Disusun Oleh:
SHELA MAJID MAULANA NIS : 1312681
KOMPETENSI KEAHLIAN
TEKNIK PEMESINAN
Pada Tanggal :
Di
: Bekasi
Pembimbing Lapangan,
Pembimbing Industri,
Sidarta.
Section Head
Oktober 2016
Imansyah C. W.
Department Head
Mengetahui,
PT Mekar Armada Jaya
Stamping & Tools Plant
LEMBARPENGESAHAN SEKOLAH
Pada Tanggal :
Di
Slamet, S.Pd.
NIP. 197410072005011007
Maret 2016
: Semarang
Guru Pembimbing,
Mengetahui,
Kepala SMK Negeri 7 Semarang
MOTTO DAN
PERSEMBAHAN
Motto:
1. Sesungguhnya sesudah kesulitan ada kemudahan Q.S. Al Insyirah ayat 5
dan
6.
2. Aku tidak pernah gagal, aku hanya menemukan 10.000 cara yang tidak
bekerja Albert Einstein.
3. Sebaik-baiknya manusia adalah mereka yang bermanfaat bagi orang lain.
4. Barang siapa bersungguh-sungguh pasti akan berhasil.
5. Anda adalah apa yang anda pikirkan.
Persembahan
Laporan ini penulis persembahkan untuk:
Orang tua dan keluarga tercinta;
Teman-teman seperjuangan XII TP-1;
Keluarga besar SMK Negeri 7 Semarang;
Keluarga besar P.T. Mekar Armada Jaya Plant Tambun;
Semua pihak yang telah membantu penulis; dan
Pembaca yang budiman.
ABSTRAKSI
Praktik Kerja Industri merupakan kegiatan wajib bagi siswa tingkat empat
di SMK Negeri 7 Semarang. Tujuannya untuk mengenalkan siswa mengenai
dunia industri dan untuk peningkatan mutu calon lulusan, khususnya mengenai
sikap dan pemahaman mengenai dunia perindustrian.
P.T. Mekar Armada Jaya sebagai industri vendorstamping and tools serta
sebagai perusahaan otomotif terkemuka memiliki standar kualitas dan proses
yang mengikuti standar internasional. Bidang stamping and tools difokuskan di
Plant Tambun yang mana press part menjadi produksi utamanya dan cetakan/dies
dari press part juga dibuat disini.
Dalam pembuatannya, sebuah press part melalui banyak proses, baik
pemotongan, pembentukan, maupun penekanan. Blanking merupakan satu dari
beberapa proses pemotongan dimana blanking juga menjadi proses yang paling
awal dalam pembuatan press part. Pembuatan dies blank seperti dies 57234 (1/3)
D30D ADM juga melalui beberapa alur pembuatan seperti dies-dies lainnya,
dimulai dari perencanaan, analisa standar operasional pengerjaan, perhitungan,
proses manufaktur, uji coba, hingga akhirnya produksi massal.
ABSTRACTION
DAFTAR ISI
Gambar 2.1 Struktur organisasi P.T. Mekar Armada Jaya Plant Tambun ...... 9
Gambar 2.2 Struktur organisasi Tooling Department ...................................... 10
Gambar 2.3 Sertifikasi .................................................................................... 12
Gambar 2.4 Sample produk ............................................................................. 13
Gambar 3.1 Dies casting design....................................................................... 14
Gambar 3.2 Penampang dies ........................................................................... 14
Gambar 3.3 Punch ........................................................................................... 15
Gambar 3.4 Insert die ....................................................................................... 17
Gambar 3.5 Flow chart dies casting .............................................................. 19
8
Lampiran 2.
Lampiran 3.
Lampiran 4.
Lampiran 5.
10
11
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena berkat
rahmat, hidayah, dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan laporan yang
berjudul PEMBUATAN REPAIR DIES SMALL PROSES DRAW 53741BZ030-G (3/3) - PROJECT D30D ADM DI PT MEKAR ARMADA JAYA
PLANT
TAMBUN dengan baik.
