I. Pengertian Kopling
Kopling berasal dari kata coupling yang kata dasarnya adalah couple yang artinya pasangan.
Tapi pengertian kopling di Indonesia tidak sama dengan coupling di luar negeri. Kopling di
negara kita lebih sama dengan clutch.
Kopling merupakan salah satu komponen yang bisa sobat mesinmotor lihat di mobil manual
yang terletak diantara mesin dan transmisi, yang akan mengurangi putaran mesin saat dilakukan
perpindahan gigi transmisi sehingga gigi transmisi bisa masuk dengan mudah.
Walau terlihat mudah, namun anda perlu tahu komponen-komponen yang terdapat dalam kopling
beserta fungsinya. Sehingga suatu saat anda bisa mengatasi jika terdapat masalah tak terduga
mengenai kopling anda. Sebelum memahami komponen beserta fungsi dari kopling mari kita
bahas syarat yang harus dimiliki oleh kopling. Lain pun syarat yang harus dimiliki oleh kopling
yakni :
Fungsi Kopling
Seperti yang sudah dikatakan sebelumnya, fungsi kopling pada tiap kendaraan baik jenis
transmisi manual maupun transmisi otomatis itu sama. Yakni ketika mesin menghasilkan tenaga
untuk membuat kendaraan bergerak dari titik nol, sobat mesinmotor membutuhkan part perantara
yang berguna untuk menyalurkan tenaga yang dihasilkan mesin menuju transmisi dan membuat
kendaraan sobat mesinmotor bergerak maupun memutuskan tenaga tersebut.
Sebelumnya, pada Mobil kita mengenal ada dua jenis sistem transmisi, manual dan matic. Kedua
nya juga memiliki jenis kopling yang berbeda. Jenis kopling pada Mobil ada dua yaitu ;
1. Kopling Manual
Kopling hidrolik bekerja melalui aliran hidrolik. Sistem ini juga normalnya disebut
Torque Converter, sistem ini tidak memerlukan lagi pedal kopling karena sudah bekerja otomatis
menggunakan putaran mesin. Torque converter akan kita temukan pada Mobil yang memiliki
transmisi otomatis.
Sistem Kopling Clutch adalah komponen kendaraan yang mempunyai tugas untuk memutuskan
dan menghubungkan putaran mesin ke transmisi.
Ada dua komponen utama dalam sistem kopling, yaitu plat kopling dan plat penekan. Plat
penekan tersambung ke poros transmisi sementara plat penekan terhubung ke flywheel. ketika
kedua plat ini renggang, maka putaran mesin ke transmisi putus.
Tapi kalau kedua plat ini melekat maka putaran mesin diteruskan ke transmisi.
Selain dua komponen diatas, masih terdapat beberapa komponen lain yakni ;
1. Clutch Pedal
Pedal kopling termasuk komponen input yang akan mengubah dan meringankan
pengendalian kopling. Pedal ini, bekerja memakai pengungkit dimana ujung pedal terdapat
sebuah engsel. Dibawah engsel akan ada push rod yang tersambung dengan piston master
silinder.
Kekerasan penekanan kopling salah satunya dipengaruhi oleh panjang pedal kopling, hal
itu sesuai dengan hukum momentum dimana panjang lengan akan memperbesar momet suatu
benda.
2. Master cylinder
Fungsi master silinder adalah mengubah energi mekanis menjadi tekanan hidrolis. Baik
pada rem serta kopling yang menggunakan sistem penggerak hidrolik pasti akan ditemui
komponen master silinder.
Namun, master silinder kopling beda dengan sistem rem. Pada sistem pengereman,
master silinder terletak menyatu dengan booster dan reservoir sehingga akan nampak besar.
3. Actuator Cylinder
Actuator master cylinder ini pada umumnya sama persis master silinder yang kita bahas
diatas. Cuma fungsi komponen satu ini untuk mengubah tekanan hidrolis kembali ke gerakan
mekanis.
Aktuator silinder kopling ada dua jenis, ada yang menggunakan tipe luar dan tipe dalam.
Aktuator tipe luar, memiliki master aktuator yang terletak diluar rumah kopling.
Biasanya, pada master aktuator ini juga disediakan screw adjuster untuk menyetel ketinggian
kopling.
Sementara aktuator silinder tipe dalam, terletak didalam rumah kopling. Biasanya tipe ini tidak
memiliki garpu pembebas, karena gerakan dari master aktuator langsung ditransfer ke release
bearing.
4. Release Bearing
Relaese bearing memiliki fungsi untuk meneruskan tekanan dari aktuator silinder atau
dari release fork untuk menekan area pegas diafragma. Release bearing bentuknya mirip bantalan
roller, hal ini karena tugas release bearing itu menghubungkan release fork yang bersifat diam
dan pegas diafragma yang berputar.
5. Clutch Cover
Cover kopling memiliki fungsi sebagai housing untuk beberapa komponen seperti pegas
diafragma dan pressure plate. Cover ini terletak diarea luar yang menutup kampas kopling.
Posisinya dibaut bersama flywheel. Sehingga apabila flywheel berputar sudah pasti clutch cover
beserta komponen didalamnya ikut berputar.
7. Release Fork
Garpu pembebas berfungsi untuk mengkonversi energi mekanis dari output aktuator
silinder menuju release bearing. Sama juga dengan pedal kopling, release fork juga bekerja
dengan memakai prinsip pengungkit.
Dimana panjang lengan fork mempengaruhi tingkat kekerasan penekanan kopling. Jika
lengan garpu semakin panjang maka semakin ringan pula kopling ketikaa ditekan namun kopling
akan lebih tinggi.
8. Flywheel
Flywheel sebetulnya juga masuk dalam komponen mesin. Tapi pada sistem kopling
manual mobil, flywheel juga dipakai untuk menjepit kampas kopling bersama pressure plate.
Selain untuk menjepit, flywheel juga digunakan sebagai tempat terkaitnya rumah kopling.
9. Pressure Plate
Plat penekan fungsinya untuk menekan kampas kopling agar terjepit bersama flywheel,
Plat ini berbentuk piringan yang terbuat dari bahan besi tuang tebal. disebabkan karena pressure
plate harus mampu menekan plat kopling dengan kekuatan tinggi tanpa aus dan tanpa terjadi
keolengan plat.