Anda di halaman 1dari 43

PERANCANGAN ALAT PRES BAN MOTOR DENGAN SISTEM

HIDROLIK SEBAGAI PEMISAH BAN DAN VELG

Proposal Penelitian Untuk Skripsi S1


Bidang Ilmu Konstruksi

Disusun oleh:

PUTRI RAHMAWATI WOJAA


E1C1 17 070

JURUSAN S1 TEKNIK MESIN

FAKULTAS TEKNIK

UNIVERSITAS HALU OLEO

KENDARI

2021
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Industri otomotif adalah salah satu sektor industri yang mana dapat
menunjang pendapatan bagi Negara yang menjadi produsennya, maka dari itu
sektor industri otomotif menjadi penting bagi Negara-negara di dunia. Indonesia
memiliki manufaktur industri otomotif terbesar kedua di Asia Tenggara dan di
wilayah ASEAN setelah negara Thailand yang menduduki posisi pertama. Namun
Indonesia menduduki posisi pertama dalam pasar industri otomotif di ASEAN,
yang dimana Indonesia menguasai sepertiga penjualan mobil tahunan di ASEAN.
Hal ini tidak di ragukan lagi di karenakan jumlah penduduk Indonesia yang saat
ini mencapai 269 juta jiwa yang pastinya sangat mempengaruhi industri otomotif
di negara ini. Industri otomotif juga merupakan salah satu bidang yang sangat
menunjang perekonomian di suatu negara khususnya negara Indonesia. Dalam hal
ini industri otomotif merupakan bidang yang banyak di minati oleh sebagian besar
orang untuk menjadikan bidang industri otomotif ini sebagai profesi[ CITATION
Bas20 \l 1057 ].

Industri otomotif sangat berkembang pesat di Indonesia, mulai dari industri


besar, menengah dan juga industri kecil. Berdasarkan perekonomian yang ada di
Indonesia dan dengan banyaknya jumlah penduduk Indonesia maka tidak heran
dengan banyaknya usaha-usaha industri kecil dan menengah di kalangan
masyarakat, yang dimana industri otomotif kecil dan menengah ini adalah sebagai
pilar yang penting dalam hal mengurangi tingkat pengangguran di Indonesia.
Sampai saat ini begitu banyak industri kecil dan menengah baik yang di buat oleh
perusahaan milik negara maupun usaha individu masyarakat, dalam hal ini usaha
individu masyarakat di bidang industri otomotif adalah usaha perbengkelan
otomotif.

1
Dengan besarnya industri otomotif dan pasar penjualan di Indonesia maka
tidak di pungkiri lagi jumlah kendaraan yang mengaspal di negara ini sangatlah
banyak, yang pastinya membutuhkan tempat-tempat untuk melakukan perawatan
kendaraan tersebut. Perawatan biasanya mulai dari perawatan ringan (berkala)
hingga perawatan berat.

Perawatan atau pemeliharaan kendaraan yang paling sering adalah perawatan


secara berkala atau perawatan yang di lakukan secara berulang untuk mengurangi
resiko kerusakan lebih parah dan juga untuk mencegah terjadinya kecelakaan
dalam berkendara. Tidak terlepas dari kerusakan ada juga keselamatan berkendara
yaitu pengecakkan ban amatlah perlu. Salah satu komponen penting ialah ban
pada kendaraan.

Ban pada kendaraan sangatlah penting, karena jika ban yang di pakai telalu
lama mengakibatkan menipis dan karet ban jadi melengket bersama velg, dari
masa ke masa ada beberapa jenis ban yang bermunculan yakni tipe ban yang
menggunakan ban dalam dan ban yang tidak menggunakan ban dalam (Tubles).

Untuk itu proses pelepasan ban pada velg memerlukan alat khusus untuk
malakukan proses pengerjaan. Pada pelepasan ban tubles maupun ban biasa
memerlukan alat khusus untuk menekan ban agar terlepas dari velg yang
melengket, yang dimana alat ini bisa di sebut alat Pengepresan Ban.

Alat pres ban / alat pengepresan ban yang saat ini biasa di gunakan adalah
dengan sistem ulir baut dan tekan manual. Pada sistem ulir baut dan manual
menggunakan tenaga tangan mekanik untuk mengerjakan. Kedua cara ini sangat
banyak di gunakan dalam kalangan mekanik untuk melakukan pelepasan ban.
Namun pada kedua sistem ini ada beberapa kendala yang sering terjadi saat
menggunakan cara ini, pada alat pres sistem ulir baut misalnya sering terjadi
keluhan pada ulir baut karena terlalu sering di gunakan, terjadi kerusakan pada
ulir. Selanjutnya pada sistem manual dengan menggunakan alat pencungkil
pelepas ban tidak stabil. Hal ini menyebabkan ban yang dilepas tidak sempurna
dan pada saat pemasangan serta kualitas pasang tidak akan baik sehingga tidak

2
menutup kemungkinan bibir ban akan sobek dan akibatnya ban akan kembali
bocor, dan banyak sekali tenaga yang dikeluarkan oleh mekanik untuk melepas
ban yang melengket pada velg, serta akan beresiko merusak benda kerja.

Berdasarkan masalah yang terjadi pada alat dan cara sebelumnya, maka di
perlukan adanya inovasi alat yang mampu mempermudah proses pengerjaan
pelepasan ban yang melengket pada velg, meminimalisir terjadinya kecelakaan
kerja dan tenaga mekanik yang keluar. Salah satu inovasi alat yang diharapkan
mampu mengatasi masalah sebelumnya adalah alat pres ban dengan sistem
hidrolik. Pelepas ban untuk memudahkan dalam membuka ban dengan menekan
tuas untuk menekan ban. Setelah di tekan maka akan mengpress ban luar untuk
proses pelepasan ban yang melengket pada velg.

Sistem hidrolik dalam aplikasi lain adalah dongkrak sistem hidrolik,


dongkrak hidrolik merupakan salah satu pesawat angkat yang digunakan untuk
mengangkat beban ke posisi yang dikehendaki dengan gaya yang kecil. Dongkrak
hidrolik merupakan salah satu aplikasi sederhana dari Hukum Pascal. Berikut ini
prinsip kerja dongkrak hidrolik. Saat penghisap kecil diberi gaya tekanan, gaya
tersebut akan di teruskan oleh fluida (minyak) yang terdapat pada pompa.
Akibatnya, minyak dalam dongkrak akan menghasilkan gaya angkat pada
penghisap besar dan dapat mengangkat beban di atasnya[ CITATION Pra15 \l 1057 ].

Dongkrak hidrolik terdiri dari dua tabung yang berhubungan yang memiliki
diameter yang brbeda ukurannya. Masing-masing ditutup dan diisi cairan seperti
pelmuas (oli). Apabila tabung yang permukaannya kecil ditekan ke bawah, maka
setiap bagian cairan juga ikut tertekan. Besarnya tekanan yang di berikan oleh
tabung yang permukaannya kecil diteruskan ke seluruh bagian cairan. Akibatnya,
cairan menekan pipa yang luas permukaannya lebih besar hingga pipa terdorong
ke atas[ CITATION Pra15 \l 1057 ].

