Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

TUGAS RANCANGAN ELEMEN MESIN


KOPLING

Nama Kelompok :
1). Arif Nurfauzi 181010300614
2). Daffa Fajar Rinjani 181010300627
3). Dwi Cahyo Setiawan 181010300603
4). Maria Nabila Harah 181010300576
5). Muhammad Bayu Hendrawan 181010300555
6). Mohammad Rizki Andrea 181010300596

PROGRAM STUDI TEKNIK MESIN


UNIVERSITAS PAMULANG
MARET 2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-
Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas makalah yang berjudul “kopling” ini
tepat pada waktunya.
Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas
Bapak Abdul Cholid pada bidang studi Tugas Rancangan Elemen Mesin. Selain itu,
makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang kopling bagi para
pembaca dan juga bagi penulis.

Pamulang, Maret 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI
Kata pengantar .............................................................................................. i
Daftar isi......................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang.............................................................................. 1
1.2 Rumusan masalah........................................................................ 1
1.3 Tujuan ......................................................................................... 1

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian kopling ...................................................................... 2
2.2 Jenis kopling................................................................................ 2
2.3 Macam-macam kopling............................................................... 4
2.4 Fungsi bagian-bagian kopling...................................................... 11
2.5 Penghitungan Kopling ................................................................ 12

BAB III PENUTUP


3.1 Kesimpulan.................................................................................. 13
3.2 Saran............................................................................................ 13

DAFTAR PUSTAKA ................................................................................... 14

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kata kopling berasal dari kata serapan coupling yang kata dasarnya adalah
couple, artinya pasangan. Namun pengertian kopling di Indonesia berbeda dengan
coupling di luar negeri. Kopling di negara kita lebih identik dengan clutch. Kopling
ada banyak macamnya, di makalah ini kita akan mengenal lebih jauh apa saja
macam dan manfaat juga cara kerja kopling yang selama ini masih minim dan asing
diketahui oleh banyak orang terutama mahasiswa tekhnik mesin, tidak sedikit dari
mereka yang tidak paham apa saja manfaat kopling bahkan hanya tahu penjelasan
awal dibanding makna sebenarnya.

1.2 Rumusan Masalah


Adapun rumusan masalah sebagai berikut :
1). Apa saja macam – macam kopling?
2). Bagaimana cara kerja kopling pada mesin ?

1.3 Tujuan
Tujuan makalah ini dibuat adalah untuk menjadi tambahan pembelajaran
bagi mahasiswa teknik mesin lebih lanjut.

1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kopling
Kopling adalah alat yang digunakan untuk menghubungkan dua poros pada
kedua ujungnya dengan tujuan untuk mentransmisikan daya mekanis. Kopling
biasanya tidak mengizinkan pemisahan antara dua poros ketika beroperasi, namun
saat ini ada kopling yang memiliki torsi yang dibatasi sehingga dapat slip atau
terputus ketika batas torsi dilewati.

2.2 Jenis Kopling


Kopling ditinjau dari cara kerjanya dapat dibedakan atas dua jenis:
1.      Kopling Tetap
2.      Kopling Tak Tetap

2.2.1 Kopling  Tetap


Kopling tetap adalah suatu elemen mesin yang berfungsi sebagai penerus
putaran dan daya dari poros penggerak ke poros yang digerakkan secara pasti (tanpa
terjadi slip), dimana sumbu kedua poros tersebut terletak pada satu garis lurus atau
dapat sedikit berbeda  sumbunya. Kopling tetap selalu dalam keadaan terpasang,
untuk memisahkannya harus dilakukan pembongkaran.
Kopling tetap terbagi atas empat: 
1. Kopling kaku
Kopling kaku dipergunakan bila kedua poros harus dihubungkan sumbu
segaris, dan dipakai pada poros mesin dan transmisi umum di pabrik-pabrik, kopling
ini terdiri atas :
a.   Kopling bus
b.   Kopling flens kaku
c.   Kopling flens tempa

2.   Kopling luwes
Kopling  luwes  (  fleksibel  )  memungkinkan  adanya  sedikit
ketidaklurusan sumbu poros yang  terdiri atas:
a.   Kopling flens luwes

2
b.   Kopling karet ban
c.   Kopling karet bintang
d.   Kopling gigi
e.   Kopling rantai

3.   Kopling universal
Kopling universal digunakan bila kedua poros akan membentuk sudut yang
cukup besar, terdiri dari:
a.   Kopling universal hook
b.   Kopling universal kecepatan tetap
Kopling universal digunakan bila poros penggerak dan poros yang
digerakkan membentuk sudut yang cukup besar.

