Anda di halaman 1dari 13

BAB II

Tinjauan Pustaka

2.1 Perancangan Produk dan Pengembangan Produk


Perancangan adalah suatu proses yang bertujuan untuk menganalisis, menilai
memperbaiki dan menyusun suatu sistem, baik sistem fisik maupun non fisik
yang optimum untuk waktu yang akan datang dengan memanfaatkan informasi
yang ada. Perancangan suatu alat termasuk dalam metode teknik, dengan
demikian langkah-langkah pembuatan perancangan akan mengikuti metode
teknik. Merris Asimov menerangkan bahwa perancangan teknik adalah suatu
aktivitas dengan maksud tertentu menuju kearah tujuan dari pemenuhan
kebutuhan manusia, terutama yang dapat diterima oleh faktor teknologi
peradaban kita. Dari definisi tersebut terdapat tiga hal yang harus diperhatikan
dalam perancangan yaitu :
1) Aktifitas dengan maksud tertentu,
2) Sasaran pada pemenuhan kebutuhan manusia dan
3) Berdasarkan pada pertimbangan teknologi. Dalam membuat suatu
perancangan produk atau alat, perlu mengetahui karakteristik perancangan
dan perancangnya.
Beberapa karakteristik perancangan adalah sebagai berikut :
1. Berorientasi pada tujuan
2. Variform
Suatu anggapan bahwa terdapat sekumpulan solusi yang mungkin terbatas,
tetapi harus dapat memilih salah satu ide yang diambil.
3. Pembatas
Dimana pembatas ini membatasi jumlah solusi pemecahan diantaranya :
a. Hukum alam seperti ilmu fisika, ilmu kimia dan seterusnya.
b. Ekonomis; pembiayaan atau ongkos dalam meralisir rancangan yang
telah dibuat
c. Perimbangan manusia; sifat, keterbatasan dan kemampuan manusia
dalam merancang dan memakainya.
d. Faktor-faktor legalisasi: mulai dari model, bentuk sampai hak cipta.
e. Fasilitas produksi: sarana dan prasarana yang dibtuhkan untuk
menciptakan rancangan yang telah dibuat.
f. Evolutif; berkembang terus/ mampu mengikuti perkembangan zaman.
g. Perbandingan nilai: membandingkan dengan tatanan nilai yang telah
ada.
Sedangkan karakteristik perancang merupakan karakteristik yang harus
dipunyai oleh seorang perancang antara lain:
1. Mempunyai kemampuan untuk mengidentifikasikan masalah.
2. Memiliki imajinasi untuk meramalkan masalah yang mungkin akan timbul.
3. Berdaya cipta.
4. Mempunyai kemampuan untuk menyederhanakan persoalan.
5. Mempunyai keahlian dalam bidang Matematika, Fisika atau Kimia
tergantung dari jenis rancangan yang dibuat, dapat mengambil keputusan
terbaik berdasarkan analisa dan prosedur yang benar.
6. Mempunyai sifat yang terbuka (open minded) terhadap kritik dan saran
dari orang lain.
7. Proses perancangan yang merupakan tahapan umum teknik perancangan
dikenal dengan sebutan NIDA, yang merupakan kepanjangan dari Need,
Idea, Decision dan Action. Artinya tahap pertama seorang perancang
menetapkan dan mengidentifikasi kebutuhan ( need) . Sehubungan dengan
alat atau produk yang harus dirancang. Kemudian dilanjutkan dengan
pengembangan ide-ide ( Idea ) yang akan melahirkan berbagai alternatif
untuk memenuhi kebutuhan tadi dilakukan suatu penilaian dan penganalisaan
terhadap berbagai alternatif yang ada, sehingga perancang akan dapat
memutuskan ( decision ) suatu alternatif yang terbaik. Dan pada akhirnya
dilakukan suatu proses pembuatan ( Action ). Perancangan suatu peralatan
kerja dengan berdasarkan data antropometri pemakainya betujuan untuk
mengurangi tingkat kelelahan kerja, meningkatkan performansi kerja dan
meminimasi potensi kecelakaan kerja ( Mustafa,Pulat, Industrial ergonomics
Chase studies, 1992). Tahapan perancangan sistem kerja menyangkut work
space desing dengan memperhatikan faktor antropometri secara umum
( Roebuck J, 1995) adalah:
a. Menentukan kebutuhan perancangan dan kebutuhannnya ( establish
requirement ).
