Anda di halaman 1dari 20

PROPOSAL PROGRAM KREATIVITAS MAHASISWA

JUDUL PROGRAM
SOFTWARE PENGANALISA DESAIN DAN PEMBUAT POLA BUSANA
OTOMATIS

BIDANG KEGIATAN:
PKM-GAGASAN TERTULIS

Diusulkan oleh:

Trya Aprina NIM. 18513241051 Angkatan 2018


Nailatulmuna NIM. 18513241049 Angkatan 2018
Putri Rahma A. C NIM. 18513241050 Angkatan 2018
Maria Ulfa NIM. 18513241055 Angkatan 2018
Krisdayanti NIM. 18513244002 Angkatan 2018
Zhely Pertiwi NIM. 18513244004 Angkatan 2018

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA


YOGYAKARTA
2020
PENGESAHAN PKM GAGASAN TERTULIS

1. Judul Kegiatan : Software Penganalisa Desain Dan


Pembuat Pola Busana Otomatis
2. Bidang Kegiatan : PKM-GT
3. Ketua Pelaksana Kegiatan
a. Nama Lengkap : .....................
b. NIM : .....................
c. Jurusan : Pendidikan Teknik Boga dan
Busana
d. Universitas : Universitas Negeri Yogyakarta
e. Alamat Rumah dan No Tel./HP : .....................
f. Email : .....................
4. Anggota Pelaksana Kegiatan/Penulis : 6 orang
5. Dosen Pendamping
a. Nama Lengkap dan Gelar : .....................
b. NIDN : .....................
c. Alamat Rumah dan No Tel./HP : .....................

Yogyakarta, Januari 2020


Menyetujui,

Wakil Dekan III Ketua Pelaksana Kegiatan,


Fakultas ______________
Universitas Negeri Yogyakarta

(...................................................) (.................................................)
NIP. NIM.

Wakil Rektor III Dosen Pendamping,


Universitas Negeri Yogyakarta

(……………………………….) (.................................................)
NIP. NIDN.

ii
iii

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL ......................................................................................... i


HALAMAN PENGESAHAN .............................................................................. ii
DAFTAR ISI ......................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... iv
BAB I .................................................................................................................. 1
A. Latar Belakang .......................................................................................... 1
B. Tujuan ....................................................................................................... 1
C. Manfaat ..................................................................................................... 1
BAB II ................................................................................................................. 2
A. Kondisi Kekinian ...................................................................................... 2
B. Solusi yang Pernah Ditawarkan ................................................................. 2
C. Gagasan Baru yang Ditawarkan ................................................................. 4
D. Pihak-pihak yang Mengimplementasikan Gagasan .................................... 6
E. Langkah-langkah Strategis Implementasi Gagasan .................................... 7
BAB III.............................................................................................................. 10
A. Inti Gagasan ............................................................................................ 10
B. Teknik Implementasi Gagasan ................................................................. 10
C. Prediksi Hasil yang Diperoleh ................................................................. 10
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 11
LAMPIRAN ...................................................................................................... 12
Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota ........................................................ 12
Lampiran 2. Biodata Dosen Pendamping ........................................................ 13
Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas ........... 14
Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana .............................................. 15
iv

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Gambaran Kerja ............................................................................ 5


Gambar 2.2 Marker Pola .................................................................................. 6
Gambar 2.3 Membuat perencanaan proses dengan flowchart/alur skema .......... 8
Gambar 2.4 Bentuk design visual software ....................................................... 8
1

BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Seiring dengan lajunya perkembangan informasi dan teknologi, saat ini
hampir semua bidang pekerjaan memanfaatkan komputer sebagai alat bantu.
Demikian pula dalam bidang busana, perangkat lunak komputer sangat
dibutuhkan untuk mempercepat proses dan mendapatkan hasil pekerjaan yang
akurat. Tuntutan dunia usaha atau dunia industri yang selalu berkembang serta
persaingan dalam produk dan jasa menciptakan peluang munculnya teknologi
baru untuk memenuhi kebutuhan tersebut.
Pada bidang Busana terdapat pembuatan pola busana menggunakan
sistem digital atau CAD dengan Software Richpeace pada mata pelajaran
Pembuatan Busana Industri. Pembuatan pola secara digital dengan berbasis
CAD merupakan salah satu karakteristik dalam proses produksi busana
industri garment masa kini, sehingga peserta didik dituntut dapat membuat
pola busana secara manual dan digital dengan sistem grading.
Dengan Software Richpeace sebenarnya sudah cukup membantu
memudahkan dalam pembuatan pola secara digital, tetapi masih dilakukan
secara manual dan beberapa orang mungkin masih ada yang kesulitan dalam
penggunaannya serta masih memerlukan waktu yang cukup lama dalam
proses pembuatannya. Berdasarkan keresahan tersebut, kami mempunyai ide
untuk membuat sebuah software penganalisa desain dan pembuat pola busana
otomatis yang dapat menganalisis desain busana dengan ukuran tertentu
sampai pembuatan pola dasar dan pecah polanya secara otomatis, jadi seluruh
proses dikerjakan oleh sistem tersebut.