Alat pres hidrolik ini adalah alat pemisah ban yang melengket pada velg dan
susah di lepaskan yang dimana alat ini menggunakan hidrolik sebagai komponen
penggerak, hidrolik merupakan sebuah sistem yang menerapkan hukum pascal

3
yang dimana bunyi hukum pascal adalah “Tekanan yang diberikan suatu zat cair
dalam ruang tertutup diteruskan ke segala arah dengan sama besar.” Alat ini
dapat di gunakan dengan mudah, cepat dan juga dapat di gunakan dengan jangka
waktu yang lama. Alat ini menggunakan sistem hidrolik sebagai pendorong utama
dan juga memiliki braket sebagai penahan saat melakukan proses pengepresan
ban, alat ini menggunakan media fluida cair yang menampung di tangki reservoir
kemudian di dorong ke silinder hidrolik dengan piston hidrolik pertama yang di
gerakkan tangan melalui tuas heandle kemudian fluida mendorong piston hidrolik
kedua yang disambungkan dengan batang pendorong yang kemudian mendorong
ban dengan bantuan breket yang menahan sisi ban yang lain. Dengan bantuan
sistem hidrolik ini mekanik dapat melakukan proses pengepresan ban dengan
tenaga yang tidak besar tetapi dapat mendorong ban lebih keras lagi, dan juga
meminimalisir kecelakaan kerja.

1.2 Rumusan. Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka dapat di tarik rumusan masalah


sebagai berikut :

1. Bagaimana bentuk desain alat Pres ban sistem hidrolik agar bisa di
gunakan untuk menekan ban yang melengket pada velg?
2. Berapa besar daya yang di gunakan untuk menggunakan alat Pres ban
sistem hidrolik?
3. Bagaimana jenis material yang digunakan untuk press ban sistem hidrolik?

1.3 Tujuan Penelitian

Adapun tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk mendapatkan peralatan kerja efektif saat digunakan .


2. Meningkatkan efisiensi pekerjaan mekanik pada bengkel motor dan
masyarakat lainnya.

4
3. Mengembangkan alat pengepres ban menjadi sistem hidrolik dari yang
awalnya hanya menggunakan tangan dan sistem baut ulir.

1.4 Batasan Masalah

Adapun pembahasan dalam penelitian ini tidak meluas karena sebuah


keterbatasan dan juga kemampuan, maka penulis membatasi masalah pada :

1. Perancangan alat di fokuskan untuk mempres ban motor tubles.


2. Perancangan berupa gambar desain dan tidak membuat alat.
3. Alat press ban sistem hidrolik maksimal mempres ban ukuran 150 mm.
4. Daya tekan yang di hasilkan alat pres ban sistem hidrolik adalah 100 kg.

1.5 Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah :

1. Menghasilkan alat pres ban dengan sistem hidrolik.


2. Mengurangi daya yang di keluarkan mekanik untuk mengoperasikan
alat pres ban motor tubles.
3. Menjadi bahan referensi pengetahuan dalam bidang pembuatan alat
pres ban sistem hidrolik.
4. Mengurangi kerusakan pada benda kerja.
5. Dengan direncanakannya alat ini diharapkan dapat mempermudah dan
memenuhi kebutuhan pekerja dan masyarakat.

1.6 Sistematika Penulisan


Sistematika dari penulisan skripsi ini sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan pendahuluan tentang studi kasus dan pemecahan
masalah yang berisi antara lain : latar belakang, tujuan penelitian, batasan
masalah, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.

5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisi dasar teori dari topik yang dikaji dan digunakan sebagai
landasan dan rumus yang di gunakan untuk memecahkan masalah dan
menganalisis permasalahan yang berkaitan dengan skripsi yang diperoleh dari
berbagai sumber seperti jurnal, tugas akhir, e-book dan buku-buku pedoman.

BAB III METODE PENELITIAN


Pada bab ini akan dibahas mengenai metode yang akan digunakan untuk
menyelesaikan penulisan skripsi. Pada bab ini juga akan dibahas mengenai
variabel–variabel yang akan diukur dan perlengkapan pengujian meliputi
waktu dan tempat penelitian, peralatan pengujian, bahan pengujian, model
fisik gambar alat Pres ban sistem hidrolik dan prosedur pelaksanaan
penelitian.

BAB IV HASIL PENGUJIAN DAN ANALISA DATA


Bab ini berisi tentang data yang diperoleh dari proses pengujian dan
membahas hasil perhitungan dari data yang diperoleh. Data yang dianalisa
berupa tekanan, gaya dan jumlah fluida pada alat Alat Pres ban sistem
hidrolik

BAB V KESIMPULAN DAN SARAN


Bab ini berisi kesimpulan dari analisa yang dilakukan terhadap
permasalahan dan saran mengenai penyempurnaan hasil penelitian untuk
generasi berikutnya.

DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka berisikan literatur-literatur yang digunakan dalam
penyusunan laporan ini.

LAMPIRAN
Lampiran berisikan data dari hasil penelitian yang didapatkan.

6
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pustaka Terdahulu

Penelitian mengenai Perancangan Alat pres dengan sistem hidrolik telah


dilakukan oleh beberapa peneliti sebelumnya.

Ini menjadi salah satu acuan penulis dalam melakukan penelitian sehingga
penulis dapat memperkaya teori yang digunakan dalam mengkaji penelitian yang
dilakukan. Dari penelitian terdahulu, penulis tidak menemukan judul yang sama
seperti judul penelitian penulis. Namun penulis mengangkat beberapa penelitian
sebagai referensi dalam memperkaya bahan kajian pada penelitian penulis.
Berikut merupakan penelitian terdahulu berupa jurnal terkait dengan penelitian
yang dilakukan penulis.

Penelitian ini bertujuan untuk merancang alat yang bekerja dengan sistem
hidrolik untuk proses pelepasan bearing kruk as sepeda motor. Alat ini
memudahkan pekerjaan setiap orang ketika akan melakukan pekerjaan melepas
bearing. Tracker hidrolik outer bearing menggunakan prinsip kerja tuas yang
dipompa dengan tekanan dan beban yang sudah diperhitungkan serta tekanan
fluida pada tracker dapat diketahui yaitu pada 1X pompa tracker membutuhkan
tekanan fluida 41 kg/cm2 , 2X pompa tracker tekanan fluida 45 kg/cm2 dan 3X
pompa tracker membutuhan tekanan fluida 72 kg/cm2 [ CITATION Jun19 \l 1057 ].

Komponen yang tersusun dalam silinder hidrolik meliputi tabung, piston, as


rod, gland, cover dan seal. Setiap komponen mempunyai fungsi dan peranan
masing-masing dan jenis seal disetiap komponen juga berbeda tipe, untuk material
komponen silinder hidrolik tidak harus tahan karat karena oli hidrolik selain untuk
penggerak juga berfungsi untuk melumasi komponen silinder hidrolik. Semakin
besar tekanan di dalam tabung hidrolik semakin tebal pula dinding tabung
hidrolik, agar seal tidak terjadi kebocoran jenis profil dan material harus sesuai
dengan keadaan silinder hidrolik, untuk teknik sambungan di dalam komponen
silinder hidrolik juga harus diperhatikan seperti saat pengelasan, bahan kawat las

7
harus sesuai dengan material yang akan di las. Untuk metode yang digunakan
dalam perancangan silinder hidrolik pada mesin molding karet adalah metode
analisis kolom lurus terbeban di pusat untuk as rod, metode MAWP (Maximum
Allowable Working Pressure) untuk kekuatan tabung[ CITATION Har \l 1057 ].

Press hidrolik merupakan alat untuk cetakan material. Penelitian ini


bertujuan untuk merancang dan mendesain sebuah alat press hidrolik dengan
kekuatan maksimal 10 ton dan untuk mengetahui komponen dan dimensi dari alat
press tersebut. Dalam penelitian ini pusat tekanan menggunakan dongkrak sebagai
pusat pembebanannya. Untuk ukuran dari alat ini tinggi 78 cm dan lebar 45 cm
dengan baut pengencang menggunakan jenis material besi baja liat dengan 0,22
(%) C Dengan kekuatan tarik 42 (kg/mm2), tegangan geser 3 (kg/mm2 ) dan
diameter luar baut 60 (mm) dengan jarak bagi 5,5 (mm) kreterian baut yang
digunakan M60. Sedangkan untuk kekuatan bahan dari komponen alat press
mempunyai tegangan izin 37 (kg/mm2), momen lentur 750 x 103 (kg/mm) dengan
momen inersia 360 x 103 (mm4) dan tegangan 31,25 (kg/mm2). Untuk faktor
keamanan 1,18 (kg/mm2)[ CITATION Sya18 \l 1057 ].