b. Mendefinisikan dan mendeskripsikan populasi pemakai.
c. Pemilihan sampel yang akan diambil datanya.
d. Penentuan kebutuhan data (dimensi tubuh yang akan diambil).
e. Penentuan sumber data (dimensi tubuh yang akan diambil) dan pemilihan
f. persentil yang akan dipakai.
g. Penyiapan alat ukur yang akan dipakai.
h. Pengambilan data.
i. Pengolahan data
j. Visualisasi rancangan.
Hasil rancangan yang dibuat dituntut dapat memberikan kemudahan
dan kenyamanan bagi si pemakai. Oleh karena itu rancangan yang akan
dibuat harus memperhatikan faktor manusia sebagai pemakainya.
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat suatu rancangan
selain faktor manusia antara lain :
1. Analisa Teknik
Banyak berhubungan dengan ketahanan, kekuatan, kekerasan dan
seterusnya.
2. Analisa Ekonomi
Berhubungan perbandingan biaya yang harus dikeluarkan dan
manfaat yangakan diperoleh.
3. Analisa Legalisasi
Berhubungan dengan segi hukum atau tatanan hukum yang berlaku
dan dari hak cipta.
4. Analisa Pemasaran
Berhubungan dengan jalur distribusi produk/ hasil rancangan
sehingga dapat sampai kepada konsumen.
5. Analisa Nilai
Analisa nilai pertama kali didefinisikan oleh L.D. Miles dari
General Elactric (AS, 1940), yaitu suatu prosedur untuk
mengidentifikasikan ongkos-ongkos yang tidak ada gunanya.
Kemudian pengertian ini berkembang sesuai dengan perkembangan tuntutan
jaman. Seperti yang dikemukakan oleh C.M. Walsh yang membagi analisa nilai
menjadi 4 katagori, yaitu :
a. Uses Valu
Berhubungan dengan nilai kegunaan
b. Esteem Value
Berhubungan dengan nilai keindahan atau estetika.
c. Cost Value
Berhubungan dengan pembiayaan
d. Excange Value
Berhubungan dengan kemampuan tukar.
Di dalam perancangan sebuah produk Terdapat tiga tipe, yaitu :
1. Perancangan untuk pemakaian nilai ekstrem
Data dengan persentil ekstrim minimum 5% dan ekstrim maksimum 95%.
2. Perancangan untuk pemakaian rata-rata Data dengan persentil 50 %.
3. Perancangan untuk pemakaian yang disesuaikan (adjustable)
2.2 Tahapan Pengembangan Produk
Perkembangan produk baru ini bukan merupakan hal yang mudah bagi
perusahaan yang menjalankannya. Perusahaan–perusahaan tersebut akan di
hadapkan akan berbagai masalah, di satu sisi mereka harus mengembangkan produk
baru, namun di sisi lain, perusahaan harus pula menghadapi tantangan yang berat
yang akan di hadapi dan akan menghalangi suksesnya perusahaan . agar proses
perkembangan produk ini akan berkembang dengan baik, maka ada delapan proses-
proses tersebut dapat di susun sebagai berikut :
1. Penciptaan Ide (Idea Generation)
Proses awal dari perkembangan produk baru adalah pencetusan gagasan
yaitu pencarian sistematis terhadap ide-ide produk baru. Perusahaan biasanya
harus harus banyak mengeluarkan gagasan yang baru dan terbaik. Pencarian
untuk gagasan produk baru ini seharusnya di lakukan secara baik dan sistematis,
karena bila tidak, meskipun perusahaan mendapatkan banyak gagasan, akan
tetapi mungkin saja sebagian besar tidak akan sesuai dengan bidang usaha yang
di geluti. Untuk itu, manajemen puncak harus harus bias mengurangi hal ini
sedemikian rupa, dengan mendefinisikan secara teliti srtategi pengembangan
produk barunya, menegaskan produk dan pasar apa yang akan ditekankan,
menegaskan apa yang di inginkan perusahaan dari produk barunya, pangsa
pasar, serta hal-hal lainnya. Pencetusan atau penciptaan gagasan ini dapat di
peroleh dari berbagai sumber, merupakan sumber internal, pelanggan, pesaing,
distributor, pemasok dan lain-lain.