Selama melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Industri maupun dalam proses
penyusunan laporan, penulis mengalami berbagai kendala serta hambatan.
Namun, berkat dukungan dan bantuan dari berbagai pihak, pada akhirnya penulis
dapat mengatasi kendala dan hambatan tersebut. Maka dari itu, dalam
kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih kepada:
1. Bapak Drs. M. Sudarmanto, M.Pd., selaku Kepala SMK Negeri 7
Semarang yang telah memberikan izin pelakasanaan Praktik Kerja
Industri.
2. Bapak J. Budiyono, selaku Direktur Eksekutif P.T. Mekar Armada Jaya
yang telah memberikan izin untuk melaksanakan Praktik Kerja Industri.
3. Bapak Rudi Budi Darmawan, selaku Senior Div. Head HC & GA yang
telah memberikan izin untuk melaksanakan Praktik Kerja Industri.
4. Bapak Slamet, S.Pd., selaku Ketua Kompetensi Keahlian Teknik
Pemesinan yang telah memberikan bimbingan dalam penyusunan laporan.
5. Bapak Imansyah C. W., selaku Kepala Departemen Tooling yang selalu
memberi bimbingan selama melakasanakan Praktik Kerja Industri.
6. Bapak S. Sugiarto Widodo, selaku Kepala Bagian Die Manufacturing
yang selalu memberikan bimbingan selama di lapangan serta dalam
penyusunan laporan.
7. Bapak Dede Radiman, selaku Staff Production Engineering yang selalu
memberikan bimbingan selama penulis di bagian Production Engineering.
8. Ibu Devi Agustiani, selaku HRD yang selalu memberikan masukan dan
informasi selama pelaksanaan Praktik Kerja Industri.
Penulis
12
13
BAB I
PENDAHULUAN
Pada bab ini berisi mengenai landasan dasar dari penyusunan sebuah laporan.
Sama halnya dengan laporan laporan ilmiah lainnya, bab satu pada laporan ini
berisi pendahuluan yang mana diperinci lagi menjadi beberapa subbab,
diantaranya latar belakang, tujuan, manfaat, alasan pemilihan judul, pembatasan
laporan, metode pengumpulan data, dan sistematika laporan.
lama tersebut dimaksudkan agar para siwa dapat beradaptasi secara lebih
dalam mengenai detail industri. Tujuan dari adanya Praktik Kerja Industri
sendiri adalah selain untuk mengenal lebih dekat dunia industri juga untuk
1
14
15
F.Pembatasan Laporan
Agar pembahasan dalam laporan ini tidak terlalu luas, penulis
membatasi hanya tentang pembuatan dies draw 53741 (3/3) D30D ADM di
P.T. Mekar Armada Jaya secara umum atau garis besarnya saja. Sedangkan
mengenai detail rinci dirasa sangat rumit, memakan banyak tempat serta
waktu, selain itu juga harus membutuhkan pemahaman lebih lanjut.
proses
pengumpulan
data,
penulis
juga melakukan
16
17
Mengenal sebuah perusahaan / industri yang menjadi tempat untuk bekerja atau
pun pelatihan kerja (magang) sangat lah penting. Oleh karena itu, dalam laporan
ini tepatnya pada bab dua berisi tentang tinjauan umum industri yang mana
memuat informasi informasi umum mengenai sebuah industri yang dalam hal
ini P.T. Mekar Armada Jaya Plant Tambun.
