Anda di halaman 1dari 10

Perancangan Pengembangan Produk

Kursi SantaiErgonomis

1. Perancangan Produk
Perancangan produk merupakan pembahasan yang sangat penting di bidang pemasaran, di
jaman yang modern ini produk tidak hanya dilihat dari fungsinya saja tetapi dari segi estetika. Berikut
pengertian desain produk menurut beberapa ahli. Menurut Ulrich dan Eppinger (1997), Fungsi
perancangan memegang peranan penting dalam mendefinisikan bentuk fisik produk agar dapat
memenuhi kebutuhan pelanggan. Desain produk merupakan konsep yang lebih besar dari pada gaya.
Gaya hanya menggambarkan penampilan produk. Gaya bisa menarik atau membosankan. Gaya yang
sensasional bisa menarik perhatian dan menghasilkan estetika yang indah, tetapi gaya tersebut tidak
benar-benar membuat kinerja produk menjadi lebih baik. Tidak seperti gaya, desain tidak hanya
sekedar kulit luar, desain adalah jantung produk (Kotler, 2008).

2. Identifikasi Kebutuhan Pelanggan


Menurut Ulrich dan Eppinger (1997), proses identifikasi kebutuhan pelanggan merupakan bagian
integral dari proses pengembangan produk yang berhubungan erat dengan penurunan konsep,
pemilihan konsep, competitive benchmarking, dan penetapan spesifikasi produk yang terdapat pada
proses pengembangan konsep. Sasaran kegiatan ini adalah untuk memahami kebutuhan konsumen
dan mengkomunikasikannya secara efektif kepada tim pengembangan. Output dari prose identifikasi
kebutuhan pelanggan adalah sekumpulan pernyataan kebutuhan pelanggan yang tersusun rapi, diatur
dalam daftar secara hierarki, dengan bobot-bobot kepentingan untuk tiap kebutuhan. Fungsi dan
tujuan proses identifikasi kebutuhan pelanggan adalah: (a) memberi keyakinan bahwa produk telah
difokuskan pada kebutuhan pelanggan, (b) tahap untuk mengidentifikasi kebutuhan yang tersembunyi
(latent needs), (c) menjadi dasar dalam menetapkan spesifikasi produk, (d) sebagai arsip/dokumen
untuk proses pengembangan yang akan datang, dan (e) meyakinkan bahwa kebutuhan penting
pelanggan tidak ada yang terlewatkan. Tahap identifikasi kebutuhan pelanggan adalah sebagai berikut
(Ulrich dan Eppinger, 1997): 1. Mendefinisikan/menguraikan ruang lingkup usaha. 2. Mengumpulkan
data mentah dari pelanggan. 3. Menginterpretasikan data mentah menjadi daftar kebutuhan pelanggan.
4. Menyusun kebutuhan menjadi tingkat/hirarki, al: primer, sekunder, tersier. 5. Menentukan tingkat
kepentingan relatif dari tiap kebutuhan . 6. Merefleksikan hasil dan proses Tahap
mendefinisikan/menguraikan ruang lingkup usaha terdiri atas kegiatan membuat spesifikasi peluang
pasar tertentu dan mengkaji kendala dan tujuan proyek.
Hasil kegiatan berupa pernyataan misi (mission statement/charter/ design brief) yang berisi
uraian singkat mengenai produk, sasaran bisnis kunci, target pasar produk, asumsi yang membatasi
usaha pengembangan produk dan stake holder. Tahap mengumpulkan Data dari Pelanggan dapat
dilakukan melalui interview (wawancara): 1-2 jam/pelanggan, focussed group discussion: 8-12
pelanggan ± 2 jam, dan observasi produk pada saat digunakan pelanggan Survey tertulis. Tahap
interpretasi data mentah dapat dilakukan dengan beberapa cara, antara lain : (a) ekspresikan
kebutuhan (needs) dalam bentuk “apa yang harus dilakukan pada produk”, bukan “bagaimana
mungkin melakukannya”, (b) ekspresikan kebutuhan (needs) pada tingkat yang sama spesifiknya
dengan data mentah, (c) gunakan pernyataan positif, bukan negative, (d) ekspresikan need sebagai
atribut dari produk, hindari kata-kata harus. Tahap menyusun Kebutuhan Menjadi Hirarki dapat
dilakukan dengan menulis setiap pernyataan kebutuhan (need statement) pada setiap kartu terpisah,
mengurangi pernyataan yang berlebihan (lakukan penggabungan kebutuhan yang hampir sama),
mengelompokkan kartu tersebut menurut kesamaan kebutuhan, memilih label untuk setiap kelompok,
yang menyatakan generalisasi semua needs dalam kelompok, jika kelompok masih cukup banyak
(lebih dari 20), maka buat kelompok menjadi super kelompok, serta memeriksa dan mengedit needs
yang sudah disusun. Tahap menetapkan Tingkat Kepentingan Relatif Kebutuhan dilakukan
berdasarkan konsensus anggota tim pengembang produk dengan melihat pengalaman dengan
pelanggan, dan berdasarkan penilaian pelanggan tentang tingkat kepentingan yang diperoleh dari
survey lanjutan. Tahap terakhir dari proses identifikasi kebutuhan pelanggan adalah merefleksikan
Hasil dan Proses, yaitu untuk mengetahui bagaimana cara memperbaiki proses identifikasi kebutuhan
tsb pada masa yang akan dating.