Hidrolik merupakan salah satu energi yang mempunyai perkembangan


pesat. Penggunaan energi hidrolik / fluida sangat luas di jumpai pada alat /
kendaraan berat seperti pada forklift, wheel loader, hydraulic crawler cranes.
Sistem hidrolik merupakan suatu bentuk perubahan atau pemindahan daya dengan
menggunakan media penghantar berupa minyak hidrolik untuk memperoleh daya
yang besar. Minyak hidrolik merupakan bagian yang sangat penting untuk
diperhatikan pada penggerak hidrolik seperti pada Wheel Loader. Berfungsi
sebagai pelumas yang dibutuhkan mesin untuk melindungi komponen-komponen
mesin dari keausan. Berdasarkan analisis data, bahwa penggantian minyak
hidrolik jarang dilakukan kecuali setelah pembongkaran mesin berlangsung dan
melakukan penambahan ketika minyak hidrolik sudah berkurang. Dari hasil
analisa, beberapa pengujian pelumas secara rutin perlu dilakukan untuk
memonitoring kondisi sistem hidrolik Wheel Loader. Tetapi batasan kapan
pelumas tersebut mulai diganti adalah dengan mengikuti petunjuk dari buku

8
manual Wheel Loader. Tentunya buku manual Wheel Loader hanya menyarankan
masa penggantian pelumas untuk pelumas yang direkomendasikan pabrikan
pembuat mesin tersebut. Selain pengujian pelumas, program monitoring yang
perlu dilakukan untuk mengetahui umur pakai minyak hidrolik adalah program
preventive maintenance. Untuk memperlancar dalam pelaksanaan program
tersebut dibuat form standart operational prosedure (SOP), instruksi kerja (INK)
dan job schedule sheet (JSS)[ CITATION Nug16 \l 1057 ].

Sistem hidrolik secara luas telah dipergunakan untuk berbagai macam alat.
Sistem yang dikembangkan dari hukum pascal ini menjadi salah satu ilmu yang
vital penggunaannya di dunia industri. Mulai dari usaha kecil semacam tempat
pencucian mobil sampai dengan industri besar seperti mesin molding. Komponen
yang tersusun dalam silinder hidrolik meliputi tabung, piston, as rod, gland,
cover, dan seal. Setiap komponen mempunyai fungsi dan peranan masing-masing
dan jenis seal disetiap komponen juga berbeda tipe, untuk material komponen
silinder hidrolik tidak harus tahan karat karena oli hidrolik selain untuk penggerak
juga berfungsi untuk melumasi komponen silinder hidrolik. Semakin besar
tekanan di dalam tabung hidrolik semakin tebal pula dinding tabung hidrolik, agar
seal tidak terjadi kebocoran jenis profil dan material harus sesuai dengan keadaan
silinder hidrolik, untuk teknik sambungan di dalam komponen silinder hidrolik
juga harus diperhatikan seperti saat pengelasan, bahan kawat las harus sesuai
dengan material yang akan di las. Untuk metode yang digunakan dalam
perancangan silinder hidrolik pada mesin molding karet adalah metode analisis
kolom lurus terbeban di pusat untuk as rod, metode MAWP (Maximum Allowable
Working Pressure) untuk kekuatan tabung. Hasil dari perancangan ini adalah
untuk kolom lurus terbeban di pusat berukuran pendek dan untuk kekuatan tabung
mampu menahan tekanan 607,74 bar serta biaya yang dibutuhkan untuk membuat
silinder hidrolik pada mesin molding karet sangatlah terjangkau [ CITATION Har17 \l
1057 ].

2.2 Perancangan

9
Perancangan Desain mesin adalah penciptaan mesin baru dan lebih
baik dan meningkatkan yang sudah ada. Sebuah mesin baru atau lebih baik
adalah salah satu yang lebih ekonomis dalam keseluruhan biaya produksi dan
operasi. Proses desainnya cukup lama dan memakan waktu. Dari kajian
terhadap ide-ide yang sudah ada, harus lahir ide baru. Ide tersebut kemudian
dipelajari dengan meningkatkan kesuksesan komersialnya dan diberi bentuk
dalam gambar.

Dalam perispan gambar-gambar ini, perhatian harus diberikan pada


ketersediaan sumber daya dalam bentuk uang, tenaga, dan bahan yang
diperlukan untuk keberhasilan penyelesaian ide baru menjadi nyata yang
sebenarnya. Dalam merencang suatu komponen mesin, diperlukan pengetahuan
yang baik tentang banyak mata pelajaran seperti Matematika, Mekanika
Teknik, Kekuatan Bahan, Teori Mesin, Proses Bengkel dan Gambar Teknik
[ CITATION Khu05 \l 1057 ].

Menurut [ CITATION Dha00 \l 1033 ] perancangan adalah kegiatan awal


dari suatu rangkaian dalam proses pembuatan produk. Pada tahap perancangan
tersebut di buat keputusan-keputusan penting yang mempengaruhi kegiatan-
kegiatan lain yang menyusulnya.

Menurut (yogiyanto, 2015) perancangan didefinisikan sebagai


penggambaran, perencanaan dan pembuatan sketsa atau pengaturan dari
beberapa elemen yang terpisah dari satu kesatuan yang utuh dan berfungsi.

Menurut (mulyadi, 2007) perancangan adalah suatu fase yang di


awali dengan evaluasi atas alternatif rancangan sistem yang diikuti dengan
penyiapan spesifikasi rancangan yang berorientasi kepada pemakai tertentu dan
diakhiri dengan pengajuan rancangan pada manajemen puncak.

Dari beberapa pengertian di atas dapat di simpulkan bahwa


perancangan merupakan suatu proses perencanaan atau penyusunan suatu
sistem baru maupun perbaharuan dari sistem terdahulu.

10
Sebelum terciptanya sebuah produk harus melaui sebuah proses
peracangan yang dapat menghasilkan gambar skets atau gambar sederhana dari
produk yang di rencanakan. Kemudian gambar skets yang telah di buat di
gambar kembali dengan menggunakan aturan gambar sehingga dapat dengan
mudah di mengerti oleh orang yang terlibat dalam proses perencanaan tersebut.
Gambar hasil perencanaan merupakan hasil akhir dari proses perancangan.

2.2.1 Perancangan Rancang Bangun


Dalam merencanakan suatu alat bantu, terlebih dahulu kita harus
memperhatikan tahapan-tahapan yang mendasari terlaksananya
perencanaan alat bantu tersebut. Tahapan-tahapan tersebut adalah :

1. Pemilihan Bahan
Bahan yang merupakan syarat utama sebelum melakukan
perhitungan komponen pada setiap perencanaan pada suatu alat
bantu harus dipertimbangkan terlebih dahulu. Selain itu pemilihan
bahan juga harus selalu sesuai dengan kemampuannya. Jenis-jenis
bahan dan sifat-sifat bahan yang akan digunakan, misalnya tahapan
terhadap keausan, korosi dan sebagainya.

2. Sesuai Dengan Fungsinya


Dalam pemilihan bahan, bentuk, fungsi dan syarat dari bagian
alat bantu sangat perlu diperhatikan. Untuk perancangan harus
mempunyai pengetahuan yang memadai tentang sifat mekanik,
kimia, temal untuk mesin seperti baja besi cor, logam bukan besin
(non ferro) dan sebagainya. Hal-hal tersebut berhubungan erat
dengan sifat material yang mempengaruhi keamanan dan ketahanan
alat yang direncanakan.

