HANDLE REM
oleh
Kelompok 7
1. AM Saifutaqi Fatwa Mayfi (G1C018024)
2. M Fitra Azkianda (G1C018013)
3. Wahyu Rahmat Hidayat (G1C018054)
4. Aridhanda Musi (G1C018059)
5. Nizen Gulesman (G1C018060)
PENDAHULUAN
1. Memberikan laporan atas presentasi yang dilaksanakan oleh mahasiswa pada mata
kuliah Pemilihan Bahan dan Proses.
2. Mahasiswa dapat mengetahui pembuatan serta pemilihan material yang cocok untuk
pembuatan handle rem.
3. Mengetahui fungsi dan cara kerja pada handle rem serta dimana biasanya produk ini
digunakan.
5. faktor pemberat sebagai tolak ukur penentuan bahan dan proses yang akan dipilih.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Handle rem adalah bagian yang sering bergesekan dengan sarung tangan, sehingga
lama-lama dapat memudarkan warna catnya. Kalau catnya sudah pudar atau ingin terlihat
lebih keren bisa ganti dengan part aftermarket. Model, warna dan harganya beragam tinggal
sesuaikan dengan selera dan kemampuan.Rem adalah elemen penting pada sebuah
kendaraan yang berfungsi untuk mengurangi dan atau menghentikan laju kendaraan. Sejalan
dengan pengembangan mesin penggeraknya, saat ini kendaraan dapat bergerak sangat cepat
sehingga memerperlukan rem yang juga makin baik. Pada tahun 1902 Louis Renault
menemukan rem jenis drum yang bekerja dengan sistim gesek untuk kendaraan. Peralatan
utama rem gesek ini terdiri dari drum dan penggesek. Drum dipasang pada sumbu roda,
sedang penggesek pada bagian bodi kendaraan dan didudukkan pada mekanisme yang dapat
menekan drum. Ketika kedaraan bergerak, maka drum berputar sesuai putaran roda.
Pengereman dilakukan dengan cara menekan penggesek pada permukaan drum sehingga
terjadi pengurangan energi kinetik (kecepatan) yang diubah menjadi energi panas pada
bidang yang bergesekan [5] . Hingga saat ini, rem utama kendaraan yang dikembangkan
masih menggunakan sistim gesek sebagimana ditemukan pertama kali. Pengembangan
dilakukan pada mekanisme untuk meningkatkan gaya dan mode penekanan serta sifat
material permukaan gesek yang tahan terhadap tekanan dan temperatur tinggi. Pada
umumnya bahan material gesek yang digunakan adalah jenis asbestos atau logam hasil
sinter dengan bahan induk besi atau tembaga. Koefisien gesek asbestos lebih baik tetapi
kurang tahan terhadap tekanan. Sebaliknya logam sinter koefisien geseknya lebih kecil
tetapi tahan terhadap tekanan dan temperatur tinggi .
Handle Rem berfungsi sebagai untuk mengendalikan laju kendaraan. Handle Rem
pada sepeda motor harus memenuhi syarat keunggulan produk sehingga dapat bekerja
secara maksimal. Karena banyak handle rem yang beredar dipasaran memiliki kualitas
yang kurang baik sehingga berdampak pada kurang maksimalnya kinerja part-part lain
yang berhubungan dengan handle rem itu sendiri,seperti misalnya adalah sistem
pengereman.
2.2 Pemilihan Bahan
Dilihat dari kondisi kerja yang telah dijelaskan tadi maka dapat kita pilih
beberapa alternatif bahan atau material yang cocok untuk pembuatan Handle Rem. Dimana
dari alternatif ini nantinya diharapkan semua karakteristik atau keadaan dari crankshaft
dapat dipenuhi semuanya.
Karakteristik bahan yang dibutuhkan adalah :
Dari beberapa persyaratan material ini maka ada bebrapa material ini maka ada
beberapa material yang dapat dijadikan alternatif untuk pembuatan Handle Rem ini,
yakni :
A . Baja JIS S45C Steel (JIS : Japanese Industrial Standard / Standar Industri Negara
Jepang) atau equivalent AISI 1045 (AISI : American Iron and Steel Institute,standar
Negara Amerika), atau DIN 1.1730 (DIN : Deutsches Institut für Normung/German
institute for standardization, standar Negara Jerman), merupakan jenis baja “Medium
Carbon Steel” (baja dengan kandungan unsur karbon medium : 0,3-0,5% C).
a. Tahap Pembuatan Handle berbahan dasar LDPE dan PET Langkah yang dilakukan
pertama timbang bahan dasar pembuatan Hamdle Rem. Langkah ke dua memberikan
memberikan lapisan pada cetakan agar bahan tidak menempel pada cetaka. Langkah yang ke
tiga leburkan plastik dengan kode LDPE dan PET secara bersamaan pada didalam wadah
yang sudah disiapkan untuk mengecor. Langkah keempat setelah meleleh plastik tersebut
masukkan delam cetakan yang sudah di buat. Langkah kelima setelah cairan yang berada di
cetakan mengeras kuluarkan handle dari cetakan. Lakah keenam lakukan proses
menghaluskan permukaan hasil pengecoran. Langkah ke tujuh pengeboran. Langkah ke
delapan pemasangan anting dengan handlerem.