A.Profil Industri
Nama Industri
Bidang Usaha
Alamat
Telepon
Fax
: sst_tambun@newarmada.co.id
Website
: www.newarmada.co.id
B.Sejarah Singkat
P.T. Mekar Armada Jaya pertama kali didirikan oleh Bapak David
Herman Jaya dengan nama New Armada sebagai bengkel rumahan pada
tahun 1974. Barulah pada tahun 1981, New Armada resmi berubah menjadi
Perseroan Terbatas dengan nama P.T. Mekar Armada Jaya. Dengan teknologi
mesin yang modern dan canggih serta disokong oleh para pekerja yang
terlatih serta berpendidikan, kini P.T. Mekar Armada Jaya telah berkembang
sebagai salah satu perusahaan karoseri terbesar di Asia Tenggara. Selama
18
19
6
Perusahaan yang memproduksi berbagai macam tipe dan model kendaraan
seperti bus, mini bus, dan kendaraan khusus lainnya ini akhirnya
memperluas usahanya dengan menambah Stamping and Tools Facilities di
Magelang dan Tambun untuk memproduksi Dies, Jig, Checking Fixture, dan
komponen-komponen press parts. Didukung dengan luas area produksi
sekitar 33 hektar dan lebih dari 2.400 orang pegawai, P.T. Mekar Armada
Jaya terus berupaya menghadirkan kendaraan nyaman, berkualitas, dan
sesuai dengan kebutuhan konsumen. Semangat pantang menyerah dan
totalitas bekerja pun membuat P.T. Mekar Armada Jaya berhasil
memproduksi lebih dari 1.000 unit kendaraan per bulan.
Sesuai dengan slogan Pencipta Kendaraan yang Aman dan Nyaman, P.T.
Mekar Armada Jaya akan terus memberikan layanan dan solusi terbaik bagi
para mitra kerja sesuai dengan kebutuhan mereka masing-masing.
Harapannya tentu saja agar P.T. Mekar Armada Jaya akan semakin kokoh
dan mampu menghadapi segala tantangan. Selain itu, keberadaanya juga
mampu berkontribusi dalam meningkatkan kualitas hidup masyarakat
Indonesia.
Berikut adalah perkembangan P.T. Mekar Armada Jaya dari tahun ke tahun:
1. Tahun 1974, berdiri dengan nama New Armada sebagai bengkel rumahan.
2. Tahun 1977, perluasan area menjadi 2 hektar dengan kapasitas produksi
200 unit / bulan.
3. Tahun 1980, perusahaan mulai memanfaatkan sistem press body untuk
menghasilkan body mobil yang lebih presisi dan berkualitas internasional.
4. Tahun 1981, New Armada resmi menjadi perusahaan berbadan hukum
Perseroan Terbatas dengan nama P.T. Mekar Armada Jaya.
5. Tahun 1982, dipercaya oleh pemerintah untuk memproduksi mobil-mobil
pemilu yang digunakan di seluruh Indonesia dengan kapasitas produksi
21
E.Struktur Organisasi
1. Struktur Organisasi P.T. Mekar Armada Jaya Plant Tambun:
Production
Production
Engineering
Production
Stamping
Production
Welding
Quality
Logistic & Inventory
Engineering Service &
Workshop
Production
Engineering
President Director
HRD and GA
ExecutiveDirector
HRD
OMCD
Industry Relationship
GA
Marketing
Marketing
Purchasing
Purchasing
Finance &
AccountingT
Finance
Accounting
IT
Gambar 2.1 Struktur organisasi P.T. Mekar Armada Jaya Plant Tambun.
2. Struktur Organisasi Tooling Department P.T.Mekar Armada Jaya Plant
Tambun
22
23
Design
Design
Admin
Tooling Department
Machining Group A
Machining Group B
Finishing & Try Out
Poly Model
Die, CF, Jig
Manufacturing
Tool Store
Admin Umum
QE Project
QE Accuracy
F.Jam Kerja
Berikut ini adalah aturan jam kerja yang berlaku di P.T. Mekar Armada Jaya
Plant Tambun:
1. Jam kerja shift I / days shift
Tabel 2.1 Jam kerja shift I.