3. Mudah Didapat
Yang dimaksud bahan mudah di dapat adalah bagaimana usaha
agar bahan yang di pilih untuk membuat komponen yang

11
direncanakan itu selain memenuhi syarat juga harus mudah didapat.
Pada saat proses pembuatan alat terkadang mempunyai kendala pada
saat menemukan bahan yang akan digunakan. Maka dari itu, bahan
yang akan digunakan harus mudah ditemukan di pasaran maupun
pedesaan agar tidak menghambat pada saat proses pembuatan.

4. Efisien dalam Perencanaan dan Pemakaian


Keuntungan-keuntungan yang diperoleh dari pemakaian suatu
bahan hendaknya lebih banyak dari kerugiannya. Sedapat mungkin
alat yang dibuat sederhana, mudah dioperasikan, biaya perawatan
dan perbaikan relatif rendah tetapi memberikan hasil yang
memuaskan. Pertimbangan khusus dalam pemilihan bahan ini ada
hal yang tidak boleh diabaikan mengenai kompinen-komponen yang
menunjang pembuatan alat itu sendiri komponen-komponen
penyusunan alat tersebut terdiri dari dua jenis, yaitu komponen yang
telah tersedia lebih menguntungkan untuk dibuat, maka lebih baik
dibuat sendiri, apabila komponen tersebut sulit untuk dibuat tetapi
dapat di pasaran sesuai dengan standar. Lebih baik dibeli supaya
menghemat waktu pengerjaan.

2.2.2 Proses Pembuatan Desain

Proses pembuatan sangat mempengaruhi perancangan terutama


desain yang sudah dikembangkan oleh para desainer (designer), menurut
hampel (2002) perancangan adalah sebuah proses sehingga seseorang tidak
dapat langsung mengharapkan suatu perancangan sebelum berbagai tahapan
proses perancangan di lakukan. Proses desain pada umumnya
memperhitungkan aspek fungsi, estetik dan berbagai macam aspek lainnya,
yang biasanya datanya didapatkan dari riset, pemikiran, brainstorming,
maupun dari desain yang ada sebelumnya akhir-akhir ini, proses (secara

12
umum) juga di anggap sebagai produk dari desain, sehingga muncul istilah
perancangan proses.

Perwujudan dengan suatu tataruang mungkin adalah memberikan


kepada desain rinci. Di sini spesifikasi untuk setiap komponen adalah
disiapkan komponen kritis mungkin saja diperlakukan kepada presisi analisa
mekanik yang diterapkan untuk komponen dan kelompok komponen untuk
memaksimalkan kinerja satu pilihan akhir dari geometri dan materi dibuat,
produksi analisis. Menyelenggarakan akhir dengan menjabarkan spesifikasi
desain (Taqwim, 2017).

Pada proses perancangan juga membahas tentang seperti mesin


perkakas (benches), termasuk juga perangkat lunak atau software seperti
misalnya pada software desain Autodesk Inventor yang membantu kita
memudahkan dalam pengerjaan desain produk untuk manufaktur
perancangan produksi. Pada tahap perancangan akan tibul kesalahan-
kesalahan yang dibuat oleh para desainer, disebabkan karena munculnya
standart-standart serta metode baru yang belum diketahui oleh desainer.
Adapun prinsip dasar pebuatan desain sebagai berikut :

1. Mengurangi jumlah total bagian dari produk merupakan cara


terbaik untuk memangkas biaya produksi.
2. Penggunaan tipe komponen standart pesanan. Tentunya agar dapat
memangkas pembelian komponen yang lebih murah dan terjangkau
tanpa mengurangi sifat dan kekuatan bahan.
3. Mengembangkan bahan modular, yaitu menyeder hanakan berbagai
proses seperti kegiatan inspeksi, pengujian, perakitan, pembelian,
redesing, pelayanan dan sebagainya.
4. Desain komponen yang multiguna. Dalam suatu perusahaan
manufaktur, suatu alat dirancang untuk berbagai proses dan fungsi
yang berbeda. Untuk masalah ini diperlukan identifikasi masalah
yang tercipta pada produk yang multiguna.

13
5. Desain komponen yang multi fungsional. Desain yang fungsional
berupa desain yang simpel, akan tetapi dapat digunakan untuk
berbagai fungsi yang ada.
2.3 Alat Press

Alat press merupakan salah satu alat bantu kerja yang di gunakan oleh
para pekerja khususnya oleh para Teknisi di sebuah bengkel maupun pabrik
industri. Alat press dapat di gunakan dengan sistem tekan tergantung jenis
press dan juga jenis pekerjaan yang di lakukan. Berikut ini beberapa jenis
press yang sering kita jumpai.

2.3.1 Alat Press Ban Menggunakan Baut Ulir

Pada saat penggantian atau penambalan ban motor bisa


menggunakan baut ulir untuk memisahkan ban yang melengket pada
velg. Dengan memutar baut maka baut akan terputar dan menekan ban
sampai terlepas dari velg, maka menggunakan banyak tenaga oleh
mekanik.

Gambar 2.1 : Alat Press Ban Baut Ulir [ CITATION Ant20 \l 1057 ]

14
2.4 Hidrolik

Bagi kita yang terbiasa dengan Hidrolik, ada satu hal yang mungkin
akan menjadi pertanyaan bagi kita, mengapa tenaga hidrolik menjadi tenaga
penggerak pada kebanyakan alat yang di gunakan untuk beban berat, bila kita
cermati secara seksama hampir semua alat-alat yang di gunakan untuk
memperbesar tenaga dari berbagai jenis dan ukuran menggunakan tenaga
hidrolik sebagai penggeraknya. Tenaga hidrolik memang memberikan banyak
keuntungan[ CITATION Fer17 \l 1033 ].

Di antaranya adalah tenaga yang dihasilkan berlipat ganda


(multypower), sangat fleksibel dan penggunaannya sederhana (flexible &
simple), bentuk dan disainnya kompak (compact design), hemat dan aman
dalam pengoperasiaannya (economy & safety), semuanya itu memungkinkan
tenaga hidrolik dapat menghasilkan tenaga torsi dengan gaya yang lebih
besar, overload mudah dicegah, kontrol pengoperasian dapat dilakukan
dengan mudah dan cepat, penggantian kecepatan mudah dilakukan, getaran
yang dihasilkan relatif kecil, gerakan halus dengan presisi tinggi dan memiliki
daya tahan lama.

Hidrolik dapat dibedakan dalam dua bidang yaitu hidrostatika yang


mempelajari zat cair dalam keadaan diam, dan hidrodinamika yang
mempelajari zat cair bergerak. Hidrodinamika mempelajari zat cair ideal yang
tidak mempunyai kekentalan dan termampatkan. Sebenarnya zat cair ideal
tidak ada di alam. Tetapi anggapan zat cair ideal perlu dilakukan terutama
untuk memudahkan analisis perilaku zat cair. Air mempunyai kekuatan dan
penampang (pengurangan volume karena pertambahan tekanan) yang sangat
kecil. Sehingga pada kondisi tertentu dapat dianggap sebagai zat cair ideal
[ CITATION Pro14 \l 1033 ].

2.4.1 Prinsip Hidrolik

Menurut Drs. Sugi Hartono dalam bukunya sistem kontrol dan


pesawat tenaga hidrolik bahwa dalam sistem hidrolik fluida cair berfungsi

15
sebagai penerus gaya. Minyak mineral adalah jenis fluida cair yang umum
dipakai. Pada prinsipnya bidang hidromekanik (mekanika fluida) dibagi
menjadi dua bagian seperti berikut :

A. Hidrostatik yaitu mekanika fluida yang diam, disebut juga teori


persamaan kondisi-kondisi dalam fluida. Yang termasuk dalam
hidrostatik murni adalah pemindahan gaya dalam fluida. Seperti kita
ketahui, contohnya adalah pesawat tenaga hidrolik (Drs: Sugi Hartono,
1988: 2).

