BEARING KIT
OLEH :
NIM : 1305011075
KELAS : ME-4D
2015
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis ucapkan kepada ALLAH SWT karena atas berkat dan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktik Bengkel Bearing Kit dengan
Laporan Praktik Bengkel ini disusun untuk melengkapi hasil praktik yang telah
dilakukan oleh setiap mahasiswa/i di Bengkel Teknik Mesin Politeknik Negeri Medan dan
merupakan syarat yang harus dikerjakan oleh mahasiswa/i setelah melakukan praktik sebagai
Penulis menyadari bahwa dalam penulisan laporan ini masih banyak kekurangan,
sehingga penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun demi
Dalam penulisan laporan praktik bengkel ini, penulis telah banyak menerima bantuan
dan bimbingan dari berbagai pihak, baik yang secara langsung maupun secara tidak langsung,
5. Bapak Ir. Abdul Basir, M.T. selaku dosen pembimbing dan instruktur.
memerlukannya.
Muhammad Rifki
DAFTAR ISI
Kata pengantar .......................................................................................................... i
BAB I : PENDAHULUAN
A. Latar belakang Masalah ............................................................................... 1
B. Batasan masalah .......................................................................................... 1
C. Tujuan .......................................................................................................... 2
D. Manfaat ........................................................................................................ 2
E. Teknik pengumpuan data............................................................................. 2
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
Dalam dunia industri kita sering menjumpai berbagai macam bearing. Dimana bearing
biasa digunakan sebagai bantalan poros supaya pada saat perpindahan daya, mengurangi
terjadinya kehilangan daya akibat gesekan. Dalam pemasangan dan pelepasan bearing harus
dilakukan sesuai dengan prosedur yang benar, agar tidak terjadi keausan/kerusakan pada
poros dan bearing. oleh karena itu, penulis melakukan praktek latihan kerja di Bengkel
Maintenance and Repair Politeknik Negeri Medan supaya mampu melakukan pemasangan
Bantalan merupakan salah satu bagian dari elemen mesin yang memegang peranan cukup
penting karena fungsi dari bantalan yaitu untuk menumpu sebuah poros agar poros dapat
berputar tanpa mengalami gesekan yang berlebihan. Bantalan harus cukup kuat untuk
B. Batasan Masalah
Dalam penulisan laporan praktik perawatan dan perbaikan Bearing Kit ini, penulis
1. Pengertian bearing.
4. Klasifikasi bearing.
Adapun tujuan dari dilakukannya praktik perawatan dan perbaikan Bearing Kit dan
D. Manfaat
Dengan dilakukannya praktik perawatan dan perbaikan Bearing Kit maka diharapkan
2. Mahasiswa dapat memahami dan mengenal tata cara dalam penggantian bantalan.
3. Mahasiswa dapat mengetahui standart dan ukuran bearing melalui nomor bearing.
Dalam penulisan laporan hasil praktik perawatan dan perbaikan Bearing Kit ini, penulis
2. Study literature, yaitu membaca referensi yang berhubungan dengan perawatan dan
3. Pengamatan dan praktik langsung pada macam-macam bearing yang ada pada bengkel
TEORI DASAR
A. Pengertian Bearing
Bearing (bantalan) adalah elemen mesin yang menumpu poros berbeban, sehingga putaran
atau gerakan bolak-baliknya dapat berlangsung secara halus, aman dan pemakaian yang lama.
Bantalan harus cukup kokoh untuk memungkinkan poros serta elemen mesin lainnya bekerja
dengan baik.
Jika bantalan tidak berfungsi dengan baik, maka kinerja dari seluruh sitem akan menurun
atau tidak dapat bekerja dengan semestinya atau maksimal. Jadi bantalan dalam pemesinan
Perencanaan pada bantalan sebagai anti gesekan, dihadapkan dengan persoalan dalam
merencanakan sekelompok elemen yang membentuk sebuah bantalan rol, elemen ini harus
direncanakan untuk masuk kedalam suatu ruang yang ukurannya tertentu, ini direncanakan
untuk menerima suatu beban yang mempunyai karakter tertentu dan elemen ini harus
direncanakan untuk umur yang memuaskan bila dioperasikan pada suatu kondisi tertentu.
B. Klasifikasi Bearing
a. Bantalan Luncur
Pada bantalan ini terjadi gesekan luncur antara poros dan bantalan karena
pelumas.
Keuntungan bantalan luncur :
2. Lebih ringan.
Pada bantalan luncur tidak ada elemen lain antara bantalan dengan bagian yang
bergerak. Bantalan ini dipakai pada poros yang berputar dengan kecepatan tinggi dan
b. Bantalan Gelinding
Pada bantalan ini terjadi gesekan gelinding antara bagian yang berputar dengan
yang diam melalui elemen gelinding seperti bola (peluru), rol atau rol jarum dan rol
bulat.