Item
Senin - Kamis
Jumat
Jam
Menit
Jam
Menit
Kerja
07:30 09:40
130
07:30 09:40
130
Istirahat
09:40 09:50
10
09:40 09:50
10
Kerja
09:50 11:50
120
09:50 11:45
115
Istirahat
11:50 12:30
40
11:45 12:45
60
Kerja
12:30 14:20
110
12:45 14:20
95
Istirahat
14:20 14:30
10
14:20 14:30
10
Kerja
14:30 16:30
120
14:30 16:50
140
TOTAL / HARI
480 Menit
480 Menit
8 Jam
8 Jam
Menit
Kerja
20:00 22:00
120
Istirahat
22:00 22:10
10
Kerja
22:10 24:00
110
Istirahat
24:00 24:40
40
Kerja
24:40 02:30
110
Istirahat
02:30 02:40
10
Kerja
02:40 05:00
140
TOTAL / HARI
480 Menit
8 Jam
Jumat
Jam
Menit
Jam
Menit
07:30 12:00
270
07:30 11:45
255
24
25
Istirahat
12:00 13:00
60
11:45 13:00
75
Kerja
13:00 16:30
210
13:00 16:45
225
TOTAL / HARI
480 Menit
480 Menit
8 Jam
8 Jam
G.Sertifikasi
Berikut ini adalah beberapa sertifikasi yang telah didapatkan oleh P.T. Mekar
Armada Jaya:
H.Produk Industri
Berikut ini adalah beberapa sample produk seperti press parts maupun dies
dari P.T. Mekar Armada Jaya Plant Tambun:
1. Press part
a. Inner Panels
1) Stiff. Comp, Center Pillar
2) Dash board Lower Comp
b. Outer Panels
1) Front Door Panel RH/LH
2) Back Door Panel Outer
2. Dies
a. Die 53734 OP20 D30D ADM
D30D ADM
Sebelum melaju lebih jauh mengenai proses pembuatan dies blank 57234 (1/3),
berikut ini adalah teori teori dasar dalam pembuatan suatu dies / cetakan mulai
dari pengertian hingga proses stamping / pengepresan.
26
27
A.Pengertian Dies
B.Bagian-Bagian Dies
yang relatif murah. Bahan yang umum dipakai adalah SS 41 (JIS) dengan
kandungan karbon 0.2%.
2. Lower Die
Bagian paling bawah dari sebuah dies dimana semua komponen
dari lower die diikat dan dipegang seperti die, guide pin, pad, dll.
Berfungsi sebagai tempat setting dengan bolster atau meja mesin press.
Dari segi fungsi tidak memerlukan kekuatan yang berarti maka dipilihlah
material baja lunak yang mana tidak terlalu mahal yaitu SS 41 (JIS)
dengan kandungan karbon 0.2%.
3. Punch
29
bawah dies) dan upper dies (bagian atas dies). Dengan adanya guide post
maka posisi antara punch dan die bisa lebih terjamin ketika sebuah dies
sedang bekerja baik itu memotong ataupun membentuk dan menghindari
30
31
dari tumbukan karena pergeseran posisi baik punch atau die. Dalam satu
konstruksi dies, guide post yang dipakai minimal dua set, namun
jumlahnya bisa lebih tergantung besarnya dies dan jenis proses yang
dilakukan. Guide post ini terbagi dua bagian yang saling berpasangan
yaitu guide pin dan guide bush. Guide post umumnya adalah standardpart
yang dibuat oleh press dies standart component maker.
10. Shank
Shank adalah bagian dari dies yang terpasang pada upper plate dan
berfungsi menempatkan dies pada posisi center dari ram sebuah mesin
press. Dengan adanya shank maka diharapkan operator tidak sembarangan
dalam setting dies pada mesin press. Dalam beberapa jenis mesin press
terutama yang kapasitasnya kecil, shank juga berfungsi tempat mengikat
dan mengencangkan upper dies pada mesin press. Sedangkan pada dies
ukuran besar, shank ini jarang digunakan karena untuk mengikat upper
dies dengan ram sebuah mesin press dengan menggunakan sistem
clamping. Shank ini terbuat dari baja karbon namun tidak perlu
dikeraskan.
11. Part-Part Standar Lainnya
Part-part standar yang umumnya dipakai pada konstruksi dies
banyak macamnya antara lain: dowel pin, pilotpin, stripper bolt, spring,
hexagonal bolt. Part-part tersebut digunakan pada dies tergantung
kebutuhan dan konstruksi dies yang dirancang.
