Nama Kelompok :
1). Arif Nurfauzi 181010300614
2). Daffa Fajar Rinjani 181010300627
3). Dwi Cahyo Setiawan 181010300603
4). Maria Nabila Harah 181010300576
5). Muhammad Bayu Hendrawan 181010300555
6). Mohammad Rizki Andrea 181010300596
Penulis
i
DAFTAR ISI
Kata pengantar .............................................................................................. i
Daftar isi......................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang.............................................................................. 1
1.2 Rumusan masalah........................................................................ 1
1.3 Tujuan ......................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Pengertian kopling ...................................................................... 2
2.2 Jenis kopling................................................................................ 2
2.3 Macam-macam kopling............................................................... 4
2.4 Fungsi bagian-bagian kopling...................................................... 11
2.5 Penghitungan Kopling ................................................................ 12
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Kata kopling berasal dari kata serapan coupling yang kata dasarnya adalah
couple, artinya pasangan. Namun pengertian kopling di Indonesia berbeda dengan
coupling di luar negeri. Kopling di negara kita lebih identik dengan clutch. Kopling
ada banyak macamnya, di makalah ini kita akan mengenal lebih jauh apa saja
macam dan manfaat juga cara kerja kopling yang selama ini masih minim dan asing
diketahui oleh banyak orang terutama mahasiswa tekhnik mesin, tidak sedikit dari
mereka yang tidak paham apa saja manfaat kopling bahkan hanya tahu penjelasan
awal dibanding makna sebenarnya.
1.3 Tujuan
Tujuan makalah ini dibuat adalah untuk menjadi tambahan pembelajaran
bagi mahasiswa teknik mesin lebih lanjut.
1
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Kopling
Kopling adalah alat yang digunakan untuk menghubungkan dua poros pada
kedua ujungnya dengan tujuan untuk mentransmisikan daya mekanis. Kopling
biasanya tidak mengizinkan pemisahan antara dua poros ketika beroperasi, namun
saat ini ada kopling yang memiliki torsi yang dibatasi sehingga dapat slip atau
terputus ketika batas torsi dilewati.
2. Kopling luwes
Kopling luwes ( fleksibel ) memungkinkan adanya sedikit
ketidaklurusan sumbu poros yang terdiri atas:
a. Kopling flens luwes
2
b. Kopling karet ban
c. Kopling karet bintang
d. Kopling gigi
e. Kopling rantai
3. Kopling universal
Kopling universal digunakan bila kedua poros akan membentuk sudut yang
cukup besar, terdiri dari:
a. Kopling universal hook
b. Kopling universal kecepatan tetap
Kopling universal digunakan bila poros penggerak dan poros yang
digerakkan membentuk sudut yang cukup besar.
4. Kopling Fluida
Penerusan daya dilakukan oleh fluida sehingga tidak ada hubungan antara
kedua poros. Kopling Fluida sangat cocok untuk mentransmisikan putaran tinggi
dan daya yang besar. Keuntungannya adalah getaran dari sisi penggerak dan
tumbukan dari sisi beban tidak saling diteruskan. Demikian pula pada waktu terjadi
pembebanan lebih , penggerak mula tidak akan terkena momen yang akan melebihi
batas kemampuan.
3
2. Kopling pelat terdiri dari:
a. menurut jumlah pelatnya
- kopling pelat tunggal
- kopling pelat banyak
b. menurut cara pelayanannya :
- koplig pelat cara manual
- kopling pelat cara hidrolik
- kopling pelat cara pneumatic
c. menurut pelumasannya :
- kopling pelat kering
- kopling pelat basah
Secara umum kopling pelat adalah kopling yang menggunakan satu pelat ata
u lebih yang dipasang diantara kedua poros serta membuat kontak dengan poros
tersebut, sehingga terjadi penerusan daya melalui gesekan antara sesamanya.
Konstruksi kopling ini cukup sederhana, dapat dihubungkan dan dilepaskan dalam
keadaan berputar karena itu kopling ini sangat banyak dipakai.
