Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

MATA KULIAH PENGANTAR BISNIS

TENTANG :
FUNGSI MANAJEMEN PRODUKSI

DISUSUN OLEH :

NAILI FAIZAH

NIM : 2110313120008

KEMENTERIAN PENDIDIKAN NASIONAL


UNIVERSITAS LAMBUNG MANGKURAT
FAKULTAS EKONOMI BISNIS
BANJARMASIN
2021
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur Saya panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah
melimpahkan rahmat dan kasihnya sehingga makalah tentang Fungsi Manajemen
Produksi ini dapat terselesaikan dengan baik. Sholawat serta salam Saya sanjungkan ke
pangkuan Nabi Muhammad SAW yang selalu kita nantikan syafaatnya.
Saya haturkan terimakasih kepada dosen pembimbing dan tidak lupa teman-teman
yang senantiasa memberikan dukungan demi terselesaikannya makalah ini.
Akhir kata, tiada gading yang tak retak, begitu pula dengan makalah yang saya buat,
masih jauh dari sempurna. Oleh karena itu, saran dan kritik yang membangun tetap Saya
nantikan. Saya berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan
bagi pembaca pada umumnya.

Barabai, Agustus 2021

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i


KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii
DAFTAR ISI ..................................................................................................... iii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang .................................................................................... 1
1.2 Rumusan masalah ............................................................................... 2
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................... 3
2.1 Fungsi Manajemen ............................................................................. 3
2.2 Fungsi Dan System Manajemen Produksi ......................................... 6
2.3 Fungsi Produksi dan operasi .............................................................. 7
2.4 Tujuan dari Manajemen Produkksi .................................................... 8
BAB III PENUTUP ........................................................................................... 13
3.1. Kesimpulan ....................................................................................... 13
3.2. Saran .................................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 14

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 latar belakang
Berbicara masalah manajemen produksi maka yang dimakksud adalah suatu
badan usaha yang di memiliki difenisi legal merupakan proses pengambilan
keputusan yang berkaitan dengan perecanaan pengorganisasian pengarahan dan
pengendalian yang di lakukan untuk mencapai tujuan organisasi.sejalan dengan itu
maka manajemen produksi dan operasi merupakan proses pengambilan keputusan
di dalam usaha utuk menghasilkan barang dan jasa sehinga dapat sesaran yang
berupa tepat waktu, tepat mutu tepat jumlah dengan biayah yang efisien, oleh
karena itu manajemen produksi dan operasi mengkaji pengambilan keputusan
dalam fungsi produksi dan operasi Manajemen produksi pada dasarnaya
merupakan proses pengambilan Keputusan yang berkaitan dengan perencanaan
pengorganisasian Pengarahan dan pengedalian yang dilakukan untuk mecapai
tujuan Organisasi. Sejalan dengan itu maka manajemen produksi merupakan
preses pengambilan keputusan di dalam usaha untuk menghasilkan barang atau jasa
sehingga dapat sasran yang berupa tempat waktu, tempat mutu, tempat jumlah
dengan biaya yang efisien, oleh karena itu manajemen produksi mengkaji
pengambilan keputusan dalam fungsi produksi dan operasi.pelaksanaan kegiatan
maajemen merupakan tanggung jawab manajer diartikan sebagai orang yang
bertanggung jawab lebih besar dari pada apa yang dia dapat di lakukan sendiri.
Sehingga membutukan orang lain untuk mencapai tujuan organisasi, sedangkan
manajer produksi dan operasi yag akan membutukan keberhasilan organisasi
perusahan sebagai produsen yang baik, selanjutnya keberhasilan usaha suatu
perusahan dalam mencapai tujuan dan sasaran ditentukan oleh kemampuan manajer
produksi dan operasi, serta kemmampuan manajer pamasaran dan manajer
keuangan disamping kemampuan manajemen puncak atau direksi untuk
menciptakan hasil energy dari seluruh kegiatan bersama perusahaan.
Manajamen produksi merupakan ilmu dan seni yang mengatur proses
pemanfaatan sumber daya manusia dan non manusia dalam rangka mecapai tujaun
tertentu. Ilmu teknik manajemen di dasari oleh konsep bahan tugas manajer (orang)
melaksan akan manajemen ) yaitu : untuk merancan dan mendukung pelaksaan

