Disusun oleh:
FAKULTAS TEKNIK
KENDARI
2021
BAB I
PENDAHULUAN
Industri otomotif adalah salah satu sektor industri yang mana dapat
menunjang pendapatan bagi Negara yang menjadi produsennya, maka dari itu
sektor industri otomotif menjadi penting bagi Negara-negara di dunia. Indonesia
memiliki manufaktur industri otomotif terbesar kedua di Asia Tenggara dan di
wilayah ASEAN setelah negara Thailand yang menduduki posisi pertama. Namun
Indonesia menduduki posisi pertama dalam pasar industri otomotif di ASEAN,
yang dimana Indonesia menguasai sepertiga penjualan mobil tahunan di ASEAN.
Hal ini tidak di ragukan lagi di karenakan jumlah penduduk Indonesia yang saat
ini mencapai 269 juta jiwa yang pastinya sangat mempengaruhi industri otomotif
di negara ini. Industri otomotif juga merupakan salah satu bidang yang sangat
menunjang perekonomian di suatu negara khususnya negara Indonesia. Dalam hal
ini industri otomotif merupakan bidang yang banyak di minati oleh sebagian besar
orang untuk menjadikan bidang industri otomotif ini sebagai profesi[ CITATION
Bas20 \l 1057 ].
1
Dengan besarnya industri otomotif dan pasar penjualan di Indonesia maka
tidak di pungkiri lagi jumlah kendaraan yang mengaspal di negara ini sangatlah
banyak, yang pastinya membutuhkan tempat-tempat untuk melakukan perawatan
kendaraan tersebut. Perawatan biasanya mulai dari perawatan ringan (berkala)
hingga perawatan berat.
Ban pada kendaraan sangatlah penting, karena jika ban yang di pakai telalu
lama mengakibatkan menipis dan karet ban jadi melengket bersama velg, dari
masa ke masa ada beberapa jenis ban yang bermunculan yakni tipe ban yang
menggunakan ban dalam dan ban yang tidak menggunakan ban dalam (Tubles).
Untuk itu proses pelepasan ban pada velg memerlukan alat khusus untuk
malakukan proses pengerjaan. Pada pelepasan ban tubles maupun ban biasa
memerlukan alat khusus untuk menekan ban agar terlepas dari velg yang
melengket, yang dimana alat ini bisa di sebut alat Pengepresan Ban.
Alat pres ban / alat pengepresan ban yang saat ini biasa di gunakan adalah
dengan sistem ulir baut dan tekan manual. Pada sistem ulir baut dan manual
menggunakan tenaga tangan mekanik untuk mengerjakan. Kedua cara ini sangat
banyak di gunakan dalam kalangan mekanik untuk melakukan pelepasan ban.
Namun pada kedua sistem ini ada beberapa kendala yang sering terjadi saat
menggunakan cara ini, pada alat pres sistem ulir baut misalnya sering terjadi
keluhan pada ulir baut karena terlalu sering di gunakan, terjadi kerusakan pada
ulir. Selanjutnya pada sistem manual dengan menggunakan alat pencungkil
pelepas ban tidak stabil. Hal ini menyebabkan ban yang dilepas tidak sempurna
dan pada saat pemasangan serta kualitas pasang tidak akan baik sehingga tidak
2
menutup kemungkinan bibir ban akan sobek dan akibatnya ban akan kembali
bocor, dan banyak sekali tenaga yang dikeluarkan oleh mekanik untuk melepas
ban yang melengket pada velg, serta akan beresiko merusak benda kerja.
Berdasarkan masalah yang terjadi pada alat dan cara sebelumnya, maka di
perlukan adanya inovasi alat yang mampu mempermudah proses pengerjaan
pelepasan ban yang melengket pada velg, meminimalisir terjadinya kecelakaan
kerja dan tenaga mekanik yang keluar. Salah satu inovasi alat yang diharapkan
mampu mengatasi masalah sebelumnya adalah alat pres ban dengan sistem
hidrolik. Pelepas ban untuk memudahkan dalam membuka ban dengan menekan
tuas untuk menekan ban. Setelah di tekan maka akan mengpress ban luar untuk
proses pelepasan ban yang melengket pada velg.