4
Sesuai dengan namanya, jenis kopling basah tentu saja untuk penggunaannya
wajib dan harus dibasai dengan menggunakan minyak pelumas atau oli. Untuk
metode pembasahannya, bisa di lakukan dengan cara direndam ataupun juga bisa
diberi cipratan minyak pelumas tersebut.
Untuk penggunannya, biasanya kopling dengan tipe atau jenis ini banyak
ditemuka pada kendaraan dengan sistem transmisi otomatis yang menggunakan tipe
planetray gear atau juga bisa kita temukan pada kendaraan sepeda motor.
Kemudian jika di lihat dari kondisi pelumasannya, ada juga jenis kopling
kering. Dimana sesuai dengan namanya, tentu saja kopling ini tidak boleh terkena
cairan atau bahkan minyak pelumas.
Jika terkena cairan atau minyak pelumas justru kopling tidak akan bekerja
karena akan selip. Contoh penggunaan kopling jenis ini biasanya dapat kita temui
pada beberapa kendaraan mobil dengan sistem transmisi manual.
5
1. Kopling Magnit (Magnetic Clutch)
Kopling ini merupakan salah satu tipe kopling yang akan bisa bekerja
dengan memanfaatkan medan magnet. Yang dimana medan magnet tersebut
digunakan untuk menarik suatu bagian agar bisa tertarik dan terhubung.
Dengan begitu tenaga yang ada pada sisi lain akan bisa di teruskan ketika
sudah terhubung. Contoh mudah penggunaan jenis kopling magnit pada kendaraan
bisa kita jumpai pada sistem AC mobil. Tepatanya pada komponen AC
mobil bernama kompressor.
6
pemindahan tenaganya. Dan kopling dengan tipe atau jenis ini merupakan
yang paling banyak digunakan.
Contoh penggunaannya dapat kita jumpai dengan begitu mudah, karena
kopling ini biasanya digunakan pada kendaraan ringan seperti halnya sepeda motor,
mobil sedan ataupun pada mobil jenis penumpang dan masih banyak lagi yang
lainnya.
Selanjutnya ada yang namanya fluid coupling atau Kopling Fluida. Yang
dimana pada jenis atau tipe kopling ini proses pemindahan tenaganya akan
memanfaatkan aliran fluida.
Yang dimana fluida yang mengalir akibat tekanan atau putaran nantinya akan
digunakan untuk memberikan efek dan tenaga putar pada bagian lain komponen
kopling.
7
Gambar 2.6 Kopling Plat Tunggal (Single Plate)
Pertama adalah tipe kopling plat tunggal atau single plate. Dimana tipe ini
merupakan tipe kopling yang bagian atau komponennya hanya terdapat satu plat
kopling saja. Kelebihan dari tipe kopling ini akan lebih mudah dalam perawatannya.
Namun karena hanya memiliki satu plat kopling, maka perawatannya pun
perlu benar-benar diperhatikan. Dan pada umumnya tipe kopling ini biasanya dapat
kita temui pada mobil yang memiliki sistem transmisi manual.
Seperti namanya, tipe kopling ini dibuat dengan membawa beberapa plat
kopling didalamnya. Penggunaan banyak plat tersebut dianggap akan lebih bisa
memaksimalkan penggunaan kopling pada sebuah kendaraan.
Untuk penggunannya, biasanya jenis kopling plat banyak atau multiple plate
ini digunakan pada sepeda motor ataupun pada jenis mobil dengan sistem transmisi
8
otomatis. Dan perlu di ketahui kopling dengan tipe ini juga termasuk pada
kopling jenis basah.
9
2. Kopling Mekanis
Selanjutnya ada juga tipe kopling mekanis apabila dilihat dari bagaimana
cara pengendaliannya. Tipe kopling yang satu ini akan memanfaatkan gerak
mekanikan dorong dan juga tarik yang didapat dari pedal.
Untuk menghubungkan pedal dengan kopling tipe ini digunakanlah kabel
kopling yang terbuat dari kawat baja. Untuk contoh penggunannya banyak sekali
kita temuka pada kendaran roda dua ataupun roda empat.