3. Spesifikasi Produk
Untuk tim pengembang dari suatu produk yang telah menghabiskan cukup banyak waktu
untuk mengidentifikasi kebutuhan pelanggan, maka dari proses ini akan menghasilkan suatu daftar
kebutuhan pelanggan.Sehingga sebagai tantangan berikutnya adalah bagaimana menerjemahkan
kebutuhan pelanggan yang subyektif menjadi target yang tepat untuk langkah pengembangan
selanjutnya?Bagaimana tim dan manajemen senior memahami apa yang menentukan keberhasilan dan
kegagalan desain produk yang dihasilkan?Bagaimana tim mengembangkan keyakinan bahwa produk
akan memperoleh pangsa pasar?Bagaimana tim menyelesaikan pertentangan (trade-off) yang tidak
terelakkan diantara karakteristik produk seperti faktor biaya dan sebagainya?
Adapun proses menentukan spesifikasi produk terdiri dari 4 (empat) langkah:

3.1 Menyiapkan Daftar Matrik dan Menggunakan Matriks Kebutuhan-Matrik


Matrik harus dapat merefleksikan secara langsung nilai produk yang memuaskan kebutuhan
pelanggan. Selain itu, terjemahkan semua kebutuhan pelanggan menjadi sekumpulan nilai spesifikasi
yang tepat dan terukur, agar memuaskan kebutuhan pelanggan yang terkait. Kemudian matrik harus
merupakan kriteria yang populer untuk perbandingan di pasar. Serta harus ada keterkaitan kebutuhan
tiap matrik.

3.2 Mengumpulkan Informasi Mengenai Produk Pesaing


Spesifikasi harus dapat digunakan untuk menentukan posisi produk dibanding produk yang ada. Dan
informasi produk pesaing harus dikumpulkan untuk mendukung keputusan posisi produk, kemudian
buat bagan analisis pesaing, gunakan besaran terukur jika memungkinkan.

3.3 Menetapkan Nilai Target Ideal dan Nilai Target Marginal yang Dapat Diterima Untuk Tiap
Matrik
Spesifikasi menetapkan batas bawah, misal mampu membuka ujung durian minimal sebesar 5 cm.
Spesifikasi menetapkan batas atas, misal berat alat maksimal 50 g. Spesifikasi diantara atas dan
bawah, misal berat buah yang dapat dibuka adalah 0,25 – 1,5 kg. Spesifikasi tepat, misal baterai yang
digunakan adalah 1 buah AAA. Kumpulan nilai diskrit dalam pilihan,misal diameter pegangan alat:
5/6 cm.

3.4 Merefleksikan Hasil dan Proses


Pengulangan diperlukan beberapa kali sampai target disetujui. Melakukan pertimbangan (refleksi)
pada tiap kali pengulangan akan membantu meyakinkan bahwa hasil yang diperoleh sudah konsisten
dengan tujuan proyek.

 Langkah Menentukan Spesifikasi Akhir

1. Mengembangkan Model-Model Teknis Suatu Produk


Model teknis suatu produk digunakan untuk memperkirakan nilai metrik dalam membuat beberapa
keputusan desain. Dalam hal ini cenderung menggunakan istilah ‘model’ untuk menyebut suatu
bentuk tiruan fisik maupun analitik dari produk. Idealnya, tim dapat membuat model analitik produk
dengan akurat, mungkin dengan menerapkan persamaan model pada lembar kerja atau simulasi
komputer.
2. Mengembangkan Model Biaya Suatu Produk
Biaya yang dimaksud adalah biaya manufaktur dimana pihak perusahaan selalu memperoleh
keuntungan yang cukup, juga dapat menawarkan produk ini ke pelanggan dengan harga bersaing.Cara
yang digunakan untuk mencatat informasi biaya adalah dengan membuat daftar perkiraan harga
terendah dan tertinggi untuk setiap komponen.