Sumber Internal adalah Gagasan produk dapat bersumber dari dalam
perusahaan, baik dari manajemen puncak, karyawan dan sebagainya yang ada
dalam lingkungan perusahaan.
2. Pelanggan : gagasan produk dapat berasal dari mengamati dan
mendengarkan pelanggan. Kebutuhan dan keinginan pelangan di ketahui
melalui survey konsumen.
3. Pesaing : Gagasan produk dapat juga berasal dari menganalisis produk
pesaing. Perusahaan dapat menganalisi iklan para pesaing dan bentuk
komunikasi lain untuk memperoleh rahasia produk baru mereka. Perusaan
dapat pula membeli produk pesaing dan membongkarnya bagai mana
produk itu bekerja.
4. Distributor : Distributor harus dekat dengan pasar dan banyak menyerap
informasi tentang, masalah-masalah konsumen dan membantu
kemungkinan di kembangkannya produk baru. Distribotor dapat
memberitahukan perusahaan tentang konsep, teknik dan bahan–bahan baru
yang di gunakan untuk mengembangkan produk baru.
5. Penyaringan Ide/Gagasan
Setelah mencetuskan atau menciptakan sejumlah besar gagasan atau ide, maka
tahap selanjutnya adalah menyaring sejumlah gagasan yang baik dan
menyishkan gagasan tersebut untuk kemudian di sesuaikan dengan sumber
daya perusahaan.
6. Pengembangan dan Pengujian Konsep
Gagasan yang telah lolos dari penyaringan menjadi satu konsep produk yang
akan di kembangkan dan di lakukan pengujiannya. Pengembangan konsep-
tugas pemasar adalah mengembangkan gagasan ini menjadi alternative konsep
produk, mengetahui sejauh mana setiap konsep menarik perhatian konsumen
dan memilih konsep terbaik. Pengembangan dan pengujian konsep ini harus
di rancang sedemikian rupa sehingga dapat diketahui reaksi dari para
pelangan terhadap setiap jenis produk baru tersebut.
7. Pengembangan Strategi Pemasaran
Setelah melalui proses pengujian dan pengembangan konsep, maka langkah
selanjutnya adalah mengembangkan rencana pemasaran untuk
memperkenalkan produk baru tersebut ke pasar. Strategi pemasaran ini akan
mengalami berbagai perbaikan dan penyempurnaan dalam proses selanjutnya.
8. Analisa Bisnis
Setelah mengembangkan konsep produk dan strategi pemasaran, manajemen
dapat mengevaluasi suatu daya tarik dari usulan bisnis. Manajemen juga
memerlukan proyeksi penjualan, biaya yang di perlukan, serta yang akan di
capai, yang mana semuanya itu harus sesuai dengan tujuan perusahaan.