b. Tahap Pembuatan Handle berbahan dasar PET dan PP Langkah yang dilakukan pertama
timbang bahan dasar pembuatan Hamdle Rem. Langkah ke dua memberikan memberikan
lapisan pada cetakan agar bahan tidak menempel pada cetaka. Langkah yang ke tiga leburkan
plastik dengan kode PETE / PET dan PP secara bersamaan pada didalam wadah yang sudah
disiapkan untuk mengecor. Langkah keempat setelah meleleh plastik tersebut masukkan
delam cetakan yang sudah di buat. Langkah kelima setelah cairan yang berada di cetakan
mengeras kuluarkan handle dari cetakan. Lakah keenam lakukan proses menghaluskan
permukaan hasil pengecoran. Langkah ke tujuh pengeboran. Langkah ke delapan pemasangan
anting dengan handle rem.
c. Tahap Pembuatan Handle Berbahan Dasar PET dan PS Langkah yang dilakukan pertama
timbang bahan dasar pembuatan Hamdle Rem. Langkah ke dua memberikan memberikan
lapisan pada cetakan agar bahan tidak menempel pada cetaka. Langkah yang ke tiga leburkan
plastik dengan kode PET dan PS secara bersamaan pada didalam wadah yang sudah
disiapkan untuk mengecor. Langkah keempat setelah meleleh plastik tersebut masukkan
delam cetakan yang sudah di buat. Langkah kelima setelah cairan yang berada di cetakan
mengeras kuluarkan handle dari cetakan. Lakah keenam lakukan proses menghaluskan
permukaan hasil pengecoran. Langkah ke tujuh pengeboran. Langkah ke delapan pemasangan
anting dengan handle rem.
d. Tahap Pembuatan Handle Berbahan Dasar HDPE dan PP Langkah yang dilakukan
pertama timbang bahan dasar pembuatan Hamdle Rem. Langkah ke dua memberikan
memberikan lapisan pada cetakan agar bahan tidak menempel pada cetaka. Langkah yang ke
tiga leburkan plastik dengan kode HDPE dan PP secara bersamaan pada didalam wadah yang
sudah disiapkan untuk mengecor. Langkah keempat setelah meleleh plastik tersebut
masukkan delam cetakan yang sudah di buat. Langkah kelima setelah cairan yang berada di
cetakan mengeras kuluarkan handle dari cetakan. Lakah keenam lakukan proses
menghaluskan permukaan hasil pengecoran. Langkah ke tujuh pengeboran. Langkah ke
delapan pemasangan anting dengan handle rem.
BAB III
PEMBAHASAN
Dari hasil pemilihan bahan yang dilakukan dapat diketahui beberapa hal-hal yang
sangat perlu diperhatikan dalam pemilihan bahan diatas antara lain :
1. Kekuatan
2. Harga
Matrik Morfologi
Dalam penentuan pemilihan bahan yang akan dipilih, penggunaan matriks keputusan
merupakan salah satu langkah yang dapat dipakai dalam membandingkan beberapa opsi
yang masing-masing diberi factor pemberat sebagai tolak ukur penentuan bahan yang akan
dipilih. Faktor pemberat yang terbesar merupakan kriteria yang memiliki pengaruh yang
besar terhadap produk yang kita buat.
Dari kondisi kerja dari handle rem ini yang kami ambil untuk dimasukkan kedalam
matriks keputusan adalah. Kekuatan, Tahan Korosi, Harga. Dengan pertimbangan bahwa:
Matrik Keputusan
Dari matrik keputusan dapat kita lihat bahwa jenis material yang akan digunakan
adalah : Baja Karbon Sedang.
3.2 Pemilihan Proses
Matrik Morfologi
Proses Pengecoran Proses Pembentukan Proses Pemesinan
A. Die Casting B. Proses Penempaan C. (Lathe, Milling, Cnc).
Alternative 1 : A + B
Alternative 2 : A + C
Alternative 3 : B + C
Matrik Keputusan
Kriteria Kualitas produk Harga Waktu Kepuasan
Proses
Alternative 1 60%
15% 15% 30%
Alternative 2 90%
30% 30% 30%
Alternative 3 60%
15% 15% 30%
Dari matrik keputusan maka permilihan proses yang akan di lakukan adalah Alternatif 2
( proses pengecoran + proses pemesinan ).
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
4.1 KESIMPULAN
Dari hasil matrik keputusan yang kami tentukan baik untuk pemilihan bahan maupun
pemilihan proses maka hasil keputusan yang kami dapatkan adalah
1. Pemilihan Bahan
Bahan material yang kami pilih adalah material baja karbon sedang karena Baja ini
memiliki kekuatan yang lebih tinggi dari pada baja karbon rendah. Sifatnya sulit untuk
dibengkokkan, dilas, dipotong. Baja karbon sedang mengandung kadar karbon 0,25%C-
0,5%C.
2. Pemilihan Proses
4.2 SARAN
Adapun saran mengenai pemilihan bahan untuk Handle Rem yaitu :
Pemilihan bahan harus sesuai dengan pemakaian produk pada kendaraan yang digunakan
dan kenyamanan saat digunakan pengendara dan keamanan untuk meminimalisir di saat
terjadinya kecelakaan agar tidak memperparah kecelakaan pada pengendara.
DAFTAR PUSTAKA
[1]. Tata Surdia, Shinkoru Saito, 1999, “Pengetahuan Bahan Teknik” , PT Pradnya
Paramitha.
[2]. Daryanto, Teknik Sepeda Motor, Yrama Widya, 2004.
[3]. Basuki Widodo, 2006, “Buku Panduan Praktikum Pengujian Material/Metalografi”.
Jurusan Teknik Mesin S-1, ITN Malang.
[4]. Tata Surdia, Kenjhi Chijiwa, 1991, “Teknik Pengecoran Logam” , PT Pradnya
Paramitha.