3. Memperbaiki Spesifikasi
Setelah tim membuat model kinerja teknis yang dibutuhkan untuk membuat model biaya awal, tim
telah dapat menggunakan model ini untuk mengembangkan spesifikasi akhir. Spesifikasi akhir dapat
dihasilkan dengan cara memaparkan nilai-nilai kombinasi yang mungkin melalui penggunaan model
teknis, dan kemudian biaya-biaya penerapannya dapat ditentukan.

4. Menentukan Spesifikasi yang Sesuai


Proses penetapan spesifikasi akan lebih penting dan menantang jika produk yang dikembangkan
sangat kompleks, terdiri dari subsistem, dan membutuhkan beberapa tim pengembangan. Beberapa
spesifikasi komponen ditentukan berdasarkan alokasi dana yang disediakan, melalui pemahaman yang
lebih kompleks mengenai bagaimana kinerja subsistem berhubungan dengan kinerja produk secara
keseluruhan.

5. Merefleksikan Hasil dan Proses


Menghasilkan suatu keputusan yang dapat merefleksikan hasil dan proses. Produk dapat memenuhi
kebutuhan pelanggan dan dapat bersaing. Model teknik dan biaya diperbaiki untuk meningkatkan
keyakinan bahwa produk memenuhi spesifikasinya. Konsep yang dipilih harus yang paling sesuai
dengan target pasar yang ditetapkan. Suatu pemahaman dan model yang lebih baik dikembangkan
untuk proyek pengembangan selanjutnya.

 Penentuan Spesifikasi Produk (Establishing Product)


Dari hasil identifikasi kebutuhan konsumen, juga dengan pertimbangan dari beberapa informasi cara
persiapan pertenunan sutera yang ada, baik dengan cara tradisional maupun dengan menggunakan
Alat Tenun Bukan Mesin (ATBM), maka dapat ditarik kesimpulan bahwa cara persiapan pertenunan
sutera yang dikehendaki khususnya pada persiapan benang suteranya adalah dengan cara mekanis
yaitu menggunakan alat puntir benang sutera. Dari data-data yang telah diperoleh dapat digunakan
sebagai ketentuan atau acuan dalam perancangan dan pengembangan alat puntir benang sutera.
 Pernyataan Misi
Untuk menciptakan suatu produk, perusahaan harus mengetahui keinginan dan konsumen atau
pelanggan. Jika perusahaan tidak mempertimbangkan hal tersebut maka produk yang akan dibuat
tidak akan berhasil dalam menguasai pasar karena perusahaan dalam membuat serta memasarkan
produk hans memperhatikan kebutuhan konsumen tidak hanya memenuhi keinginan produsen.

Pernyataan misi mencakup:

a) Uraian produk ringkas, mencakup manfaat produk utama untuk pelanggan namun menghindari
penggunaan konsep produk secara spesifik.

b) Sasaran utama bisnis, mencakup waktu, biaya dan kualitas.

c) Pasar target untuk produk, mengidentifikasi pasar utama dan pasar kedua yang perlu
dipertimbangkan dalam suatu pengembangan.

d) Asumsi dan batasan, untuk mengarahkan usaha pengembangan.

e) Stakeholder, untuk menjamin bahwa banyak permasalahan pengembangan ditujukan untuk


mendaftar secara eksplisit seluruh stakeholder dari produk. Daftar stakeholder dimulai dari pengguna
akhir dan pelanggan eksternal yang membuat keputusan-keputusan tentang produk. Daftar stakeholder
menyediakan suatu bayangan bagi tim untuk mempertimbangakn kebutuhan setiap konsumen.

Dibawah ini merupakan langkah identifikasi kebutuhan pelanggan sesuai Tabel 1 sebagai
berikut:

Pernyataan Misi : Kursi


Santai
1.Deskripsi produk - Kursi santai yang bisa dirubah bentuknya sesuai tempat
dan keinginan
2.Sasaran bisnis utatna - Pangsa pasar meliputi wilayah Jakarta dan sekitarnya
- Ramah lingkungan - Dijual ditoko dan dipasar
- Pelanggan atau konsumen yang menggunakan produk tersebut
3.Pasar utama - Perumahan
- Usia lanjut(orangtua)
- Bahan baku dan kayu jati
4.Asumsi-asumsi - Dibantu dengan tangan
- Menggunakan mur agar dapat dilepas untuk dirubah
bentuk sesuai keinginan
- Pengguna produk
5.Pihak-pihak yang - Distributor
terkait - Bagian produksi
- Tenaga penjual

 Pengelompokkan Kebutuhan Pelanggan


Daftar kebutuhan pelanggan banyak mengandung interpretasi yang subyektif, untuk itu
pengembang menerapkan sebagian rangkaian spesifikasi yang mengungkap detail-detail
yang tepat dan terukur apa yang harus dilakukan produsen.

