Anda di halaman 1dari 25

TEKNIK

PENDINGIN
Perancangan termal sistem pengkondisian udara

07
Modul ke:

Chandrasa Soekardi, Prof.Dr.Ir

1. Prinsip dasar perancangan


Fakultas
TEKNIK

Program Studi 2. Perancangan SPU sederhana


Teknik Mesin

Daftar Pustaka
Perancangan termal sistem pengkondisian Udara

Perancangan sebuah sistem pengkondisian udara pada dasarnya bertujuan


menentukan tingkat keadaan udara suplai ke dalam ruangan yang akan dikondisikan
udaranya agar dapat menyerap sejumlah tertentu energi panas dari dalam ruangan.
Dalam hal ini, seberapa besar temperatur aliran udara, kelembaban dan laju aliran
massa udara suplai yang diperlukan untuk mempertahankan kondisi udara nyaman
tertentu adalah parameter yang musti ditentukan besarnya, di samping besarnya
kapasitas mesin pendingin yang diperlukan terpasang pada sistem pengkondisian
udara. Besarnya parameter-parameter tersebut di atas bergantung kepada beberapa
faktor di antaranya : kondisi udara nyaman yang diinginkan di dalam ruangan, beban
termal yang bekerja di dalam ruangan, jumlah penghuni, serta kondisi temperatur dan
kelembaban udara luar ruangan.

Modul ini akan membahas bagaimana menerapkan prinsip-prinsip pendinginan dan


proses pencampuran udara untuk memperkirakan besaran parameter-parameter
tersebut di atas. Setelah memahami materi yang diberikan pada modul ini anda
diharapkan mampu menerapkan prinsip dasar perancangan sistem pengkondisian
udara ruangan sederhana.
Skema sistem pengkondisian udara sederhana

http://precision-ae.com/yahoo_site_admin/assets/images/duct-air-conditioning-1.30512257_std.jpg
Proses Pengkondisian udara Udara terkondisi
Didistribusikan ke ruangan
Melalui saluran udara (Ducting)

Udara diproses pendinginan dan


pemanasan di dalam Air Handling
Unit (AHU)

Udara hangat dari dalam ruangan


diproses kembali di dalam Air
Handling Unit (AHU)
http://precision-ae.com/yahoo_site_admin/assets/images/duct-air-conditioning-1.30512257_std.jpg
Sebahagian Udara hangat dari Udara hangat dari dalam ruangan
diproses kembali di dalam Air diproses kembali di dalam Air
Handling Unit (AHU) Handling Unit (AHU)

Udara luar ruangan


dialirkan masuk ke Air
Handling Unit (AHU)
Udara dingin terkondisi
Didistribusikan ke ruangan
Udara diproses pendinginan dan Melalui saluran udara (Ducting)
pemanasan di dalam Air Handling
Unit (AHU)
www.eclimatenotebook.com/images/mechanical_theloop.jpg
Daya Beban
Kalor yg Fan
musti Kalor
dilepas Wp Qin
Qo

www.eclimatenotebook.com/images/mechanical_theloop.jpg
Kalor berasal dari :

1. Panas matahari yang


menembus dinding ruangan
2. Beda temperatur luar-
dalam ruangan
3. Panas masuk lewat infiltrasi
4. Panas dari sumber internal
ruangan (alat2 listrik,
lampu, metabolisme, dsb)

Beban kalor
Masuk ke ruangan

Beban Kalor kemudian diserap oleh


aliran udara dingin yang bersirkulasi
di dalam ruangan, dan kemudian
diangkut ke luar
Tujuan sistem Pengkondisian udara
yg diperlukan untuk :
Menentukan seberapa besar : - Temperatur dan kelembaban
- Laju aliran massa udara udara yg diinginkan
- kapasitas mesin pendingin

Daya Beban
Fan Kalor
Kalor yg
musti Wp Qin
dilepas

Qo
sesuai dengan :
- Jumlah penghuni
- Beban termal ruangan
www.eclimatenotebook.com/images/mechanical_theloop.jpg
Kesetimbangan energi pada aliran udara di dalam ruangan

Aliran udara keluar dari


ruangan,

temperatur (T2) dan


kelembaban (KR2)

Aliran udara dingin Udara nyaman di dalam


masuk dari coil ruangan,
pendingin
temperatur (T2) dan
Temperatur T1 kelembaban (KR2)