B. Hidrodinamik yaitu mekanika fluida yang bergerak, disebut juga


teorialiran (fluida yang mengalir). Yang termasuk dalam hidrodinamik
murni adalah perubahan dari enegri aliran dalan turbin dalam jaringan
hidroelektrik (Drs. Sugi Hartono, 1988:3).

2.4.2 Dasar-dasar hidrolik


A. Hukum pascal

Hukum Pascal dinyatakan oleh seorang filsuf sekaligus


ilmuwan Prancis, Blaise Pascal (1623-1662) menyatakan bahwa:
“Jika tekanan eksternal diberikan pada sistem tertutup, tekanan pada
setiap titik pada fluida tersebut akan meningkat sebanding dengan
tekanan eksternal yang diberikan.” Hukum Pascal ini
menggambarkan bahwa setiap kenaikan tekanan pada permukaan
fluida, harus diteruskan ke segala arah fluida tersebut. Hukum pascal
hanya dapat diterapkan pada fluida, umumnya fluida cair. [ CITATION
Raw14 \l 1057 ]

Prinsip dasar dari sistem hidrolik berasal dari hukum Pascal,


pada dasarnya menyatakan dalam suatu bejana tertutup yang
ujungnya terdapat beberapa lubang yang sama maka akan
dipancarkan kesegala arah dengan tekana dan jumlah aliran yang

16
sama. Tekanan dalam fluida statis harus mempunyai sifat-sifat
sebagai berikut:

 Tidak punya bentuk yang tetap, selalu berubah sesuai dengan


tempatnya.
 Tidak dapat dimampatkan.
 Meneruskan tekana ke semua arah dengan sama rata.

Gambar di bawah memperlihatkan dua buah silinder berisi


cairan yang dihubungkan dan mempunyai diameter yang berbeda.
Aplikasi beban F diletakkan di silinder kecil, tekanan P yang
dihasilkan akan diteruskan ke silinder besar beban dibagi luas
penampang silinder menurut hukum ini, pertambahan tekanan
dengan luas rasio penampangnya silinder kecil dan besar

Gambar 2. 2 : Hukum Pascal [ CITATION Raw14 \l 1057 ].

Dari penjelasan dan gambar maka di peroleh rumus hukum pascal

F1 F 2
= ----------------------------------------------------------------------------(1)
A1 A2

[ CITATION Adm19 \l 1057 ]

17
Dimana:

F 1 = Gaya Awal (N)

A1 = Luas Penampang 1 (m 2)

F 2 = Gaya Yang Dihasilkan (N)

A2 = Luas Penampang 2 (m 2)

Sistem Hidrolik menggunakan fluida yang sifatnya incompressible


untuk mengiriman gaya ke satu titik ketitik lainnya disepanjang jalur yang
dilewatui fluida tersebut. Dengan menggunakan metode kita dapat
menghasilkan output gaya yang besar dengan menggunakan input gaya yang
kecil [ CITATION Fer17 \l 1033 ].

Pada sistem internasional, tekanan kemudian diberi satuan ( Nm2 )


yang disebut dengan 1 Pascal atau Pa. Tekanan 1 Pascal adalah sangat kecil
dan hampir tidak bisa dirasakan oleh kulit. Sehingga biasanya digunakan
satuan kelipatan ribuan, kilopascal atu bar. 1 bar = 105 = 100 kPa = 10 N/
(cm2 ) = 14.5 psi [ CITATION Fer17 \l 1033 ]

B. Hukum hidrostatis

Hukum pokok hidrostatika berbunyi: semua titik yang teletak


pada suatu bidang datar di dalam zat cair yang sejenis memiliki tekanan
yang sama. Misalkan sebuah pipa U diisi oleh dua jenis zat cair yang tidak
bercampur maka akan terdapat perbedaan ketinggian zat cair pada kedua
kaki pipa U (lihat Gambar ).

Pada kaki kiri di mana terdapat dua jenis zat cair kita buat
garis lurus mendatar yang memisahkan kedua jenis zat cair tersebut. Garis
ini disebut bidang batas. Kita ambil dua titik yangterletak pada bidang batas

18
ini, A di kaki kiri dan B di kaki kanan. Sesuai dengan hukum pokok
hidrostatika, tekanan pada kedua titik ini sama besar. [ CITATION Sar17 \l 1033
]

Gambar 2.3 : Tekanan


Hidrostatis [ CITATION Azi20 \l 1057 ]

Sehingga di dapatkan rumus untuk menentukan Tekanan Hidrostatis, yakni

Phidro = ρ × g × h-------------------------------------------------------------------(2)

[ CITATION Azi20 \l 1057 ]

Dimana :

ρ = Berat jenis Fluida (kg /m3)

g = Gaya Gravitasi (m/s 2)

h = titik kedalaman yang di ukur (m)

C. Gesekan dan aliran

Energi hidrolik tidak dapat ditransmisikan ke dalam sebuah


pipa tanpa mengalami kehilangan. Gesekan terjadi pada dinding pipa
dengan fluidanya sendiri yang menghasilkan panas. Energi hidrolik di

19
konversikan ke energi termal. Kehilangan energi hidrolik berarti kehilangan
tekanan cairan hidrolik.

Cairan hidrolik kehilangan tekanan pada setiap penyempitan


pada sistem hidrolik. Kehilangan ini disebabak oleh gesekan medium yang
dilaluinya. Kehilangan ini didefinisian sebagai ∆P.

Kehilangan atau losses pada setiap penyempitan sebagai hasil


dari konversi energi termal kadang-kadang dibuat secara sengaja contonya
pada pressure reducing valve. Walaupun kehilangan panas yang tidak
diinginan. Pada pengoperasian fluida hidrolik mengalami kenaikan energi
termal yang diakibatkan oleh penyempitan yang terdapat pada peralatan
hidrolik. Jika aliran fluida hidrolik dihentikan. Maka keadaanya menjadi
statis dimana tidak terjadi gesekan. Akibatnya tekanan pada upstream atau
hulu dan downstream atau hilir menjadi identik.

2.4.3 Seal Hidrolik

Seal pada sistem hidrolik (media Minyak) dan penumatik (media


Gas) digunakan untuk mencegah kebocoran dari suatu sistem yang bergerak
secara resiprokal (naik/turun, kanan/kiri). Setidaknya karet seal hidrolik dan
penumatik dapat dikelompokan menjadi 4 jenis, yaitu Piston seal (berada
pada Piston), Rod Seal (berada pada Housing), Guide Ring (untuk
menghindari gesekan antara piston dgn silinder), dan Dust Seal (untuk
mencegak masuknya kotoran pada sistem).[ CITATION Ard10 \l 1033 ]

2.4.4 Tuas Pengungkit

Tuas disebut juga pengungkit yaitu pesawat sederhana yang di


buat dari sebatang benda yang keras (seperti balok, kayu, batang bambu atau
batang logam) yang digunakan untuk mengangkat atau mengcungkil benda [
CITATION Ren12 \l 1057 ].

20
A. Prinsip kerja tuas

Cara kerja tuas kalau kita akan mengangkat benda dengan


menggunakan tuas, maka kita harus meletakkan benda di salah satu ujung
pengungkit (tuas) kemudian memasang benda apa saja sebagai penumpu.
Selanjutnya tangan kita memegang ujung batang pengungkit dan menekan
batang pengungkit tersebut secara perlahan-lahan sampai benda dapat di
angkat atau bergeser [ CITATION Ren12 \l 1057 ].

