersedia bagi manajer dan
ketidaksempurnaan keputusan manajer.Pilihan alternatif terbaik pun sering merupakan
kompromi berbagai faktor yang dipertimbangkan.

Implementasi keputusan.Suatu keputusan belum selesai sebelum diterapkan dalam


praktik. Langkah ini sama krusialnya dengan proses pembuatan keputusan secara
keseluruhan. Pemahaman akan perubahan organisasi adalah kunci sukses implementasi.
Implementasi tidak sekedar menyangkut pemberian perintah, namun dalam hal ini manajer
harus menetapkan jadwal kegiatan atau anggaran, mengadakan dengan mengalokasikan
sumber daya yang diperlukan serta melimpahkan wewenang dan tanggung jawab tertentu.

Dalam situasi dan kondisi yang semakin berkembang, maka banyak perusahaan yang
membuat keputusan untuk mengembangkan bisnis ke dunia internasional.Ada beberapa
alasan yang mendasari perusahaan menjadi global. Di antaranya adalah sebagai berikut:

1. Efisiensi biaya
Banyak cara yang telah dilakukan oleh perusahaan yang beroperasi secara global atau
secara internasional untuk dapat mengurangi berbagai biaya, antara lain dengan cara:

 Pemilihan lokasi yang menyediakan biaya tenaga kerja rendah.


 Pemanfaatan adanya kesepakatan perdagangan yang berdampak pada kemajuan
perusahaan.
2. Perbaikan manajemen rantai pasokan
Dengan menempatkan fasilitas di suatu negara di mana sumber daya tertentu berada,
maka pengelolaan manajemen rantai pasokan dapat lebih terjamin.

3. Pemberian produk yang lebih baik


Karena karakteristik produk yang diinginkan konsumen sangat bervariasi dan ditentukan
oleh masing-masing lokasi maka banyak perusahaan yang beroperasi secara internasional
menempatkan diri di suatu Negara tertentu maka produk perusahaan tersebut dipasarkan,
misalnya disesuaikan dengan budaya yang berlaku.

9
4. Menarik pasar baru
Perusahaan yang wilayah pemasarannya di dalam negeri sudah terbatas, maka dapat
memanfaatkan pasar luar negeri yang masih terbuka untuk digunakan sebagai tempat usaha
dengan memperhatikan berbagai aspek.

10
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pentingnya mempelajari manajemen produksi adalah topik-topik yang dipelajari
dalam manajemen produksi berkaitan dengan desain, operasi dan pengawasan sisi penawaran
organisasi-organisasi. Proses pembuatan keputusan diawali dengan perumusan masalah yang
dilakukan dengan menguji hubungan sebab-akibat, mencari penyimpangan-penyimpangan,
dan yang paling penting adalah berkonsultasi dengan pihak lain.

Dapat disimpulkan, tanpa adanya perencanaan yang matang, pengaturan yang bagus
serta pengawasan akan mengakibatkan jeleknya hasil produksi. Di samping hasil produksi
yang harus bagus kualitasnya juga harus di pikirkan pula agar jangan sampai terjadi hasil
produksi bagus tapi ongkos yang diperlukan untuk keperluan itu terlalu besar. Biaya produksi
yang terlalu tinggi akan berakibat harga pokok produksinya menjadi besar dan hal ini akan
mengakibatkan tingginya harga jual produk, sehingga akan tidak terjangkau oleh konsumen.
Inilah yang merupakan tugas dari bagian produksi. Tugas-tugas tersebut akan dapat
terlaksana dengan baik dengan mengacu pada pedoman kerja tertentu. Pedoman kerja yang
harus menjadi arah kerja bagi bagian produksi.

11
DAFTAR PUSTAKA

https://id.wikipedia.org/wiki/Manajemen_produksi

http://rankingpertama.blogspot.co.id/2017/04/makalah-manajemen-produksi.html

http://baharuddinrofid.blogspot.co.id/2014/09/makalah-manajemen-produksi.html

12

Anda mungkin juga menyukai