4.  Kopling Fluida
Penerusan daya dilakukan oleh fluida sehingga tidak ada hubungan antara
kedua poros. Kopling Fluida sangat cocok untuk mentransmisikan putaran tinggi
dan daya yang besar. Keuntungannya adalah getaran dari sisi penggerak dan
tumbukan dari sisi beban tidak saling diteruskan. Demikian pula pada waktu terjadi
pembebanan lebih , penggerak mula tidak akan terkena momen yang akan melebihi
batas kemampuan.

2.2.2 Kopling  Tidak Tetap


Kopling tidak tetap adalah kopling yang digunakan untuk menghubungkan
poros penggerak dan poros yang digerakkan dengan putaran yang sama saat
meneruskan daya. Kopling juga dapat melepaskan hubungan kedua poros tersebut
dalam keadaan  diam  maupun berputar  tanpa  harus menghentikan putaran dari
poros penggerak.
Kopling tak tetap meliputi:
1. Kopling cakar, terdiri dari:
a   Kopling cakar persegi
b.  Kopling cakar spiral
c. kopling kerucut
d. kopling friwil

3
2. Kopling pelat terdiri dari:
a. menurut jumlah pelatnya
- kopling pelat tunggal
- kopling pelat banyak
b. menurut cara pelayanannya :
- koplig pelat cara manual
- kopling pelat cara hidrolik
- kopling pelat cara pneumatic
c. menurut pelumasannya :
- kopling pelat kering
- kopling pelat basah

Secara umum kopling pelat adalah kopling yang menggunakan satu pelat ata
u lebih yang dipasang diantara kedua poros serta membuat kontak dengan poros
tersebut, sehingga terjadi penerusan daya melalui gesekan antara sesamanya.
Konstruksi kopling ini cukup sederhana, dapat dihubungkan dan dilepaskan dalam
keadaan berputar karena itu kopling ini sangat banyak dipakai.

2.3 Macam – macam Kopling


2.3.1 Jenis Kopling Berdasarkan Kondisi Pelumas
Jenis kopling berdasarkan kondisi pelumas menjadi salah satu yang mungkin
sering kita jumpai sekarang ini. Yang dimana dalam jenis ini pun masih ada
beberapa tipe, yaitu :
1. Kopling Basah (Wet Clutch)

Gambar 2.1 Kopling Basah

4
Sesuai dengan namanya, jenis kopling basah tentu saja untuk penggunaannya
wajib dan harus dibasai dengan menggunakan minyak pelumas atau oli. Untuk
metode pembasahannya, bisa di lakukan dengan cara direndam ataupun juga bisa
diberi cipratan minyak pelumas tersebut.
Untuk penggunannya, biasanya kopling dengan tipe atau jenis ini banyak
ditemuka pada kendaraan dengan sistem transmisi otomatis yang menggunakan tipe
planetray gear atau juga bisa kita temukan pada kendaraan sepeda motor.

2. Kopling Kering (Dry Clutch)

Gambar 2.2 Kopling Kering

Kemudian jika di lihat dari kondisi pelumasannya, ada juga jenis kopling
kering. Dimana sesuai dengan namanya, tentu saja kopling ini tidak boleh terkena
cairan atau bahkan minyak pelumas.
Jika terkena cairan atau minyak pelumas justru kopling tidak akan bekerja
karena akan selip. Contoh penggunaan kopling jenis ini biasanya dapat kita temui
pada beberapa kendaraan mobil dengan sistem transmisi manual.

2.3.2 Jenis Kopling Berdasarkan Cara Kerjanya


Selain jenis kopling berdasarkan kondisi pelumasannya. Didalam dunia otomotif
sekarang ini juga ada beberapa tipe kopling yang di bedakan berdasarkan cara
kerjanya, diantaranya adalah :

5
1. Kopling Magnit (Magnetic Clutch)

Gambar 2.3 Kopling Magnit (Magnetic Clutch)

Kopling ini merupakan salah satu tipe kopling yang akan bisa bekerja
dengan memanfaatkan medan magnet. Yang dimana medan magnet tersebut
digunakan untuk menarik suatu bagian agar bisa tertarik dan terhubung.
Dengan begitu tenaga yang ada pada sisi lain akan bisa di teruskan ketika
sudah terhubung. Contoh mudah penggunaan jenis kopling magnit pada kendaraan
bisa kita jumpai pada sistem AC mobil. Tepatanya pada komponen AC
mobil bernama kompressor.