Jarum
Peluru
a. Bantalan Radial
Apabila gaya reaksi atau arah beban jauh lebih banyak mengarah tegak
b. Bantalan Aksial
Arah beban atau gaya reaksi jauh lebih banyak mengarah sepanjang garis
sumbu poros.
Bantalan ini dapat menumpu baban yang arahnnya sejajar dan tegak lurus
sumbu poros.
Dalam praktik, bantalan gelinding standart dipilih dari katalog bantalan. Ukuran utama
bantalan gelinding adalah diameter lubang, diameter luar, lebar dan lengkungan sudut. Pada
Nomor nominal bantalan gelinding terdiri dari nomor dasar dan nomor pelengkap. Nomor
dasar yang terdapat merupakan jenis, lambang ukuran ( lambang lebar, diameter luar ), nomor
Lambang lambang pelengkap mencakup lambang sangkar, lambang sekat (sil), bentuk
cincin, pemsangan, kelonggaran dan kelas. Jika hal-hal tersebut tidak diperinci, maka
Lambang jenis menyatakan jenis bantalan. Baris tunggal alur dalam diberi tanda 6, rol
selinder diberi tanda huruf seperti N, NF, dan NU, yang menyatakan macam kerahnya.
Lambang ukuran menyatakan lebar untuk bantalan radial dan tinggi untuk bantalan aksial,
dapat juga menyatakan diameter luar dari bantalan tersebut. Untuk bantalan bola radial, tidak
diameter luar 0, 2 dan 3 pada umunya dapat dipakai. Lambang 0, 1, 2 dan 3 juga lazim
digunakan. Lambang diameter luar 0 dan 1 menyatakan jenis beban sangat ringan, 2, jenis
Nomor diameter lubang dinyatakan dengan dua angka. Untuk bantalan yang berdiameter
20-500 (mm), kalikanlah dua angka lambang tersebut dengan 5 untuk mendapatkan diameter
lubang yang sebenarnya (mm). Nomor tersebut bertingkat, dengan kenaikan sebesar 5 (mm)
setiap tingkatnya. Untuk diameter lubang dibawah 20 (mm), nomor 00 menyatakan 10 (mm);
lubang. Untuk diameter lubang dibawah 10 (mm), nomor tanda sama dengan diameter
lubangnya.
1. 6312 ZZ C3 P6
3, Adalah singkatan dari lambang 03, dimana 3 menunjukkan diameter luar 130
2. 22220 K C3
A. Persiapan
Sebelum melakukan mounting dan dismounting bantalan pada poros perlu dilakukan
1. Bantalan bola FAG 6302 (latihan 1), bantalan rol silinder FAG NU 206 (latihan 2),
bantalan FAG 6206 (latihan 3), bantalan NU 1006 dan 7206 B (latihan 4), bantalan
2. Poros 15 j6 (latihan 1), poros 30 j6 (latihan 2), poros housing 3 (latihan 3),
3. Mounting sleeve.
4. Palu.
7. U-Washer.
8. Extractor.
9. Dudukan Poros.
Yang dimaksud dengan maounting dan dismounting bearing adalah cara memasang
bantalan dan cara melepas bantalan dari poros atau dari rumahnya.
Cara memasang dan melepas bantalann gelinding dapat dilakukan dengan 3 cara yaitu :
Latihan 1 : Memasang dan melepas bantalan bola FAG 6302 pada poros 15 j6.
Ambil mounting sleeve atau bisa digantikan dengan pipa yang mempunyai
diameter dalam yang sama, kemudian letakkan pada permukaan bantalan pada
Pukul secara perlahan mounting sleeve dengan palu sampai bantalan masuk
kedalam poros.
Ambil ring U-Washer yang sesuai dengan ukuran bantalan dan letakkan
Ambil extractor atau puller, kemudian jepitkan pada sisi belakang ring U-Washer
dan sumbu poros yang berulir pada extractor diletakkan pada sumbu poros;
Ambil kunci pas, kemudian putar batang berulir sampai bantalan tertarik keluar
dari poros.
Latihan 2 : Memasang dan melepas bantalan rol silinder FAG NU 206 pada poros
30j6.
Ambil monting sleeve atau bisa digantikan dengan pipa yang mempunyai
diameter dalam yang sama, kemudian letakkan pada permukaan bantalan pada
Pukul mounting sleeve dengan palu sampai bantalan masuk kedalam poros;
Agar kedudukan bantalan kokoh pada poros, maka diperlukan retaining ring yang
Ambil ukuran U-Washer yang sesuai dengan ukuran bantalan dan letakkan
Ambil extractor, kemudian jepitkan pada sisi belakang U-Washer dan sumbu
Ambil kunci pas, kemudian putar batang berulir sampai bantalan tertarik keluar
dari poros.