Selanjutkan, menurut (William j. Stanton,1996) analisis bisnis ini terdiri atas
empat langkah, yaitu :
a. Mengidentifikasikan ciri-ciri produk.
b. Memperkirakan permintaan pasar dan persaingan serta kemungkinan
produk untuk menghasilkan laba.
c. Menyusun suatu program untuk mengembangkan produk
d. Menetapkan tanggun jawab untuk penelitian lebih lanjut mengenai
kemungkinan pelaksanaan produksi.
9. Pengembangan Produk
Pada proses selanjutnya, konsep produk yang telah di analisis kemungkinan-
kemungkinannya secara teoritis dan ternyata dapat di terima, maka konsep
tersebut di kembangkan menjadi produk secara fisik oleh departemen Litbang.
Dalam hal ini, ada tiga langkah yang perlu di lakukan, yaitu :
a. Pembuatan Model dengan 3 persyaratan
1) Harus di pandang oleh konsumen sebagai suatu perwujudan
atribut-atribut pokok, seperti produk sebelumnya.
2) Harus dapat bekerja dengan aman dalam keadaan dan penggunaan
yang normal.
3) Bisa di laksanakan oleh pabrik sesuai dengan amggaran yang
tersedia.
b. Pengujian Fungsional, yaitu pengujian untuk mengetahui apakah
produk tersebut benar-benar berfungsi dengan baik dan aman baik
dan aman bagi konsumen.
c. Pengujian Konsumen, yaitu mencoba konsumen untuk menilai,
bagaimana tanggapan konsumen.
10. Pengujian Pasar
Setelah melewati tiga tahap dalam proses pengembangan produk, maka
langkah selanjutnya adalah pengujian pasar. Pengujian pasar ini merupakan
proses di mana produk dan program pemasaran masuk ke dalam kondisi yang
lebih nyata. Pengujian pasar ini memungkinkan pemasar memperoleh
pengalaman dengan pemasaran produk. Tujuan dasar dari pengujian pasar
adalah menguji produk itu sendiri, di dalam situasi yang sebenarnya. Hasil-
hasil pengujian pasar dapat si pakai untuk membuat perakitan penjualan dan
laba yang lebih baik. Pengujian pasar mempunyai beberapa manfaat, yaitu :
a) Untuk membuat peramalan penjualan masa dating yang lebih di
percaya. Pengujian awal terhadap berbagai alternative rencana
pemasaran.
b) Perusahaan akan menentukan sumber kegagalan produk yang
luput dari perhatian pada tahap pembuatan produk.
11. Komersialisasi
Ujian pasar menjajikan informasi yang memadai untuk memutuskan
apakah jadi atau tidak meluncurkan produk baru. Bila perusahaan melanjutkan
dengan komersialisasi, maka akan membutuhkan biaya yang sangat besar.
Adapun keputusan–keputusan yang perlu di pertimbangkan secara matang
dalam menentukan tahap komersialisasi meliputi kapan memperhatikannya,
kemana saja wilayah pemasarannya, kepada siapa, dan bagaimana caranya.
Sebuah istilah yang digunakan untuk menggambarkan tindakan yang
diambil oleh sebuah bisnis untuk mendukung penjualan dan layanan staf
dalam mempertimbangkan kebutuhan dan kepuasan prioritas utama mereka
klien. strategi bisnis yang mencerminkan pendekatan yang berpusat pada
pelanggan mungkin mencakup: mengembangkan produk yang berkualitas
menghargai oleh pelanggan, dan menanggapi segera dan hormat untuk
keluhan pelanggan dan permintaan produk.
a) Pelanggan berpusat Pengembangan Produk Baru. Fokus pada:
b) Menemukan cara-cara baru untuk memecahkan masalah pelanggan.
c) Buat lebih memuaskan pelanggan pengalaman.
Perusahaan sering mengandalkan teknologi, tetapi keberhasilan yang
sebenarnya berasal dari memahami kebutuhan pelanggan dan nilai-nilai.