B. Tujuan
Tujuan dari penulisan ini sebagai berikut :
1. Memudahkan pembuatan pola
2. Mengembangkan keterampilan peserta didik dalam bidang digital
3. Membuat rancangan konsep Software Penganalisa Desain dan Pembuat
Pola Busana Otomatis
4. Mengetahui pihak yang terkait dan prosedur implementasi Software
Penganalisa Desain dan Pembuat Pola Busana Otomatis

C. Manfaat
Manfaat dari penulisan ini karya ilmiah ini diantaranya
1. Pembuatan pola menjadi lebih efektif dan efisien
2. Memberikan alternatif konsep pembuat pola secara digital
2

BAB II
GAGASAN

A. Kondisi Kekinian
Cara tradisional menyusun atau membuat sketsa dengan tangan masih
merupakan metode yang paling banyak digunakan para pelaku industri fashion
hingga di sekolah mode, pengajaran metode desain tradisional, termasuk
konstruksi pola manual penting untuk tetap dilaksanakan, tetapi tidak
diragukan lagi bahwa belajar metode CAD ini sangat penting untuk diterapkan
mengingat perkembangan teknologi dan sistem kerja saat ini menuntut
penggunaan komputer desain. CAD dapat membantu siswa menggambar,
membuat tekstur anyaman, membuat pola, menyesuaikan ukuran, dan bahkan
menentukan warna, motif, jenis kain dengan cepat tanpa mengulang proses
dari awal. Dengan Memperkenalkan aspek teknologi ini memungkinkan siswa
untuk memahami lebih baik dan mencoba berbagai kombinasi dalam desain
mereka.
Pada industri garmen penggunaan CAD telah terkombinasi dengan
CAM (computer aided manufacturing) dimana software CAD/CAM ini telah
terintegrasi dalam alur produksi dari awal hingga akhir. Setelah Anda selesai
membuat desain, saatnya untuk membuat sampel dari garmen. Dengan
program mode CAD dapat membuat sketsa teknis dengan akurat sesuai
dengan ukuran dan fitting pakaian pada tubuh sehingga dari CAD dapat
menghasilkan sampel yang benar-benar benar sesuai desain/spesifikasi teknis
yang diharapkan. Menggunakan CAD juga membuat produksi garmen jauh
lebih cepat dan mudah. Dengan template yang tepat terkait bagaimana
jatuhnya pakaian pada tubuh, memungkinkan lebih dari langkah-langkah
dalam proses pra-produksi hingga produksi secara otomatis, seperti menggelar
kain, memotong pola dari pakaian dalam jumlah besar. Hal ini akan
menghemat waktu dan biaya dalam proses produksi.

B. Solusi yang Pernah Ditawarkan


Computer Aided Design (CAD) adalah sebuah sistem desain/rancang
bangun menggunakan perangkat komputer dan software desain tertentu, yang
memungkinkan para engineer merencanakan, memodelkan, dan mengevaluasi
suatu model produk/barang dengan akurat sebelum diproduksi
(manufacturing). Alasan perlunya penggunaan software seperti CAD sebagai
berikut :
1. Proses desain manual memerlukan waktu yang lama serta menggunakan
media kertas yang mudah rusak dan sulit dalam penyimpanan.
2. Proses editing desain pada kertas atau media gambar berarti sama dengan
proses gambar ulang yang memakan waktu lama.
3