Udara dingin yang bersirkulasi di


dalam ruangan,

Mengalami beban termal dan


SHF tertentu
T2 - T1 = 7 C s/d 8 C Temperatur aliran
udara keluar dari
ruangan
T2, h2
Temperatur aliran
udara dingin
masuk
T1, h1 Beban Termal masuk
ke ruangan

Beban termal total, Qtotal


Beban termal sensibel, Qs
Qtotal = m-ud ( h2 – h1 ) Beban termal laten, Qt

m-ud : laju aliran massa udara SHF = Qs / Qtotal


Perkiraan tk-1 udara masuk ruangan

Beban termal
misalnya SHF = 0,7

Tk (2)

Titik (1) adalah


perpotongan garis T1 Dengan T2
dengan garis SHF = 0,7 dan
Tk (1) kelembaban
udara di (2)
Kita
memiliki
Dengan T1 titik (2)
Kita memiliki garis
vertikal melewati
temperatur T1 T1 T2
Kesetimbangan energi pada “Mixing Zone”
Sebahagian Udara hangat dari
ruangan yang dikondisikan
Tk (3)

“Mixing Zone”

Aliran Udara atmosfir Aliran udara hasil pencampuran


dari luar bangunan yang kemudian diproses
Tk (0) pendinginan dan pemanasan
Tk (5)
www.eclimatenotebook.com/images/mechanical_theloop.jpg
Kesetimbangan massa dan energi Sebahagian Udara hangat dari
ruangan yang dikondisikan
Tk (3) : m3 h3

“Mixing Zone”

Aliran udara hasil pencampuran


Aliran Udara atmosfir
yang kemudian diproses
dari luar bangunan
pendinginan dan pemanasan
Tk (0) : mo ho Tk (5) : m5 h5

mo + m3 = m5 m5 = m1

mo ho + m3 h3 = m5 h5
www.eclimatenotebook.com/images/mechanical_theloop.jpg
Kesetimbangan energi pada “Coil Pendingin”

Aliran udara hasil


pencampuran yang kemudian Kalor yg
diproses pendinginan dan musti Aliran udara hasil proses
pemanasan dilepas pendinginan dan
Tk (5) : m5 h5 Qp pemanasan
Tk (1) : m1 h1
m5 = m 1

kapasitas mesin pendingin :


Qp = m5 ( h5 – h1 )
www.eclimatenotebook.com/images/mechanical_theloop.jpg
Contoh perancangan SPU-Ruangan sederhana
Ruang Kantor : 60 orang
Udara nyaman T2 = 23 oC, KR = 50%
a. Temperatur udara dingin suplai = ?
b. Laju aliran massa udara = ?

c. Kalor Beban
yg musti Kalor
dilepas
Qin
Qp = ?
Udara luar gedung
T0 = 32 oC, KR = 90% Qtotal = 60 000 Btu/h
Qs = 42 000 Btu/h
SHF = Qs / Qtotal = 0,7
www.eclimatenotebook.com/images/mechanical_theloop.jpg
Tingkat keadaan aliran udara saat meninggalkan ruangan (tk. 2)

Aliran udara keluar dari ruangan,

temperatur , T2 = 23 oC
Kelembaban, KR2 = 50%

h2 = 45,4 kJ/kg-udara kering


v2 = 0,85 m3/kg-udara kering

Qtotal = m-ud ( h2 – h1 )

m-ud : laju aliran massa udara 2

Qtotal = 60 000 Btu/h


Qs = 42 000 Btu/h
SHF = Qs / Qtotal = 0,7
T2
Laju aliran massa udara yang diperlukan, m-ud
Aliran udara keluar dari
Dipilih : ruangan,
T2 - T1 = 7 C
Aliran udara dingin masuk temperatur T2 = 23 oC
ke ruangan Kelembaban, KR2 = 50%

Temperatur T1 = 16 oC SHF = 0,7

h2 = 45,4 kJ/kg-udara kering


v2 = 0,85 m3/kg-udara kering

Qtotal = m-ud ( h2 – h1 )

m-ud : laju aliran massa udara 2


1

Qtotal = 60 000 Btu/h h1 = 34,9 kJ/kg-udara kering


Qs = 42 000 Btu/h v1 = 0,83 m3/kg-udara kering
SHF = Qs / Qtotal = 0,7
T1 T2
Laju aliran massa udara dingin yg diperlukan di dalam ruangan, m-ud

h2 = 45,4 kJ/kg-udara kering


v2 = 0,85 m3/kg-udara kering

h1 = 34,9 kJ/kg-udara kering


v1 = 0,83 m3/kg-udara kering
Beban Termal masuk
ke ruangan, Qtotal

Qtotal = 60 000 Btu/h


Qtotal = 17,6 kW
Dengan : Qv1 = m1 . ν1 Qtotal = m-ud ( h2 – h1 )
diperoleh: m-ud = 1,67 kg-ud kering/s