1
pekerjaan individu pada saat kelompok, dalam rangka mencapai tujuan yang telah
di tetapkan sebelumnya.
Manajemen semakin di butuhkan setelah adanya pemisahaan antara rumah
tangga konsumen ( RTK ) dan rumah tangga produsen ( RTP ), dalam hal ini adalah
dua pihak yang paling membutukan, di mana konsumen dapat memenuhi
kebutuhannya dengan bebrbagai jenis barang yang di sediakan produsen, da
produsen dapat menjual barang barangya yang betul betul di butukan konsumen
sesuai dengan selera, mode dan daya belinya .
Produksi yaitu: suatu kegiatan yang menciptakan atau meningkatkan
kegunaan suatu barang. Peningkatan atau penambahan kegunaan suatu barang bias
melalui kegunaan tempat, kegunaan waktu, kkegunaan bentuk atau gabungan dari
beberapa kegunaan tersebut.
Untuk perusahan-perusahan saat ini cenderung dapat menggabungkan
beberapa kegunaan sekaligus suatu barang, baik kegunaan waktu, tempat, maupun
kegunaan bentuk. Hal ini diciptakan untuk dapat mengantisipasi kebutuhan
konsumen yang bersifat heterogen (berbeda-beda).

1.2 Rumusan Masalah


A. Apa PengertianManajemen produksi
B. Apa Fungsi Manajemen ?
C. Apa Fungsi Dan System Manajemen Produksi ?
D. Apa Fungsi Produksi dan operasi ?
E. Apa Tujuan dari Manajemen Produkksi ?

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Fungsi Manajemen


Fungsi manajemen produksi yang paling mendasar yaitu adanya
perancanaan, pengorganisasian, penempatan Sumber Daya Manusia, (staffing),
pemberian motivasi dan fungsi yang terakhir adalah kekiatan pengawasan yang
mutlak harus dilakukan oleh setiap organisasi atau perusahan.
Manajemen produksi merupakan proses manajemen yang di terapkan dalam
bidang produksi. Proses manajemen produksi adalah penggabungan seluruh aspek
yang terdiri dari produk, pabrik,proses,program dan manusia.
Istilah-istilah yang bias di gunakan dalam manajemen produksi yaitu, produk,
produsen, produktivitas, proses produksi, system produksi, perencanaan produksi,
danluas perusahaan.
Fungsi manajemen adalah elemen-elemen dasar yang akan selalu ada dan
melekat di dalam proses manajemen yang akan dijadikan acuan oleh manajer dalam
melaksanakan kegiatan untuk mencapai tujuan.Fungsi manajemen pertama kali
diperkenalkan oleh seorang industrialis Perancis bernama Henry Fayol pada awal
abad ke-20,Ketika itu, ia menyebutkan lima fungsi manajemen, yaitu Perencanaan
(planning), Pengorganisasian (Organizinng), Pengarahan (directing), pengendalian,
dan. PengawasanNamun saat ini, fungsi tersebut telah diringkas menjadi lima
yaitu:
1. Perencanaan (planning) adalah: memikirkan apa yang akan dikerjakan
dengan sumber yang dimiliki. Perencanaan dilakukan untuk menentukan tujuan
perusahaan secara keseluruhan dan cara terbaik untuk memenuhi tujuan itu.
Manajer mengevaluasi berbagai rencana alternatif sebelum mengambil tindakan
dan kemudian melihat apakah rencana yang dipilih cocok dan dapat digunakan
untuk memenuhi tujuan perusahaan. Perencanaan merupakan proses terpenting
dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan, fungsi-fungsi lainnya
tak dapat berjalan.
perencanaan merupakan penetapan terkaitan dan pengorganisasian dari
kegiatan produksi dan operasi yang akan dilakukan dalam suatu dasar waktu