Dongkrak hidrolik terdiri dari dua tabung yang berhubungan yang memiliki
diameter yang brbeda ukurannya. Masing-masing ditutup dan diisi cairan seperti
pelmuas (oli). Apabila tabung yang permukaannya kecil ditekan ke bawah, maka
setiap bagian cairan juga ikut tertekan. Besarnya tekanan yang di berikan oleh
tabung yang permukaannya kecil diteruskan ke seluruh bagian cairan. Akibatnya,
cairan menekan pipa yang luas permukaannya lebih besar hingga pipa terdorong
ke atas[ CITATION Pra15 \l 1057 ].
Alat pres hidrolik ini adalah alat pemisah ban yang melengket pada velg dan
susah di lepaskan yang dimana alat ini menggunakan hidrolik sebagai komponen
penggerak, hidrolik merupakan sebuah sistem yang menerapkan hukum pascal
3
yang dimana bunyi hukum pascal adalah “Tekanan yang diberikan suatu zat cair
dalam ruang tertutup diteruskan ke segala arah dengan sama besar.” Alat ini
dapat di gunakan dengan mudah, cepat dan juga dapat di gunakan dengan jangka
waktu yang lama. Alat ini menggunakan sistem hidrolik sebagai pendorong utama
dan juga memiliki braket sebagai penahan saat melakukan proses pengepresan
ban, alat ini menggunakan media fluida cair yang menampung di tangki reservoir
kemudian di dorong ke silinder hidrolik dengan piston hidrolik pertama yang di
gerakkan tangan melalui tuas heandle kemudian fluida mendorong piston hidrolik
kedua yang disambungkan dengan batang pendorong yang kemudian mendorong
ban dengan bantuan breket yang menahan sisi ban yang lain. Dengan bantuan
sistem hidrolik ini mekanik dapat melakukan proses pengepresan ban dengan
tenaga yang tidak besar tetapi dapat mendorong ban lebih keras lagi, dan juga
meminimalisir kecelakaan kerja.
1. Bagaimana bentuk desain alat Pres ban sistem hidrolik agar bisa di
gunakan untuk menekan ban yang melengket pada velg?
2. Berapa besar daya yang di gunakan untuk menggunakan alat Pres ban
sistem hidrolik?
3. Bagaimana jenis material yang digunakan untuk press ban sistem hidrolik?
4
3. Mengembangkan alat pengepres ban menjadi sistem hidrolik dari yang
awalnya hanya menggunakan tangan dan sistem baut ulir.
BAB I PENDAHULUAN
Bab ini menjelaskan pendahuluan tentang studi kasus dan pemecahan
masalah yang berisi antara lain : latar belakang, tujuan penelitian, batasan
masalah, manfaat penelitian dan sistematika penulisan.
5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Bab ini berisi dasar teori dari topik yang dikaji dan digunakan sebagai
landasan dan rumus yang di gunakan untuk memecahkan masalah dan
menganalisis permasalahan yang berkaitan dengan skripsi yang diperoleh dari
berbagai sumber seperti jurnal, tugas akhir, e-book dan buku-buku pedoman.
DAFTAR PUSTAKA
Daftar pustaka berisikan literatur-literatur yang digunakan dalam
penyusunan laporan ini.
LAMPIRAN
Lampiran berisikan data dari hasil penelitian yang didapatkan.
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Ini menjadi salah satu acuan penulis dalam melakukan penelitian sehingga
penulis dapat memperkaya teori yang digunakan dalam mengkaji penelitian yang
dilakukan. Dari penelitian terdahulu, penulis tidak menemukan judul yang sama
seperti judul penelitian penulis. Namun penulis mengangkat beberapa penelitian
sebagai referensi dalam memperkaya bahan kajian pada penelitian penulis.
Berikut merupakan penelitian terdahulu berupa jurnal terkait dengan penelitian
yang dilakukan penulis.
