Diajukan Oleh :
Nama : Boby Wahyu Ichsan
NIM : 1801012011
Program Studi : D3 Teknik Mesin
HEATER ”
Disusun oleh:
Laporan Praktik Kerja Lapangan ini telah diperiksa dan disetujui oleh:
Dosen Pembimbing Ka. Prodi Teknik Mesin
Ketua Jurusan
ii
LEMBAR PENGESAHAN INDUSTRI
LAPORAN PRAKTIK KERJA LAPANGAN
DI PT PLN (PERSERO) UPK OMBILIN
“PEMELIHARAAN PREVENTIF PADA HIGH PRESSURE
HEATER ”
Disusun oleh:
Menyetujui,
Ahmadi
iii
KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT yang telah memberikan
berkat dan anugerah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan
Praktek Kerja Lapangan ini dengan baik. Praktik Kerja Lapangan ini merupakan
salah satu mata kuliah yang wajib ditempuh di Jurusan Teknik Mesin Politeknik
Negeri Padang. Praktik Kerja Lapangan ini disusun sebagai pelengkap dan bukti
telah melaksanakan Praktik Kerja Lapangan selama 3 bulan di PT PLN
(Persero) UPK Ombilin, khususnya pada Unit Kerja Turbin di PT PLN
(Persero) UPK Ombilin dengan judul:“Pemeliharaan Preventif Pada High
Pressure Heater)”
Penulis menyadari bahwa tersusunnya laporan ini tidak lepas dari bantuan
banyak pihak yang sangat bermanfaat, untuk itu penulis mengucapkan terima
kasih kepada:
1. Orang tua dan keluarga, yang menjadi inspirasi terbesar saya dalam
melaksanakan Praktik Kerja Lapangan dan menyelesaikan laporan ini.
2. Bapak Dr. Junaidi, ST.,MP selaku ketua jurusan Teknik Mesin
Politeknik Negeri Padang.
3. Bapak Rakiman, ST.,MT selaku ketua program studi D3 Teknik
Mesin Politeknik Negeri Padang.
4. Bapak Hendri Candra Mayana, ST., MT selaku dosen pembimbing
yang telah banyak memberikan arahan dan masukan kepada kami
dalam penyusunan laporan ini.
5. Bapak / Ibu manager beserta jajaran nya PT PLN (Persero) UPK
Ombilin yang telah memberikan izin pelaksanaan Praktik Kerja
Lapangan dan penggunaan fasilitas di perusahaan selama praktik
berlangsung.
6. Bapak Mefrizon, selaku Supervisor HAR Turbin PT PLN (Persero)
UPK Ombilin.
7. Bapak Kayo Hasmadi selaku Papa gyan yang selalu menasehati dalam
melaksanakan ibadah.
iv
8. Bapak Deki Oktaviandra selaku pembimbing lapangan yang telah
banyak memberikan ilmu selama pelaksanaan praktik kerja lapangan
berlangsung.
9. Bapak-bapak teknisi di HAR Turbin yang telah banyak mambantu
dan memberikan ilmunya selama Praktik Kerja Lapangan
berlangsung.
10. Gyan Fajrul Hadi, Muhamad Danang, Ilham Sabbana, Hanif Okta,
Ucok, Taufiq Rahman Fakhri, Machfud Priyo Utomo, sebagai rekan
sepenanggung seperjuangan.