3. Kopling Hidrolis
10
Dan tipe kopling yang terakhir apabila kita lihat dari bagaimana cara
pengendaliannya adalah kopling hidrolis. Yang dimana tidak seperti tipe diatas, pada
tipe ini kopling akan bisa bekerja dengan memanfaatkan cairan atau fluida.
Namun secara keseluruhan jenis kopling ini juga masih terbilang semi
mekanis karena fluida tersebut akan terdorong apabila pedal kopling di tekan.
Dimana ketika fluida tersebut mendapat tekanan maka akan disalurkan melalui pipa
untuk menekan lever agar kopling bisa bekerja.
Nah itu dia beberapa tipe dan jenis kopling yang umum bisa kita jumpai pada
kendaraan yang ada sekarang ini. Tentunya informasi diatas bisa kalian jadikan
sebagai referensi apabila kalian ingin mengetahui berbagai macam jenis kopling
yang ada didalam dunia otomotif.
11
2. Clutch Disk berfungsi menerima torsi yang didapatkan dari putaran flywheel
yang selanjutnya diteruskan ke poros input transmisi yang menempel pada spline
clutch hub.
3. Pressure plate berfungsi mendorong clutch disk saat pedal kopling dilepas dan
sebaliknya, pressure plat akan tertarik ke belakang saat pedal kopling ditekan.
4. Diafragma Spring berfungsi menerima tekanan dari release bearing yang
mengakibakan pressure plat akan bergerak kedepan ataupun kebelakang.
5. Clutch Cover berfungsi sebagai dudukan ( rumah ) diafragma spring dan
pressure plate.
6. Release bearing berfungsi menekan diafragma spring yang diakibatkan oleh
tekanan release fork.
7. Release Fork berfungsi menekan release bearing akibat dari tekanan yang
diterima dari piston pada master silinder dan sebagai pemegang release bearing.
12
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Kopling adalah alat yang digunakan untuk menghubungkan dua poros pada
kedua ujungnya dengan tujuan untuk mentransmisikan daya mekanis. Kopling
biasanya tidak mengizinkan pemisahan antara dua poros ketika beroperasi, namun
saat ini ada kopling yang memiliki torsi yang dibatasi sehingga dapat slip atau
terputus ketika batas torsi dilewati.
Kopling tetap adalah suatu elemen mesin yang berfungsi sebagai penerus
putaran dan daya dari poros penggerak ke poros yang digerakkan secara pasti (tanpa
terjadi slip), dimana sumbu kedua poros tersebut terletak pada satu garis lurus atau
dapat sedikit berbeda sumbunya. Kopling tetap selalu dalam keadaan terpasang,
untuk memisahkannya harus dilakukan pembongkaran.
Kopling tidak tetap adalah kopling yang digunakan untuk menghubungkan
poros penggerak dan poros yang digerakkan dengan putaran yang sama saat
meneruskan daya. Kopling juga dapat melepaskan hubungan kedua poros tersebut
dalam keadaan diam maupun berputar tanpa harus menghentikan putaran dari
poros penggerak.
3.2 Saran
Makalah ini dibuat untuk menunjang kebutuhan ilmu mahasiswa yang dapat
dimanfaatkan sebagai panduan untuk mempelajari kopling, diharapkan mahasiswa
menggunakannya dengan baik dan bijak.
13
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 1996. New STEEP 1 Training Manual. Jakarta : PT. Toyota Astra Motor.
Anonim. 1996. New STEEP 2 Training Manual. Jakarta : PT. Toyota Astra Motor.
Anonim. 1996. Pedoman Reparasi Chasis Dan Body Toyota : PT. Toyota Astra
Motor.
Anonim. 1994. Pedoman REPARASI Mitsubishi Pajero. Jakarta : PT. Krama Yudha
Tiga
Berlian Motors.
http://dunia-otomotif-blogspot.com/2014/01/system-kopling-mobil.html
14