Dengan menggunakan tuas semakin jauh jarak kuasa terhadap titik


tumpu, maka seakin kecil gaya yang diperlukan untuk mengangkat dan
menggeser beban.

Gambar 2.4 : Tuas kerja [ CITATION Ren12 \l 1057 ]

Sehingga di dapatkan rumus, yakni:

W x Lb = F x Lk ------------------------------------------------------- (3)

Lb
F= × W ------------------------------------------------------------ (4)
Lᴋ

[ CITATION Ren12 \l 1057 ]

Dimana :

W = Berat beban yang akan diangkat (N)

Lb = Jarak antara Beban dengan titik tumpu (m)

21
F = gaya yang diberikan (Tuas) (N)

Lk = Jarak antra Tuas dengan titik tumpu (m)

2.5 Fluida

Fluida adalah zat-zat yang mampu mengalir dan yang menyesuaikan


diri dengan bentuk wadah tempatnya. Bila berada dalam keseimbangan,
fluida tidak dapat menahan gaya tangensial atau gaya geser. Semua fluida
memiliki suatu derajat kompresibilitas dan memberikan tahanan kecil
terhadap perubahan bentuk.

Fluida dapat di golongkan kedalam caian atau gas. Perbedaan-


perbedaan utama antara cairan dan gas adalah (a) cairan praktis tak
kompresibel. Sedangkan gas kompresibel dan seringkali harus di perlakukan
demikian dan (b) cairan mengisi volume tertentu dan mempunyai
permukaan-permukaan bebas sedangkan gas dengan massa tertentu
mengembang sampai mengisi seluruh bagian wadah tempatnya. [CITATION
IrH84 \l 1033 ]

Jumlah fluida Dapat di hitung sesuai dengan tempatnya, untuk


mengetahui jumlah fluida yang akan di gunakan maka dapat menghitung
volume tempat dimana fluida itu di gunakan. Misal fluida di gunakan pada
tabung silinder maka di dapat rumus :

22
Gambar 2.5 : Tabung tampat fluida [ CITATION Sol19 \l 1057 ]

V = Π × r × r × t-------------------------------------------------------------------(5)

[ CITATION Pah20 \l 1057 ]

Dimana :

V = Volume (m3)

r = Jari-Jari (m)

t = Tinggi Silinder (m)

2.5.1 Analisa dasar fluida

Hukum pascal adalah tekanan yang diberikan pada fliuda


diruang tertutup diteruskan kesemua arah dan sama besar.

Gambar 2.6 :Hukum pascal dalam Fluida[ CITATION Adm191 \l 1057 ]

23
Jika diberikan gaya sebesar F pada A, dalam suatu tabung fluida,
maka akan didapatkan tekanan P yang mendesak luasan A tabung tersebut

F
dan melawan gaya F. Maka didapatkan P = ( Nm2).
A

2.6 Dasar Perhitungan dan Pemilihan Bahan


2.6.1 Tegangan Geser
Tegangan geser terjadi jika suatu benda bekerja dengan
dua gaya yang berlawanan arah, tegak lurus sumbu batang, tidak segaris
namun pada penampangnya tidak terjadi momen. Tegangan ini banyak
terjadi pada kontruksi.[ CITATION fad09 \l 1033 ]

Gambar 2.7 : Teganga Geser[ CITATION Ens21 \l 1057 ]

Rumus yang digunakan untuk mengetahui besarnya tegangan geser adalah :

F
τg= ≤ τgi--------------------------------------------------------------------------(6)
A

[ CITATION Ens21 \l 1057 ]

Dimana :

τg = Tegangan geser (N/mm2 )

F = Beban (N)

A = Luas penampang (mm2)

τgi = Tegangan Geser Izin (N/mm2 )

24
2.6.2 Kekuatan tekan

Kekuatan tekan adalah kapasitas dari suatu bahan atau struktur


dalam menahan beban yang akan mengurangi ukurannya. Kekuatan tekan
dapat diukur dengan memasukkannya ke dalam kurva tegangan-regangan
dari data yang didapatkan dari mesin uji. Beberapa bahan akan patah pada
batas tekan, beberapa mengalami deformasi yang tidak dapat dikembalikan.
Deformasi tertentu dapat dianggap sebagai batas kekuatan tekan, meski
belum patah, terutama pada bahan yang tidak dapat kembali ke kondisi
semula (irreversible).[ CITATION fad09 \l 1033 ]

Gambar 2.8 : Tekanan pada benda

Berdasarkan penjelasan dan gambar maka rumus kekuatan tekan adalah :

F
P= --------------------------------------------------------------------------------(7)
A

[ CITATION Qas18 \l 1057 ]

Dimana :

P = Tekanan (kg /mm2)

F = Gaya (N)

A = Luas penampang (m 2)

2.6.3 Tegangan Tarik

25
Gaya tarik adalah gaya yang cenderung merentangkan suatu
material. Gaya tarik bisa meningkatkan panjang pada material. Penerapan
gaya tarik menghasilkan tegangan tarik. Pada proses perancangan ini gaya
tarik di perlukan untuk mengetahui batasan dalam pemilihan bahan yang akan
di gunaan pada alat yang akan di buat.[ CITATION fad09 \l 1033 ]

Gambar 2.9 : Tegangan Tarik[ CITATION Aan21 \l 1057 ].

Jadi rumus tegangan tarik adalah :

F
σ = -------------------------------------------------------------------------------(8)
A

[ CITATION Aan21 \l 1057 ].

Dimana :

σ = Tegangan Tarik (kg /mm2)

F = Gaya (N)

A = Luas penampang (m 2)

2.6.4 Faktor Keamanan

Kekuatan merupakan salah satu sifat dari bahan atau elemen mesin
kekuatan suatu elemen terhitung dari pemilihan, perlakuan dan
pengerjaan yang dilakukan terhadap bahan tersebut. Istilah faktor
kemanan adalah faktor yang digunakan untuk mengevaluasi keamanan
dari suatu elemen mesin. Metode yang digunakan dalam perhitungan
faktor keamanan ini adalah Metode Pugsley, yaitu :

26
SF = σ all / σ p ; SF > 1 ------------------------------------------------------- (9)

Dimana :

σ all = Tegangan Ijin ( N / m2)

σ p = Tegangan Perencanaan

SF = Faktor Keamanan

2.6.5 Pemilihan Bahan

Bahan yang merupakan syarat utama sebelum melakukan


perhitungan komponen pada setiap perencanaan pada suatu alat bantu harus
dipertimbangkan terlebih dahulu. Selain itu pemilihan bahan juga harus
sesuai dengan kemampuannya. Jenis-jenis bahan dan sifat-sifat bahan yang
akan digunakan, misalnya tahan terhadap keausan, korosi dan sebagainya.