Penelitian ini bertujuan untuk merancang alat yang bekerja dengan sistem
hidrolik untuk proses pelepasan bearing kruk as sepeda motor. Alat ini
memudahkan pekerjaan setiap orang ketika akan melakukan pekerjaan melepas
bearing. Tracker hidrolik outer bearing menggunakan prinsip kerja tuas yang
dipompa dengan tekanan dan beban yang sudah diperhitungkan serta tekanan
fluida pada tracker dapat diketahui yaitu pada 1X pompa tracker membutuhkan
tekanan fluida 41 kg/cm2 , 2X pompa tracker tekanan fluida 45 kg/cm2 dan 3X
pompa tracker membutuhan tekanan fluida 72 kg/cm2 [ CITATION Jun19 \l 1057 ].
7
harus sesuai dengan material yang akan di las. Untuk metode yang digunakan
dalam perancangan silinder hidrolik pada mesin molding karet adalah metode
analisis kolom lurus terbeban di pusat untuk as rod, metode MAWP (Maximum
Allowable Working Pressure) untuk kekuatan tabung[ CITATION Har \l 1057 ].
8
manual Wheel Loader. Tentunya buku manual Wheel Loader hanya menyarankan
masa penggantian pelumas untuk pelumas yang direkomendasikan pabrikan
pembuat mesin tersebut. Selain pengujian pelumas, program monitoring yang
perlu dilakukan untuk mengetahui umur pakai minyak hidrolik adalah program
preventive maintenance. Untuk memperlancar dalam pelaksanaan program
tersebut dibuat form standart operational prosedure (SOP), instruksi kerja (INK)
dan job schedule sheet (JSS)[ CITATION Nug16 \l 1057 ].
Sistem hidrolik secara luas telah dipergunakan untuk berbagai macam alat.
Sistem yang dikembangkan dari hukum pascal ini menjadi salah satu ilmu yang
vital penggunaannya di dunia industri. Mulai dari usaha kecil semacam tempat
pencucian mobil sampai dengan industri besar seperti mesin molding. Komponen
yang tersusun dalam silinder hidrolik meliputi tabung, piston, as rod, gland,
cover, dan seal. Setiap komponen mempunyai fungsi dan peranan masing-masing
dan jenis seal disetiap komponen juga berbeda tipe, untuk material komponen
silinder hidrolik tidak harus tahan karat karena oli hidrolik selain untuk penggerak
juga berfungsi untuk melumasi komponen silinder hidrolik. Semakin besar
tekanan di dalam tabung hidrolik semakin tebal pula dinding tabung hidrolik, agar
seal tidak terjadi kebocoran jenis profil dan material harus sesuai dengan keadaan
silinder hidrolik, untuk teknik sambungan di dalam komponen silinder hidrolik
juga harus diperhatikan seperti saat pengelasan, bahan kawat las harus sesuai
dengan material yang akan di las. Untuk metode yang digunakan dalam
perancangan silinder hidrolik pada mesin molding karet adalah metode analisis
kolom lurus terbeban di pusat untuk as rod, metode MAWP (Maximum Allowable
Working Pressure) untuk kekuatan tabung. Hasil dari perancangan ini adalah
untuk kolom lurus terbeban di pusat berukuran pendek dan untuk kekuatan tabung
mampu menahan tekanan 607,74 bar serta biaya yang dibutuhkan untuk membuat
silinder hidrolik pada mesin molding karet sangatlah terjangkau [ CITATION Har17 \l
1057 ].
2.2 Perancangan
9
Perancangan Desain mesin adalah penciptaan mesin baru dan lebih
baik dan meningkatkan yang sudah ada. Sebuah mesin baru atau lebih baik
adalah salah satu yang lebih ekonomis dalam keseluruhan biaya produksi dan
operasi. Proses desainnya cukup lama dan memakan waktu. Dari kajian
terhadap ide-ide yang sudah ada, harus lahir ide baru. Ide tersebut kemudian
dipelajari dengan meningkatkan kesuksesan komersialnya dan diberi bentuk
dalam gambar.
10
Sebelum terciptanya sebuah produk harus melaui sebuah proses
peracangan yang dapat menghasilkan gambar skets atau gambar sederhana dari
produk yang di rencanakan. Kemudian gambar skets yang telah di buat di
gambar kembali dengan menggunakan aturan gambar sehingga dapat dengan
mudah di mengerti oleh orang yang terlibat dalam proses perencanaan tersebut.
Gambar hasil perencanaan merupakan hasil akhir dari proses perancangan.