3
atau periode tertentu.degan demikian amaka perencanaan sesungguhnya
merupakan suatu proses pengambilan keputusan, oleh karena pengambilan
keputusan mengandung suatu pemikiran, maka hal ini merupakan suatu
kegiatan yang sulit penngambilan keputusan mempunyai pengaru yang besar
terhadap maju mundurnya suatu organisasi atau perusahan semua level
management dalam suatu organisasi mempunyai kewajiban untuk membuat
perencanaan.
Dalam manajemen modern perencanaan adalah: suatu keharusan,
karena masa yang akan datang mengandung perubahan dan ketidakpastian,
maka seseorang pemimpin organisasi (baca perusahan ) harus berusaha
member keseimbangan kepada usaha-usahanya untuk memberikan
pertimbangan yang tepat kepada banyak variable untuk waktu yang akan
datang. Untuk mencapai target tujuan yang telah di tetapkan terlebih dahulu,
maka perlu dibuat perencanaan (planning) kegiatan.perencanaan berasal dari
kata ( plan), yaitu suatu proyeksi tentang apa yang akan di lakukan untuk
mencapai tujuan yang memiliki nilai tambah tertentu.Untuk bias membuat
rencana yang baik, manajamen haruslah mampu merancang sebuah skenario
masa depang dalam hal ini biasa dilaksanakan melalui proses peramalan
(forecasting).
2. Pengorganisasian adalah: suatu proses pengelompokan orang, alat, tugas,
tanggun jawab ataupun wewenang, dengan cara-cara tertentu sehingga
tercipta suatu organisasi yang dapat digerakkan sebagai suatu satu kesatuan
dalam rangka mencapai tujuan yang telah di tentukan. Dengan
pengorganisasian, maka selain di lakukan pembentukan departemen-
departemen, penetapan wewnang, tanggun jawab, hirarki organisasi; yang tidak
kalah pentingnya adalah penetapan orang-orang yang layak dantempat untuk
menduduki jabatan-jabatan tersebut.langkah terakhir ini lazim di kenal sebagai
proses pengawakan (staffin).
3. Pengarahan (directing) adalah suatu tindakan untuk mengusahakan agar semua
anggota kelompok berusaha untuk mencapai sasaran sesuai dengan
perencanaan manajerial dan usaha. Dalam aspek pengarahan (leading) akan
timbul hubungan manusiawi dalam kepemimpinan yang mengikat bawahan

4
untuk bersedia mengerti dan menunbangkan tenaganya secara lebih berdaya
guna untuk mencepai tujuan. Arti dari pengarahan (leading) adalah: suatu
tindakan untuk mengusahakan agar semua anggota organisasi melakukan
kegiatan yang sudah di tentukan kea rah tercepainya tujuan. Oleh karenanya
dalam suatu organiasi atau perusahan seorang manager atau pimpinan di tuntut
untuk dapat berkomunikasi, memberi nasehat /petunjuk, bepikir kreatif,
beriniasitif, meningkatkan kulitas serta member stimulasi kepada para
karyawan. Sehingga dengan demikian kegiatan leading ini banyak
menyangkut masalah pemberian motivasi kepada para anggota organisasi,
kepemimpinan serta pengembangan komunikasi.
4. Pengendalian merupakan: aktiviitas untuk menemukan mengoresko adanya
penyimpangan-penyimpangan dari hasil yang telah dicapai di bandingkan
dengan rencana kerja yang telah ditetapkan.
Proses pengendalian mencatatat perkembangan kearah tujuan pokok dan
sasaran serta metode pencapaiannya dalam organisasi yang memunkinkan
manager melihat lebih awal adanya penyimpangan.Oleh karenanya,
pengendalian berkaitan erat dengan perencanaan. Dalam hal ini, perencanaan
mengidentifikasi komitmen-komitmen terhadap tindakan yang di tunjukan
untuk hasil –hasil di masa yang akan datang. Pengendalian kualitas adalah
suatu system verifikasi dan penjagaan /perawatan dari suatu tingkatkan/derajat
kualitas produk atau proses yang di kehendaki dengan cara.
5. pengawasan merupakan: fungsi untuk menjamin terlaksananya kegiatan sesuai
dengan yang direncanakan, sehingga maksud dan tujuan untuk penggunaan dan
pengolahan masukan (inputs) pada kenyataannya dapat dilaksanakan.
perencanaan yang seksama, pemakaian peralatan yang sesuai, inspeksi yang
terus menerus, serta tindakan koraktif bilamana di perlukan Pengertian
pengendalian kualitas tidaklah berarti sama dengan kegiatan “ inspeksi” .
Dengan inspeksi –kegiatan ini sediri sebenarnya justru merupakan bagian dari
kegiatan untuk mengendalikan kualitas produk atau proses.

