Hendra Darmawan
Penulis, Program Studi Teknik Elektro, FT UMRAH, hendradarmawan11@gmail.co m
Ibnu Kahfi Bachtiar ST, M.Sc
Dosen Pembimbing, Program Stui Teknik Elektro, FT UMRAH, kahfi@umrah.ac.id
ABSTRAK
Tujuan dari penulisan Tugas Akhir ini adalah membuat turbin angin t ipe Savonius L sumbu
vertikal sebagai pembangkit terbarukan, dimana energi angin belu m dimanfaat kan dengan baik.
Rata-rata kecepatan angin di daerah kota Tanjungpinang perharinya sekitar 4 m/s sampai 6 m/s
serta kecepatan maksimu m sebesar 10,13 m/s. Maka turbin angin tipe Savonius L adalah salah satu
tipe turbin angin yang membutuhkan kecepatan angin yang rendah untuk beroperasi. Tempat
penelitian dilaku kan di dua lo kasi antara lain di Do mpak dan di Senggarang Kota Tanjungpinang
Kepulauan Riau. Metode yang digunakan adalah menggunakan metode pengukuran kecepatan
angin serta RPM (Rotasi per Menit) yang di hasilkan o leh turbin, kemud ian menambahan motor
AC serta pembebanan agar diketahui berapa daya (watt) yang dihasilkan oleh turbin, dari hasil
pengujian maka dapat disimpulkan turbin mampu menyalakan beban sebesar 3 watt
Kata kunci : Pembangkit terbarukan, Turbin angin, Savonius L, RPM (Rotasi per Menit)
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Tanjungpinang.
Pengembangan
sistem
angin,
kecil yang
30%
berpenduduk.
sebesar
belu m bernama
Adapun
252.601
luas
wilayahnya
angin
belu m
daratan
pantai
memiliki
sekitar
energi
95%
serta
km,
dan
dimana
garis
maksimu m
sebesar
10,13m/s
(BMKG
Savonius
Pembangkit
terhadap
Karakteristik
Daya
Listrik
Tenaga
Bayu,
sangat
memiliki
praktis
dan
sederhana,
tidak
ju mlah
blade
yang
banyak,
Turbin
Modifikasi
semakin
juga
mempengaruhi
nilai
RPM
yang
Angin
Po ros
Rotor
berkurang,
B. Tujuan Penelitian
Savonius
besar, ini
besar sehingga
Vert ikal
L
menyebabkan
kecepatan
besar
dengan
untuk
gaya
putar turbin
jari-jari
turbin
sumbu vertikal.
sebagai
sumber
angin
agar
mudah
anemometer.
Sudut pada turbin angin merupakan
salah
satu
komponen
utama
yang
A. Penelitian Terdahulu
berputar
sangat
tidak
praktis
dan
sederhana,
dengan
baik
pula,
dalam
B. Landasan Teori
Terdapat
beberapa
teori
yang
daya turbin.
menyelesaikan penelitian.
1. Turbin Angin
m/s.
tersedia
secara
yang berputar
ko mersial d ibandingkan
dibawah
kekurangan
ini
merupakan
dari
Keleb ihan
turb in
turbin
keleb ihan
angin
angin
dan
sumbu
sumbu
Kekurangannya,
yaitu
turbin
jenis
ini
sehingga
berputar
pada
dinamo
atau
tidak
kecepatan
dapat
angin
berisik,
rendah,
dan
kerja
turb in
tidak
Lihat gambar 2 :
rendah
sehingga
apabila
tidak
merancang
blade
yang
bisa
2. Menghitung
efisiensi
rotor
pada
turbin angin
a. Vertical axis wind turbine (VAWT)
Efisiensi pada
daya
rotor dapat
Efisiensi: wt =
(1)
Pt : Power Turbine
Pw : Power Wind
P(w) = (vA) (v 2 ) = Av 3
(2)
adalah
daya
yang
Pt =
Rotor, H-rotor
(Sumber:www.sihana.staff.ugm.ac.id)
(3)
3. Airfoil
aliran
adalah
dibelakang
Airfoil
yang
penampangnya
massa
udara,
turbin
kecepatan
haruslah
angin
mengalami
luas
penampang
haruslah
lebih
yang
besar,
dilewat i
sesuai
angin
dengan
kecepatan
angin
didepan
rotor,
v
dan v 2 = kecepatan angin dibelakang rotor,
maka daya mekan ik turbin d iperoleh dari
selisih energi kinetik angin sebelum dan
setelah melewati turbin (lihat Gambar 4).
Gambar 3. Airfoil
(Sumber: Manwell,1980)
penampang rotor
yang
sama
jauhnya
angin adalah :
terhadap
= (A 1 v 1 3 A 2 v 2 3 )
(4)
Airfoil.