11. Teman-teman lainnya yg tidak bisa saya sebutkan satu persatu yang
selalu membantu dalam memberikan masukan dan semangat dalam
penyelesaian laporan, yang tidak bisa kami sebutkan satu persatu
namanya.
v
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN...............................................................................................ii
LEMBAR PENGESAHAN INDUSTRI...........................................................................iii
KATA PENGANTAR......................................................................................................iv
DAFTAR ISI.....................................................................................................................vi
DAFTAR GAMBAR......................................................................................................viii
DAFTAR TABEL.............................................................................................................ix
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1
1.1 Latar Belakang Praktek Kerja Lapangan..................................................................1
1.2 Tujuan Praktek Kerja Lapangan...............................................................................1
1.3 Manfaat Praktek Kerja Lapangan............................................................................2
1.4 Sistematika Penulisan Laporan.................................................................................3
1.5 Metode Pengumpulan Data......................................................................................4
1.6 Batasan Masalah.......................................................................................................4
1.7 Tempat Dan Waktu Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan...........................................5
BAB II SEJARAH PERUSAHAAN..................................................................................6
2.1 Profil Perusahaan.....................................................................................................6
2.1.1 Riwayat Singkat PLN......................................................................................6
2.1.2 Visi Perusahaan...............................................................................................6
2.1.3 Misi Perusahaan..............................................................................................7
2.1.4 Moto Perusahaan.............................................................................................7
2.1.5 Maksud dan Tujuan Perseroan........................................................................7
2.2 Sejarah PT PLN (Persero) Ombilin........................................................................7
2.3 Lokasi PT PLN (Persero) UPK Ombilin..................................................................9
2.4 Struktur Organisasi PT PLN (Persero) Ombilin...................................................10
2.5 Komponen utama PT PLN (Persero) Ombilin....................................................12
BAB III TEORI DASAR.................................................................................................15
3.1 Pengenalan Feed Water Heater..............................................................................15
3.2 Prinsip Kerja High Pressure Heater.......................................................................17
3.3 Spesifikasi High Pressure Heater..........................................................................17
3.4 Komponen dari High Pressure Heater...................................................................18
3.5 Penjelasan umum Pemeliharaan.............................................................................19
3.5.1Tujuan Pemeliharaan......................................................................................19
vi
3.5.2 Preventive maintanace.................................................................................20
BAB IV PEMBAHASAN................................................................................................21
4.1 Penjelasan Pemeliharaan High Pressure Heater....................................................21
4.2 Kesehatan Dan Keamanan......................................................................................21
4.3 Preventive Maintanance.........................................................................................22
BAB V PENUTUP...........................................................................................................24
5.1 Kesimpulan............................................................................................................24
5.2 Saran......................................................................................................................24
LAMPIRAN.....................................................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................29
vii
DAFTAR GAMBAR
viii
DAFTAR TABEL
ix
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Tujuan Praktek Kerja Lapangan
1. Tujuan Umum
a.Sebagai salah satu mata kuliah wajib mahasiswa Jurusan Teknik Mesin
Politeknik Negeri Padang.
b. Sebagai pengetahuan lanjutan didunia industri.
c. Sebagai tempat penerapan praktek yang telah di dapatkan dibangku
perkuliahan.
2. Tujuan Khusus
a. Mampu menerapkan apa yang telah didapat didunia industri tersebut.
b. Mampu menerapkan disiplin ilmu yang diperoleh dibangku perkuliahan.
c. Mengetahui bagaimana tata letak mesin-mesin pada pabrik atau lebih
dikenal dengan kata instalasi pabrik.
d. Mampu mengetahui bagaimana sebenarnya prosedur di industri.
e. Melatih beradaptasi dengan lingkungan industri dan dunia usaha melalui
keikut sertaan dalam disiplin kerja dan mematuhi peraturan yang telah
ditetapkan oleh dunia industri.
f. Dapat memberikan sumbangan tenaga dan fikiran pada perusahaan atas
segala sesuatu yang mungkin dirasa kurang.
g. Sebagai persiapan untuk terjun langsung ke dunia industri dan mengamati
mutu ditempat lapangan industri.
h. Melihat secara langsung aktivitas pabrik pada saat memproduksi
i. Melatih kemampuan bergaul dengan bawahan, rekan sejawat dan atasan
dalam perusahaan.
2
j. Melengkapi teori yang diperoleh di perkuliahan dengan keadaan
sebenarnya yang ada di pabrik.
k. Mampu mengatasi dan mengantisipasi berbagai permasalahan yang timbul
di lapangan dengan menggunakan ilmu yang dimiliki.