5
2.2 Fungsi Dan System Manajemen Produksi
Manajemen produksi dan operasi tidak hanya manajemen pabrik
manufaktur. Dalam pembahasan manajemen produksi dan operasi menyangkut
pembahasan organisasi pabrik manufaktur, juga menyangkut pembahasan
organisasi jasa, seperti perbankan, rumah sakit dan jasa transportasi. Perusahan atau
organisasi jasa, pertumbuhannnya sangat pesat, dan dari hasil-hasil penemuan
dapatlah di ketahui bahwa teknik-teknik manajemen produksi dan operasi dapat di
pergunakan secara efektifuntukmengurangi biaya dan memperbaiki hasil jasa yang
di tawarkan atau di jual. Dalam kegiatan produksi dan operasi tercangkup seluruh
proses yang mangubah masukan (input) dan menggunakan sumber-sumber daya
untuk menghasilkan keluaran (output) yang berupa barang atau jasa.
Dalam sutu kegiatan produksi dan operasi, manajer produksi dan operasi
harus mampu membina dan mengendalikan arus masuk (inputs) dan keluaran
(Outputs), serta mengelola pengunaan sumber –sumber daya yang dimiliki. Agar
kegiatan dan fungsi produksi dan operasi dapat lebih efectif, maka para manajer
harus mampu mendetiksi masalah-masalah penting serta mampu mengendalikan
dan mengawai sumner-sumber daya yang sangat terbatas. Manajer produksi dan
opersi harus dapat merencanakan secara efectif pengunaan sumber-sumber daya
yang sangat terbatas, memperkirakan dampak pada sasaran dan
mengorganisasikan pengimplementasian dari rencana.
Berdasarkan rencana yang disusun maka keputusan-keputusan yang lebih
terinci harus dibuat, seperti besarnya pantai (Batch) dari produk untuk macam-
macam yang berbeda, waktu-waktu lembur dan variabel-variabel tenaga kerja yang
lain, prosedur pengendalian mutu, pemisaman bahan dan banyak prosedur-prosedur
lain yang harus diterapkan atau di implementasikan. Rencana tidak harus selalu di
ikuti ketidak tepatan peralaman atau perkiraan penjualan serta banyak alas an-
alasan lain.
Manajer produksi dan operasi membuat keputusan-keputusan mengenai
fungsi produksi dan operasi, serta system transformasi yang dipergunakan. Dari
uraian ini terdapat tiga pengertian yang penting mendukung peleksanaan kegiatan
manajemen produksi dan operasi, yaitu fungsi system dan keputusan.

6
Pertama, mengenai fungsi: dapatlah dinyatakan bahwa manajer produksi dan
operasi bertanggung jawab untuk mengelola bagian atau fungsi dalam organisasi
yang menghasilkan barang atau jasa.
Jawab untuk mengelolah bagian atau fungsi dalam organisasi yang menghasilkan
barang atau jasa. Jadi istilah produksi dan operasi dipergunakan untuk
menunjukan fungsi yang menghasilkan barang atau jasa. Sehinga produksi atau
operasi sama halnya dengan pemasaran atau pembelanjaan sebagai sala satu fungsi
organisasi perusahaan dan merupakan sala satu fungsi bisnis.
Kedua, mengenai system, dalam hal ini terkait dengan perumusan system
transformasi yang menghasilkan barang atau jasa. Pengertian system ini tidak
hanya pada pemahaman produki dan operasinya, tetapi yang lebih penting lagi
adalah sebagai dasar untuk perancangan dan penganalisisan operasi produksi, yang
terdapat dalam proses pengkomversian di dalam perusahaan.
Dalam hal ini kita berbicara tentang system keseluruhaan dalam perusahaan,
dimana terkait dengan bidang-bidang fungsi lain di luar produksi dan operasi.
Ketiga, tentang keputusan, dimana unsur yang terpencil di dalam manajemen
produksi dan operasi adalah: pengambilan keputusan. Oleh karena seluruh manajer
bertugas dan tidak terlepas dengan hal pengambilan keputusan, maka penekanan
utama dalam pembahasan manajemen produksi dan operasi adalah proses
pengambilan keputusa. Pengambilan keputusan dalam manajemen produksi dan
operasi, terdapat didalam proses, kapasitas, persediaan, tenaga kerja dan mutu.