C.Jenis - Jenis Dies
1.Jenis Dies Secara Umum
Secara umum sebuah dies dibedakan menjadi dua jenis, yaitu:
a.Dies Casting
Foundry Pengecoran
Die Casting
( FC/FCD
)
33
34
35
3) Progressive Dies
yang
sama.
Pada
progressive
dies
umumnya
37
e. Notching
Notching adalah proses pemotongan pada bagian pinggir
material part, biasanya pada progressive dies. Dengan pemotongan
menghasilkan
part
yang
dikehendaki.
Pada
proses
38
39
3) Straightening
Saat punch sudah melewati radius die, gerakan punch ke
bawah akan menghasilkan pelurusan sepanjang dinding die
(gambar 3.13 C), lembaran logam akan mengalami peregangan
40
41
42
43
ulet
blank
lembaran
untuk
logam
dibentuk
44
ke
blank
dalam
semakin
besar
bentuk
yang
45
h. Strain Ratio
Strain ratio adalah ketahanan lembaran logam untuk
mengalami peregangan, bila lembaran memiliki perbandingan
regangan yang tinggi maka kemungkinan terjadinya sobekan akan
lebih kecil.
i. Kecepatan Drawing
Die drawing jenis punch berada diatas dengan nest dapat diberi
kecepatan yang lebih tinggi dibandingkan jenis die yang menggunakan
blank holder, kecepatan yang tidak sesuai dapat menyebabkan retak
bahkan sobek pada material, masing masing jenis material
mempunyai karateristik berbeda sehingga kecepatan maksimal masing
masing material juga berbeda. Tabel berikut adalah kecepatan
maksimal beberapa jenis material yang biasa digunakan untuk sheet
metal drawing.
Tabel 3.1 Jenis material dan kecepatan maksimal draw dies.
No.
Material
Kecepatan
1.
Aluminium
0,762 m/s
2.
Brass
1,02 m/s
3.
Copper
0,762 m/s
4.
Steel
0,279 m/s
5.
Stainless steel
0,203 m/s
46
BAB IV PEMBAHASAN
34
Qty
Function
1.
BaseLower
SS41
700 x 500 x 50
2.
Base Upper
SS41
700 x 500 x 40
3.
Pad Upper
SS41
400 x 200 x 50
4.
Pad Lower
SS41
460 x 140 x 50
5.
SS41
400 x 200 x 50
6.
Support Lower
SS41
280 x 30 x 90
115 x 30 x 90
100 x 30 x 90
110 x 65 x 90
60 x 60 x 85
140 x 60 x 85
40 x 125
80 x 50 x 130
160 x 55 x 40
7.
SupportUpper
SS41
2
40 x 105
8.
SS41
140 x 80 x 60
Untuk penyangga
endblock.
Untuk penyangga guide post lower.
9.
SS41
140 x 80 x 60
10.
Insert Lower
SKD11
195 x 135 x 45
195 x 150 x 45
135 x 115 x 45
11.
Scrap Cutter
SKD11
75 x 50 x 60
12.
Insert Upper
SKD11
105 x 95 x 45
295 x 60 x 45
110 x 60 x 45
150 x 85 x 45
135 x 70 x 45
145 x 80 x 45
120 x 95 x 45
245 x 140 x 70
13.
SS41
295 x 85 x 70
320 x 115 x 70
135 x 100 x 70
175 x 105 x 70
14.
End Block
S45C
30 x 30
15.
Stopper Material
SS41
See detail
16.
Hook
Asental
See detail
17.
Box Scrap
Plate
See detail
18.
Retainer Shim
S45C
66 x 50 x 10
19.
Stopper Plate
SS41
65 x 25 x 10
125 x 25 x 10
20.
Misumi
MYP 38-140
21.
Stripper Bolt
Misumi
MSB 16-65
22.
Pad Safety
Misumi
CSR 16-50
23.
Collar
Misumi
CSRE 16-65-S10
24.
Injector Pin
Misumi
PJH 12-5
25.
Punch
Misumi
SPEL-C 32-80-P20-W10
26.
Retainer
Misumi
CPFR 32
27.
Button Die
Misumi
EKDE 32-25-P20.2-
W10.2
28.