1. Bagi Mahasiswa
Praktek Kerja Lapangan bermanfaat dalam memberikan bekal terhadap
mahasiswa tentang apa yang perlu mereka miliki nantinya apabila ingin terjun
ke dunia industri. Mahasiswa yang sukses dalam Praktek Kerja Lapangan lebih
mudah beradaptasi dengan dunia kerja, karena mereka diasumsikan telah
memahami kebutuhan industri yang diharapkan dari mereka sebagai calon
tenaga kerja.
3. Bagi Industri/Instansi
BAB I PENDAHULUAN
3
Menjelaskan tentang latar belakang PKL, tujuan, batasan masalah dan
sistematika penulisan laporan.
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
LAMPIRAN
DAFTAR PUSTAKA
4
1.5 Metode Pengumpulan Data
5
1.7 Tempat Dan Waktu Pelaksanaan Praktik Kerja Lapangan
6
BAB II
SEJARAH PERUSAHAAN
7
Batubara merupakan salah satu cara pemanfaatan potensi batubara di daerah
Sawahlunto dan sekitarnya.
Pembangunan PLTU Ombilin dimulai dengan tahap studi kelayakan, tahap
prakonstruksi, tahap konstruksi, tahap commissioning dan tahap operasi.
8
2.1.5 Maksud dan Tujuan Perseroan
Untuk menyelenggarakan usaha penyediaan tenaga listrik bagi
kepentingan umum dalam jumlah dan mutu yang memadai serta memupuk
keuntungan dan melaksanakan penugasan Pemerintah di bidang
ketenagalistrikan dalam rangka menunjang pembangunan dengan menerapkan
prinsip-prinsip Perseroan Terbatas.
9
PLTU Ombilin merupakan PLTU mulut tambang yang direncanakan
beroperasi tahun 1986 dengan batu bara Ombilin dari PT AIC dan PT BA UPO,
namun realisasinya PLTU Ombilin baru memulai beroperasi sejak akhir tahun
1996. Pada PT PLN (Persero) Ombilin dibentuk berdasarkan surat direksi PT
PLN (Persero) No. 080.K /023/DIR/1995, pada tanggal 18 September 1995
tentang pembuatan dan penetapan tingkat unit Sektor Pembangkitan Ombilin
pada PT PLN (Persero) Wilayah III Sektor Pembangkitan Ombilin yang
membawahi daerah kerja Pusat Listrik Tenaga Uap (PLTU) Ombilin dengan
kapasitas terpasang 2 x 100 MW.
10
Pada bulan Juli 1993 konstruksi utama dimulai dan secara bertahap
pembangunan PLTU Ombilin Unit 1 dan unit 2 mulai dikerjakan, 3 (tiga) tahun
kemudian yaitu pada bulan Juli 1996, unit 1 beroperasi disusul pada tahun yang
sama yaitu pada bulan November 1996 PLTU unit 2 kemudian beroperasi,
sedangkan PLTU itu sendiri dimungkinkan dapat beroperasi selama ± 30 tahun.
Tenaga listrik yang dihasilkan PLTU Ombilin melalui generator dengan
tegangan 11,5 kV dinaikkan menjadi 150 kV melalui trafo utama. Kemudian
disalurkan melalui jaringan tegangan tinggi 150 kV yang terhubung ke sistem
interkoneksi Sumbagsel, Sumbagteng yang dikendalikan oleh Pusat Penyaluran
dan Pengaturan Beban Sumatera (P3BS).