1. Pemilihan Bahan
Bahan yang merupakan syarat utama sebelum melakukan
perhitungan komponen pada setiap perencanaan pada suatu alat
bantu harus dipertimbangkan terlebih dahulu. Selain itu pemilihan
bahan juga harus selalu sesuai dengan kemampuannya. Jenis-jenis
bahan dan sifat-sifat bahan yang akan digunakan, misalnya tahapan
terhadap keausan, korosi dan sebagainya.
3. Mudah Didapat
Yang dimaksud bahan mudah di dapat adalah bagaimana usaha
agar bahan yang di pilih untuk membuat komponen yang
11
direncanakan itu selain memenuhi syarat juga harus mudah didapat.
Pada saat proses pembuatan alat terkadang mempunyai kendala pada
saat menemukan bahan yang akan digunakan. Maka dari itu, bahan
yang akan digunakan harus mudah ditemukan di pasaran maupun
pedesaan agar tidak menghambat pada saat proses pembuatan.
12
umum) juga di anggap sebagai produk dari desain, sehingga muncul istilah
perancangan proses.
13
5. Desain komponen yang multi fungsional. Desain yang fungsional
berupa desain yang simpel, akan tetapi dapat digunakan untuk
berbagai fungsi yang ada.
2.3 Alat Press
Alat press merupakan salah satu alat bantu kerja yang di gunakan oleh
para pekerja khususnya oleh para Teknisi di sebuah bengkel maupun pabrik
industri. Alat press dapat di gunakan dengan sistem tekan tergantung jenis
press dan juga jenis pekerjaan yang di lakukan. Berikut ini beberapa jenis
press yang sering kita jumpai.
Gambar 2.1 : Alat Press Ban Baut Ulir [ CITATION Ant20 \l 1057 ]
14
2.4 Hidrolik
Bagi kita yang terbiasa dengan Hidrolik, ada satu hal yang mungkin
akan menjadi pertanyaan bagi kita, mengapa tenaga hidrolik menjadi tenaga
penggerak pada kebanyakan alat yang di gunakan untuk beban berat, bila kita
cermati secara seksama hampir semua alat-alat yang di gunakan untuk
memperbesar tenaga dari berbagai jenis dan ukuran menggunakan tenaga
hidrolik sebagai penggeraknya. Tenaga hidrolik memang memberikan banyak
keuntungan[ CITATION Fer17 \l 1033 ].
15
sebagai penerus gaya. Minyak mineral adalah jenis fluida cair yang umum
dipakai. Pada prinsipnya bidang hidromekanik (mekanika fluida) dibagi
menjadi dua bagian seperti berikut :
16
sama. Tekanan dalam fluida statis harus mempunyai sifat-sifat
sebagai berikut:
F1 F 2
= ----------------------------------------------------------------------------(1)
A1 A2
17
Dimana:
A1 = Luas Penampang 1 (m 2)
A2 = Luas Penampang 2 (m 2)
B. Hukum hidrostatis
Pada kaki kiri di mana terdapat dua jenis zat cair kita buat
garis lurus mendatar yang memisahkan kedua jenis zat cair tersebut. Garis
ini disebut bidang batas. Kita ambil dua titik yangterletak pada bidang batas
18
ini, A di kaki kiri dan B di kaki kanan. Sesuai dengan hukum pokok
hidrostatika, tekanan pada kedua titik ini sama besar. [ CITATION Sar17 \l 1033
]
Phidro = ρ × g × h-------------------------------------------------------------------(2)
Dimana :
19
konversikan ke energi termal. Kehilangan energi hidrolik berarti kehilangan
tekanan cairan hidrolik.
20
A. Prinsip kerja tuas
W x Lb = F x Lk ------------------------------------------------------- (3)
Lb
F= × W ------------------------------------------------------------ (4)
Lᴋ
Dimana :
21
F = gaya yang diberikan (Tuas) (N)
2.5 Fluida
22
Gambar 2.5 : Tabung tampat fluida [ CITATION Sol19 \l 1057 ]
V = Π × r × r × t-------------------------------------------------------------------(5)
Dimana :
V = Volume (m3)
r = Jari-Jari (m)
23
Jika diberikan gaya sebesar F pada A, dalam suatu tabung fluida,
maka akan didapatkan tekanan P yang mendesak luasan A tabung tersebut
F
dan melawan gaya F. Maka didapatkan P = ( Nm2).