Coil Spring
Misumi
SWM 40-50
15
29.
Guide Spring
Misumi
SGC 20-23
30.
Bolt
Misumi
CB 12-40
30
CB 10-40
100
CB 8-30
10
CB 16-50
MST 10-40
40
31.
Dowel Pin
Misumi
55
Gambar 4.1 Flow Chart Dies Blank 57234 (1/3) D30D ADM.
56
57
4. Machining I
Pada tahap machining I, bagian-bagian dari dies mulai dibuat
dimana proses pembuatannya melibatkan banyak mesin, baik CNC
maupun manual. Berikut ini adalah proses-proses yang dilakukan pada
tahap machining I: a.CNC Machine
CNC machine merupakan salah satu hal terpenting dalam
pembuatan sebuah dies. Dalam hal ini, CNC machine digunakan untuk
pengerjaan yang sulit atau bahkan tidak dapat dikerjakan oleh manual
machine. Tujuan lain yang tidak dapat dipungkiri lagi adalah proses
pengerjaan yang tidak banyak memakan waktu. Selain itu, penggunaan
CNC
machine
juga
dimaksudkan
untuk
pembuatan
dengan
58
59
60
61
62
ketika proses assembly adalah permukaan yang bertemu harus rapat tanpa
ada celah sehingga ketika memasuki tahap machining II tidak akan terjadi
hal-hal yang tidak diinginkan. Adapun kendala-kendala yang dialami pada
tahap assembly I, yaitu:
a. Lubang hasil drilling kurang dalam sehingga perlu diperdalam kembali
menggunakan radial drill machine.
b. Hasil dari proses tapping kurang bagus sehingga perlu dilakukan tapping
ulang, baik menggunakan mesin maupun secara manual.
c. Permukaan dari bagian yang akan di-assembly tidak rata sehingga perlu
mengalami proses machining ulang.
d. Lubang antara bagian satu dengan lainnya tidak sepusat sehingga diperlukan
lubang pengganti dengan perhitungan yang tepat.
6. Machining II
Pada tahap machining II, insert dari dies yang telah di-assembly dibuat
menggunakan CNC milling machine dimana program telah dibuat sebelumnya
menggunakan software
CAM (Computer
Aided
yang
bentuknya
rumit
dan
memerlukan
program
untuk
63
Name
Dimensio
n
Proses Machining
I
C
M
1
.
2
.
3
.
4
.
5
.
Base Lower
6
.
Support Lower
7
.
Base Upper
Pad Upper
Pad Lower
Support Insert
Lower
Support Upper
700
50
700
40
400
50
460
50
400
50
I
I
C
L M M
M L
R
D
G
M
C C
M M M
M
x 500 x
x 500 x
x 200 x
x 140 x
x 200 x
280 x 30 x
90
115 x 30 x
90
100 x 30 x
90
110 x 65 x
90
60 x 60 x
85
140 x 60 x
85
40 x 125
80 x 50 x
130
160 x 55 x
40
40 x 105
v
v
v
v
III
64
8 Support G. Post
140 x 80 x
60
Lower
9 Support G. Post
140 x 80 x
60
195 x 135 x
45
195 x 150 x
45
135 x 115 x
45
75 x 50 x
60
1
0
.
1
1
.
1
2
.
1
3
.
1
4
.
Upper
Insert Lower
Scrap Cutter
Insert Upper
Support Insert
Upper
End Block
105 x 95 x
45
295 x 60 x
45
110 x 60 x
45
150 x 85 x
45
135 x 70 x
45
145 x 80 x
45
120 x 95 x
45
245 x 140
70
295 x 85 x
70
320 x 115
70
135 x 100
70
175 x 105
70
30 x 30
v
v
v
v
65
1
5
.
1
6
.
1
7
.
1
8
.
Stopper
Material
see detail
Hook
see detail
Retainer Shim
66 x 50 x
10
Stopper Plate
65 x 25 x
10
125 x 25 x
10
Keterangan:
CM
ML
CL
RD
MM
GM
: Grinding Machine
8. Assembly II
Pada tahap assembly II, standard part dari dies akan dipasang.
