Anda di halaman 1dari 4

KONSEP DESAIN / PROTOTIPE PRODUK

Tujuan Pembelajaran
Setelah mempelajari modul ini, peserta didik diharapkan dapat :
- Memahami dan menganalisis konsep desain/ prototipe dan kemasan produk
barang/ jasa
- Memahami dan menganalisa proses kerja pembuatan prototipe produk barang/
jasa
- Memahami dan menganalisa lembar kerja/ gambar kerja untuk pembuatan
prototipe produk barang/ jasa
- Memahami dan menganalisis lembar kerja/ gambar kerja untuk pembuatan
prototipe produk barang/ jasa
- Memahami dan membuat desain/ prototipe dan kemasan produk barang/ jasa
- Memahami dan membuat alur dan proses kerja pembuatan prototipe produk
barang/ jasa
- Memehami dan membuat lembar kerja/ gambar kerja untuk pembuatan prototipe
produk barang/ jasa

Produk merupakan hasil kreativitas budi daya manusia yang diwujudkan untuk
memenuhi kebutuhan manusia, yang memerlukan perencanaan, perancangan, maupun
pengembangan produk, yaitu mulai dari tahap menggali ide atau gagasan, dilanjutkan
dengan tahapan pengembangan, konsep perancangan, sistem dan detail, pembuatan
prototipe dan proses produksi, evaluasi, dan berakhir dengan tahap pendistribusian.

Desain produk adalah suatu proses untuk menciptakan desain produk terbaru
yang nantinya akan dijual perusahaan kepada para konsumennya. Konsep untuk
menciptakan desain sangat luas bahkan pengembangan ide yang mengarah
pada produk sangat penting dilakukan. Misalnya, dari segi pendekatan
sistematisnya, seorang desainer produk akan mengonsep serta mengevaluasi
berbagai macam ide serta mengubahnya menjadi sebuah penemuan yang lebih
nyata. Di sini peran seorang produk desainer adalah untuk menggabungkan
seni, ragam ilmu pengetahuan desain grafis dan teknologi guna menciptakan
produk baru yang nantinya bermanfaat untuk orang lain.

Unsur-unsur desain produk


Untuk menilai suatu hasil akhir dari produk sebagai kategori nilai desain yang
baik biasanya ada tiga unsur yang mendasari, yaitu fungsional dan estetika
sering disebut fit form function, sedangkan unsur ekonomi lebih dipengaruhi oleh
harga dan kemampuan daya beli masyarakat. Desain produk yang baik berarti
mempunyai kualitas fungsi yang baik, tergantung pada sasaran dan filosofi
mendesain pada umumnya, bahwa sasaran berbeda menurut kebutuhan dan
kepentingannya, serta upaya produk berorientasi pada hasil yang dicapai,
dilaksanakan, dan dikerjakan seoptimal mungkin.
Ergonomi merupakan salah satu dari persyaratan untuk mencapai desain yang
qualified, certified, dan customer need. Ilmu ini akan menjadi suatu keterkaitan
yang simultan dan menciptakan sinergi dalam pemunculan gagasan, proses
desain, dan desain final.
Adapun tahapan-tahapan pembuatan desain produk, sebagai berikut :
a. Tahap I, yaitu situasional (mengidentifikasi dan membatasi masalah).
b. Tahap II, yaitu ringkasan rencana (merupakan spesifikasi dan pernyataan
yang diperlukan).
c. Tahap III, meneliti dan menyelidiki (menganalisis, koleksi data dan riset).
d. Tahap IV, yaitu pemecahan-pemecahan (eksplorasi bentuk/ pengembangan
bentuk).
e. Tahap V, yaitu pemecahan terbaik (pemilihan sket/ desain terbaik).
f. Tahap VI, yaitu model (mockup, prototipe, simulasi).
g. Tahap VII, yaitu gambar kerja.
h. Tahap VIII, yaitu visualisasi produk (produksi/ pembuatan produk).
i. Tahap IX, yaitu test dan evaluasi (penafsiran dan pengetesan hasil).
2. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam pengembangan sistem desain
produk

Untuk mengembangkan sistem desain produk dan struktur organisasi yang


efektif, terdapat beberapa hal yang harus diperhatikan, antara lain sebagai
berikut.
a. Desain yang tangguh (robust design), adalah sebuah desain yang dapat
diproduksi sesuai dengan permintaan walaupun pada kondisi yang tidak
memadai pada proses produksi.
b. Desain modular (modular design), adalah bagian atau komponen sebuah
produk dibagi menjadi komponen yang dengan mudah dapat ditukar atau
digantikan.
c. Computer Aided Design (CAD), adalah penggunaan sebuah komputer secara
interaktif untuk mengembangkan dan mendokumentasikan sebuah produk.
d. Computer Aided Manufacturing (CAM), adalah penggunaan teknologi
informasi untuk mengendalikan mesin.
e. Teknologi realitas virtual (virtual reality technology), adalah bentuk
komunikasi secara tampilan di mana gambar menggantikan kenyataan dan
biasanya pengguna dapat menanggapi secara interaktif.
f. Analisis nilai (value analysis), merupakan kajian dari produk sukses yang
dilakukan selama proses produksi.
g. Desain yang ramah lingkungan (environmentally friendly design), merupakan
perancangan produk yang telah memasukkan unsur kepekaan terhadap
permasalahan lingkungan yang sangat luas pada proses produksi.