3. Peralatan desain yang diperlukan dalam membuat gambar secara


konvesional sangat banyak dan mahal (meja gambar, kalkir, rapido, pensil
mekanik, penggaris, dan lain-lain).
4. Siklus hidup produk (Product Life Cycle) yang pendek memerlukan waktu
desain produk yang cepat untuk dapat bersaing di pasar.
Ada Tiga Macam Software yaitu :

1. PDS (Pattern Design System)


Software untuk membuat satu pola potong secara lengkap.
Menyediakan fitur fungsi kreatif bagi pembuatan pola dengan banyak
pilihan contoh pola dasar yang umumnya dipakai dalam membuat pola,
dengan perubahan sedikit kemudian disimpan, hal ini akan mengurangi
jam kerja seorang desainer. Data dapat dikirim dalam bentuk File Word
dan Excel untuk menyesuaikan kebutuhan produksi dan perubahan lembar
spesifikasi. Dengan fitur khusus yang banyak dan kuat serta tools
management, menyederhanakan pembuataan desain yang rumit dan sangat
membantu pembuat pola.

2. DGS (Design Grading System)


Mampu membuat auto-grading secara langsung dengan melakukan
penyesuaian setelah membuat pola dasar dengan asisten line sesuai dengan
input dari spec dan potongan jahit, dapat dilakukan secara otomatis. Dapat
juga diterapkan pada size spec yang tidak beraturan dengan menggunakan
propotional grading. Dapat membuat grading untuk banyak ukuran dan
banyak pola potong sekaligus. Mampu menyederhanakan pekerjaan
pombuat pola yang rumit dengan arah kerja yang efisien.

3. GMS (Garment Marker System)


Membuat pola pakaian dengan komputer fungsinya adalah
mendapatkan pola potong secara sempurna sesuai dengan ukuran kain
tanpa merubah bentuk pola satuan, sehingga mendapat susunan yang
efisien dan menghemat bahan baku/kain. Berdasar data potong satuan
yang dapat diletakkan dengan bebas dan disesuaikan dengan gambar pada
kain agar mengoptimalkan penggunaan kain.
Dengan smart tools dari Richpeace, penempatan seluruh layout
dapat menyesuaikan perubahan kertas grading, sehingga modifikasi
dilakukan dengan efektif. Perhitungan yang tepat terhadap pemakaian
bahan baku sesuai perbedaan warna, jenis bahan dan ukuran serta jumlah
pemakaian direkap secara tepat agar penghematan biaya segera terlihat
membuat pekerjaan pembuatan marker menjadi lebih tepat dan efektif.
4

Supernest adalah satu alternatif melengkapi 3 software di atas yaitu


Automatis Penyusun Pola/Pembuatan Marker. Sistem ini dapat menyelesaikan
satu lembar marker dalam waktu singkat secara otomatis, bahkan efisiensinya
dapat lebih tinggi dibandingkan mengerjakan rangkaian secara manual. New
Supenest menerapkan perhitungan algoritma baru dengan ketepatan dan
efisiensi yang tinggi serta proses perhitungan yang tepat. Mencegah terjadinya
penumpukan horizontal dan vertikal.

C. Gagasan Baru yang Ditawarkan


Software penganalisa desain dan pembuat pola busana otomatis
merupakan sebuah software yang dirancang untuk memudahkan dalam
pembuatan pola busana. Software ini diprogram mampu menganalisis desain
dan mewujudkannya dalam pola secara otomatis hanya dengan memasukkan
desain dan ukuran. Keunggulan software ini dari software yang sudah ada
yaitu mampu membuat pola dan pecah pola secara otomatis hanya dengan dua
tahap. Tahap pertama analisis desain dan tahap yang kedua memasukkan
ukuran. Secara otomatis system bekerja untuk mewujudkan pola. Keuntungan
penggunaan software penganalisa desain dan pembuat pola busana otomatis
sebagai berikut :
1. Proses pembuatan pola, grading pola, dan marker lebih cepat dan mudah
2. Efisiensi SDM, bisa hanya satu orang saja untuk pembuatan pola hingga
Marker.
3. Penyimpanan data lebih mudah, karena berupa file komputer
4. Meminimalisisr kesalahan pembuatan pola
5. Efisisensi penggunaan bahan yang dibutuhkan sehingga bisa diketahui
biaya produksi.
Di dalam software pembuat pola otomatis ini terdapat data yang
memuat macam-macam jenis pola sehingga desain yang masuk akan langsung
dianalisis. Setelah proses analisis desain, selanjutnya pengguna diarahkan ke
kolom untuk mengisi ukuran yang dibutuhkan dan pola siap di marker.
Berikut gambaran kerja software penganalisa desain dan pembuat pola
busana otomatis
5