Standard part ini biasanya tidak dibuat sendiri oleh perusahaan, namun
membeli dari produk luar yaitu Misumi. Standard part ini nantinya juga
akan disatukan oleh bolt dan pin sama seperti tahap assembly I, bedanya
assembly I untuk menyatukan support dengan base plate, sedangkan
assembly II untuk menyatukan standard part dengan support-nya.
9. Flame I
Tujuan dari flame sendiri adalah untuk meningkatkan HRC atau
kekerasan pada bagian-bagian dari dies sesuai dengan yang dibutuhkan.
Pada proses flame I, bagian yang dilakukan flaming adalah bagian-bagian
dari upper dies. Hal ini dimaksudkan karena antara upper dies dan lower
dies belum tentu pas, sehingga untuk menghindari kerusakan yang cukup
parah lower dies tetap dibiarkan dengan kekerasan material mentah agar
dapat menyesuaikan dengan upper dies.
10. Spotting
66
67
12. Finishing
Pekerjaan yang dialakukan pada proses finishing adalah persiapan
untuk dilakukannya try out. Jadi apa-apa saja yang kurang sebelum
memasuki proses try out seluruhnya disiapkan pada saat finishing.
Biasanya proses finishing lebih banyak menggunakan hand working
daripada machining. Contoh hand working yang dilakukan ketika proses
finishing adalah painting.
13. Try Out
68
69
BAB V PENUTUP
A.Kesimpulan
Setelah penulis melaksanakan kegiatan Praktik Kerja Industri di P.T.
Mekar Armada Jaya Plant Tambun selama enam bulan dan menyelesaikan
laporan ini, maka penulis dapat menarik beberapa kesimpulan diantaranya:
1. Dies blank 57234 (1/3) D30D ADM merupakan sebuah dies / cetakan
untuk proses blanking yang merupakan proses pertama dari tiga proses
yang akan dibuat. Dies dari project D30D milik Astra Daihatsu Motor
dengan part number 57234 ini merupakan sebuah dies plate atau sering
disebut smalldies yang memiliki ukuran lebih kecil dibanding diescasting.
2. Proses pembuatan dies ini melalui beberapa tahap, yaitu diawali dengan
pembuatan designCAD, olah surface, kemudian pembuatan program
menggunakan
CAM,
machiningI(blocking),
assembly
dies
parts,
B.Saran
Adapun saran dari penulis setelah melaksanakan Praktik Kerja Industri
dan menyelesaikan laporan ini, diantaranya:
1. Memilih material sesuai dengan fungsi dari bagian dies yang akan dibuat
sehingga dies tidak cepat rusak dan juga dapat menghemat biaya
pembuatan.
53
54
2. Membaca gambar kerja dengan teliti agar tidak terjadi kesalahan pada saat
proses pengerjaan dari bagian-bagian dies.
3. Menggunakan insert dengan kondisi baik ketika melakukan proses
machining agar mendapatkan hasil yang baik pula.
4. Melakukan pengecekan setiap kali dies telah selesai dilakukan pengerjaan
dari suatu proses agar memudahkan pengerjaan pada proses selanjutnya.
55
DAFTAR PUSTAKA
Muhharjono. Bagian
2015.
Bagian
Dies. 4
Desember
https://belajarmetalstamping.wordpress.com/2013/08/18/bagian-
bagian-dies/
Alfajri, Aries. Memahami Karakteristik Stamping Proses Pada Dunia Industri.
4 Desember 2015. http://alfacell90.blogspot.co.id/2013/05/stamping-proses.html
Fajar
Y.,
Syahrul.
Proses
Proses
Cutting.
Desember
2015.
http://teknisisampah.blogspot.co.id/2012/05/proses-proses-cutting.html
Hilman, Azmi. Perancangan dan Analisis Stamping Dies untuk Pembuatan
Produk Bracket Bumper Dengan Proses Press Multi Forging. 8 Desember 2015.
http://publication.gunadarma.ac.id/bitstream/123456789/909/1/20405140.pdf