A
F
τg= ≤ τgi--------------------------------------------------------------------------(6)
A
Dimana :
F = Beban (N)
24
2.6.2 Kekuatan tekan
F
P= --------------------------------------------------------------------------------(7)
A
Dimana :
F = Gaya (N)
A = Luas penampang (m 2)
25
Gaya tarik adalah gaya yang cenderung merentangkan suatu
material. Gaya tarik bisa meningkatkan panjang pada material. Penerapan
gaya tarik menghasilkan tegangan tarik. Pada proses perancangan ini gaya
tarik di perlukan untuk mengetahui batasan dalam pemilihan bahan yang akan
di gunaan pada alat yang akan di buat.[ CITATION fad09 \l 1033 ]
F
σ = -------------------------------------------------------------------------------(8)
A
Dimana :
F = Gaya (N)
A = Luas penampang (m 2)
Kekuatan merupakan salah satu sifat dari bahan atau elemen mesin
kekuatan suatu elemen terhitung dari pemilihan, perlakuan dan
pengerjaan yang dilakukan terhadap bahan tersebut. Istilah faktor
kemanan adalah faktor yang digunakan untuk mengevaluasi keamanan
dari suatu elemen mesin. Metode yang digunakan dalam perhitungan
faktor keamanan ini adalah Metode Pugsley, yaitu :
26
SF = σ all / σ p ; SF > 1 ------------------------------------------------------- (9)
Dimana :
σ p = Tegangan Perencanaan
SF = Faktor Keamanan
27
pasaran maupun pedesaan agar tidak menghambat pada saat proses
pembuatan.
3. Efisiensi dalam perencanaan dan pemakaian kentungan-keuntungan
yang diperoleh dari pemakaian suatu bahan hendaknya lebih banyak
dari kerugiannya. Sedapat mungkin alat yang dibuat sederhana,
mudah dioperasikan, biaya perawatan dan perbaikan relatif rendah
tetapi memberikan hasil yang memuaskan.
4. Pertimbangan khusus dalam pemilihan bahan ini ada hal yang tidak
boleh diabaikan mengenai komponen-komponen yang menunjang
pembuatan alat itu sendiri komponen-komponen penyusunan alat
tersebut terdiri dari dua jenis, yaitu kompone tang telah tersedia lebih
menguntungkan untuk dibuat, maka lebih baik buat sendiri, apabila
komponen tersebut sulit untuk dibuat tetapi di dapat di pasaran dan
sesuai dengan standar. Lebih baik dibeli agar dapat menghemat
waktu pengerjaannya.
28
Tabel 2.2 Klasifikasi Baja
29
Tabel 2.4 Material Alumunium
30
Pengembangan merupakan suatu hal yang penting dalam proses
kemajuan teknologi, dengan adanya penelitian ini di rencanakan
penembangan alat press ban hidrolik yang dimana dapat digunakan dengan
banyak kelebihan di bandingkan dengan alat press ban pada umunya.
Pengembangan konsep desain dan juga sistem penggeraknya dapat di lihat
pada tabel berikut :
Alat press ban pada umumnya Pengembangan Alat press ban dengan
Dengan sistem baut ulir dan manual sistem hidrolik
31
2.7.2 Cara Kerja Alat Press Ban Hidrolik
Kedua pastikan posisi ban berada tepat lurus dengan plat pendorong.
Keempat ketika ban sudah terjepit dengan baik, lakukan lagi dengan cara
yang sama di sisi yang lain.
Kelima setelah semua sisi ban tidak melengket lagi, lepas alat press tersebut
dan ban siap di lepaskan dari velg.
32
BAB III
METODE PENELITIAN
33
2) Jangka Sorong
Jangka sorong atau Vernier Kaliper di gunakan untuk mengukur
diameter ban Tubles dan untuk mengetahui jarak plat pendorong.
3) Pressure Gauge
Pressure gauge di gunakan untuk mengukur berapa daya tekanan
yang di perlukan untuk mendorong ban.