Tabel 2. Pengelompokkan

No Pengelompokkan Kebutuhan No Pengelompokkan Kebutuhan


1 Model variatif 3 Bahan ringan
- modelnya bervariasi dan simpel, - bahan yang digunakan lebih ringan
- desainnya lebih menarik - bahan dan kayujati
- bentuknya diperbaiki - bahan yang ringan
- bentuknya unik 4 Ada perlengkapan tambahan
- bentuknya lebih praktis dan efisien - diberi penyetelan
- modelnya diperbaiki - diberi karet busa
- desain yang baru - diberi cat/plitur
- diperbaiki modeinya - diberi bantal
- bentuk diperlengkung 5 Kualitas bahan bagus
- tempat duduk diperbaruhi - bahan kualitas yang balk
2 Ada perubahan ukuran - bahan produk yang bagus
- ukuran diperkecil - bahan baku diperbanyak
- ukuran lebih kecil - produk yang awet
- sandaran tangan diperkecil - barang awet
- sandaran tangan dipendekkan 6 Mempunyai nilai ekonomis tmggi
- tempat duduk diperkecil - harga lebih murah
- alas duduk diperbaruhi - harga terjangkau
- pijakan kaki rendah - harga murah
- alas tangan lebar dan besar - harga relatif murah
- bentuk kursi lebar 7 Lebih praktis
- alas duduk dipendekkan - mudah dibawa
- sandaran tangan pendek - ringan dan efisien
- bentuk dudukan panjang - nyaman dipakai
- alas duduk diperpanjang 8 Kekuatan produk
- sandaran tangan lebar - ringan
- sandaran kepala, tangan diperkecil - berat
- sandaran punggung diperpanjang
- sandaran kepala lebar
- alas duduk lebih panjang

 Matrik Kebutuhan

Tabel 3. Matrik Kebutuhan Berdasarkan Hasil Angket

No.
Kebutuhan Kepentingan
Kebutuhan
1 Model variatif 2
2 Ada perubahan ukuran 1
3 Bahan ringan 5
4 Perlengkapan tambahan 4
5 Kualitas bahan bagus 3
6 Mempunyai nilai ekonomis 4
tinggi
7 Lebih praktis 5
8 Kekuatan produk 5

 Daftar Metrik

Tabel 4. Daftar Metrik


No. No.
Matrik Kepentingan Satuan
Matrik Kebutuhan
1 1,2 Desain yang bagus 2 subjebtive
2 1,2 Ukuran unit (p. 1, t) 1 Cm
3 3 Beban yang ditanggung 5 Kg
4 3 Terbuat dan bahan baku yang ringan 5 Jenis
5 4 Terdapat bahan tambahan pada kursi 3 Jenis
6 5 Produk tahan lama dan awet 4 Thn
7 6 Biaya produk per-unit 5 Rp
8 7,8 Mudah dibawa 5 Subjective
9 7 Nyaman dipakai 5 Subjective
10 8 Beban produk 5 Kg

 Keterangan :
Kepentinga Satuan
n
2 subjebtive
1 Cm
5 Kg
5 Jenis
3 Jenis
4 Thn
5 Rp
5 Subjective
5 Subjective
5 Kg
 Analisis Bagan Pesaing berdasarkan Daftar Kebutuhan

Tabel 5. Analisis Bagan Pesaing berdasarkan Daftar Kebutuhan

No. Kebutuhan Produk A Produk B Produk C Produk D


1 Modelvariatif **** *** *** ****
2 Ada perubahan ukuran *** ** *** ***
3 Bahan ringan ** ** *** ***
4 Ada perlengkapan tambahan *** ** *** ***
5 Kualitas bahan bagus **** ** ** ***
6 Mempunyai nilai ekonomis *** ** ** ***
tinggi
7 Lebih praktis *** ** ** ****
8 Kekuatan produk ** ** ** **

5. Terdapat bahan tambahan pada kursi


4. Terbuat dan bahan yang ringan

6, Produk tahan lama I awet (tahun)


3. Beban yang ditanggung (kg)

7. Biaya produk per unit (Rp)


1. Desain yang lebih bagus
2. Ukuran unit (P, L, T)

10. Beban produk (kg)


9. Nyaman dipakai
8. Mudah di bawa
(jenis)
(jensi)

1. Model Variatif * *
2. Ada perubahan ukuran * *
3. Bahan ringan * *
4. Perlengkapan tambahan *
5. Kualitas bahan bagus *
6. Mempunyai nilai *
ekonomis tinggi
7. Lebih praktis * *
8. Kekuatan produk * *
Keterangan:
Produk A = kursi jenis kayu jati **** = banyak diminati
Produk B = kursi jenis Karet *** = diminati
Produk C = kursi jenis Goyang ** = kurang diminati
Produk D = kursi jenis Rotan * = paling kurang
diminati

Anda mungkin juga menyukai