Vibrasi Mesin
Saptian Alfudi Rahman April 04, 2017 Add Comment Engineering, Vibrasi
Secara umum, tujuan pengukuran vibrasi dilakukan untuk mengetahui kondisi mesin.
Sebagaimana dokter melakukan cek kondisi tubuh untuk mengetahui seorang pasien sedang dalam
kondisi sehat, sakit, ataukah sakit yang parah. Kondisi/ kesehatan mesin dapat kita amati dari
berbagai peristiwa fisis yang muncul seperti kondisi getaran, temperatur, kondisi oli, dsb. Kondisi
tersebut sangat perlu diketahui untuk memastikan bahwa mesin tetap bisa beroperasi, jangan
sampai ketika beroperasi secara tiba-tiba mesin rusak sehingga proses produksi tidak bisa berjalan
sebagaimana mestinya. Kerusakan yang secara tiba-tiba akan sangat merugikan karena biaya yang
dikeluarkan akan menjadi cukup besar dan sebaliknya jangan sampai kita memperbaiki mesin yang
sedang dalam kondisi baik dimana hal tersebut juga akan membuang-buang biaya untuk perawatan
yang sia-sia.
Kerusakan tidak hanya terjadi akibat faktor operasi saja, melainkan bisa juga terjadi akibat proses
instalasi mesin yang tidak sempurna. Instalasi struktur penempatan pompa juga berpengaruh,
semisal kita melakukan penyambungan shaft antara rotor mesin dengan pompa jika tidak sesumbu
maka akan terjadi misalignment. Akibatnya terjadi kerusakan pada coupling, rotor, shaft, bearing,
bahkan mesin itu sendiri. Oleh karena itu, setiap selesai melakukan suatu instalasi kita perlu
melakukan pengamatan vibrasi untuk memastikan bahwa mesin yang kita pasang sudah sesuai.
Mudah diprediksi: Studi menunjukkan bahwa analisis vibrasi dapat mendeteksi kerusakan lebih
awal, sehingga staf maintenance dapat membuat jadwal perawatan dan menyiapkan spare part
yang dibutuhkan
Aman: Dengan melakukan pengecekan vibrasi secara rutin informasi tentang kondisi mesin
memungkinkan operator untuk mengganti part yang rusak sebelum kondisi yang lebih berbahaya
terjadi.
Pendapatan Meningkat: Mesin yang terawat memiliki lebih sedikit kesempatan gagal yang tak
terduga dan serius, Sehingga produksi dapat terus berjalan tanpa adanya gangguan akibat
kerusakan mesin. Ketika kondisi mesinr terus dipantau, pemeliharaan dapat dijadwalkan sesuai
kebutuhan, bukan hanya dengan akumulasi jam operasi.
Andal: Monitoring vibrasi mesin dapat meninggikan nilai keandalan suatu mesin, sehingga
peluang gagal lebih kecil.
Hemat Biaya: Monitoring vibrasi dapat menghindarkan kerusakan parah pada mesin yang
mengakibatkan kerusakan menjalar ke komponen lain sehingga biaya perwatan bertambah.
Bandingkan jika kita mengetahui lebih awal part mana yang rusak, maka kerusakan yang lebih
besar dapat diatasi sehingga dampaknya biaya perbaikan menjadi lebih ringan. Suatu studi
menunjukkan bahwa dengan analisis vibrasi, perusahaan dapat menghemat biaya hingga 20:1.
Manajemen Lebih Baik: Dengan mengetahui kondisi mesin maka, jadwal, penganggaran, dan
produktivitas suatu proses dapat diestimasi oleh manajemen.