11
2.4 Struktur Organisasi PT PLN (Persero) Ombilin
dari :
Para Manager Bagian mempunyai tugas khusus dan dibantu oleh beberapa
Supervisor yang terdiri dari :
12
2. Manager Bagian Operasi
Melakukan pengoperasian unit untuk pembangkitan tenaga listrik. Untuk
menjalankan tugas tersebut Manager Bagian Operasi dibantu oleh 6 (enam)
Supervisor, yaitu :
1) Supervisor Perencanaan & Pengendalian Operasi
2) Supervisor Operasi Shift A
3) Supervisor Operasi Shift B
4) Supervisor Operasi Shift C
5) Supervisor Operasi Shift D
6) Supervisor Analisa Kimia
3. Manager Bagian Pemeliharaan
Melaksanakan pemeliharaan pembangkitan tenaga termal. Untuk
melaksanakan tugas tersebut Manager Bagian Pemeliharaan di bantu oleh 6
(enam) Supervisor, yaitu :
1) Supervisor Perencanaan & Pengendalian Pemeliharaan
2) Supervisor Pemeliharaan Turbin
3) Supervisor Pemeliharaan Boiler
4) Supervisor Pemeliharaan Listrik
5) Supervisor Pemeliharaan Kontrol dan Instrumen
6) Supervisor Logistik
4. Manager Bagian Coal and Ash Handling
Melaksanakan pemeliharaan di bagian coal dan ash handling. Untuk
melaksanakan tugas tersebut Manager Bagian Coal dan Ash Handling di
bantu oleh 3 (tiga) Supervisor, yaitu :
1) Supervisor Operasi Coal dan Ash Handling
2) Supervisor Pemeliharaan Coal dan Ash Handling
3) Supervisor Pengelolaan Bahan Bakar
13
1) Supervisor SDM dan Umum
2) Supervisor Keuangan
a. Boiler
1. Economizer
2. Boiler Drum
14
Boiler Drum merupakan bejana tempat menampung air yang datang dari
Economizer. Dalam boiler drum terdapat peralatan Screen Dryer yang
berfungsi untuk mengeringkan uap dan Steam Separator yang berfungsi
sebagai pemisah uap dengan air. Banyaknya air pengisi yang masuk ke
Boiler Drum harus sebanding dengan banyaknya uap yang meninggalkan
Boiler Drum sehingga level air terjaga konstan.
3. Down Comer
Down Comer berupa pipa yang berukuran besar dan dapat
menghubungkan bagian bawah Boiler Drum dengan Lower Header. Down
Comer berfungsi untuk mengalirkan air yang turun dari Boiler Drum menuju
Lower Header. Dari Lower Header air masuk ke Tube Wall Riser untuk
menyerap panas dari pembakaran dan kembali ke Boiler Drum.
4. Tube Wall
Panas yang dihasilkan oleh proses pembakaran di dalam Furnace
sebagian diberikan kepada air yang ada di dalam Tube Wall sehingga air
berubah menjadi uap. Selain berfungsi untuk merubah air menjadi uap, Tube
Wall juga mencegah penyebaran panas dalam Furnace ke udara luar.
5. Super Heater
Uap yang dihasilkan oleh Riser masih berbentuk uap basah. Untuk
mendapatkan uap kering dan memiliki kandungan panas yang lebih tinggi,
maka uap tersebut dipanasi lebih lanjut sehingga menjadi uap kering (Super
Heater Steam). Pemanasan uap dilaksanakan pada beberapa pipa Super
Heater yang dipasang dibagian atas ruang bakar (Furnace). Super heater
terbagi atas 2 (dua) kelompok, yaitu:
15
b. Turbin
c. Generator
16
Gambar 2. 5 Generator PLTU Ombilin
BAB III
TEORI DASAR
17
condensate system menggunakan Low Pressure Heater dengan pemansannya
dari uap ekstraksi Low Pressure Turbine. Low Pressure Heater memanfaatkan
uap sisa dari ekstraksi Low Pressure Turbine. Steam dari Low Pressure Turbine
sebelum dikondensasikan di kondensor, digunakan untuk memanaskan Low
Pressure Heater sehingga steam tidak terbuang percuma.