2. Kopling Gesek (Friction Clutch)

Gambar 2.4 Kopling Gesek (Friction Clutch)

Kopling Gesek atau dalam bahasa otomtofinya disebut Friction Clutch


merupakan salah satu jenis kopling yang memanfaatkan gesekan untuk proses

6
pemindahan tenaganya. Dan kopling dengan tipe atau jenis ini merupakan
yang paling banyak digunakan.
Contoh penggunaannya dapat kita jumpai dengan begitu mudah, karena
kopling ini biasanya digunakan pada kendaraan ringan seperti halnya sepeda motor,
mobil sedan ataupun pada mobil jenis penumpang dan masih banyak lagi yang
lainnya.

3. Kopling Fluida (Fluid Coupling)

Gambar 2.5 Kopling Fluida (Fluid Coupling)

Selanjutnya ada yang namanya fluid coupling atau Kopling Fluida. Yang
dimana pada jenis atau tipe kopling ini proses pemindahan tenaganya akan
memanfaatkan aliran fluida.
Yang dimana fluida yang mengalir akibat tekanan atau putaran nantinya akan
digunakan untuk memberikan efek dan tenaga putar pada bagian lain komponen
kopling.

2.3.3 Jenis Kopling Berdasarkan Jumlah Plat


Selain kedua jenis kopling diatas, pada bidang otomotif ada juga kopling
yang dibedakan berdasarkan dari jumlah plat yang digunakan. Setidaknya ada dua
tipe yang masuk pada kopling jenis ini, yaitu :
READ  Radius Putar Mobil : Pengertian, Model, & Perbandingan

1. Kopling Plat Tunggal (Single Plate)

7
Gambar 2.6 Kopling Plat Tunggal (Single Plate)

Pertama adalah tipe kopling plat tunggal atau single plate. Dimana tipe ini
merupakan tipe kopling yang bagian atau komponennya hanya terdapat satu plat
kopling saja. Kelebihan dari tipe kopling ini akan lebih mudah dalam perawatannya.
Namun karena hanya memiliki satu plat kopling, maka perawatannya pun
perlu benar-benar diperhatikan. Dan pada umumnya tipe kopling ini biasanya dapat
kita temui pada mobil yang memiliki sistem transmisi manual.

2. Kopling Plat Banyak (Multiple Plate)

Gambar 2.7 Kopling Plat Banyak (Multiple Plate)

Seperti namanya, tipe kopling ini dibuat dengan membawa beberapa plat
kopling didalamnya. Penggunaan banyak plat tersebut dianggap akan lebih bisa
memaksimalkan penggunaan kopling pada sebuah kendaraan.
Untuk penggunannya, biasanya jenis kopling plat banyak atau multiple plate
ini digunakan pada sepeda motor ataupun pada jenis mobil dengan sistem transmisi
8
otomatis. Dan perlu di ketahui kopling dengan tipe ini juga termasuk pada
kopling jenis basah.

2.3.4 Jenis Kopling Berdasarkan Pengendalian


Jenis yang terakhir yaitu kopling yang dibagi berdasarkan bagaimana cara
kita mengendalikannya. Dimana pada jenis ini setidaknya ada tiga tipe yang
biasanya kita temukan, yaitu :
1. Kopling Sentrifugal

Gambar 2.8 Kopling Sentrifugal

Tipe kopling berdasarkan cara pengendaliannya yang pertama adalah kopling


sentrifugal. Kopling ini akan dapat menghubungkan poros penggerak ke poros yang
digerakan dengan mengandalkan gaya senftrifugal.
Dimana ketika putaran mesin semakin besar, maka akan semakin erat atau
kencang juga cengkraman kopling untuk mengikat dua bagian poros tersebut.
Sebaliknya ketika putara mesin melemah, maka cengkraman kopling pun akan ikut
melemah sehingga dapat terputus.

9
2. Kopling Mekanis

Gambar 2.9 Kopling Mekanis

Selanjutnya ada juga tipe kopling mekanis apabila dilihat dari bagaimana
cara pengendaliannya. Tipe kopling yang satu ini akan memanfaatkan gerak
mekanikan dorong dan juga tarik yang didapat dari pedal.
Untuk menghubungkan pedal dengan kopling tipe ini digunakanlah kabel
kopling yang terbuat dari kawat baja. Untuk contoh penggunannya banyak sekali
kita temuka pada kendaran roda dua ataupun roda empat.