1. Sesuai dengan fungsinya dalam pemilihan bahan, bantuk, fungsi, dan


syarat dari bagian alat bantu sangat perlu diperhatikan. Untuk
perancangan harus mempunyai pengetahuan yang memadai tentang
sifat mekanik, kimia, termal untuk mesin seperti baja cor, logam
bukan besi (non ferro), dan sebagainya. Hal-hal tersebut
berhubungan erat dengan sifat material yang mempengaruhi
keamanan dan ketahanan alat yang direncanakan.
2. Mudan didapat yang dimaksud bahan mudah di dapat adalah
bagaimana usaha agar bahan yang dipilih untuk membuat komponen
yang direncanakan itu selain memenuhi syarat juga harus mudah
didapat. Pada saat proses pembuatan alat terkadang mempunya
kendala pada saat menemukan bahan yang akan digunakan. Maka
dari itu, bahan yang akan di gunakan harus mudah ditemukan di

27
pasaran maupun pedesaan agar tidak menghambat pada saat proses
pembuatan.
3. Efisiensi dalam perencanaan dan pemakaian kentungan-keuntungan
yang diperoleh dari pemakaian suatu bahan hendaknya lebih banyak
dari kerugiannya. Sedapat mungkin alat yang dibuat sederhana,
mudah dioperasikan, biaya perawatan dan perbaikan relatif rendah
tetapi memberikan hasil yang memuaskan.
4. Pertimbangan khusus dalam pemilihan bahan ini ada hal yang tidak
boleh diabaikan mengenai komponen-komponen yang menunjang
pembuatan alat itu sendiri komponen-komponen penyusunan alat
tersebut terdiri dari dua jenis, yaitu kompone tang telah tersedia lebih
menguntungkan untuk dibuat, maka lebih baik buat sendiri, apabila
komponen tersebut sulit untuk dibuat tetapi di dapat di pasaran dan
sesuai dengan standar. Lebih baik dibeli agar dapat menghemat
waktu pengerjaannya.

Faktor-faktor lain yang juga harus dipertimbangkan dalam desain


adalah :

1. Teknologi yang tersedia untuk pengolahan bahan tersebut


sampai menjadi produk yang siap digunakan.
2. Faktor ekonomis misalnya : harga bahan produk, ongkos
produk, harga material, dll.
3. Avaibility dari bahan, seperti apakah bahan tersedia di pasara,
dimana dapat diperoleh seberapa banyak bahan yang tersedia.

Tabel 2.1 material Baja Paduan

28
Tabel 2.2 Klasifikasi Baja

Tabel 2.3 Standar Material

29
Tabel 2.4 Material Alumunium

2.7 Pengenalan Alat Press Hidrolik

Alat press hidrolik dalam hal ini merupakan alat pembaharuan


dari alat sebelumnya yang telah beredar di pasaran. Alat yang sering kita
temui saat ini hanyalah menggunakan sistem baut ulir dan manual yang
dimana menggunakan alat pencungkil ban dan tenaga pekerja harus ekstra
kuat dalam proses membuka ban dan sesekali harus dilihat apakah bibir
velgnya lecet. Dan juga seringnya terjadi kecelakaan kerja yang di
karenakan alat kurang safety, kemudian alat cepat rusak dikarenakan beban
yang di terima terlalu berat.

Sehingga dengan kejadian tersebut untuk meminimalisir


kekurangan pada alat sebelumnya, dibuatlah perancangan Alat Pess ban
dengan konsep desain dan sistem hidrolik, yang dimana sesuai namanya alat
ini digunakan untuk menekan ban yang melengket pada velg dan
memisahkan tanpa merusak benda kerja dengan bantuan system hidrolik
yang dapat menghasilkan tekanan lebih besar dengan tenaga mekanik
dibutuhkan relativ kecil.

2.7.1 Pengembangan Alat Press Ban Hidrolik

30
Pengembangan merupakan suatu hal yang penting dalam proses
kemajuan teknologi, dengan adanya penelitian ini di rencanakan
penembangan alat press ban hidrolik yang dimana dapat digunakan dengan
banyak kelebihan di bandingkan dengan alat press ban pada umunya.
Pengembangan konsep desain dan juga sistem penggeraknya dapat di lihat
pada tabel berikut :

Tabel 2.5 : Pengembangan Alat Press Ban Hidrolik

Alat press ban pada umumnya Pengembangan Alat press ban dengan
Dengan sistem baut ulir dan manual sistem hidrolik

31
2.7.2 Cara Kerja Alat Press Ban Hidrolik

Cara kerja alat ini dapat di jelaskan melalui beberapa bagian


yakni sebagai berikut :

Pertama ketika akan menggunakan, pastikan plat prendorong terbuka luas


untuk measukkan ban.

Kedua pastikan posisi ban berada tepat lurus dengan plat pendorong.

Ketiga lakukan pemompaan dengan menggerakkan tuas pengungkin


sehingga piston peompa dapat memompakan cairan hidrolik ke silinder
besar, sehingga plat pendorong dan menjepit ban.

Keempat ketika ban sudah terjepit dengan baik, lakukan lagi dengan cara
yang sama di sisi yang lain.

Kelima setelah semua sisi ban tidak melengket lagi, lepas alat press tersebut
dan ban siap di lepaskan dari velg.

32
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Tempat Dan Waktu Penelitian

3.1.1 Tempat Penelitian


Penelitian ini akan dilaksanakan di dua tempat, yakni :
a. Untuk pengambilan data keperluan perancangan akan dilakukan di
Bengkel Motor.
b. Untuk perancangan desain alat akan dilakukan di Laboratorium
Komputer Fakultas Teknik.
3.1.2 Waktu Penelitian
Penelitian ini dilakukan selama kurang lebih 2 bulan, yaitu mulai
bulan september 2021 sampai bulan november 2021. Pengambilan data dan
perancangan alat dilakukan pada bulan September 2021 sampai Oktober
2021.

3.2 Alat Dan Bahan


3.2.1 Peralatan Dalam Penelitian
1) Mistar
Mistar di gunakan untuk melakukan pengukuran ban motor untuk
menentukan luas plat pendorong. Mistar yang di gunakan adalah
mistar dengan bahan stainlles agar lebih fleksibel dan lebih tahan
saat di gunakan.

Gambar 3.1 : Mistar


[ CITATION Glo18 \l 1057 ]

33
2) Jangka Sorong
Jangka sorong atau Vernier Kaliper di gunakan untuk mengukur
diameter ban Tubles dan untuk mengetahui jarak plat pendorong.

Gambar 3.2 : Jangka Sorong


[ CITATION Glo18 \l 1057 ]

3) Pressure Gauge
Pressure gauge di gunakan untuk mengukur berapa daya tekanan
yang di perlukan untuk mendorong ban.

Gambar 3.3 : Pressure Gauge


[ CITATION Aa21 \l 1057 ]

4) Komputer dan Softwere Autodesk Inventor


Komputer digunakan untuk menyusun perancangan kemudian di
olah dan melakukan proses desain menggunakan softwere Autodesk
Inventor.

34
Gambar 3.4 : Logo Autodesk Inventor

3.2.2 Bahan Dalam Penelitian


Pada penelitian ini tidak menggunakan bahan dikarenakan penelitian
ini bersifat perancagan yang dimana segala proses melalui softwere dan
kemudian gambar desain adalah hasil akhir dari perancangan.

3.3 Persiapan Penelitian


3.3.1 Parameter Yang Diukur
Dalam perancangan Alat ini di perlukan beberapa paraeter sebagai
acuan dan batasan dalam perancangan. Yakni menyangkut kepada
penentuan ukuran, desain dan kekuatan yang di hasilkan. Pada
perancangan ini di rencanakan dengan mengambil data pada 3 ukuran
ban motor yang berbeda. Parameternya adalah sebagai berikut :
1) Pengukuran Lebar Ban.
2) Pengukuran Daya yang digunakan untuk menekan ban.

3.3.2 Prosedur Penelitian

Pada penelitian ini di lakukan beberapa prosedur yang berguna


sebagai pedoman dalam melakukan penelitian perancangan alat ini.
Adapun prosedurnya sebagai berikut :

1) Pengukuran ban motor di lakukan pada 3 jenis ban yang berbeda,


yang bertujuan untuk melihat perbedaan ukuran yang terdapat pada
ban dan pada perancangan dapat mengacu pada ketiga data tersebut

35
agar bagaimana alat nantinya dapat di gunakan untuk di berbagai
ukuran dan jenis ban.
2) Pengambilan data meliputi pengukuran lebar ban motor dan daya
yang di perlukan untuk menekan ban motor.
3) Setelah pengambilan data di lakukan proses perhitungan dan
penentuan bahan yang akan di gunakan.
4) Proses berikutnya yaitu melakukan proses pembuatan desain Alat
Press Ban.
5) Setelah desain selesai di lakukan lagi pengecekan analisa data dan
menghitung daya yang di gunakan dan daya yang di hasilkan alat
berdasarkan kajian teori ketentuan dan rumus yang berlaku.