A 1v1 = A2v2
(5)
Sehingga,
PT= A 1 v 1 3 (v 12 v 2 2 )
(6)
PT = m (v 1 2 v 2 2 )
) (v 1 2 v 2 2 )
= (
(7)
= = vA (v 1 + v 2 ) (v 1 2 v 2 2 ) (12)
m: massa udara
v : kecepatan udara
harus
bernilai
nol
tetapi
Cp =
pada
(13)
Pt : Daya turbin
Pw : Daya angin
A: Luas penampang
turbin.
keluaran
(8)
dihitung
mempertimbangkan
digunakan, daya
m: massa udara
dengan
jenis
tanpa
turbin
yang
v: kecepatan udara
(9)
m (v 1 2 v 2 2 )= m (v 1 v 2 ) v
Tip
Speed
Ratio
(TSR)
adalah
m (v 1 + v 2 )(v 1 v 2 ) = m (v 1 v 2 ) v
m (v 1 + v 2 )(v 1 v 2 )
m (v 1 v 2 )
v = (v 1 + v 2 )
Kecepatan
(10)
aliran
pada
).
turbin
R : sudut turbin
v w : Kecepatan angin
m = vA = (v 1 + v 2 )
(14)
(11)
menggunakan persamaan:
Daya mekanik turbin menjadi:
=
PT = m (v 1 + v 2 )
(15)
B. Jenis Penelitian
Jenis
adalah
(16)
penelitian
dengan
yang
dilaku kan
menggunakan
metode
Ratio (TSR).
yang
digunakan
dalam
3. Bearing
4. Baut
5. Kabel ties
6. Anemometer
dengan
menggunakan
7. Tacometer
metode
8. Penggaris
9. Dinamo
10. Rantai
12. Besi
perangkaian
awal
alat
adalah
yaitu
seperti gambar
dibawah ini :
terhadap
lokasi
angin
yang
melaku kan
Pemilihan
sudut
yang
sesuai
turbin,
sehingga
penulis
Sebagai
pemutar
rotor,
penulis
pada
linear
bearing
selama
tepat, dikarenakan
tetap stabil.
memiliki
Gambar
menjelaskan
bahwa
mempermudah
bearing.
Siku
besi
digunakan
untuk
proses
pengerjaan
2. Observasi
Melakukan
pengamatan
alat
langsung
menunjukkan
angin,
penulis
menggunakan
kecepatan
angin
tertentu,
bekas
lebih optimal.
dirancang. Sehingga
diperbaiki
agar
turbin
mendekati
angin
bisa
hasil
yang
diinginkan.
Proses
pengujian
alat
dilaku kan
adalah :
1. Kecepatan angin.
lampu.
pengumpulan
proses
dibutuhkan
data
yang
pengujian
lokasi
turbin
yang
angin,
mempunyai
yang
berikut :
1. Studi literatur
mendukung
penelit ian
baik
menjadi
leb ih
optimal.
didapat
turbin angin.
saran
A. Pengujian Alat
Pengujian
Kota
Tanjungpinang.
kota
gambar 11:
daerah
Do mpak
Tanjungpinang
Kantor
Walikota
tepatnya
kota
disekitar
Tanjungpinang.
(m/s)
(RPM)
1,7
18,7
1,9
25,5
2,1
27,2
3,1
41,9
dimana
mulai
m/s sampai
kondisi
angin
sudah
berikut :
10
6 m/s dari
BMKG kota
Kecepatan angin
(m/s)
(RPM)
1,7
18,7
1,9
25,5
2,1
27,2
3,1
41,9
3,5
47,9
4,0
55,7
4,2
57,9
4,7
60,5
5,5
74,4
mengaktifkan beban
RPM
Hasil
80
70
Cut In Speed
pengukuran
pada
gambar
60
50
40
30
20
baik.
10
0
1,7 1,9 2,1 3,1 3,5
11
tergantung
kondisi
angin,
hal
ini
dihasilkan
o leh
angin,
hal
B. Saran
ini
harapan,
hanya
saja
masih
perlu
A. Kesimpulan
Setelah
penelitian
semua
dilaku kan,
percobaan
maka
atau
d iambil
disimpulkan bahwa:
vertikal
berhasil
dirancang
dengan
lebih optimal.
karena
12
semakin
ringan
material
yang
DAFTAR PUSTAKA
www.sihana.staff.ugm.ac.id
17
Agustus 2015
Dewi,
Lustia
Marizka.
Analisis
Untuk
Optimasi
2010.
Kinerja
Turbin.
dan
Penerangan
Windside untuk
Application
Eldrige. German
for
Stand-Alone
(charging
Applications
batteries).
Ch inhoyi,
Technology
Eksperimental
S83n.
of
of
Skripsi.
Engineering
Depart ment
Physics,
Faculty
Sudut
Turbin
Ju mlah
Angin
13
Sudu