34
Gambar 3.4 : Logo Autodesk Inventor
35
agar bagaimana alat nantinya dapat di gunakan untuk di berbagai
ukuran dan jenis ban.
2) Pengambilan data meliputi pengukuran lebar ban motor dan daya
yang di perlukan untuk menekan ban motor.
3) Setelah pengambilan data di lakukan proses perhitungan dan
penentuan bahan yang akan di gunakan.
4) Proses berikutnya yaitu melakukan proses pembuatan desain Alat
Press Ban.
5) Setelah desain selesai di lakukan lagi pengecekan analisa data dan
menghitung daya yang di gunakan dan daya yang di hasilkan alat
berdasarkan kajian teori ketentuan dan rumus yang berlaku.
36
F
τg ≤ τgi
A
8. Kekuatan Tekanan
F
P
A
9. Tegangan Tarik
F
σ=
A
10. Gaya Pada Tuas
lb
F= ×W
lk
11. Faktor Keamanan
SF = σ all/ σ p ; SF>1
Pada bagian braket yang dicarik adalah kekuatan tarik kekuatan dan
tekan.
2. Silinder
37
Pada bagian silinder yang dicari adalah volumenya dan luas
penampang piston.
3. Tuas
4. Piston Pendorong
38
3.4 DIAGRAM ALIR PERANCANGAN
Mulai
Study Literatur
Modifikasi Pengambilan
data
Ya
Selesai
39
DAFTAR PUSTAKA
(n.d.). Retrieved Agustus 10, 2021, from Jack with Pressure Gauge:
http://www.masadaindonesia.com/product/jack-pressure-gauge-fixed-mh-
10p/
Admin. (2019, Oktober 12). Retrieved Juli 27, 2021, from Pengertian Hukum
Pascal, Rumus, dan Penerapan: https://www.pustakaindo.co.id/pengertian-
hukum-pascal/
Admin. (2019, Oktober 2). Retrieved Juni 30, 2021, from Teknisi, Mengenal
Fluida/Oli Hidrolik: https://teknisiab.com/mengenal-fluida-oli-hidrolik/
Ardi, S., & Setiawan, R. (2010). Analisa Kebocoran Silinder Hidrolik pada Mesin
Gravity Casting. Jurnal Manufaktur , 1-5.
Aziz, A., Anita, Asma, Prasetia, D. P., JULIAWAN, D., SITOHANG, D., et al.
(2020). Modul Fluida Statis . Surabaya.
Ensiklopedia Teknik Mesin. (n.d.). Retrieved Juni 30, 2021, from Teknik Mesin:
https://teknikmesinpedia.blogspot.com/2015/04/apa-itu-tegangan-
geser.html?m=0
40
Ensiklopedia Teknik Mesin. (n.d.). Retrieved Juni 30, 2021, from Tegangan Tarik:
https://www.teknikmesinpedia.blogspot.com
Paham. (2020, Januari 29). Rumus Tabung. Dipetik Juli 27, 2021, dari
http://jadipaham.com/cara-menghitung-volume-tabung/
Pendidikan, G. (2018, Agustus 7). Global Pendidikan. Dipetik Agustus 10, 2021,
dari Pengertian Fungsi JANGKA SORONG, MISTAR, MIKROMETER
SEKRUP: http://iptekindonesiaef.blogspot.com/2018/08/pengertian-fungsi-
jangka-sorong-mistar.html?m=1
Qassampedia. (2018, Maret 21). Qassam. Retrieved Juni 27, 2021, from Tekanan:
https://www.qassampedia.com/2018/03/tekanan-ipa-smp.html?m=1
Rawit, P. (2014, Septeber 5). Prinsip Kerja Hukum Pascal. Retrieved Juli 5, 2021,
from https://putrarawit.wordpress.com/2014/11/26/prinsip-kerja-hukum-
pascal/amp/
41
Renreng, I. (2012). Rancang Bangun Dongkrak Elektrik Kapasitas 1 Ton. Jurnal
Teknik Mesin Dan Industri , 345-354.
Syarif, L., Sudarsono, & Sudia, B. (2018). Perancangan dan Desain Alat Press
Hidrolik Kapasitas Maksimal 10 Ton. Jurnal Ilmiah Mahasiswa Teknik
Mesin , 1-7.
42