LOG IN

ANALISIS DESAIN

BENTUK KERAH

BENTUK LENGAN

UPLOAD
KU PN AT
FOTO DESAIN

GARIS HIAS

DLL

C AN C EL OK

UKURAN

KERAH
LI NGK A R K E RUNG LE HE R 36
LENGAN LEBAR KERAH ...
KU PN AT ................ ...

GARIS HIAS

DLL
C AN C EL OK

Gambar 2.1 Gambaran Kerja


6

Pola yang telah dibuat kemudian di marker sesuai jumlah yang


diinginkan untuk mengetahui banyaknya bahan yang dibutuhkan.

ma rke r p o la

C AN C EL SAVE PR IN T

Gambar 2.2 Marker Pola

Setelah proses marker, pengguna hanya tinggal mengecek kelengkapan


pola dan kesesuaian pola dengan desain. Apabila pola sudah lengkap dan
sesuai desain, pengguna bisa langsung mencetaknya.

D. Pihak-pihak yang Mengimplementasikan Gagasan


Dalam implementasi program ini perlu adanya kerjasama dengan
pihak-pihak yang dapat mendukung terlaksanana program, diantaranya :
1. Patern maker
Seorang patern maker tentulah sangat berperan dalam pembuatan
maupun implementasi sistem ini karena sangat berkaitan dengan
pembuatan pola busana. Dalam pembuatan program ini, peran seorang
patern maker adalah menginput semua rumus dan pola dasar busana yang
terdiri dari berbagai pola badan, rok, celana, dan lengan. Serta berbagai
macam model lengan, kerah, dan saku. Tak hanya itu, pecah pola juga
sangat penting dimasukan dalam program ini. Namun mengingat pecah
pola itu sangat banyak ragamnya, maka seorang patern maker cukup
memasukkan kunci pecah pola seperti garis princess dan empire, titik-titik
yang dapat dibuat kupnat serta teknik pergeseran kupnat karena itulah,
seorang patern maker adalah kunci terbesar dalam pembuatan program ini.
Dalam penerapan program ini nantinya juga akan sangat bermanfaat bagi
seorang patern maker secara umum.

2. Programmer
Selain seorang patern maker, dalam pembuatan program ini peran
programmer sangatlah penting adanya, mengingat sistem ini disajikan
dalam bentuk aplikasi digital. Seorang programmer dapat membuat suatu
aplikasi dengan standar yang tepat, mendesain aplikasi tersebut agar
mudah digunakan serta hasilnya valid. Peran seorang programmer dalam
7

pembuatan sistem ini diantaranya mendefinisi kebutuhan apa saja yang


harus masuk dalam sistem, tool, menetukan jenis platform, merancang
tampilan program agar menarik dan komunikatif, dalam perancangan
seorang programmer dapat membuat sketsa alur publikasi secara umum
melalui flowchart atau tampilan grafis, menuliskan kode program yang
sesuai, melakukan debug program, lalu menguji program.

3. Pendidik (dosen dan guru) bidang busana


Pihak yang berperan lainnya adalah seorang pendidik bidang
busana, baik dosen maupun guru. Mengingat sistem ini nantinya juga akan
dipelajari dan digunakan oleh peserta didik maka peran seorang pendidik
adalah menganalisis kebutuhan dari sistem pembuat pola, hal-hal apa saja
yang dibutuhkan dalam sistem pembuatan pola yang belum ada dalam
sistem CAD Richpeace.