Gambar 3.4 Melepas bantalan silinder FAG NU 206 dari poros 30j6
Latihan 3 : Memasang dan melepas bantalan FAG 6206 pada housing 3
Periksa permukaan poros atau bantalan dan pastikan bebas dari bram atau debu;
Pasang bantalan dengan sleeve yang sesuai, pukul perlahan dengan palu;
Gambar 3.5 Memasang bantalan silinder FAG 6206 pada poros housing 3
Setelah cover dilepas beserta seal-nya, pasangkan baut stud M10 pada lubang
ulir dibelakang rumah bearing, dengan memutar stud, bearing akan keluar dari
rumah;
Lepaskan ring pengunci, tekan bearing keluar atau lepaskan dari poros, lepaskan
pula seal dari cover dengan menggunakan alat khusus yang tersedia.
Latihan 4 : Memasang dan membongkar poros dengan dua bearing pada rumah ke 4.
Bearing yang digunakan adalah NU 1006 dan 7206 B pada poros dengan
ukuran 30 j5.
Mulailah dengan memeriksa kondisi rumah dan tidak terdapat sisi yang masih
Pasanglah ring antara dan cylindrical roller bearing (cincin luar). Ikat lokasi
Pasangkan cincin dalam cylindrical roller bearing dan deep grove ball bearing
b. Asembling
putar ringan. Yakinkan cincin dalam cylindrical roller bearing tidak terluka;
Masukkan cincin antara pada rumah, ikat dan kencangkan penutup bearing;
Pasangkan puli sabuk V berikut pasak benamnya, ring dan baut kontersangnya.
Buka penyekat wool dalam alur penutup (cover) bearing dan cincin antara pada
rumah;
Angkat poros pada rumah secara perlahan lahan dengan disertai gerakan putar
Buka cincin dalam cylindrical roller bearing dan deep grove ball bearing serta
Angkat ring antara dan cincin luar serta retainer dari rumah bearing.
1. Kesalahan bahan
Faktor produsen: yaitu retaknya bantalan setelah produksi baik retak halus
bearing.
3. Pemilihan jenis bearing dan pelumasannya yang tidak sesuai dengan buku petunjuk
4. Pemasangan bearing pada poros yang tidak hati-hati dan tidak sesuai standart yang
ditentukan.
Pemasangan yang terlalu longgar, akibatnya cincin dalam atau cincin luar yang
Pemasangan yang terlalu erat, akibatnya ventilasi atau celah yang kurang
sehingga pada saat berputar suhu bantalan akan cepat meningkat dan terjadi
Terjadi pembenjolan pada jalur jalan atau pada roll sehingga bantalan saat
bearing akan mengalami vibrasi tinggi. Pemasangan yang tidak sejajar tersebut akan
karena bearing tidak menumpu poros dengan tidak baik, sehingga timbul getaran
6. Karena terjadi unbalance (tidak imbang), seperti pada impeller, dimana bagian-bagian
pada impeller tersebut tidak balance (salah satu titik bagian impeller memiliki berat
perubahan gaya disalah satu titik putaran (lebih terasa ketika putaran tinggi),
sehingga berpengaruh pula pada putaran bearing pada poros. Unbalance bisa terjadi
pula pada poros, dan pengaruhnya pun sama, yaitu bisa membuat vibrasi yang tinggi
7. Bearing kurang minyak pelumasan, karena bocor atau minyak pelumas terkontaminasi
benda asing dari bocoran seal gland yang mempengaruhi daya pelumasan pada
minyak tersebut.
pertama-tama harus benar-benar balance agar bearing dapat bertahan dengan baik.
3. Proses pemberian beban. Pemberian beban ini harus sesuai dengan jenis bearing
6. Toleransi dan ketepatan yang diperlukan. Pada saat pemasangan bearing pada poros,
maka toleransi poros pada proses pembubutan harus diperhatikan karena hal tersebut
1. Melakukan penggantian bearing sesuai umur waktu kerja yang telah ditentukan.
ditentukan.
6. Memasang deflektor pada poros dan pemasangan rubber seal pada rumah bantalan
A. Kesimpulan
Setelah melakukan praktik perawatan dan perbaikan pada bearing, maka dapat ditarik
kesimpulan bahwa :
1. Bearing merupakan elemen mesin yang sangat vital dari konstruksi sebuah mesin,
sebuah poros.
2. Kode yang terdapat pada permukaan bearing harus di pasang kedepan / keatas,
3. Pada saat pemasangan bearing pada poros, maka toleransi poros pada proses
bearing.
pertama-tama harus benar-benar balance agar bearing dapat bertahan dengan baik.
B. Saran
1. Pada saat melakukan praktik perawatan dan perbaikan pada bearing kit diharapkan
dengan bijak.
2. Pada saat pemasangan bearing ke poros, harus dipastikan posisi bearing dengan
http://www.skf.com/group/products/bearings-units-housings/ball-
19:23 WIB)
http://www.skf.com/group/products/maintenance-products/mechanical-tools-for-mounting-