3.3.3 Rumus Dalam Perhitungan


a. Rumus Perhitungan
1. Luas Penampang Piston 1 & 2
An = π × r 2
2. Tekanan Hidrostatik
Phidro = ρ × g × h
3. Hukum Pascal
F1 F 2
=
A1 A2
4. Gaya yang diperlukan Piston 1
A1
F 1= ×F 2
A2
5. Gaya yang diperlukan Piston 2
A1
F 2= ×F 1
A2
6. Gerakan Piston 2
F1
h 2= ×h1
F2
7. Tegangan Geser

36
F
τg ≤ τgi
A
8. Kekuatan Tekanan
F
P
A
9. Tegangan Tarik
F
σ=
A
10. Gaya Pada Tuas
lb
F= ×W
lk
11. Faktor Keamanan
SF = σ all/ σ p ; SF>1

3.3.4 Bagian Alat


1. Braket

Pada bagian braket yang dicarik adalah kekuatan tarik kekuatan dan
tekan.

2. Silinder

37
Pada bagian silinder yang dicari adalah volumenya dan luas
penampang piston.

3. Tuas

Pada bagian tuas yang dicari menggunakan rumus tuas pengungkit.

4. Piston Pendorong

Pada bagian piston pendorong menggunakan rumus Hukum


Pascal

3.3.5 Menentukan material


Cara menentukan material adalah dengan melihat
spesifikasi dari material itu kemudian menggunakan rumus
tekanan pada bahan dan rumus faktor keamanan di mana hasilnya
yaitu kurang dari batasan dari material itu.

3.3.6 Menentukan Desain


Berdasarkan nilai maksimal yang di rencanakan maka sudah
bisa di tentukan ukuran dan juga bahan yang di perlukan untuk
desain

38
3.4 DIAGRAM ALIR PERANCANGAN

Mulai

Study Literatur

Menentukan Mekanisme Dan


Fungsi Komponen

Menghitung Gaya Dan Tegangan


Yang Terjadi

Menentukan Material Yang Di Gunakan


Tidak
Menentukan Desain Alat

Modifikasi Pengambilan
data
Ya

Kesimpulan dan Saran

Selesai

39
DAFTAR PUSTAKA

(n.d.). Retrieved Agustus 10, 2021, from Jack with Pressure Gauge:
http://www.masadaindonesia.com/product/jack-pressure-gauge-fixed-mh-
10p/

Abdullah, M. (2016). Fisika Dasar 1. Bandung: Institut Teknologi Bandung.

Admin. (2019, Oktober 12). Retrieved Juli 27, 2021, from Pengertian Hukum
Pascal, Rumus, dan Penerapan: https://www.pustakaindo.co.id/pengertian-
hukum-pascal/

Admin. (2019, Oktober 2). Retrieved Juni 30, 2021, from Teknisi, Mengenal
Fluida/Oli Hidrolik: https://teknisiab.com/mengenal-fluida-oli-hidrolik/

Anto. (2020, Januari 1). Retrieved Juni 6, 2021, from


https://images.app.goo.gl/XTD3Jem4RMP7snth6

Ardi, S., & Setiawan, R. (2010). Analisa Kebocoran Silinder Hidrolik pada Mesin
Gravity Casting. Jurnal Manufaktur , 1-5.

Armfirst, J. G. (2019). Rancang Bangun Tracker System Hidrolik Pelepas Bearing


Kruk As Pada Sepeda Motor (Outer Bearing). Jurnal Teknik Mesin , 39-63.

Aziz, A., Anita, Asma, Prasetia, D. P., JULIAWAN, D., SITOHANG, D., et al.
(2020). Modul Fluida Statis . Surabaya.

Baskara, M. K. (2020). Analisis Persaingan Industri Otomotif Asal Jepang Dan


Cina Di Indonesia Pada Pemerintahan Joko Widodo Periode 2015-2019.
Purwokerto: Universitas Jendral Soediran.

Ensiklopedia Teknik Mesin. (n.d.). Retrieved Juni 30, 2021, from Teknik Mesin:
https://teknikmesinpedia.blogspot.com/2015/04/apa-itu-tegangan-
geser.html?m=0

40
Ensiklopedia Teknik Mesin. (n.d.). Retrieved Juni 30, 2021, from Tegangan Tarik:
https://www.teknikmesinpedia.blogspot.com

Haramain, M. A., Effendi, R., & Susilo, H. A. (2017). PERANCANGAN


SILINDER HIDROLIK PADA MESIN MOLDING. Jurnal Mesin
Teknolog , 55-61.

Hararmain, M. A., Efendi, R., & Susilo, H. A. (2017). PERANCANGAN


SILINDER HIDROLIK PADA MESIN MOLDING. JURNAL TEKNIK
MESIN , 2-7.

Harsokoesoemo, D. (2000). Pengantar perancangan teknik (perancangan


produk). Jakarta: Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi Departemen
Pendidikan Nasional.

kurniawan, f. a. (2009). Analisis Perhitungan dan Simulasi Tegangan yang terjadi


pada Twislock Rubber tired Gantry Crane kapasitas angkat 40 ton. Jurnal
teknik Mesin , 17-21.

Nugrahanto, I. (2016). ANALISIS MONITORING PELUMAS HIDROLIK


WHEEL LOADER. JURNAL ILMIAH , 61-69.

Paham. (2020, Januari 29). Rumus Tabung. Dipetik Juli 27, 2021, dari
http://jadipaham.com/cara-menghitung-volume-tabung/

Pendidikan, G. (2018, Agustus 7). Global Pendidikan. Dipetik Agustus 10, 2021,
dari Pengertian Fungsi JANGKA SORONG, MISTAR, MIKROMETER
SEKRUP: http://iptekindonesiaef.blogspot.com/2018/08/pengertian-fungsi-
jangka-sorong-mistar.html?m=1

Qassampedia. (2018, Maret 21). Qassam. Retrieved Juni 27, 2021, from Tekanan:
https://www.qassampedia.com/2018/03/tekanan-ipa-smp.html?m=1

Rawit, P. (2014, Septeber 5). Prinsip Kerja Hukum Pascal. Retrieved Juli 5, 2021,
from https://putrarawit.wordpress.com/2014/11/26/prinsip-kerja-hukum-
pascal/amp/

41
Renreng, I. (2012). Rancang Bangun Dongkrak Elektrik Kapasitas 1 Ton. Jurnal
Teknik Mesin Dan Industri , 345-354.

Rusdianto, F. (2017). MODUL DASAR HIDROLIK DAN PNEUMATIK.


JAKARTA: Direktorat Pembinaan Sekolah Menengah Kejuruan.

Sari, Y. P. (2017). Fisika Fluida Statis. Jakarta: Erlangga.

Setyawan. (2017). PERANCANGAN TRACKER CRANKSHAFT


HYDRAULIC DENGAN METODE. Jurnal Teknik Mesin , 1-7.

Soemitro, I. H. (1994). Mekanika Fluida Dan Hidraulika. Jakarta: Erlangga.

Syarif, L., Sudarsono, & Sudia, B. (2018). Perancangan dan Desain Alat Press
Hidrolik Kapasitas Maksimal 10 Ton. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik
Mesin , 1-7.

Triatmodjo, P. D. (2014). Analisis Hidraulika untuk Perencanaan Bendungan.


Jakarta: Beta Offset.

42

Anda mungkin juga menyukai