Perancangan desain produk


Perancangan adalah suatu proses yang bertujuan untuk menganalisis, menilai,
memperbaiki dan menyusun suatu sistem, baik fisik maupun non fisik yang
optimum untuk waktu yang akan datang dengan memanfaatkan informasi yang
ada.
a. Karakteristik perancangan dan perancangnya
Dalam membuat suatu rancangan produk atau alat, perlu mengetahui
karakteristik perancangan dan perancangnya. Karakteristik perancangan
berkaitan dengan produk yang akan dirancang. Adapun yang termasuk
karakteristik perancangan, sebagai berikut.
1) Berorientasi pada tujuan
Rancangan harus disesuaikan dengan tujuan dari produk yang akan
dibuat tersebut.
2) Variform
Variform merupakan suatu anggapan bahwa terdapat sekumpulan solusi
yang mungkin tidak terbatas, tetapi harus dapat memilih salah satu ide
yang akan diambil.
3) Pembatas
Dimana pembatas ini membatasi jumlah solusi pemecahan, antara lain :
a) Hukum alam, antara lain ilmu fisika, ilmu kimia, dan seterusnya.
b) Ekonomis, antara lain pembiayaan atau ongkos dalam menetralisir
rancangan yang telah dibuat.
c) Pertimbangan manusia, yaitu berkaitan dengan sifat, keterbatasan,
dan kemampuan manusia dalam merancang dan memakainya.
d) Faktor legalisasi, yaitu hal yang berkaitan dengan aturan perundang-
undangan mulai dari model, bentuk, sampai dengan hak cipta.
e) Fasilitas produksi, antara lain sarana dan prasarana yang dibutuhkan
untuk menciptakan rancangan yang telah dibuat.
f) Evolutif, yaitu berkaitan dengan berkembang terus/ mampu mengikuti
perkembangan zaman.
g) Perbandingan nilai, yaitu dengan membandingkan dengan tatanan
nilai yang telah ada.

Sedangkan karakteristik perancang merupakan karakteristik yang harus


dipunyai oleh seorang perancang, antara lain :
1) Mempunyai kemampuan untuk mengidentifikasi masalah.
2) Memiliki imajinasi untuk meramalkan masalah yang mungkin akan timbul.
3) Berdaya cipta
4) Mempunyai kemampuan untuk menyederhanakan persoalan.
5) Mempunyai keahlian dalam bidang rancangan yang dibuat.
6) Dapat mengambil keputusan terbaik berdasarkan analisis dan prosedur
yang benar.
7) Mempunyai sifat yang terbuka terhadap kritik dan saran dari orang lain.

b. Hal-hal yang harus diperhatikan dalam membuat rancangan produk


Hasil rancangan yang dibuat harus dapat memberikan kemudahan dan
kenyamanan bagi pemakainya. Oleh karena itu, rancangan yang akan dibuat
harus memperhatikan faktor manusia sebagai pemakainya. Faktor manusia
ini di antaranya dipelajari dalam ergonomi (antropometri, biomekanik,
fisiologi, dan lain-lain).
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam membuat suatu rancangan
selain faktor manusia, antara lain :
1) Analisis teknik
Analisis teknik banyak berhubungan dengan ketahanan, kekuatan,
kekerasan, dan seterusnya.
2) Analisis ekonomi
Analisis ekonomi berhubungan dengan perbandingan biaya yang harus
dikeluarkan dan manfaat yang akan diperoleh.
3) Analisis legalisasi
Analisis legalisasi berhubungan dengan segi hukum dan tatanan hukum
yang berlaku dan dari hak cipta.
4) Analisis pemasaran
Analisis pemasaran berhubungan dengan jalur distribusi produk/ hasil
rancangan sehingga dapat sampai kepada konsumen.
5) Analisis nilai
Analisis nilai pertama kali didefinisikan oleh L.D. Miles dari General Electric (AS,
1940) adalah suatu prosedur untuk mengidentifikasikan ongkos-ongkos yang tidak
perlu.

Desain jasa
Jasa merupakan sesuatu yang diproduksi dan dikonsumsi secara bersamaan.
Jadi jasa tidak pernah ada, hanya hasilnya dapat dilihat setelah terjadi. Bila kita
potong rambut, jasa dikonsumsi ketika diproduksi, tetapi pengaruh atau hasil dari
jasa tampak dan akan berakhir beberapa waktu. Salah satu alasan produktivitas
jasa susah diperbaiki adalah karena desain produk jasa memasukkan unsur
interaksi konsumen.

Teknik-teknik yang digunakan pada produk jasa


Situasi dan kondisi yang ada selamanya tidak selalu sama, demikian pula yang
terjadi dalam dunia bisnis. Sehingga konsep manajemen operasional juga harus
beradaptasi dengan berbagai perubahan yang terjadi pada dunia bisnis yang
menghasilkan barang dan jasa. Untuk produk jasa seperti bengkel, perbankan,
keuangan, asuransi, transportasi, komunikasi, kesehatan, dan berbagai jasa
lainnya pada tahap perancangan mempunyai tantangan tersendiri karena
karakteristiknya unik. Ada berbagai teknik yang dapat diterapkan pada produk jasa
untuk mengefisienkan biaya dan meningkatkan produk di antaranya, sebagai
berikut :
1) Penyelarasan selera (customization) yang ditunda sedapat mungkin.
2) Modularisasi dengan menyediakan paket-paket.
3) Automatisasi atau mengurangi interaksi konsumen dengan menggunakan
mesin untuk menggantikan tenaga manusia.
4) Moment of truth adalah saat penting antara penyedia jasa dan konsumen
yang berkesan meningkatkan atau menurunkan harapan konsumen.

LATIHAN
Jawablah pertanyaan-pertanyaan di bawah ini dengan benar !
1. Apakah yang dimaksud desain produk ?
2. Sebutkan karakteristik yang harus dimiliki oleh perancang produk !
3. Sebutkan teknik yang dapat diterapkan pada produk jasa untuk mengefisienkan
biaya dan meningkatkan produk!

Anda mungkin juga menyukai