Anda di halaman 1dari 5

Transmisi V-belt

V-belt adalah salah satu transmisi penghubung yang terbuat dari karet dan
mempunyai penampang berbentuk trapesium. Dalam penggunaannya V-belt
dibelitkan mengelilingi alur puli yang berbentuk V pula. Bagian sabuk yang membelit
pada puli akan mengalami lengkungan sehingga lebar bagian dalamnya akan
bertambah besar.
V-belt memiliki beberapa keunggulan sebagai berikut :
• Dapat menghasilkan transmisi daya yang besar pada tegangan yang relatif
rendah jika dibandingkan dengan transmisi roda gigi dan rantai
• V-belt bekerja lebih halus dan tak bersuara.
• Dapat digunakan untuk mentransmisikan daya yang jaraknya
relatif jauh
• Memiliki faktor slip yang kecil
• Mampu digunakan untuk putaran tinggi
• Dari segi harga V-belt relatif lebih murah dibanding dengan elemen

V-belt terdiri dari beberapa tipe yang digunakan sesuai dengan kebutuhan.
Tipe yang tesedia A,B,C,D dan E bisa di lihat pada Gambar A. Berikut ini adalah
tipe V-belt berdasarkan bentuk dan kegunaaannya:
• Tipe standar yang ditandai huruf A, B, C, D, & E
• Tipe sempit yang ditandai simbol 3V, 5V, & 8V
• Tipe beban ringan yang ditandai dengan 3L, 4L, & 5L

Gambar A. Konstruksi dan ukuran penampang V-belt


Dalam perhitungan sabuk yang harus dihitung antara lain: sudut kontak V-belt (θ),
panjang V-belt (L), luas penampang V-belt sesuai dengan tipe yang akan digunakan
(A), kecepatan linier V-belt (v), gaya sentrifugal (Tc), gaya maksimum V-belt
(Tmax), gaya sisi kencang V-belt (T1), gaya sisi kendor V-belt (T2). Gambar B
merupakan tegangan yang terjadi pada V-belt dan puli, dan gambar tersebut mewakili
penjelasan rumus perhitungannya.

Gambar B. Tegangan pada V-belt dan pulley

a. Sudut kontak untuk V-belt terbuka dapat dihitung dengan rumus :

Keterangan:
r1 = Jari-jari pulley besar (mm)
r2 = Jari-jari pulley kecil (mm)
x = Jarak antar poros (mm)
θ = Sudut kontak V-belt dan puli
b. Menentukan Panjang V-belt

Keterangan:
L = Panjang V-belt (mm)
x = Jarak sumbu poros (mm)
r1 = Jari-jari poros kecil (mm)
r2 = Jari-jari poros besar (mm)

c. Kecepatan linier V-belt dapat ditentukan oleh rumus

Keterangan:
v = Kecepatan V-belt (m/s)
Dp = Diameter puli penggerak (mm)
N = Putaran puli penggerak (rpm)

d. Gaya sentrifugal (Tc) dapat ditentukan menggunakan rumus

Keterangan:
Tc = Gaya sentrifugal (N)
m = Massa (kg)
v = Kecepatan linier v-belt (m/s2)
e. Gaya maksimum v-belt (Tmax)
Untuk gaya maksimum sabuk σ = 1,7 karena untuk menghitung gaya
masksimum, maka menggunakan nilai tertinggi dari kekuatan tarik sabuk.

Keterangan :
Tmax = Gaya maksimum V-belt (N)
σ = Kekuatan tarik V-belt (N/mm2 )
A = Luas penampang V-belt (mm2 )

f. Gaya tarik sisi kencang pada V-belt (T1) dapat ditentukan dengan rumus:

Keterangan:
T1 = Gaya sisi kencang V-belt (N)
Tmax = Gaya maksimum V-belt (N)
Tc = Gaya sentrifugal V-belt (N)

g. Gaya tarik sisi kendor pada sabuk (T2) dapat ditentukan dengan rumus:

Keterangan:
T1 = Tarikan sisi kencang (N)
T2 = Tarikan sisi kendor (N)
µ = Koefisien gesek untuk puli dengan V-belt
θ = Sudut kontak (rad)
β = Sudut alur puli (…º)

Sudut alur puli (β) dapat diketahui dengan melihat pada Tabel A yang
menunjukkan spesifikasi dan dimensi v-belt.
Tabel A. Dimensi spesifikasi V-belt.
Type Power Minimum pitch Top width Thickness Weight per
of belt ranges in diameter of (b), mm (t), mm metre length
kW pulley (D), mm in newton
A 0.7 – 3.5 75 13 8 1.06
B 2 – 15 125 17 1 1.89
C 7.5 - 75 200 22 14 3.43
D 20 – 150 355 32 19 5.96
E 30 - 350 500 38 23 -

Type of w d a c f e No. of Grooves


belt sheave angle (2β)
grooves in degrees
(n)
A 11 12 3.3 8.7 10 15 6 32, 34, 38
B 14 15 4.2 10.8 12.5 19 9 32, 34, 38
C 19 20 5.7 14.3 17 25.5 14 34, 36, 38
D 27 28 8.1 19.9 24 37 14 34, 36, 38
E 32 33 9.6 23.4 29 44.5 20
*Dimensi dalam satuan mm

Anda mungkin juga menyukai