Perusahaan yang paling sukses adalah orang-orang yang :
1) Dibedakan dari orang lain
2) Masalah pelanggan utama Dipecahkan
3) Ditawarkan proposisi nilai pelanggan yang menarik
4) Pelanggan Terlibat langsung
2.2.1 Tim berdasarkan Pengembangan Produk Baru
Pendekatan : Untuk layak produk baru di mana departemen berbagai
perusahaan bekerja sama tumpang tindih langkah-langkah dalam proses
pengembangan produk untuk:
a. Menghemat waktu
b. Efektivitas
c. Meningkatkan departemen Perusahaan bekerja sama dalam tim lintas
fungsional tumpang tindih langkah-langkah dalam proses
pengembangan
produk (untuk menghemat waktu dan meningkatkan efektivitas).
d. Mereka departemen adalah: hukum, pemasaran, keuangan, desain
dan manufaktur, pemasok dan perusahaan pelanggan. Jika ada
masalah, semua
perusahaan dapat bekerja.
2.2.2 Sistematis Pengembangan Produk Baru
Proses Pembangunan harus holistik (alternatif) dan sistematis untuk
tidak ide yang baik mati. Proses ini diinstal pada Sistem Manajemen
Inovasi yang mengumpulkan, review, mengevaluasi ide-ide produk baru
dan mengelola perusahaan menunjuk kepada orang senior untuk menjadi
Inovasi manajer yang mendorong semua perusahaan karyawan, pemasok,
distributor dan dealer untuk terlibat dalam menemukan dan
mengembangkan produk baru. Lalu, ada Cross-Fungsional Komite
Manajemen Inovasi sebagai berikut :
a. Mengevaluasi produk ide-ide baru
b. Bantuan membawa ide-ide yang baik
c. Singkatnya, keberhasilan Baru-Produk membutuhkan:
d. Cara-cara baru untuk menciptakan pengalaman pelanggan dihargai,
dari menghasilkan dan penyaringan ide-ide produk baru untuk
membuat dan menggelar produk ingin-memuaskan.

2.3 Computer Aided Design (CAD)


Computer Aided Design adalah suatu program komputer untuk menggambar
suatu produk atau bagian dari suatu produk.Produk yang ingin digambarkan bisa
diwakili oleh garis-garis maupun simbol-simbol yang memiliki makna tertentu.
CAD bisa berupa gambar 2 dimensi dan gambar 3 dimensi.
Berawal dari menggantikan fungsi meja gambar kini perangkat lunak CAD
telah berevolusi dan terintegrasi dengan perangkat lunak CAE (Computer Aided
Engineering) dan CAM (Computer Aided Manufacturing).
Integrasi itu dimungkinkan karena perangkat lunak CAD saat ini kebanyakan
merupakan aplikasi gambar 3 dimensi atau biasa disebut solid modelling. Solid
model memungkinkan kita untuk memvisualisasikan komponen dan rakitan yang
kita buat secara realistik. Selain itu model mempunyai properti seperti masa,
volume dan pusat gravitasi, luas permukaan dll.
CAD adalah segala sesuatu yang berhubungan dengan pembuatan desain
yang prosesnya dibantu dengan komputer. Sedangkankegiatan membuat desain
itu sendiri ternyata cukup luas artinya, dimulai dari pengumpulan ide , membuat
sketsa (konsep),membuat model, membuat gambar detail, menganalisa desain,
sampai dengan membuat simulasi dan animasi. Jikasemua kegiatan tersebut
dibantu dengan komputer, itulah artinya CAD.
Di dunia industri saat ini, fungsi CAD sangat vital. Dalam persaingan yang
semakin ketat, CAD sangat membantu dalampembuatan desain suatu produk
dengan jauh lebih cepat dibandingkan jika pembuatan desain dilakukan secara
manual.Dengan CAD kesalahan dalam proses pembuatan desain bisa
diminimalkan, yang berarti waktu dan biaya dapat sangatdioptimalkan.