4. Mitra investor
Dengan menggandeng pihak investor, dapat menguatkan finansial
pelaksanaan pembuatan sistem penganalisis dan pembuat pola otomatis
ini. Diantaranya investor dapat mengadakan material yang dibutuhkan, alat
pembuatan, serta prasarana lainnya

E. Langkah-langkah Strategis Implementasi Gagasan


1. Defining the problem (definisi masalah)
Masalah disini yaitu masalah yang akan di analisis dan selanjutnya
dipecahkan melalui program atau aplikasi melihat dari sudut pandang
kebutuhan. Selain itu pada tahap ini juga menganalisis fitur-fitur apa saja
yang akan dibuat. Contoh permasalahan: Dengan adanya Software
Richpeace cukup membantu memudahkan dalam pembuatan pola secara
digital, tetapi masih dilakukan secara manual dan beberapa orang mungkin
masih ada yang kesulitan dalam penggunaannya serta masih memerlukan
waktu yang cukup lama dalam proses pembuatannya. Berdasarkan
keresahan tersebut, kami mempunyai ide untuk membuat sebuah software
penganalisa desain dan pembuat pola busana otomatis yang dapat
menganalisis desain busana dengan ukuran tertentu sampai pembuatan
pola dasar dan pecah polanya secara otomatis, jadi seluruh proses
dikerjakan oleh sistem tersebut.

2. Planning and Design System (perencanaan dan desain visual system)


Pada tahapan ini sangat diperlukan, karena dengan planning system
akan jelas serta tampilan aplikasi yang dibuat juga terarah. Biasanya
perancangan system dilakukan oleh system analyst yang selanjutnya
8

dikerjakan oleh seorang programmer. Design System ini biasanya


menggunakan Flowchart System atau simbol alur program dan sebagainya.

Gambar 2.3 Membuat perencanaan proses dengan flowchart/alur skema

Atau gambaran bentuk design visual software:

Gambar 2.4 Bentuk design visual software

3. Implementasi
Pada tahap ini mengimplementasikan rancangan ke dalam bentuk
struktur coding atau sering di sebut code a programmer languange.
9

Setelah membuat design visual yang akan dibuat tahap selanjutnya yaitu
proses peng-codingan.

4. Documentation (dokumentasi)
Setelah tahap implementasi dilakukan dan program sudah
mencakup 80 % selanjutnya buatlah dokumentasi atau komentar-komentar
pada cuplikan program, tujuannya adalah jika terjadi debug atau problem
kita dapat mengoreksinya dengan mudah dan sebaliknya orang dapat
mengoreksi program yang kita buat.

5. Testing
Tahap testing juga tidak luput dari pembahasan. Memiliki beberapa
tahap :
a. Unit Testing
Menguji setiap unit dan modul yang terdapat dalam program tersebut
b. Integration Testing
Menguji integrasi yang dilakukan kepada program seperti halnya
ketika program tersebut sudah diinstall di client kita yang
membutuhkan integrasi dengan sisitem yang lain seperti halnya
integrasi dengan database.
c. Validation Testing
Menguji masukan yang diberikan kepada program. apapun
masukannya program harus bisa menyelesaikan dengan baik.
d. Sistem Testing
Menguji performa dari program, dengan menjalankan program dengan
kondisi-kondisi tertentu.

6. Maintenance
Program tanpa maintenance tentu tidak update dalam masalah bug
error report yang dikeluhkan oleh pemakaian. Agar aplikasi dapat
dikembangkan kembali beberapa tahun kemudian atau open source serta
ada juga close source yang tidak bisa dikembangkan oleh pihak lain
biasanya ditentukan oleh lisensi sebuah program hanya untuk pemakaian
saja.
10

BAB III
KESIMPULAN

A. Inti Gagasan
Software penganalisa desain dan pembuat pola busana otomatis
merupakan sebuah software yang dirancang khusus untuk dapat membuat pola
busana secara otomatis dan dapat menganalisis desain busana hingga pecah
polanya secara otomatis. Pada software pembuat pola otomatis ini dilengkapi
dengan berbagai macam tool yang akan memproses bentuk pola yang
diinginkan. Jadi user hanya memasukkan desain dan ukuran serta jenis pola
yang diinginkan sehingga seluruh proses pembuatan pola akan dikerjakan oleh
sistem yang ada di software tersebut. Software ini tentunya akan membantu
mempercepat proses pengerjaan pola secara digital khususnya di dunia usaha
industry fashion.