2.3 Fungsi Produksi dan operasi


Secara uait umum fungsi: produksi terkait dengan pertangun jawaban dalam
pengolahan dan pertranformasian masukan (imputs) menjadi keluaran (outputs)
berupa barang atau jasa yang akn dapat memberikan hasil pendapatan bagi
perusahan. Untuk melaksanakan fungsi: tersebut diperlukan serangkaian kegiatan
yang merupakan keterkaitan dan menyatuh serta menyeluruh sebagai suatu system.
Berbagai kegiatan yang berkaitan dengan fungsi produksi dan operasi ini maupun
perusahan-perusahan kecil. analisa tindakan koreksi dalam kaitanya dengan cacat-
cacat yang di jumpai pada produksi yang dihasilkan.

7
Fungsi: dari Perencanaan, Pengorganisasian, Pengarahan, Pengendalian
Manajamen produksi. Dalam manajemen terdapat fungsi-fungsi manajemen yang
terkait erat di dalamnya. Pada umumnya ada empat (4) fungsi manajemen yang
banyak dikenal masyarakat yaitu: fungsi perencanaan (planning), fungsi
pengorganisasian (organizing), fungsi pengarahan (directing) dan fungsi
pengendalian (controlling). Untuk fungsi pengorganisasian terdapat pula fungsi
staffing (pembentukan staf). Para manajer dalam organisasi perusahaan bisnis
diharapkan mampu menguasai semua fungsi manajemen yang ada untuk
mendapatkan hasil manajemen yang maksimal.Di bawah ini akan dijelaskan arti
definisi atau pengertian masing-masing fungsi manajemen - POLC :
1. Fungsi Perencanaan / Planning
Fungsi perencanaan adalah :suatu kegiatan membuat tujuan perusahaan dan
diikuti dengan membuat berbagai rencana untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan tersebut.
2. Fungsi Pengorganisasian / Organizing
Fungsi perngorganisasian adalah suatu kegiatan pengaturan pada sumber daya
manusia dan sumberdaya fisik lain yang dimiliki perusahaan untuk
menjalankan rencana yang telah ditetapkan serta menggapai tujuan
perusahaan.
3. Fungsi Pengarahan / Directing / Leading
Fungsi pengarahan adalah : suatu fungsi kepemimpinan manajer untuk
meningkatkan efektifitas dan efisiensi kerja secara maksimal serta menciptakan
lingkungan kerja yang sehat, dinamis, dan lain sebagainya.
4. Fungsi Pengendalian / Controling.
Fungsi pengendalian adalah : suatu aktivitas menilai kinerja berdasarkan
standar yang telah dibuat untuk kemudian dibuat perubahan atau perbaikan jika
diperlukan.

2.4 Tujuan dari Manajemen Produkksi


Tujuan Manajemen Produksi adalah memproduksi atau mengatur produksi
barang-barang dan jasa-jasa dalam jumlah, kualitas, harga, waktu serta tempat
tertentu sesuai dengan kebutuhanManajemen produksi merupakan proses kegiatan