2.3.1 Keuntungan Computer Aided Design (CAD)
Ada beberapa keuntungan yang bisa didapatkan dengan penggunaan CAD
dibandingkan dengan proses penggambaran secara manual antara lain :
1. Kualitas gambar konstan dimana tidak terlalu tergantung pada skill desainer
sebagaimana dengan melakukan penggambaran secara manual.
2. Relatif lebih akurat dan cepat pengerjaannya karena menggunakan komputer.
3. Dapat diedit, ditambah atau dikurang tanpa harus memulai dari awal.
4. Dapat menjadi data base yang menyimpan berbagai informasi penting yang
dibuat oleh drafter dan dapat diakses langsung oleh pengguna lain.
5. Dapat dibuat library untuk komponen-komponen standar atau komponen
yang digambar atau yang dipergunakan berulang-ulang dalam gambar
( misalnya: baud, mur, symbol simbol,dan lain-lain.) sehingga
mempermudah dan mempercepat dalam proses pembuatan gambar.
6. Lebih mudah dan praktis dalam dokumentasi, duplikasi, dan
penyimpanannya.
7. Dapat dibuat dengan berbagai warna sehingga lebih menarik dan mudah
dipahami.
2.3.2 Manfaat dan Keunggulan CAD
CAD merupakan singkatan dari Computer Aided Drafting and Design
program. Bila dilihat dari hal tersebut, maka anda dapat menebak jika software
ini digunakan dalam bidang menggambar atau desain. Software ini sering
dimanfaatkan dalam bidang desain grafis, arsitektur, sipil, mekanikal,
engginering dan berbagai bidang pekerjaan lainnya yang berkaitan dengan
desain objek-objek tertentu. Dengan menggunakan perangkat lunak ini, anda
akan lebih mudah menghasilkan objek yang tepat dan sesuai dengan kebutuhan
anda. Hasil gambar Autocad memiliki kualitas yang tinggi dan dapat dibuat
menyerupai bentuk aslinya. Bahkan anda juga dapat menyesuaikan ukuran hasil
desain. Menggunakan AutoCAD, dapat menghasilkan gambar desain dengan
ketepatan tinggi, mudah dan dengan waktu yang sangat efisien. Beberapa fungsi
Autocad sebagai alat bantu dalam rancang bangunan dan rekayasa industri
antara lain adalah:
1. Rancangan desain pesawat terbang
2. Rancangan bangunan rumah gedung atau jembatan
3. Rancangan design model industri mobil
4. Rancangan membuat baut, mur, palu, mesin dan masih banyak lainnya.
Berikut merupakan keunggulan dari penggunaan CAD :
1. Gambar yang dihasilkan mempunyai kualitas jauh lebih baik dibanding
dengan hasil gambar manual karena gambar lebih rapi dan presisi,
2. Gambar desain yang diihasilkan mempunyai tingkat akurasi yang tinggi
karena AutoCAD mempunyai tingkat presisi hingga tiga belas digit sehingga
gambar lebih sempurna dan tepat ukurannya,
3. Gambar yang dihasilkan akan terjamin kerapian dan kebersihannya karena
sangat memungkinkan direvisi maupun pengeditan gambar untuk kesesuaian
cetak yang dikehendaki,
4. Bidang gambar kerja AutoCAD tidak terbatas sehingga memungkinkan
untuk membuat gambar dengan ukuran yang sangat luas dan kompleks,
tetapi dalam pencetakannya bisa dipilih bagian tertentu saja,
5. Skala gambar yang dihasilkan fleksibel karena dapat mencetak gambar
desain yang dihasilkan dengan jenis skala yang sangat variatif,
6. Gambar yang dihasilkan bisa disimpan dengan cara yang sangat mudah,
dimana hasil penyimpanan gambar tersebut bisa dibuka dengan software lain
serta dipublikasikan untuk kerja antar tim apabila diperlukan.

Anda mungkin juga menyukai