B. Teknik Implementasi Gagasan


Ada beberapa teknik yang harus dilakukan untuk impelemntasi
gagasan, diantaranya :
1. Defining the problem (definisi masalah)
2. Planning and Design System (perencanaan dan desain visual system)
3. Implementasi
4. Documentation (dokumentasi)
5. Testing
6. Maintenance

C. Prediksi Hasil yang Diperoleh


Prediksi yang diperoleh jika penellitian ini dapat diwujudkan adalah
dapat mempermudah sistem kerja dalam proses pengerjan pola secara digital
khususnya pada bisnis industri fashion. Selain itu juga software ini juga bisa
diakses oleh siapa saja. Dapat mempermudah pembelajaran bagi siswa dan
mahasiswa.
11

DAFTAR PUSTAKA
12

LAMPIRAN

Lampiran 1. Biodata Ketua dan Anggota


A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap
2. Jenis Kelamin
3. Program Studi
4. NIM
5. Tempat dan Tanggal Lahir
6. E-mail
7. Nomor Telepon/HP
B. Kegiatan Kemahasiswaan yang Sedang/Pernah Diikuti
No. Jenis Kegiatan Status dalam Waktu dan
Kegiatan Tempat
1.
2.
3.
C. Penghargaan yang Pernah Diterima
Pihak Pemberi
No. Jenis Penghargaan Tahun
Penghargaan
1.
2.
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari
ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup
menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan PKM-GT.
Yogyakarta, Desember 2020
Ketua/Anggota Tim

Tanda tangan
(Nama lengkap)
13

Lampiran 2. Biodata Dosen Pendamping


A. Identitas Diri
1. Nama Lengkap (dengan gelar)
2. Jenis Kelamin
3. Program Studi
4. NIP/NIDN
5. Tempat dan Tanggal Lahir
6. E-mail
7. Nomor Telepon/HP
B. Riwayat Pendidikan
C. Rekam Jejak Tri Dharma PT
Pendidikan/Pengajaran
No. Nama Mata Kuliah Wajib/Pilihan SKS
1.
2.
3.
Penelitian
No. Judul Penelitian Penyandang Dana Tahun
1.
2.
3.
Pengabdian Kepada Masyarakat
Judul Penelitian Pengabdian Penyandang Dana
No. Tahun
Kepada Masyarakat
1.
2.
3.

Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar
dan dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila dikemudian hari
ternyata dijumpai ketidak-sesuaian dengan kenyataan, saya sanggup
menerima sanksi.
Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
satu persyaratan dalam pengajuan PKM-GT.
Yogyakarta, Desember 2020
Dosen Pembimbing

Tanda tangan
(Nama Lengkap)
14

Lampiran 3. Susunan Organisasi Tim Kegiatan dan Pembagian Tugas


Program Bidang Alokasi Waktu
No Nama/NIM Uraian Tugas
Studi Ilmu (Jam/Minggu)
1
2
3
15

Lampiran 4. Surat Pernyataan Ketua Pelaksana


KEMENTERIAN RISET, TEKNOLOGI DAN PENDIDIKAN TINGGI
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
Alamat: Jalan Colombo 1, Kampus Karangmalang, Yogyakarta 55281
Telp. (0274) 586168 Hunting, Fax. (0274) 565500
Email: humas@uny.ac.id, Home page : http://www.uny.ac.id

SURAT PERNYATAAN KETUA TIM PELAKSANA


Yang bertanda tangan dibawah ini:
Nama :
NIM :
Program Studi :
Fakultas :

Dengan ini menyatakan bahwa proposal PKM-GT saya dengan judul: Software
Penganalisa Desain Dan Pembuat Pola Busana Otomatis yang diusulkan untuk
tahun anggaran 2020 adalah asli karya kami dan belum pernah dibiayai oleh
lembaga atau sumber dana lain.

Bilamana di kemudian hari ditemukan ketidaksesuaian dengan pernyataan ini,


maka saya bersedia dituntut dan diproses sesuai dengan ketentuan yang berlaku
dan mengembalikan seluruh biaya yang sudah diterima ke kas negara.
Demikian pernyataan ini dibuat dengan sesungguhnya dan dengan sebenar-
benarnya.

Yogyakarta, Desember 2020


Dosen Pendamping, Yang menyatakan,

Materai Rp 6.000
Tanda tangan

(...............................) (Nama Lengkap)


NIDN/NIDK. NIM.

Mengetahui,
Wakil/Pembantu Dekan atau Ketua Jurusan/Departemen/Program
Studi/Pembimbing Unit Kegiatan Mahasiswa

Tanda tangan
Cap
(Nama Lengkap)
NIP/NIK.
16

Anda mungkin juga menyukai