8
untuk mengadakan kegiatan-kegiatan: perencanaan (planning), pengorganisasian
(organizing), pengarahan (directing), pengendalian (controling) dari proses
produksi. Selain itu manajemen produksi didefinisikan juga sebagai usaha
pengelolaan dengan cara optimal terhadap faktor-faktor produksi atau sumber
seperti manusia, tenaga kerja, mesin dan bahan baku yang ada.
Kegiatan perencanaan produksi sebagai: salah satu bagian dari manajemen
produksi sangat menentukan bagaimana suatu produksi berjalan.. Tujuan dari
perencanaan produksi harus tegas,jelas dan mudah dimengerti. Seringkali
perencanaan harus mengalami perubahan, oleh karena itu perencanaan harus
besifat luwes dan terbuka untuk dapat dirubah bila diperlukan. Sifat luwes ini
mengakibatkan pelaksanaan kegiatannya harus dimonitor dan dikendalikan terus
menerus yang disesuaikan dengan kondisi yang ada namun perencanaan harus
tetap pada tujuan yang ditetapkan.
Perencanaan juga merupakan fungsi pemilihan langkah-langkah apa yang
harus dilakukan, siapa yang melakukan dan kapan aktivitasnya dilaksanakan.
Karena banyaknya faktor-faktor yang mempengaruhinya maka perencanaan
harus dibuat ketat namun tidak kaku, artinya dapat dirubah sewaktu-waktu . Tapi
perlu diperhatikan baik-baik agar tidak menimbulkan kesulitan. Perencanaan
berawal dari suatu hasil pemikiran yang rasional dimana di dalamnya terdapat
dugaan/perkiraan, perhitungan untuk mencapai tujuan yang ingin dicapai pada
masa yang akan datang. Selain suatu perencanaan harus memiliki tujuan yang
jelas dan mudah dimengerti, maka perencanaan harus terukur dan mempunyai
standard tertentu.
Perencanaan bisa juga dianggap sebagai tahap persiapan / tindakan
pendahuluan sehingga dapat mulai dipikirkan penyimpangan yang mungkin
terjadi Perencanaan produksi (Production Planning) adalah salah satu dari
berbagai macam bentuk perencanaan yaitu suatu kegiatan pendahuluan atas proses
produksi yang akan dilaksanakan dalam usaha mencapai tujuan yang diinginkan
perusahaan.
Perencanaan produksi sangat erat kaitannya dengan pengendalian persediaan
sehingga sebagian besar perusahaan manufacture menempatkan fungsi
perencanaan dan pengendalian persediaan dalamsatu kesatuan. Ditinjau dari

9
bentuk industri, perencanaan produksi suatu perusahaan yang satu dengan
perusahaan yang lainnya terdapat perbedaan. Banyak hal yang menyebabkan
perbedaan tersebut, bahkan pada perusahaan yang sejenis.
Tujuan produksi bagi perusahaan adalah barang dengan spesifikasi tertentu
memenuhi permintaan pelanggan. Tujuan tersebut dituangkan dalam Order
Confirmation yang dibuat oleh bagian penjualan. Dengan demikian dapat
disimpulkan tujuan produksi sepenuhnya dirumuskan oleh sales department,
berdasarkan order yang telah diterima. Karena tujuan produksi dirumuskan
berdasarkan order yang telah diterima maka dalam fungsi perencanan produksi
pengaruh forecasting pada sistem perencanaan produksi dapat dikatakan tidak
signifikan. Untuk mencapai tujuan, khususnya dalam perencanaan produksi dan
pengendalian persediaan perusahaan perlu menyediakan fasilitas komunikasi dan
sistem informasi yang mendukung sistem pengolahan data terdistribusi. Program
aplikasi data base management system yang terintegrasi dengan sistem lainnya di
lingkungan perusahaan sehinngga bagian perencanaan produksi dan pengendalian
persediaan memiliki sarana yang cukup handal yang dapat memberikan informasi
yang dibutuhkan dalam waktu yang relatif singkat. Bagian perencanaan dengan
mudah dapat mengumpulkan informasi yang diperlukan dalam menyusun
perencanaan produksi.
Agar masing-masing fungsi yang terdapat dalam Sistem perencanaan dan
bagian terkait dengan sistem perencanaan produksi dapat menjalankan kerja dan
tanggungjawabnya sesuai dengan sistem, maka setiap personal disyaratkan
mengenal sistem akuntansi komputer dan procedure yang diterapkan. Dengan
demikian efektifitas kerja dapat ditingkatkan.
Dalam usaha mencapai tujuan perencanaan produksi terdapat berbagai
macam permasalahan sesuai dengan proses yang akan dilaksanakan, kemudian
dirumuskan bagaimana pekerjaan tersebut dilaksanakan secara efektif dan efisien
serta bagaimana cara pengendaliannya. Keberhasilan dalam membuat
perencanaan produksi dan pencapaiannya tidak hanya tergantung pada organisasi
bagian perencanaan itu sendiri, melainkan sangat tergantung pada struktur
organisasi secara keseluruhan dan sistem yang diterapkan.