Qv1 = 1,41 m3/s m-ud = m1 = m5


Kesetimbangan energi pada “Mixing Zone”
Sebahagian Udara hangat dari
ruangan yang dikondisikan
Tk (3)

“Mixing Zone”

Aliran Udara atmosfir Aliran udara hasil pencampuran


dari luar bangunan yang kemudian diproses
Tk (0) pendinginan dan pemanasan
Tk (5)
www.eclimatenotebook.com/images/mechanical_theloop.jpg
Kesetimbangan energi pada “Mixing Zone” Sebahagian Udara hangat dari
ruangan yang dikondisikan
Tk (3) : m3 h3

“Mixing Zone”

Aliran udara hasil pencampuran yang


Aliran Udara atmosfir dari kemudian diproses pendinginan dan
luar bangunan pemanasan
Tk (0) : mo ho Tk (5) : m5 h5

Balans massa aliran udara :


m5 = m1
mo + m 3 = m 5
Balans energi aliran udara :
mo ho + m3 h3 = m5 h5
www.eclimatenotebook.com/images/mechanical_theloop.jpg
Tingkat keadaan udara luar bangunan tk (o)

“Mixing Zone”

tk (o)

Udara luar bangunan :


To = 32 oC dan KR = 90%
Asumsi :
h0 = 102,4 kJ/kg-udara kering 1 0rang dewasa butuh sekitar 40 m3/h udara segar
vo = 0,90 m3/kg-udara kering Penghuni = 60 orang, kebutuhan Qvo = 2400 m3/h

laju aliran massa udara segaryg diperlukan:

mo = 0,74 kg udara kering/s Dengan : Qvo = mo . νo


Maka diperoleh: mo = 0,74 kg udara kering/s
www.eclimatenotebook.com/images/mechanical_theloop.jpg
Kesetimbangan energi pada “Mixing Zone” Sebahagian Udara hangat dari ruangan :

h3 = h2 = 45,4 kJ/kg-ud kering

Udara luar bangunan :


Aliran udara hasil pencampuran yang
h0 = 102,4 kJ/kg-udara kering kemudian diproses pendinginan dan
mo = 0,74 kg-udara kering/s pemanasan :
m5 = m1 = 1,67 kg-ud kering/s

Balans massa aliran udara :


mo + m 3 = m 5 m3 = ….kg-ud kering/s

Balans energi aliran udara :


mo ho + m3 h3 = m5 h5 h5 = …..kJ/kg-ud kering
www.eclimatenotebook.com/images/mechanical_theloop.jpg
Kesetimbangan energi pada “Coil Pendingin”

Aliran udara hasil pencampuran Kalor yg


yang kemudian diproses
musti Aliran udara hasil proses
pendinginan dan pemanasan
dilepas pendinginan dan pemanasan
h5 = …. kJ/kg-ud kering Qp h1 = 34,9 kJ/kg-ud kering

m5 = m1 = 1,67 kg-udkering/s

kapasitas mesin pendingin :


Qp = m5 ( h5 – h1 ) = …… kW = …… pK
www.eclimatenotebook.com/images/mechanical_theloop.jpg
Daftar Pustaka

1. Stoecker, W.F., Jones, J.W., Refrigeration and Air Conditioning, New York,
McGraw-Hill, 1982
2. McQuiston,F.C., Parker, J.D., Heating Ventilating and Air Conditioning, New
York, John Wiley, 1994
3. Cengel, Yunus A. & Boles, Michael A., Thermodynamics: An Engineering
Approach, New York, McGraw-Hill, 2007
4. http://www.eecs.berkeley.edu/~jortiz/gridos/site/images/hvac.png
5. https://engfac.cooper.edu/pages/melody/uploads/i/AHUschemwithrecirc_72
8x431.jpg
6. http://www.acr-news.com/news/images/633_1.jpg
7. http://www.nzifst.org.nz/unitoperations/unopsassets/fig7-3.gif
8. http://mtnugraha.files.wordpress.com/2009/07/7-diagram-
psikometrik.jpg?w=810
9. enpub.fulton.asu.edu/ece340/pdf/steam_tables.PDF
Terima Kasih
Chandrasa Soekardi, Prof.Dr.Ir

Anda mungkin juga menyukai