Proses produksi di PLTU tidak lepas dari suplai air pengumpan yang
dilalukan oleh Pompa Air Pengumpan Boiler ( Boiler Feed Pump ). Sebelum
diubah menjadi uap di boiler, air pengumpan ini dilakukan penanganan-
penanganan secara bertahap, mulai dari di unit desal (desalination plant) untuk
dihilangkan kadar garamnya, kemudian dualirkan ke unit demin untuk
dihilangkan kadar mineralnya, serta dilalukan ke unit condesate polishing
untuk dihilangkan impurities / kotoran-kotoran dengan resin anion dan kation.
Setelah proses penghilangan kotoran-kotoran diatas, air umpan dialirkan ke unit
pemanas awal (heater), baik pemanas awal bertekanan rendah (Low Pressure
Heater) maupun pemanas awal bertekanan tinggi (High Pressure Heater).
Kemudian air pengumpan dialirkan ke 2 unit deaerator agar kadar oksigen yang
terkandung di air umpan dapat dihilangkan.
18
produksi listrik pada pembangkit khususnya pembangkit listrik tenaga uap
(PLTU). Kinerja High Pressure Heater perlu dijaga untuk tetap mengahasilkan
kerja sesuai yang diinginkan. Tipe pemanas ini adalah shell and tube heat
exchanger. High Pressure Heater mendapatkan uap dari ekstraksi turbin
sehingga suhu yang di dapatkan masih sangat tinggi. Air kondensasi dari uap
pemanas High Pressure Heater selanjutnya di alirkan ke economizer untuk
dipanaskan lebih lanjut. Jumlah pemanas air (heater) yang digunakan pada satu
unit pembangkit harus memperhitungkan keuntungan dan kerugian yang
didapatkan. High Pressure Heater befungsi untuk menaikkan temperatur secara
bertahap atau sebagai pemanas lanjut yang menggunakan uap ekstraksi dari
turbin sebagai sumber pemanasan.
Prinsip kerja dari HPH adalah memanaskan air umpan boiler (feed water)
sebelum masuk ke economizer menggunakan extraction steam yang berasal dari
High Pressure Heater Turbin dan IP Turbin yang sebelumnya telah dipanasi
pada komponen Low Presure Heater.
3.3 Spesifikasi High Pressure Heater
19
HP4 HP5
Tube bundle
Superheating area 38m2 35m2
Condensing area 261m2 241m2
Drain sub colling active area 511m2 21m2
Lost 4m2 3m2
Total exchange surface 354m2 300m2
Tubes
Shape U U
No. of passes 2 2
No. per pass 457 458
Material SA 668 TP 304L SA 668 TP 304L
15D3 15D3
External diameter 15.88mm 15.88mm
Thickness 2mm 2mm
Waterbox
External diameter 1100mm 1100mm
Thickness 68mm 68mm
Material SA526GR70 SA526GR70
Shell
External diameter 1100mm 1100mm
Thinckness : shell/head 12mm/12mm 12mm/12mm
Material SA526GR70 SA526GR70
20
Gambar 3.1 Komponen High Pressure Heater
3. Feedwater Nozzle (saluran masuk dan keluar feed water yang dihubungkan
dengan channel )
4. Inlet and Outlet Nozzle (saluran masuk dan keluar sisi shell )
7. Impingement Plate (piringan yang ada pada saluran uap masuk ataupun drain
untuk melindungi tube dari aliran uap /drain yang masuk heat exchanger)
8. Water Level (digunakan untuk mengetahui ketinggian air yang berada di sisi
shell )
9. Tubes Support (penyangga tube dan melindungi tube dari gesekan satu sama
lain)
10. Tie Rods and Spacers (alat ini berfungsi menopang tube bundle dan baffle
supaya terikat dengan benar)
11. Tubesheet (pelat disk yang dibor sebagai tempat ujung – ujung U–tubes
dipasang)
21
12. Pass Partition (sekat laluan / plat yang memisahkan feed water inlet dan feed
water outlet )
13. Vent (untuk melepaskan non condensable gases dari sisi shell dan tube pada
saat start up dan operasi normal dari heat exchanger)
Uap hasil extraction turbin masuk feed water heater dalam keadaan panas
lanjut, daerah ini disebut zona desuper heating dimana uap didinginkan
sampai temperatur uap jenuh. Pada proses ini hanya terjadi penurunan
temperatur dan tidak terjadi perubahan fase
Daerah dimana uap extraction turbin dan drain HPH mengalami kondensasi
sampai temperatur cair jenuh dan melepas panas laten. Pada daerah ini terjadi
perubahan fase uap jenuh dan mixture menjadi cair jenuh.