10
Kegagalan dapat terjadi akibat kesalahan dalam penggunaan sistem informasi
tidak efektif, bahkan sering terjadi kesalahan dalam pengambilan keputusan akibat
tidak memahami informasi yang ditampilkan oleh sistem informasi yang tersedia.
Manajer bagian prencanaan mutlak harus memahami sistem informasi yang
digunakan, karena sistem informasi yang digunakan adalah berbasis komputer
maka manajer bagian perencanaan produksi dan pengendalian persediaan serta
bagian yang terkait langsung dengan bagian tersebut harus memahami dan
mengerti sistem komputer yang digunakan. Jika tidak maka terbuka peluang
untuk mengambil keputusan-keputusan yang keliru. Kelancaran proses
produksi ditentukan oleh tingkat kematangan penjadwalan produksi. Dalam
menyusun perencanaan harus memperhatikan berbagai element dari berbagai
bagian sehingga sangat memerlukan sistem yang terintegrasi dan harus didukung
dengan fasilitasnya.
Perencanaan produksi dituntut harus lebih besifat (sales oriented) namun di
sisi lain tanpa mengabaikan efisiensi dan kelancaran proses produksi.Kemampuan
sumber daya manusia sangat tergantung pada sistem yang diterapkan. Tidak
jarang orang yang mampu tidak dapat berbuat karena terikat oleh sistem dan
fasilitas yang tersedia. Pembagian tugas dan tanggung jawab harus jelas dan
dilakukan pengukuran efektifitas kerja (Standard operational process) dan
(Standard Instruction Process) harus dipahami oleh bagian operasional dan juga
bagian perencanaan.
Perencanaan produksi sangat tergantung pada kapasitas, jenis perusahaan,
sumberdaya dan jenis produksi yang dikerjakan. Berdasarkan hal tersebut
perusahaan yang mengerjakan order yang terputus-pustus berdasarkan permintaan
pelanggan yang pemenuhannya pada waktu yang akan datang, tingkat kesulitan
dalam menyusun perencanaan jauh lebih sulit dibanding perusahaan yang
mengerjakan produksi continue. Pengukuran keberhasilan perencanaan tidak tepat
untuk dibandingkan dengan perusahaan lain karena perbedaan kelengkapan,
kapasitas dan sumberdaya apalagi dibanding dengan perusahaan lain yang tidak
sejenis.
Faktor penting dalam melakukan pengukuran adalah: standar produksi
meliputi waktu, mutu, jumlah yang dapat dihasilkan berdasarkan penelitian yang

11
dilakukan pada jangka waktu tertentu di perusahaan ini. Pengukuran perlu
dilakukan secara terus-menerus sehingga keputusan yang diambil untuk
pengembangan jangka panjang mempunyai dasar Fungsi perencanaan produksi
yang bertanggung jawab atas tersedianya material produksi dan material
pembantu agar proses produksi dapat berjalan sesuai rencana yang ditetapkan.
Keperluan meminimumkan persediaan berhubungan dengan besarnya biaya
Pada dasarnya perencanaan produksi agregat merupakan suatu proses penetapan
tingkat output/kapasitas produksi secara keseluruhan guna memenuhi tingkat
permintaan yang diperoleh dari peramalan dan pesanan dengan tujuan
meminimalkan total biaya produksi Salah satu metoda perencanaan produksi yang
banyak digunakan misalnya perencanaan Agregat.

12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Berdasarkan landasan teori yang ada maka penulis dapat menyimpulkan bahwa
manajemen produksi pada dasarnya merupakan proses pengambilan keputusan
yang berkaitan dengan perencanaa pengorganisasian pengarahan dan pengendalian
yang di lakukan untuk mencapai tujuan organisasi.sejalan dengan itu maka
manajemen produksi dan operasi merupakann proses pengambilan keputusan di
dalam usaha untuk menghasilkan barang atau jasa ingga dapat sasaran yang berupa
tepat waktu,tepat mutu, tepat jumlah dengan biaya yang efisien, oleh karena itu
manajemen produksi dan operasi mengkaji pengambilan keputusan dalam fungsi
produksi dan operasi.

3.2 . Saran
Karena manajemen produksi bergerak dalam bidang ekonomi untuk kesejahteraan
anggota, maka penulis dapat memberikan saran kepada pengantar manajemen
produksi sebagai berikut:
1 .perencanaan (pllaning)
2. pengorganisasian (organizing)
3. pengendalian (controlling)
5. pengawasan (controlling)

13
DAFTAR PUSTAKA

Irham Fahmi, S.E., M.Si. 2012 . Manajemen Produksi Dan Operasi. Alfabeta. Bandung.

Buchari Alma. 2009 . Pengantar Bisnis. Alfabeta. Bandung.

14

Anda mungkin juga menyukai