3. Kopling Hidrolis

Gambar 2.10 Kopling Hidrolis

10
Dan tipe kopling yang terakhir apabila kita lihat dari bagaimana cara
pengendaliannya adalah kopling hidrolis. Yang dimana tidak seperti tipe diatas, pada
tipe ini kopling akan bisa bekerja dengan memanfaatkan cairan atau fluida.
Namun secara keseluruhan jenis kopling ini juga masih terbilang semi
mekanis karena fluida tersebut akan terdorong apabila pedal kopling di tekan.
Dimana ketika fluida tersebut mendapat tekanan maka akan disalurkan melalui pipa
untuk menekan lever agar kopling bisa bekerja.
Nah itu dia beberapa tipe dan jenis kopling yang umum bisa kita jumpai pada
kendaraan yang ada sekarang ini. Tentunya informasi diatas bisa kalian jadikan
sebagai referensi apabila kalian ingin mengetahui berbagai macam jenis kopling
yang ada didalam dunia otomotif.

2.4 Fungsi bagian – bagian Kopling

Gambar 2.11 Bagian-bagian Kopling

Fungsi komponen - komponen kopling yang terdapat pada gambar diatas


yaitu :
1. Flywheel berfungsi sebagai sumber putaran ( torsi ) yang didapatkan dari poros
engkol melalui naik turunnya piston yang terjadi pada ruang bakar dan bersama-
sama pressure plate menjepit clutch disk.

11
2. Clutch Disk berfungsi menerima torsi yang didapatkan dari putaran flywheel
yang selanjutnya diteruskan ke poros input transmisi yang menempel pada spline
clutch hub.
3. Pressure plate berfungsi mendorong clutch disk saat pedal kopling dilepas dan
sebaliknya, pressure plat akan tertarik ke belakang saat pedal kopling ditekan.
4. Diafragma Spring berfungsi menerima tekanan dari release bearing yang
mengakibakan pressure plat akan bergerak kedepan ataupun kebelakang.
5. Clutch Cover berfungsi sebagai dudukan ( rumah ) diafragma spring dan
pressure plate.
6. Release bearing berfungsi menekan diafragma spring yang diakibatkan oleh
tekanan release fork.
7. Release Fork berfungsi menekan release bearing akibat dari tekanan yang
diterima dari piston pada master silinder dan sebagai pemegang release bearing.

2.5 Perhitungan Kopling

Gambar 2.12 Perhitungan Kopling

12
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Kopling adalah alat yang digunakan untuk menghubungkan dua poros pada
kedua ujungnya dengan tujuan untuk mentransmisikan daya mekanis. Kopling
biasanya tidak mengizinkan pemisahan antara dua poros ketika beroperasi, namun
saat ini ada kopling yang memiliki torsi yang dibatasi sehingga dapat slip atau
terputus ketika batas torsi dilewati.
Kopling tetap adalah suatu elemen mesin yang berfungsi sebagai penerus
putaran dan daya dari poros penggerak ke poros yang digerakkan secara pasti (tanpa
terjadi slip), dimana sumbu kedua poros tersebut terletak pada satu garis lurus atau
dapat sedikit berbeda  sumbunya. Kopling tetap selalu dalam keadaan terpasang,
untuk memisahkannya harus dilakukan pembongkaran.
Kopling tidak tetap adalah kopling yang digunakan untuk menghubungkan
poros penggerak dan poros yang digerakkan dengan putaran yang sama saat
meneruskan daya. Kopling juga dapat melepaskan hubungan kedua poros tersebut
dalam keadaan  diam  maupun berputar  tanpa  harus menghentikan putaran dari
poros penggerak.

3.2 Saran
Makalah ini dibuat untuk menunjang kebutuhan ilmu mahasiswa yang dapat
dimanfaatkan sebagai panduan untuk mempelajari kopling, diharapkan mahasiswa
menggunakannya dengan baik dan bijak.

13
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 1996. New STEEP 1 Training Manual. Jakarta : PT. Toyota Astra Motor.

Anonim. 1996. New STEEP 2 Training Manual. Jakarta : PT. Toyota Astra Motor.

Anoim. 1999. Daihatsu Training Center. Jakarta : PT . Daihatsu Astra Motor.

Anonim. 1996. Pedoman Reparasi Chasis Dan Body Toyota : PT. Toyota Astra
Motor.

Anonim. 1994. Pedoman REPARASI Mitsubishi Pajero. Jakarta : PT. Krama Yudha
Tiga
Berlian Motors.

Daryanto. 2001. Teknik Servis Mobil. Jakarta : PT. Rineke cipta.

Daryanto. 1999. Teknik Pemeliharaan Mobil. Jakarta . PT. Bumi aksara

Daryanto. 2013. Teknik Merawat Auto Mobil


Lengkap. Bandung : CV Yrama Widya

Manual Book Toyota,Jakarta:PT Toyota Astra Motor.

http://dunia-otomotif-blogspot.com/2014/01/system-kopling-mobil.html

14

Anda mungkin juga menyukai