22
pemeliharaan dapat diartikan sebagai tindakan merawat suatu barang atau
peralatan dengan memperbarui usia peralatan tersebut.
3.5.1Tujuan Pemeliharaan
3. Menjaga kualitas pada tingkat yang tepat untuk memenuhi apa yang
dibutuhkan oleh produk itu sendiri dan kegiatan produksi tidak
terganggu.
4. Mencapai tingkat biaya pemeliharaan serendah mungkin,dengan
melaksanakan kegiatan pemeliharaan secara efektif dan efisien.
5. Membantu mengurangi pemakaian dan penyimpangan di luar batas dan
menjaga modal yang diinvestasikan.
Preventive Maintenance
23
meminyaki mesin dan juga pergantian suku cadang yang terjadwal
untuk mencegah terjadi kerusakan mesin secara mendadak yang dapat
menganggu kelancaran produksi. Periodic Maintenance biasanya
dilakukan dalam harian, mingguan, bulanan ataupun tahunan.
24
BAB IV
PEMBAHASAN
25
•Peralatan harus dioperasikan setiap saat dalam kondisi dalam parameter
yang ditentukan dalam Manual Instruksi Pengoperasian dan Perawatan.
• Operasi & Pemeliharaan peralatan harus oleh operator yang kompeten &
Insinyur memahami prosedur operasi yang ditentukan.
• Catu daya harus diisolasi dan secara mekanis dikunci sebelum membuka
penutup atau bilik peralatan listrik rumah,atau melepas penjaga.
Sementara pekerjaan pemeliharaan sedang berlangsung, akses yang
aman dan tepat ke area kerja harus disediakan.
26
Melakukan pembersihan terhadadap area sekitar
Memeriksa dan memastikan pipa-pipa uap ekstraksi tidak memiliki
tekanan
Memeriksa dan memastikan bahwa hasil pengelasan pada High
Pressure Heater masih rapi
Mengecek tekanan uap ekstraksi ke high pressure 4 di indikator
pressure 001 dan 004 adalah 14,5 bar
Mengecek tekanan steam ekstraksi ke high pressure 5 di indikator
pressure 002 dan 003 adalah 27,5 bar
27
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
Berdasarkan praktik kerja yang dilakukan di PLTU Ombilin dapat kita
tarik kesimpulan yaitu :
Preventive Maintanance
28
5.2 Saran
Apabila ada alat yang terdeteksi rusak atau adanya pelaporan bahwa alat ada
yang rusak sebaiknya di tanggapi dengan sigap dan cepat agar tidak
menghambat proses produksi terlalu lama.
LAMPIRAN
29
3. Preventive Maintanance High Pressure Heater tanggal 26 maret 2021
30
5. Preventive Maintanance High Pressure Heater tanggal 16 april 2021
31
6. Preventive Maintanance High Pressure Heater tanggal 30 april 2021
32
8. Preventive Maintanance High Pressure Heater tanggal 21 mei 2021
33
DAFTAR PUSTAKA
[1] Manual Book PLTU Ombilin Tentang Turbin Bagian AHP/HPH (High Pressure
Heater)
[4] https://ilmumanajemenindustri.com/jenis-maintenance-perawatan-mesin-
peralatan-kerja/
34